III. METODOLOGI PENELITIAN. langkah-langkah pengkajian dengan menggunakan metode penelitian agar

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. deskriptif ini penulis ingin memaparkan data-data dan menganalisis data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan penelitian di atas, maka metode yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. karena dalam penelitian ini membahas tentang faktor-faktot penyebab. Negeri 4 Sekampung Lampung Timur.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan

III. METODOLOGI PENELITIAN. dilakukan dengan menempuh langkah-langkah pengumpulan data, klasifikasi data

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian dapat tercapai seperti yang diharapkan.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian sebagai salah satu cara untuk memecahkan suatu masalah

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian dapat tercapai seperti yang diharapkan.

III. METODE PENELITIAN. langkah-langkah pengkajian dengan menggunakan metode penelitian agar

III. METODOLOGI PENELITIAN. Ibu Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dalam upayanya memanfaatkan

III. METODOLOGI PENELITIAN. dimana suatu metode penelitian yang bertujuan mengungkapkan, menggambarkan

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. diharapkan dapat tercapai. Sesuai dengan sasaran penelitian, maka penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sistematis dan mengadakan analisa secara logis rasional.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

III. METODOLOGI PENELITIAN. secara sistematis dan factual yang menuntut untuk segera dicarikan jalan

III. METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan metode penelitian deskriptif ini peneliti ingin memaparkan datadata. Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2010/2011.

METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode ini dibutuhkan karena untuk menentukan data penelitian, menguji

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.

METODOLOGI PENELITIAN. Setiap kegiatan penelitian diperlukan suatu langkah-langkah pengkajian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Setiap kegiatan penelitian diperlukan suatu langkah-langkah pengkajian

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian adalah ilmu pengetahuan yang membahas jalan atau cara mengemukakan

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setiap kegiatan penelitian, dalam upaya untuk menemukan data yang valid, menguji suatu kebenaran ilmu pengetahuan.

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. pendidikan nilai dalam keluarga terhadap sikap tanggung jawab siswa di kelas X

BAB III Metodologi Penelitian. Dalam penelitian diperlukan metode penelitian, tujuannya adalah agar

III. METODOLOGI PENELITIAN. dalam penelitian ilmiah. Selain memaparkan garis-garis yang cermat, juga

III. METODOLOGI PENELITIAN. yang akan diteliti sebelumnya sehingga memperoleh hasil yang diharapkan.

METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode Penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini dipergunakan metode deskriptif korelasional untuk deskripsikan dan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode korelasional yang bertujuan untuk. ekstrakurikuler terhadap budi pekerti siswa.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan

tercapai seperti yang diharapkan. Metode penelitian adalah ilmu tentang metode-metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sistimatis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan

III.METODOLOGI PENELITIAN. dan akurat yang dirasa mendesak untuk segera dicarikan solusinya.

III. METODOLOGI PENELITIAN. metodologi penelitian mempunyai peranan yang sangat penting dalam pelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Tujuan dari penelitian deskriftif ini

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian korelasional, karena penelitian melibatkan tindakan pengumpulan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode sangat

III. METODOLOGI PENELITIAN. korelasional, untuk menjelaskan hubungan antara konsep-konsep atau. Ilmiah Remaja Terhadap Pembentukan Sikap Ilmiah Siswa.

pemahaman ideologi Pancasila terhadap sikap moral.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

III. METODOLOGI PENELITIAN. untuk mengetahui pengaruh antara variabel x dan y yang dideskripsikan secara

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan. ataupun karakteristik, serta objek yang akan diteliti.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. sebenarnya yaitu untuk mengetahui bagaimanakan

III. METODOLOGI PENELITIAN. metode penelitian deskriptif dengan pendekatan Kualitatif. Berikut ini definisi

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini mendeskrifsikan keadaan yang terjadi pada saat sekarang secara

III. METODE PENELITIAN. berusaha untuk mengetahui sejauh mana faktor faktor seperti faktor ekonomi

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Setiap kegiatan penelitian diperlukan suatu langkah-langkah pengkajian

