JEMBATAN. Februari Bahan Bahan Jembatan

dokumen-dokumen yang mirip
DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERNYATAAN KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR LAMBANG, NOTASI, DAN SINGKATAN

DESAIN DAN METODE KONSTRUKSI JEMBATAN BENTANG 60 METER MENGGUNAKAN BETON BERTULANG DENGAN SISTIM PENYOKONG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. mulailah orang membuat jembatan dengan teknologi beton prategang.

PEMBEBANAN JALAN RAYA

PERANCANGAN JEMBATAN KATUNGAU KALIMANTAN BARAT

STANDAR JEMBATAN DAN SNI DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM SEKRETARIAT JENDERAL PUSAT PENDIDIKAN DAN LATIHAN

Bab I. Pendahuluan BAB 1 PENDAHULUAN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

DESAIN DAN METODE KONSTRUKSI JEMBATAN BENTANG 60 METER MENGGUNAKAN BETON BERTULANG DENGAN SISTIM PENYOKONG

BAB I PENDAHULUAN. I. 1. Latar Belakang. Banyak faktor yang mempengaruhi perkembangan dan kemajuan suatu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

4.1 URAIAN MATERI I : MENENTUKAN MODEL DAN BEBAN JEMBATAN

TKS 4022 Jembatan PEMBEBANAN. Dr. AZ Department of Civil Engineering Brawijaya University

BAB I PENDAHULUAN. Transportasi merupakan salah satu sarana yang digunakan oleh manusia

Pengaruh Rasio Tinggi Busur terhadap Bentang Jembatan Busur pada Gaya Dalam dan Dimensi Jembatan

TUGAS AKHIR MODIFIKASI PERENCANAAN JEMBATAN GAYAM KABUPATEN BLITAR DENGAN BOX GIRDER PRESTRESSED SEGMENTAL SISTEM KANTILEVER

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk menghubungkan antara suatu area dengan area lain yang terbentang oleh sungai,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Supriyadi (1997) struktur pokok jembatan antara lain : Struktur jembatan atas merupakan bagian bagian jembatan yang

Universitas Sumatera Utara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERILAKU DAN SISTEM STRUKTUR RANGKA BAJA JEMBATAN

METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini metode yang digunakan adalah dengan analisis studi kasus

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA

PERANCANGAN STRUKTUR ATAS FLY OVER SIMPANG BANDARA TANJUNG API-API, DENGAN STRUKTUR PRECAST CONCRETE U (PCU) GIRDER. Laporan Tugas Akhir

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

TOPIK PEMBAHASAN : MODEL MODEL JEMBATAN

DAFTAR STANDART KONSTRUKSI JEMBATAN PROYEK PENGEMBANGAN BANGUNAN ATAS JEMBATAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menyilang sungai atau saluran air, lembah atau menyilang jalan lain atau

OPTIMALISASI DESAIN JEMBATAN LENGKUNG (ARCH BRIDGE) TERHADAP BERAT DAN LENDUTAN

Pemasangan Jembatan Metode Perancah Pemasangan Jembatan Metode Perancah

BAB V PERENCANAAN STRUKTUR UTAMA Pre-Elemenary Desain Uraian Kondisi Setempat Alternatif Desain

KAJIAN PEMANFAATAN KABEL PADA PERANCANGAN JEMBATAN RANGKA BATANG KAYU

KONTROL ULANG PENULANGAN JEMBATAN PRESTRESSED KOMPLANG II NUSUKAN KOTA SURAKARTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Akibat meletusnya gunung Merapi di perbatasan propinsi Jawa Tengah

BIDANG STUDI STRUKTUR DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK USU 2014

EVALUASI BOX CULVERT PADA SALURAN UTAMA IRIGASI BATANG ANAI

PERANCANGAN SLAB LANTAI DAN BALOK JEMBATAN BETON PRATEGANG SEI DALU-DALU, KABUPATEN BATU BARA, SUMATERA UTARA TUGAS AKHIR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. meskipun istilah aliran lebih tepat untuk menyatakan arus lalu lintas dan

