Pijat Bayi Terhadap Berat Badan Bayi Di Kabupaten Sleman Dwi Suryanti 1, Murti Krismiati 2 1 Akademi Kesehatan Karya Husada Yogyakarta

dokumen-dokumen yang mirip
STUDI KOMPARATIF PENAMBAHAN BERAT BADAN BAYI UMUR 0-6 BULAN YANG DIBERI MP-ASI DAN TANPA DIBERI MP-ASI

HUBUNGAN PIJAT OKSITOSIN TERHADAP KELANCARAN PRODUKSI ASI IBU POST PARTUM

GAMBARAN PELAYANAN KUNJUNGAN BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. tujuan tersebut yaitu dengan pemberian Air Susu Ibu (ASI) sampai bayi

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Indonesia masih tergolong tinggi jika dibandingkan dengan negara-negara

HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN IBU POSTPARTUM TERHADAP PELAKSANAAN KUNJUNGAN MASA NIFAS DI BIDAN PRAKTIK SWASTA NURACHMI PALEMBANG

BAB I PENDAHULUAN. kematian. Setiap kehamilan dapat menimbulkan risiko kematian ibu,

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia pada masa mendatang (Bobak, Lowdermik & Jensen, 2005). Upaya dalam kesehatan telah dipersiapkan yang bertujuan untuk

PENGARUH PELATIHAN STIMULASI DETEKSI DAN INTERVENSI DINI TUMBUH KEMBANG ANAK

FREKUENSI KUNJUNGAN SOLUS PER AQUA (SPA) BAYI KAITANNYA DENGAN KENAIKAN BERAT BADAN BAYI

HUBUNGAN SENAM HAMIL TERHADAP LAMANYA PROSES PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAYAT KLATEN

EFEKTIVITAS PROGRAM PMT PEMULIHAN TERHADAP KENAIKAN BERAT BADAN PADA BALITA STATUS GIZI BURUK DI KABUPATEN BANYUMAS

JUMAKiA Vol 3. No 1 Agustus 2106 ISSN

PENGARUH PIJAT OKSITOSIN PADA IBU NIFAS TERHADAP PRODUKSI ASI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NOGOSARI KARYA TULIS ILMIAH

PENGARUH PENYULUHAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DAN BEDSIDE TEACHING TERHADAP KETERAMPILAN IBU MELAKUKAN PIJAT BAYI DI TINJAU DARI PARITAS

LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH

EFFECT OF HEALTH EDUCATION WITH DEMONSTRATION OF KNOWLEDGE OF INFANT MASSAGE IN GAMPING JATISAWIT IHC

TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PEMANFAATAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK BERDASARKAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL

EFEKTIFITAS PELATIHAN ASUHAN PERSALINAN NORMAL(APN) TERHADAP KETERAMPILAN BIDAN DI KABUPATEN PONOROGO

BAB I PENDAHULUAN. penentu status kesejahteraan negara. Hal tersebut dikarenakan Angka Kematian

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia walaupun indikator program Millennium Development Goals (MDGs)

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung antara minggu (hamil aterm) dan ini merupakan periode

Perbedaan Tingkat Akurasi dan Selisih Berbagai Rumus Taksiran Berat Janin dan USG dengan Berat Lahir Bayi di RSKIA Sadewa Yogyakarta

NASKAH PUBLIKASI TRI NURIKA Disusun Oleh:

Meningkatkan Kinerja Bidan dalam Upaya Menurunkan Angka Kejadian Partus Lama di RSUD Rokan Hulu. Andriana* Syafneli**

BAB I PENDAHULUAN. Kematian Bayi (AKB) menjadi indikator pertama dalam menentukan derajat

PENGARUH PEMBERIAN STIMULASI PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR DAN MOTORIK HALUS TERHADAP PERKEMBANGAN BAYI USIA 3-6 BULAN KARYA TULIS ILMIAH

MOTIVASI DAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL TRIMESTER III

EVALUASI PROSES PELAKSANAAAN KELAS IBU HAMIL DI KABUPATEN BANYUMAS

Oleh : Rita Nurhayati, Ruri Yuni Astari, M.Keb SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) YPIB MAJALENGKA ABSTRAK

Rendah. Veronica Magdalena Pinontoan 1, Sandra G.J Tombokan 2, 1. RSUP.Prof.Dr.R.D.Kandou Manado 2,3, Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Manado

Dinamika Kebidanan vol. 2 no.2. Agustus 2012

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGISIAN PARTOGRAF SECARA LENGKAP OLEH BIDAN PRAKTEK MANDIRI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LUBUK BUAYA PADANG

BAB I PENDAHULUAN. kematian neonatal yaitu sebesar 47,5%. 1 Penyebab kematian neonatal. matur 2,8%, dan kelainan konginetal sebesar 1,4%.

