Nora Efmawati Syahrilfuddin, Hendri Marhadi,

dokumen-dokumen yang mirip
Rosa Yulia, Mahmud Alpusari, Lazim. N No. HP

Oleh Asmayeti 1, Damanhuri Daud 2, Otang Kurniaman 3

Kurnia Restu, Lazim N, Zariul Antosa

Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau

THE IMPLEMENTATION OF COOPERATIVE INVESTIGATION GROUP TYPE TO INCREASE LEARNING IIIA STATE ELEMENTARY SCHOOL 017 SEDINGINAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IVA SDN 4 PEKANBARU

Sriani, Hendri Marhadi, Eddy Noviana

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV.B SD NEGERI 62 PEKANBARU

APPLICATION OF LEARNING INKUIRI LEARNING MODEL TO IMPROVE IPS LEARNING RESULT IN STUDENT CLASS IV SD NEGERI 15 PANGKALAN NYIRIH RUPAT

Eva Renlia, Otang Kurniaman, Hendri Marhadi

Muhamad Midun, Hendri Marhadi, Zariul Antosa

Afriyenti, Hendri Marhadi, Lazim N HP:

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SEMESTER 2 SD

Keyword : Cooperative Type Think Pair Share (TPS), Science Learning Outcomes.

PENERAPAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA (PMRI) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS II D SD NEGERI 132 PEKANBARU

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER PADA SISWA KELAS V SDN 26 PASAMAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V SD NEGERI 177 PEKANBARU

APPLICATION INQUIRY LEARNING MODEL LEARNING TO IMPROVE RESULTS IPA CLASS IV SDN 016 SEKELADI KECAMATAN TANAH PUTIH

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV C SD NEGERI I67 PEKANBARU

IMPLEMENTATION OF CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING MODEL FOR SOCIAL IN FIVE GRADERS AT SDN 4 PEKANBARU

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 4 WONOSARI MELALUI STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISONS

IMPLEMENTATION PROBLEM SOLVING LEARNING METHOD TO INCREASE STUDY RESULT OF IPS IV CLASS STUDENTS IN SDN 163 PEKANBARU

IMPLEMENTATION INQUIRY LEARNING MODEL TO IMPROVE RESULTS IPA LEARNING CLASS VB SD STATE 023 SEDINGINAN

Penerapan Metode Diskusi untuk Meningkatkan Keterampilan Siswa Kelas V SD Negeri 111 Pekanbaru

Eni Susanti, Otang Kurniaman, dan Lazim. N dan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD NEGERI 021 RUMBAI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI 56 PEKANBARU

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 003 KOTO PERAMBAHAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE ( TPS ) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS III SDN 011 BUKIT KAPUR.

ARTIKEL SKRIPSI OLEH NAHWAN SHOLIHAN ZIKKRI E1R PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA

Prinawati, Syahrifuddin, Otang Kurniaman No.

Akhmad Suyono *) Dosen FKIP Universitas Islam Riau

APPLICATION OF DIRECT LEARNING TO IMPROVE RESULTS OF IPS CLASS III SD TANJUNG BUNGO KECAMATAN KAMPAR TIMUR

Oleh: Dewi Sri Yuliati 1, Zuhri D 2, Sehatta Saragih 3

Oleh Rina Ermayanti 1, Otang Kurniaman 2, Lazim N 3

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD NEGERI 105 PEKANBARU

IMPLEMENTATION QUANTUM TEACHING MODEL TO IMPROVE RESULT OF IPS STUDIES STUDENT CLASS V SD NEGERI 031 TANJUNG SARI KECAMATAN PUJUD ROHIL

APLICATION CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TO IMPROVE THE RESULT OF SCIENCE STUDY OF STUDENTS OF SD NEGERI 001 SEIKIJANG BANDAR SEIKIJANG DISTRICT

Oleh: Desfi Harianty HS 1 Putri Yuanita 2 Rini Dian Anggraini 3

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU. Abstract

THE APPLICATION LEARNING CYCLE MODEL TO INCREASE STUDENTS RESULT ON NATURAL SUBJECT AT FIFTH GRADE OF ELEMENTARY SCHOOL 105 PEKANBARU

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SDN 1 PEKANBARU

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh RANTI EFRIZAL NPM

PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI METODE LATIHAN SISWA KELAS IV SD NEGERI 009 AIR EMAS KECAMATAN UKUI

