BAB I PENDAHULUAN. Pelatihan Pengelolaan Perpustakaan Sekolah dan Perpustakaan Desa/Kelurahan, hlm. 7.

dokumen-dokumen yang mirip
MAKALAH. Pemanfaatan Perpustakaan Sebagai Sumber Belajar

BAB I PENDAHULUAN. atau sumber informasi dalam komputer yang disusun secara sistematis untuk

BAB I PENDAHULUAN. Penerbit Alumni, 1987), hlm Noerhayati Soedibyo, Pengelolaan Perpustakaan, (Bandung:

2015 MENINGKATKAN MINAT BACA MASYARAKAT MELALUI PROGRAM PERPUSERU DALAM PENGELOLAAN TAMAN BACAAN MASYARAKAT BERBASIS INFORMATION TECHNOLOGY

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kepala sekolah yang selanjutnya diterapkan dalam menjalankan tugas pokoknya

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, berketerampilan, dan berakhlak mulia. hubungan ini tepat sekali ajaran agama Islam yang menjunjung tinggi ilmu

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu ujung tombak pembangunan suatu

PENGARUH HASIL PEMBINAAN PUSTAKAWAN SEKOLAH TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PERPUSTAKAAN SMAN 3 CIMAHI

HUBUNGAN PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DAN KEAKTIFAN BELAJAR PESERTA DIDIK DENGAN HASIL BELAJAR KEWIRAUSAHAAN

PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEBAGAI PUSAT SUMBER BELAJAR. Di susun untuk memenuhi mata kuliah Pengelolaan Perpustakaan. Pendidikan

BAB 1 PENDAHULUAN. bangsa bukan hanya tugas pendidikan formal saja, tetapi pendidikan nonformal. terutama masyarakat sasaran pendidikan nonformal.

Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah sebagai Pusat Sumber Belajar bagi Siswa

BAB I PENDAHULUAN. yang teratur dan berkelanjutan yang diperlukan untuk menunjang proses

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Priyanka Permata Putri, 2013

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. pembelajaran PKn yang dilaksanakan di kelas XI IPA 1 SMA Negeri 4 Cimahi

PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR SISWA SMA MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah dan masyarakat baik pendidikan formal maupun non formal. Prioritas

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

TUGAS INDIVIDU PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEBAGAI PUSAT SUMBER BELAJAR. Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengelolaan Perpustakaan Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. harus mempunyai nilai kompetensi (Mony, 2012:6). yang cukup panjang dan bukan hal yang kebetulan sesaat semata.

PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP FUNGSI PELAYANAN REFERENS DI BADAN PERPUSTAKAAN ARSIP DAN DOKUMENTASI PROVINSI SULAWESI UTARA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi serta proses globalisasi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mereka harus membayar mahal untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

2015 STUD I TENTANG KOMPETENSI PENGELOLAAN INFORMASI TENAGA PERPUSTAKAAN SEKOLAH

BAB I PENDAHULUAN. mengatur dan menjaga sarana dan prasarana pendidikan agar dapat memberikan

SUATU TINJAUAN TENTANG PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEBAGAI PENUNJANG KEGIATAN BELAJAR-MENGAJAR DI SMKN 5 PADANG

BAB I PENDAHULUAN. (Jakarta: Pustaka Amani, 2005), hlm Redaksi Citra Umbara, Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas &

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan kebutuhan mendasar untuk kehidupan yang

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan sifat dan golongan, Perpustakaan secara umum terbagi menjadi dua

BAB I PENDAHULUAN. Glenn Doman dalam bukunya How to Teach your Baby to Read yang dikutip oleh

BAB I PENDAHULUAN. Terkadang satu proses belajar tidak dapat mencapai hasil maksimal. disebabkan karena ketiadaan kekuatan yang mendorong (motivasi).

MAKALAH PERAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DASAR UNTUK KECERDASAN ANAK. Untuk memenuhi Tugas Ujian Akhir Semester Pengelolaan Perpustakaan Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan teknologi informasi adalah munculnya perkembangan informasi yang

EFEKTIVITAS PERPUSTAKAAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR. Dosen Pengampu : Nanik Arkiyah, M.IP

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sekolah merupakan suatu organisasi pendidikan (dalam sistem sosial)

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, maka dibentuklah lembaga yang menyediakan informasi yaitu

PERAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA SISWA. Dosen Pengampu : Nanik Arkiyah, M.IP

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia yang berkualitas. Melalui pendidikan akan dapat dihasilkan sumber

2015 ANALISIS MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA

BAB I PENDAHULUAN. dasar pengetahuan, sikap, dan keterampilan bagi peserta didik (Ahira, 2013).

