III. METODE PENELITIAN. Dalam memecahkan suatu masalah atau permasalahan yang dihadapi,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sistimatis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Ibu Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dalam upayanya memanfaatkan

III. METODOLOGI PENELITIAN. dilakukan dengan menempuh langkah-langkah pengumpulan data, klasifikasi data

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITITAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan metode penelitian deskriptif ini peneliti ingin memaparkan datadata. Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2010/2011.

METODOLOGI PENELITIAN. Setiap kegiatan penelitian diperlukan suatu langkah-langkah pengkajian

BAB III METODE PENELITIAN. karena dalam penelitian ini membahas tentang faktor-faktot penyebab. Negeri 4 Sekampung Lampung Timur.

III. METODOLOGI PENELITIAN. yang akan diteliti sebelumnya sehingga memperoleh hasil yang diharapkan.

III. METODOLOGI PENELITIAN. dimana suatu metode penelitian yang bertujuan mengungkapkan, menggambarkan

III. METODE PENELITIAN. diharapkan dapat tercapai. Sesuai dengan sasaran penelitian, maka penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. korelasional, untuk menjelaskan hubungan antara konsep-konsep atau. Ilmiah Remaja Terhadap Pembentukan Sikap Ilmiah Siswa.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif karena

III. METODE PENELITIAN. langkah-langkah pengkajian dengan menggunakan metode penelitian agar

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini dipergunakan metode deskriptif korelasional untuk deskripsikan dan

III. METODOLOGI PENELITIAN

tercapai seperti yang diharapkan. Metode penelitian adalah ilmu tentang metode-metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan penelitian di atas, maka metode yang digunakan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode pada sebuah penelitian sangat diperlukan, yaitu suatu bentuk metode

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. dalam penelitian ilmiah. Selain memaparkan garis-garis yang cermat, juga

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode Penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode

III. METODOLOGI PENELITIAN. secara sistematis dan factual yang menuntut untuk segera dicarikan jalan

III. METODOLOGI PENELITIAN. perencanaan, prosedur hingga teknis pelaksanaan dilapangan. Hal ini

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian sebagai salah satu cara untuk memecahkan suatu masalah

III. METODOLOGI PENELITIAN. untuk mengetahui pengaruh antara variabel x dan y yang dideskripsikan secara

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode korelasional yang bertujuan untuk. ekstrakurikuler terhadap budi pekerti siswa.

III. METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. metodologi penelitian mempunyai peranan yang sangat penting dalam pelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif. Metode penelitian dapat digunakan sebagai pedoman dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode sangat

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian korelasional, karena penelitian melibatkan tindakan pengumpulan

III. METODOLOGI PENELITIAN. hubungan antara konsep-konsep atau nilai-nilai dari variabel yang satu

III. METODOLOGI PENELITIAN. pendidikan nilai dalam keluarga terhadap sikap tanggung jawab siswa di kelas X

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian dapat tercapai seperti yang diharapkan.

BAB III METODELOGI PENELTIAN. khususnya mengenai Undang-Undang No.23 Tahun 2002 Tentang

III. METODELOGI PENELITIAN. sesuai dengan fakta yang ada. Oleh karena itu peneliti ingin menggambarkan

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian adalah ilmu pengetahuan yang membahas jalan atau cara mengemukakan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Setiap kegiatan penelitian diperlukan suatu langkah-langkah pengkajian

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian dapat tercapai seperti yang diharapkan.

I. METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode ini dibutuhkan karena untuk menentukan data penelitian, menguji

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

III. METODOLOGI PENELITIAN. deskriptif ini penulis ingin memaparkan data-data dan menganalisis data

BAB. METODOLOGI PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah menggunakan metode deskriptif korerasional

III. METODOLOGI PENELITIAN. Setiap kegiatan penelitian diperlukan suatu langkah-langkah pengkajian

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan. ataupun karakteristik, serta objek yang akan diteliti.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode

III. METODE PENELITIAN. deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Tujuan dari penelitian deskriftif ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terjadi dengan menggunakan teknik pokok angket dan tehnik penunjang

pemahaman ideologi Pancasila terhadap sikap moral.

III. METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN. menumbuhkan kesadaran siswa terhadap penegakan Hak asasi manusia

III. METODE PENELITIAN. Penggunaan metode penelitian harus sesuai dengan masalah yang dihadapi oleh

METODE PENELITIAN. penelitian yang dimana yang dimaksud dengan penelitian deskriptif menurut

BAB III Metodologi Penelitian. Dalam penelitian diperlukan metode penelitian, tujuannya adalah agar

METODOLOGI PENELITIAN. korelasional, untuk menjelaskan hubungan antara konsep-konsep atau nilai-nilai

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

III. METODOLOGI PENELITIAN. masalah yang diteliti, sehingga memperoleh hasil yang diharapkan. Metode

III. METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini mendeskrifsikan keadaan yang terjadi pada saat sekarang secara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setiap kegiatan penelitian, dalam upaya untuk menemukan data yang valid, menguji suatu kebenaran ilmu pengetahuan.

METODOLOGI PENELITIAN. sesuai dengan apa yang telah direncanakan. Adapun langkah-langkah yang

III. METODE PENELITIAN. fenomena alamiah maupun fenomena buatan manusia. Penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Sangat diperlukan suatu bentuk metode yang sesuai dengan masalah yang

III. METODOLOGI PENELITIAN. metode tersebut. Penelitian asosiatif adalah penelitian yang bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif, karena. penyelesaian dari masalah yang diteliti.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sistematis dan mengadakan analisa secara logis rasional.

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dan korelasional,

METODOLOGI PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2014: 2). Oleh karena itu

III. METODE PENELITIAN. berusaha untuk mengetahui sejauh mana faktor faktor seperti faktor ekonomi

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Metode ini

III.METODOLOGI PENELITIAN. dan akurat yang dirasa mendesak untuk segera dicarikan solusinya.

III. METODOLOGI PENELITIAN. metode penelitian deskriptif dengan pendekatan Kualitatif. Berikut ini definisi

III. METODOLOGI PENELITIAN. sebelumnya, sehingga memperoleh hasil yang diharapkan.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif,

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan

METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan

III. METODOLOGI PENELITIAN. langkah-langkah pengkajian dengan menggunakan metode penelitian agar

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan

METODOLOGI PENELITIAN. metode deskriptif kuantitatif, untuk mengetahui pengaruh antara variabel

III. METODOLOGI PENELITIAN. mengumpulkan data serta bagaimana penelitian di lapangan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. sebenarnya yaitu untuk mengetahui bagaimanakan

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Di Lingkungan Komplek Putraco terdapat 1 TK dan 1 Pos Paud, yang. keduanya kurang dimanfaatkan oleh masyarakat setempat

III. METODOLOGI PENELITIAN. akan mengungkap dan mendeskripsikan upaya sekolah dalam meningkatkan

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. pada masalah-masalah atau fenomena-fenomena yang ada pada saat penelitian

METODE PENELITIAN. ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif yang menggunakan tujuan

III. METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam memecahkan suatu masalah atau permasalahan yang dihadapi, metodelogi penelitian mempunyai peranan yang sangat penting dalam penelitian ilmiah, maka disini sangat di perlukan suatu metode yang sesuai dengan masalh yang akan diteliti oleh penelitian sebelumnya, sehingga akan memperoleh hasil yang diharapkan. Metode ini dirasakan sangat penting karena metode berguna untuk memperoleh data yang akurat dan pengembangan pengetahuan serta untuk menguji suatu kebenaran. Maka didalam pengetahuan tersebut ini akan menentukan nilai ilmiah atau tidaknya suatu hasil dari penelitian yang akan diteliti. Metodologi merupakan ilmu yang membicarakan tentang metode, sedangkan metode penelitian adalah ilmu pengetahuan yang membahas jalan atau cara mengemukakan teknik-teknik beserta alat-alat yang sistematis untuk mencapai tujuan. ( Winarno Surachmand, 1989:105) Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif, karena dalam penelitian ini mendesripsikan keadaan yang terjadi pada saat sekarang secara sistematis dan faktual yang menunutut untuk segera dicarikan jalan keluarnya.

