Kecamatan Kalisat Kabupaten Jember Studio Perencanaan Kota 2014 EXECUTIVE SUMMARY

dokumen-dokumen yang mirip
Kata Pengantar. Yogyakarta, Desember Tim Penyusun. Buku Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi BWP Sedayui

LAPORAN AKHIR KATA PENGANTAR

Bab II Bab III Bab IV Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Kabupaten Sijunjung Perumusan Tujuan Dasar Perumusan Tujuan....

KATA PENGANTAR. RTRW Kabupaten Bondowoso

KATA PENGANTAR. Demikian Laporan Akhir ini kami sampaikan, atas kerjasama semua pihak yang terkait kami ucapkan terima kasih. Medan, Desember 2012

PENJELASAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SRAGEN NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN SRAGEN TAHUN

KETENTUAN TEKNIS MUATAN RENCANA DETAIL PEMBANGUNAN DPP, KSPP DAN KPPP

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONDOWOSO NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN BONDOWOSO TAHUN

RENCANA DETAIL TATA RUANG (RDTR) IBUKOTA KECAMATAN TALANG KELAPA DAN SEKITARNYA

MODUL 6 : PENILAIAN KELENGKAPAN SUBSTANSI MATERI TEKNIS, RAPERDA, DAN PETA UNTUK STANDAR REKOMENDASI GUBERNUR

KATA PENGANTAR RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN PACITAN

BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 31 TAHUN 2013

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA BONTANG NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA DETAIL TATA RUANG DAN PERATURAN ZONASI

Ketentuan Umum Istilah dan Definisi

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 11 /PRT/M/2009 TENTANG

WALIKOTA MALANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA DETAIL TATA RUANG DAN PERATURAN ZONASI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 17 TAHUN 2006 TENTANG RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA HAURGEULIS KABUPATEN INDRAMAYU TAHUN

PENDAHULUAN PENDAHULUAN PENDAHULUAN PENDAHULUAN

PERATURAN DAERAH KOTA SOLOK NOMOR : 1 TAHUN 2007 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KOTA SOLOK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SOLOK,

LAMPIRAN V KETENTUAN UMUM PERATURAN ZONASI KOTA MEDAN. Kualitas yang diharapkan

RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN NGAWI. Laporan Akhir

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUASIN NOMOR 28 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN BANYUASIN

Pangkalanbalai, Oktober 2011 Pemerintah Kabupaten Banyuasin Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penanaman Modal

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG NOMOR 21 TAHUN 2009 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN JOMBANG

Rencana Tata Ruang Wilayah kota yang mengatur Rencana Struktur dan

KETENTUAN UMUM PERATURAN ZONASI

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 11 /PRT/M/2009 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

TUJUAN DAN KEBIJAKAN. 7.1 Program Pembangunan Permukiman Infrastruktur Permukiman Perkotaan Skala Kota. No KOMPONEN STRATEGI PROGRAM

W O R K S H O P PENINGKATAN KEMAMPUAN TEKNIS ANGGOTA BKPRD

Bab II. Tujuan, Kebijakan, dan Strategi 2.1 TUJUAN PENATAAN RUANG Tinjauan Penataan Ruang Nasional

KATA PENGANTAR. Meureudu, 28 Mei 2013 Bupati Pidie Jaya AIYUB ABBAS

FORMAT SURAT KEPUTUSAN MENTERI, KEPUTUSAN GUBERNUR, DAN KEPUTUSAN BUPATI/WALIKOTA TENTANG PENETAPAN PELAKSANAAN PENINJAUAN KEMBALI

Apa saja Struktur Ruang dan Pola Ruang itu??? Menu pembangunan atau produk dokumen yang kita buat selama ini ada dibagian mana??

MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL

Pengendalian pemanfaatan ruang

WALIKOTA PANGKALPINANG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH KOTA PANGKALPINANG NOMOR 17 TAHUN 2016

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN RUMAH SUSUN SEDERHANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAKA ESA

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 2 TAHUN 2016 TAHUN 2016 TENTANG

I. UMUM II. PASAL DEMI PASAL. Pasal 1. Cukup jelas. Pasal 2. Cukup jelas. Pasal 3

Rencana Struktur Tata Ruang Kawasan Perkotaan Metropolitan. Skala peta = 1: Jangka waktu perencanaan = 20 tahun

BAB V RENCANA DETAIL TATA RUANG KAWASAN PERKOTAAN

Pedoman Penyusunan RDTR dan Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota DAFTAR ISI

Lampiran 9. Keterkaitan Substansi RTRW Kabupaten/Kota dan RDTR

WALI KOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT

PROFIL KABUPATEN / KOTA

Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota

KETENTUAN PRASARANA DAN SARANA MINIMAL

KETENTUAN UMUM PERATURAN ZONASI. dengan fasilitas dan infrastruktur perkotaan yang sesuai dengan kegiatan ekonomi yang dilayaninya;

PENJELASAN ATAS RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR...TAHUN 2015 TENTANG RENCANA DETAIL TATA RUANG BWP MALANG TIMUR TAHUN

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 4 Tahun 2017 Seri E Nomor 2 PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BINTAN NOMOR : 2 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN BINTAN TAHUN

X REKOMENDASI KEBIJAKAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL,

PENYUSUNAN STANDAR TEKNIS

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I

V BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN LAMONGAN

2.1. TUJUAN PENATAAN RUANG WILAYAH KOTA BANDA ACEH

INDIKATOR PROGRAM UTAMA PEMBANGUNAN PEMANFAATAN RUANG KOTA GORONTALO TAHUN

ARAHAN PEMANFAATAN RUANG KOTA BENGKULU

BAB II KETENTUAN UMUM

PEMERINTAH KABUPATEN BLORA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLORA NOMOR... TAHUN... TENTANG RENCANA DETAIL TATA RUANG KECAMATAN KUNDURAN TAHUN

MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANGKA

Penjelasan Substansi. Dokumen Lengkap, ada pada BAB IV

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR TAHUN 2010 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KOTA SURABAYA TAHUN

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

28 Jurnal Sangkareang Mataram ISSN No

BAB VI STRATEGI DAN KEBIJAKAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Rencana Detail Tata Ruang Kawasan (RDTR Kawasan) Skala peta = 1: atau lebih Jangka waktu perencanaan = 20 tahun

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN NEGARA. Keserasian Kawasan. Perumahan. Pemukiman. Pedoman.

WALI KOTA BONTANG PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA BONTANG NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL NOMOR: TENTANG PEDOMAN PENGEMBANGAN KAWASAN BERORIENTASI TRANSIT

PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO

BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI. Kabupaten Balangan. 2.1 Visi Misi Sanitasi

Peran Pemerintah dalam Perlindungan Penataan Ruang

BUPATI NGAWI PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGAWI NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG

KELEMBAGAAN PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG DI DAERAH

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2007 TENTANG PENATAAN RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Pelaksanakan survai dan pengolahan data adalah untuk memperoleh data dan informasi tentang kondisi awal kawasan perencanaan.

I. PENDAHULUAN. Sejak diberlakukannya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang. mengembangkan otonomi daerah kepada pemerintah daerah.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LAMPIRAN VII PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN SLEMAN TAHUN

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tam

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA DETAIL TATA RUANG DAN PERATURAN ZONASI KABUPATEN/KOTA

PERATURAN MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL

BAB I. PENDAHULUAN A.

