BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. ini yaitu mata pelajaran Dasar Teknik Menjahit dipelajari pada kelas X

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. lembaga pendidikan formal yang sangat berkaitan erat terhadap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kaliurang Km 17 Pakembinangun, Pakem, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperiment yang dilakukan di

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Setting dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas IV SD Negeri Salatiga

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperiment yang dilakukan di

BAB I PENDAHULUAN. kritis, kreatif dan mampu bersaing menghadapi tantangan di era globalisasi nantinya.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PENGGUNAAN JOBSHEET

BAB IV HASIL PENELITIAN N PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah Quasi Experiment atau Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. pelajaran geografi di SMA merupakan indikasi bahwa selama ini proses

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS DALAM UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

oleh: Nur Ikomah, NIM Nanie Asri Yuliati

PERBEDAAN PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Analisis deskripsi dalam penelitian ini membahas mengenai deskripsi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. pengumpulan data penelitian, hasil analisis data dan pembahasannya. Dari uraian

BAB IV LAPORAN PENELITIAN. menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Obyek dan Subyek Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Moh. Hamzah, Siti Aminah

G. Lian Y. Nababan. NIM ABSTRAK. antara hasil belajar siswa menggunakan model konvensional dengan model

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pertama melakukan pretest, tiga kali pertemuan dilakukan pembelajaran dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

*keperluan Korespondensi, HP: , ABSTRAK

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Sidosari Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan pada semester genap Tahun Pelajaran

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. evaluasi akhir pada materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV).

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahap:

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V PEMBAHASAN. 1. Hasil belajar matematika yang menggunakan model pembelajaran Student Teams

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. mendorong terjadinya belajar. Pembelajaran dikatakan berhasil apabila tujuantujuan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. No Rombel Jumlah siswa Persentase 1 Kelas IVa 33 50% 2 Kelas IVb 33 50% Jumlah %

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT. Hasil penelitian

Perbandingan Peningkatan Keterampilan Generik Sains Antara Model Inquiry Based Learning dengan Model Problem Based Learning

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen.

*Keperluan korespondensi, telp: ,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV. Pelaksanaan, Hasil Penelitian, dan Pembahasan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Data

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. antara kelas yang menggunakan LKS paperless dan kelas yang menggunakan LKS

III. METODE PENELITIAN. data dengan maksud untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Metode yang akan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sampai bulan April. Mulai dari tahap persiapan, observasi, eksperimen dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MEKATRONIKA : E-Journal Universitas Negeri Yogyakarta

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN TEAM QUIZ TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI DASAR OTOMOTIF KELAS X

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN PADA PELAJARAN BIOLOGI KELAS VII SMP NEGERI 32 PADANG ARTIKEL. Oleh : FRESTY YUMERISA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi experiment).

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PERBANDINGAN PEMBELAJARAN NUMBER HEAD TOGETHER DENGAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION BERPENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP PRESTASI BELAJAR

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Cilegon yang berlokasi di Jl.

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI DAN PROJECT BASED LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR GAMBAR TEKNIK MESIN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah merupakan penelitian eksperimen semu.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Quasi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan posisi yang strategis dalam meningkatkan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen secara murni. Dalam hal ini, karena siswa bukanlah suatu. sebagaimana pada penelitian di bidang eksata.

PERBEDAAN PENGARUH ANTARA MODEL KOOPERATIF TIPE TPS DAN STAD TERHADAP HASIL BELAJAR IPS

STUDI TENTANG PERBEDAAN HASIL BELAJAR CHASIS DAN PEMINDAH TENAGA ANTARA YANG DIAJAR DENGAN MENGGUNAKAN TEAM GAMES TOURNAMENT

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. mengolah data tersebut sesuai dengan langkah-langkah yang ditentukan pada BAB

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. desain penelitian yang diadaptasikan dari Kemis dan Taggart (suharsimi,

Wahyu Nugraha Putra, Sujono; Perbedaan Hasil Belajar Menggunakan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. keterampilan membaca nyaring dengan pemahaman bacaan siswa kelas II SD

student center learning (SCL). Penelitian dilakukan sebanyak dua kali

I. PENDAHULUAN. tugas dan kewajiban guru. Oleh karena itu, seorang guru memerlukan strategi

III. METODE PENELITIAN. SMP Negeri 1 Terbanggi Besar Tahun Pelajaran 2012/2013 Kelas VIII semester

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Sejarah Berdirinya SMA Negeri 3 Cirebon

