PERBAIKAN DESAIN KAPAL PERIKANAN PADA TAHAP PLERIMINARY DESAIN UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI BAHAN BAKAR

dokumen-dokumen yang mirip
PERBAIKAN DESAIN KAPAL PERIKANAN PADA TAHAP PLERIMINARY DESAINVNTVK MENINGKATKAN EFISIENSI BAHANBAKAR

KOMPARASI HULL PERFORMANCE PADA KONSEP DESIGN KAPAL IKAN MULTI FUNGSI DENGAN LAMBUNG KATAMARAN

REDESIGN SHIP FISHING VILLAGE DISTRICT MESKOM BENGKALIS TO MINIMIZE BARRIERS. Abstract

Desain Kapal Ikan Multi Fungsi dan Ramah Lingkungan : Sebuah Konsep Wahana Baru Untuk Kapal Ikan Di Kawasan Indonesia Bagian Timur.

ANALISA PENERAPAN BULBOUS BOW PADA KAPAL KATAMARAN UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI PEMAKAIAN BAHAN BAKAR

Analisa Penerapan Bulbous Bow pada Kapal Katamaran untuk Meningkatkan Efisiensi Pemakaian Bahan Bakar

EVALUASI PERBANDINGAN DRAFT KAPAL IKAN FIBERGLASS DAN KAYU BERDASARKAN SKENARIO LOADCASE, STUDI KASUS KAPAL IKAN 3GT

JURNAL TEKNIK PERKAPALAN Jurnal Hasil Karya Ilmiah Lulusan S1 Teknik Perkapalan Universitas Diponegoro

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

ANALISA KINERJA HULL FORM METODE FORMDATA KAPAL IKAN TRADISIONAL 28 GT KM. SIDO SEJATI

ANALISA PENGARUH PEMASANGAN CADIK PADA KAPAL NELAYAN 3 GT DITINJAU DARI POWER ENGINE

PENETAPAN BENTUK KAPAL NELAYAN BERBAHAN DASAR PLASTIK HIGH DENSITY POLYETHYLENE DIPERAIRAN SELAT MALAKA


2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kapal Penangkap Ikan

PEMBERDAYAAN PENGRAJIN KAPAL KAYU DI KABUPATEN BATANG DENGAN KKN-PPM TEMATIK

PENGARUH PENAMBAHAN FIN PADA LAMBUNG KAPAL IKAN TRADISIONAL

Penilaian Hambatan Total Kapal Transportasi Antar Pulau Tipe Longboat

KAPAL JURNAL ILMU PENGETAHUAN & TEKNOLOGI KELAUTAN

ANALISA HAMBATAN AKIBAT PENAMBAHAN STERN WEDGE PADA KRI TODAK MENGGUNAKAN METODE CFD (COMPUTATIONAL FLUID DYNAMIC)

PENGARUH VARIASI BENTUK BURITAN KAPAL TERHADAP HAMBATAN TOTAL MENGGUNAKAN METODE CFD

PEMANFAATAN TEKNOLOGI DIMPLE PADA LAMBUNG KAPAL UNTUK MENGURANGI TAHANAN KAPAL

INVESTIGASI GEOMETRI DAN PERFORMA HIDRODINAMIS PROPELER PRODUKSI UKM PADA KONDISI OPEN WATER

KAJIAN PENGGUNAAN PROGRAM APLIKASI DESAIN KAPAL TRADISIONAL PADA GALANGAN KAPAL KAYU DI KABUPATEN BATANG

1 PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang

JUDUL TUGAS AKHIR STUDI PERBANDINGAN PERENCANAAN KAPAL KATAMARAN DAN MONOHULL SEBAGAI KAPAL RISET DIPERAIRAN BENGKALIS RIAU

