BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN. Lokasi pengambilan data primer adalah di Desa Pasirlaja, Kecamatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sebagai salah satu input faktor produksi yang memiliki peran penting. Permintaan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif dengan cara metode survey. Metode penelitian kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. digambarkan lewat angka simbol, kode dan lain-lain. Data itu perlu dikelompokkelompokkan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Lawe Sigala-gala, Kecamatan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian merupakan cara peneliti yang digunakan dalam mendapatkan data untuk

III. METODE PENELITIAN. Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. juga terdapat data-data yang berasal dari pihak Solo Grand Mall dan

BAB 4 ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN. Penggunaan analisis statistik deskriptif untuk memberikan gambaran data yang akan

BAB III METODE PENELITIAN. Kayu Jati yang berada di Kabupaten Ngawi, Provinsi Jawa Timur.

BAB III METODE PENELITIAN. ini di peroleh dari sumber utamanya atau asli, baik berupa data kualitatif

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH KEMITRAAN TERHADAP PENDAPATAN PETANI PADI SEHAT

BAB IV PENGUJIAN. Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Untuk menguji apakah alat ukur (instrument) yang digunakan memenuhi

BAB 3 METODE PENELITIAN. jenis data yang berbentuk angka (metric) yang terdiri dari:

BAB III METODE PENELITIAN. Permintaan Beras di Kabupaten Kudus. Faktor-Faktor Permintaan Beras. Analisis Permintaan Beras

BAB III METODE PENELITIAN. sampel auditor internal pada perusahaan perusahaan tersebut. Penelitian

mempunyai nilai ekstrim telah dikeluarkan sehingga data diharapkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODEPENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. BUMN di Indonesia yang berupa jumlah penyaluran kredit UMKM dan Non-

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Berikut merupakan Statistik Deskriptif variabel dependen dan variabel. Tabel 4.1

BAB IV METODE PENELITIAN. dayanya dengan baik. Rancangan penelitian adalah rencana dari struktur

BAB III METODE PENELITIAN. ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini berlokasi di Kabupaten Gorontalo. Penelitian ini dilaksanakan dari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Daerah (SKPD) yang ada di pemerintah kabupaten/kota se-provinsi Lampung.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data time series tahunan Data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi adalah wilayah generelisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

METODE PENELITIAN. wilayah Kecamatan Karawang Timur dijadikan sebagai kawasan pemukiman dan

BAB IV HASIL PENELITIAN. bawah ini. Untuk membantu penulis dalam melakukan perhitungan yang cermat

BAB III METODE PENELITIAN. satu variable dengan variable yang lain atau dengan istilah lain adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis Pengaruh Pajak Daerah,

BAB III METODE PENELITIAN. Prima Artha, Sleman. Sedangkan subjek penelitiannya adalah Data

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. (field research) dengan metode kuantitatif yaitu data yang diperoleh dalam bentuk angkaangka

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh dari Bursa Efek Indonesia melalui website resmi yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sedangkan yang menjadi subjek dari penelitian ini adalah pedagang. dan kelompok acuan serta keputusan pembelian.

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Tabel 4. Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa variabel harga saham (Y)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Indriantoro (2009) populasi adalah sekelompok orang, kejadian, atau

BAB IV. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. berbentuk time series selama periode waktu di Sumatera Barat

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. digunakan untuk mengetahui deskripsi suatu data, analisis ini digunakan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Objek adalah lokasi atau bisa saja produk yang digunakan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. metode analisis data serta pengujian hipotesis.

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan manufaktur skala besar dan sedang di Semarang. 3.2 Populasi, Sampel, dan Teknik Pengumpulan Sampel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. probiotik maupun non probiotik oleh peternak, dimulai dari pembesaran bibit

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan non keuangan

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif. Kuncoro (2004:1) mendefinisikan metode kuantitatif adalah

BAB III METODE PENELITIAN. produk dapat menentukan permintaan produk tersebut di pasaran. Semakin baik

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antara variabel-variabel penelitian yaitu kapabilitas APIP, opini BPK dan

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

METODE PENELITIAN. Batu. Pemilihan lokasi tersebut dilakukan secara sengaja (purposive) dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Objek dan Subjek Penelitian. Pemilihan sampel pada penelitian ini menggunakan metode sensus.