Kenaikan Berat Badan Balita Usia 6-12 Bulan Berdasarkan Jenis Makanan Pendamping Air Susu Ibu

TERAPI PIJAT OKSITOSIN MENINGKATKAN PRODUKSI ASI PADA IBU POST PARTUM. Sarwinanti STIKES Aisyiyah Yogyakarta

Pengaruh Penyuluhan Tentang Pemeriksaan Kehamilan Peningkatan Pengetahuan Ibu Hamil

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUPATEN PANDEGLANG

*Armi

BAB I PENDAHULUAN. unsur penentu status kesehatan (Saifuddin, 2013). Keadaan fisiologis bisa

BAB 1 PENDAHULUAN. angka kematian ibu dan angka kematian bayi. Kematian ibu adalah kematian

BAB I PENDAHULUAN. Kematian Ibu (AKI) ini adalah mengacu pada deklarasi Millenium

PENGARUH SENAM OTAK (BRAIN GYM) TERHADAP TINGKAT DEMENSIA PADA LANSIA

PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN PROSES MENYUSUI PRIMIPARA DAN MULTIPARA DI PUSKESMAS KASIHAN I BANTUL YOGYAKARTA 2015 NASKAH PUBLIKASI

Agus Byna 1, Laurensia Yunita 2, Indah Ratna Sari * *Korespondensi Penulis, Telepon : ,

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMANFAATAN KELAS IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS HARAPAN RAYA PEKANBARU

EFEKTIFITAS PENDIDIKAN KESEHATAN METODE SIMULASI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN IBU DALAM PERAWATAN PAYUDARA DI RSU BHAKTI HUSADA KRIKILAN BANYUWANGI

Volume 4 No. 1, Maret 2013 ISSN : HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI RSUD R.A KARTINI JEPARA INTISARI

BAB I PENDAHULUAN. seluruh kematian ibu terjadi di negara berkembang. Tingginya jumlah

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pola Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Bungus Tahun 2014

KELAS BAPAK DAN PENGETAHUAN SUAMI TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN

METHODS KANGAROO AND BABY MASSAGE TO IMPROVE THE BODY WEIGHT ESSPECIALLY TO LOW BIRTH WEIGHT

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG MASASE FUNDUS UTERI TERHADAP PENGETAHUAN DAN INVOLUSI UTERUS PADA IBU POSTPARTUM DI RUMAH SAKIT ISLAM SAMARINDA

BAB I PENDAHULUAN. 11 bulan) per kelahiran hidup dalam kurun waktu satu tahun. AKB

HUBUNGAN POLA ASUH IBU DAN BERAT BADAN LAHIR DENGAN KEJADIAN STUNTING

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI PIJAT BAYI

PERBANDINGAN LAJU PERTUMBUHAN BERAT BADAN BERDASARKAN JENIS KONSUMSI SUSU PADA BAYI UMUR 6 BULAN DI PUSKESMAS MANTRIJERON YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

Anis Fitriyani 1, Nuke Devi Indrawati 1

HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN RETENSIO PLASENTA PADA IBU BERSALIN

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRAKTIK KADER DALAM PENYULUHAN DI MEJA 4 PADA POSYANDU DI KELURAHAN NGALIYAN, KOTA SEMARANG

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA BIDAN DESA PTT DALAM PELAYANAN ANTENATAL DI WILAYAH KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2012

Pemberian ASI Eksklusif pada Bayi di Wilayah Kerja Puskesmas Kemaraya Kota Kendari