ANALISA TEKNIS PERANCANGAN FLOATING RECHARGE UNTUK KAPAL NELAYAN DI DAERAH CILACAP

Investigasi Efisiensi Propeler Kapal Ikan Tradisional

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

RANCANGAN PROPELLER OPTIMUM KAPAL IKAN TRADISIONAL

KAJIAN TEKNIS KINERJA SISTEM PENGGERAK KAPAL DENGAN MENGGUNAKAN BAHAN BAKAR BIODIESEL PADA KAPAL KM. LABOAR

PERBANDINGAN HASIL RANCANGAN BALING-BALING PADA METODE CROUCH DAN METODE BP-δ UNTUK KAPAL IKAN 30 GT

ANALISA HAMBATAN KAPAL AKIBAT PENAMBAHAN STERN TUNNELS PADA KAPAL TROPICAL PRINCESS CRUISES MENGGUNAKAN METODE CFD (COMPUTATIONAL FLUID DYNAMIC)

Pengaruh Bulbous bow Terhadap Pengurangan Tahanan Kapal Kayu Tradisional

OPTIMASI RESPON GERAKAN KAPAL IKAN CATAMARAN TERHADAP GELOMBANG REGULLER

RESPONS GERAKAN KAPAL PERIKANAN HASIL OPTIMISASI TERHADAP GELOMBANG Oleh: Ronald Mangasi Hutauruk 1) dan Pareng Rengi 1) ABSTRACT ABSTRAK

JURNAL TEKNIK PERKAPALAN Jurnal Hasil Karya Ilmiah Lulusan S1 Teknik Perkapalan Universitas Diponegoro

KINERJA KAPAL KM. MANTIS UNTUK PUKAT UDANG GANDA KEMBAR

THE EFFICIENCY OF SUPPLIES CHARGING TIME GILL NET AT FISHING PORT DUMAI CITY RIAU PROVINCE ABSTRACT.

Desain dan parameter hidrostatis kasko kapal fiberglass tipe pukat cincin 30 GT di galangan kapal CV Cipta Bahari Nusantara Minahasa Sulawesi Utara

Analisis CFD Pengaruh Penambahan Elliptical Bulb Terhadap Hambatan Viskos dan Gelombang Pada Kapal Monohull

Kajian rancang bangun kapal ikan fibreglass multifungsi 13 GT di galangan kapal CV Cipta Bahari Nusantara Minahasa Sulawesi Utara

ANALISIS KEBUTUHAN ENERGI UNTUK SEKTOR PERIKANAN DI PROVINSI GORONTALO

Analisa Pengaruh Trim terhadap Konsumsi Bahan Bakar

OPTIMASI PANJANG CADIK KAPAL NELAYAN 3 GT

Analisis Ukuran dan Bentuk Layar Kapal Ikan Jenis Purse Seine; Studi Kasus: KM Maju

PENGARUH BENTUK LAMBUNG KAPAL TERHADAP TAHANAN KAPAL

HUBUNGAN ANTARA BENTUK KASKO MODEL KAPAL IKAN DENGAN TAHANAN GERAK Relationship Between Hull Form of Fishing Vessel Model and its Resistance

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Studi Kasus : Penerapan Energy Saving Device dalam Rangka Menaikkan Efisiensi Thrust pada Kapal Tanker Pertamina Ltdw

P3 TESIS ME HYBRID (BATERAI DIESEL ELEKTRIK) MERAK-BAKAUHENI

KURIKULUM 2014 DEPARTEMEN TEKNIK PERKAPALAN FTK - ITS

Analisa CFD Kapal Passenger-Logistic Carrier dengan Variasi Hull Form

PENGARUH BENTUK LAMBUNG KAPAL TERHADAP POLA ALIRAN DAN POWERING PADA KAPAL PERAIRAN SUNGAI DAN LAUT

Perhitungan Wave Making Resistance pada Kapal Katamaran dengan Menggunakan CFD

2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Kapal Perikanan

DESAIN ULANG KAPAL PERINTIS 200 DWT UNTUK MENINGKATKAN PERFORMA KAPAL

JURNAL TEKNIK PERKAPALAN Jurnal Hasil Karya Ilmiah Lulusan S1 Teknik Perkapalan Universitas Diponegoro

JURNAL TEKNIK PERKAPALAN Jurnal Hasil Karya Ilmiah Lulusan S1 Teknik Perkapalan Universitas Diponegoro

2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kapal Perikanan

ANALISA PENERAPAN BULBOUS BOW PADA KAPAL KATAMARAN UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI PEMAKAIAN BAHAN BAKAR O LEH :

