BAB I PENDAHULUAN tentang desa, desa merupakan kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. tombak) dalam pelayanan kepada masyarakat serta tombak strategis untuk

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun menyatakan bahwa Negara Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia adalah negara agraris karena sebagian besar penduduknya

BAB I PENDAHULUAN. jumlah penduduk. Hal ini dapat dipastikan bahwa desa memiliki potensi yang

14 LEMBARAN DAERAH Agustus KABUPATEN LAMONGAN 10/E 2006 SERI E PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN, PENGGABUNGAN DESA DAN PERUBAHAN STATUS DESA MENJADI KELURAHAN

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 11 TAHUN 2004 TENTANG PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN DAN PENGGABUNGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG

BAB 1 PENDAHULUAN. Kepala desa merupakan pimpinan penyelenggara desa berdasarkan

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN NOMOR 5 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULELENG NOMOR 7 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN DAN PERUBAHAN STATUS DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI CILACAP PERATURAN DAERAH KABUPATEN CILACAP NOMOR 8 TAHUN 2013

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 23 TAHUN 2007

PEMERINTAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN

BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 6 TAHUN 2007 SERI E =============================================================

PEMERINTAH KABUPATEN KENDAL PERATURAN DAERAH KABUPATEN KENDAL NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN STATUS DESA MENJADI KELURAHAN

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN DAN ATAU PENGGABUNGAN DESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KERINCI TAHUN 2011 NOMOR 3

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT NOMOR 8 TAHUN 2009

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 11 TAHUN 2007

PEMERINTAH KABUPATEN LINGGA

LEMBARAN DAERAH K A B U P A T E N B A N D U N G NOMOR 9 TAHUN 2007 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 9 TAHUN 2007 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. merupakan langkah baru untuk membenahi penyelenggaraan pemerintah,

-2- Dengan Persetujuan Bersama

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 7 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN, PENGGABUNGAN DAN PERUBAHAN STATUS DESA MENJADI KELURAHAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARO NOMOR 07 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN, PENGGABUNGAN DESA DAN PERUBAHAN STATUS DESA MENJADI KELURAHAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN PERUBAHAN STATUS DESA MENJADI KELURAHAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG

BAB I PENDAHULUAN. Negara-negara yang maju dan mampu dapat dipastikan bahwa politik didalamnya

LEMBARAN DAERAH KOTA BANJAR NOMOR 6 TAHUN 2012 SERI E PERATURAN DAERAH KOTA BANJAR NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI SUKAMARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 7 TAHUN 2011 T E N T A N G

BUPATI CILACAP PERATURAN DAERAH KABUPATEN CILACAP NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 7 Tahun : 2014

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KERINCI TAHUN 2012 NOMOR

PEMERINTAH KABUPATEN LAHAT

PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 5 TAHUN 2007 SERI E PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG

BUPATI LOMBOK UTARA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI LOMBOK UTARA NOMOR 12 TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 12 TAHUN 2001 PEMBENTUKAN, PEMECAHAN, PENGGABUNGAN, DAN PENGHAPUSAN DESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 11 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN DAN PENGGABUNGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. selalu menjadi perdebatan terutama ditingkat elit politik. Desa merupakan insitusi

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN

WALIKOTA PRABUMULIH PERATURAN WALIKOTA PRABUMULIH NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan nasional adalah pembangunan manusia seutuhnya dan

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA

Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4389);

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN, PENGGABUNGAN DESA DAN PERUBAHAN STATUS DESA MENJADI KELURAHAN

BUPATI FLORES TIMUR PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG PENATAAN DESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PESAWARAN NOMOR 05 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN, DAN PENGGABUNGAN KELURAHAN

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH

- 1 - MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG PENATAAN DESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA NOMOR 11 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN DAN PENGGABUNGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI LAMANDAU PERATURAN BUPATI LAMANDAU NOMOR 41 TAHUN 2012 T E N T A N G TATA CARA PERUBAHAN STATUS DESA MENJADI KELURAHAN BUPATI LAMANDAU,

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG PENATAAN DESA

BAB I PENDAHULUAN. Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sistem pemerintahan yang

PERATURAN DAERAH KOTA BANJAR NOMOR 27 TAHUN 2006 TENTANG K E L U R A H A N DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERANAN DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN DALAM PEMBINAAN USAHA KERAJINAN KERIPIK TEMPE DI KABUPATEN NGAWI SKRIPSI

PEMERINTAH KABUPATEN EMPAT LAWANG

PEMERINTAH KABUPATEN LANDAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 2 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN DAN PENGGABUNGAN DESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2009 NOMOR 6 SERI D

DHARMOTTAMA SATYA PRAJA

LEMBARAN DAERAH K A B U P A T E N B A N D U N G NOMOR 13 TAHUN 2007 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 13 TAHUN 2007 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 28 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN, PENGGABUNGAN DESA DAN PERUBAHAN STATUS DESA MENJADI KELURAHAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR : 5 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA POLA KARIR SEKRETARIS DESA BUPATI MALANG,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KERINCI TAHUN 2011 NOMOR 2 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KERINCI NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG

L E M B A R AN D A E R A H KABUPATEN BALANGAN NOMOR 09 TAHUN 2007 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 09 TAHUN 2007 T E N T A N G

PEMERINTAH KABUPATEN EMPAT LAWANG

BAB I. tangganya sendiri (Kansil, C.S.T. & Christine S.T, 2008). perubahan dalam sistem pemerintahan dari tingkat pusat sampai ke desa.