BAB I PENDAHULUAN. Pengaruh Promosi Dan Minat Baca Terhadap Kunjungan Pemustaka Ke Perpustakaan SD SALMAN AL FARISI Bandung

BAB I PENDAHULUAN. MEDIA, 2013), hlm Wiji Suwarno, Ilmu Perpustakaan & Kode Etik Pustakawan, (Jogjakarta: AR-RUZZ

BAB I PENDAHULUAN. karena tanpa minat seseorang sukar akan melakukan kegiatan membaca.

PENGARUH LAYANAN PERPUSTAKAAN TERHADAP KEPUASAN PEMUSTAKA DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG

BAB I PENDAHULUAN. Trisno Yuwono dan Pius Abdullah, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Praktis, (Surabaya: Arkola, 1994), hlm

Perpustakaan Perguruan Tinggi Berperan dalam Pengembangan Minat Baca Oleh: Drs. Habib, M.M.

PENGEMBANGAN MINAT BACA MASYARAKAT : UPAYA PERPUSTAKAAN SEKOLAH DAN PERPUSTAKAAN DESA DALAM MENGEMBANGKAN MINAT BACA MASYARAKAT PENGGUNANYA

BAB I PENDAHULUAN. Al-Massira, 2002) hlm Muhammad Hasan Al-umayarah, Ushul al-tarbiyah, (Amman: Dar

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat mendorong, mengembangkan, dan membina potensi-potensi jasmani

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nia Hastari, 2015

BAB I PENDAHULUAN. Dwi Sunar Prasetyono, Rahasia Mengajarkan Gemar Membaca pada Anak Sejak Dini, (Jogjakarta: Think, 2008), hlm 50

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Usaha pemerintah ke arah ini telah dilaksanakan dengan menambah jumlah

BAB I PENDAHULUAN. bentuk pendidikan baik pendidikan formal, non formal, maupun informal.

BAB I PENDAHULUAN. yang saling berinteraksi di dalamnya, salah satu komponen tersebut adalah sumber

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi (TIK) ialah mampu mengatasi berbagai persoalan yang berkaitan

Peran Pengelola Perpustakaan dalam Memberikan Pelayanan Bimbingan Pemakai di Universitas Ida Banjumi Wahab Palembang

BAB V KESIMPULAN Kesimpulan. Setelah dilakukan pengolahan data dari data terdahulu serta analisis yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. sasaran pendidikan adalah warga masyarakat yang tidak pernah sekolah/ buta aksara,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. adalah suatu proses pembentukan kecakapan-kecakapan fundamental baik

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP KUALITAS PELAYANAN REFERENSI DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS NEGERI MANADO

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin meningkat kebutuhan masyarakat terhadap pendidikan formal,

EDISI : 2. PENGEMBANGAN RPP. Modul : Pengembangan RPP Soal-soal seputar RPP

BAB I PENDAHULUAN. yang berkualitas adalah pendidikan yang mampu memberi kondisi mendidik yang

2015 HUBUNGAN KUALITAS LAYANAN JURNAL DENGAN KEPUASAN PEMUSTAKA DI PERUSTAKAAN UPT BIT LIPI BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Ibrahim Bafadal, Manajemen Perlengkapan Sekolah, Teori dan Aplikasinya, (Jakarta: Bumi Aksara, 2004), hlm. 30.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bacaan yang disusun secara sistematis untuk mempermudah pengguna dalam

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

TEMA PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEBAGAI PUSAT SUMBER BELAJAR JUDUL : PERPUSTAKAAN SEBAGAI SUMBER ILMU MAKALAH

BAB I PENDAHULUAN. Tsanawiyah disingkat MTs adalah Salah satu bentuk satuan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan dan pertumbuhan manusia terus terjadi selama hidupnya, dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu proses belajar sepanjang hidup manusia, sejak lahir hingga

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI KTSP PADA MATA PELAJARAN FIKIH KELAS VII DI MTS MIFTAHUL FALAH DAN PROBLEMATIKANYA SERTA SOLUSINYA

Implementation of Edu-tourism Program in Museum Asia Afrika Library. Implementasi Program Edu-tourism di Perpustakaan Museum Asia Afrika

Standar kopetensi Pendidikan oleh Fauzan AlghiFari / / TP-B

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran yang bermutu mampu membekali peserta didik dalam

BAB I PENDAHULUAN. Untuk menciptakan lingkungan yang memungkinkan terjadinya interaksi peranan. guru dan sarana pembelajaran sangatlah menentukan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Chynthia Paramitha, 2015

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu aspek yang diprioritaskan, dalam pembangunan di

BAB I PENDAHULUAN. Benawati Suardihan, Persepsi Mahasiswa tentang Penggunaan Prasarana Pembelajaran Di Jurusan Pendidikan Teknik Sipil FPTK UPI

