untuk mencapai cita-cita dan tujuan nasional, yaitu mewujudkan suatu masyarakat adil

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. jumlah penduduk. Hal ini dapat dipastikan bahwa desa memiliki potensi yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Otonomi Daerah adalah hak, wewenang dan kewajiban daerah otonom

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang, sebagai negara berkembang

PERAN DPRD KOTA MEDAN DALAM PENGAWASAN APBD KOTA MEDAN T.A BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR. 32 TAHUN 2004

BAB III PENYAJIAN DATA. penyebaran angket, wawancara, dan observasi. Peneyebaran angket yang penulis

BAB I PENDAHULUAN. upaya untuk dapat mewujudkan cita-cita bangsa yakni terciptanya kesejahteraan

BAB V HUBUNGAN FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL DENGAN TINGKAT PARTISIPASI PEREMPUAN

LAMPIRAN. Panduan Pertanyaan dalam Wawancara Mendalam. Nama :... Peran di PNPM-MPd :...

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Ketentuan Umum Pasal 1 ayat 2 menyatakan bahwa: Pemerintahan Desa adalah

PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN NOMOR 3 TAHUN 2012

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

I. PENDAHULUAN. Didalam kehidupan ekonomi pada umumnya, manusia senantiasa berusaha untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. disegala bidang. Mengingat semakin meningkatnya migrasi dari desa ke kota

TINJAUAN PROGRAM PEMBANGUNAN PRASARANA DAN SARANA DESA POLA IMBAL SWADAYA

BAB I PENDAHULUAN. Otonomi Daerah merupakan fenomena yang sangat dibutuhkan dalam era

PENDAHULAN. Pembangunan dilaksanakan dengan tujuan untuk mengadakan perubahan yang

BAB I PENDAHULUAN. harus diminimalisir, bahkan di negara maju pun masih ada penduduknya yang

I. PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap pembangunan di suatu daerah seyogyanya perlu dan

(PNPM : : PJOK,

BUPATI PASER PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PASER NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG

PERILAKU HUKUM TUA DALAM PELAKSANAAN PEMBANGUNAN (SUATU STUDI DI DESA KANONANG I KECAMATAN KAWANGKOAN BARAT KABUPATEN MINAHASA) Oleh DAVID V.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 73 TAHUN 2005 TENTANG KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. dipungkiri sangat bergantung pada konfigurasi politik pemerinthan pada saat

- 1 - PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 73 TAHUN 2005 TENTANG KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR

PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SERANG,

Jalan Aspal Pusong Menuju Desa Wisata

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 73 TAHUN 2005 TENTANG KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. bagi seluruh rakyat Indonesia dan di dalam undang-undang Dasar 1945,

BAB I PENDAHULUAN. merupakan langkah baru untuk membenahi penyelenggaraan pemerintah,

I. PENDAHULUAN. kesempatan dan keleluasaan kepada daerah untuk menyelenggarakan otonomi

BAB 1 PENDAHULUAN. sumbangan besar dalam menciptakan stabilitas nasional. Pembangunan desa adalah

TINJAUAN HUKUM ATAS MEKANISME PENYALURAN, PENGGUNAAN, DAN PELAPORAN SERTA PERTANGGUNGJAWABAN DANA DESA. Sumber : id.wordpress.com

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, dengan kata lain telah mengakar luas dalam sistem sosial

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Sekretariat PNPM MP Kecamatan Ranomeeto, maka adapun hasil penelitian. yang didapatkan dapat digambarkan sebagai berikut:

WALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 14 TAHUN 2016 TENTANG PENANGGULANGAN KEMISKINAN

Panduan Wawancara. Universitas Sumatera Utara

1. PENDAHULUAN. tiga prasyarat yaitu kompetisi didalam merebutkan dan mempertahankan

EFEKTIFITAS BADAN PERMUSYAWARATAN DESA SEBAGAI MITRA DAN PENGAWAS KEPALA DESA DALAM PELAKSANAAN PEMBANGUNAN DESA. Oleh : Hendi Budiaman, S.H., M.H.

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan ekonominya. Definisi pembangunan ekonomi semakin berkembang

BAB I PENDAHULUAN. kemiskinan sturktural dan kemiskinan kesenjangan antar wilayah. Persoalan

SALINAN WALIKOTA LANGSA,

BAB I PENDAHULUAN. berbeda dari situasi sebelumnya. Otonomi Daerah yang juga dapat dimaknai

BAB I PENDAHULUAN. Desa Bogak merupakan wilayah pesisir yang terletak di Kecamatan Tanjung Tiram

Implementasi Peraturan Desa Nomor 01 Tahun 2012 Tentang Anggaran Pendapatan Belanja Desa Di Desa Kauneran 1 Kecamatan Sonder

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri

PEMERINTAH KABUPATEN LAHAT

BAB I PENDAHULUAN. kemiskinan dengan meluncurkan program-program pemberdayaan. Sejak periode

PENJELASAN VI PENULISAN USULAN DAN VERIFIKASI

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA

PERAN KEPALA DESA SEBAGAI ADMINISTRATOR PEMBANGUNAN DI DESA MONCONGLOE KECAMATAN MONCONGLOE KABUPATEN MAROS

Lex et Societatis, Vol. V/No. 5/Jul/2017

BAB VIII KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. kompleks yang dihadapi negara Indonesia. Untuk menidak lanjuti masalah

Penjabaran dari urusan Kependudukan dan Catatan Sipil kami uraikan sebagai berikut :

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA

LATAR BELAKANG PENGEMBANGAN KOMUNITAS

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang melanda Indonesia menyebabkan munculnya. menurunnya konsumsi masyarakat. Untuk tetap dapat memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. ayat (1) menyebutkan bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas

BAB I PENDAHULUAN. untuk bekerja. Dalam melakukan pekerjaan harus dibedakan yaitu