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika

Junidar, Hendri Marhadi, Mahmud Alpusari CP

Citra Kasmili SMK Negeri 2 Kota Bengkulu, Jl Batanghari No 2 Padang Harapan

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KEPADATAN POPULASI MANUSIA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DI SMP ARTIKEL PENELITIAN OLEH

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas IVB SDN 153 Pekanbaru

Budiarti 1 Zuhri.D 2 Sehatta Saragih 3 Jl. HR. Soebrantas Km 12,5 Pekanbaru Telp. (0761)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS I SDN 77 PEKANBARU

Susilawati, Hendri Marhadi, Syahrilfuddin, No.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI 7 PEKANBARU

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 94 Pekanbaru

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELASVB SD NEGERI 56 PEKANBARU

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SISWA KELAS IIC SDN 91 PEKANBARU

Pendahuluan. Meris et al., Meningkatkan Kemampuan Menulis...

APPLICATION OF COOPERATIVE LEARNING MODELS TYPE WRITE A ROUND TO IMPROVE THE CAPABILITIES OF WRITING STUDENTS CLASS V SD NEGERI 5 TANJUNG PUNAK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS II A SD NEGERI 8 PEKANBARU

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD NEGERI 026 PADANG MUTUNG KEC. KAMPAR.

THE APPLICATION OF INQUIRY LEARNING MODEL TO INCREASE THE SCHOOL LEARNING OUT COME OF THE FOURTH GRADE STUDENT AT SDN 67 PEKANBARU

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

PENERAPAN MODEL QUANTUM TEACHING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV B SD NEGERI 42 PEKANBARU

THE IMPLEMENTATION OF COOPERATIVE LEARNING MODEL TO INCREASE SOCIAL SCIENCE LEARNING RESULT OF GRADE V SDN 002 BANTAYAN

Asmarita 1, Sehatta Saragih 2, Zuhri D 3 Contact :

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PERISTIWA ALAM MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau ABSTRACT

JURNAL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Guru Sekolah Dasar

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS IV MELALUI PENDEKATAN QUANTUM TEACHING SDN 15 V KOTO KAMPUNG DALAM

IMPLEMENTATION OF COOPERATIVE LEARNING MODEL INQUIRI TO IMPROVEMENT SOCIAL STUDIES (IPS) STUDENT ACHIEVEMENT OF FOURTH GRADES IV SDN 125 PEKANBARU

Raihan SD Negeri 007 Bagan Besar

PENERAPAN METODE KERJA KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V C SD NEGERI 004 TEMBILAHAN KECAMATAN TEMBILAHAN

KALAM CENDEKIA, Volume 5, Nomor 1.1, hlm

Yulia Andriani, Syahrilfuddin, H.Lazim.N No.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI 22 TITIAN ANTUI KECAMATAN PINGGIR

Wijayanti, Syahrilfuddin, Guslinda No.

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

Sarmudiah Rahmadeni, Hendri Marhadi, Eddy Noviana

Hengky Saputra, Gustimal Witri, Otang Kurniaman Otang. Cp.

Lilia Mutiara *) Susda Heleni dan Kartini **) Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Riau

Yusra Guru Matematika SMP Negeri 30 Pekanbaru ABSTRAK ABSTRACT

Rizana Estetika, Zulkifli, Hamizi

Eka Mayani 1 H. Zuhri D 2 Sehatta Saragih 3 Kampus Bina Widya Km Simpang Baru Pekanbaru Telp. (0761) Abstract

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD NEGERI 001 SINABOI

Zaharah, Otang Kurniaman, Lazim N

ABSTRACT. Candra Rian Irawan 1 & Slamet Priyanto 2 1 & 2

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS IV SDN 27 SAGO PESISIR SELATAN

Jufrina, Zariul Antosa, Mahmud Alpusari Cp

Abstrak. Kata Kunci : Metode pembelajaran kooperatif tipe Think Pair and Share (TPS), aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SDN 15 PEKANBARU. Abstract

Dewi Santi Marlina, Zariul Antosa, Mahmud Alpusari HP:

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

Kata Kunci: aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa, pendidikan matematika, teori Bruner dalam metode diskusi kelompok.

PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL WORD SQUARE DI SDN 26 PELANGAI KECIL KABUPATEN PESISIR SELATAN

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENTS TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN PENDEKATAN PETA KONSEP DI SDN 07 GURUN LAWEH NANGGALO PADANG

Dasrul, Mahmud Alpusari, Drs. Lazim. N

Hannaning dkk : Penerapan pembelajaran Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan

Transkripsi:

1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V.A SD NEGERI 37 PEKANBARU Nora Efmawati Syahrilfuddin, Hendri Marhadi, nora.efmawati@gmail.com Syahrilfuddin.karim@yahoo.com, Hendri_m29@yahoo.co.id, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau Pekanbaru Abstract : This research is motivated student learning outcomes VA Elementary School Grade 37 Pekanbaru is still far from the minimum completeness criteria (KKM) that has been set in the school is 75, in which the from the 38 people, only 19 students or 50% were reached KKM the school hafassigned. Whereas 19 students or 50% geting scored below the KKM, with an average value of 66.45 class. The purpose of this research is to improve student learning outcomes IPA Grade Elementary School VA 37 Pekanbaru with the implementation of Cooperative Learning and Student Team Achievement Division (STAD) mode. Subjects in this study were students of class VA SD Negeri 37 Pekanbaru, the number of students 38 people, consisting of 14 students sex male and 24 female students. This research was conducted in two cycles, where each cycle consisted of three meetings. The first and second meetings to explain the learning material. Then at the third meeting at the end of the cycle is a replay. From the results of this study concluded that the mode of type STAD cooperative learning can improve learning outcomes VA grade science students of SD Negeri 37 Pekanbaru, it can be seen from several things, namely: (1) Increased activity of teachers and students. At the first meeting of the first cycle of teacher activity only 54.17%. Then in the second meeting of the first cycle increased by 66.67%. At the third meeting of the second cycle is also increased to 83.33% and the fourth meeting of the second cycle increased to 95.83%. While the activities of students at the first meeting of the first cycle of only 45.83%. Then in the second meeting of the first cycle increased to 58.33%. At the third meeting of the second cycle of observation of student activity increased to 75% and in the fourth meeting of the second cycle increased to 91.67%. (2) Improved student learning outcomes, where the base score is the average value obtained by the students only 66.45. Then in the first cycle of the average value obtained by students increased to 81.45, and in the second cycle increased to 86.32. In addition, improving student learning outcomes can also be known from mastery learning outcomes of students individually and classical, where the base score of students who pass are only 19 people with 50% percentage, in the first cycle of repetition increased to 28 people with 73.67% percentage, and the repeat second cycle increased to 36 students with 94.74% percentage. Keywords: Cooperative Learning Model STAD, IPA Learning Outcomes

2 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V.A SD NEGERI 37 PEKANBARU Nora Efmawati Syahrilfuddin, Hendri Marhadi, nora.efmawati@gmail.com Syahrilfuddin.karim@yahoo.com, Hendri_m29@yahoo.co.id, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau Pekanbaru Abstrak : Penelitian ini dilatarbelakangi hasil belajar siswa Kelas V.A SD Negeri 37 Pekanbaru yang masih jauh dari kriteria ketuntasan minimum (KKM) yang telah ditetapkan sekolah yaitu 75, di mana dari jumlah siswa yaitu 38 orang, hanya 19 orang siswa atau 50% yang mencapai KKM yang telah ditetapkan sekolah. Sedangkan 19 orang siswa atau 50% mendapat nilai di bawah KKM, dengan nilai rata-rata kelas 66,45. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar IPA siswa Kelas V.A SD Negeri 37 Pekanbaru dengan penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Division (STAD). Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V.A SD Negeri 37 Pekanbaru, dengan jumlah siswa 38 orang, yang terdiri dari 14 orang siswa berjenis kelamin laki-laki dan 24 orang siswa berjenis kelamin perempuan. Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus, di mana tiap-tiap siklus terdiri dari tiga kali pertemuan. Pertemuan pertama dan kedua menjelaskan materi pembelajaran. Kemudian pada pertemuan ketiga di adalah ulangan akhir siklus. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas V.A SD Negeri 37 Pekanbaru, hal ini dapat diketahui dari beberapa hal, yaitu: (1) Peningkatan aktivitas guru dan siswa. Pada pertemuan pertama siklus pertama aktivitas guru hanya 54,17%. Kemudian pada pertemuan kedua siklus pertama meningkat 66,67%. Pada pertemuan ketiga siklus kedua juga meningkat menjadi 83,33% dan pada pertemuan keempat siklus kedua meningkat menjadi 95,83%. Sedangkan aktivitas siswa pada pertemuan pertama siklus pertama hanya 45,83%. Kemudian pada pertemuan kedua siklus pertama meningkat menjadi 58,33%. Pada pertemuan ketiga siklus kedua observasi aktivitas siswa meningkat menjadi 75% dan pada pertemuan keempat siklus kedua meningkat lagi menjadi 91,67%. (2) Peningkatan hasil belajar siswa, di mana pada skor dasar nilai rata-rata yang diperoleh siswa hanya 66,45. Kemudian pada siklus pertama nilai rata-rata yang diperoleh siswa meningkat menjadi 81,45, dan pada siklus kedua meningkat menjadi 86,32. Selain itu, peningkatan hasil belajar siswa juga dapat diketahui dari ketuntasan hasil belajar siswa secara individu dan klasikal, di mana pada skor dasar siswa yang tuntas secara hanya 19 orang dengan persentase 50%, pada ulangan siklus pertama meningkat menjadi 28 orang dengan persentase 73,67%, dan pada ulangan siklus kedua meningkat menjadi 36 orang siswa dengan persentase 94,74%. Kata Kunci: Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD, Hasil Belajar IPA