Jl. Banyumas Wonosobo

Perancangan Struktur Atas P7-P8 Ramp On Proyek Fly Over Terminal Bus Pulo Gebang, Jakarta Timur. BAB II Dasar Teori

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek penelitian tugas akhir ini adalah balok girder pada Proyek Jembatan Srandakan

Ada dua jenis tipe jembatan komposit yang umum digunakan sebagai desain, yaitu tipe multi girder bridge dan ladder deck bridge. Penentuan pemilihan

BAB II TEORI DASAR. 2.1 Tinjauan Umum Deformasi

MODIFIKASI PERANCANGAN JEMBATAN TRISULA MENGGUNAKAN BUSUR RANGKA BAJA DENGAN DILENGKAPI DAMPER PADA ZONA GEMPA 4

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Gambar detail dari jembatan rangka

a home base to excellence Mata Kuliah : Struktur Beton Lanjutan Kode : TSP 407 Pondasi Pertemuan - 5

BAB I PENDAHULUAN I.1 Definisi dan Klasifikasi jembatan serta standar struktur jembatan I.1.1 Definisi Jembatan : Jembatan adalah suatu struktur yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Nama : Mohammad Zahid Alim Al Hasyimi NRP : Dosen Konsultasi : Ir. Djoko Irawan, MS. Dr. Ir. Djoko Untung. Tugas Akhir

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya jumlah pemakai jalan yang akan menggunakan sarana tersebut.

STUDI PARAMETER DESAIN DIMENSI ELEMEN STRUKTUR JEMBATAN GANTUNG PEJALAN KAKI DENGAN BENTANG 120 M

BAB I PE DAHULUA 1.1 Umum

BAB I PENDAHULUAN. Bab I - Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang. Pesatnya perkembangan dalam bidang ekonomi global menuntut adanya

ANALISA PERBANDINGAN NILAI LENDUTAN DAN PUTARAN SUDUT PADA JEMBATAN PCI-GIRDER DENGAN PROGRAM MIDAS CIVIL TERHADAP HASIL PENGUKURAN DI LAPANGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bawah, bangunan pelengkap dan pengaman jembatan serta trotoar.

Jembatan Komposit dan Penghubung Geser (Composite Bridge and Shear Connector)

BAB III METODOLOGI. 3.1 Pendekatan. Untuk mengetahui besarnya pengaruh kekangan yang diberikan sengkang

KAJIAN EFISIENSI BULB-TEE SHAPE AND HALF SLAB GIRDER DENGAN BLISTER TUNGGAL TERHADAP PC-I GIRDER

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Katungau Kalimantan Barat, jembatan merupakan sebuah struktur yang dibangun

D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG BAB I PENDAHULUAN

d b = Diameter nominal batang tulangan, kawat atau strand prategang D = Beban mati atau momen dan gaya dalam yang berhubungan dengan beban mati e = Ek

BAB III LANDASAN TEORI. dibebani gaya tekan tertentu oleh mesin tekan.

STUDI BENTUK PENAMPANG YANG EFISIEN PADA BALOK PRATEGANG TERKAIT DENGAN BENTANG PADA FLYOVER

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan jumlah kendaraan di Indonesia dari tahun ke tahun terus

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Konstruksi jembatan adalah suatu konstruksi bangunan pelengkap sarana

BAB III METODOLOGI. 3.2 TAHAPAN PENULISAN TUGAS AKHIR Bagan Alir Penulisan Tugas Akhir START. Persiapan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Supriyadi (1997) struktur pokok jembatan antara lain seperti

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH. umumnya digunakan untuk berbagai konstruksi jembatan : 4. Sistem Penggunaan Counter Weight dan Link-set