ANALISA PENGARUH PELETAKAN OVERLAPPING PROPELLER DENGAN PENDEKATAN CFD

KAJIAN TEKNIS DAN EKONOMIS PENGGUNAAN DUAL FUEL SYSTEM (LPG-SOLAR) PADA MESIN DIESEL KAPAL NELAYAN TRADISIONAL

THE SHIP WITH AND WITHOUT SHAKY FIN STABILIZER IN LIEU OUTRIGGER By

Analisa Perhitungan Fixed Pitch Propeller (FPP) Tipe B4-55 Di PT. Dok & Perkapalan Kodja Bahari (Persero)

DESAIN KAPAL IKAN DENGAN BENTUK LAMBUNG CATAMARAN YANG MENGGUNAKAN SISTEM PENGGERAK LAYAR AN MESIN UNTUK MUATAN IKAN HIDUP

EFISIENSI WAKTU PENGISIAN PERBEKALAN TERHADAP WAKTU TAMBAT KAPAL PERIKANAN SONDONG DI PANGKALAN PENDARATAN IKAN (PPI) DUMAI PROVINSI RIAU

ANALISA ENGINE PROPELLER MATCHING PADA KAPAL PERINTIS BARU TYPE 200 DWT UNTUK MEDAPATKAN SISTEM PROPULSI YANG OPTIMAL

PENGARUH JARAK RUDDER DAN PROPELLER TERHADAP KEMAMPUAN THRUST MENGGUNAKAN METODE CFD (STUDI KASUS KAPAL KRISO CONTAINER SHIP)

Analisa Penerapan Mesin Hybrid Pada Kapal KPC-28 dengan Kombinasi Diesel Engine dan Motor Induksi Yang Disuplai Dengan Batterai

MODIFIKASI BENTUK BURITAN KAPAL DAN SISTEM PROPULSI KT ANGGADA XVI AKIBAT RENCANA REPOWERING. A.K.Kirom Ramdani ABSTRAK

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: ( Print) G-47

Optimasi Kinerja Propulsi pada Kapal Ikan Studi Kasus : Kapal Ikan di Perairan Brondong, Lamongan

PENENTUAN UKURAN UTAMA KAPAL OPTIMAL DENGAN METODE BASIS SHIP MENGGUNAKAN SISTEM KOMPUTER

ESTIMASI KAPASITAS DAN TITIK BERAT PADA PEMBUATAN KAPAL JARING TRADISIONAL DI GALANGAN KAPAL BAGAN SIAPIAPI KABUPATEN ROKAN HILIR MENGGUNAKAN SOFTWARE

STUDI PERANCANGAN FERRY HEMAT BAHAN BAKAR UNTUK WILAYAH MALUKU

5 PEMBAHASAN 5.1 Desain Perahu Katamaran General arrangement (GA)

ANALISA PENGARUH LETAK LUNAS BILGA TERHADAP PERFORMA KAPAL IKAN TRADISIONAL (STUDI KASUS KAPAL TIPE KRAGAN)

THE CONDITION OF MAIN FACILITY IN THE VILLAGE OF FISH MARKETING PAKNINGASAL BUKITBATU DISTRICT OF BENGKALIS REGENCY IN RIAU PROVINCE

Aulia Azhar Wahab, dkk :Rolling Kapal Pancng Tonda di Kabupaten Sinjai...

STUDI PERANCANGAN SISTEM PROPULSI WATERJET PADA KAPAL PENUMPANG 200 PAX TIPE WAVE PIERCHING CATAMARAN

Studi tentang olengan bebas dan tahanan total kapal model uji di Laboratorium Kepelautan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISA PENGARUH BENTUK FOIL SECTION NOZZLE TERHADAP EFISIENSI PROPULSI PADA KAPAL TUNDA

PERUBAHAN BENTUK LAMBUNG KAPAL TERHADAP KINERJA MOTOR INDUK. Thomas Mairuhu * Abstract

PERENCANAAN WATER JET SEBAGAI ALTERNATIF PROPULSI PADA KAPAL CEPAT TORPEDO 40 M UNTUK MENINGKATKAN KECEPATAN SAMPAI 40 KNOT