PELEMBAGAAN PARTISIPASI MASYARAKAT DESA MELALUI PEMBANGUNAN BKM

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu upaya untuk mewujudkan cita-cita bangsa yakni terciptanya

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai sebuah Negara dibangun diatas dan dari desa, desa

MEKANISME PENGAWASAN PEMERINTAHAN DAERAH BERDASARKAN INPRES NOMOR 6 TAHUN Erna Herlinda. Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara

- 1 - PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOVEN DIGOEL NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

III. METODE PENELITIAN. A. Definisi Operasional, Pengukuran, dan Klasifikasi. Konsep dasar dan definisi operasional mencakup pengertian yang digunakan

IMPLEMENTASI TUGAS DAN FUNGSI KEPALA DESA. (Studi Kasus di Desa Gedangan Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo) NASKAH PUBLIKASI

BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG PEMBERDAYAAN DAN PERLINDUNGAN KOPERASI

BAB I PENDAHULUAN. yang berbentuk Republik. Dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PENANGGULANGAN KEMISKINAN

I. PENDAHULUAN. Pembangunan infrastruktur merupakan bagian dari pembangunan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. dilaksanakan secara merata bagi seluruh rakyat Indonesia yang sesuai dengan sila

BUPATI BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG

BAB IV VISI, MISI,TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN. bagaimana cara menuju ke arah tersebut. Oleh karena itu, BPMD menentukan Visi

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pembangunan desa memegang peranan yang penting karena

KOORDINASI KEPALA DESA DAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA (BPD) DALAM PEMBANGUNAN DESA DI DESA MENDIK KECAMATAN LONG KALI KABUPATEN PASER

Implementasi Program Satu Milyar Satu Kecamatan dalam Rangka Mengentaskan Kemiskinan di Kabupaten Kerinci

BAB I PENDAHULUAN. yang saling berkaitan, diantaranya, tingkat pendidikan, tingkat kesehatan

III. METODE PENELITIAN. diterapkan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah memberikan perhatian yang sebesar-besarnya pada. kepentingan masyarakatnya berdasarkan asal-usul dan adat-istiadat

PERANAN BADAN PERWAKILAN DESA (BPD) DALAM PEMBANGUNAN DESA (STUDI DI DESA TOLAJUK KECAMATAN LATIMOJONG KABUPATEN LUWU)

V. TINGKAT PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM PROGRAM PNPM MANDIRI PERKOTAAN

SKRIPSI. Diajukan guna memenuhi syarat dalam memperoleh gelar Sarjana Ilmu Administrasi Negara FISIP UPN veteran Jawa Timur

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif.

WALIKOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN ASAHAN SEKRETARIAT DAERAH Jalan Jenderal Sudirman No.5 Telepon K I S A R A N

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL (Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul) Nomor : 2 Tahun : 2015

PEMERINTAH KABUPATEN TUBAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TUBAN NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN

PEMERINTAH KABUPATEN CILACAP

PERATURAN DAERAH KUANTAN SINGINGI NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi ekonomi yang mempunyai ciri-ciri demokratis, kebersamaan, kekeluargaan, dan keterbukaan.

BAB I PENDAHULUAN. Istilah kredit berasal dari bahasa yunani credere yang berarti kepercayaan

Terwujudnya Masyarakat Tenaga Kerja Kabupaten Bandung yang Mandiri, Produktif, Profesional dan Berdaya Saing

IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN GOWA NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PASAR (STUDI DI PASAR SENTRAL SUNGGUMINASA)

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR : 15 TAHUN 2003 TENTANG LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA/KELURAHAN (LPMD/K)

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

Transkripsi:

PERAN KEPALA DESA DALAM MENINGKATKAN PEMBANGUNAN MELALUI PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI (PNPM MANDIRI) DI DESA SEI APUNG JAYA KECAMATAN TANJUNG BALAI KABUPATEN ASAHAN Oleh : Muhammad Zulfadli Nasution Djanius Djamin Abstrak PNPM Mandiri adalah program nasional dalam wujud kebijakan sebagai dasar dan acuan pelaksanaan program-program pembangunan yang berbasis pada pemberdayaan masyarakat seperti pembangunan jalan, jembatan dan lain- lain. Peran kepala desa sudah terlaksana dengan baik dalam meningkatkan pembangunan melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri ( PNPM Mandiri ) hal ini dilihat melalui hasil penelitian yaitu kepala desa berperan aktif sebagai pembina dan pengendali kelancaran serta keberhasilan pelaksanaan PNPM Mandiri di desa, membantu dalam memasyarakatkan tujuan, prinsip dan kebijakan PNPM Mandiri kepada masyarakat di wilayahnya, menjamin kelancaran pelaksanaan PNPM Mandiri didesanya sehingga pelakupelaku PNPM Mandiri di desa dapat melaksanakan peran dan fungsinya dengan baik sesuai ketentuan yang berlaku. Selain itu kepala desa juga turut menyelesaikan perselisihan dan permasalahan yang terjadi dalam masyarakat berkaitan dengan pelaksanaan PNPM Mandiri. Peran kepala desa dalam meningkatkan pembangunan melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri ( PNPM Mandiri ) sudah dijalankan oleh kepala desa dan diharapkan dapat lebih ditingkatkan. Kata Kunci : Peran, Kepala Desa, Pembangunan, PNPM A. Pendahuluan Pemerintah dan rakyat Indonesia saat ini dalam proses pembangunan, bertujuan untuk mencapai cita-cita dan tujuan nasional, yaitu mewujudkan suatu masyarakat adil dan makmur yang merata material dan spritual berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Jadi dalam hal ini kehidupan masyarakat Indonesia harus meningkat dan harus kearah yang lebih baik melalui pelaksanaan program-program pembangunan. Jika dikaitkan dengan jumlah penduduk Indonesia yang mayoritas hampir 80 % berada di pedesaan maka sudah sepatutnya Muhammad Zulfadli Nasution adalah Mahasiswa Jurusan PP-Kn FIS Universitas Negeri Medan Prof. DR. Hj. Djanius Djamin, SH. MS adalah Dosen jurusan PP-Kn Universitas Negeri Medan Jurnal CITIZENSHIP Volume 00 Nomor 00 2013 78