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG PERATURAN DESA

BUPATI PASURUAN PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA

PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2009 NOMOR 10 SERI E

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Secara umum tipologi masyarakat dikategorikan menjadi dua,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG PENATAAN DESA

I. PENDAHULUAN. terselenggaranya tata pemerintahan yang baik (good governance). Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 yang direvisi dengan Undang-Undang

BUPATI BANYUMAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KERINCI TAHUN 2011 NOMOR 8 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KERINCI NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG

KABUPATEN LOMBOK BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT NOMOR 3 TAHUN 2009

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANGKA SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA SELATAN NOMOR 18 TAHUN 2006 TENTANG

KEPALA DESA NGLANGGERAN KECAMATAN PATUK KABUPATEN GUNUNGKIDUL PERATURAN KEPALA DESA NGLANGGERAN NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG

DHARMMOTTAMA SATYA PRAJA PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 20 TAHUN 2006 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PAKPAK BHARAT NOMOR 8 TAHUN 2007 TENTANG PERUBAHAN STATUS DESA MENJADI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia % dari jumlah penduduk. Hal ini dapat dipastikan bahwa desa memiliki

BUPATI KARO PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI KARO NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERATURAN DI DESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penduduk Indonesia hampir 80% berada di pedesaan maka sudah sepatutnya usaha untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa perlu mendapat prioritas utama. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang desa, desa merupakan kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Desa dibentuk atas prakarsa masyarakat dengan memperhatikan asalusul desa dan kondisi sosial budaya masyarakat setempat. Pembentukan dapat berupa penggabungan beberapa desa, atau bagian desa yang bersandingan. Pemerintahan desa terdiri atas Kepala Desa, Sekretaris Desa dan perangkat desa yang lain seperti Badan Permusyawaratan Desa (BPD). Kepala desa merupakan pimpinan penyelenggaraan desa berdasarkan kebijakan yang ditetapkan bersama BPD. Masa jabatan kepala desa adalah 6 tahun. Perangkat desa bertugas membantu kepala desa dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya. Sumber mata pencaharian desa yang utama adalah pertanian. Di bidang pertanian sebagai akibat pertambahan penduduk yang relatif tinggi dan praktekpraktek sosial lainnya, tanah yang dimiliki atau diusahakan rata-rata perkapita 1

2 sangat sempit sehingga hasil yang diperoleh dari tanah tersebut terutama dengan usaha-usaha atau cara-cara tradisional tidak mungkin mencukupi kebutuhan hidup keluarga ditambah lagi dengan kebutuhan hidup konsumerisme yang saat ini sedang menggebu-gebu juga mempersulit masyarakat dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari, sehingga gambaran atau potret kelabu akan semakin kelabu apabila tidak segera diadakan tindakan perbaikan. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa sebenarnya sudah banyak dilakukan dan masih terus dilakukan hingga saat ini, baik melalui pendidikan, kesehatan, program keluarga berencana dan sebagainya. Namun karena tidak adanya motivasi masyarakat untuk mengikuti kegiatan yang dilaksanakan tersebut tidak membuahkan hasil yang berarti. Untuk mengatasi hal tersebut agar tidak terus berlarut, maka dituntut bagaimana kinerja pemerintahan desa dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan jalan melalui pendekatan kepada warga desa, akan pentingnya kegiatan yang selama ini dilaksanakan, sehingga tingkat kehidupan masyarakat akan membaik. Peningkatan taraf hidup masyarakat desa disamping melalui usaha pertanian, dapat juga ditempuh melalui kegiatan industri, seperti industri kerajinan rakyat, yang berfungsi sebagai usaha pokok atau sekedar usaha sampingan pada saat waktu luang. Usaha jenis ini dapat memberi kesempatan kerja dan tambahan penghasilan. Disamping itu perlu juga ditegaskan bahwa menaikkan produksi pertanian belum menjamin kenaikkan standar hidup masyarakat pedesaan, akan tetapi perlu diikuti dengan menyediakan atau memperluas pemasaran dengan jaminan harga

