Mata Kuliah : Ilmu Budaya Dasar Dosen : Muhammad Burhan Amin. Topik Makalah/Tulisan RUH 4 PILAR KEBANGSAAN DIBENTUK OLEH AKAR BUDAYA BANGSA

dokumen-dokumen yang mirip
Mata Kuliah : Ilmu Budaya Dasar Dosen : Muhammad Burhan Amin. Topik Makalah. RUH 4 PILAR KEBANGSAAN DIBENTUK OLEH AKAR BUDAYA BANGSA Kelas : 1-IA21

Mata Kuliah : Ilmu Budaya Dasar Dosen : Muhammad Burhan Amin. Topik Makalah/Tulisan RUH 4 PILAR KEBANGSAAN DIBENTUK OLEH AKAR BUDAYA BANGSA

Mata Kuliah : Ilmu Budaya Dasar Dosen : Muhammad Burhan Amin

Mata Kuliah : Ilmu Budaya Dasar Dosen : Muhammad Burhan Amin

EMPAT PILAR KEBANGSAAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan sejatinya adalah untuk membangun dan mengembangkan

Mata Kuliah : Ilmu Sosial Dasar Dosen : Muhammad Burhan Amin. Topik Makalah. Kelas : 1-KA24

BAHAN TAYANG MODUL 11 SEMESTER GASAL TAHUN AKADEMIK 2016/2017 RANI PURWANTI KEMALASARI SH.MH.

Memahami Budaya dan Karakter Bangsa

BAB 1 PENDAHULUAN. adalah tiga institusi pilar Globalisasi.(Amin Rais, 2008: i)

KELUARGA ADALAH MINIATUR PERILAKU BUDAYA. Mata Kuliah : Ilmu Budaya Dasar Dosen : Muhammad Burhan Amin

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya melalui proses pembelajaran atau cara lain yang dikenal dan diakui

MATA KULIAH : KEWARGANEGARAAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SEBAGAI MATA KULIAH PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN

I. PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia merupakan suatu bangsa yang majemuk, yang terdiri dari

I. PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia adalah Bangsa yang heterogen, kita menyadari bahwa bangsa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang utama untuk membentuk karakter siswa yang

WAWASAN KEBANGSAAN a) Pengertian Wawasan Kebangsaan

29. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunadaksa (SDLB-D)

PLEASE BE PATIENT!!!

TUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA PEMASYARAKATAN PANCASILA DALAM ERA GLOBALISASI

RUANG LINGKUP MATA KULIAH PANCASILA

DALAM MELESTARIKAN KEBUDAYAAN

VISI DAN STRATEGI PENDIDIKAN KEBANGSAAN DI ERA GLOBAL

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

dengan pembukaan Undang Undang Dasar 1945 alinea ke-4 serta ingin mencapai

REVITALISASI PERAN ORGANISASI KEMASYARAKATAN DALAM MENEGAKKAN NILAI-NILAI BHINNEKA TUNGGAL IKA. Fakultas Hukum Universitas Brawijaya

PEDOMAN PRAKTIKUM.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sadar ini menunjukkan sifat pendidikan itu yang memanusiakan manusia.

TUGAS AKHIR PEMASYARAKATAN PANCASILA DALAM ERA GLOBALISASI

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara

SAMBUTAN MENTERI NEGARA PEMUDA DAN OLAHRAGA RI PADA ACARA PERINGATAN HARI SUMPAH PEMUDA KE-83 TAHUN 2011

Mata Kuliah : Ilmu Sosial Dasar Dosen : Muhammad Burhan Amin. Topik Makalah. Budaya Bersih Representasi Perilaku Individu.