METODOLOGI PENELITIAN. menumbuhkan kesadaran siswa terhadap penegakan Hak asasi manusia

III. METODOLOGI PENELITIAN. hubungan antara konsep-konsep atau nilai-nilai dari variabel yang satu

METODOLOGI PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2014: 2). Oleh karena itu

I. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. genap tahun pelajaran 2013/2014 di SD Negeri 2 Labuhan Ratu Kota Bandar

METODE PENELITIAN. ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif yang menggunakan tujuan

METODOLOGI PENELITIAN. korelasional, untuk menjelaskan hubungan antara konsep-konsep atau nilai-nilai

III. METODOLOGI PENELITIAN. meningkatkan Minat Belajar Siswa untuk mengikuti Mata Pelajaran PKn di

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode pada sebuah penelitian sangat diperlukan, yaitu suatu bentuk metode

III. METODOLOGI PENELITIAN. masalah yang diteliti, sehingga memperoleh hasil yang diharapkan. Metode

III. METODELOGI PENELITIAN. sesuai dengan fakta yang ada. Oleh karena itu peneliti ingin menggambarkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terjadi dengan menggunakan teknik pokok angket dan tehnik penunjang

III. METODOLOGI PENELITIAN. Sangat diperlukan suatu bentuk metode yang sesuai dengan masalah yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif karena

III. METODE PENELITIAN. Penggunaan metode penelitian harus sesuai dengan masalah yang dihadapi oleh

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ilmiah. Selain memaparkan garis-garis yang cermat, juga akan

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif. Metode penelitian dapat digunakan sebagai pedoman dalam

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. metode tersebut. Penelitian asosiatif adalah penelitian yang bertujuan untuk

III. METODOLOGI PENELITIAN. akan mengungkap dan mendeskripsikan upaya sekolah dalam meningkatkan

III. METODE PENELITITAN

BAB III METODELOGI PENELTIAN. khususnya mengenai Undang-Undang No.23 Tahun 2002 Tentang

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor resiko. sekaligus pada suatu saat. (Notoatmojo 2010:37)

III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode sangat

BAB. METODOLOGI PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah menggunakan metode deskriptif korerasional

METODOLOGI PENELITIAN. metode deskriptif kuantitatif, untuk mengetahui pengaruh antara variabel

III. METODE PENELITIAN. fakta dan relita bukan dari suatu asumsi atau hipotesis. Oleh karna itu peneliti

III. METODOLOGI PENELITIAN. mengumpulkan data serta bagaimana penelitian di lapangan.

III. METODE PENELITIAN. tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2006:2). Metode penelitian yang digunakan

III. METODOLOGI PENELITIAN. sebelumnya, sehingga memperoleh hasil yang diharapkan.

III. METODOLOGI PENELITIAN. perencanaan, prosedur hingga teknis pelaksanaan dilapangan. Hal ini

III. METODE PENELITIAN. fenomena alamiah maupun fenomena buatan manusia. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode survei, yaitu tindakan mengukur atau

Transkripsi:

III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Setiap kegiatan penelitian, dalam upaya untuk menemukan data yang valid, dan serta dalam usaha mengadakan analisa secara logis rasional di perlukan langkah-langkah pengkajian dengan menggunakan metode penelitian agar tujuan penelitian dapat tercapai seperti yang diharapkan. Metode penelitian sangat diperlukan untuk menentukan data dan pengembangan suatu pengetahuan dan serta untuk menguji suatu kebenaran ilmu pengetahuan. Penggunaan dari suatu metode itu sendiri harus juga memperhatikan jenis ataupun karakteristik, serta objek yang akan diteliti. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, yaitu dimana suatu metode penelitian yang bertujuan menggambarkan dan memaparkan secara tepat keadaan tertentu dalam masyarakat.