3 yang memadai. Kalau tidak, mereka akan terjerumus kedalam genggaman tengkulak. Dalam bidang ini kinerja pemerintahan desa memegang peranan penting. Dalam kepemimpinannya, pemerintah desa diharapkan dapat menjawab pembangunan yang selama ini dilaksanakan di desa Maangkunegara (2005:5). Banyak program kerja yang dilaksanakan dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat, seperti melalui lembaga-lembaga resmi yang ada atau mendirikan lembaga-lembaga baru yang dapat menyalurkan bantuan kredit dengan syarat ringan dan tanpa proses yang berbelit-belit supaya masyarakat tertarik untuk mengambilnya. Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa banyak aspek atau sektor yang perlu diperhatikan dan banyak bidang yang harus dibangun oleh pemerintah desa, seperti membangun industri pemasaran, bimbingan dan penyuluhan, usaha pendidikan, menciptakan situasi yang menjamin dan mendorong ketenangan berusaha, pendirian lembaga-lembaga resmi yang menopang dan lain-lain. Fenomena yang terjadi di desa Medan Sinembah Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang, penulis melihat bahwa kepedulian pemerintah desa membangun mental masyarakat desa baik dalam bentuk menumbuhkan maupun mengembangkan semangat membangun yang dijiwai oleh asas usaha bersama dan kekeluaragaan dapat dikategorikan sudah cukup baik walaupun kepala desa di desa tersebut masih berjabat selama kurang lebih 3 tahun, hal ini dapat dilihat dari tingkat kesejahteraan masyarakat desa tersebut dari hari kehari

4 sudah cukup membaik. Kendala yang ditemui disini yaitu penyuluhan yang susah diterima oleh masyarakat. Walaupun begitu pemerintah desa tetap saja harus menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang ada di desa. Sesuai dengan penjelasan diatas, bahwa tentang kinerja pemerintahan desa dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat perlu diteliti bagaimana pengentasan kemiskinan melalui pembangunan keluarga sejahtera, pengembangan kegiatan ekonomi produktif seperti latihan keterampilan, bimbingan kewirausahaan, bantuan permodalan melalui usaha peningkatan keluarga sejahtera, pengembangan fasilitas ekonomi pedesaan seperti pasar mingguan, pengembangan usaha warnet, pengembangan salon kecantikan, pengembangan kegiatan pelayanan desa, kemudian penulis menuangkan dalam bentuk proposal penelitian dengan judul : Analisis Kinerja Pemerintahan Desa Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Ditinjau Dari Peraturan Pemerintah No. 72 Tahun 2005 (Studi Kasus Desa Medan Sinembah Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang). B. Identifikasi Masalah Menurut Poerwadarmita (2000:437): Identifikasi adalah menentukan atau menetapkan Identitas, masalah adalah sesuatu yang harus dipecahkan, jadi identifikasi masalah adalah menentukan atau menetapkan sesuatu yang harus dipecahkan mengingat dalam suatu penelitian banyak dijumpai permasalahan maka harus dicari penyelesaiannya.

5 Identifikasi Masalah Dalam Penelitian ini adalah : 1. Kinerja pemerintahan desa dalam pengembangan kegiatan ekonomi produktif. 2. Kinerja pemerintahan desa dalam pengembangan fasilitas ekonomi pedesaan. 3. Kinerja pemerintahan desa dalam pengembangan peluang pasar. C. Pembatasan Masalah Hasan (2002:150), mengungkapkan batasan masalah hanya memuat masalah-masalah yang akan diteliti, di ambil dari identifikasi masalah yang relevan dengan judul penelitian. Masalah dalam penelitian ini cukup luas maka penulis hanya akan meneliti dari sebaian masalah diatas hal ini karena keterbatasan kemampuan penulis, masalah yang akan diteliti adalah : 1. Kinerja pemerintahan desa dalam pengembangan ekonomi produktif. 2. Kinerja pemerintahan desa dalam pengembangan fasilitas ekonomi pedesaan D. Rumusan Masalah Menurut Hasan (2002:150), rumusan masalah hanya memuat intisari dari latar belakang masalah yang diambil dari batasan masalah, biasanya batasan masalah dituliskan dalam bentu kalimat pertanyaan. Maka yang menjadi perumusan masalah adalah : 1. Bagaimana kinerja pemerintahan desa dalam pengembangan kegiatan ekonomi produktif di desa? 2. Bagaimana kinerja pemerintahan desa dalam pengembangan fasilitas ekonomi pedesaan?

6 E. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian merupakan hal yang paling penting untuk dirumuskan dalam suatu kegiatan agar pelaksanaan penelitian ini mencapai tujuan yang diharapkan. Penentuan tujuan tujuan penelitian berfungsi untuk menentukan arah yang tepat bagi peneliti untuk menghindari kesulitan-kesulitan yang mungkin akan terjadi dalam proses penelitian. Mengingat pentingnya suatu tujuan penelitian, maka yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui kinerja pemerintahan desa dalam pengembangan kegiatan ekonomi produktif di desa 2. Untuk mengetahui kinerja pemerintahan desa dalam pengembangan fasilitas ekonomi pedesaan. F. Manfaat Penelitian Hasil penelitian yang akan dilakukan ini diharapkan dapat bermanfaat untuk: 1. Bagi pemerintah desa, diharapkan dapat menjadi bahan masukan dan sekaligus pemikiran dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 2. Bagi masyarakat desa, hasil penelitian ini dapat membuka cakrawala berpikir masyarakat setempat terutama mengenai kinerja pemerintahan desa. 3. Bagi penulis, penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan berfikir khususnya dalam bidang penelitian.