35 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi fenomena yang terjadi di tempat yang akan digunakan sebagai objek lokasi penelitian. Kegiatan identifikasi fenomena menggunakan instrumen kuesioner pra penelitian dan data keterlambatan hadir karyawan bulan Juni 2015 sampai dengan bulan April 2016. Pada proses ini waktu penelitian dimulai sejak 18 April 2016. 2. Tempat Penelitian Untuk memperoleh data dalam pelaksanaan penelitian ini, penulis memilih tempat penelitian di Gedung Perkantoran PT. Motive Mulia (Merah Putih Beton). Dengan alamat di Gedung Motive Mulia, Jl. Baru Cipendawa, Kp. Bojong Menteng, Rawalumbu, Rt.04/Rw.04, Jatiasih, Bekasi. Penelitian dilakukan pada Departemen Komersil yang terdiri dari 4 divisi, yaitu Divisi Keuangan & Akuntansi, HRD, Pembelian dan Penjualan & Pemasaran.
36 B. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan penulis untuk penelitian ini adalah penelitian kausal. Sugiyono (2008) mengemukakan bahwa penelitian kausal adalah hubungan yang bersifat sebab akibat. Jadi di dalam penelitian ini terdapat variabel-variabel independen (variabel bebas/yang mempengaruhi) dan variabel dependen (variabel terikat/yang dipengaruhi). Dimana bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh antara variabel X 1 dalam hal ini Budaya Organisasi, X 2 yaitu Efektivitas Komunikasi dan X 3 yaitu Organizational Citizenship Behaviour (OCB) terhadap variabel Y adalah Produktivitas Kerja. C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel 1. Definisi Variabel Menurut Hatch dan Farhady (2014) secara teoritis variabel dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang atau obyek, yang memiliki variasi antara satu orang dengan yang lain atau satu obyek dengan obyek yang lain. Selanjutnya Kidder (2014) menyatakan bahwa variabel adalah suatu kualitas dimana peneliti mempelajari dan menarik kesimpulan darinya. Jadi variabel adalah atribut yang memiliki karakteristik dan variasi yang berbeda-beda antar obyek, serta dapat diukur kualitasnya guna mendapat sebuah kesimpulan.
37 Menurut hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain, terdapat dua jenis variabel yang digunakan pada penelitian ini, yaitu: a. Variabel Independen (Bebas): Variabel ini sering disebut sebagai variabel stimulus, prediktor, antecedent. Variabel bebas ini merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (Sugiyono, 2008). Variabel independen dalam penelitian ini adalah: Budaya Organisasi (X 1) adalah gabungan konsep kepercayaan, asumsi, nilai-nilai dan perilaku yang diadopsi dan ditanamkan pada setiap anggota, sehingga dapat membentuk pola kerja sesuai keinginan organisasi atau perusahaan dalam mencapai target yang diinginkan. Efektivitas Komunikasi (X 2) adalah sebuah proses komunikasi yang mencapai keefektivitasannya dengan memenuhi 5 inevitable of laws of effective communication atau lima hukum komunikasi efektif, yang meliputi Respect, Empathy, Audible, Clarity, dan Humble (REACH). Organizational Citizenship Behavior (X 3) adalah berbagai bentuk kerja sama dan tolong menolong satu sama lain yang mendukung hubungan sosial dan konteks psikologi organisasi yang beriringan dengan kinerja.
