BAB I BAB II BAB III BAB IV AKUNTABILITAS KINERJA PENETAPAN KINERJA BAB IV PENUTUP LAKIP BAKORLUH PROV. GORONTALO TAHUN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB IV P E N U T U P

BAB II PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA

RENCANA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN GARUT TAHUN 2015

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

DOKUMEN REVIEW PERJANJIAN KINERJA TAHUN ANGGARAN 2014

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA

Kata Pengantar. Padang, September 2016 Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA.

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2017, KEPALA DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA BARAT,

RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018

BAB IV PENUTUP. 1. Ketercapaian target dari masing-masing sasaran adalah sebagai berikut : - Meningkatnya indeks kualitas lingkungungan hidup

BAB IV PELAKSANAAN KEGIATAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN DI KABUPATEN MALANG

BAB II PERENCANAAN KINERJA

DOKUMEN PERJANJIAN KINERJA

5. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004, tentang Sistim Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104,

PERJANJIAN KINERJA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. penyelenggara negara atas kepercayaan yang diamanatkan kepada mereka. Hal ini

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

IMPLEMENTASI SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) BADAN PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN BLITAR

KATA PENGANTAR. Semarapura, 30 Maret 2016 Kepala Bappeda Kabupaten Klungkung, I Wayan Wasta, SE, M.Si Pembina Tk. I (IV/b) NIP

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 23 TAHUN 2014

FORMULIR RENCANA STRATEGIS TAHUN s.d Uraian Uraian Indikator Kebijakan Program

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN

LAPORAN AKUNTABILITAS DAN KINERJA PEMERINTAH (LAKIP)

PENYUSUNAN PERJANJIAN KINERJA

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2014 BAB I PENDAHULUAN

LAMPIRAN INDIKATOR KINERJA UTAMA ( IKU ) DI LINGKUNGAN DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN BADUNG BAB I PENDAHULUAN

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah - Pengadilan Tinggi Agama Makassar

BAB I PENDAHULUAN. Selanjutnya dengan tersusunnya LAKIP Bagian Hukum, maka diharapkan dapat :

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA

PROYEKSI/TARGET PENDAPATAN DAN BELANJA PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN UTARA B A D A N P E N G E L O L A K E U A N G A N D A N A S E T D A E R A H

BAB II PERENCANAAN KINERJA.

LAMPIRAN PERATURAN GUBERNUR BALI TANGGAL 25 MEI 2015 NOMOR 26 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) PROVINSI BALI TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB I PENDAHULUAN. RPJMD Kabupaten Ngawi Tahun BAB I - 1

LAMPIRAN PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR LAMPIRAN NOMOR : 40 TAHUN 2012 LAMPIRAN TANGGAL : 30 MEI 2012

b) Melaksanakan koordinasi antar pelaku pembangunan dalam perencanaan pembangunan daerah. c) Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan

L A K I P. Satuan Kerja (sebutkan) TAHUN ANGGARAN. PUSAT STATISTIK (sebutkan Satuan Kerja) LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

KATA PENGANTAR. Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

KATA PENGANTAR. Salam Sejahtera,

KATA PENGANTAR. Assalamu'alaikum Wr. Wb

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA BONTANG NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.26/MEN/2010 TENTANG

KATA PENGANTAR. Gorontalo, 27 Januari 2017 KEPALA BIRO PENGENDALIAN PEMBANGUNAN DAN LAYANAN PENGADAAN SETDA PROVINSI GORONTALO,

SINERGI DAN PERAN KOMISI PENYULUHAN PERIKANAN NASIONAL (KPPN) DALAM PENYELENGGARAAN PENYULUHAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014

UNDANG-UNDANG TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH. No 23 Tahun 2014 BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan:

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Biro Kependudukan dan Catatan Sipil Tahun 2013

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA DAN AKUNTABILITAS KEUANGAN

KATA PENGANTAR INSPEKTUR, Drs. Zat Zat Munazat, M.Si NIP Inspektorat Kabupaten Garut

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Pemerintah Kota Tangerang

BAB III METODE PENELITIAN

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 20 TAHUN 2009 TENTANG URUSAN PEMERINTAH DI BIDANG LINGKUNGAN HIDUP YANG DAPAT DIDEKONSENTRASIKAN

RINGKASAN EKSEKUTIF RINGKASAN EKSEKUTIF

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BAPPEDA KABUPATEN GARUT TAHUN 2014

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN NGAWI TAHUN 2012 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut

BAB I PENDAHULUAN. a. Kondisi umum Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah.

