BAB I PENDAHULUAN. yang berimpitan, lokasi penduduk padat, dan sarana-prasarana memadai serta

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dalam kegiatan ekonomi melibatkan produksi, distribusi, pertukaran dan

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam memprediksikan perilaku pembelian konsumen terhadap suatu

Makalah. Analisis Studi Kelayakan Bisnis-Usaha Distro. DI Susun oleh : Joko Purnomo

BAB I PENDAHULUAN. Penelitian ini menjelaskan mengenai rencana model bisnis Distro balita

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan sosial merupakan bagian dari perubahan kebudayaan, perubahan dalam

BAB I PENDAHULUAN. bisnis dibidang fashion semakin meningkat. Gaya hidup berbelanja. hanya bagi perempuan saja, laki-laki bahkan tidak

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan globalisasi ditandai dengan semakin tingginya intensitas

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman, teknologi dan. mengakibatkan berbagai perilaku manusia sebagai konsumen semakin mengalami

BAB 1 PENDAHULUAN. yang berbeda-beda dalam menciptakan pakaian itulah yang disebut mode.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. ini. Globalisasi adalah ketergantungan dan keterkaitan antar manusia dan antar bangsa

BAB I PENDAHULUAN. Hongkong, dan Australia. Selama periode Januari-November 2012, data

I. PENDAHULUAN. dan berkomunikasi dengan manusia lainnya dalam kehidupan sehari-hari, baik itu

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang saling bergaul, atau dengan

BAB I PENDAHULUAN. tantangan dan tekanan dalam kehidupan dipengaruhi oleh persepsi, konsep

BAB I PENDAHULUAN. cepat serta menghasilkan sumber pendapatan yang cukup besar bagi negara. Hal

BAB I PENDAHULUAN. yaitu kecantikan ragawi dan juga inner beauty atau kecantikan dari dalam.

BAB I PENDAHULUAN. Distro merupakan singkatan dari distribution store yang sudah sangat

BAB I PENDAHULUAN. Modernisasi merupakan pola kehidupan masyarakat yang mulai berkembang sejak

BAB 1 PENDAHULUAN. ide baru untuk menemukan cara-cara baru untuk melihat masalah dan

BAB V PENUTUP. Dari hasil penelitian Jejaring Informasi Garage Sale di Kalangan Kaum

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tampil cantik dan modis dengan gaya elegan, feminine, atau simple kini dapat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ancaman bagi para pelaku usaha agar dapat memenangkan persaingan dan

BABI. masing individu untuk menemukan sebuah gaya yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. informasi dan gaya hidup. Globalisasi ditandai dengan pesatnya perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dengan persoalan akses informasi dan dunia internet. Online shopping merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan fashion dibidang aksesoris jilbab dengan manik, kristal dan

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perkembangan. Tidak hanya dikalangan remaja, namun ibu-ibu juga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi saat ini yang diiringi dengan pertumbuhan ekonomi, memaksa

BAB VI PENUTUP. namun memiliki keuangan yang terbatas. Saat berbelanja di Boutique

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Latar Belakang Obyek

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Globalisasi saat ini telah merambah cepat ke seluruh pelosok dunia, tak

BAB I PENDAHULUAN. tingkat arus informasi telah berkembang dengan sedemikian rupa sehingga

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perancangan

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini persaingan pasar di industri fashion yang semakin ketat secara

BAB I PENDAHULUAN. jaman sekarang yang dimana telah mengalami perkembangan dalam dunia usaha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mengubah pola perilaku konsumsi masyarakat. Globalisasi merupakan

BAB I PENDAHULUAN. hidup mereka. Masa remaja merupakan masa untuk mencari identitas/ jati diri.

BAB II LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA. berpandangan bahwa manusia adalah individu mampu berpikir, berperasan,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. daerah terkaya jika di bandingkan dengan negeri-negeri muslim lainya.

BAB I PENDAHULUAN. Dengan adanya berbagai kebebasan dan kemudahan yang diberikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. tersebut tentu saja membawa dampak dalam kehidupan manusia, baik dampak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pakaian merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia selain papan dan

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan, dimana negara-negara di seluruh dunia menjadi satu kekuatan pasar

BAB I PENDAHULUAN. dan perkembangan di berbagai bidang, salah satunya pada bidang fashion.