BAB I PENGANTAR Latar Belakang. Dewasa ini kesadaran moralitas multikultur semakin pudar. Kondisi yang

Mencukupkan Keteladanan Empat Pilar Menuju Indonesia Emas 2045

MATA KULIAH : ILMU BUDAYA DASAR PERANAN BUDAYA LOKAL MENDUKUNG KETAHANAN BUDAYA NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. menciptakaniklim budaya sekolah yang penuh makna. Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dan Pembukaan UUD 1945 dilatarbelakangi oleh realita permasalahan kebangsaan

Budaya Bersih Representasi Perilaku Individu

A. Pengertian dan Kategori Nasionalisme

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Demokrasi menjadi bagian bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. jawab. Sebagaimana yang tertuang dalam pasal 3 Undang-Undang No. 20. tahun 2003 tentang SISDIKNAS yang berbunyi :

BAB I PENDAHULUAN. teknologi informasi mengakibatkan kaburnya batas-batas antar negara baik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tujuan pendidikan nasional dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003

EKSISTENSI PANCASILA DALAM KONTEKS MODERN DAN GLOBAL PASCA REFORMASI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Yuvenalis Anggi Aditya, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

WAWASAN NUSANTARA. Dewi Triwahyuni. Page 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Era globalisasi semakin menyuguhkan dinamika perubahan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Adicita itu pulalah yang merupakan dorongan para pemuda Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu topik yang menarik untuk dibahas, karena

Contoh Naskah Pidato Tema Persatuan dan Kesatuan Bangsa/Pemuda ini bisa digunakan disaat memperingati Hari Sumpah Pemuda, Hari Pahlawan atau Hari

NILAI-NILAI SIKAP TOLERAN YANG TERKANDUNG DALAM BUKU TEMATIK KELAS 1 SD Eka Wahyu Hidayati

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

STRUKTUR KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN SD/MI, SMP/MTS, SMA/MA DAN SMK/MAK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Yunita, 2014

PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA BERBASIS KEARIFAN LOKAL* 1

BAB I PENDAHULUAN. dirasakan dan dialami serta disadari oleh manusia dan masyarakat Indonesia.

PANCASILA. Poernomo A. Soelistyo, SH., MBA. Modul ke: Makna dan Aktualisasi Sila Persatuan Indonesia dalam Kehidupan Bernegara

KEWARGANEGARAAN INTEGRASI NASIONAL : PLURALITAS MASYARAKAT. Modul ke: 14Fakultas FASILKOM. Program Studi Teknik Informatika

BAB I PENDAHULUAN. yang tertulis dalam Pembukaan UUD Negara Indonesia Tahun 1945 dalam Alinea

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bagian penting bagi kehidupan bangsa dan negara. Secara detail, penyebab

Pergaulan Mahasiswa dan Kehidupan Sosial dalam Menerapkan Sila Persatuan Indonesia

PENDAHULUAN DAN GAMBARAN UMUM PANCASILA

IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA BAGI SISWA DI ERA GLOBALISASI

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat. Hal ini menuntut adanya sumber daya manusia yang. berkualitas, dengan begitu perkembangan yang ada dapat dikuasai,

26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN PELAKSANA HARIAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA SOSIALIASASI 4 PILAR KEBANGSAAN BAGI HAMONG PROJO KABUPATEN SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. agama. Hal tersebut sangat berkaitan dengan jiwa Nasionalisme bangsa Indonesia.

G. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN SMALB TUNAGRAHITA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan kunci utama dalam terlaksananya

Pendidikan Pancasila. Implementasi Sila Ke 2 dan 3 Pancasila. Dr. Saepudin S.Ag. M.Si. Modul ke: Fakultas EKONOMI. Program Studi Manajemen

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas sumber daya manusia maka perlu dikembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai Negara yang berkembang dengan jumlah penduduk besar, wilayah

BAB I PENDAHULUAN. secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan

BAB I PENDAHULUAN. sikap, perilaku, intelektual serta karakter manusia. Menurut Undang-Undang

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kepemimpinan adalah bagian dari kehidupan manusia, dan haruslah

BAB I PENDAHULUAN. Dunia saat ini dilanda era informasi dan globalisasi, dimana pengaruh dari

Pentingnya Pendidikan Kewarganegaran (PKn) di Perguruan Tinggi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya merupakan proses pengembangan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Mata Kuliah : Ilmu Budaya Dasar Dosen : Muhammad Burhan Amin. Topik Makalah. Kelas : 1-EA18. Tanggal Penyerahan Makalah : 19 November 2012

PELAKSANAAN PENGAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM UPAYA PEMBENTUKAN WAWASAN KEBANGSAAN PADA SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 4 DELANGGU

MEMBANGUN KARAKTER PESERTA DIDIK MELALUI PENDIDIKAN MORAL. Oleh Sukiniarti FKIP UT

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang Undang Nomor 20 tahun 2003 disebutkan bahwa pendidikan

29. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunadaksa (SMPLB D)

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKABUMI NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG WAJIB BELAJAR PENDIDIKAN KEAGAMAAN ISLAM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. bidang kehidupan salah satunya adalah bidang pendidikan. proses pembelajaran agar siswa secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan bagi kehidupan manusia merupakan kebutuhan mutlak yang

PIDATO HARI KEBANGKITAN NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. suatu upaya melalui pendidikan. Pendidikan adalah kompleks perbuatan yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Aji Wicaksono S.H., M.Hum. Modul ke: Fakultas DESAIN SENI KREATIF. Program Studi DESAIN PRODUK

BAB I PENDAHULUAN. demokratis senantiasa memberi perhatian terhadap pendidikan melalui regulasi yang mengatur

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

MEMBANGUN INTEGRASI NASIONAL DENGAN BINGKAI BHINNEKA TUNGGAL IKA

Transkripsi:

Mata Kuliah : Ilmu Budaya Dasar Dosen : Muhammad Burhan Amin Topik Makalah/Tulisan RUH 4 PILAR KEBANGSAAN DIBENTUK OLEH AKAR BUDAYA BANGSA Kelas : 1-IA21 Tanggal Penyerahan Makalah : 25 Juni 2013 Tanggal Upload Makalah : 26 Juni 2013 P E R N Y A T A A N Dengan ini saya menyatakan bahwa seluruh pekerjaan dalam penyusunan makalah ini saya buat sendiri tanpa meniru atau mengutip dari tim / pihak lain. Apabila terbukti tidak benar, saya siap menerima konsekuensi untuk mendapat nilai 1/100 untuk mata kuliah ini. P e n y u s u n N P M Nama Lengkap Tanda Tangan 54412444 Marisa Siluana Kasih M. Program Sarjana Teknik Informatika UNIVERSITAS GUNADARMA

KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmatnya kami masih diberikan kesempatan untuk menyelesaikan tugas makalah Ilmu Budaya Dasar yang berjudul RUH 4 PILAR KEBANGSAAN DIBENTUK OLEH AKAR BUDAYA BANGSA ini tepat pada waktu yang sudah ditentukan. Pada kesempatan kali ini, penulis akan mencoba menjelaskan bagaimana peran serta dari budaya bangsa dalam membentuk ruh dari 4 pilar kebangsaan. Kebudayaan turut berperan penting dalam menyuburkan dan manancapkan empat pilar bangsa dalam kehidupan sehari-hari. Lewat budaya, nilai-nilai yang terkandung di dalam empat pilar itu dapat timbul dan tergali lebih dalam sehingga semangat persatuan dan kesatuan terus tertanamkan di dalam jiwa. Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran pembaca demi menyempurnakan makalah ini, karena tidak ada manusia yang sempurna. Mohon maaf jika ada kata- kata yang kurang berkenan dihati pembaca. Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih telah membaca, semoga makalah ini dapat berguna bagi pembaca sekalian. Bekasi, Juni 2013 Penulis

DAFTAR ISI COVER. 1 PERNYATAAN... 2 KATA PENGANTAR... 3 DAFTAR ISI. 4 BAB I PENDAHULUAN. 5 1.1 Latar belakang. 5 1.2 Tujuan...5 1.3 Sasaran..6 BAB II PERMASALAHAN. 7 2.1 Kekuatan (Strenght). 7 2.2 Kelemahan (Weakness)... 8 2.3 Peluang (Opportunity)..9 2.4 Tantangan/Hambatan (Threats) 10 BAB III KESIMPULAN DAN REKOMENDASI... 11 3.1 Kesimpulan.. 11 3.2 Rekomendasi... 11 REFERENSI... 12