PENGARUH METODE PRAKTIKUM DENGAN PENDEKATAN LINGKUNGAN TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATERI PEMISAHAN CAMPURAN DI SMP

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Hasil Penelitian 1. Persiapan Pelaksanaan Penelitian Deskripsi data dalam penelitian ini

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PENGGUNAAN CROSSWORD PUZZLE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

PENERAPAN TEAM BASED LEARNING PADA MATA PELAJARAN AUTOCAD DI SMKN 1 MAGELANG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dilakukan ini merupakan penelitian eksperimen.

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Deskripsi data hasil penelitian kompetensi membuat saku passepoille ini yaitu mata pelajaran Dasar Teknik Menjahit dipelajari pada kelas X semester genap dengan waktu pembelajaran 4x45 menit. Kelas yang digunakan untuk penelitian adalah kelas X busana 2 SMK Negeri 3 Klaten yang berjumlah 25 siswa. Pengukuran pencapaian kompetensi siswa berdasarkan kriteria penilaian meliputi ranah afektif, kognitif dan psikomotor. Gambaran pembelajaran menggunakan jobsheet pada kompetensi membuat saku passepoille menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD) yaitu dengan mendeskripsikan hasil pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung. Berdasarkan hasil observasi dari proses membuka pelajaran, kegiatan inti, dan penutup dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Kegiatan membuka pelajaran dimulai dari guru mengucap salam, berdoa, mengecek kehadiran siswa, apersepsi, menyampaikan tujuan pembelajaran, menjelaskan secara singkat metode pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD), membagi siswa dalam bentuk kelompok dengan 5 siswa pada masing-masing kelompok dan salah satunya menjadi ketua kelompok, serta membagikan jobsheet. 2. Kegiatan inti pembelajaran dimulai dengan siswa mengerjakan soal tes multiple choice (pretest) untuk mengetahui kemampuan awal, guru menjelaskan materi membuat saku passepoille, pemberian tugas 74

individu kepada siswa untuk saling berdiskusi membuat saku passepoille dan memberikan bimbingan pada masing-masing kelompok. 3. Kegiatan menutup pelajaran dilaksanakan dengan mengevaluasi tugas siswa, posttest, pemberian umpan balik dan kesimpulan pembelajaran, penyerahan reward kepada kelompok dengan kemajuan nilai terbaik, dan memotivasi siswa untuk tetap belajar. Berdasarkan tiga keterangan observasi pembelajaran diatas maka dapat dinyatakan bahwa pembelajaran menggunakan jobsheet pada kompetensi membuat saku passepoille mengggunakan metode Student Team Achievement Division (STAD) dilaksanaksanakan sesuai dengan tahap-tahap pembelajaran. Pencapian kompetensi yang diperoleh siswa sebelum dan sesudah perlakuan (treatment) disajikan dalam tabel ringkasan nilai sebagai berikut : Tabel 19. Ringkasan Nilai Sebelum dan Sesudah Perlakuan Perlakuan Jumlah Sampel Jumlah Nilai Rata-rata Sebelum 25 1897 75,88 Sesudah 25 2096 83,92 1. Kompetensi Membuat Saku Passepoille Sebelum Menggunakan Jobsheet dan Metode Student Team Achievement Division (STAD) Subyek penelitian yang digunakan adalah siswa kelas X busana 2 sebagai kelas yang akan diukur kompetensinya baik sebelum maupun sesudah penerapan media pembelajaran jobsheet dengan metode Student Team Achievement Division (STAD). Setelah menentukan subyek penelitian secara sampling purposive (sampel dengan pertimbangan tertentu) diperoleh 25 siswa, kemudian dilakukan tes kemampuan awal (pretest). Pretest 75

dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal siswa sebelum diberikan perlakuan (treatment). Berdasarkan hasil nilai pretest kelas X busana 2 diperoleh nilai tertinggi sebesar 81,75 dan nilai terendah sebesar 69. Pengolahan data dengan bantuan SPSS 16.0 for windows diketahui bahwa skor rata-rata (mean) yang diraih sebelum treatment sebesar 76, skor tengah (median) sebesar 76, modus sebesar 76 dan simpangan baku sebesar 3,379. Distribusi frekuensi kompetensi membuat saku passepoile pada kelas X busana 2 sebelum diberi perlakuan dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 20. Distribusi Frekuensi Kompetensi Membuat Saku Passepoille Sebelum Treatment No. Interval Nilai Kemampuan Frekuensi/Jumlah Frekuensi Relatif 1. 69-71 3 12% 2. 72-74 3 12% 3. 75-77 12 48% 4. 78-80 5 20% 5. 81-82 2 8% Jumlah 25 100% Selanjutnya untuk mengetahui hasil belajar siswa tuntas atau tidak tuntas dalam kompetensi membuat saku passepoille ditetapkan bahwa Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dari pihak sekolah untuk mata pelajaran produktif adalah 75, maka data nilai pencapaian kompetensi membuat saku passepoille sebelum diberikan perlakuan dapat dilihat pada tabel dibawah ini Tabel 21. Kategorisasi Ketuntasan Kompetensi Membuat saku Passepoille Sebelum Perlakuan (Treatment) NO Kategori Frekuensi Persentase 1 Tuntas 19 76% 2 Tidak tuntas 6 24% Jumlah 25 100% 76

Frekuensi Tabel diatas dapat disajikan dalam bentuk histogram sebagai berikut : 20 15 10 5 0 Kategorisasi Ketuntasan Kompetensi Membuat Saku Passepoille Sebelum Treatment 1 2 Tuntas Tidak tuntas Gambar 2. Kategorisasi Ketuntasan Kompetensi Membuat Saku Passepoille Sebelum Treatment Berdasarkan tabel diatas diperoleh nilai dengan kategori tuntas atau telah memenuhi KKM sebanyak 19 siswa atau 76%, sedangkan kategori tidak tuntas atau belum memenuhi KKM sebanyak 6 siswa atau 24%. 2. Kompetensi Membuat Saku Passepoille Sesudah Menggunakan Jobsheet dan Metode Student Team Achievement Division (STAD) Berdasarkan nilai hasil belajar siswa pada kelas X busana 2 sesudah menggunakan jobsheet dengan metode Student Team Achievement Division (STAD) diperoleh nilai tertinggi sebesar 90,25 dan nilai terendah sebesar 78,5. Pengolahan data dibantu dengan program SPSS 16.0 for wndows diketahui bahwa skor rata-rata (mean) yang diraih sesedah treatment sebesar 83,84; skor tengah (median) sebesar 83, modus sebesar 81 dan simpangan baku sebesar 3,40. Distribusi frekuensi membuat saku passepoille pada kelas X busana 2 sesudah diberi perlakuan dapat dilihat pada tabel berikut: 77

Jumlah siswa Tabel 22. Distribusi Frekuensi Kompetensi Membuat Saku Passepoille Sesudah Treatment NO. Interval Nilai Frekuensi Frekuensi/Jumlah Kemampuan Relatif 1. 76,5-78,5 1 4% 2. 79,5-81,5 7 28% 3. 82,5-84,5 7 28% 4. 85,5-87,5 6 24% 5. 88,5-90,5 4 16% Jumlah 25 100% Selanjutnya untuk mengetahui hasil belajar siswa tuntas atau tidak tuntas dalam kompetensi membuat saku passepoille ditetapkan bahwa Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dari pihak sekolah untuk mata pelajaran produktif adalah 75, maka data nilai pencapaian kompetensi membuat saku passepoille sesudah diberikan perlakuan dapat dilihat pada tabel dibawah ini Tabel 23. Kategorisasi Ketuntasan Kompetensi Membuat saku Passepoille Sesudah Perlakuan (Treatment) NO Kategori Frekuensi Persentase 1 Tuntas 25 100% 2 Tidak tuntas 0 0% jumlah 25 100% Tabel diatas dapat disajikan dalam bentuk histogram sebagai berikut: 30 Kategorisasi Ketuntasan Kompetensi Membuat Saku Passepoille Sesudah Treatment 20 10 0 1 2 Tuntas Tidak tuntas Gambar 3. Kategorisasi Ketuntasan Kompetensi Membuat Saku Passepoille Sesudah Treatment 78