Pertama-tama izinkanlah, saya mengucapkan terima kasih atas kesediaan anda untuk membaca buku ini. Mudah-mudahan ucapan ini bukan sekadar basa-basi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keadaan modern (modernitas) adalah berkaitan dengan suatu keadaan

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB. I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. gaya berbusana, atau fashion secara etimologis fashion berasal dari bahasa Latin

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I PENDAHULUAN. dan terkait dengan tren yang sedang berlaku. Masyarakat sudah menyadari

BAB I PENDAHULUAN. diakses dalam hitungan detik, tidak terkecuali dengan perkembangan dunia fashion yang

BAB I PENDAHULUAN. pakaian tidak hanya berguna sebagai alat yang digunakan manusia untuk

KARYA ILMIAH BAGAIMANA MEMULAI DAN MENJALANKAN BISNIS DISTRO

BAB I PENDAHULUAN. penutup aurat wanita kini sedang ramai dipergunakan sebagai trend center di

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang tersebar di semua wilayah Kota Bandung. Sejak dahulu Kota

BAB I PENDAHULUAN. memaknai bahwa kebudayaan itu beragam. Keragamannya berdasarkan norma norma serta

BAB I PENDAHULUAN. jaman sekarang yang dimana telah mengalami perkembangan dalam dunia usaha

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. up, dan lainnya. Selain model dan warna yang menarik, harga produk fashion

ini menjadi tantangan bagi perusahaan karena persaingan semakin ketat dan Persaingan antar produsen ini juga terjadi di Indonesia.

perbaikan di berbagai bidang setelah akses dari runtuhnya sendi - sendi perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. wisatawan asing dari luar negeri. Hampir setiap hari libur atau weekend kota

2015 MANFAAT HASIL BELAJAR MANAJEMEN BISNIS BUSANA BUTIK SEBAGAI KESIAPAN PERINTISAN BISNIS D ISTRO BUSANA MUSLIMAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan zaman saat ini telah banyak mempengaruhi seseorang dalam

BAB I PENDAHULUAN. menjadi ciri khas Yogjakarta. Di Yogjakarta kurang lebih terdapat 116

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja adalah yang merupakan periode peralihan antara masa kanakkanak

MAKALAH MEMULAI BISNIS BAJU DAN AKSESORIS DISTRO

BAB I PENDAHULUAN. Sehingga perusahaan memiliki strategi tersendiri dalam menarik konsumen yang

Bab 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan ritel modern saat ini semakin pesat dan mulai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bagi kemajuan suatu bangsa. Masa anak-anak disebut-sebut sebagai masa. yang panjang dalam rentang kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. produknya. Produk tekstil pada umumnya ditujukan untuk mendukung industri mode. Artinya

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan dituntut untuk dapat menciptakan keunggulan kompetitif yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan kebutuhan konsumen yang bervariasi memberikan peluang bagi para pelaku bisnis terutama di

BAB I PENDAHULUAN. bagi masyarakat. Pesatnya perkembangan media massa juga ditandai oleh

BAB I PENDAHULUAN. hingga tersier. Feist, Jess (2010) mengatakan bahwa salah satu kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini membahas hal-hal yang berkaitan dengan permasalahan penelitian. Pokok

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. semakin banyaknya pusat-pusat perbelanjaan seperti department store, factory

BAB I PENDAHULUAN. digemari anak - anak muda. Bahkan mereka sering kali mencoba ingin

BAB I PENDAHULUAN. pada dasarnya mengundang kekaguman pria. M.Quraish Shihab hlm 46

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin berkembangnya zaman di era modern kebutuhan akan dunia fashion

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi, Indonesia dihadapi dengan berbagai pengaruh, terutama pengaruh

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam era-modernisasi negara Indonesia pada saat ini sudah

BAB I PENDAHULUAN. merupakan sesuatu yang dapat dirasakan, dipikirkan, dan dihayati, dalam seni

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Teknologi komunikasi yang semakin maju dan berkembang pesat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Secara etimologis, dalam Oxford English Dictonary (OED),