35 Metode deskriptif adalah suatu penyelidikan yang bertujuan untuk menggambarkan atau menunjukkan keadaan seseorang, lembaga atau masyarakat tertentu pada masa sekarang ini berdasarkan pada faktor-faktor yang nampak saja (surface factor) di dalam situasi yang diselidikinya ( Suyatna, 1978 : 27 ). Berdasarkan pendapat diatas, maka peneliti menganggap penggunaan metode deskriptif dalam penelitian ini sangat tepat, karena sasaran dan kajiannya ialah untuk menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi remaja usia produktif melakukan judi sabung ayam, dan menggambarkan serta menganalisis masalah yang ada sesuai dengan kenyataan didasarkan pada data-data yang diperoleh di lapangan. B. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi merupakan salah satu komponen terpenting dalam penelitian, mengingat populasi akan menentukkan validitas data dalam penelitian. Menurut Hadari Nawawi (1991: 141) Populasi merupakan keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia, hewan, benda-benda, tumbuhan, fenomena, nilai tes, atau peristiwa-peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakateristik tertentu dalam suatu penelitian.

36 Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh remaja yang masih berusia produktif di Desa Bandarejo Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan. Tabel 3.1. Data remaja usia produktif berdasarkan jenis kelamin di di Desa Bandarejo Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan tahun 2014. No Keterangan Jumlah Remaja Jumlah 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Dusun I Dusun II Dusun III Dusun IV Dusun V Dusun VI Dusun VII Laki-laki 83 65 106 26 58 119 85 Perempuan 165 115 135 97 136 161 105 248 180 241 123 194 280 190 Jumlah 542 914 1456 Sumber : Dokumentasi Bagian Kependudukan Desa Bandarejo 2. Teknik Sampling Menentukan besarnya sampel, peneliti berpedoman pada pendapat Suharsimi Arikunto, yaitu sebagai berikut: Untuk sekedar ancer-ancer, maka apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitian ini merupakan penelitian populasi. Selanjutnya bila subjeknya lebih besar dari 100 dapat diambil 10 %-12 % atau 20 %-25 % atau lebih, tergantung setidak-tidaknya dari: 1. Kemampuan peneliti dilihat dari segi waktu, tenaga dan dana. 2. Sempitnya wilayah pengamatan dari setiap subjek kerena menyangkut hal banyak sedikitnya data. 3. Besar kecilnya resiko yang ditanggung peneliti. Berdasarkan pertimbangan pendapat yang ada di atas, maka jumlah sampel yang akan diambil oleh peneliti adalah sebesar 12 % dari jumlah populasi. Jumlah populasi sebesar 542, sehingga dengan demikian peneliti mengambil sampel 12 % dari 542 adalah 65,04 dan dibulatkan menjadi 65, jadi yang

37 dijadikan sampel pada penelitian ini adalah sebanyak 65 orang yang berjenis kelamin laki-laki. Sedangkan dalam pembagian sampel pada masing-masing dusun yang remaja laki-lakinya ikut judi sabung ayam. C. Variabel Penelitian dan Definisi Oprasional Variabel 1. Variabel Penelitian a. Variabel Bebas Variabel bebas dalam penelitian ini ialah faktor-faktor yang mempengaruhi remaja usia produktif melakukan judi sabung ayam, ( Variabel X ). b. Variabel Terikat Variabel terikat dalam penelitian ini adalah judi sabung ayam, ( Variabel Y ). 2. Definisi Operasional Variabel Definisi oprasional variabel adalah definisi yang diberikan kepada suatu variabel dan konstak dengan cara memberikan arti atau lebih menspesifikasikan kegiatan atau memberikan suatu oprasional yang diperlukan untuk mengukur konstak, variabel tersebut. Untuk memahami objek permasalahan dalam penelitian ini secara jelas maka diperlukan pendefinisian variabel secara oprasional sebagai berikut :