BAB III METODE PENELITIAN. dengan metode purposive sampling diperoleh sampel sebanyak 12 BUS. B. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Objek/Subyek Penelitian 1. Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Purwodadi Kabupaten Musi Rawas Provinsi Sumatera Selatan. Lokasi ini sengaja dipilih karena sebagian besar masyarakat bekerja sebagai petani karet. Dilihat dari luasnya perkebunan karet di Kabupaten Musi Rawas. 2. Subyek Penelitian Subyek dalam penelitian ini adalah petani karet Kabupaten Musi Rawas berdasarkan kriteria kepemilikan usahatani karet dengan daerah yang telah ditentukan oleh penulis. Populasi ini hanya pada petani karet yang melakukan usahatani karet di Kabupaten Musi Rawas berdasarkan data yang terdapat di Kecamatan Purwodadi. Daftar nama Desa atau Kelurahan di Kecamatan Purwodadi di Kota atau Kabupaten Musi Rawas, Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) : Tabel 3.1 Nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Purwodadi No Nama Desa atau Kelurahan 1 Desa Bangun Sari 2 Desa Karyadadi 3 Desa Kertosari 4 Desa Mardiharjo 5 Kelurahan Purwodadi 32

33 No Nama Desa atau Kelurahan 6 Desa Rejosari 7 Desa Sadar Karya 8 Kelurahan Mangun Harjo 9 Desa Trikarya Kecamatan Purwodadi terdiri dari tujuh kelurahan dan dua desa, dimana dua dari sembilan kelurahan dan desa tersebut tidak termasuk dalam lokasi penelitian karena desa kertosari dan kelurahan mangunharjo ini tidak ada lahan perkebunan karet melainkan sawah untuk tanaman padi. B. Jenis Data Dalam analisisini yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yaitu data yang langsung diambil oleh peneliti kepada responden yang diteliti. Analisis untuk data primer ini peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif. Metode pendekatan kuantitatif adalah metode yang berpangkal dari peristiwa-peristiwa yang dapat diukur secara kuantitatif, yang dapat dinyatakan dalam angka, skala, atau rumus. C. Teknik Pengambilan Sampel 1. Populasi Populasi merupakan jumlah keseluruhan dari sebuah analisa yang ciri-cirinya akan diduga (Efendi, 1989). Dalam penelitian ini populasi yang diambil adalah di Kecamatan Purwodadi Daftar nama Desa atau Kelurahan di Kecamatan Purwodadi di Kota atau Kabupaten Musi Rawas, Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) :

34 Tabel 3.2 Nama Desa/Kelurahan Sampel di Kecamatan Purwodadi No Nama Desa atau Kelurahan 1 Desa Bangun Sari 2 Desa Karyadadi 3 Desa Mardiharjo 4 Kelurahan Purwodadi 5 Desa Rejosari 6 Desa Sadar Karya 7 Desa Trikarya Tabel 3.2 menunjukan bahwa dari 7 desa yang didapat populasi sebanyak 2847, data diperoleh dari hasil observasi dari masing-masing ketua kelompok perkebunan disetiap desa. 2. Sampel Sampel yang diambil dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan dengan sampel acak sederhana (Simpel Random Sampling), berdasarkan luas lahan karet yang usahakan. Menurut(Arikunto, 1994), untuk populasi lebih dari 100 dapat diambil sampel sebesar 10-15% atau lebih disesuaikan dengan tingkat kemampuan tenaga, biaya dan waktu yang tersedia bagi peneliti. Dalam penelitian ini menetapkan menggunakan tingkat presisi sebesar 10%. Pengambilan dan penentuan sampel menggunakan rumus Slovin. Rumus Slovin dalam (rahmat,1997) dalam (Saefuddin, 2012) :

