BAB IV LAKIP BAKORLUH PROV. GORONTALO TAHUN 2015 53
BAB IV Penutup LAKIP BAKORLUH PROV. GORONTALO TAHUN 2015 54
4.1 Simpulan 1. Badan Koordinasi Penyuluhan Provinsi Gorontalo merupakan instansi Pemerintah yang diberikan tugas, tanggung jawab dan amanah untuk memberikan dukungan teknis, administratif, dan organisasi di bidang penyuluhan pertanian, perikanan, dan kehutanan. Sebagai mana ditegaskan dalam Peraturan Daerah Provinsi Gorontalo Nomor 14 Tahun 2013. Dalam melaksanakan tugasnya, Badan Koordinasi Penyuluhan Provinsi Gorontalo berlandaskan pada tujuan, sasaran dan program kerja yang ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2012-2017, maupun Rencana Strategis (Renstra) Badan Koordinasi Penyuluhan Provinsi Gorontalo Tahun 2012-2017. 2. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Badan Koordinasi Penyuluhan Provinsi Gorontalo Tahun 2015 ini menyajikan berbagai keberhasilan maupun kegagalan capaian sasaran strategis yang ditetapkan pada Penetepan Kinerja Tahun 2015 yang ditunjukkan oleh Badan Koordinasi Penyuluhan Provinsi Gorontalo pada Tahun anggaran 2015. Berbagai capaian strategis tersebut tercermin dalam capaian Indikator Kinerja Utama (IKU), maupun analisis kinerja berdasarkan tujuan dan sasaran yang berada pada Penetapan Kinerja Badan Koordinasi Penyuluhan Provinsi Gorontalo tahun 2015. 3. Hasil capaian kinerja sasaran yang ditetapkan secara umum dapat memenuhi target dan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan melalui penetapan kinerja tahun 2015 dengan rata-rata capaian kinerja sebesar 103,18 %. Meskipun demikian, berbagai pencapaian target indikator kinerja Badan Koordinasi Penyuluhan Provinsi Gorontalo memberikan gambaran bahwa keberhasilan dalam pelaksanaan peningkatan kapasitas SDM penyuluh serta pelaku utama dan pelaku usaha, peningkatan kapasitas kelembagaan panyuluhan maupun kelembagaan petani/nelayan (kelembagaan pelaku utama dan pelaku usaha) serta dalam penyelenggaraan penyuluhan secara keseluruhan sangat ditentukan oleh komitmen, keterlibatan dan dukungan aktif LAKIP BAKORLUH PROV. GORONTALO TAHUN 2015 55
segenap komponen pelaksana kegiatan penyuluhan baik di tingkat provinsi dan kabupaten/kota dan instansi terkait lainnya. 4. Dari sisi realisasi pemanfaatan/penggunaan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) khususnya belanja langsung pada Badan Koordinasi Penyuluhan Provinsi Gorontalo secara keseluruhan baik anggaran administrasi umum, dan anggaran operasional/publik/kegiatan mencapai 95,40% dari PAGU APBD TA. 2015 sebesar Rp. 4.980.442.900.-. Hal ini terjadi karena pemanfaatan/penggunaan anggaran secara efektif dan efisien. 5. Dari sisi realisasi pemanfaatan/penggunaan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBD) khususnya dana dekonsentrasi pada satker Badan Koordinasi Penyuluhan Provinsi Gorontalo yang berasal dari 3 (tiga) kementerian (pertanian, kelautan dan perikanan dan kehutanan) secara keseluruhan baik anggaran administrasi umum, dan anggaran operasional/publik/kegiatan mencapai 98,51 % dari total pagu sebesar Rp. 7.869.110.000.-. 4.2 Saran 1. Dalam rangka mempertegas pelaksanaan tugas dan fungsi Badan Koordinasi Penyuluhan Provinsi Gorontalo, perlu kiranya memperkuat peran kelembagaan Badan Koordinasi Penyuluhan Provinsi Gorontalo melalui pengalokasian anggaran yang porposional serta dukungan dan partisipasi aktif dari instnasi teknis terkait sektor pertanian perikanan dan kehutanan sehingga dapat lebih efektif mengendalikan pelaksanaan penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan di Provinsi Gorontalo. 2. Penyusunan rencana pelaksanaan program dan kegiatan guna pencapaian target indikator kinerja yang telah ditetapkan perlu dilakukan secara lebih cermat dengan mempertimbangkan tujuan organisasi secara tepat dan kemampuan sumber daya yang tersedia serta kemampuan yang ada termasuk berbagai faktor yang mempengaruhi perubahan alokasi anggaran tahun berjalan, langkah percepatan pelaksanaan kegiatan pada LAKIP BAKORLUH PROV. GORONTALO TAHUN 2015 56
awal tahun anggaran dan perkembangan masalah-masalah aktual di bidang penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan. 3. Agar pelaksanaan program dan kegiatan dapat dilaksanakan secara optimal sesuai dengan target indikator kinerja yang telah ditetapkan, maka optimalisasi mekanisme manajemen internal organisasi di lingkungan Badan Koordinasi Penyuluhan Provinsi Gorontalo perlu ditingkatkan untuk secara pro aktif memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan berbagai kegiatan yang dilaksanakan. 4. Diperlukan komitmen dan dukungan semua pihak untuk memperteguh pelaksanaan penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan di Provinsi Gorontalo sehingga tidak hanya menjadi wacana dan pergulatan pemikiran semata-mata, namun benar-benar dapat diaplikasikan dalam penyelenggaraan penyuluhan yang berorientasi pada hasil, berbasis kinerja dan bertujuan melayani serta memberdayakan masyarakat. 5. Upaya koordinasi dan peningkatan kerjasama dengan berbagai instansi terkait baik di pusat maupun daerah akan dilakukan dengan lebih intensif, mengingat berbagai pencapaian target indikator yang telah ditetapkan hanya dapat dilakukan dengan melibatkan segenap instansi pemerintah pusat dan daerah, masyarakat, dunia usaha dan civil society. Akhirnya dengan disusunnya LAKIP ini, diharapkan dapat memberikan informasi secara transparan kepada seluruh pihak yang terkait mengenai tugas fungsi Badan Koordinasi Penyuluhan Provinsi Gorontalo, sehingga dapat memberikan umpan balik guna peningkatankinerja pada periode berikutnya. Secara internal LAKIP tersebutharus dijadikan motivator untuk lebih meningkatkan kinerja organisasi dengan jalan selalu menyesuaikan indikator - indikator kinerja yang telah ada dengan perkembangan tuntutan stakeholders, sehingga Badan Koordinasi Penyuluhan Provinsi Gorontalo dapat semakin dirasakan keberadaannya oleh masyarakat dengan pelayanan yang profesional. LAKIP BAKORLUH PROV. GORONTALO TAHUN 2015 57