38 a. Lingkungan Keluarga Keluarga dan rumah, merupakan tempat yang aman bagi setiap anggota keluarga, terutama remaja. Ayah serta ibu dan anak-anak adalah suatu basis dimana secara teratur dan harmonis seluruh anggota keluarga berkumpul untuk berkomunikasi dan berbagi dalam semua hal yang menggembirakan ataupun ketika sedang menghadapi kesulitan. Keluarga adalah merupakan kesatuan daripada masyarakat kecil, yang mempunyai motivasi dan tujuan hidup tertentu, Keluarga itu tempat pendidikan yang sempurna sifat dan wujudnya untuk melangsungkan pendidikan kearah pembentukan pribadi yang utuh, tidak saja bagi kanakkanak tapi juga bagi para remaja. Peran orang tua dalam keluarga sebagai penuntun, sebagai pengajar, dan sebagai pemberi contoh. Pada umumnya kewajiban orang tua itu sudah berjalan dengan sendirinya sebagai suatu tradisi. Selain itu juga Sebenarnya pendidikan dalam keluarga kepada anak dapat dilakukakan oleh orang tua dengan cara memberikan tugas-tugas yang harus diselesaikan dalam waktu tertentu. Hal terpenting bahwa proses pendidikan seperti hal tersebut dapat membentuk kemandirian dapat berhasil manakala dapat terwujudnya transformasi pendelegasian tanggung jawab dari orang tua kepada anaknya.

39 b. Faktor Pendidikan Pendidikan merupakan suatu unsur yang tidak dapat dipisahkan dari manusia. Mulai dari kandungan sampai beranjak dewasa kemudian tua manusia mengalami proses pendidikan yang didapat dari orang tua, masyarakat, maupun lingkungannya. Pendidikan merupakan hasil peradapan suatu bangsa yang dikembangkan atas dasar pandangan hidup bangsa yang berfungsi sebagai filsafat pendidikan, suatu cita-cita atau tujuan yang menjadi motivasi, cara suatu bangsa berfikir dan berkelakuan yang dilangsungkan turun temurun dari generasi kegenerasi. Untuk mewujudkan generasi penerus bangsa yang baik khususnya remaja pendidikan sangat mempunyai peran yang sangat pening oleh karena hal tersebut pendidikan nasioal berdasarkan pancasila, bertujuan untuk meningkatkan kualitas manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian, bekerja keras, cerdas, tangguh berdisiplin, bertanggung jawab, mandiri, terampil, sehat rohani dan jasmani. c. Faktor Lingkungan Sosial Pengaruh lingkungan masyarakat kadang-kadang lebih besar pengaruhnya daripada lingkungan keluarga, sebab masa remaja adalah masa yang sedang mengembangkan kepribadiannya, yang membutuhkan lingkungan

40 teman-teman dan masyarakat. Perhatian mereka terhadap lingkungan masyarakat benar-benar diperhatikannya. Pengaruh lain dari lingkungan masyarakat adalah pengaruh yang bersifat: pornografis, sadisme, film-film yang merusak moral, gambar-gambar, bacaan-bacaan, tempat rekreasi dan lain sebagainya yang pada pokoknya berbagai kegiatan yang disenangi oleh mereka. Lingkungan sosial yang kondusif dan relijius serta kondisi keluarga yang baik akan membantu seorang remaja memiliki sikap dan perilaku yang baik, akan tetapi dapat terjadi sebaliknya hal yang kurang yang baik apabila lingkungan masyarakat dimana mereka tinggal dan bergaul kurang kondusif dan aman maka hal tersebut dapat membawa remaja dalam situasi yang kurang baik. D. Rencana Pengukuran Variabel a. Faktor Lingkungan Keluarga Dalam penelitian ini faktor lingkungan keluarga diukur dengan melihat kebiasaan dan keteladanan dari keluarga dengan kategori sebagai berikut: 1. Baik apabila keluarga dapat dijadikan contoh dan menjalankan fungsi serta perannya dengan baik. 2. Cukup baik apabila keluarga belum sepenuhnya dapat menjalankan peran dan fungsinya dengan baik. 3. Kurang baik, apabila keluarga gagal dan tidak dapat menjalankan peran dan fungsinya sebagaimana mestinya.