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Empat pilar kebangsaan, tema yang akhir-akhir ini menjadi pembicaraan hangat dalam diskusi. Empat pilar semakin mendominasi dengan semakin derasnya gelombang modernisasi yang semakin memicu semangat nasionalisme bangsa Indonesia dalam fantasi labirin demokrasi yang masih banyak konflik vertikal maupun horizontal dalam masyarakat. Seiring dengan derasnya arus globalisasi dan perkembangan kehidupan yang begitu pesat, maka masalah integrasi bangsa tengah menghadapi tantangan yang cukup berat sebab dinamika perkembangan lingkungan strategis telah membawa nuansa baru terhadap kadar interaksi, interelasi dan interdependensi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Faktor penyebabnya antara lain adalah bergesernya nilai nasionalisme yang semula lebih berorientasi kepada nilai politik dan geo-politik bergeser menuju nilai ekonomi dan geo-ekonomi Saat ini bangsa Indonesia, masih mengalami krisis multidimensi yang menggoncang kehidupan kita. Sebagai salah satu masalah utama dari krisis besar itu adalah ancaman disintegrasi bangsa yang hingga saat ini masih belum mereda. Secara umum integrasi nasional mencerminkan proses persatuan orang-orang dari berbagai wilayah yang berbeda, atau memiliki berbagai perbedaan baik etnisitis, social budaya, atau latar belakang ekonomi, menjadi satu bangsa terutama karena pengalaman sejarah dan politik yang realatif sama. 1.2 Tujuan Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah : Untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Budaya Dasar Untuk memberikan informasi tentang 4 pilar kebangsaan Untuk memberikan informasi tentang peran budaya bangsa dalam pembentukan 4 pilar kebangsaan

1.3 Sasaran Penulisan makalah ini ditujukan kepada masyarakat umum khususnya untuk mahasiswa/i Universitas Gunadarma agar mengetahui peranan dari kebudayaan dalam pembentukan empat pilar kebangsaan. Sehingga bangsa dapat menyadari pentingnya budaya dan rasa nasionalisme.

BAB II PERMASALAHAN Pilar adalah tiang penyangga suatu bangunan. Pilar memiliki peran yang sangat sentral dan menentukan, karena bila pilar ini tidak kokoh atau rapuh akan berakibat robohnya bangunan yang disangganya. Demikian pula halnya dengan bangunan negara-bangsa, membutuhkan pilar yang merupakan tiang penyangga yang kokoh agar rakyat akan merasa nyaman, aman, tenteram dan sejahtera. Pilar bagi suatu negara-bangsa berupa sistem keyakinan atau belief system, atau philosophische grondslag, yang berisi konsep, prinsip dan nilai yang dianut olehrakyat negara-bangsa yang bersangkutan yang diyakini memiliki kekuatan untuk dipergunakan sebagai landasan dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Pilar yang berupa belief system suatu negara-bangsa harus menjamin kokoh berdirinya negara-bangsa, menjamin terwujudnya ketertiban, keamanan, dan kenyamanan, serta mampu mengantar terwujudnya kesejahteraan dan keadilan yang menjadi dambaan warga bangsa. Empat pilar tersebut adalah, kebangsaan yang meliputi Pancasila, UUD 45, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika. Saat ini, terjadi degradasi nasionalisme dalam diri pemuda Indonesia muncul karena kegagalan dalam merevitalisasi dan mendefinisikan pemahaman nasionalisme. Kegagalan tersebut menyebabkan sepinya sosok pemuda Indonesia yang dapat diteladani. Akibatnya, peran orang tua masih mendominasi segala sektor kehidupan berbangsa dan bernegara. Kondisi semakin parah karena kurang maksimalnya distribusi pembangunan sehingga menumbuhkan semangat etnosentrisme yang jika dibiarkan akan mengancam eksistensi NKRI. Selain itu, pemuda Indonesia umumnya belum sadar akan ancaman arus globalisasi yang menggerogoti identitas bangsa. Runtuhnya nasionalisme tidak terlepas dari ekspansi tanpa henti dari pengaruh globalisasi. Saat ini, pemuda Indonesia seperti kehilangan akar yang kuat sebagai bagian dari elemen bangsa. Westernisasi terus menggerus nasionalisme, pemuda lebih enjoy clubbing sebagai salah satu budaya hedonis daripada berdiskusi mengenai nasionalisme, perilaku kebarat-baratan itu sudah semakin parah menjangkiti pemuda, setidaknya di kota-kota besar. Tergerusnya tradisi sebagai bangsa akibat globalisasi bisa menjadi ancaman besar bagi eksistensi NKRI. Analisis permasalahan Ruh 4 Pilar Kebangsaan Dibentuk Oleh Akar Budaya Bangsa dengan memperhatikan dan mempertimbangkan kondisi lingkungan internal maupun eksternal dilihat dari aspek : 2.1 Kekuatan (Strength) Usaha Menyelenggarakan Pendidikan Pancasila Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan Sistem Pendidikan Nasional, serta mengamalkan Pancasila sebagai dasar Negara dan pandangan hidup bangsa Indonesia dengan tujuan bahwa dengan dasar pelaksanaan UUD