3 PENDAHULUAN Pembelajaran IPA di SD tidak hanya fokus pada penguasaan materi saja, tetapi aspek apa dari IPA yang perlu diajarkan dan dengan cara bagaimana siswa dapat memahami konsep yang dipelajari dengan baik serta terampil untuk mengaplikasikan secara logis konsep tersebut pada situasi lain yang relevan dengan pengalaman kesehariannya. Kegiatan belajar mengajar IPA di SD menuntut guru supaya memahami hakekat siswa dan teori pembelajaran IPA yang akan diajarkan. Menurut Wakarnis dan Marlius Hamadi (2005:8), salah satu cara guru mengembangkan bahan ajaran pada siswa dalam proses belajar mengajar adalah dengan menggunakan strategi yang tepat. Strategi merupakan suatu cara yang tepat dilakukan oleh guru untuk mengelola pembelajaran di Kelas. Berdasarkan pengalaman selama menjadi guru di Kelas V.A SD Negeri 37 Pekanbaru, dapat diketahui bahwa hasil belajar siswa masih jauh dari kriteria ketuntasan minimum (KKM) yang telah ditetapkan sekolah yaitu 75, di mana dari jumlah siswa yaitu 38 orang, hanya 19 orang siswa atau 50% yang mencapai KKM yang telah ditetapkan sekolah. Sedangkan 19 orang siswa atau 50% mendapat nilai di bawah KKM, dengan nilai rata-rata kelas 66,45. Rendahnya hasil belajar siswa disebabkan selama proses belajar mengajar berlangsung di kelas ditemukan beberapa permasalahan, yaitu: pada kegiatan awal pembelajaran guru hanya melakukan absensi dan tidak memotivasi siswa dalam belajar. Guru juga lebih aktif dalam proses pembelajaran dibandingkan siswa. Pada kegiatan inti dalam proses belajar mengajar, guru hanya menjelaskan materi pembelajaran, tanpa memikirkan apakah siswa mampu memahami materi yang disampaikannya. Hal ini membuat siswa diam seolah-olah sudah memahami materi yang disampaikan guru. Sedangkan pada kegiatan akhir pembelajaran, guru menyimpulkan materi pembelajaran, tanpa memberi kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan pendapatnya mengenai materi yang sudah dipelajarinya. Hal ini membuat siswa kurang tertarik untuk mengikuti pembelajaran. Permasalahan ini tidak boleh dibiarkan, karena apa bila siswa gagal dalam pembelajaran, maka ia tidak bisa menguasai pembelajaran tersebut selamanya. Adapun langkah yang pernah lakukan guru dalam memecahkan masalah di atas adalah dengan memberikan motivasi secara lisan pada awal pembelajaran, dengan harapan siswa lebih aktif dan lebih bersungguh-sungguh dalam mengikuti proses belajar mengajar di kelas. Namun langkah ini kurang efektif dilakukan guru karena siswa merasa bosan dengan kegiatan pembelajaran yang dipilih guru. Maka, salah satu cara yang diambil oleh penulis dalam mengatasi kondisi di atas, dengan menerapkan model pembelajaran yang dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Adapun model pembelajaran yang dianggap dapat meningkatkan keakifan siswa dalam belajar adalah dengan menerapkan model pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Division (STAD). Pembelajaran kooperatif menurut Tukiran, dkk (2011: 56) adalah model pembelajaran dengan setting kelompok-kelompok kecil dengan memperhatikan keragaman anggota kelompok sebagai wadah siswa bekerja sama dan memecahkan masalah melalui interaksi sosial dengan teman sebayanya, memberikan kesempatan