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

ANALISA DINAMIS PADA JEMBATAN PCI GIRDER

TNAAN TAKA. Jembatan merupakan salah satu infrastruktur jalan dengan suatu konstruksi

JEMBATAN RANGKA BAJA. bentang jembatan 30m. Gambar 7.1. Struktur Rangka Utama Jembatan

MODUL 1 STRUKTUR BAJA II. Pengenalan Jembatan Baja. Dosen Pengasuh : Ir. Thamrin Nasution

STUDI PERBANDINGAN PERILAKU JEMBATAN I GIRDER DAN U GIRDER AKIBAT PEMBEBANAN JEMBATAN (STUDI KASUS: FLYOVER PETERONGAN, JOMBANG JAWA TIMUR)

BAB III LANDASAN TEORI

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

PERENCANAAN STRUKTUR ATAS JEMBATAN RANGKA BAJA MUSI VI KOTA PALEMBANG SUMATERA SELATAN. Laporan Tugas Akhir. Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

MATERIAL BETON PRATEGANG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Salah satu parameter untuk menilai kelayakan suatu struktur jembatan

Bab 4 KAJIAN TEKNIS FLY OVER

BAB I PENDAHULUAN. Seiring perkembangan jaman, kemajuan disegala bidang dapat terlihat dan

BAB I PENDAHULUAN. ini adalah beton prategang (prestress) yang mulai banyak digunakan saat ini dalam

MODUL 6. S e s i 4 Struktur Jembatan Komposit STRUKTUR BAJA II. Dosen Pengasuh : Ir. Thamrin Nasution

Kajian Pemakaian Profil Fiber Reinforced Polymer (FRP) sebagai Elemen Struktur Jembatan Gantung Lalu Lintas Ringan

STRUKTUR JEMBATAN BAJA KOMPOSIT

BAB II PERATURAN PERENCANAAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

TUGAS AKHIR PERENCANAAN ULANG STRUKTUR JEMBATAN MERR II-C DENGAN MENGGUNAKAN BALOK PRATEKAN MENERUS (STATIS TAK TENTU)

Transkripsi:

JEMBATAN afebry@teknikunlam.ac.id Februari 2013 Bahan Bahan Jembatan

Dasar Konsep Jembatan Dimulai dari ide manusia untuk melintasi sungai dengan cara yang mudah dan aman. Sehingga secara konsep yang diperlukan untuk membuat sebuah jembatan adalah material yang kuat untuk menahan beban yang melewati dan posisi yang tepat untuk menenmpatkan bahan tersebut

Jembatan Kayu Kode Perencanaan Merujuk pada SNI T02-2003 tata cara perencanaan struktur kayu Kelemahan material kayu adalah dari segi struktur adalah Nilai modulus Elastisitas yang kecil sehingga lendutan cenderung besar pada bentang panjang Efektif untuk beban yang menengah, masa layan yang rendah dan bentang yang pendek

Jembatan Kayu

Klasifikasi Penggunaan Jembatan BAHAN JENIS BENTANG MAX.(M) Beton Culvert Slab bridge T-Girder, I-Girder 4.00 6.00 6.00 8.00 6.00 25.00 Beton Prategang PCI-Girder Prestressed Box Girder 15.00-35.00 40.00 50.00 Baja Truss bridge 60.00 100.00 Komposit Compossite bridge 10.00 40.00

Jembatan Beton Box Culvert Box Culvert adalah jembatan berbentuk kotak terbuat dari plat beton dengan lebar satu segmen antara 2-6 meter dengan tinggi maksimal 5 meter. Mutu beton untuk box culvert > K250 atau > 22.5 Mpa Di Indonesia rujukan desain adalah merujuk pada standar gorong gorong persegi dari 1-2 dan 3 pintu Yang perlu dicermati dalam pemilihan box culvert adalah arus, kedalaman sungai dan kemudahan pelaksanaan