Negara Republik Indonesia maka seluruh elemen masyarakat dapat mentaati peraturan perundang-undangan yang berlaku di negara Indonesia. Undang-Undang Dasar 1945 sebagai Landasan Hukum Undang-Undang Dasar suatu negara ialah hanya sebagian dari hukum dasar negara itu.undang-undang Dasar ialah hukum dasar yang tertulis, sedang disampingnya Undang-Undang Dasar itu berlaku juga hukum dasar yang tidak tertulis, ialah aturan-aturan dasar yang timbul dan terpelihara dalam praktek penyelenggaraan negara meskipun tidak tertulis. Untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat, dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab dalam mengisi kemerdekaan. Semboyan Bhineka Tunggal Ika yang melekat Semboyan Bhineka Tunggal Ika telat melekat dalam diri bangsa Indonesia menjadikan para pemuda Indonesia dapat menerima perbedaan yang ada karen kemajemukan bangsa. NKRI dalam Sistem Pendidikan Nasional Melalui satu Sistem Pendidikan Nasional menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia bertujuan untuk memberikan pengetahuan yang pada akhirnya dapat mewujudkan sikap dan perilaku Bela Negara yang dilandasi Wawasan Kebangsaan. 2.2 Kelemahan (Weakness) Pemahaman Pancasila yang meleset Walaupun Pancasila terus diberikan dalam Sistem Pendidikan Nasional tetapi juga disertai dengan semakin eratnya era globalisasi yang mempengaruhi budaya bangsa, menyebabkan pemahaman bangsa terutama pemuda sebagai generasi penerus bangsa meleset, bahkan cenderung kurang paham dan tidak peduli terhadap nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Ketidaksetaraan Hak dan Kewajiban Dalam pelaksanaan Undang-Undang Dasar begitu banyak pelanggaran yang dilakukan terutama dari pihak yang dianggap lebih berkuasa, sehingga hak dan kewajiban pihak yang dianggap lemah tidak terpenuhi.

Pengamalan Bhineka Tunggal Ika yang tidak sesuai Walaupun arti dari Bhineka Tunggal Ika sudah begitu tetanam dalam diri bangsa Indonesia, yaitu walaupun berbeda-beda tetapi tetap satu, tetapi pada kenyataannya begitu banyak masalah-masalah yang terjadi dalam masyarakat yang terjadi mengenai perbedaan, baik itu agama, suku, ataupun ras. Masyarakat yang Pasif dalam hal bela negara / NKRI Kesadaran untuk bela negara tidak mudah untuk ditumbuhkan dalam diri pemuda sebagai penerus bangsa. Masyarakat cenderung pasif dalam hal bela negara. Mereka bersikap hanya melihat dari jauh dan memprotes segala kebijakan pemerintah yang tidak sesuai dengan keinginan mereka. 2.3 Peluang (Opportunity) Pendidikan Pancasila yang terus digerus Pancasila diberikan pada semua tingkatan pendidikan Nasional yang ada dalam lingkup NKRI agar semua lapisan masyarakat terutama para pelajar dan mahasiswa dapat lebih memahami dan Pancasila dapat diamalkan menurut makna yang sesungguhnya. Perkembangan Pemahaman Undang-Undang Dasar Melalui Sistem Pendidikan Nasional, Pemahaman tentang Undang-Undang Dasar dapat lebih jelas diterangkan, sehingga masyarakat dapat lebih mendalam mengetahui Undang-Undang Dasar 1945. Bhineka Tunggal Ika pada Lambang Negara Semboyan Bhineka Tunggal Ika yang terdapat pada lambang negara Indonesia mudah diingat, karena lambang negara hampir ada dimana-mana terutama setiap gedung pemerintahan maupun sekolah-sekolah dan Universitas. Kesempatan Bela Negara yang Besar. Kesempatan untuk belanegara demi menjaga keutuhan NKRI sangat besar, terdapat dalam Undang-Undang dalam hal Bela Negara. Setiap warga negara memiliki hak dan kewajibannya masing-masing dalam hal pembelaan negara, sehingga kesatuan NKRI dapat tetap terjaga. 2.4 Hambatan (Threats) Penyampaian tentang makna Pancasila yang kurang tepat Banyak tenaga pengajar yang dalam hal mengajar dan memberikan pemahaman tentang makna dari Pancasila yang kurang tepat, bahkan mengajar dengan tujuan hanya untuk memenuhi kepentingan sendiri, sehingga para