4 pada peserta didik untuk mempelajari sesuatu dengan baik pada waktu yang bersamaan dan ia menjadi nara sumber bagi teman yang lain. Sedangkan pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD) menurut Tukiran, dkk (2010: 64), adalah salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang menekankan pada adanya aktivitas dan saling interaksi diantara siswa untuk saling memotivasi dan saling membantu dalam menguasai materi pembelajaran guna mencapai prestasi yang maksimal. Dari uraian di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V.A SD Negeri 37 Pekanbaru. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas atau disingkat dengan nama PTK. Menurut Suharsimi (2010:130) penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan yang sengaja dimunculkan, dan terjadi di dalam kelas. Sedangkan Kunandar (2011:45) mendefenisikan penelitian tindakan kelas sebagai penelitian tindakan yang dilakukan dengan tujuan untuk memperbaiki mutu praktik pembelajaran di kelas. Pelaksanaan tindakan dalam penelitian tindakan kelas (PTK) terdiri dari empat tahap, yaitu: (1)Perencanaan atau planning, (2) Pelaksanaan atau acting, (3) Pengamatan tindakan atau observasi, dan (4) Refleksi atau refleching (Kunandar, 2011:98-99). Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 37 Pekanbaru pada semester II (genap) tahun pelajaran 2014/2015 dari tanggal 3 s/d 20 Maret 2015. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V.A SD Negeri 37 Pekanbaru, dengan jumlah siswa 38 orang, yang terdiri dari 14 orang siswa berjenis kelamin laki-laki dan 24 orang siswa berjenis kelamin perempuan. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut: (1) Perangkat pembelajaran, terdiri dari: silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran, dan lembar kerja siswa. (2) Instrumen pengumpulan data, terdiri dari: lembar observasi aktivitas guru dan siswa dan ulangan akhir siklus. Sedangkan Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut: (a) Teknik Observasi, (b) Teknik Tes, dan (c) Teknik Dokumentasi Teknik analisis data aktivitas guru dan siswa digunakan rumus sebagai berikut: NR JS x100% (KTSP dalam Syahrilfuddin, dkk, 2011: 114) SM Keterangan: NR : Persentase rata-rata aktivitas guru/siswa JS : Jumlah skor aktivitas yang dilakukan SM : Skor Maksimal yang di dapat dari aktivitas guru dan siswa Teknik analisis data hasil belajar IPA siswa kelas V.A SD Negeri 37 Pekanbaru dengan penerapan model pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD) digunakan rumus sebagai berikut:

5 R S x100 (Ngalim, 2010: 112) N Keterangan: S : Nilai yang diharapkan (dicari) R : Jumlah skor dari item atau soal yang dijawab benar N : Skor Maksimum dari tes tersebut Teknik analisis data peningkatan hasil belajar IPA siswa kelas V.A SD Negeri 37 Pekanbaru dengan penerapan model pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD) digunakan rumus sebagai berikut: Posrate Baserate P x100% Baserate Keterangan: P : Persentase peningkatan Posrate : Nilai sesudah diberikan tindakan Baserate : Nilai sebelum tindakan Teknik Analisis Data Ketuntasan Belajar IPA Siswa kelas V.A SD Negeri 37 Pekanbaru dengan penerapan model pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD) digunakan rumus sebagai berikut: ST PK x100% (Purwanto dalam Syahrilpuddin, dkk, 2011:116) N Keterangan: PK : Ketuntasan Klasikal ST : Jumlah Siswa Yang Tuntas N : Jumlah Siswa Seluruhnya Adapun Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) klasikal yang telah ditetapkan SD Negeri 37 Pekanbaru untuk pembelajaran Kelas V.A yaitu 75. Hal ini berarti bahwa bila lebih dari 75% siswa yang memperoleh nilai di atas KKM individu yaitu 75 maka ketuntasan hasil belajar IPA siswa secara klasikal dinyatakan tuntas. HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 37 Pekanbaru khususnya pada siswa kelas V.A, tepatnya di semester genap tahun pelajaran 2014/2015, pada bidang studi Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), dengan materi menerapkan sifat-sifat cahaya melalui kegiatan dan membuat suatu karya/model. Jumlah siswa dalam penelitian ini adalah 38 orang yang terdiri dari 14 orang siswa berjenis kelamin laki-laki dan 24 orang siswa berjenis kelamin perempuan. Penelitian ini terdiri dari dua siklus, di mana tiap-tiap siklus terdiri dari 3 kali pertemuan. Pertemuan pertama dan kedua menjelaskan materi pembelajaran sesuai RPP yang telah dipersiapkan. Kemudian pada pertemuan terakhir diadakan ulangan siklus, baik siklus I maupun siklus II. Tujuan diadakannya ulangan pada setiap akhir siklus adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar IPA siswa Kelas V.A SD Negeri 37