38 b. Variabel Dependen (Terikat): sering disebut sebagai variabel output, kriteria, konsekuen. Variabel terikat ini merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat, karena adanya variabel independen (Sugiyono, 2008). Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Produktivitas. Bernard (2007) mengemukakan bahwa ungkapan seperti output, kinerja, efisiensi, efektivitas sering dihubungkan dengan produktivitas. Produktivitas merupakan rasio input terhadap output. 2. Operasionalisasi Variabel Operasional variabel merupakan sebuah penjabaran poin-poin penting tentang suatu variabel dengan cara memberikan arti, indikator atas spesifikasi. Dengan tujuan memberikan batasan pada tiap-tiap variabel penelitian yang dioperasionalisasikan dan diukur skalanya. Operasional variabel-variabel dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3.1 berikut:
39 Tabel 3.1 Operasional Variabel-variabel Penelitian Variabel (Sumber) Definisi Operasional Indikator dalam penelitian Skala Data Sumber Budaya Organisasi Gabungan konsep kepercayaan, asumsi, nilai-nilai dan perilaku yang diadopsi dan ditanamkan pada setiap anggota perusahaan dalam mencapai target yang diinginkan. 1. Identity 2. Control 3. Communication Pattern 4. Rewards Systems 5. Management Support Interval Gordon & Cummi ns 2007 Efektivitas Komunikasi Sebuah proses komunikasi yang mencapai keefektivitasannya dengan memenuhi 5 inevitable of laws of effective communication. REACH: 1. Respect 2. Empathy 3. Audible 4. Clarity 5. Humble Interval Endang S.A, 2010 Organizational Citizenship Behaviour Berbagai bentuk kerja sama dan tolong menolong satu sama lain yang mendukung hubungan sosial dan konteks psikologi organisasi. 1. Helping Behaviour 2. Sportsmanship 3. Organizational compliance 4. Organizational loyalty/ spreading goodwill 5. Organizational participation 6. Individual initiative 7. Self development. Interval Organ, Podsako ff & McKenz ie, 2006 Produktivitas Rasio input terhadap output 1. Kuantitas Kerja 2. Kualitas Kerja 3. Ketepatan Waktu Interval Pandi Affandi, 2016
40 D. Pengukuran Variabel Dalam penelitian ini, variabel diukur dengan menggunakan skala interval, yaitu Skala Likert. Menurut Sugiyono (2008) Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan skala likert, variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Selanjutnya, indikator tersebut dijadikan sebagai tolak ukur untuk menyusun item-item instrumen dalam bentuk pernyataan atau pertanyaan. Untuk memberikan nilai berdasarkan skor atau angka/bobot atas jawaban yang diperoleh dari masing-masing nilai, jenjangnya adalah sebagai berikut: Tabel 3.2 Pengukuran Skala Likert Pernyataan Kode Skor Sangat Setuju (SS) 5 Setuju (S) 4 Netral (N) 3 Tidak Setuju (TS) 2 Sangat Tidak Setuju (STS) 1 Sumber: Sugiyono (2008) E. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Penelitian Dalam Sugiyono (2008) Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
41 ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 103 karyawan/i di gedung perkantoran PT. Motive Mulia (Merah Putih Beton), Jatiasih, Bekasi. Khususnya departemen komersil yang terdiri dari divisi Keuangan & Akuntansi, HRD, Pembelian dan Penjualan & Pemasaran. 2. Sampel Penelitian Dalam Sugiyono (2008) Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah Simple Random Sampling. Dimana dalam Sugiyono (2008) dijelaskan bahwa Simple Random Sampling adalah pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi tersebut (Sugiyono, 2008:93). Untuk menentukan ukuran sampel, penulis menggunakan rumus slovin sebagai berikut: n = Dimana: N 1+(N. e 2 ) = 103 1+(103. 0,05 2 ) = 82 n N e = Ukuran Sampel = Populasi = Persentase kelonggaran ketidakterikatan karena kesalahan Jadi, jumlah sampel untuk populasi 103 orang dan tingkat kepercayaan 95% adalah 82 orang karyawan.