Rangkuman tentang Muatan. Rencana Rinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PENJELASAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 6 TAHUN 2002 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN BENER MERIAH

BUPATI CILACAP PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 40 TAHUN 2014 TENTANG

Transkripsi:

EXECUTIVE SUMMARY Kawasan perkotaan memiliki keheterogenitas dan kekompleksan kegiatan berdasarkan fungsi kawasan perkotaan sehingga menuntut perkotaan selalu berkembang. Salah satu faktor utama penyebab perkembangan kota adalah pertumbuhan penduduk yang cenderung meningkat setiap tahunnya dan mengakibatkan adanya pertumbuhan pembangunan yang dapat dikembangkan atau menjadi potensi wilayah tetapi dapat pula menimbulkan permasalahan-permasalahan pembangunan atau eksploitasi alam yang berlebihan. Perencanaan tata ruang dibutuhkan untuk mencapai paradigma pembangunan yang berkelanjutan. Perencanan tata ruang merupakan salah satu proses dari penataan ruang yang akan dilanjutkan dengan pemanfaatan ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang. Tata ruang terbagi dalam struktur ruang dan pola ruang sehingga untuk merencanakan tata ruang diperluakan koordinasi dalam perencanaan struktur ruang dan pola ruang. Perencanaan tata ruang juga harus memiliki keterpaduan dan keterkaitan dengan tata ruang antar daerah dan intra wilayah. Hasil dari perencanaan tata ruang salah satunya adalah Rencana Detail Tata Ruang Kabupaten atau Kota. Dalam Rencana Detail Tata Ruang Kabupaten atau Kota ada enam substansi yang dijelaskan yaitu tujuan penataan kabupaten atau kota, rencana pola ruang, rencana jaringan prasarana, penetapan Sub Bwp Prioritas, ketentuan pemanfaatan ruang dan peraturan zonasi. Dalam penyusunan RDTR BWP Kecamatan Kalisat ini digunakan beberapa analisis seperti analisis yang lebih luas, analisis sosial budaya, analisis sumber daya alam dan fisik lingkungan, analisis kependudukan, analisis sumber daya buatan, analisis penataan kawasan dan bangunan dan analisis kelembagaan. Kecamatan Kalisat merupakan salah satu dari 31 kecamatan yang ada di Kabupaten Jember yang memiliki luas 53,48 Km2 dengan jumlah penduduk pada tahun 2013 sebanyak 74.962 jiwa dan berkepadatan penduduk 1.401,68 jiwa/km2. Kecamatan Kalisat merupakan salah satu kecamatan yang masuk dalam Pusat Kegiatan Lokal Promosi yaitu PKLp yang memiliki fungsi utama pengembangan kawasan yang

meliputi pemerintah kecamatan, perdagangan dan jasa, pendidikan menengah, jasa pariwisata, pertanian, pelayanan sosial, pelayanan ekonomi skala regional, pengembangan permukiman dan atau peruntukan industri. Kecamatan Kalisat merupakan kawasan perdesaan yang berpotensi menjadi kawasan perkotaan dan belum memiliki jaringan air bersih. Sumber air bersih yang dipakai adalah mata air yang ada di Kecamatan Kalisat dan penggunaan sumur untuk tiap rumah yang apabila tidak ada perencanaan dan pengelolaan yang baik akan menyebabkan kerusakan lingkungan akibat tidak terkontrolnya penggunaan air bersih. Terdapatnya stasiun kereta api, pasar serta terminal bayangan yang mempunyai lokasi yang berdekatan sehingga perlunya untuk penataan sistem transportasi yang dapat mendukung aktivitas pembangunan dalam sektor perekonomian Kecamatan Kalisat. Permukiman yang tidak tersebar merata serta akses yang kurang baik dari segi kondisi jalan ataupun fasilitas pelengkap jalan dan sulitnya mendapat pelayanan terhadap sarana-sarana. Identifikasi masalah tersebut akan mempengaruhi perkembangan pertumbuhan pembangunan Kecamatan Kalisat dari segi struktur ruang maupun pola ruang sehingga dibutuhkan perencanaan tata ruang yang dapat diwujudkan dalam pembuatan RDTRK Kecamatan Kalisat. Selain identifikasi masalah tersebut juga terdapat isu-isu lainnya seperti pembangunan Kecamatan Kalisat sebagai pemekaran Jawa Timur. Sebagai langkah awal untuk menyongsong pemekaran di, Kecamatan Kalisat sebagai salah satu Kecamatan yang memiliki pertumbuhan pesat, khususnya di bidang ekonomi, harus memiliki sebuah dokumen rencana tata ruang agar pembangunan yang pesat di Kecamatan Kalisat dapat tepat sasaran dan efektif pemanfaatannya. Bagian Wilayah Perkotaan Kecamatan Kalisat terdiri dari 3 desa yaitu Desa Kalisat, Desa Ajung dan Desa Glagahwero, ketiga desa tersebut nantinya yang akan direncanakan berdasarkan 6 komponen dalam penyusunan RDTR Kecamatan. BWP Kecamatan Kalisat tidak hanya menjadi pusat kegiatan perekonomian di Kecamatan Kalisat, tetapi juga menjadi penggerak perekonomian bagi kecamatan sekitarnya, seperti Kecamatan Ledokombo, Kecamatan Sukowono, Kecamatan Pakusari, dan Kecamatan Silo karena terdapat pasar yang dapat melayani kecamatan-kecamatan sekitarnya. Selain itu pasar