Berdasarkan tabel diatas diperoleh nilai dengan kategori tuntas atau telah memenuhi KKM sebanyak 25 siswa atau 100%, sedangkan kategori tidak tuntas atau belum memenuhi KKM sebanyak 0 siswa atau 0%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa seluruh siswa memiliki nilai dengan kategori tuntas dan memenuhi nilai KKM sesudah menggunakan jobsheet dengan metode Student Team Achievement Division (STAD) pada kompetensi membuat saku passepoille. B. Pengujian Prasyarat Analisis Sebelum dilakukan analisis data, terlebih dahulu dilakukan analisis data yang meliputi uji normalitas dan uji homogenitas. 1. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data dalam penelitian ini berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan teknik kolomogorov-smirnov dengan bantuan SPSS 16.0 for windows. Ketentuan data dikatakan normal apabila (P>0,05), P (Siggnifikasi) lebih besar dari 0,05. Hasil uji normalitas data pada penelitian ini disajikan dalam tabel berikut : Tabel 24. Rangkuman Hasil uji Normalitas Data No. Perlakuan Hasil Keterangan 1 Sebelum 0,681 Normal 2 Sesudah 0,354 Normal Berdasarkan hasil uji normalitas data sebelum perlakuan diperoleh P>0,05 yaitu 0,681, sedangkan hasil uji normalitas data sesudah perlakuan diperoleh P>0,05 yaitu 0,345. Maka dapat disimpulkan bahwa data hasil penelitian sebelum dan sesudah perlakuan berdistribusi normal. 79

2. Uji Homogenitas Uji Homogenitas data digunakan untuk mengetahui apakah sampel berasal dari variasi yang sama atau tidak. Uji homogenitas data pada penelitian ini menggunakan bantuab SPSS 16.0 for windows. Adapun ketentuan untuk menyatakan hasil uji homogenitas yaitu apabila (P>0,05), P (Signifikasi) lebih besar dari 0,05, dan maka data tersebut berasal dari sampel yang mempunyai varians yang sama (homogen). Hasil uji homogenitas dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 25. Rangkuman Hasil Uji Homogenitas Data Data db p Keterangan Nilai Siswa 1,570 2,604 6:15 0,080 (homogen) Berdasarkan perhitungan F melalui bantuan program olah data SPSS 16.0 for windows diatas, diperoleh hasil lebih kecil dari yaitu 1,570<2,604 serta P>0.05 yaitu 0,080>0,05, maka dapat disimpulkan bahwa data nilai kompetensi membuat saku passepoille tersebut mempunyai varians yang homogen atau sama. C. Pengujian Hipotesis Setelah dilakukan uji normalitas dan homogenitas yang merupakan persyaratan analisis data, maka selanjutnya dilakukan pengujian terhadap hipotesis yang telah diajukan. Pengujian hipotesis data dilakukan dengan uji-t pada nilai sebelum perlakuan (pretest) dan nilai sesudah perlakuan (posttest) pada hasil pencapaian kompetensi membuat saku passepoille menggunakan jobsheet dengan metode Student Team Achievement Division (STAD). Analisis data dilakukan dengan tujuan untuk 80

menguji hipotesis penelitian yaitu pengaruh penggunaan jobsheet terhadap pencapaian kompetensi membuat saku passepoille dengan metode Student Team Achievement Division (STAD) di SMK Negeri 3 Klaten. Teknik analisis data digunakan untuk menguji hipotesis pada penelitian ini adalah paired t- test dengan seluruh syarat signifikan apabila dan nilai taraf signifikasi lebih kecil dari 5%. Pengujian hipotesis menggunakan bantuan olah data SPSS 16.0 for windows dan diperoleh hasil sebagai berikut : Tabel 26. Hasil Uji-t Data df p Keterangan Nilai Siswa Sebelum dan sesudah perlakuan 13,460 2,064 24 0,000 Th>tt (signifikan) Berdasarkan hasil uji-t tersebut diketahui besarnya kompetensi membuat saku passepoille sebesar 13,460 dengan nilai taraf signifikasi sebesar 0,000. Kemudian nilai tersebut dikonsultasikan dengan nilai 2,064. Maka nilai lebih besar dari pada dan nilai taraf signifikasi lebih kecil dari 5% (0,000<0,05). Sesuai kriteria pengujian dapat dinyatakan bahwa Ha diterima, karena terdapat signifikasi antara sebelum (pretest) dan sesudah (posttest) atau dapat dinyatakan bahwa terdapat pengaruh jobsheet terhadap pencapaian kompetensi membuat saku passepoille dengan metode Student Team Achievement Division (STAD) di kelas X busana 2 SMK Negeri 3 Klaten. 81