LAPORAN AKHIR PENELITIAN PRIORITAS NASIONAL MASTERPLAN PERCEPATAN DAN PERLUASAN PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA (PENPRINAS MP3EI )

Studi Perancangan Kapal Penumpang Untuk Pelayanan. Transportasi Laut Antar Pulau Daerah Kabupaten Kepulauan Anambas

Study on hydrodynamics of fiberglass purse seiners made in several shipyards in North Sulawesi

JURNAL TEKNIK PERKAPALAN Jurnal Hasil Karya Ilmiah Lulusan S1 Teknik Perkapalan Universitas Diponegoro

BUKU RANCANGAN PENGAJARAN

JURNAL TEKNIK PERKAPALAN Jurnal Hasil Karya Ilmiah Lulusan S1 Teknik Perkapalan Universitas Diponegoro

Estimasi Perhitungan Kebutuhan Daya Kapal dengan Menggunakan Matlab

Analisis Sloshing 2D pada Dinding Tangki Tipe Membran Kapal LNG Akibat Gerakan Rolling di Gelombang Regular

PENDAHULUAN PRESENTASI TUGAS AKHIR 2

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ALBACORE ISSN Volume I, No 1, Februari 2017 Hal

BAB II LANDASAN TEORI

FINAL KNKT KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI REPUBLIK INDONESIA

6. PEMBAHASAN 6.1 Metode pembuatan perahu FRP

Transkripsi:

PERBAIKAN DESAIN KAPAL PERIKANAN PADA TAHAP PLERIMINARY DESAIN UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI BAHAN BAKAR Pareng Rengi *) dan Ronald Mangasi Hutauruk Jurusan Pemanfaatan Sumberdaya Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Riau Jl. Bina Widya km 12,5, Pekanbaru, 28293, Indonesia Email: parengrengi@ymail.co.id ABSTRAK Meningkatnya konsumsi bahan bakar di tengah cadangan minyak bumi yang semakin menipis, memerlukan solusi untuk mengurangi ketergantungan pada sumber energi fosil. Namun penelitian-penelitian terbaru untuk pemecahan masalah ini masih memerlukan penyempurnaan dan tambahan waktu ke depan agar aplikasinya dapat dirasakan masyarakat. Salah satu yang dapat dilakukan untuk menekan penggunaan bahan bakar pada transportasi misalnya armada kapal perikanan, adalah mendesain hullform yang optimum. Penelitian sebelumnya menyebutkan bahwa hullform yang optimum mampu mempertinggi efisien kapal saat melakukan operasi penangkapan. Sayangnya kapal perikanan tradisional secara umum dibangun tanpa memiliki rencana garis, rencana umum, dan perhitungan lainnya. Padahal hal ini diperlukan untuk mengetahui karakteristik awal tentang efisiensi kapal terhadap bahan bakar saat berlayar. Kapal perikanan dengan aspek hidrodinamika yang baik dapat menekan 15% kebutuhan energi saat beroperasi. Untuk itu, pada penelitian ini bertujuan mengubah bentuk hullform pada kapal perikanan yang digunakan di daerah Bengkalis, untuk menghasilkan efisiensi maksimum. Kapal perikanan dimodelkan dnegan menggunakan Maxsurf dan dibandingkan hambatannya sebelum dan setelah diperbaiki. Apabila kapal perikanan tersebut telah memiliki efisiensi yang tinggi, maka biaya operasional kapal yang 40% disumbang oleh kebutuhan terhadap bahan bakar dapat direduksi. Hasil yang diperoleh adalah bentuk hullform setelah melalui mengalami perubahan mampu menurunkan konsumsi bahan bakar hingga lebih dari 11%. Kata kunci: efisiensi, kapal perikanan, hullform, bahan bakar, bahan bakar. PENDAHULUAN Kapal perikanan yang dibangun di beberapa galangan kapal, baik galangan kapal tradisional maupun galangan kapal modern sering melupakan desain awal pada tahap pembangunannya. Memang pada galangan kapal modern, misalnya dengan bahan yang terbuat dari fiberglass, perencanaan dan sentuhan teknologi itu telah ada, tetapi belum ada jaminan yang menyatakan bahwa desain yang direncanakan tersebut merupakan desain yang paling efisien ditinjauan dari segi hambatan, propulsi, dan distribusi muatan. Apabila dibandingkan lagi dengan desain kapal perikanan tradisional, maka hasil efisiensinya lebih kecil dibandingkan galangan kapal modern. Sebenarnya efisiensi itu dapat ditingkatkan lagi dari bentuk lambung kapal (hull form) tanpa mengurangi besar muatan yang diinginkan oleh pemesan (owner requirement). Dengan kata lain, kapal yang ukurannya kecil dibandingkan kapal yang besar (1-10%) bisa saja muatannya lebih banyak dan efisiensinya lebih tinggi akibat adanya optimasi dan perbaikan desain pada lambung kapal. Apabila penerapan optimisasi atau perbaikan bentuk lambung ini dilakukan pada kapal-kapal perikanan, maka A-21-1