5 Metode Deskriptif merupakan penyelidikan yang menuturkan, menganalisis, mengklasifikasikan penyelidikan dengan metode survey dengan teknik interview, angket dan observasi, teknik tes, studi kasus, studi komperatif, studi gerak dan waktu, analisis kualitatif, studi kooperatif atau operasional. (Winarno Surakhmad, 1984 : 139) Sedangkan penjelasan lain tentang metode deskriptif adalah Presedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan/melukiskan keadaan/subyek/obyek penelitian (seseorang, lembaga, masyarakat dan lainlain) pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak sebagai mana adanya. ( Hadari Nawawi, 1991 : 63) Kemudian pendapat lain mengemukakan bahwa metode deskriptif adalah metode yang digunakan untuk memecahkan masalah yang sedang dihadapi pada situasi sekarang yang dilakukan dengan menempuh langkah-langkah pengumpulan, klasifikasi dan analisa pengolahan data, membuat gambaran tentang suatu keadaan secara objektif dalam suatu deskriptif. (Moh. Ali, 1985: 131) Jadi Metode Deskriptif adalah suatu metode yang digunakan untuk melakukan penelitian ilmiah dengan tujuan untuk pemecahan masalah yang ada sekarang melalui suatu cara pendeskripsian atau penuturan atau penggambaran keadaan secara objektif berdasarkan fakta fakta sebagaimana adanya dengan penafsiran data yang ada.

6 B. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi merupakan keseluruhan obyek penelitian yang dapat terdiri dari manusia, hewan, benda-benda, tumbuhan, nilai tes atau peristiwa-peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu dalam suatu penelitian. (Hadari Nawawi, 1991 : 141). Pendapat lain menjelaskan bahwa Populasi adalah semua nilai baik hasil perhitungan maupun pengukuran, baik kuantitatif maupun kualitatif dan pada karakteristik tertentu mengenai sekelompok objek yang lengkap dan jelas. (Husaini Usman, 004 : 43) Pendapat lain menjelaskan bahwa Populasi Merupakan salah satu komponen terpenting dalam sebuah penelitian mengingat penelitian akan menentukan validitas data dalam penelitian. Populasi merupakan kelompok yang menarik peneliti dimana kelompok tersebut oleh peneliti dijadikan sebagai objek untuk menggeneralisasikan hasil penelitian. (Fraenkel dan Wallen, 1990 : 68). Sedangkan menurut Ida Bagus Mantra dan Kasto Dalam Masri Singarimbun dan Sofyan Effendi, 199 : 141 populasi merupakan jumlah keseluruhan unit analisa yang ciri-cirinya akan diduga. Berdasarkan pengertian diatas maka yang akan menjadi populasinya adalah seluruh anggota Komite sekolah SMA N 4 Kota Metro.

7 Tabel. Struktur organisasi komite Sekolah SMAN 4 Kota Metro Tahun 009/010 NO NAMA KETERANGAN STATUS 1. Drs. A. Sediyanto Kepala sekolah Kepala sekolah. Pror. Dr. Hi. Juhri AM, M.Pd Ketua Tokoh Pendidikan 3. Drs. Chairudin Wakil Ketua Tokoh Masyarakat 4. Drs. Sutarman Sekretaris Tokoh Agama 5. Mudiman sahiman Wakila Sekretaris Tokoh Masyarakat 6. Hi. Nurmansyah, S.Pd Bendahara Tokoh Pendidikan 7. Surachman Wakil bendahara Orang Tua siswa 8. Maizir Ilyas, S.H Pemerisa Keuangan Tokoh Masyarakat 9. Drs. Marsum Ahmadi Pemerisa Keuangan Tokoh Pendidikan 10. Dra. Srijayanti Pemerisa Keuangan Orang Tua siswa 11. Isparni Bendahara Pembantu Unsur Staf tata Usaha Jumlah 11 Orang Sumber Data Primer: SMA N 4 Kota Metro tahun 009/010. Sampel Menurut Muhammad Ali (1993:64) Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek penelitian yang dianggap mewakili seluruh populasi dan diambil menggunakan teknik tertentu. Menurut Suharsini Arikunto (1998:107) apabila subjek kurang dari 100 lebih baik diambil semuanya sehingga penelitianya merupakan penelitian populasi. Jika subjeknya besarnya besar atau lebih dari 100 dapat diambil antara 10-15 % atau 0-5% atau lebih.