Pekanbaru setelah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD). Setiap pertemuan dalam penelitian ini dilaksanakan selama 2 jam pelajaran dengan alokasi waktu 2 x 35 menit. Pelaksanaan pembelajaran dalam penelitian ini mengacu pada fase-fase model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD). Data yang dianalisis dalam penelitian ini adalah data tentang aktivitas guru dan aktivitas siswa selama proses pembelajaran, serta hasil belajar siswa Kelas V.A SD Negeri 37 Pekanbaru dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division pada mata pelajaran IPA dengan materi menerapkan sifatsifat cahaya melalui kegiatan dan membuat suatu karya/model. Aktivitas guru yang diamati dalam penelitian ini terdiri atas 4 kali pertemuan pada siklus pertama dan siklus kedua. Observasi dilakukan untuk mengetahui apakah aktivitas guru selama proses pembelajaran di kelas telah sesuai dengan perencanaan. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan observer selama proses pembelajaran berlangsung di Kelas V.A SD Negeri 37 Pekanbaru dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division pada mata pelajaran IPA dengan matari menerapkan sifat-sifat cahaya melalui kegiatan dan membuat suatu karya/model, maka diketahui nilai observasi aktivitas guru pada setiap pertemuan dari siklus pertama sampai siklus kedua mengalami peningkatan. Pertemuan pertama siklus pertama aktivitas guru hanya 54,17% dengan kategori cukup. Hal ini disebabkan beberapa faktor, yaitu: (1) Guru kurang berperan dalam membimbing siswa, hal ini disebabkan guru lebih banyak duduk dan sekali-kali membimbing kelompok yang dekat dengan mejanya saja. (2) Guru tidak memotivasi siswa yang tidak berani mempersentasekan hasil diskusi dan bertanya, hal ini membuat siswa kurang termotivasi untuk lebih aktif dalam belajar. Adapun usaha perbaikan untuk diterapkan pada pertemuan berikutnya adalah: (a) Membimbing semua siswa dalam berdiskusi. (b) Memotivasi siswa agar lebih aktif saat mempersentasekan hasil diskusi kelompoknya di depan kelas. Pada pertemuan kedua siklus pertama aktivitas guru meningkat menjadi 66,67% dengan kategori baik. Namun dalam pelaksanaan pembelajaran masih ditemukan kelemahan guru dalam mengajar, yaitu: peran guru dalam membimbing siswa juga masih kurang terlaksana dengan baik, hal ini disebabkan guru hanya fokus membimbing sebagian kelompok saja. Sedangkan usaha perbaikan yang dilakukan oleh guru untuk pertemuan selanjutnya adalah guru lebih aktif membimbing siswa dalam berdiskusi dengan anggota kelompoknya masing-masing. Observasi aktivitas guru pada pertemuan ketiga siklus kedua juga mengalami peningkatan menjadi 83,33% dengan kategori amat baik. Sedangkan yang menjadi kelemahan pada pertemuan ini adalah bimbingan yang diberikan guru perlu ditingkatkan, agar siswa mengetahui cara menjawab pertanyaan yang terdapat pada LKS. Selain itu, motivasi guru kepada siswa juga perlu ditingkatkan agar siswa bersungguh-sungguh mengikuti kegiatan pembelajaran. Langkah yang perlu diterapkan guru pada pertemuan selanjutnya yaitu: guru harus aktif dalam membimbing siswa saat proses pembelajaran berlangsung dan guru juga harus menyiapkan dan memotivasi siswa agar lebih bersungguh-sungguh memperhatikan guru saat menjelaskan materi pembelajaran. Hasil pengamatan aktivitas guru pada pertemuan keempat siklus kedua mencapai 95,83% dengan kategori amat baik. Hasil ini dilatar belakangi pelaksanaan 6