pelajar dan mahasiswa pun kurang mengerti mengenai Pancasila dan bagaimana pengamalannya dalam kehidupan sehar-hari. Tidak semua lapisan masyarakat dapat menikmati pengajaran tentang UUD 1945 Karena ketidakmerataan penyebaran pembangunan nasional, menyebabkan banyak masyarakat yang tidak mendapatkan pendidikan bahkan pengetahuan mengenai Undang-Undang Dasar 1945. Banyaknya konflik yang terjadi antar Suku Bangsa dan Agama di Indonesia Walaupun semboyan Bhinneka Tunggal Ika sudah terngiang-ngiang di dalam benak bangsa, tetapi perbedaan yang terdapat diri bangsa Indonesia justru malah memicu adanya konflik.

BAB III KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 3.1 KESIMPULAN Usaha kebudayaan harus menuju ke arah kemajuan adab, budaya, persatuan, dengan tidak menolak bahan-bahan baru dari kebudayaan asing yang dapat memperkembangkan atau memperkaya kebudayaan bangsa sendiri, serta mempertinggi derajat kemanusiaan bangsa Indonesia. Rumusan yang terdapat dalam Penjelasan UUD 1945 adalah sebagai prinsip dalam kita mengantisipasi keanekaragaman budaya bangsa dan dalam mengantisipasi globalisasi yang mengusung nilai-nilai yang mungkin saja bertentangan dengan nilai yang diemban oleh bangsa sendiri Dalam menerapkan Bhinneka Tunggal Ika dalam kehidupan berbangsa dan bernegara perlu dilandasi oleh rasa kasih sayang. Saling curiga mencurigai harus dibuang jauh-jauh. Sejarah membuktikan bahwa perjuangan melawan penjajah selalu dapat dipatahkan oleh penjajah dengan memecah dan mengadu domba. Hal ini yang dipergunakan sebagai alasan dan dasar dalam menentukan bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia. 3.2 REKOMENDASI Kualitas dari tenaga pengajar harus lebih ditingkatkan demi tercapainya pemahaman Pancasila yang maksimal. Perlu adanya suatu pola sistem penyelenggaraan negara dan pemerintahan yang bersumber dari dua sumber kekuasaan dalam UUD 1945, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa dan Rakyat. Perlu pemikiran baru bagaimana meng-integrasikan dua sumber kekuasaan tersebut sehingga tidak terjadi kontroversi. Penerapan Bhinneka Tunggal Ika dalam kehidupan berbangsa dan bernegara harus berdasar pada Pancasila yang telah ditetapkan oleh bangsa Indonesia menjadi dasar negaranya. Dengan demikian maka penerapan Bhinneka Tunggal Ika harus dijiwai oleh konsep religiositas, humanitas, nasionalitas, sovereinitas dan sosialitas. Perlu adanya penyuluhan-penyuluhan tentang pentingnya menjaga keutuhan NKRI, terutama dalam hal bela Negara, sehingga NKRI tetap utuh tanpa adanya perpecahan dalam hal apapun.

REFERENSI http://lekons-lenterakonstitusi.blogspot.com/2011/12/pentingnya-4-empat-pilar-kebangsaan.html http://www.scribd.com/doc/100936678/4pilar-kebangsaan http://pangisyarwi.com/index.php?option=com_content&view=article&id=101:penguatannasionalisme-kebangsaan-qnations-stateq&catid=8:makalah&itemid=103 http://susantri10.blogspot.com/2013/01/karya-tulis-membangun-karakter-pemuda.html http://www.empatpilarkebangsaan.web.id/berita/pemuda-masa-kini-menuju-indonesia-2025.html