8 Dalam penelitian ini menggunakan penelitian populasi karena subjeknya hanya berjumlah 10 orang. Sesuai dengan pendapat diatas, karena populasinya kurang dari 100 orang yaitu 10 orang, maka seluruh jumlah populasi dijadikan sampel penelitian, dan untuk kepentingan penelitian selanjutnya sampel atau responden di tambahkan dari orang tua siswa/wali muridyang berjumlah 9 orang sehingga sampel penelitian berjumlah 0 orang responden. C. Variabel Penelitian, Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Menurut Sanafiah Faisal (1991:3) variabel adalah penjabaran lebih lanjut tentang konsep yang terjadi pada judul selanjutnya dideskripsikan dimensi yang dapat diukur atau dapat diambil masing-masing yang bersangkutan. Didalam penelitian ini menggunakan dua variable, yaitu variable bebas dan variable terikat, meliputi: a. Variabel bebas adalah peranan Komite Sekolah(X) b. Variabel terikat adalah Kualitas Sekolah (Pendidikan) (Y).. Definisi Operasional Untuk memahami objek permasalahan dalam penelitian ini secara jelas maka diperlukan pendefinisian variabel secara operasional : 1. Peranan Komite sekolah Peranan komite sekolah dalam hal ini adalah bentuk perhatian komite dalam meningkatkan mutu dan membantu menyukseskan kelancaran

9 proses pembelajaran baik menyangkut perencanaan, pelaksanaan maupun penelitian. Adapun indikator-indikatornya sebagai berikut: 1. Advisor Agency (Pemberi Pertimbangan) Sebagai penyelenggara pendidikan, hendaknya komite sekolah terlibat dalam penentuan dan pelaksanaan kebijakan pendidikan di tingkat satuan pendidikan. Bentuk peran serta tersebut adalah dengan memberikan pertimbangan, masukan dan rekomendasi kepada satuan pendidikan sesuai dengan kebutuan pendidikan yang dasarkan kepada kegiatan-kegiatan seperti pendapatan terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat, pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, dan penyusunan Rencana Anggaran Pendidikan dan Belanja Sekolah (RAPBS.).. Supporting Agency (Pendukung) Komite haruslah merupakan pendukung tetap baik yang berwujud finansial, pemikiran maupun tenaga dalam penyelenggaraan pendidikan di satuan pendidikan minimal dengan mendoromg tumbuhnya perhatian dan komitmen masyarakat terhadap penyelenggaraan pendidikan yang brnutu. 3. Controlling Agency (Pengontrol) Dalam rangka transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan pendidikan, komite sekolah melakukan evaluasi dan pengawasan terhadap kebijakan, program dan keluaran pendidikan dalam bentuk

30 meminta penjelasan sekolah tenteng hasil belajar siswa dan mencari penyebab ketidak berhasilan dalam berbagai hal secara periodik. Hal ini dilakukan untuk mengetahui keterlaksanaan, hambatan yang akan di hadapi dan penyimpangan yang mungkin terjadi. Sedangkan evaluasi dilakukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan sekolah yang telah tercapai berdasarkan pertimbangan tertentu secara objektif sebagai bahan pengambilan kebijakan selanjutnya. 4. Mediate Agency (Mediator) Komite sekolah adalah mediator atau jembatan komunikasi yang baik antara pemerintah dengan masyarakat di satuan pendidikan dengan melakukan kerjasama denga masyarakat baik perseorangan maupun organisasi pemerintah dan kemasyarakatan. Selain itu, komite juga penampung dan penganalisis aspirasi, ide dan tuntutan berbagai kebutuhan pendidikan yang diajukan masyarakat. Kerjasama anatara sekolah dengan masyarakat adalah kerjasama yang melibatkan masyarakat baik secara perorangan maupun perkelompok dengan prinsip sukarela, saling menguntungkan dan memiliki kepentingan bersama dalam rangka membantu kelancaran penyelenggaraan pendidikan di sekolah. Kerjasama ini bertujuan mendayagunakan potensi masyarakat dalam membantu kelancaran penyelenggaraan pendidikan disekolah sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.