35 Dimana : n N e = Jumlah sampel yang diambil untuk penelitian = Jumlah populasi petani karet = Derajat toleransi karena ketidaktelitian dalam pengambilan sampel Dalam penelitian ini diambil derajat toleransi sebesar 10 persen, maka dapat dilakukan perhitungan pengambilan sampel sebagai berikut : Dari hasil perhitungan sampel dengan menggunakan rumus Slovin dapat ditarik kesimpulan bahwa sampel yang diambil untuk diteliti berjumlah 97 orang. Agar sampel menyebar sesuai proporsi maka dilakukan dengan cara perhitungan sebagai berikut :

36 Tabel 3.3 Sampel Petani Kecamatan Purwodadi disetiap Desa No Desa/Kelurahan Populasi Sampel 1 Bangun Sari 287 287/2847x100 = 10 2 Karyadadi 396 396/2847x100 = 13 3 Mardiharjo 320 320/2847x100 = 11 4 Purwodadi 418 418/2847x100 = 14 5 Rejosari 319 319/2847x100 = 11 6 Sadar Karya 499 499/2847x100 = 17 7 Trikarya 608 608/2847x100 = 21 Jumlah 2847 97 Sumber : Data diperoleh dari ketua kelompok perkebunan disetiap desa Dari tabel diatas diperoleh responden dari masing-masing desa atau kelurahan. Desa bangun sari terdapat 10 responden atau petani karet, desa karyadadi terdapat 13 responden atau petani karet, desa mardiharjo terdapat 11 responden atau petani karet, kelurahan purwodadi terdapat 14 responden atau petani karet, desa rejosari terdapat 11 responden atau petani karet, desa sadar karya terdapat 17 responden atau petani karet dan terakhir adalah desa trikaya terdapat 21 responden atau petani karet. Dari ketujuh desa dan kelurahan jumlah responden yang akan diteliti dalam penelitian ini berjumlah 97 responden. D. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data merupakan suatu usaha untuk mendapatkan data yang valid dan akurat yang dapat dipertanggungjawabkan sebagai bahan untuk membahas dan pemecahan suatu masalah. Penulis menggunakan data primer untuk penelitiannya. Data Primer diperoleh dengan cara observasi langsung

37 kelokasi penelitian dan mengadakan wawancara dengan responden yaitu petani karet dengan berpedoman dengan daftar pertanyaan yang sesuai dengan tujuan penelitian. 1. Wawancara Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan langsung oleh pewawancara kepada responden, dan jawaban-jawaban dicatat. Teknik pengumpulan data dengan wawancara dilakukan secara langsung antara peneliti dan responden. Wawancara dilakukan dengan tujuan mendapatkan data yang nyata dan akurat secara rinci karena bertanya langsung dengan responden. Teknik ini dilakukan untuk mengumpulkan data primer yang jawabab-jawaban responden sesuai dengan pertanyaan yang diajukan dan ditulis sesuai dengan (kuisioner) yang telah dipersiapkan sebelumnya oleh peneliti. 2. Observasi Observasi merupakan teknik pengumpulan data dengan melakukan pengamatan langsung pada objek kajian. Peneliti langsung datang kelokasi produksi yaitu ke perkebunan responden. E. Definisi Variabel Penelitian Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendapatan petani karet (P), sedangkan variabel independen yang digunakan adalah luas lahan (LL), modal (M), harga (H), biaya produksi