Kecamatan Kalisat terletak di lokasi yang strategis sehingga memudahkan akses untuk mencapai pasar tersebut. Desa-desa di Kecamatan Kalisat khususnya desa-desa di luar BWP memiliki potensi pertanian yang dapat dikembangkan, hal tersebut terlihat dari lahan pertanian yang luas dan berbagai komoditi yang dapat dihasilkan. Sedangkan desa-desa yang terdapat di BWP berpotensi sebagai penyalur hasil pertanian bagi desa-desa di luar BWP. Selain isu-isu ekonomi, sebagai pusat kegiatan lokal, BWP Kecamatan Kalisat juga direncanakan beberapa pembangunan fasilitas umum, seperti Ruang Terbuka Hijau (RTH) serta berbagai fasilitas pelengkap jalan dan transportasi (rambu lalu lintas dan terminal kendaraan umum). Rumusan tujuan perencanaan menyesuaikan dengan kebijakan pembangunan kota di wilayah perencanaaan untuk mewujudkan perencanaan yang sinergis dan sesuai dengan acuan pengembangan yang ada serta visi misi Kecamatan Kalisat. Visi dari Kecamatan Kalisat adalah menjadi perangkat yang berkualitas, kreatif, inovatif dan professional dalam memberikan pelayanan, pemberdayaan dan pembangunan dengan harapan akan menimbulkan partisipasi masyarakat dam pembangunan Kecamatan Kalisat. Perencanaan pembangunan Kecamatan Kalisat yang dijabarkan dalam RESTRA Kecamatan Kalisat tahun 2010-2015 dilaksanakan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat Kecamatan Kalisat, meningkatkan pembangunan dan meningkatkan pemberdayaan masyarakat dengan meningkatkan sarana dan prasarana aparatur pelayanan di Kecamatan Kalisat dan partisipasi masyarakat dan organisasi kemasyarakatan. Selain hal tersebut tujuan penataan BWP Kecamatan Kalisat adalah menjadikan BWP Kecamatan Kalisat sebagai Pusat Perdagangan dan Jasa sebagai pemenuhan kebutuhan Kecamatan Kalisat dan Kecamatan yang berada di Kecamatan Kalisat. Berdasarkan Draft RTRW Kabupaten Jember tahun 2011-2031 kecamatan Kalisat termasuk dalam Kawasan Pusat Kegiatan Lokal Promosi (PKLp) untuk yang berfungsi sebagai pengembangan kawasan yang meliputi pemerintah kecamatan, perdagangan dan jasa, pendidikan menengah, jasa pariwisata, pertanian, pelayanan sosial, pelayanan ekonomi skala regional, pengembangan permukiman dan atau peruntukan industri. Kecamatan Kalisat juga diperuntukan sebagai kawasan strategis untuk kepentingan pertumbuhan ekonomi.