biaya pembangunan kapal (biaya material) dapat dikurangi. Demikian halnya dengan biaya operasional (biaya bahan bakar) juga akan dapat direduksi akibat penurunan hambatan sebagai fungsi bahan bakar. Seperti yang disimpulkan oleh penelitian Hadi (2009) bahwa komponen biaya operasional terbesar pada kapal perikanan terletak pada bahan bakar. Biaya operasional penyediaan bahan bakar untuk keperluan melaut hampir mencapai 40%. Kecenderungan konsumsi bahan bakar yang tinggi ini disebabkan kurang efisiennya lambung kapal penangkap ikan yang dipergunakan (Hadi, 2006). Beberapa penelitian juga telah dikembangkan untuk menekan penggunaan bahan bakar bagi nelayan, antara lain dengan mencampur bahan bakar fosil dengan bahan bakar nabati dari minyak jarak. Dari pencampuran tersebut dihasilkan bahwa penggunaan bahan bakar fosil dapat dihemat sebesar 20% dari biasanya (Hadi, 2009). Namun penerapan bahan bakar fosil ini terkendala pada keterbatasan penyediaan minyak jarak masih sangat jarang. Sebenarnya nelayan telah mengenal sumber energi alternatif menggunakan layar. Tetapi penggunaan layar waktu itu dirasakan kurang praktis misalnya dalam hal olah gerak sehingga nelayan beralih ke penggerak mesin. Penggunaan layar mampu mengurangi penggunaan bahan bakar sebesar 5 % sampai 20 % (Manik dkk, 2008; Alister 1985, 1988), tergantung pada ukuran dimensi kapal dan jenis layar yang dipergunakan. Untuk saat ini, efisiensi lambung pada tahap desain perencanaan kapal menjadi pilihan terbaik untuk menekan komsumsi bahan bakar yang digunakan untuk operasi penangkapan. Desain dengan konsep tradisional atau modern yang tidak mempertimbangkan aerodinamis dan streamline pada lambung kapal akan menyebabkan inefisiensi daya ketika beroperasi. Hal ini terjadi karena besarnya hambatan kapal yang dialami saat melakukan operasi penangkapan. Dengan demikian sangat diperlukan perbaikan desain kapal perikanan pada tahap plerimiary design untuk meningkatkan efisiensi bahan bakar baik pada galangan kapal tradisional atau pun galangan kapal modern baik untuk kapal dengan material kayu dan juga material fiberglass METODOLOGI Penelitian ini dilakukan melalui survey ke kepal-kapal nelayan di Desa Meskom, Kabupatan Bengkalis. Bentuk kapal existing (hullform) dimodelkan menggunakan Maxsurf dengan membagi kapal menjadi beberapa station, waterline, dan buttocks lines. Karena kapal nelayan tidak terlalu besar, maka alat yang digunakan untuk menentukan titik-titik koordinat stasion adalah alat ukur seperti mistar. Pemilihan model sampel untuk desain kapal dilakukan secara accidental sampling. Teknik ini dipilih karena sampel desain dengan sengaja dipilih secara accidental (kebetulan) pada tempat, waktu dan cara yang sudah ditentukan untuk memperoleh data. Titik-titik koordinat pada sampel diubah menjadi titik-titik longitudinal, offset dan height pada pemodelan di Maxsurf. Desain existing yang sudah jadi di Maxsurf dicari hambatannya. Kemudian bentuk existing diubah dengan menjaga tidak terjadi perubahan displasmen (< 1%) pada desain yang baru. Proses ini diiterasi dengan trial dan error hingga berhenti pada hasil yang memberikan perubahan hambatan yang besar. Desain akhir yang mencapai tujuan tersebut menjadi desain yang diusulkan pada tahap pleriminary desain karena bila kapal dibangun, akan memberikan efisiensi yang tinggi dalam mereduksi bahan bakar. HASIL DAN DISKUSI Setelah melakukan pengukuran pada kapal yang berada di Desa Maskom, Kecamatan Bengkalis, maka diperoleh data ukuran utama kapal sebagai berikut: LOA =11-14 m; B=2- A-21-2