BAB I PENDAHULUAN. baik unit usaha yang bergerak dalam penjualan barang maupun jasa, tujuan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dinamika kota memberikan dampak tersendiri, dimana perkembangan kota secara alamiah melahirkan kegembiraan untuk menjadi daya tarik dan pusat pendidikan, ilmu pengetahuan, teknologi, seni hiburan, kesehatan dan pengobatan, dan sebagainya. Yang secara infrastruktur juga nampak identitas kota yang tak terlepas dari bangunan-bangunan mewah dan lingkungan, tempat perbelanjaan yang berimpitan, lokasi penduduk padat, dan sarana-prasarana memadai serta impitan transportasi menyibukan aparatur keamanan menggambarkan suasana perkotaan. Masyarakat kota pada umumnya tercuat pada dataran kehidupannya, biasanya masyarakat yang hidup di Perkotaan adalah kumpulan dari segala etnis, ras, dan kepercayaan. Untuk perbedaan kepentingan membuat masyarakat kota berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang yang berkepentingan saja, dengan hubungan berdasarkan kepentingan tidak bersifat akrab. Masyarakat kota biasanya terbentur oleh jarak sosial, mereka hidup dalam keramaian dan berdekatan tetapi secara sosial dan psikologikal mereka berjauhan. Keteraturan hidup di Perkotaan berbeda dengan kehidupan pedesaan, hidup di desa berdasarkan ketergantungan akan keteraturan secara alamiah berdasarkan keteraturan keadaan alam dan cuaca 1

serta jam biologis ternak 1, akan tetapi keteraturan hidup di perkotaan diatur oleh aturan-aturan jam kerja, rambu-rambu lalu lintas dan jadwal lainya yang mengikat seperti jam penerbangan dan sebagainya. Kota yang terlihat tampak menyejukan untuk perkampungan pinggiran dengan perekonomian industri, yang nampak fisik megah dan kokoh mendorong masyarakat pingiran untuk berbondong-bondong melakukan aktivitas kerja dengan berbagai kepentingan masing-masing individu sebagai pemodal dan penarik lapangan kerja baru untuk perkembangan ekonomi industri kota. Kota tidak hanya melahirkan feodalisme pemilik modal tetapi juga melahirkan kriminalitas yang berkejambuk, kota juga menggambarkan perkembangan ekonomi dan kekuasaan tetapi juga merangkaikan alektika orang besar untuk menghidupkan ekonomi dengan memainkan konsumtif dan gaya hidup masyarakat. Kini kota menjadi tempat oleh kepentingan pemodal yang didukung oleh penguasa. Hal ini bisa dilihat dengan hadirnya berbagai raksasa pasar seperti Gorontalo Business park dan Gorontalo Business center yang memantapkan diri sebagai lonceng modernitas bahkan kesejahteraan. 2 Kota bagian modernisasi dengan idialisme konsumsi dan stylis tak lepas dengan kondisi ini, kota bercirikan modernisme ketika kota menurut nilai konsumtif akan kebutuhan gaya hidup yang merajalelah dikalangan masyarakat menengah keatas maupun menengah bawah. Nilai-nilai konsumtif dimainkan dalam peranan perkotaan. Perkotaan yang membuka berbagai usaha permodalan 1 Jam biologis ternak merupakan kehidupan pedesaan yang terbiasa oleh masyarakatnya berdasarkan ketentuan ini untuk memulai aktivitas, berbeda dengan kota oleh pola kehidupan aktivitasnya diatur oleh nilai-nilai kerja dan aturan-aturan pemerintah. 2 Syamsu Q. Badu (ed.) Energi Peradaban: Funco Tanipu, Politik Pascakolonial dan Postur Modernitas Kota Gorontalo,, (Gorontalo: UNG Press, 2010), hal. 35. 2

industri dengan merekrut minat masyarakat bawah untuk menjadikan pekerja dengan perputaran uang lebih cepat dengan tuntutan kebutuhan hidup perkotaan. Kota Gorontalo yang dulunya merupakan bagian dari sulawesi utara yang terbentuk oleh kultur dan lingkungan pedesaan, berupaya untuk memisahkan diri menjadi sebuah provinsi dengan satu kota. Kondisi dimasa itu masih terpola dengan kultur agamis yang kuat. Kota Gorontalo melalukan pembangunan dimulai dengan berbagai macam upaya pembangunan terutama dari segi pertumbuhan ekonomi kota, pertumbuhannya dimulai dari berbagai aspek sosial, ekonomi, fungsional dan morfologis. Kota memiliki dinamika yang unik dan menarik mampu untuk memberikan suatu posisi tertentu untuk masyarakatnya. kota yang nampak indah oleh perubuhan akan tetapi juga menyimpan berbagai persoalan. Munculnya fenomena Distro di Kota Gorontalo menggambarkan fenomena hasil ciptaan modernisasi, Distro yang tampil sedemikian rupa dengan berbagai jenis merek-merek fasion pakaian yang ditawarkan memiliki keindahan tersendiri bagi para peminatnya, yang kemudian diterima dengan tangan terbuka oleh masyarakat stylist karena dorongan keinginan. Faktor keinginan inilah yang membentuk suatu fenomena baru untuk menciptakan sebuah tempat perbelanjaan distro yang mudah didapatkan dipinggiran jalan dengan jumlah yang tidak sedikit. Fenomena distro merupakan tempat perbelanjaan dari semua kalangan sosial, yang dulunya sejarah distro berada dibandung pada tahuan 90-an oleh band independen dan komunitas punk yang menjual kaset, pakaian dan aksesoris mereka. Industri kreatif ini kemudian berlabuh ditengah-tengah perkembangan 3