Komponen kedua dalam penyusunan RDTRK BWP Kecamatan Kalisat adalah mengenai pola ruang, rencana pola ruang di BWP Kecamatan Kalisat terdiri dari rencana kawasan lindung dan kawasan budidaya. Kawasan lindung terdiri dari zona perlindungan setempat yang terdiri dari daerah sempadan dan lokasi sumber air, zona RTH yang terdiri dari dua yaitu RTH publik dan RTH privat, dalam pengembangannya diarahkan agar RTH yang terdapat di BWP Kecamatan Kalisat memenuhi peraturan yaitu 20% untuk RTH publik dan 10% untuk RTH privat. Untuk RTH publik di BWP Kecamatan Kalisat sudah memenuhi 20% dan untuk RTH privat yang diambil dari pekarangan rumah berkisar lebih dari 10%. Selanjutnya zona kawasan lindung lainnya adalah zona rawan bencana, yaitu yang terdapat pada permukiman padat dengan kemungkinan bencana kebakaran. Bagian selanjutnya dari pola ruang adalah mengenai kawasan budidaya yang terdiri dari zona perumahan, dimana berdasarkan hasil analisis BWP Kecamatan Kalisat sampai 20 tahun mendatang mengalami penambahan rumah sebanyak 1277 unit rumah, selanjutnya yaitu zona perdagangan dan jasa yang mengalami penambahan sebanyak 260 unit. Zona pelayanan umur yang terdiri dari pendidikan, kesehatan, peribadatan, pemerintahan dan keamanan memelukan penambahan hingga 20 tahun perencanaan mulai dari tahun 2014. Zona industri yang menjadi salah satu isu strategis di BWP Kecamatan Kalisat mengalami penambahan sebanyak 9 unit. Selain pola ruang, untuk struktur ruang di BWP Kecamatan Kalisat didapatkan bahwa Desa Kalisat menjadi pusat BWP Kecamatan Kalisat dan Desa Ajung dan Glagahwero menjadi Sub Pusat BWP Kecamatan Kalisat. Dari struktur ruang tersebut akan memudahkan dalam memprioritaskan dalam perencanaan. Komponen ketiga dalam penyusunan RDTR BWP Kecamatan Kalisat yaitu rencana jaringan prasarana. Dalam perencanaan BWP Kecamatan Kalisat direncanakan penambahan ataupun perbaikan pada masing-masing prasarana seperti pengembangan sistem jaringan pergerakan yaitu penambahan jalan baru, peningkatan perkerasan jalan dan sebagainya. Selain itu ada juga rencana peningkatan kualitas dan kuantitas angkutan umum yang terdapat di BWP Kecamatan Kalisat. Peningkatan kualitas angkutan umum diarahkan pada peningkatan pelayanan dari moda angkutan umum yang ada di wilayah perencanaan dalam melayani penumpang serta meningkatkan pelayanan sarana dan prasarana penunjang