usaha pmbangunan masyarakat desa perlu mendapat prioritas utama didalam membangun desa menjadi desa yang diinginkan dan dicita-citakan demi menuju masyarakat yang sejahtera. Menurut Anita (2001:6) menyatakan bahwa: Rakyat Indonesia mayoritas ada di pedesaan secara statistik jumlah mereka yang ada di pedesaan sekitar 60-80% dari jumlah penduduk. Hal ini dapat dipastikan bahwa desa memiliki potensi yang sangat penting dalam bidang pertanian maupun tenaga kerja. Selain itu desa merupakan unit terkecil bagi terbentuknya masyarakat politik di Indonesia karena masyarakat pedesaan memiliki ikatan tradisi, adat istiadat dan relatif mandiri dari campur tangan pihak lain. Meningkatkan taraf hidup masyarakat desa sebenarnya sudah banyak dilakukan dan masih terus dilakukan, baik melalui pendidikan, kesehatan, program keluarga berencana dan sebagainya, namun karena kurangnya motivasi masyarakat untuk mengikuti kegiatan yang dilaksanakan tersebut tidak membuahkan hasil yang berarti. Untuk mengatasi hal tersebut tidak terus berlarut, maka dituntut peran aktif kepala desa untuk memperbaikinya karena kepala desa sebagai pemimpin dalam suatu desa mempunyai tugas dan tanggung jawab melayani urusan pemerintahan, pembangunan, ekonomi, keamanan dan kemasyarakatan di desanya demi menuju desa yang maju. Hal yang dilakukan kepala desa untuk memotivasi masyarakat dengan jalan melalui pendekatan kepada warga desa akan pentingnya kegiatan yang selama ini dilaksanakan sehingga tingkat kehidupan masyarakat akan membaik. Sugiharto (2007:74) menuliskan : Pembangunan berbasis daerah didasarkan pada beberapa unsur penting, berupa; kemantapan kelembagaan, ketersediaan sumber daya manusia yang memadai (khususnya aparatur pemerintah daerah), potensi ekonomi Jurnal CITIZENSHIP Volume 00 Nomor 00 2013 79

daerah untuk menggali sumber pendapatannya sendiri. Banyak sumber daya alam yang ada di desa dapat diolah masyarakat untuk meningkatkan pendapatan masyarakat, tetapi ada kendala yang dihadapi oleh masyarakat seperti bagaimana cara pengolahannya, pemasaran hasilnya dan juga akses jalan yang kurang baik sehingga masyarakat susah untuk membawa hasilnya ke kota untuk dipasarkan. Dalam hal ini kepala desa memegang peranan penting sebagai pemimpin di desa dalam hal mengupayakan peningkatan sumber daya manusia, pembangunan akses jalan, jembatan, dan lain sebagainya untuk menunjang peningkatan pembangunan yang berdampak pada kesejahteraan masyarakat. Selain dalam hal meningkatkan pembangunan, diharapkan kepala desa dapat mengembangkan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat yang bisa menambah pendapatan masyarakat untuk meningkatkan pembangunan desa seperti membuat kerajinan tangan seperti membuat gerabah, tikar pandan dan lain sebagainya. Untuk meningkatkan pembangunan di desa, Pemerintah dalam hal ini membuat kebijakan dengan mengeluarkan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri ( PNPM Mandiri ) yaitu pemberdayaan masyarakat untuk menciptakan/meningkatkan kapasitas masyarakat, baik secara individu maupun berkelompok, dalam memecahkan berbagai persoalan terkait upaya peningkatan kualitas hidup, kemandirian dan kesejahteraannya. Pemberdayaan masyarakat memerlukan keterlibatan yang besar dari perangkat pemerintah daerah serta berbagai pihak untuk memberikan kesempatan dan menjamin keberlanjutan berbagai hasil pembangunan yang dicapai. Kepala desa sebagai aparat pemerintah desa memegang peranan penting dalam meningkatkan pembangunan. Dengan adanya Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM Mandiri) Jurnal CITIZENSHIP Volume 00 Nomor 00 2013 80

maka dapat mempermudah kinerja kepala desa dalam meningkatkan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat. Fenomena yang terjadi di Desa Sei Apung Jaya Kecamatan Tanjung Balai Kabupaten Asahan, penulis melihat bahwa peran kepala desa memegang peranan penting dalam meningkatkan pembangunan desa. Namun demikian belum diketahui secara jelas bahwa apakah kepala desa Sei Apung Jaya mempunyai andil yang cukup besar dalam meningkatkan pembangunan demi terselenggaranya pemerintahan desa yang maju dan sejahtera sesuai dengan apa yang diinginkan masyarakat dan yang dicitacitakan oleh pendiri pendiri Negara Kesatuan Republik Indonesia yang tercinta ini. Berdasarkan uraian di atas maka penulis sangat tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul: Peran Kepala Desa Dalam Meningkatkan Pembangunan Melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri ( PNPM Mandiri ) Di Desa Sei Apung Jaya Kecamatan Tanjung Balai Kabupaten Asahan. B. Metode Penelitian Lokasi penelitian adalah desa Sei Apung Jaya Kecamatan Tanjung Balai Kabupaten Asahan, karena tempat tersebut merupakan lokasi yang baik dan strategis bagi penulis untuk melakukan penelitian. Populasi penelitian ini adalah 1056 KK yang berdomisili di desa Sei Apung Jaya. sampel dalam penelitian ini dengan mengambil 10% dari populasi yang ada yaitu 1056 KK, sehingga dapatlah diketahui populasi dalam penelitian ini berjumlah 106 KK. Variabel penelitiannya adalah peran kepala desa dalam meningkatkan pembangunan melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM Mandiri) di desa Sei Apung Jaya. Peran yaitu kepedulian kepala desa dalam mempercepat pembangunan di desa, yakni melalui kegiatan Program Nasional Jurnal CITIZENSHIP Volume 00 Nomor 00 2013 81

Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM Mandiri). Pembangunan yaitu proses perubahan untuk menuju keadaan yang lebih baik berdasarkan norma-norma tertentu. Pembangunan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pembangunan untuk meningkatkan sarana dan prasarana di desa sehingga memperlancar arus transportasi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM Mandiri) adalah Program Nasional dalam wujud kerangka kebijakan sebagai dasar dan acuan pelaksanaan program-program penanggulangan kemiskinan yang berbasis pada pemberdayaan masyarakat. Pemberdayaan masyarakat adalah upaya untuk menciptakan/meningkatkan kapasitas masyarakat, baik secara inividu maupun berkelompok, dalam memecahkan berbagai persoalan terkait upaya peningkatan kualitas hidup, kemandirian dan kesejahteraannya. C. Teknik Pengumpulan Data Observasi yang dilakukan dengan cara mengamati mengamati langsung ke lokasi penelitian untuk melihat situasi dan kondisi yang terjadi di lapangan sehingga nantinya dapat memperoleh data-data yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Angket digunakan untuk memperoleh informasi dengan bantuan faktor berupa daftar pertanyaan tertulis yang disebarkan kepada responden terpilih. Berisikan pertanyaan dan telah diberikan alternatif jawaban terhadap item (soal) yang dipertanyakan. Wawancara yang dilakukan dengan cara memberikan sejumlah pertanyaan yang ditanyakan kepada pihak-pihak yang terkait (bersangkutan) yang dianggap mampu memberikan informasi yang tepat dibutuhkan tentang objek yang akan diteliti untuk memperkuat data-data yang diperoleh dari angket. Dokumentasi (Kepustakaan) berupa pengumpulan data dari Jurnal CITIZENSHIP Volume 00 Nomor 00 2013 82

literatur maupun terbitan-terbitan dari instansi terkait berkenaan dengan topik penelitian ini. Teknik analisis data yang digunakan untuk mengetahui peran kepala desa dalam meningkatkan pembangunan melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM Mandiri) di Sei Apung Jaya Kecamatan Tanjung Balai Kabupaten Asahan teknik analisa data deskriptif kualitatif yakni menjabarkan data-data yang diperoleh di lokasi penelitian. Setelah data terkumpul, penulis akan menganalisa data dengan cara menguraikan menurut persentase dengan menggunakan rumus : Keterangan : P = Persentase pertanyaan yang dijawab f = Frekuensi jawaban responden N = Jumlah responden yang menjawab sampel Analisis data dalam penelitian ini, penulis menempuh langkah-langkah sebagai berikut: a. Analisis data tentang kinerja kepala desa b. Analisis data tentang adanya kebijakan PNPM c. Analisis data tentang kinerja kepala desa menjalankan PNPM Tujuan analisis data adalah menyederhanakan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan dipersentase. Untuk lebih jelasnya pengolahan data dari setiap pertanyaan mempunyai masing - masing satu tabel yakni sebagai berikut : Adapun hasil tabulasi angket dapat dilihat pada tabel-tabel frekuensi yang terdapat di bawah ini : Jurnal CITIZENSHIP Volume 00 Nomor 00 2013 83

1. Tanggapan responden tentang kinerja kepala desa dalam bidang pemerintahan selama menjabat Berdasarkan data yang didapat menunjukkan bahwa kepala desa telah melaksanakan kinerjanya dalam bidang pemerintahan dengan baik. Hal ini dibuktikan dengan jawaban responden seluruhnya berjumlah 86 KK (81,2%) menyatakan terlaksana dan yang menyatakan kurang terlaksana sebanyak 20 KK (18,8%). Namun ada 20 KK (18,8%) yang menyatakan kurang terlaksana ini disebabkan karena masyarakat merasa kurang puas dengan kinerja kepala desa dalam pengurusan administrasi seperti pengurusan KTP, Kartu Keluarga dan pengurusan administrasi lainnya. Selain itu wawancara yang dilakukan dengan responden rata-rata mengatakan bahwa kinerja kepala desa dalam pemerintahan terlaksana dengan baik, baik dalam bidang pemerintahan maupun administrasi desa sehingga memudahkan masyarakat dalam mengurus segala administrasi yang dibutuhkan masyarakat. 2. Tanggapan responden tentang tugas dan wewenang serta kewajiban kepala desa yang dijalankan Dari data yang didapat menunjukkan bahwa kepala desa telah menjalankan tugas dan wewenang serta kewajibannya dengan baik sesuai dengan jawaban responden seluruhnya berjumlah 85 KK (80,2%) menyatakan sudah dijalankan dan 21 KK (19,8%) yang menyatakan kurang dijalankan. Namun ada 21 KK (19,8%) yang menyatakan kurang dijalankan ini disebabkan karena masyarakat kurang puas dengan kinerja kepala desa selama ini dalam memerintah Desa Sei Apung Jaya dan masih ada sedikit ketidakadilan yang dirasakan masyarakat. Wawancara yang dilakukan dengan masyarakat sebagai responden rata rata mengatakan bahwa kepala desa dalam menjalankan tugas dan wewenangnya sebagai penyelenggara pemerintah desa sejauh ini Jurnal CITIZENSHIP Volume 00 Nomor 00 2013 84