D. Pembahasan Hasil Penelitian 1. Pencapaian Kompetensi Membuat Saku Passepoille Sebelum Menggunakan Jobsheet dan Metode Student Team Achievement Division (STAD) Pencapaian hasil belajar siswa merupakan hasil yang dicapai siswa sesuai dengan kriteria Ketuntasan minimal (KKM) yang telah ditetapkan dan dinyatakan dalam bentuk nilai atau angka. Penentuan standar nilai berdasarkan kebijakan yang dibuat oleh sekolah dengan mengacu pada standar BNSP. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) mata pelajaran produktif di SMK Negeri 3 Klaten ditentukan pada nilai 75. Sehingga siswa yang belum mencapai batas tersebut dinyatakan belum tuntas atau belum dapat mencapai nilai KKM dan harus melakukan perbaikan (remidial). Berdasarkan nilai KKM yaitu 75 untuk pencapaian kompetensi siswa membuat saku passepoille pada kelas X busana 2 di SMK Negeri 3 Klaten sebagai kelas penelitian sebelum diberikan perlakuan menggunakan media jobsheet dan metode Student Team Achievement Division (STAD) dinyatakan tuntas atau mencapai nilai KKM yaitu 75 sebanyak 19 siswa (76%) dari jumlah keseluruhan 25 siswa. Menurut Djemari Mardapi (2008:61) pembelajaran dapat dikatakan efektif apabila 80% dari jumlah siswa telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Berdasarkan kriteria tersebut, dilihat dari ketuntasan hasil belajar siswa kelas X busana 2 masih tergolong dibawah standar ketuntasan yaitu nilai kompetensi siswa kurang dari 75 dengan pencapaian ketuntasan kurang dari 80% dari jumlah siswa. 82

Dari data yang sudah diperoleh tersebut menunjukkan bahwa efektifitas pembelajaran terhadap nilai hasil belajar pada siswa kelas X busana 2 masih dinyatakan kurang, karena ketuntasan belajar belum mencapai 80% dari jumlah siswa dengan nilai rata-rata belajar sebesar 76, sehingga perlu adanya upaya untuk memenuhi kriteria ketuntasan sebanyak 80% pada pencapaian kompetesi membuat saku passepoille. Belum tercapainya persentasi tingkat ketuntasan siswa pada kelas X busana 2 sebelum diberikan perlakuan ini, dikarenakan pada pembelajarannya belum menggunakan media dan model pembelajaran yang bervariasi sehingga belum bisa menimbulkan keaktifan dan kemandirian siswa dalam memperoleh pengetahuan serta keterampilan belajar terhadap materi membuat saku passepoille. Pemilihan media dan model pembelajaran tersebut tentunya berpengaruh terhadap keberhasilan guru dalam mengajar dan keberhasilan siswa dalam belajar. Pembelajaran pada kompetensi membuat saku passepoille lebih didominasi dengan model pembelajaran ceramah dan penggunaan media papan tulis sehingga guru berperan aktif dan siswa menjadi pasif. Cara penyampaian materi pemebelajaran belum dapat menimbulkan iklim belajar yang menyenangkan dan belum dapat memotivasi siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Penerapan media dan metode pembelajaran dalam menyampaikan materi belum dapat dimaksimalkan dikarenakan siswa belum termotivasi dalam mengikuti pembelajaran serta interaksi aktif sesama siswa maupun dengan guru, sehingga mempengaruhi hasil belajar yang dicapai siswa. 83