Kota di Gorontalo dengan model dan sytlist. Para pengunjung distro berdatangan dari berbagai kalangan dan usia muda dan tua. Fenomena baru yang kemudian memberikan nilai-nilai moderen untuk perkembangan jaman merupakan salah satu bagian modernisasi. Berkembangnya distro di Kota Gorontalo disebabkan oleh gaya hidup masyarakatnya yang mengutamakan stylist yang biasanya dilihat dari idola, majalah, surat-kabar, dan internet. Para peminat beranggapan bahwa ketika tampil beda dengan pakaina distro mereka akan dianggap hadir ditengah-tengah pergaulan biasanya dari segi penghargaan, itulah sebabnya peminat distro tidak sedikit karena label yang dibentuk dalam masyarakatnya demikian. Dengan menggunakan costum merek-merek distro mereka yang menggunakannya merasa percaya diri tampil di tengah-tengah masyarakat. Fenomena yang berlangsung saat ini seperti distro-distro yang berada dikawasan JDS dan jalan Dewi Sartika, distro-distro ini mulai dibangun sesuai permintaan kemajuan jaman. Distro yang memperdagangkan kebutuhan trend anak mudah, dewasa dan orang tua menjadi sebuah fenomena baru dikota Gorontalo. Para peminat jilbab dengan aksesoris yang trendy dikalangan masyarakat khususnya kalangan mahasiswa, dari bentuk, mode, corak dan kreasinya beraneka ragam. Hal demikian dicontek dari stylist yang tampil dimedia hingga menarik perhatian. Yang kemudian nampak dari individu dan diikuti oleh individu lainnya agar terlihat sama atau lebih menarik dengan tampilan tersebut, kemudian menjadi barang konsumsi oleh setiap orang, dengan pemikiran akan dihargai atau 4

dipandang ketika mengikuti trend tersebut. Trend inilah yang memberikan gaya baru kepada semua peminatnya yang kemudian berdampak terhadap perkembangan distro. Kebutuhan trend cara berpakain yang sytlist juga nampak dengan beragam tampilnya corak celana dan warna terang, tampilan dengan corak celana ini juga menjadi sebuah style yang kemudian trend di tengah masyarakat. Kita lihat tidak sedikit mahasiswa menggunakan corak warna celana terang dengan bermerek karena tuntutan gaya. Konsumsi ini memberikan arus balik terhadap perkembangan distro di Kota Gorontalo. Adanya tuntutan gaya demikian memberikan peluang terhadap distribution outlet ( distro ) untuk berkembang seiring perkembangan jaman dengan produk yang dihasilkan juga mengikuti trend dunia. Distro sudah menjadi sebuah fenomena baru yang hadir di Kota Gorontalo beberapa tahun belakangan ini. Di beberapa titik atau sudut kota, kita bisa menemui berbagai tampilan distro berdiri megah dan unik sesuai dengan corak, ciri dan karakter yang ditampilkan dari distro itu sendiri. Keberadaan distro menghadirkan gaya busana remaja dan anak muda dengan berbagai macam keunikan dan kelebihannya baik dari ujung kaki sampai ujung kepala bisa kita dapatkan dengan berbagai merek. Melihat isi dari distro sama halnya dengan kita melihat perkembangan gaya busana remaja yang sedang populer saat ini, karena apa yang dilihat dan disediakan dalam pajangan distro, merupakan trend mode yang tengah disukai dikalangan anak muda. Inilah sebuah fenomena yang secara 5