42 F. Teknik Pengumpulan Data Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian, penulis menggunakan teknik pengumpulan data menggunakan data primer. Data Primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti secara langsung dari sumber datanya (dari tangan pertama). Data tersebut juga sebagai data asli yang terus diperbaharui. Teknik yang dilaksanakan untuk mendapatkan data primer ini sebagai berikut: 1. Wawancara Wawancara yang dilakukan merupakan wawancara tak terstruktur. Dalam Sugiyono (2008), wawancara tak terstruktur adalah wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Dalam hal ini, peneliti melakukan wawancara dengan HR-GA & QMS Manager PT. Motive Mulia (Merah Putih Beton) Jatiasih, Bapak Amrizal Chaniago. 2. Kuesioner (Angket) Dalam Sugiyono (2008) Kuesioner (Angket) merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien variabel yang akan diukur dan harapan dari responden diketahui dengan baik. Kuesioner dapat berupa pertanyaan atau
43 pernyataan tertutup dan terbuka, dapat diberikan kepada responden secara langsung atau dikirim melalui pos/internet. G. Metode Analisis Pada penelitian ini penulis menggunakan teknik analisis kuantitatif. Dimana menurut Sugiyono (2008) dikatakan metode kuantitatif, karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. Kemudian untuk jenis analisis kuantitatif yang digunakan adalah Statistik Inferensial. Peneliti akan menggunakan SPSS ver 21 dalam mengolah datadata yang akan diteliti. 1. Statistik Inferensial Pada statistik inferensial terdapat upaya untuk menarik kesimpulan dan membuat keputusan berdasarkan analisis yang telah dilakukan. Analisis ini mengambil sampel tertentu dari sebuah populasi yang jumlahnya banyak dan dari hasil analisis terhadap sampel tersebut digeneralisasikan terhadap populasi atau disebut pula sebagai statistik induktif. Statistik inferensial terbagi atas dua yaitu statistik parametrik dan statistik nonparametrik. Dimana statistik parametrik diperlukan terpenuhinya banyak asumsi terutama berdistribusi normal, sedangkan statistik nonparametrik tidak demikian.
44 Kemudian dalam statistik inferensial ada 2 (dua) jenis analisis, yaitu analisis korelasional dan analisis komparasi. Dan analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis korelasional. Dimana analisis statistik berusaha mencari hubungan atau pengaruh antara dua buah variabel atau lebih yang terdiri dari variabel independen dan variabel terikat. 2. Uji Kualitas Data Untuk menguji sebuah data yang menggunakan daftar pertanyaanpertanyaan (kuesioner) atau untuk menguji layak atau tidaknya kuesioner tersebut untuk digunakan mengambil data dibutuhkan sebuah pengujian yang disebut dengan Uji Validitas dan Uji Reliabilitas. a. Uji Validitas Dalam Sugiyono (2008) uji validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-butir dalam suatu daftar pertanyaan dalam mendefinisikan suatu variabel. Hasil r hitung dibandingkan dengan r tabel dimana df = n-2 dengan sig 5%. Jika r tabel < r hitung maka valid. b. Uji Reliabilitas Dalam Sugiyono (2008) reliabilitas (keandalan) adalah ukuran suatu kestabilan dan konsistensi responden dalam menjawab hal yang
45 berkaitan dengan kontruk-kontruk pertanyaan yang merupakan dimensi suatu variabel dan disusun dalam suatu bentuk kuisioner. Uji Reliabilitas dapat dilakukan secara bersama-sama terhadap seluruh butir pertanyaan. Uji reliabilitas akan dilihat pada nilai Cronbach s Alpha, jika nilai Alpha > 0,6 maka reliabel. 3. Uji Asumsi Klasik Sebelum dilakukan pengujian hipotesis dengan model regresi linier berganda terlebih dahulu akan dilakukan pengujian asumsi klasik, yang terdiri dari: a. Uji Normalitas Uji normalitas data dilakukan sebelum data diolah berdasarkan model-model penelitian. Uji normalitas ini bertujuan untuk mengetahui distribusi data dalam variabel yang akan digunakan dalam penelitian, apakah terdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dapat dilakukan melalui dua pendekatan yaitu melalui pendekatan grafik (histogram dan P-P Plot) atau uji kolmogorov-smirnov. b. Uji Multikolonieritas Uji multikolinieritas diperlukan untuk mengetahui ada tidaknya variabel independen yang memiliki kemiripan antar variabel independen dalam suatu model. Jika VIF (Variance Inflation Factor) yang dihasilkan di antara 1-10, maka tidak terjadi multikolinieritas.