tidak ada menyimpang dan tidak berbuat tindakan-tindakan yang melanggar normanorma yang ada dalam masyarakat. Selain itu kepala desa selama menjabat juga belum pernah mempunyai kasus yang memberatkan. Maka dapat disimpulkan bahwa kepala desa telah menjalankan tugas dan wewenang serta kewajibannya dengan baik. 3. Tanggapan responden tentang Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri ( PNPM Mandiri ) Responden seluruhnya berjumlah 97 KK (91,5%) menyatakan mengetahui dan 9 KK (8,5%) yang menyatakan kurang mengetahui. Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa masyarakat mengetahui tentang keberadaan PNPM Mandiri di Desa Sei Apung Jaya. Hal ini tak lepas dari campur tangan kepala desa dalam mensosialisasikan PNPM Mandiri ini ke masyarakat. Namun ada 9 KK (8,5%) yang menyatakan kurang mengetahui ini disebabkan masyarakat hanya mengetahui bahwa PNPM Mandiri itu adalah pembangunan tapi tidak mengetahui apa saja bentuk-bentuk kegiatan pembangunan dari PNPM Mandiri ini. Selain itu ini disebabkan sebagian kecil responden ini tidak mau tahu dengan PNPM Mandiri. 4. Tanggapan responden tentang PNPM Mandiri yang diterapkan di Desa Sei Apung Jaya Dari analisa tabel menunjukkan bahwa responden menyatakan bahwa PNPM Mandiri ini sangat cocok diterapkan di Desa Sei Apung Jaya dengan jawaban responden seluruhnya berjumlah 106 KK (100%) menyatakan bahwa PNPM Mandiri sangat cocok diterapkan di Desa Sei Apung Jaya. Hal ini menunjukkan bahwa keinginan masyarakat akan adanya peningkatan pembangunan di Desa Sei Apung Jaya sangat kuat. Masyarakat mengetahui bahwa Program PNPM Mandiri diprioritaskan pada sektor pembangunan. Masyarakat menyatakan setuju PNPM Mandiri diterapkan di Sei Apung Jurnal CITIZENSHIP Volume 00 Nomor 00 2013 85

Jaya. Ini dapat dilihat atas antusiasnya masyarakat berpartisipasi atas terlaksananya PNPM Mandiri di Desa Sei Apung Jaya. 5. Tanggapan responden tentang dukungannya terhadap PNPM Mandiri yang dijalankan kepala desa Dari analisa tabel menunjukkan bahwa responden mendukung PNPM Mandiri yang dijalankan oleh kepala desa dengan jawaban responden seluruhnya berjumlah 83 KK (78,3%) menyatakan mendukung dan 23 KK (21,7%) yang menyatakan kurang mendukung. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat sebagai responden mendukung PNPM Mandiri yang dijalankan oleh kepala desa. Namun ada 23 KK (21,7%) yang menyatakan kurang mendukung ini disebabkan karena pada PNPM Mandiri periode 2011 pembangunan lebih dititik beratkan pada kegiatan peningkatan bidang pelayanan pendidikan yaitu pembangunan gedung sekolah SD Swasta sebanyak 2 lokal dengan mobiler dan pembuatan jalan ke sekolah MTS Dok sepanjang 1176 m x 1,5 m. Kedua sekolah ini terdapat di dusun V. Ini yang membuat sebagian masyarakat kurang mendukung PNPM Mandiri yang dijalankan oleh kepala desa. Sebagian masyarakat menginginkan pembangunan PNPM Mandiri ada di dusun mereka. Diharapkan untuk periode berikutnya PNPM Mandiri lebih merata pembangunannya. 6. Tanggapan responden tentang PNPM Mandiri yang dijalankan kepala desa sudah tepat sasaran 87 KK (82%) menyatakan sangat tepat dan 19 KK (18%) yang menyatakan kurang tepat. Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa PNPM Mandiri yang dijalankan kepala desa sudah tepat sasaran. Hal ini dikatakan tepat bahwa pembangunan ini membangun sarana jalan yang sangat diharapkan masyarakat dalam melakukan aktivitas transportasi sehingga dapat lebih lancar. Selain itu program ini bertujuan Jurnal CITIZENSHIP Volume 00 Nomor 00 2013 86

meningkatkan kapasitas masyarakat dalam memberikan partisipasi berupa ide-ide atau gagasan-gagasan yang dituangkan dalam musyarawarah yang menghasilkan suatu bentuk program pembangunan yang siap direalisasikan di lingkungan masyarakat. Namun ada 19 KK (18%) yang menyatakan kurang tepat ini disebabkan karena sebagian masyarakat merasakan pembangunan PNPM Mandiri untuk periode 2011 ini kurang tepat sasaran dan cenderung pembangunannya tidak adil dan tidak merata. Dalam hal ini diharapkan kepala desa lebih bijaksana dan adil dalam meningkatkan pembangunan. 7. Tanggapan responden tentang kepala desa perduli dengan perbaikan jalan Dari analisa tabel menunjukkan bahwa kepala desa sangat peduli dengan perbaikan jalan dengan jawaban responden seluruhnya berjumlah 75 KK (70,7%) menyatakan sangat perduli dan 31 KK (29,3%) yang menyatakan kurang perduli. Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa kepala desa peduli dengan perbaikan jalan. Ada 31 KK (29,3%) yang menyatakan kurang perduli. Ini disebabkan masih ada jalan yang perlu perbaikan dan pembuatan jalan. Masyarakat berharap jalan yang belum keras dapat diaspal sehingga arus transportasi lebih lancar. Wawancara yang dilakukan dengan masyarakat sebagai responden menyatakan masih ada sebagian jalan di Sei Apung Jaya yang belum ada perbaikan, tapi untuk secara keseluruhan jalan di Sei Apung Jaya masih cukup baik. Masyarakat tidak lagi merasakan becek jika musim hujan tiba dengan adanya jalan setapak yang dibangun melalui PNPM Mandiri.. 8. Tanggapan responden tentang perealisasian PNPM Mandiri di lingkungan responden PNPM Mandiri telah terealisasi di lingkungan responden dengan jawaban responden seluruhnya berjumlah 86 KK (81,2%) menyatakan sudah terealisasi dan 20 Jurnal CITIZENSHIP Volume 00 Nomor 00 2013 87