2. Pencapaian Kompetensi Membuat Saku Passepoille Sesudah Menggunakan Jobsheet dan Metode Student Team Achievement Division (STAD) Efektifitas dari suatu pelaksanaan pembelajaran diartikan sebagai pengukuran keberhasilan dalam pencapaian tujuan-tujuan yang telah ditentukan. Pencapaian keberhasilan tersebut dapat dilihat dari hasil belajar yang diperoleh dengan membandingkan pada suatu kriteria yang telah ditentukan sebelumnya. Salah satu upaya untuk meningkatkan dan memaksimalkan hasil belajar siswa pada kompetensi membuat saku passepoille ini dilakukan dengan menerapkan media pembelajaran dan alternatif metode pembelajaran. Media yang digunakan penelitian ini adalah jobsheet dan metode pemebelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD) pada kelas X busana 2. Setelah penerapan media pembelajaran jobsheet dan metode pembelajaran koopertaif tipe Student Team Achievement Division (STAD) tersebut, dapat dilihat nilai hasil belajar yang telah dicapai. Berdasarkan nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) di SMK Negeri 3 Klaten untuk kelas X busana 2, baik dalm aspek afektif, kognitif maupun psikomotornya dapat dinyatakan 100% tuntas, terlihat dari nilai rata-rata siswa telah mencapai nilai 75 dalam hasil belajarnya setelah diberi perlakuan dengan menggunakan media pembelajaran jobsheet dan metode pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD). Berdasarkan dari pencapaian kompetensi yang diperoleh sebelum diberikan perlakuan terlihat ada peningkatan yang signifikan dari ketuntasan belajar membuat saku passepoille pada siswa kelas X busana 2, yaitu dari 76% menjadi 84

100%. Dengan nilai hasil belajar pada kompetensi membuat saku passepoille yang meliputi tiga ranah yaitu nilai rata-rata siswa pada ranah kognitif sebesar 17,84, afektif 23,44 dan psikomotor sebesar 42,72, sedangkan nilai rata-rata hasil belajar sebesar 83,84. Hal ini menunjukkan bahwa ketuntasan pencapaian hasil belajar siswa membuat saku passepoille sudah sesuai dengan yang diharapkan yaitu nilai rata-rata siswa lebih dari nilai KKM, yaitu 75. Ketercapaian ketuntasan tersebut dapat disebabkan karena adanya pemberian perlakuan pada kelas X bsana 2 yaitu berupa penggunaan media pembelajaran jobsheet dengan metode Student Team Achievement Division (STAD). Pencapaian kompetensi membuat saku passepoille dengan menerapkan media dan model pembelajaran tersebut dapat dikatakan sebagai pembelajaran yang efektif. Selain itu proses pembelajaran juga mampu memberikan kemandirian pada peserta didik, keaktifan, dan motivasi dalam mengikuti kegiatan pembelajaran sehingga dapat memberikan hasil belajar yang lebih maksimal. 3. Pengaruh Penggunaan Jobsheet dan Metode Student Team Achievement Division (STAD) Terhadap Pencapaian Kompetensi Membuat Saku Passepoille Jobsheet pada hakekatnya adalah beberapa lembar pengajaran yang diberikan pada siswa disertai informasi dan langkah-langkah kerja sebagai media pembelajaran yang digunakan untuk membantu memudahkan siswa dalam menerima materi pelajaran. Sedangkan metode Student Team Achievement Division (STAD) merupakan salah satu bentuk pembelajaran kooperatif yang menumbuhkan keaktifan siswa dikelas sehingga menjadikan 85

suasana pembelajaran yang berbeda serta dapat memotivasi siswa untuk berkompetisi antar sesama teman dan kelompok lain sehingga pencapaian kompetensi siswa menjadi maksimal. Salah satu upaya untuk mencapai ketuntasan hasil belajar siswa pada kompetensi membuat saku passepoille pada penelitian ini adalah penerapan media pembelajaran jobsheet dan penggunaan metode pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD) yang dirancang dengan baik dalam batas tertentu yang dapat merangsang timbulnya komunikasi antara siswa dengan media atau secara tidak langsung antara siswa dengan siswa lain sehingga dapat memaksimalkan hasil belajar maupun proses belajar siswa dalam pembelajaran. Media pembelajaran jobsheet adalah salah satu media pembelajaran yang sangat mendukung untuk pembelajaran praktek. Terutama pada pembuatan saku passepoille, karena jobsheet memuat materi yang berisi langkah-langkah membuat saku passepoille, disertai dengan keterangan dan gambar. Sedangkan penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD) mampu menempatkan siswa sebagai pusat kegiatan pembelajaran sehingga dalam proses pembelajaran membuat saku passepoille siswa merasa senang dan tertantang serta secara tidak langsung siswa mengalami keterlibatan intelektual dan sosial disamping keterlibatan fisiknya. Membiasakan siswa belajar aktif dan mandiri akan membuat perubahan paradigma belajar pada siswa, yaitu belajar harus dilakukan sendiri oleh siswa sebagai usaha untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang memang dibutuhkan pribadi siswa, sehingga siswa akan 86