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia yaitu sebesar 32

PERBANDINGAN STATUS GIZI BALITA BERDASARKAN INDEXS ANTROPOMETRI BB/ U DAN BB/TB PADA POSYANDU DI WILAYAH BINAAN POLTEKKES SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. mencerminkan keadaan derajat kesehatan di suatu masyarakat. Data. Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007

KARAKTERISTIK IBU YANG TIDAK MEMBERIKAN ASI EKSKLUSIF

Gambaran Dukungan Keluarga Terhadap Kunjungan Masa Nifas

EFEKTIVITAS KELAS IBU HAMIL TERHADAP DETEKSI DINI TANDA BAHAYA KEHAMILAN

Nurin Fauziyah Akademi Kebidanan Pamenang Pare Kediri

SKRIPSI HUBUNGAN PENAMBAHAN BERAT BADAN IBU SELAMA HAMIL DENGAN BBL DI BPS MEI SUWARSONO KLEDOKAN TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. tuanya kehamilan dan tindakan yang dilakukan untuk mengakhiri kehamilan

PERBEDAAN BERAT BADAN PADA BAYI USIA 6 BULAN YANG DIBERIKAN ASI DENGAN YANG DIBERIKAN MP-ASI DI KECAMATAN GUNUNGPATI

Uji perbedaan yang dilakukan adalah menguji rata-rata N-Gain hasil belajar ranah

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN TEMPAT BERSALIN PADA IBU HAMIL (Studi Kasus di Kelurahan Rowosari, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang)

SURAT PERSETUJUAN MENJADI SAMPEL PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh FENNY NIM

DEWI SUSANTI ( S)

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI IBU HAMIL DAN BBLR DI RSUD SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH

Volume VI Nomor 3, Agustus 2016 ISSN:

Pengaruh Promosi Kesehatan Tentang Tanda Bahaya Kehamilan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Ibu Hamil

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia menghasilkan suatu kesepakatan yang tercantum dalam MDG s

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG SENAM HAMIL DENGAN PELAKSANAAN SENAM HAMIL DI KLINIK PRATAMA BUDI LUHUR KABUPATEN KUDUS ARTIKEL

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN GANGGUAN PERTUMBUHAN BALITA DI KABUPATEN PADANG PARIAMAN

Efektivitas Massage Baby Terhadap Peningkatan Berat Badan Bayi Usia 3-4 Bulan Di BPS BUNDA Kecamatan Mandiangin Koto Selayan Bukittinggi Tahun 2014

ABSTRAK FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KEJADIAN BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG TAHUN 2016

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN STIMULASI BICARA DAN BAHASA PADA BALITA DI PAUD NURUL A LA KOTA LANGSA

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud, melalui terciptanya

Dukungan Suami dengan Kemauan Ibu Hamil dalam Pemberian ASI Eksklusif 62

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN BBLR DI RSUD. PROF. DR. HI. ALOEI SABOE KOTA GORONTALO TAHUN Tri Rahyani Turede NIM

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Nifas Tentang Perawatan Payudara dengan Motivasi Menyusui di RSUD Datu Sanggul Rantau Tahun 2012

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) PADA BAYI DI PUSKESMAS BITUNG BARAT KOTA BITUNG.

BAB I PENDAHULUAN. Persalinan berawal dari pembukaan dan dilatasi serviks sebagai akibat

Jurnal Darul Azhar Vol 5, No.1 Februari 2018 Juli 2018 : 17-22

BAB I PENDAHULUAN. Menurut data statistik yang dikeluarkan World Health Organization. (WHO) sebagai badan Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) yang menangani

ABSTRAK. Moch Erwin Jaya Sanjaya, Pembimbing: Evi Yuniawati, dr, MKM.