41 Keluarga merupakan lingkungan primer pada setiap individu. Sebelum anak mengenal lingkungan yang luas, ia terlebih dahulu mengenal lingkungan keluarganya. karena itu sebelum anak anak mengenal normanorma dan nilai-nilai masyarakat, pertama kali anak akan menyerap norma-norma dan nilai-nilai yang berlaku di keluarganya untuk dijadikan bagian dari kepribadiannya. Orang tua berperan penting dalam emosi remaja, baik yang memberi efek positif maupun negatif. Hal ini menunjukkan bahwa orang tua masih merupakan lingkungan yang sangat berperan penting bagi remaja. b. Faktor Pendidikan Dalam penelitian ini yang akan di ukur dalam faktor pendidikan adalah jenjang pendidikan formal yang di tempuh oleh responden yaitu: 1. Tamat SD Tidak tamat SMP adalah rendah. 2. Tamat SMP Tidak tamat SMA adalah sedang. 3. Tamat SMA Tidak tamat PT/ Akademi adalah tinggi. c. Faktor Lingkungan Sosial Dalam penelitian ini yang akan di ukur dalam faktor lingkungan sosial adalah: 1. Lingkungan keluarga. 2. Lingkungan teman sebaya. 3. Lingkungan desa.

42 Skala penilaian dalam penelitian ini adalah dengan scorring pada alternatif jawaban yang diberikan responden melalui angket yang di sebarkan oleh peneliti. Angket yang digunakan ialah angket tertutup yang berisi indikator dari faktor-faktor yang mempengaruhi remaja usia produktif malakukan judi sabung ayami. Setiap item soal yang diberikan kepada responden masing-masing telah diberikan alternatif jawaban yang terdiri dari a, b, dan c sehingga mempermudah responden dalam menjawab setiap item pertanyaan yang di ajukan oleh peneliti, dan responden hanya memilih salah satu alternatif dari beberapa jawaban yang tersedia. Adapun pemberian nilai dengan ketentuan sebagai berikut : 1. Alternatif jawaban (a) dengan skor 3 2. Alternatif jawaban (b) dengan skor 2 3. Alternatif jawaban (c) dengan skor 1 E. Teknik Pengumpulan Data. Teknik yang dipakai untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini ada dua sumber data yang digunakan, yaitu : a. Data Primer, yaitu data yang terpenting dalam penelitian ini menyangkut variabel yang akan diteliti. Dalam penelitian ini data primer yang diambil yaitu data yang mempunyai kaitan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi remaja usia produktif melakukan judi sabung ayam di desa Bandarejo Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan.

43 b. Data Sekunder, yaitu suatu data yang mendukung data primer, data tersebut mencangkup diantaranya tentang lokasi penelitian, dan data lainlain yang mendukung masalah penelitian. Selain kedua sumber data diatas, dalam penelitian ini teknik yang digunakan dalam pengumpulan data menggunakan dua teknik, yaitu teknik pokok dan teknik penunjang. 1. Teknik Pokok Angket Teknik pokok yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan angket. Angket yang berisi daftar pertanyaan yang secara tertulis yang terdiri dari item-item pertanyaan yang berkaitan dengan penelitian dan akan dijawab oleh responden penelitian yaitu remaja yang masih berusia produktif. Angket yang akan digunakan adalah angket tertutup, yaitu item-item dari pertanyaan sudah disertai dengan alternatif jawaban yang harus dipilih oleh responden. 2. Teknik Penunjang a. Wawancara Penulis dalam proses wawancara menggunakan teknik wawancara tidak terstruktur hal ini sesuai dengan pernyataan yang dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto (1990: 183 ) pedoman wawancara tidak terstruktur adalah pedoman yang memuat garis besar yang akan dinyatakan. Sehingga hasil yang dicapai nantinya sangat tergantung dari pewawancara.