2,80 m; T= 0,48 1,00 m dan H=0,78-1,20 m. Besar kapal perikanan tersebut adalah 3-5 GT (Gambar 1). Kapal perikanan di lokasi penelitian menggunakan alat tangkap jaring insang, tetapi bila alat tangkap (gilnet) tidak digunakan, maka proses penangkapan ikan dilakukan dengan menggunakan jaring hanyut. Penggambaran Model. Ukuran utama kapal yang paling dominan digunakan di Desa Maskom dijadikan menjadi ukruan utama model yang akan dibuat di Maxsurf. Setelah proses penggambaran selesai, maka dilakukan pengujian hambatan kapal dengan menggunakan Seakeeper. Gambar 1. Kapal Perikanan di Desa Maskom, Kecamatan Bengkalis Kota, Kabupatan Bengkalis. Gambar 2. Perubahan Desain Kapal Perikanan dengan menggunakan Maxsurf. A-21-3

Setelah besar hambatan ditemukan maka dilakukan perubahan desain untuk memperkecil hambatan kapal. Hasil yang diberikan dapat dilihat pada Gambar 2. Hasil perhitungan yang diberikan oleh Seakeeper menyimpulkan bahwa perubahan desain pada bodyplan kapal mampu menurunkan besar hambatan sebesar 11,27%. Besar perubahan ini terjadi karena bentuk kapal awal dibuat lebih streamlinne (Gambar 3). Dengan demikian optimasi bentuk lambung dapat berpengaruh terhadap hambatan kapal sehingga optimasi bentuk lambung dapat memperkecil besar kebutuhan daya pada kapal. Daya kapal hasil optimasi dan perbaikan desain lambung sebesar 54,38 kw sedangkan pada kapal existing daya nya adalah 61,29 kw pada kecepatan maksimum. Existing Redesain ----- Gambar 3. Perubahan Bentuk Bodyplan Kapal Existing. Penelitian tentang optimisasi bentuk kapal perikanan (shape optimization) saat ini merupakan bidang yang menarik dalam riset akademik, marine desain dan manufaktur (Wilson, 2008). Optimasi bentuk badan kapal merupakan salah satu penelitian yang menyumbangkan efisiensi terbesar pada kapal. Di bawah tekanan kenaikan harga bahan bakar, terjadi peningkatan minat dalam mengurangi konsumsi bahan bakar saat melakukan operasi penangkapan. Pemilik kapal pasti menginginkan penurunan konsumsi bahan bakar selama umur kapal dalam melakukan operasi. Untuk itu, hal yang sangat mungkin dilakukan adalah optimasi bentuk badan kapal sehingga menurunkan hambatan kapal yang merupakan fungsi dari konsumsi bahan bakar (Hollenbach dan Friesch, 2010). Perencanaan bentuk lambung (hull form) akan mempengaruhi performa kualitas hidrodinamika kapal tersebut. Dengan demikian, untuk memperoleh hull form yang optimum, maka perlu penanganan perancang kapal dalam membuat rencana garis kapal. Hal ini juga akan memberi keuntungan bagi pemilik kapal, karena akan mereduksi penggunaan BBM selama operasi kapal. Metode Computational Fluids Dynamics (CFD) merupakan salah satu metode untuk melakukan optimasi bentuk lambung kapal. Metode ini telah divalidasi untuk menghindari kesalahan dalam memprediksi perbaikan hambatan kapal sehingga hasilnya dapat dipertanggungjawabkan (Hollenbach dan Friesch, 2010). Desain optimum dapat dicapai ketika desain rencana umum mengikuti desain hidrodinamis. Hasil penelitian Hollenbach dan Friesch (2010) menegaskan bahwa optimisasi kapal dapat dilakukan pada bagian haluan, bagian tengah dan bagian buritan kapal. Apabila bagian A-21-4