31. Kualitas Sekolah (pendidikan) Kualitas sekolah (pendidikan) adalah kemampuan sekolah dalam pengelolaan secara operasional dan efisien terhadap komponen yang berkaitan dengan sekolah sehingga menghasilkan nilai tambah terhadap komponen tersebut menurut norma/standar yang berlaku : Indikator kualitas sekolah (pendidikan) yaitu : - Menejemen sekolah - Fasilitas sekolah yang memadai - Sumber daya manusia (kepala sekolah, guru, siswa) yang berkualitas D. Pengukuran Variabel Penelitian Variabel yang di ukur dalam penelitian ini adalh besarnya tingkat peranan yang meliputi Advisor Agency, Supporting Agency,Controlling Agency, Mediate Agency. Untul mengukur variabel dalam penelitian ini dengan menggunakan alat ukur berupa angket yang berisikan besaran tingkat peranan komite sekolah dalam kualitas pendidikasn yaitu : - Berperan - Kurang Berperan - Tidak Berperan E. Teknik Pengumpulann Data Dalam penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data, hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan data yang lengkap yang nantinya dapat mendukung keberhasilan dalam penelitian ini.

3 1. Teknik pokok a. Angket Dalam penelitian ini angket disebarkan kepada para anggota komite sekolah di SMA N 4 Kota Metro sebagai responden yang isinya daftar pertanyaan yang diajukan responden dengan maksud untuk menjaring data dan impormasi langsung dari responden yang bersangkutan. Angket dalam dalam penelitian ini dipakai karena data yang diperlukan adalah angkaangka yang berupa skor nilai, untuk memperoleh data utama dan analisis. Dalam setiap tes memiliki 3 alternatif jawaban yang masing-masing mempunyai skor atau bobot nilai yang berbeda, yaitu : 1. Untuk jawaban (a) diberikan skor 3. Untuk jawaban (b) diberikan skor 3. Untuk jawaban (c) diberikan skor 1 Dimana : 1. Untuk jawaban yang sesuai dengan harapan diberikan nilai 3. Untuk jawaban yang kurang sesuai dengan harapan diberi nilai 3. Untuk jawaban yang tidak sesuai dengan harapan diberi nilai 1 Berdasarkan hal diatas maka dapat diketahui nilai tertinggi adalah tiga (3), dan nilai terendah adalah satu (1).

33. Teknik Penunjang a. Wawancara Wawancara adalah teknik pengumpulan data dengan cara Tanya jawab sepihak yang dikerjakan secara sistematis berdsarkan tujuan penyelidikan. Pada umumnya dua orang atau lebih hadir dalam proses Tanya jawab itu secara fisik masing-masing pihak dapat menggunakan saluran komunikasi secara wajar dan lancar. (Sutrisno hadi, 1994 : 50). b. Observasi Observasi merupakan metode pengumpulan data dengan mengamati langsung dilapangan dengan merekam, meghitung, mengukur dan mencatat kejadian. Teknik observasi yang digunakan adalah teknik observasi partisipasi sebagian (Partial Participant) yaitu peneliti ikut aktif berpartisipasi pada aktivitas yang sedang diamati tetapi tidak sepenuhnya, keterlibatan peneliti hanya pada saat yang dianggap perlu untuk pengambilan data. F. Validitas dan Uji Reabilitas 1. Validitas Dalam penelitian ini untuk menentukan validitas item soal dilakukan kontrol langsung terhadap teori-teori yang melahirkan indikator-indikator yang dipakai. Validitas yang digunakan yaitu dengan cara mengkonsultasikan kepada dosen pembimbing yang ada dilingkungan program studi PPKn Universitas Lampung, berdasarkan konsultasi tersebut diadakan perbaikan sesuai dengan keperluan.