44 Penulis dalam proses wawancara juga mengumpulkan data atau informasi dengan cara melakukan tanya jawab dan bertatap muka secara langsung dengan informan sehingga informasi yang diperoleh lebih jelas. Wawancara dilakukan secara langsung oleh penulis dengan kepala keluarga yang memikili remaja yang berusia produktif, kepala kampung dan serta pihak-pihak yang berkaitan dengan permasalah dan variabel penelitian. b. Kepustakaan Menurut Irawati Singarimbun (1995: 192) dalam buku penelitian survey study kepustakaan (literatur)- bibliography yaitu mempelajari berbagai buku untuk mendapatkan informasi dalam berbagai disiplin ilmu pengetahuan. Teknik kepustakaan digunakan untuk mencari data dan informasi teoritis dalam penunjang penelitian yang berkenaan dengan masalah penelitian, dengan cara mempelajari berbagai macam buku, media massa dan sumber lainnya yang berhubungan dengan permasalahan. b. Teknik Dokumentasi Suharsimi Arikunto (2002: 206) mengemukakan bahwa dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti notulen rapat, lengger, agenda dan sebagainya.

45 F. Uji Validitas dan Reliabilitas 1. Uji Validitas Dalam penelitian ini tidak dilakukan uji validitas dengan alasan waktu dan biaya penelitian yang terbatas. Uji validitas dilakukan dengan menggunakan logical validity, yaitu dengan cara judgement. Cara judgement adalah dengan melakukan konsultasi penyusunan angket dengan dosen ahli yang dalam hal ini adalah dosen pembimbing skripsi. 2. Uji Reliabilitas Menurut Suharsimi Arikunto (1998: 160), reliabilitas menunjukkan pengertian bahwa suatu instrumen dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Untuk membuktikan kemantapan alat pengumpul data maka akan diadakan uji coba angket. Langkah-langkah yang ditempuh dalam uji coba tersebut menurut Sutrisno Hadi (1986 : 294 ) adalah sebagai berikut : 1. Menyebarkan angket untuk uji coba kepada 10 orang di luar responden 2. Untuk uji reliabilitas soal angket digunakan teknik belah dua atau ganjil genap 3. Mengkorelasikan ke dalam rumus Product Moment, yaitu sebagai berikut : r XY = X 2 XY X Y 2 X Y 2 Y N N N 2

46 Keterangan : r xy = Hubungan variabel X dan Y X = Variabel bebas Y = Variabel terikat N = Jumlah responden 4. Selanjutnya dicari reliabilitasnya dengan menggunakan rumus Sperman Brown (Sutrisno Hadi, 1986 : 37) untuk mengetahui koefisien keseluruhan item yaitu sebagai berikut : rxy = 2 rgg 1 rgg Keterangan : rxy = Koefisien reliabilitas seluruh tes rgg = Koefisien korelasi item ganjil genap Kriteria reliabilitas angket adalah : 0,90-1,00 = Reliabilitas tinggi 0,50-0,89 = Reliabilitas sedang 0,00-0,49 = Reliabilitas rendah (Manase Mallo, 1986 : 139) G. Teknik Analisis Data Setelah data diperoleh dari penyebaran angket maka, langkah selanjutnya ialah melakukan analisis data. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif, yaitu suatu penelitian yang menggambarkan fenomena yang terjadi. Fenomena tersebut diteliti secara deskriptif dengan

47 mencari dan mengumpulkan informasi-informasi yang mempunyai relevansi dengan tujuan penelitian. Informasi-informasi yang berhasil dikumpulkan dalam bentuk uraian, yang memberikan gambaran atas suatu keadaan yang sejelas mungkin. Dan selanjutnya disajikan dalam bentuk persentase pada setiap tabel kesimpulan. Rumus persentase yang digunakan adalah sebagai berikut: P F N X100% Keterangan : P = Persentase F = Jumlah jawaban dari seluruh item N = Jumlah perkalian item dengan responden ( Muhammad Ali, 1985 : 184 ) Menurut Suharsimi Arikunto, (1993: 210), bahwa untuk menafsirkan banyaknya persentase yang diperoleh digunakan kreteria persentase sebgai berikut: 76% - 100% : Baik 56% - 75% : Cukup 40% - 55% : Kurang Baik <40% : Tidak Baik