haluan kapal dioptimisasi, maka besar penurunan bahan bakar yang diperoleh bisa mencapai 9%. Pada bagian tengah mencapai 1% dan pada bagian buritan mencapai 5% (Tabel 1). Tabel 1. Persentase efisiensi yang mungkin dicapai saat mengoptimasi bentuk lambung (Hollenbach dan Friesch, 2010). Sedangkan menurut hasil penelitian oleh perusahaan besar Wartsila (Wartsila, 2008) menjelaskan bahwa optimasi ukuran utama kapal mampu memberikan penurunan kebutuhan daya lebih dari 10%. Warsila melakukan penelitian pada produk kapal khusus dengan melakukan penambahan panjang kapal (10-15% extra length) dari dimensi semula (Gambar 4). Mendapatkan panjang dan koefisien bentuk yang optimum memiliki dampak yang sangat besar pada tahanan kapal. L/B yang tinggi berarti bahwa kapal akan memiliki smooth lines dan wave making resistance yang rendah. Namun sebaliknya, penambahan panjang akan menyebabkan kapal memiliki luas permukaan basah (Wetted Surface Area) yang lebih besar, sehingga memiliki efek negatif pada tahanan total. Koefisien blok yang terlalu besar juga menyebabkan badan kapal menjadi terlalu gemuk dan pasti akan menambah tahanan kapal (Warsila, 2008; Papanikoloau, 2005). Gambar 4. Penambahan Extra Lenght pada ukuran Utama kapal A-21-5

KESIMPULAN Optimasi dan perbaikan bentuk lambung dapat mempengaruhi hambatan kapa. Bentuk lambung yang streamline dapat memperkecil besar kebutuhan daya pada kapal. Daya kapal hasil optimasi dan perbaikan desain lambung sebesar 54,38 kw sedangkan pada kapal existing daya nya adalah 61,29 kw pada kecepatan maksimum. Hambatan yang direduksi hampir mendekati 12% DAFTAR PUSTAKA Alister, R G. 1985. The application of sail in fisheries development. Proceedings of the Regional Conference on Sail Motor Propulsion, Manila, Philipine. Pp 24 30. Alister, R G, 1988, Sails and an aid to fishing, Lymington, UK. Pp 115 130. Hadi E. S. 2006. Kajian Propeller Engine Matching pada Kapal Ikan Tradisional di Kabupaten Batang. Majalah Kapal Vol III no 3. Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Indonesia. Hal 125 134. Hadi E. S. 2009. Rancang Bangun Kapal Layar Motor Dengan Model Lambung Katamaran Untuk Kapal Multi Fungsi Penangkap Ikan dan Bagan Apung. Laporan Penelitian. Fakultas Teknik Universitas Diponegoro. Hollenbach, U. & Friesch, J. 2010. HSVA Humbergische Schiffban-Versuchsanstalt. GMbtl, Humberg: germany. Manik P., Hadi E.S. & Zakki A.F. 2008. Studi perancangan design layar pada perahu motor tempel untuk mengurangi BBM dalam Operasi Penangkapan Ikan. Majalah Kapal Vol III no 2. Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Indonesia. Hal 86 95. Papanikolaou, A. 2005. Review of Advanced Marine Vehicles Concept. National Technical University of Athens. Greece. Wartsila. (2008). Energy Efficiency Catalogue / Ship Power R&D. Manchester: Wartsila. Wilson, D. W. 2008. Hull Form Optimization for Early Stage Ship Design. Elsevier Ltd: birmingham. A-21-6