transportasi. Selain itu juga terdapat rencana mengenai fasilitas pelengkap jalan berupa prasarana untuk pejalan kaki, tempat penyeberangan, lampu penerangan jalan, papan nama jalan dan tempat sampah. Untuk sistem jaringan utilitas seperti air bersih dilakukan pembangunan reservoir dan jaringan perpipaan air bersih yang berasal dari sumber air potensial yang berada di BWP Kecamatan Kalisat terdapat 15 sumber air yang berada di BWP Kecamatan Kalisat, rencana sistem jaringan air limbah/sanitasi yaitu berupa perawatan MCK umum yang sudah ada, pengadaan mck umum, septic Tank komunal dan IPAl. Rencana sistem jaringan persampahan yaitu pengadaan tempat sampah komunal, pengumpulan sampah dengan menggunakan gerobak, pengangkutan dan pengolahan sampah. Rencana sistem jaringan telekomunikasi berupa pembangunan BTS dan penggabungan beberapa BTS ke dalam satu BTS. Rencana sistem jaringan listrik dilakukan perawatan prasarana jaringan listrik dan penambahan prasarana jaringan listrik untuk bangunan-bangunan baru. Rencana sistem jaringan drainase berupa pembuatan sumur resapan, rencana lubang resapan biopori, penambahan dimensi saluran drainase dan penambahan saluran drainase baru. Selanjutnya yaitu rencana prasarana lain seperti angkutan umum dan terminal. Dari semua rencana-rencana tersebut terdapat satu lokasi yang menjadi prioritas dalam penanganan di BWP Kecamatan Kalisat yaitu Desa Kalisat karena adanya isu strategis di Kecamatan Kalisat yaitu sebagai Pusat Kegiatan Lokal promosi (PKLp) yang untuk waktu mendatang akan ditetapkan sebagai PKL dan terdapatnya pasar yang letaknya berada pada jalur strategis, yaitu pada persimpangan antara Jalan Diponegoro, Jalan Patimura, dan Jalan Dr.Wahidin, yang merupakan penghubung dengan kecamatan lainnya,serta adanya stasiun yang dapat menunjang perekonomian Kecamatan Kalisat. Tema penanganan kawasan perdagangan dan jasa tersebut adalah pengembangan kawasan strategis sebagai kawasan perdagangan dan jasa di sepanjang Jalan Diponegoro, Jalan Patimura, dan Jalan Dr.Wahidin melalui peremajaan kawasan, rehabilitasi, dan pengembangan koridor jalan utama sebagai kawasan perdagangan dan jasa di Kecamatan Kalisat.

Dari semua rencana sarana dan prasarana yang akan dijalankan akan dimasukkan dalam satu buah program yang berisi tentang waktu pelaksanaan rencana-rencana tersebut yang dimasukkan dalam tabel program pemanfaatan ruang BWP Kecamatan Kalisat. Dalam tabel tersebut berisi tentang program-program yang akan dilaksanakan di BWP Kecamatan Kalisat berdasarkan analisis kebutuhan sarana dan analisis proyeksi utulitas. Program-program tersebut seperti yang sudah dijelaskan diatas, selain program-program juga berisi tentang lokasi dimana program tersebut dilaksanakan, waktu pelaksanaan dilakukan dalam kurun waktu 4 periode yaitu 2014-2018, 2019-2023, 2024-2028 dan 2029-2033, sumber pendanaan program tersebut biasanya bersumber dari APBD dan swadaya masyarakat dan instansi pelaksana dilakukan oleh dinas/upt yang berkaitan dengan program tersebut dan juga masyarakat yang ikut berpartisipasi dalam pelaksanaan program tersebut. Dalam perencanaan BWP Kecamatan Kalisat yang meliputi Desa Kalisat, Desa Ajung dan Desa Glagahwero dibagi menjadi 6 blok perencanaan, dimana dalam penentuan menjadi 6 blok tersebut didasari terhadap batas fisik, isu yang terdapat dalam blok tersebut dan keberagaman tata guna lahan. Dari 6 blok tersebut terdapat 2 karakteristik yaitu blok yang didominasi oleh tata guna lahan perumahan dan blok yang didominasi dengan tata guna lahan perdagangan dan jasa. Dari 6 blok tersebut 3 blok didominasi dengan perumahan dan 3 blok lainnya didominasi dengan perdagangan dan jasa. Setelah diketaui dominasi blok tersebut dibuatlah zoning text untuk blok yang didominasi dengan perumahan dan dominasi perdagangan dan jasa. Dalam zoning text berisikan ketentuan kegiatan dan pemanfaata ruang dimana berisikan kegiatan-kegiatan apa saja yang diizinkan, bersyarat tertentu secara terbatas, bersyarat tertenteu dan tidak diizinkan pada blok-blok tersebut. Ketentuan intensitas pemanfaatan ruang yang berisikan batas minimum dan maksimum KDB, KLB, KDH dan Kepadatan Bangunan atau unit maksimum. Ketentuan tata masa bangunan berisikan GSB, ketinggian maksimum, jarak bebas antar bangunan minimum dan tampilan bangunan. Ketentuan sarana dan prasarana minimum, dan ketentuan khusus.