BAB I PENDAHULUAN. untuk menggerakan seluruh kegiatan dan menentukan keberhasilan kegiatan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan Interior

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Membaca adalah salah satu media penyerapan ilmu pengetahuan dan informasi, karena kemampuan baca yang tinggi akan memacu seseorang untuk mengembangkan diri melalui penyerapan ilmu pengetahuan, teknologi dan budaya. Membaca juga merupakan kegiatan yang memberdayakan beberapa indra secara bersamaan, karena melalui membacalah maka ilmu dapat direkam lebih banyak dan lebih lama. 1 Data dari UNESCO menyatakan bahwa sekitar 1,35 milyar penduduk dunia atau sekitar sepertiga penduduk dunia mengalami buta aksara. Sebagian besar buta aksara tersebut dialami oleh wanita atau 1:2 antara pria buta aksara dengan wanita. Sebagian besar penduduk buta aksara tersebut adalah penduduk negara dunia, termasuk Indonesia. 2 Data yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2006 menunjukkan bahwa masyarakat kita belum menjadikan kegiatan membaca sebagai sumber utama mendapatkan informasi. 1 Murniaty, Pengembangan Minat Baca Masyarakat, Diskusi dan Pelatihan Pengelolaan Perpustakaan Sekolah dan Perpustakaan Desa/Kelurahan, (Tarutung, Universitas Sumatera Utara, 18-19 Maret 2013), hlm. 4. 2 Murniaty, Pengembangan Minat Baca Masyarakat, Diskusi dan Pelatihan Pengelolaan Perpustakaan Sekolah dan Perpustakaan Desa/Kelurahan, hlm. 7. 1

Masyarakat lebih memilih menonton televisi (85,86%), mendengarkan radio (40,26%), daripada membaca koran (23,46%). 3 Memang masyarakat kita sejak dahulu jauh lebih mengandalkan budaya lisan daripada tulisan. Selain itu, kemajuan media elektronik menjadi salah satu faktor yang ikut menghambat lajunya kebiasaan membaca. Misalnya, masyarakat sekarang lebih banyak menghabiskan waktu di depan televisi daripada membaca. Minat dan kebiasaan membaca harus ditumbuhkan dan dibina sejak usia dini. Usia sekolah merupakan usia yang tepat untuk membina kebiasaan membaca. Dengan berkembangnya minat baca, diharapkan dapat mendorong minat siswa maupun mahasiswa untuk memperdalam ilmu dan pengetahuan serta kebudayaan. Sehingga, dari kesukaan membaca akan meningkat menjadi gemar belajar dan senang terhadap ilmu pengetahuan. Tinggi rendahnya tingkat minat baca seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut adalah: (1) rasa ingin tahu yang tinggi atas fakta, teori, prinsip, pengetahuan, dan informasi, (2) keadaan lingkungan sosial yang kondusif, (3) keadaan lingkungan fisik yang memadai, dalam arti tersedianya bahan bacaan yang menarik, berkualitas, dan 3 Savira Anchatya Putri, Peningkatan Minat dan Budaya baca Masyarakat: Upaya Forum Indonesia Membaca dalam Bersinergi Menuju Masyarakat Melek Informasi, Skripsi, (Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Program Studi Ilmu Perpustakaan Universitas Indonesia, 2010), hlm. 2. 2

beragam. 4 Salah satu tempat yang menyediakan bahan bacaan tersebut adalah perpustakaan. Perpustakaan merupakan media dan sumber informasi bagi masyarakat. Dalam dunia pendidikan perpustakaan memegang peran penting dalam pemanfaatan dan pengembangan sumber-sumber intelektual. Dalam Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan dijelaskan bahwa setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, bahan habis pakai, serta perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan. Dalam pasal 1 ayat 8 bahwa standar sarana dan prasarana adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan kriteria minimal tentang ruang belajar, tempat berolahraga, tempat beribadah, perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja, tempat bermain, tempat berkreasi dan berekreasi, serta sumber belajar lain, yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran, termasuk penggunaan teknologi informasi dan komunikasi. Jika dilihat dari keterangan tersebut, hakikat perpustakaan adalah pusat sumber belajar dan sumber informasi belajar. 5 4 Sutarno NS, Perpustakaan dan Masyarakat, (Jakarta: CV. Sagung Seto, 2006), hlm. 29. 5 Darmono, Perpustakaan Sekolah: Pendekatan Aspek Manajemen dan Tata Kerja, (Jakarta: PT Grasindo, 2007), hlm 2. 3