tidak sadar ikut meramaikan berbagai macam perubahan yang ada di Kota Gorontalo. Pengunjung atau konsumen distro mulanya para kaula muda, tetapi konsumen distro mencakup semua kalangan usia, dari anak-anak sampai orang dewasa baik itu laki-laki maupun perempuan. Bagi mereka distro adalah salah satu tempat yang wajib dikunjungi oleh para konsumen agar terlihat gaul. Biasanya orang-orang yang datang berbelanja bukan saja orang-orang sekitaran perkotaan tetapi diluar kota/ kabupaten datang berbelanja, seperti halnya yang telah berlangsung pada bulan suci Ramadhan, orang-orang yang datang melihat dan membeli kebanyakan berasal dari luar Kota Gorontalo. Peminat distro dengan stylis gaul tidak hanya tumbuh dikalangan mahasiswa dan pelajar Kota Gorontalo tetapi dari luar Kota Gorontalo juga memiliki minat yang tinggi. Kebanyakan orang melupakan atas kepemilikan otoritas tubuh, karena tuntutan gaya yang ingin dianggap oleh masyarakat, yang kemudian menjadi tolak ukur terhadap kehadiran distro. Kebanyakan orang berpenampilan berdasarkan penilain orang lain, yang kemudian membunuh jati diri. Gaya ini menjadi ajungan masyarakat untuk menjadikan diri bergaya dengan tampilan mode dunia agar terlihat menarik dan dianggap gaul oleh yang lainnya, yang kemudian memberikan fungsional terhadap maraknya distro-distro di Kota Gorontalo, hadirnya distro-distro inilah yang menyediakan tempat perbelanjaan bermerek dan nantinya akan dianggap gaul oleh masyarakatnya ketika menggunakan produkproduk dari distro, salah satu contoh yang sedang berlangsung dikomunitas kaula muda, ketika kaula muda menggunakan produk distro dan berkumpul dengan 6

teman sejawatnya akan diberikan sebuah penghargaan dengan bersorak terhadap temanya yang menggunakan produk distro tersebut. Gaya hidup memiliki hubungan yang erat dengan perkembangan distro di Kota Gorontalo, hidupnya lifestyles memberikan kemajuan terhadap perkembangan fenomena distro di Kota Gorontalo. Keterkaitan antara keduanya tidak dapat terpisahkan, sebab individu akan terlihat bergaya ketika menggunakan busana distro, yang kemudian mengundang kemajuan terhadap terhadap perkembangannya. Tempat perbelanjaan yang paling dan sering banyak dikunjungi oleh kaula muda saat ini adalah distro. Tempat atau bangunan distro yang dibangun sesuai dengan konsep dan ciri khas yang unik menjadi salah satu alasan mengapa orang ingin berbelanja di distro. Belum lagi tata ruang dalam distro yang sangat bagus dan di dukung oleh cahaya lampu yang sangat terang, yang membuat para pengunjung distro tertarik untuk berbelanja. 1.2 Rumusan Masalah Dari uraian latar belakang masalah diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan yang akan diteliti sebagai berikut: 1.2.1 Apakah Distro Menjadi Simbol Dari Modernisasi Dalam Perbelanjaan? 1.2.2 Bagaimana Minat Pengunjung Terhadap Fashion Yang Dipajang? 1.3 Tujuan Penelitian Penelitian ini diteliti untuk mengkaji Fenomena Distro berdasarkan Rumusan Masalah yang akan diteliti, dengan menarik tujuan penelitian sebagai berikut: 7

1.3.1 Untuk Mengetahui Distro Menjadi Simbol Dari Modernisasi Dalam Perbelanjaan. 1.3.2 Untuk Mengetahui Fashion Yang Dipajang Menjadi Minat Pengunjung. 1.4 Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapakan dapat bermanfaat : 1.4.1 Manfaat Teori Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan kajian dan sebagai pembanding bagi para peneliti selanjutnya. Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan peneliti dalam mengetahui serta menemukan informasi tentang perkembangan distro yang ada di Kota Gorontalo. Melalui penelitian ini, penulis dapat memperoleh pengalaman ataupun pengetahuan tentang penelitian sebagai realisasi tanggung jawab mahasiswa terhadap darma Perguruan Tinggi khususnya darma penelitian. Sebagai bahan referensi bagi peneliti selanjutnya. 1.4.2 Manfaat Praktis Bagi pemilik distro sebagai sumbangsih pemikiran untuk bisa mengetahui sejauh mana kebutuhan akan produk-produk distro yang sangat diminati para konsumen. Bagi pemerintah diharapkan bisa memberikan fasilitas bagi pemilik usaha distro tersebut agar bisa memberikan pengaruh besar bagi industri pasar dan pertumbuhan ekonomi. 8