Oleh: I Nengah Simpen Promotor: Prof. Dr. Ir. I Nyoman Sutarpa Sutama, M.S Ko Promotor: 1. Prof. Ir. I Wayan Redana, M.Sc, Ph.D 2. Dr. Siti Zulaikah, M.Si
Mahluk hidup memerlukan air untuk mempertahankan kehidupannya Air yang dipakai haruslah memenuhi ukuran kuantitas maupun kualitasnya Kuantitas air: tergantung jenis dan jumlah (mahluk hidup) Kualitas air: bersih, jernih, segar, tidak ada rasa, dan bebas dari pencemaran Sumber: air sumur gali, air permukaan dan air dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM).
Kendala: Air PDAM: harga dan kuantitas Sumur Gali: pencemaran dan kuantitas Air permukaan: pencemaran dan kuantitas Bagaimana kalau dibuat Sumur Bor? Agar tidak sia-sia melakukan pengeboran, bgmn caranya mencari akuifer nya?
Bagaimana kalau akuifer dicari dengan cara Metoda Geolistrik? Pengukuran dg Metoda Geolistrik Penawaran
Sebagai akibat adanya proses Geomorfologi - Gaya-gaya Endogen - Gaya-gaya Eksogen - Kekuatan-kekuatan kekuatan yg berasal dari luar bumi. Terjadinya pengendapan thd hasil proses
Tempat Pengendapan 1) Material yang mengendap di sepanjang alur sungai atau parit, bagian yang keras akan menjadi lapisan penutup atau lapisan pelindungnya, sedangkan lapisan yang tidak keras dapat ditembus oleh air akan menjadi akuifer. Urat (pembuluh darah) 2) Material yang mengendap di daerah berstruktur datar, bagian yang keras menjadi lapisan penutup, sedangkan bagian yang lunak dan dapat ditembus oleh air akan menjadi akuifer. Datar/Flat 3) Material yang mengendap di lembah, lapisan keras paling bawah kemudiam terisi oleh bagian yang lunak serta ditutupi oleh bagian yang keras dan terakhir ditutupi lagi oleh bagian yang lunak. Cekungan
Metoda Geolistrik bekerja berdasarkan arus listrik yang diinjeksikan ke dalam bumi, kemudian diukur beda potensialnya. Ada beberapa konfigurasi elektroda, salah satunya konfigurasi Wenner.
Konfigurasi Werner A B : elektroda arus M N : elektroda potensial a : jarak antar elektroda ρ = K V/I K = 2 a Jadi besaran-besaran yg diukur adalah beda potensial ( V ) antara M dg N, dan kuat arus (I) yg diinjeksikan ik
Tempat Peralatan yg dipakai Metoda Analisa data
Pompa Submersible Set Peralatan Geolistrik
Alat ukur debit air Alat ukur debit air
Dipmeter, meteran dan stop watch
Data Geolistrik diolah dg program Res2divn Untuk mendapatkan kuantitas air sumur, dilakukan uji pemompaan bertingkat (Step Draw Down Test) Untuk mendapatkan kualitas air sumur, dilakukan analisa kualitatif air sumur yang meliputi kualitas fisik, kualitas kimia dan kualitas biologi
Keadaan Geografis Daerah penelitian terletak pada ketinggian 10 20 m dpl. Koordinat di sekitar 8,500584 LS 115,594636 BT. Formasi batuan: formasi batuan gunung api gunung agung muda
Bila diperhatikan hasil pengukuran data Geolistrik dapat dikatakan bahwa pada masing-masing penampang terdapat daerah- daerah yang memiliki resistivitas sangat kecil yang diduga sebagai akuifer Akuifer-akuifer memiliki pola lingkaranlingkaran bukan bentuk flat
Verifikasi 1 Berdasarkan hasil pengeboran pada Lintasan 7di titik iik24( (tanda panah) ternyata memang benar didapatkan akuifer pada kedalaman 185m 18,5 m.
Sumur pada lintasan 7
Verifikasi 2 Lintasan 4 di titik 14 (tanda panah), setelah dilakukan penggalian dalam rangka membuat sumur gali, ternyata memang benar ada akuifer pada kedalaman 17 m
Sumur pada lintasan 4
Persamaan sumur yang merupakan hubungan antara drowdown (Sw) dengan debit (Q) dalam bentuk regresi kuadratis : Y = 1083 X 2 +218,8 X 0,084 Dimana Y = Sw dan X = Q
Berdasarkan data sumur, yang diaplikasikan pada persamaan sumur, didapatkan Q optimum sebesar 0,01808 m3/s atau 65 m3/jam. Pada saat Q optimum, didapatkan Sw optimum sebesar 3,873 m. Ini berarti sumur bor tersebut mampu airnya diambil dalam jumlah 65 m3/jam yang akan mengakibatkan penurunan permukaan air sebesar 3,873 m tetapi kondisi pompa masih dalam batas aman secara teknis.
Air yang didapat layak dipakai sebagai air minum, secara kualitas masih di bawah ambang batas
1) Metoda Geolistrik dapat dipakai untuk menduga keberadaan akuifer bawah tanah dengan keakuratan yang tinggi sampai menggambarkan alur-alur akuifernya. 2) Akuifer di daerah penelitian memiliki pola berupa lingkaran dengan alur-alur seperti pembuluh darah pada tubuh manusia, bukan dalam bentuk flat.
3) Secara kuantitas, air yang didapat relatif besar dengan debit optimum 65 m3/jam. 4) Air yang didapat dari sumur bor memiliki kualitas yang baik dan layak dipakai untuk sumber air minum.
Sekian Terima Kasih Sampai Jumpai I Nengah Simpen Jurusan Fisika FMIPA Universitas Udayana Email: simpen.nengah@yahoo.com Hp: 08174741154