KK (18,8%) yang menyatakan kurang terealisasi. Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa PNPM Mandiri telah terealisasi dengan baik di Desa Sei Apung Jaya. Adanya 20 KK (18,8%) yang menyatakan kurang terealiasi karena ada sebagian masyarakat yang kurang puas dengan PNPM Mandiri yang ada di lingkungannya dan cenderung kurang merata. Ini disebabkan kurangnya partisipasi masyarakat tersebut dalam PNPM Mandiri seperti tidak menghadiri rapat yang menyebabkan pembangunan PNPM Mandiri di lingkungannya kurang terealiasasi. Untuk itu di harapkan partisipasi masyarakat dalam meningkatkan pembangunan khususnya dalam PNPM Mandiri ini dan juga kebijaksanaan kepala desa dalam pemerataan pembangunan di Desa Sei Apung Jaya. 9. Tanggapan responden tentang kesuksesan kepala desa dalam menjalankan PNPM Mandiri Dari analisa tabel menunjukkan bahwa kepala desa sangat sukses dalam menjalankan PNPM Mandiri dengan jawaban responden seluruhnya berjumlah 90 KK (85%) menyatakan sangat sukses dan 16 KK (15%) yang menyatakan kurang sukses. Kepala desa sukses dalam menjalankan PNPM Mandiri. Hal ini tidak lepas dari partisipasi masyarakat dan para pelaku PNPM Mandiri dalam mensukseskan PNPM Mandiri ini. Namun ada 16 KK (15%) yang menyatakan kurang sukses ini disebabkan karena sebagian masyarakat merasa kepala desa kurang adil dan kurang bijaksana dalam menjalankan PNPM Mandiri ini. Masyarakat merasa pembangunan PNPM Mandiri belum merata. Dapat disimpulkan kepala desa sukses dalam menjalankan PNPM Mandiri 10. Tanggapan responden tentang manfaat PNPM Mandiri Jurnal CITIZENSHIP Volume 00 Nomor 00 2013 88

PNPM Mandiri sangat bermanfaat dengan jawaban responden seluruhnya berjumlah 106 KK (100%) menyatakan sangat bermanfaat. Wawancara yang dilakukan dengan masyarakat sebagai responden mengatakan bahwa PNPM Mandiri ini sangat bermanfaat bagi masyarakat seperti pembangunan jalan setapak, jembatan, tangkahan, gedung sekolah. Semua pembangunan tersebut sangat bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari masyarakat. Masyarakat tidak lagi merasakan becek jika musim hujan dengan adanya jalan setapak, masyarakat yang berada di tepi sungai juga terbantu dengan adanya tangkahan yang memudahkan aktivitas masyarakat dalam melakukan kegiatan sehari- hari seperti mencuci pakaian dan lain sebagainya. Selain itu pembangunan PNPM juga dititik beratkan pada peningkatan bidang pelayanan pendidikan yaitu pembangunan gedung sekolah SD Swasta. Jadi dapat disimpulkan bahwa PNPM Mandiri sangat bermanfaat bagi masyarakat. Diharapkan PNPM Mandiri ini dapat terus berkesinambungan dengan memajukan pembangunan sehingga meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat. 11. Tanggapan responden tentang pengaruh PNPM Mandiri dalam meningkatkan pendapatan responden Pengaruh PNPM Mandiri dalam meningkatkan pendapatan responden 52 KK (49%) menyatakan sangat berpengaruh, 36 KK (34%) yang menyatakan kurang berpengaruh dan 18 KK (17 %) yang menyatakan tidak berpengaruh. Adanya 36 KK (34%) yang menyatakan kurang berpengaruh dan 18 KK (17%) yang menyatakan tidak berpengaruh. Hal ini disebabkan karena PNPM Mandiri di Desa Sei Apung Jaya ini masih dalam proses kegiatan peningkatan sarana dan prasarana masyarakat seperti pembangunan jalan setapak, tangkahan. Namun tidak dipungkiri dengan adanya pembangunan tersebut dapat menambah pendapatan masyarakat dengan ikut serta Jurnal CITIZENSHIP Volume 00 Nomor 00 2013 89

dalam pelaksanaan PNPM Mandiri tersebut. Selain itu dengan adanya kegiatan PNPM Mandiri berupa Simpan Pinjam Perempuan ( SPP ) juga dapat menambah pendapatan dari kaum perempuan. Simpan Pinjam Perempuan ini dikhususkan bagi perempuan dalam menambah modal usaha. Pinjaman yang diberikan maksimal 1 juta rupiah untuk 1 orang dengan bunga 1 % dengan cara dicicil dan harus lunas pada akhir periode pembangunan PNPM Mandiri. Maka dapat disimpulkan PNPM Mandiri kurang berpengaruh pada peningkatan masyarakat. Mudah-mudahan PNPM Mandiri di masa yang akan datang dapat lebih meningkatkan pendapatan masyarakat dengan kegiatan pelatihan pengembangan keterampilan masyarakat dan juga kegiatan peningkatan/kapasitas kelompok usaha ekonomi. 12. Tanggapan responden terhadap kinerja kepala desa dalam meningkatkan pembangunan melalui PNPM Mandiri ini Responden sangat puas terhadap kinerja kepala desa dalam meningkatkan pembangunan melalui PNPM Mandiri dengan jawaban responden seluruhnya berjumlah 90 KK (85%) menyatakan sangat puas dan 16 KK (15%) yang menyatakan kurang puas. Berdasarkan data di atas dapat menunjukkan bahwa masyarakat sangat puas dengan kinerja kepala desa dalam meningkatkan pembangunan melalui PNPM Mandiri. Hal ini tidak lepas dari kerja sama yang baik antara kepala desa,partisipasi masyarakat dan para pelaku PNPM Mandiri. Namun ada 16 KK (15%) yang menyatakan kurang puas. Hal ini disebabkan masih adanya sarana dan prasarana yang belum diperbaiki dan pelaksanaan pembangunan yang belum merata. Dapat disimpulkan bahwa masyarakat puas dengan kinerja kepala desa dalam meningkatkan pembangunan melalui PNPM Mandiri. Jurnal CITIZENSHIP Volume 00 Nomor 00 2013 90