bersedia mengikuti kegiatan belajar dengan baik jika siswa tersebut tertarik atau senang terhadap apa yang akan dipelajari, dan dengan adanya penerapan media jobsheet dan metode pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD) dapat menumbuhkan kemandirian dan keaktifan siswa terhadap pelajaran membuat saku passepoille dengan kegiatan pembelajaran yang menyenangkan, dan pada akhirnya dapat memaksimalkan hasil belajar siswa. Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan uji t untuk menguji hipotesis penelitian, diperoleh kesimpulan bahwa terdapat pengaruh dalam penggunaan media pembelajaran jobsheet pada pencapaian kompetensi membuat saku passepoille dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD) di SMK Negeri 3 Klaten. Hal ini dibuktikan dengan hasil pengujian, yaitu Ho ditolak dan Ha diterima pada pengujian uji t dengan nilai lebih besar dari ( 13,460 > 2,064) dengan nilai taraf signifikasi kurang dari 5% (0,000 < 0,05). Selain itu dapat terlihat pada hasil kompetensi siswa baik sebelum (pretest) dan sesudah perlakuan (posttest) yang disajikan dalam histogram berikut : 87

Jumlah siswa 30 25 20 15 10 5 0 Perbandingan Nilai Pretest-Posttest Pada Kompetensi Membuat Saku Passepoille Pretest Posttest tuntas tidak tuntas Gambar 4. Perbandingan Nilai Pretest-Posttest Kompetensi Membuat Saku Passepoille Hasil tersebut diatas dapat dinyatakan bahwa ada perbedaan hasil antara sebelum dan sesudah perlakuan yang dibuktikan dengan adanya peningkatan kompetensi belajar. Peningkatan komptensi belajar terjadi pada hasil posttest atau sesudah perlakuan. Beberapa hal yang mempengaruhi perbedaan pencapaian kompetensi siswa pada pembelajaran sebelum dan sesudah diberikan perlakuan yaitu meliputi kemauan dan kemampuan siswa yang berkaitan dalam kemandirian siswa menyerap materi pelajaran serta keaktifan dan motivasi untuk berpartisipasi dalam pembelajaran. Kegiatan pembelajaran pada kompetensi membuat saku passepoille awalnya beberapa siswa terlihat kurang memahami materi pembelajaran, tidak aktif serta belum termotivasi untuk mengikuti pembelajaran karena belum adanya kondisi yang memungkinkan dan menuntut siswa untuk terlibat dalam proses pembelajaran secara aktif, sehingga menyebabkan proses belajar mengajar pada sebagian siswa belum siap belajar pada saat guru mengajar. Melihat hasil perhitungan yang dilakukan bahwa siswa setelah mendapat perlakuan atau penerapan jobsheet dan metode Student Team 88

Achievement Division (STAD) lebih baik dibandingkan dengan hasil kompetensi siswa sebelum perlakuan (pretest). Hal ini menunjukkan bahwa penerapan jobsheet dan metode Student Team Achievement Division (STAD) pada kompetensi membuat saku passepoille memiliki kontribusi yang besar dan dapat dinyatakan efektif atau berpengaruh dalam menunjang pencapaian kompetensi hasil belajar terutama pada kompetensi membuat saku passepoille, sehingga dengan demikian dapat dijelaskan bahwa ada pengaruh penggunaan media jobsheet terhadap pencapaian kompetensi membuat saku passepoille dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD) di kelas X busana 2 SMK Negeri 3 Klaten. 89