PENGARUH INISIASI MENYUSU DINI TERHADAP KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF

HUBUNGAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN BAYI LAHIR. Nofi Yuliyati & Novita Nurhidayati Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali

HUBUNGAN PENDIDIKAN IBU, STATUS PEKERJAAN IBU DAN PERAN BIDAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI DI WILAYAH PUSKESMAS WEDARIJAKSA PATI TESIS

Transkripsi:

Pijat Bayi Terhadap Berat Badan Bayi Di Kabupaten Sleman Dwi Suryanti 1, Murti Krismiati 2 1 Akademi Kesehatan Karya Husada Yogyakarta Email : dwikhpoenya@gmail.com 2 Akademi Kesehatan Karya Husada Yogyakarta Sekitar 1020% bayi mengalami gangguan kenaikkan berat badan (BB). Gagal tumbuh adalah diagnosis klinis yang diberikan kepada anakanak yang kekurangan berat badan secara konsisten atau tidak menambah berat badan karena alasan tidak jelas. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1464/MENKES/PER/X/2010 tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktek Bidan menyebutkan bahwa bidan memiliki kewenangan melakukan pemantauan tumbuh kembang bayi, balita dan anak pra sekolah. Pemantauan tumbuh kembang dapat dilakukan dengan cara stimulasi. Salah satu bentuk stimulasi yang selama ini dilakukan oleh masyarakat adalah dengan pijat bayi. Tujuan dari penelitian ini secara umum untuk mengetahui efektifitas pijat bayi terhadap berat badan bayi. Jenis penelitian ini penelitian kuantitatif dengan pendekatan observasionnal dengan rancangan case control. Responden sejumlah 30 diambil secara purposive sampling. Hasil penelitian responden dengan intervensi memiliki kenaikan berat badan bayi lebih banyak dibandingkan dengan berat badan bayi tanpa pijat bayi yaitu selisih 50 gram. Peningkatan berat badan tersebut tidak signifikan. Kesimpulan Tidak ada pengaruh signifikan pijat bayi terhadap berat badan bayi. Nilai t= 1,049 (sig>0,05 ). Kata Kunci: Pijat Bayi, Berat Badan Bayi

Baby Massage Against Baby Weight In Sleman District Dwi Suryanti, S.ST, M.Kes 1, Murti Krismiati, S.ST, M.Kes 2 1 Akademi Kesehatan Karya Husada Yogyakarta Email: dwikhpoenya@gmail.com 2 Akademi Kesehatan Karya Husada Yogyakarta Approximately 1020% of babies experience weight gain disorder (BB). Growing failure is a clinical diagnosis given to children who are underweight consistently or do not gain weight for reasons that are not clear. Regulation of the Minister of Health No. 1464 / MENKES / PER / X / 2010 concerning License and Implementation of Midwife Practice states that midwives have the authority to monitor the growth of infants, toddlers and preschool children. Growth monitoring can be done by stimulation. One form of stimulation that has been done by the community is to massage the baby. The purpose of this study in general to determine the effectiveness of infant massage to infant weight. This research type is quantitative research with observasionnal approach with case control design. Respondents were taken by purposive sampling. The results of the study of respondents with interventions have more infant weight gain compared with infant weight without infant massage that is 50 gram difference. The increase in body weight is not significant. Conclusion No significant effect of infant massage on infant weight. Value t = 1.049 (sig> 0.05). Keywords: Baby Massage, Baby Weight

PENDAHULUAN Latar Belakang Pembangunan bidang kesehatan Indonesia selama ini tidak hanya dilakukan dengan misi nasional tetapi juga misi Global, melalui Milleneum Development Goals atau MDGs. MDGs yang memiliki target untuk mencapai kesejahteraan rakyat dan pembangunan masyarakat anggota deklarasi berakhir pada tahun 2015. Setelah itu, Indonesia melanjutkan pembangunan dengan misi Sustainable Development Goals atau SDGs. Indikator derajat kesehatan di Indonesia dinilai dari Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Menurut data hasil Survey Demografi dan Kesehatan (SDKI) tahun 2012 menunjukkan bahwa angka kematian bayi di DIY yaitu sebesar 25 per 1000 kelahiran hidup. Target Millenium Development Goals (MDG s) sebesar 23 per 1000 kelahiran hidup pada tahun 2015 (Profil Kesehatan DIY, 2012). Kematian neonatal atau bayi baru lahir yang umumnya berusia 0 6 hari mencapai lebih dari setengah kematian bayi (56 %). Sekitar 1020% bayi mengalami gangguan kenaikkan berat badan (BB). Sebagian bayi awalnya BBnya normal tetapi sebagian lainnya profil grafik BB dalam KMS atau kartu kesehatannya cenderung tidak optimal sejak lahir. Seharusnya BB naik 1000 gram per bulan saat di bawah usia 3 bulan, dia hanya naik 500800 gram perbulan. Gagal tumbuh adalah diagnosis klinis yang diberikan kepada anakanak yang kekurangan berat badan secara konsisten atau tidak menambah berat badan karena alasan tidak jelas. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, para pakar telah membuktikan bahwa terapi sentuh dan pijat menghasilkan perubahan fisiologis yang menguntungkan berupa peningkatan pertumbuhan, peningkatan daya tahan tubuh, dan kecerdasan emosi yang lebih baik. (Roesli, 2001). Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh sebagian/keseluruhan, sehingga dapat diukur dengan satuan dan berat (Dinkes,2010). Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1464/MENKES/PER/X/2010 tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktek Bidan menyebutkan bahwa bidan memiliki kewenangan melakukan pemantauan tumbuh kembang bayi, balita dan anak pra sekolah. Pemantauan tumbuh kembang dapat dilakukan dengan cara stimulasi. Salah satu bentuk stimulasi yang selama ini dilakukan oleh masyarakat adalah dengan pijat bayi. Sentuhan dan pijat pada bayi