7 pembelajaran yang sudah terlihat lebih baik bila dibandingkan dengan pertemuanpertemuan sebelumnya. Semua kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru telah sesuai dengan perencanaan. Guru juga telah mampu melaksanakan seluruh tahapan-tahapan pembelajaran dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division. Data aktivitas siswa yang diperoleh dari 4 kali pertemuan dalam 2 siklus dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division di Kelas V.A SD Negeri 37 Pekanbaru mengalami peningkatan, di mana pada pertemuan pertama siklus pertama aktivitas siswa hanya 45,83% dengan kategori kurang. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal yaitu: (1) Pada saat guru menjelaskan materi pembelajaran siswa tidak memperhatikan. (2) Pada saat membagi siswa menjadi 9 kelompok, sebagian besar siswa juga tidak mau bergabung dengan anggota kelompoknya. Hal ini disebabkan siswa ingin menentukan sendiri teman sekelompoknya. Sedangkan usaha perbaikan untuk diterapkan pada pertemuan berikutnya adalah: (a) Sebelum menjelaskan materi pembelajaran guru memotivasi siswa agar bersungguh-sungguh memperhatikan. (b) Guru menjelaskan kepada siswa bahwa dalam penerapan model kooperatif tipe Student Team Achievement Division, pembagian kelompoknya harus heterogen dan tidak boleh asal-asalan saja, agar semua siswa benar-benar memahami materi pembelajaran. Selanjutnya pada pertemuan kedua siklus pertama aktivitas siswa memperoleh nilai 58,33% dengan kategori cukup. Kelemahan siswa disebabkan siswa kurang fokus dan sungguh-sungguh memperhatikan guru saat menjelaskan tahapan-tahapan dalam pembelajaran. sedangkan usaha perbaikan untuk diterapkan pada pertemuan berikutnya adalah sebelum menjelaskan materi pembelajaran guru terlebih dahulu menyiapkan dan memotivasi siswa agar fokus memperhatikan guru. Pada pertemuan ketiga siklus kedua observasi aktivitas siswa meningkat menjadi 75% dengan kategori baik. Namun dalam pelaksanaan pembelajaran masih ditemukan siswa yang kurang fokus mengikuti pembelajaran. Selain itu, siswa juga kurang mengikuti arahan dan bimbingan guru dalam mendiskusikan LKS. Usaha perbaikan yang perlu diterapkan pada pertemuan berikutnya meminta siswa agar lebih aktif berdiskusi dan mengerjakan LKS sesuai dengan arahan yang diberikan oleh guru. Hasil pengamatan aktivitas siswa pada pertemuan keempat siklus kedua mencapai 91,67% dengan kategori amat baik. Hasil ini dilatar belakangi kesungguhan siswa Kelas V.A SD Negeri 37 Pekanbaru dalam mengikuti setiap tahap-tahap pembelajaran dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division. Peningkatan hasil belajar siswa kelas V.A SD Negeri 37 Pekanbaru diperoleh dari nilai ulangan siklus pertama dan nilai ulangan siklus kedua setelah penerapan di Kelas V.A SD Negeri 37 Pekanbaru. Kemudian nilai ulangan pertama dan kedua dianalisis melalui ketuntasan individu dan klasikal, peningkatan nilai rata-rata, serta penghargaan kelompok yang diperoleh siswa pada setiap siklus. Berdasarkan nilai ulangan harian akhir siklus pertama dan nilai ulangan harian akhir siklus kedua setelah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division, maka diketahui bahwa ketuntasan individu dan klasikal hasil belajar IPA siswa Kelas V.A SD Negeri 37 Pekanbaru dari skor dasar sampai siklus kedua meningkat, di mana pada skor dasar siswa yang tuntas secara hanya 19 orang dengan persentase 50%, pada ulangan siklus pertama meningkat menjadi 28 orang dengan persentase 73,67%, terjadi peningkatan sebanyak 9 orang siswa atau 23,68%,