Jembatan Beton Box Culvert

Jembatan Beton Box Culvert

Jembatan Beton Pile Slab Plat slab adalah jembatan yang dibentuk dengan plat beton dengan lebar satu segmen antara 2-6 meter dengan tinggi maksimal 5 meter. Mutu beton untuk Plat > K350 atau > 30 Mpa berdasarkan acuan Bina Marga atau dapat diperhitungkan lendutannya Di Indonesia rujukan desain adalah merujuk pada Sni T02-2005 sub beban T Yang perlu dicermati dalam pemilihan Plat slab adalah ketinggian rencana dan biaya

Jembatan Beton Balok T Plat Balok T adalah jembatan yang dibentuk dengan Girder dan plat yang menjadi 1 kesatuan dengan panjang antara 5-20 meter d. Mutu beton untuk Plat > K350 atau > 30 Mpa berdasarkan acuan Bina Marga atau dapat diperhitungkan lendutannya dengan rujukan mutu beton Di Indonesia rujukan desain adalah merujuk pada Sni T02-2005 Yang perlu dicermati dalam pemilihan Balok T adalah panjang rencana jembatan dan kemudahan material

Jembatan Beton Balok T

Jembatan Beton Balok T

Jembatan Beton Kendali Mutu Beton Silahkan merujuk pada buku kendali mutu beton terlampir

Jembatan Beton Balok Prategang Plat Balok Prategang adalah jembatan yang dibentuk menggunakan material beton mutu tinggi yang ditegangkan dengan panjang antara 15-35 meter Mutu beton untuk beton > K500 atau > 46 Mpa berdasarkan acuan desain prategang Di Indonesia rujukan desain adalah merujuk pada Sni T02-2005 Yang perlu dicermati dalam pemilihan Balok Prategang adalah panjang rencana jembatan dan kemudahan pelaksanaan serta transportasi

Jembatan Beton Balok Prategang

Jembatan Beton Balok Prategang

Jembatan Beton Balok Prategang

Jembatan Baja Komposit Jembatan baja komposit adalah jembatan yang dibentuk menggunakan material baja dikombinasikan dengan plat 40 meter Mutu baja biasanya > 2400 kg/cm2 dan plat 30 Mpa berdasarkan acuan Bina Marga Di Indonesia rujukan desain adalah merujuk pada Sni T02-2005 Yang perlu dicermati dalam pemilihan Jembatan baja adalah panjang rencana jembatan dan kemudahan pelaksanaan serta transportasi serta kadar korosif di daerah tersebut

Jembatan Baja Komposit

Jembatan Baja Komposit

Jembatan Baja Komposit

Jembatan Baja Komposit

Jembatan Baja Komposit

Jembatan Baja Komposit

Jembatan Baja Komposit

Jembatan Baja Komposit

Jembatan Baja Komposit

Jembatan Baja Komposit

Jembatan Baja Komposit

Jembatan Baja Truss / Rangka Jembatan Rangka adalah jembatan baja berbentuk rangka yang dibentuk menggunakan material baja Mutu baja biasanya > 2400 kg/cm2 dan plat 30 Mpa berdasarkan acuan Bina Marga dengan panjang berkisar antara 20-60 m Di Indonesia rujukan desain adalah merujuk pada Sni T02-2005 Yang perlu dicermati dalam pemilihan Jembatan rangka baja adalah panjang rencana jembatan dan kemudahan pelaksanaan serta transportasi serta kadar korosif di daerah tersebut

Jembatan Baja Truss / Rangka

Jembatan Baja Truss / Rangka

Jembatan Baja Truss / Rangka

Jembatan Baja Truss / Rangka

Jembatan Baja Pelengkung

Jembatan Baja Suspension Bridge

Jembatan Baja Cable Stay

Jembatan

Jembatan

Jembatan

Jembatan

Jembatan

Material Pembentuk - Beton Merujuk pada buku pendekatan praktis terlampir