13. Tanggapan responden tentang pengaruh peran kepala desa terhadap pembangunan di Desa Sei Apung Jaya Peran kepala desa sangat berpengaruh terhadap pembangunan dengan jawaban responden seluruhnya berjumlah 106 KK (100%) menyatakan sangat berpengaruh. Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa peran kepala desa sangat berpengaruh terhadap pembangunan di Desa Sei Apung Jaya. Selain itu hal tersebut juga dibuktikan dengan Dana PNPM Mandiri di Desa Sei Apung Jaya yang semakin lama semakin bertambah setiap tahunnya. Hal ini tak lepas dari peran kepala desa dalam melobi dana dari Kecamatan setiap adanya pengeluaran anggaran dana PNPM Mandiri dari Kecamatan. Maka dapat disimpulkan bahwa peran kepala desa sangat berpengaruh terhadap pembangunan di Desa Sei Apung Jaya. 14. Tanggapan responden tentang kepala desa meminta partisipasi responden atau mengikut sertakan dalam meningkatkan pembangunan melalui PNPM Mandiri Kepala desa sering meminta partisipasi masyarakat atau mengikut sertakan dalam meningkatkan pembangunan melalui PNPM Mandiri dengan jawaban responden seluruhnya berjumlah 75 KK (70,8%) menyatakan sering, 20 KK (18,8%) yang menyatakan kadang-kadang dan 11 KK (10,4%) yang menyatakan tidak pernah. Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa kepala desa sering meminta partisipasi masyarakat atau mengikut sertakan dalam meningkatkan pembangunan dalam PNPM Mandiri. Adanya 20 KK (18,8%) yang menyatakan kadang-kadang dan 11 KK (10,4%) yang menyatakan tidak pernah karena setiap ada kegiatan rapat PNPM Mandiri atau dalam kegiatan lainnya responden tidak dapat menghadiri dikarenakan sibuk mencari nafkah yang umumnya bertani dan nelayan. Selain itu dalam kegiatan PNPM Mandiri Jurnal CITIZENSHIP Volume 00 Nomor 00 2013 91

belum sepenuhnya dapat menjangkau semua lapisan masyarakat. Namun masyarakat menyatakan positif dengan kegiatan PNPM Mandiri di desanya. Maka dapat disimpulkan kepala desa sering meminta partisipasi masyarakat atau mengikut sertakan dalam meningkatkan pembangunan dalam PNPM Mandiri. 15. Tanggapan responden tentang ajakan bermusyawarah atau rapat oleh kepala desa dalam peningkatan pembangunan khususnya dalam PNPM Mandiri Masyarakat sering diajak dalam bermusyawarah dalam peningkatan pembangunan khususnya dalam PNPM Mandiri dengan jawaban responden seluruhnya berjumlah 85 KK (80,1%) menyatakan sering 21 KK (19,8%) menyatakan kadangkadang. Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa masyarakat sering diajak dalam bermusyarawarah dalam peningkatan pembangunan khususnya dalam PNPM Mandiri. Ada 21 KK (19,8%) menyatakan kadang-kadang dikarenakan beberapa masyarakat menyatakan mereka memang sering diajak dalam bermusyawarah dalam PNPM Mandiri namun dikarenakan kesibukan dalam mencari nafkah maka rapat tersebut tidak dapat dihadiri. Selain itu ada sebagian kecil masyarakat yang kurang berpartisipasi dan tidak mau tahu dalam pelaksanaan PNPM Mandiri. Meski pun demikian sebagian besar masyarakat menyatakan positif terhadap PNPM Mandiri dan mengharapkan PNPM Mandiri ini terus dapat dilanjutkan sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 16. Tanggapan responden tentang kepedulian kepala desa dengan sarana dan prasarana di desa responden Kepala desa sangat perduli dengan sarana dan prasarana di desa Sei Apung Jaya dengan jawaban responden seluruhnya berjumlah 89 KK (84%) menyatakan sangat perduli 17 KK (16%) menyatakan kurang perduli. Berdasarkan data di atas Jurnal CITIZENSHIP Volume 00 Nomor 00 2013 92

menunjukkan bahwa kepala desa sangat perduli dengan sarana dan prasarana di desa Sei Apung Jaya. Namun ada 17 KK (16%) menyatakan kurang perduli. Hal ini disebabkan karena masih adanya sarana dan prasarana yang belum dibangun. Diharapkan kepala desa lebih meningkatkan lagi pembangunan sarana dan prasarana demi menciptakan masyarakat yang makmur dan sejahtera. Selain itu masyarakat juga diharapkan ikut andil perduli dalam meningkatkan sarana dan prasarana di desa Sei Apung Jaya. 17. Tanggapan responden tentang pelaksanaan PNPM Mandiri yang sering menimbulkan masalah PNPM Mandiri tidak pernah menimbulkan masalah dengan jawaban responden seluruhnya berjumlah 91 KK (85,8%) menyatakan tidak pernah, 15 KK (14,2%) menyatakan pernah. Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa pelaksanaan PNPM Mandiri tidak pernah menimbulkan masalah yang berarti. Namun 15 KK (14,2%) menyatakan pernah karena dalam pelaksanaan PNPM Mandiri masyarakat berebut untuk ikut serta dalam pengerjaan proyek PNPM Mandiri tersebut. Namun masalah tersebut masih bisa diatasi dan tidak terlalu menjadi masalah yang besar. Maka dapat disimpulkan pelaksanaan PNPM Mandiri tidak pernah menimbulkan masalah. 18. Tanggapan responden tentang aktifnya kepala desa dalam menyelesaikan perselisihan atau permasalahan menyangkut PNPM Mandiri Kepala desa selalu aktif dalam menyelesaikan perselisihan atau permasalahan menyangkut PNPM Mandiri ini dengan jawaban responden seluruhnya berjumlah 85 KK (80,2%) menyatakan selalu aktif dan 21 KK (19,8%) menyatakan kurang aktif. Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa kepala desa selalu aktif dalam Jurnal CITIZENSHIP Volume 00 Nomor 00 2013 93