setelah kelahiran dapat memberikan jaminan adanya kontak tubuh berkelanjutan yang dapat mempertahankan perasaan aman pada bayi. Penelitian yang dilakukan Maryati, dkk ( 2014) bahwa pijat bayi efektif untuk meningkatkan berat badan dan panjang badan bayi berat badan lahir rendah. Berdasarkan hasil penelitian tersebut peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul pijat bayi terhadap berat badan pada bayi di kabupaten sleman Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah ada pengaruh pijat bayi terhadap berat badan bayi? Tujuan penelitian ini secara umum untuk mengetahui pijat bayi terhadap berat badan bayi. Manfaat yang akan dicapai dalam penelitian ini bagi pelayanan kesehatan dapat menjadi bahan pertimbangan untuk membantu meningkatkan berat badab bayi sehingga mampu meningkatkan derajat kesehatan bayi, sedangkan bagi ilmu pengetahuan diharapkan dapat memberikan masukan bagi ilmu kebidanan sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan bayi. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan observasional. Penelitian ini menggunakan rancangan Case control. Variabel independent dalam penelitian ini adalah pijat bayi. Variabel dependent nya adalah berat badan bayi. Populasi dalam penelitian ini adalah semua bayi yang datang berkunjung ke BPM pada tanggal pelaksanaan penelitian, sedangkan sample nya adalah semua bayi yang datang berkunjung ke BPM pada tanggal pelaksanaan penelitian yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling. Kriteria inklusinya yaitu bayi berumur 0 6 bulan, bayi dalam keaadaan sehat, lahir cukup bulan, dengan ASI tanpa MPASI. Besar sampel ditentukan dengan menggunakan rumus dari Supranto J (2000). Estimasi besar sampel dalam penelitian ini adalah : (t1) (r1) > 15 dimana : t = banyaknya kelompok perlakuan j = jumlah replikasi Jumlah perlakuan ada 2 buah, maka jumlah ulangan untuk tiap perlakuan dapat dihitung (21) (r1) 15 (r1) 15/ 2 r = 15 Jumlah sampel untuk kelompok control 15 responden, dan kelompok intervensi 15