RENCANA KINERJA TAHUNAN

RINGKASAN EKSEKUTIF LAKIP BIRO KESRA

14. LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 (RINGKASAN)

Perencanaan dan Perjanjian Kerja

1 Pendahuluan. Badan Pemberdayaan Masyarakat (Bapemas) Kab. Pasuruan 1

- 1 - PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA TEBING TINGGI

VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29/PERMEN-KP/2013 TENTANG

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

RENCANA KINERJA TAHUNAN

1. Dokumen Rencana Strategis Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Sidoarjo Tahun

LAPKIN SEKRETARIAT DAERAH KOTA TANGERANG SELATAN TAHUN 2015 KATA PENGANTAR

BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 12 TAHUN 2013 SERI E.9 PERATURAN BUPATI CIREBON NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG

DOKUMEN PERJANJIAN KINERJA

PEMERINTAH KOTA BANDUNG KECAMATAN BANDUNG KULON

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG BADAN KOORDINASI NASIONAL PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN, DAN KEHUTANAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Anggaran merupakan suatu hal yang sangat penting dalam suatu organisasi.

erbitnya Peraturan Pemerintah RI nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem melakukan pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara dan pembina

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 15 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG PERATURAN DAERAH KOTA PANGKALPINANG NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG

BAB II PERENCANAAN KINERJA

DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH Jl. Pahlawan No. 12 Semarang Telp

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan hal-hal yang menjadi harapan masyarakat yang terus meningkat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya,

PENERAPAN SAKIP BAGIAN KEUANGAN DAN ASSET SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN LAMONGAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN I SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 01/PJ.

KATA PENGANTAR. Assalammu alaikum wr. Wb

BAB 14 REVITALISASI PROSES DESENTRALISASI

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

Transkripsi:

BAB IV LAKIP BAKORLUH PROV. GORONTALO TAHUN 2015 53

BAB IV Penutup LAKIP BAKORLUH PROV. GORONTALO TAHUN 2015 54

4.1 Simpulan 1. Badan Koordinasi Penyuluhan Provinsi Gorontalo merupakan instansi Pemerintah yang diberikan tugas, tanggung jawab dan amanah untuk memberikan dukungan teknis, administratif, dan organisasi di bidang penyuluhan pertanian, perikanan, dan kehutanan. Sebagai mana ditegaskan dalam Peraturan Daerah Provinsi Gorontalo Nomor 14 Tahun 2013. Dalam melaksanakan tugasnya, Badan Koordinasi Penyuluhan Provinsi Gorontalo berlandaskan pada tujuan, sasaran dan program kerja yang ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2012-2017, maupun Rencana Strategis (Renstra) Badan Koordinasi Penyuluhan Provinsi Gorontalo Tahun 2012-2017. 2. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Badan Koordinasi Penyuluhan Provinsi Gorontalo Tahun 2015 ini menyajikan berbagai keberhasilan maupun kegagalan capaian sasaran strategis yang ditetapkan pada Penetepan Kinerja Tahun 2015 yang ditunjukkan oleh Badan Koordinasi Penyuluhan Provinsi Gorontalo pada Tahun anggaran 2015. Berbagai capaian strategis tersebut tercermin dalam capaian Indikator Kinerja Utama (IKU), maupun analisis kinerja berdasarkan tujuan dan sasaran yang berada pada Penetapan Kinerja Badan Koordinasi Penyuluhan Provinsi Gorontalo tahun 2015. 3. Hasil capaian kinerja sasaran yang ditetapkan secara umum dapat memenuhi target dan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan melalui penetapan kinerja tahun 2015 dengan rata-rata capaian kinerja sebesar 103,18 %. Meskipun demikian, berbagai pencapaian target indikator kinerja Badan Koordinasi Penyuluhan Provinsi Gorontalo memberikan gambaran bahwa keberhasilan dalam pelaksanaan peningkatan kapasitas SDM penyuluh serta pelaku utama dan pelaku usaha, peningkatan kapasitas kelembagaan panyuluhan maupun kelembagaan petani/nelayan (kelembagaan pelaku utama dan pelaku usaha) serta dalam penyelenggaraan penyuluhan secara keseluruhan sangat ditentukan oleh komitmen, keterlibatan dan dukungan aktif LAKIP BAKORLUH PROV. GORONTALO TAHUN 2015 55