38 (BP), jumlah produksi (JP). Berikut definisi operasional variabel pada penelitian ini : 1. Pendapatan petani karet (P), variabel ini mencerminkan pendapatan yang diterima oleh responden tani karet. Variabel ini diukur dengan menggunakan ukuran rasio dengan satuan rupiah. 2. Harga (H), variabel ini mencerminkan jumlah uang yang doperoleh untuk setiap satuan karet yang dijual. Variabel ini menggunakan ukuran rasio dengan satuan rupiah. 3. Luas lahan (LL), variabel ini mencerminkan luas lahan yang dimiliki oleh responden baik lahan sendiri maupun lahan sewa. Variabel ini diukur dengan menggunakan ukuran rasion dengan satuan hektar. 4. Biaya produksi (BP), variabel ini mencerminkan jumlah biaya yang dikeluarkan untuk biaya operasional dan produksi responden dalam usahatani karet. Variabel ini diukur dengan menggunakan ukuran rasio satuan rupiah. 5. Jumlah produksi (JP), variabel ini mencerminkan jumlah produksi karet yang dihasilkan setiap perhektar tanaman karet dari masing masing responden. Variabel ini diukur dengan menggunakan ukuran rasio satuan jumlah kg. F. Metode Analisis Data 1. Uji Asumsi Klasik

39 Dalam penelitian ini uji asumsi klasik yang digunakan adalah uji normalitas data, uji multikoloneritas dan uji heteroskedastisitas (Yuliadi, 2015). Uji asumsi klasik merupakan persyaratan yang harus dipenuhi dalam analisis regresi linier berganda yang berbasis ordinary least square. Berikut pengertian dan penjelasan dari uji asumsi klasik. a. Uji Normalitas Data Menurut uji normalitas data sangat penting diperhitungkan untuk menentukan jenis analisis yang digunakan. Uji normalitas data juga digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi tersebut kedua variabel yaitu variabel dependen dan variabel independen berdistribusi normal atau tidak (Yuliadi, 2015). Jika responden lebih >50 maka yang yang dipakai untuk uji normalitas adalah One-Sample Kolmogrov-Smirnov Z jika nilai signifikan Asymp. Sign (2-tailed) > derajat kepercayaan (α) = 0,05 maka data berdistribusi normal. b. Uji Multikolinearitas Uji Multikolinearitas adalah uji yang bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan korelasi antar variabel indpenden (Yuliadi, 2015). Jika terjadi hubungan korelasi yang tinggi antara variabel independen maka variabel dependen akan terganggu dan terjadi multikolinearitas. Model regresi yang baik sebaiknya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Untuk mengetahui adanya multikolinearitas dapat dilihat dengan nilai dari Variance Inflation Factor (VIF) dan Tolerance. Untuk

40 mengetahui bebas dari multikolinearitas adalah jika nilai VIF < 10 dan nilai toleransi > 0,1 maka tidak ada hungan korelasi antara variabel independen dinyatakan bebas multikolinearitas. c. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui apakah ada kesamaan antar variabel residual dari pengamatan yang satu ke pengamatan yang lain (Gujarati, 2003). Jika residual mempunyai varian yang sama maka disebut homoskedastisitas. Heteroskeditas adalah situasi dimana varian tidak konstan (Yuliadi, 2015) Dalam persamaan regresi sebaiknya tidak terjadi heteroskedastisitas. Untuk mengetahui ada tidaknya heteroskedastisitas penelitian ini yaitu dengan menggunakan metode Glesjer. Uji Glesjer dilakukan dengan menggunakan niali absolut residual. Residual adalah selisih antara nilai observari dan nilai prediksi. Untuk melihat adanya heteroskedastisitas adalah dengan melihat nili signifikan dari tabel coefficients jika nilai signifikan lebih besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada heteroskedastisitas antara variabel independen terhadap nilai absolut residual. Jika nilai signifikan lebih kecil dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa ada heteroskedastisitas antar variabel independen terhadap nilai absolut residual. 2. Analisis Regresi Linier Berganda Pendapatan usahatani karet ada beberapa faktor yang mempengaruhinya. Dalam penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor

41 yang mempengaruhi pendapatan usahatani karet di Kabupaten Musi Rawas kususnya di Kecamatan Puerwodadi, maka digunakan analisis regresi linear berganda dalam penelitian ini. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini ini adalah, pendapatan sebagi variabel dependen dan harga, luas lahan, biaya produksi dan jumlah produksi sebagai variabel independen. Berikut persamaan regresi linear berganda dalam penelitian ini : P = β 0 + β 1 H + β 2 LL +β 3 BP +β 4 JP + e Dimana : P β 0 β 1,β 2,β 3,β 4 H LL BP JP e = Pendapatan = Konstanta = Koefisien regresi masing-masing variabel = Harga (Rp) = Luas lahan (Ha) = Biaya produksi (Rp) = Jumlah produksi (Ton) = Term of error 3. Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis dilakukan dengan mengetahui pembuktian koefisien regresi yaitu untuk menguji pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Pengujian dilakukan secara barsama-sama yaitu dengan menggunan pengujian dengan Uji F, sedangakan pengujian

42 secara individual dengan menggunakan Uji t terhadap variabel dependen. Dari hasil tersebut dapat dilihat apakan variabel independen benar-nebar memilik pengaruh terhadap variabel dependen dalam penelitian ini. Berikut penjelasan dari masing-masing Uji F dan Uji t : 1. Uji F (Uji signifikansi variabel secara serentak) Uji F merupakan uji yang dilakukan bersama-sama untuk mengetahui apakah variabel independen memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen (Yuliadi, 2015). Berikut hipotesis dalam penelitian ini : H 0 : variabel harga, luas lahan, biaya produksi, jumlah produksi secara bersama-sama tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel pendapatan usahatani karet. H 1 : variabel harga, luas lahan, biaya produksi, jumlah produksi secara bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel pendapatan usahatani karet. Hal ini terjadi jika F hitung lebih besar dari F tabel sehingga H 0 ditolak dan H 1 diterima, maka dapat diambil kesimpulan bahwa secara bersama-sama variabel independen memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. 2. Uji t (Uji signifikansi secara individual)

43 Uji t dilakukan untuk mengetahui masing-masing dari variabel independen memiliki pengaruh yang signifikan atau tidak terhadap variabel dependen (Yuliadi, 2015). Berikut hipotesis dari Uji t : H 0 : variabel independen tidak memiliki pengaruh terhadap variabel dependen. H 1 : variabel independen memiliki pengaruh terhadap variabel dependen. Dengan derajat kepercayaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah (α) = 0,05, ketentuan dalam analisis ini sebagai berikut : Jika H 0 diterima sekaligus H 1 ditolak apabila sig > 0,05 Jika H 0 ditolak sekaligus H 1 diterima apabila sig < 0,05 G. Analisis Pendapatan Petani Karet perbulannya: Selanjutnya perhitungan untuk pendapatan setiap petani untuk Pendapatan usahatani dapat diketahui dengan menggunakan analisis sebagai berikut a. Biaya Total Biaya total adalah biaya yang dikeluarkan pada saat proses produksi yang terdiri atas biaya pembelian berupa barang dalam proses produksi misalnya, biaya pembelian pupuk, pestisida, sayak, sudu dan

44 lain-lain. Selanjutnya biaya pengeluaran untuk upah pekerja perawatan dan panen. BT = BB+BJ Dimana : BT = Biaya Total (Rp) BB = Belanja Barang (Rp) Pupuk Pestisida Sayak (wadah lateks) Asam cuka Sudu Pisau Dan lain-lain BJ = Belanja Jasa (Rp) Upah pekerja pemeliharaan dan panen b. Pendapatan Kotor Pendapatan yang diterima petani sebelum dikurangi biaya pengeluaran dalam proses produksi PK = H.JP Dimana : PK = Pendapatan Kotor (Rp) H = Harga (Rp) JP = Jumlah Produksi (Kg) c. Pendapatan Bersih

45 Pendapatan yang diterima petani sesudah dikurangi biaya pengeluaran dalam proses produksi. Π = PK-BT Dimana : Π = Pendapatan Bersih PK = Pendapatan Kotor BT = Biaya Total