responden. Penelitian dilakukan di BPS Kuswatiningsih dan BPS Atik Pujiati. Hasil Penelitian Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dari bulan September sampai bulan November dengan jumlah sampel 30 responden diperoleh hasil sebagai berikut: 5.1.1. Tabel distribusi peningkatan berat badan bayi dengan pijat bayi dan tanpa pijat bayi No Responden Mean 1 Berat Badan Bayi Tanpa Pijat Bayi 2 Berat Badan Bayi dengan Pijat Bayi 5.1.2. Tabel hasil analisis data B B Equ al varia nces assu med Equ al varia nces not assu med Levene' s Test for Equality of Varianc es F,43 2 Independent Samples Test Sig. t df,51 6 1,04 9 1,04 9 160 gram 210 gram ttest for Equality of Means 28 27,1 38 Sig. (2 tail ed),30 3,30 3 Mea n Diffe renc e 50,0 0000 50,0 0000 Std. Error Diffe renc e 47,6 5951 47,6 5951 95% Confidence Interval of the Difference Lowe r 147, 6260 7 147, 7659 3 Upp er 47,6 2607 47,7 6593 Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden dengan intervensi memiliki kenaikan berat badan bayi lebih banyak dibandingkan dengan berat badan bayi tanpa pijat bayi yaitu selisih 50 gram. Hal ini sesuai dengan teori Roesli (2001) tentang manfaat pijat bayi yaitu meningkatkan berat badan bayi, meningkatkan pertumbuhan, meningkatkan daya tahan tubuh, meningkatkan produksi ASI, memperbaiki sirkulasi darah dan pernapasan, mengurangi kembung dan kolik yang diakibatkan karena mengkonsumsi susu formula, dan mengurangi depresi pada bayi. Namun demikian, peningkatan berat badan tersebut tidaklah significan sehingga secara statistik tidak berarti. Berdasarkan hasil analisa data dengan Independent sampel ttest didapatkan kesimpulan bahwa tidak ada pengaruh pijat bayi terhadap berat badan bayi. Hal itu ditunjukkan dengan nilai t= 1,049 (sig>0,05 ).Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa hal yang dalam penelitian ini yang tidak dikendalikan yaitu faktor keturunan dan faktor lingkungan. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian Maryati, S (2014) Efektifitas Kangaroo Mother Care (KMC) dan Pijat Bayi terhadap Peningkatan Berat Badan dan Panjang Badan pada Bayi Berat Lahir Rendah di

ruang NICU RSUD Wates dengan hasil pijat bayi efektif meningkatkan berat badan pada Bayi Berat Lahir Rendah. Menurut Roesli ( 2001) waktu yang baik untuk melakukan pijat bayi adalah segera setelah lahir sedangkan penelitian ini dilakukan pada bayi umur 06 bulan. Menurut Hidayat ( 2008) Pada masa pertumbuhan berat badan bayi dibagi menjadi dua, yaitu 0 6 bulan dan usia 6 12 bulan. Usia 0 6 bulan pertumbuhan berat badan akan mengalami penambahan setiap minggu sekitar 140 200 gram sedangkan pada penelitian ini baik berat badan bayi yang dilakukan pijat bayi maupun yang tanpa pijat bayi dalam 2 minggu kenaikannya hanya 160 210 gram hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yang peneliti tidak dapat kendalikan. Kesimpulan Tidak ada pengaruh signifikan pijat bayi terhadap berat badan bayi. Saran 1. Bagi Tenaga Kesehatan Pijat bayi bisa digunakan untuk membantu meningkatkan pertumbuhan bayi. 2. Bagi Peneliti Selanjutnya Disarankan kepada peneliti selanjutnya agar mengendalikan variabel pengganggu dan memperbanyak jumlah sampel. DAFTAR PUSTAKA Dinas Kesehatan DIY (2012) Profil Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta, Yogyakarta: Dinkes D I Yogyakarta. H Sunarto, Ny. B. Agung Hartono, 2006, Perkembangan Peserta Didik, Penerbit : Rineka Cipta Maryati, S, dkk. 2014. Efektifitas Kangaroo Mother Care (KMC) dan Pijat Bayi terhadap Peningkatan Berat Badan dan Panjang Badan pada Bayi Berat Lahir Rendah di ruang NICU RSUD Wates, Vol 1, September 2014 Notoatmodjo, S. (2012) Metodologi Penelitian Kesehatan, Jakarta: Rineka Cipta. Prawirohardjo, S. 2007. Ilmu Kebidanan.Jakarta : Yayasan Bina Pustaka, Sarwono Prawirohardjo. Roesli, U. 2001. Pedoman Pijat Bayi (Edisi Revisi). PT. Trubus Agriwidya. Jakarta Saifuddin, A.B. 2002. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta Supranto, J. 2000. Teknik Sampling untuk Survei dan Eksperimen. Penerbit PT Rineka Cipta, Jakarta Wiknjosastro, 2009. Ilmu Kebidanan. Yayasan Bina Pustaka, Jakarta