Dalam pelaksanaan program-program tersebut terdapat ketentuan pelaksanaan dimana dalam perencanaan BWP Kecamatan Kalisat dalam variansi pemanfaatan ruang menggunakan Minor Variance adalah variansi izin untuk bebas dari aturan standar demi menghilangkan kesulitan akibat kondisi fisik lahan dan Non-conforming dimension adalah variansi kelonggaran berupa pengurangan ukuran dari yang ditetapkan seperti perubahan koefisien dasar bangunan (KDB). Selain dengan ketentuan pemanfaatan ruang BWP Kecamatan Kalisat juga menggunakan cara insentif dan disinsentif. Salah satu pengaturan insentif di BWP Kecamatan Kalisat yaitu Kemudahan pemberian izin mendirikan bangunan (IMB) dan Keringan pembayaran pajak untuk rumah yang sesuai dengan dengan peraturan zonasi dan pengaturan disinsentif berupa Pajak tinggi untuk rumah yang melanggar peraturan zonasi, denda/change untuk rumah yang melanggar peraturan zonasi dan pembatasan penggunaan prasarana. Semua hal tersebut juga harus menyelaraskan dengan partisipasti masyaraka di BWP Kecamatan Kalisat. Rencana peningkatan partisipasi masyarakat merupakan salah satu rencana yang akan dilaksanakan di BWP Kecamatan Kalisat agar suatu upaya perencanaan pembangunan menjadi tepat sasaran. Upaya dalam mengajak masyarakat secara penuh dalam Merumuskan dan menampung keinginan masyarakat dalam upaya pembangunan adalah dengan pembuatan alternatif yang didampingi oleh pendamping, narasumber, lembaga advokasi dalam perumusan dari berbagai keinginan masyarakat. Merancang pertemuan dari pihak-pihak yang berkepentingan termasuk masyarakat untuk membicarakan cost dan benefit dari pelaksanaan pembangunan. Memilih tokoh atau perwakilan masyarakat untuk ikut dalam proses perencanaan selanjutnya.tokoh atau wakil masyarakat, besrsama DPRD, instansi dan pemeran pembangunan terkait melaksanakan proses pembangunan dan pembiayaan pembangunan serta rencana pelaksanaan pembangunan dilangsungkan beberapa kali. Menentukan keputusan yang telah disepakati dan melaksanakan program pembangunan yang terus dipantau dan diawasi pelaksanaannya. Masyarakat dapat ikut serta dalam proses pemantauan dan pengawasan serta dapat menyampaiakan keluhan atau pengaduan kepeda penyelenggara pemerintahan di

daerahnya. Perlibatan masyarakat dari awal proses upaya pembangunan akan menimbulkan rasa memiliki hasil pembangunan tersebut. Kelompok: 13 Kecamatan Kalisat No. Nama Mahasiswa NIM 1 Ni Nyoman Samitri P. 125060600111034 2 Rizki Pratomo 125060600111016 3 Annisa Zahra 125060607111025 4 Ilham Akbar S. 125060607111015 5 Tiara Faradina 125060600111026 6 Mia Ulfa J. 125060600111009 7 Dimas Cahyo Ariandi 125060600111022 8 Yusuf Maulana A. K. 125060601111016 9 Rahma Salasati A. 125060606111001 TERIMAKASIH