46 c. Uji Heteroskedastisitas Uji Heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji terjadinya perbedaan variance residual suatu periode pengamatan ke periode pengamatan yang lain. Uji heteroskedastisitas ini dapat dilihat melalui pola gambar Scatterplot, regresi yang tidak terjadi heteroskedastisitas jika: Titik-titik data menyebar di atas dan di bawah (di sekitar angka 0). Titik-titik data tidak mengumpul hanya di atas atau di bawah saja. Penyebaran titik-titik data tidak boleh membentuk pola bergelombang melebar kemudian menyempit dan melebar kembali. Penyebaran titik-titik data tidak berpola. 4. Uji Analisis Regresi Linier Berganda Uji regresi linier berguna dalam menghitung parameter-parameter estimasi dan untuk melihat apakah ada atau tidaknya hubungan atau pengaruh antar variabel-variabel tersebut. Dalam penelitian ini akan dilakukan uji regresi linier berganda, karena memiliki satu variabel dependen dan lebih dari satu variabel independen. Model persamaan regresi linier berganda penelitian ini adalah sebagai berikut: Y = a + β 1 X 1 + β 2 X 2 + β 3 X 3 + e
47 Keterangan: Y = Produktivitas Kerja a = Konstanta β 1 3 X 1 X 2 X 3 e = Koefisien Regresi = Budaya Organisasi = Efektivitas Komunikasi = OCB (Organizational Citizenship Behaviour) = Persentase kelonggaran ketidakterikatan karena kesalahan Pada kesimpulannya, jika Sig < 0,05 atau jika t Hitung < -t Tabel dan t Hitung > t Tabel, maka Hipotesis Diterima. Hal ini menunjukan bahwa ada pengaruh yang positif dan signifikan antar variabel independen dan variabel dependen. 5. Uji Koefisien Determinasi (R²) Untuk melihat seberapa besar tingkat pengaruh variabel independen (Budaya Organisasi, Efektivitas Komunikasi dan OCB sebagai variabel X) terhadap variabel dependen (Produktivitas Kerja sebagai variabel Y) secara parsial digunakan koefisien determinasi (kd) dengan rumus (Sugiyono, 2008) sebagai berikut : Kd = r² x 100% Keterangan: Kd = koefisien determinasi r² = koefisien korelasi yang dikuadratkan
48 6. Uji Hipotesis Menurut Sugiyono (2008) Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah pada suatu penelitian. Setelah hipotesis dirumuskan, kemudian hipotesis tersebut diuji melalui suatu pengujian hipotesis untuk mengetahui apakah variabel independen (bebas) mempengaruhi variabel dependen (terikat). Uji Hipotesis ini terdiri dari Uji t dan Uji F (Anova). Dengan taraf signifikansi yang digunakan dalam pengujian adalah 5%. 6.1 Uji Signifikansi Simultan (Statistik F / ANOVA) Uji signifikansi simultan ini disebut juga Uji Kesesuaian Model. Menurut Ghozali (2011) Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempengaruhi secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat. Dengan derajat kepercayaan 0,05. Jika F hitung > F tabel maka Hipotesis Diterima. Dapat dilihat juga melalui besarnya nilai signifikansi yang dibandingkan dengan 0,05 dengan kriteria: Jika Sig < 0,05 maka Hipotesis Diterima.
49 Jika F hitung > F tabel maka Hipotesis Diterima, dapat diartikan secara statistik data yang digunakan membuktikan bahwa semua variabel independen yang dimasukan dalam model mempengaruhi secara bersama-sama terhadap variabel dependen. 6.2 Uji Signifikansi Parameter Individual (Statistik t) Menurut Ghozali (2011) Uji T pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Selain itu digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial dengan derajat signifikansi yang digunakan adalah 0,05. Dalam pengambilan keputusan: Jika t hitung > t tabel maka Hipotesis Diterima. Jika Sig < 0,05 maka Hipotesis Diterima.