34. Uji Realibilitas Menurut Suharsini Arikanto (1998;1) untuk membuktikan kemantapan alat pengumpulan data maka akan diadakan uji coba angket, realibilitas menunujukkan bahwa suatu instrumen dapat dipercaya untuk dipergunakan sebagai alat pengumpulan data instrumen tersebut sudah baik. Menurut Sutrisno Hadi (1986:94) adapun langkah-langkah yang ditempuh adalah sebagai berikut : 1. Menyebarkan angket untuk uji realibilitas kepada 10 orang diluar responden. Untuk menguji realibilitas soal angket digunakan teknik belah dua atau ganjil genap. 3. Kemudian mengkorelasikan kelompok ganjil dan genap dengan korelasi Product Moment, yaitu : rxy Dimana : x xy x y x y y N N N rxy X Y N = hubungan variabel X dan Y = Variabel bebas = Variabel terikat = Jumlah responden

35 4. Kemudian dicari realibilitasnya dengan menggunakan rumus Spear brown (Sutirno Hadi 1986:37) agar diketahuai koofisien seluruh item yaitu : rxy = rgg 1 rgg Dimana : rxy = Kooefisien realibilitas seluruh tes rgg = Koofisen korelasi item ganjil genap Adapun kriteria realibel (Manase mallo, 1986:139) adalah sebagai berikut: 0,90-1,00 = Realibilitas tinggi 0,50-0,89 = Realibilitas sedang 0,00-0,49 = Realibilitas rendah G. Teknik Analisis Data Tindak lanjut dari pengumpulan data adalah menganalisis data. Dalam peneletian ini menggunakan suatu analisis data kualitatif yaitu dengan menguraikan kata-kata dalam kalimat serta angka secara sistematis, selanjutnya menggunakan rumus yang dikemukakan oleh Sutrisno Hadi, yaitu: I = NT NR K Dimana : I = Interval NT = Nilai Tertinggi NR = Nilai Terendah K = Kategori

36 Untuk menguji keeratan hubungan dilakukan dengan menggunakan rumus Chi Kwadrat yaitu : X B K ( Oij E ij ) i j ji E ij Keterangan : X = Chi Kuadrat B i j K ji = Jumlah Baris = Jumlah Kolom ij = Banyaknya pengamatan yang terjadi O ij = banyaknya gejala yang diharapkan E ij = Frekuensi yang diharapkan ( Sujana 1996 : 80) Kemudian untuk mengetahui tingkat persentase (Mohammad Ali, 1993:184) digunakan rumus sebagai berikut : F P = x100% N Dimana : P = bersarnya persentase F = junlah alternatif seluruh item N = jumlah perkalian antar item dan responden

37 Untuk menguji tingkat keeratan hubungan antara peranan komite sekolah dalam meningkatkan kualitas sekolah di SMA Negeri 4 Kota Metro tahun pelajaran 010/ 011), Dengan kriteria uji sebagai berikut : Jika X hitung lebih besar atau sama dengan X tabel dengan taraf signifikan 5% selanjutnya data diuji dengan menggunakan rumus Koefisien Kontingensi yaitu : C = x x n Keterangan : C = koefisien Kontingensit X = Chi Kuadrat N = Jumlah sampel (Sudjana, 1996 : 80) Agar harga C diperoleh dapat digunakan untuk menilai derajat asosiasi faktorfaktor, maka harga C dibandingkan dengan Koefisien kontingensi maksimum dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut : C max = m 1 m Keterangan : C max = Koefisien Kontingensi Maksimum M = Harga maksimum antara banyak baris dan kolom dengan kriteria uji pengaruh makin dekat dengan harga C max makin besar derajat asosiasi antara faktor. (Sutrisno Hadi, 008: 317)

38 Untuk mengetahui derajat keeratan tentang hubungan dapat dilihat pada kreteria pengaruh, yang dikemukakan oleh Sudjana (1996:80) yaitu : 0,90 1,00 = Hubungan sangat tinggi 0,50 0,89 = Hubungan tinggi 0,1 0,49 = Hubungan sedang 0,00 0,1 = Hubungan rendah Untuk menafsirkan banyaknya persentase (Suharsini arikanto, 1998:196) yang diperoleh digunakan kriteria sebagai berikut : 76 % - 100 % = Baik 56 % - 75 % = Cukup 40 % - 55 % = tidak baik