Perpustakaan adalah sarana penunjang pendidikan yang berupa kumpulan bahan pustaka, baik berupa buku-buku maupun bukan buku. Kumpulan bahan pustaka tersebut diorganisasi secara sistematis dalam satu ruang sehingga dapat membantu muridmurid dan para guru dalam proses pembelajaran. Sehingga, perpustakaan turut serta dalam menyukseskan pencapaian lembaga pendidikan yang menaunginya. 6 Adanya perpustakaan di lembaga pendidikan akan lebih memudahkan pendidik dan peserta didik dalam memperoleh kesempatan untuk memperdalam dan memperluas wawasannya dalam berbagai hal dengan cara membaca literatur-literatur atau bahan-bahan pustaka yang telah disediakan. Oleh karena itu, perpustakaan merupakan sarana penunjang pendidikan yang keberadaannya sangat dibutuhkan sebagai sumber belajar, serta mampu mewadahi dan mengembangkan minat baca peserta didik. Keberadaan perpustakaan merupakan salah satu kebijakan pemerintah dalam mendorong masyarakat untuk dapat meningkatkan minat baca. Oleh karena itu, pada tahun 2007 lalu pemerintah telah menetapkan undang-undang mengenai perpustakaan dan segala aspek yang berkaitan dengan pemanfaatan fasilitas pelayanan perpustakaan terhadap peningkatan minat baca masyarakatnya. Di perpustakaan bagian pelayanan merupakan ujung tombak dari setiap kegiatan dan 6 Andi Prastowo, Manajemen Perpustakaan Sekolah Profesional, (Jogjakarta: DIVA Press, 2013), hlm. 45. 4

selalu berhubungan langsung dengan pengunjung. Baik buruknya citra perpustakaan juga ditentukan pada bagian pelayanan. Bisa saja masalah-masalah perpustakaan yang berkaitan dengan pengunjung muncul pada bagian ini. Oleh sebab itu, setiap petugas perpustakaan perlu melaksanakan tugasnya dengan penuh dedikasi, selalu mengutamakan kualitas pelayanan yang diberikan. Karena apabila pelayanan perpustakaan berjalan dengan baik, maka citra perpustakaan dapat dijaga dengan baik dimata pengunjung. Sehingga pengunjung senang berkunjung ke perpustakaan dan minat baca akan tumbuh dan berkembang dengan sendirinya. Dalam penelitian Dewi Cahyani Purwaningsih pada tahun 2015 ditemukan bahwa pelayanan yang diberikan oleh pihak perpustakaan sekolah berpengaruh terhadap minat baca siswa dengan dibuktikan dari hasil analisis data sebesar 28,73%. Dalam skripsi ini disebutkan bahwasanya semakin meningkat pelayanan perpustakaan maka minat baca siswa semakin meningkat. 7 Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti tertarik untuk meneliti dan membuktikan kembali penelitian tentang pelayanan perpustakaan dan pengaruhnya terhadap minat baca. Judul penelitian dari permasalahan yang peneliti ambil ialah Pengaruh Kualitas Pelayanan Perpustakaan terhadap Minat 7 Dewi Cahyani Purwaningsih, Pengaruh Fasilitas Perpustakaan dan Pelayanan Perpustakaan terhadap Minat Membaca Siswa Kelas XI di Perpustakaan SMK N 1 Kendal, Skripsi, (Semarang: Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang, 2015), hlm. 77. 5

Baca Mahasiswa UIN Walisongo Semarang (Studi di Perpustakaan Fakultas UIN Walisongo Semarang). B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas, dapat dirumuskan pokok permasalahan seberapa besar pengaruh kualitas pelayanan perpustakaan terhadap minat baca mahasiswa UIN Walisongo Semarang? C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka secara operasional tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kualitas pelayanan perpustakaan terhadap minat baca mahasiswa UIN Walisongo Semarang. 2. Manfaat Penelitian a. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan informasi dalam bidang perpustakaan tentang kualitas pelayanan perpustakaan dalam rangka meningkatkan minat baca mahasiswa. b. Manfaat Praktis 1) Bagi Perguruan Tinggi 6

Penelitian ini dapat memberikan informasi positif tentang kualitas pelayanan perpustakaan, sehingga dapat meningkatkan minat baca mahasiswa. Penelitian ini juga dapat digunakan sebagai bahan evaluasi kinerja lembaga perguruan tinggi pada masa yang akan datang dengan lebih baik. 2) Bagi pustakawan Penelitian ini dapat memberikan masukan tentang pelayanan perpustakaan, sehingga pustakawan dapat memberikan pelayanan terbaik kepada mahasiswa. 3) Bagi pemustaka Penelitian ini dapat menjadikan referensi bagi pemustaka untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang kualitas pelayanan perpustakaan dan pengaruhnya terhadap minat bacamahasiswa. 7