8 dan pada ulangan siklus kedua meningkat menjadi 36 orang siswa dengan persentase 94,74%, terjadi peningkatan sebesar 8 orang siswa atau 21,06%. Nilai rata-rata hasil belajar IPA siswa kelas V.A SD Negeri 37 Pekanbaru dari skor dasar, ulangan siklus pertama, dan ulangan siklus kedua mengalami peningkatan. Pada skor dasar nilai rata-rata yang diperoleh siswa hanya 66,45. Kemudian pada siklus pertama nilai rata-rata yang diperoleh siswa meningkat sebesar 22,57% menjadi 81,45, dan pada siklus kedua meningkat sebesar 29,90% menjadi 86,32. Peningkatan hasil belajar siswa, disebabkan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division membuat siswa lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran. Siswa juga termotivasi mengikuti pembelajaran dengan tahap-tahap yang lebih diminati siswa. Selain itu, penghargaan kelompok yang diperoleh siswa kelas V.A SD Negeri 37 Pekanbaru juga mengalami peningkata pada setiap siklusnya, di mana pada siklus pertama 3 kelompok mendapat penghargaan tim super dan 6 kelompok mendapat penghargaan tim hebat. Kemudian Pada siklus kedua, 7 kelompok mendapat penghargaan tim super, dan 2 kelompok mendapat penghargaan tim hebat. Peningkatan penghargaan yang diperoleh siswa disebabkan siswa termotivasi untuk berlomba-lomba memperoleh nilai yang baik untuk dirinya, yang akan disumbangkan untuk kelompoknya, agar penghargaan yang diraih kelompoknya meningkat. Terjadinya peningkatan ketuntasan individu dan klasikal, nilai rata-rata, serta penghargaan kelompok yang diperoleh siswa membuktikan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas V.A SD Negeri 37 Pekanbaru. SIMPULAN DAN REKOMENDASI Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diperoleh kesimpulan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas V.A SD Negeri 37 Pekanbaru, ini terlihat dari: 1. Peningkatan aktivitas guru dan siswa. Pada pertemuan pertama siklus pertama aktivitas guru hanya 54,17%. Kemudian pada pertemuan kedua siklus pertama meningkat 66,67%. Pada pertemuan ketiga siklus kedua juga meningkat menjadi 83,33% dan pada pertemuan keempat siklus kedua meningkat menjadi 95,83%. Sedangkan aktivitas siswa pada pertemuan pertama siklus pertama hanya 45,83%. Kemudian pada pertemuan kedua siklus pertama meningkat menjadi 58,33%. Pada pertemuan ketiga siklus kedua observasi aktivitas siswa meningkat menjadi 75% dan pada pertemuan keempat siklus kedua meningkat lagi menjadi 91,67%. 2. Peningkatan hasil belajar siswa, di mana pada skor dasar nilai rata-rata yang diperoleh siswa hanya 66,45. Kemudian pada siklus pertama nilai rata-rata yang diperoleh siswa meningkat menjadi 81,45, dan pada siklus kedua meningkat menjadi 86,32. Selain itu, peningkatan hasil belajar siswa juga dapat diketahui dari ketuntasan hasil belajar siswa secara individu dan klasikal, di mana pada skor dasar siswa yang tuntas secara hanya 19 orang dengan persentase 50%, pada ulangan siklus pertama meningkat menjadi 28 orang dengan persentase

9 73,67%, dan pada ulangan siklus kedua meningkat menjadi 36 orang siswa dengan persentase 94,74%. Melalui penulisan karya ilmiah ini penulis mengajukan beberapa saran yang berhubungan dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division, yaitu: 1. Karena terbukti dapat meningkatkan aktivitas guru dan siswa dalam proses pembelajaran, guru diharapkan mau menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division pada setiap mata pelajaran. 2. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa, karena model ini mampu memotivasi siswa agar aktif mengikuti proses pembelajaran dengan sungguh-sungguh. DAFTAR PUSTAKA Isjoni. 2013. Cooperatif Learning (Efektifitas Pembelajaran Kelompok). Bandung: Alfabeta. Kunandar, 2011. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas. Sebagai Pengembang Profesi Guru. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta. Nana Sudjana. 2010. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya. Ngalim Purwanto M. 2009. Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya. Purwanto. 2011. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Belajar. Robert E Slavin. 2005. Cooperatif Learning, Teori Riset dan Praktek. Diterjemah Oleh Narulita Yusron. Bandung: Nusa Media. Rusman. 2009. Manajemen Kurikulum. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Suharsimi Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rinaka Cipta. Syahrilfuddin, dkk. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Pekanbaru: Cendikia Insani. Trianto. 2007. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstrutivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher. Tukiran Tuniredja. dkk. 2011. Model-Model Pembelajaran Inovatif. Bandung: Alfabeta. Wakarnis dan Marlius Hamadi. 2005. Strategi Mengajar Dalam Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi. Riau: Sutra Benta Perkasa.