segenap komponen pelaksana kegiatan penyuluhan baik di tingkat provinsi dan kabupaten/kota dan instansi terkait lainnya. 4. Dari sisi realisasi pemanfaatan/penggunaan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) khususnya belanja langsung pada Badan Koordinasi Penyuluhan Provinsi Gorontalo secara keseluruhan baik anggaran administrasi umum, dan anggaran operasional/publik/kegiatan mencapai 95,40% dari PAGU APBD TA. 2015 sebesar Rp. 4.980.442.900.-. Hal ini terjadi karena pemanfaatan/penggunaan anggaran secara efektif dan efisien. 5. Dari sisi realisasi pemanfaatan/penggunaan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBD) khususnya dana dekonsentrasi pada satker Badan Koordinasi Penyuluhan Provinsi Gorontalo yang berasal dari 3 (tiga) kementerian (pertanian, kelautan dan perikanan dan kehutanan) secara keseluruhan baik anggaran administrasi umum, dan anggaran operasional/publik/kegiatan mencapai 98,51 % dari total pagu sebesar Rp. 7.869.110.000.-. 4.2 Saran 1. Dalam rangka mempertegas pelaksanaan tugas dan fungsi Badan Koordinasi Penyuluhan Provinsi Gorontalo, perlu kiranya memperkuat peran kelembagaan Badan Koordinasi Penyuluhan Provinsi Gorontalo melalui pengalokasian anggaran yang porposional serta dukungan dan partisipasi aktif dari instnasi teknis terkait sektor pertanian perikanan dan kehutanan sehingga dapat lebih efektif mengendalikan pelaksanaan penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan di Provinsi Gorontalo. 2. Penyusunan rencana pelaksanaan program dan kegiatan guna pencapaian target indikator kinerja yang telah ditetapkan perlu dilakukan secara lebih cermat dengan mempertimbangkan tujuan organisasi secara tepat dan kemampuan sumber daya yang tersedia serta kemampuan yang ada termasuk berbagai faktor yang mempengaruhi perubahan alokasi anggaran tahun berjalan, langkah percepatan pelaksanaan kegiatan pada LAKIP BAKORLUH PROV. GORONTALO TAHUN 2015 56

awal tahun anggaran dan perkembangan masalah-masalah aktual di bidang penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan. 3. Agar pelaksanaan program dan kegiatan dapat dilaksanakan secara optimal sesuai dengan target indikator kinerja yang telah ditetapkan, maka optimalisasi mekanisme manajemen internal organisasi di lingkungan Badan Koordinasi Penyuluhan Provinsi Gorontalo perlu ditingkatkan untuk secara pro aktif memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan berbagai kegiatan yang dilaksanakan. 4. Diperlukan komitmen dan dukungan semua pihak untuk memperteguh pelaksanaan penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan di Provinsi Gorontalo sehingga tidak hanya menjadi wacana dan pergulatan pemikiran semata-mata, namun benar-benar dapat diaplikasikan dalam penyelenggaraan penyuluhan yang berorientasi pada hasil, berbasis kinerja dan bertujuan melayani serta memberdayakan masyarakat. 5. Upaya koordinasi dan peningkatan kerjasama dengan berbagai instansi terkait baik di pusat maupun daerah akan dilakukan dengan lebih intensif, mengingat berbagai pencapaian target indikator yang telah ditetapkan hanya dapat dilakukan dengan melibatkan segenap instansi pemerintah pusat dan daerah, masyarakat, dunia usaha dan civil society. Akhirnya dengan disusunnya LAKIP ini, diharapkan dapat memberikan informasi secara transparan kepada seluruh pihak yang terkait mengenai tugas fungsi Badan Koordinasi Penyuluhan Provinsi Gorontalo, sehingga dapat memberikan umpan balik guna peningkatankinerja pada periode berikutnya. Secara internal LAKIP tersebutharus dijadikan motivator untuk lebih meningkatkan kinerja organisasi dengan jalan selalu menyesuaikan indikator - indikator kinerja yang telah ada dengan perkembangan tuntutan stakeholders, sehingga Badan Koordinasi Penyuluhan Provinsi Gorontalo dapat semakin dirasakan keberadaannya oleh masyarakat dengan pelayanan yang profesional. LAKIP BAKORLUH PROV. GORONTALO TAHUN 2015 57