menyelesaikan perselisihan atau permasalahan menyangkut PNPM Mandiri dengan mencari solusi yang tepat agar tidak terjadi perselisihan. Ada 21 KK (19,8%) menyatakan kurang aktif karena masyarakat merasakan lambannya kepala desa dalam menyelesaikan masalah atau perselisihan dalam PNPM Mandiri seperti perebutan menjadi pekerja atau tim dalam proyek PNPM Mandiri. Diharapkan kepala desa cepat tanggap dalam menyelesaikan dan memberi pengayoman dengan menjadi penengah jika ada perselisihan maupun permasalahan di Desa Sei Apung Jaya. 19. Tanggapan responden tentang pembangunan sarana dan prasarana melalui PNPM Mandiri waktu pengerjaannya selalu tepat waktu PNPM Mandiri sangat tepat waktu dalam pengerjaannya dengan jawaban responden seluruhnya berjumlah 106 KK (100%) menyatakan sangat tepat waktu. Wawancara yang dilakukan dengan masyarakat sebagai responden mengatakan kegiatan PNPM Mandiri sangat tepat waktu dalam pengerjaannya dapat dilihat seperti pembangunan jalan setapak dan pembangunan tangkahan pada periode 2010. Jika pelaksanaan PNPM Mandiri ini tidak tepat waktu maka desa tersebut akan diberikan sanksi dengan dikurangi atau tidak lagi mendapatkan dana PNPM Mandiri untuk periode berikutnya. Selain itu juga akan dikenakan sanksi hukum apabila terbukti menyalahgunakan dana, penyimpangan prosedur dan wewenang akan dihukum sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Maka dapat disimpulkan bahwa pengerjaan sarana dan prasarana PNPM Mandiri sangat tepat waktu. 20. Tanggapan responden tentang sikap kepala desa berlaku adil kepada masyarakat dalam pelaksanaan PNPM Mandiri ini Kepala desa berlaku sangat adil kepada masyarakat dalam pelaksanaan PNPM Mandiri ini dengan jawaban responden seluruhnya berjumlah 86 KK (81,2%) Jurnal CITIZENSHIP Volume 00 Nomor 00 2013 94

menyatakan sangat adil dan 20 KK (18,8%) yang menyatakan kurang adil. Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa kepala desa berlaku adil kepada masyarakat dalam pelaksanaan PNPM Mandiri. Ada 20 KK (18,8 %) yang menyatakan kurang adil karena ada sebagian masyarakat yang kurang puas dengan PNPM Mandiri yang ada di lingkungannya. Ini disebabkan pada periode Tahun 2011 pembangunan tidak merata keseluruh dusun. Padahal masyarakat dalam hal ini mengharapkan pembangunan ada di dusun mereka seperti perbaikan/pembuatan jalan. D. Pembahasan Kepala desa telah melaksanakan tugas dan wewenangnya baik dalam bidang penyelenggaraan pemerintah desa maupun administrasi desa, sehingga urusan masyarakat yang berkaitan dengan pemerintah desa dapat berjalan dengan baik. Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM Mandiri) merupakan salah satu program pembangunan yang sudah diketahui oleh masyarakat keberadaannya. Hal ini tidak terlepas dari campur tangan kepala desa dalam mensosialisasikan PNPM Mandiri ini ke masyarakat. Masyarakat di Desa Sei Apung Jaya menyatakan sangat cocok dan mendukung kegiatan PNPM Mandiri diterapkan di Desa Sei Apung Jaya. Selain itu PNPM Mandiri yang dijalankan kepala desa sudah tepat sasaran dan sudah terealisasi dengan baik. PNPM Mandiri bertujuan meningkatkan kapasitas masyarakat dalam memberikan partisipasi berupa ide-ide atau gagasangagasan yang dituangkan dalam musyarawarah yang menghasilkan suatu bentuk program pembangunan yang siap direalisasikan di lingkungan masyarakat. Jadi masyarakat yang menentukan hal-hal apa saja yang ingin dibangun di desanya sehingga PNPM Mandiri ini menjadi sangat tepat sasaran dan sangat bermanfaat. Jurnal CITIZENSHIP Volume 00 Nomor 00 2013 95

PNPM Mandiri sangat bermanfaat bagi masyarakat seperti pembangunan jalan setapak, jembatan, tangkahan, gedung sekolah. Masyarakat tidak lagi merasakan becek jika musim hujan dengan adanya jalan setapak, ini membuktikan kepala desa peduli dengan perbaikan jalan. Masyarakat yang berada di tepi sungai juga terbantu dengan adanya tangkahan yang memudahkan aktivitas masyarakat dalam melakukan kegiatan sehari- hari seperti mencuci pakaian dan lain sebagainya. Pembangunan sarana dan prasarana semakin meningkat dengan adanya PNPM Mandiri ditambah kepedulian kepala desa dalam meningkatkan sarana dan prasarana di Desa Sei Apung Jaya. Maka diharapkan PNPM Mandiri ini dapat terus berkesinambungan dengan memajukan pembangunan sehingga meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat. PNPM Mandiri kurang berpengaruh pada peningkatan masyarakat, ini dikarenakan PNPM Mandiri di Desa Sei Apung Jaya ini masih dalam proses kegiatan peningkatan sarana dan prasarana masyarakat seperti pembangunan jalan setapak, tangkahan, gedung sekolah dan lain- lain. Namun tidak dipungkiri dengan adanya pembangunan tersebut dapat menambah pendapatan masyarakat dengan ikut serta dalam pelaksanaan PNPM Mandiri tersebut. Namun hal itu belum dapat menjangkau semua lapisan masyarakat sehingga PNPM Mandiri kurang berpengaruh pada peningkatan pendapatan masyarakat. Peran kepala desa sangat berpengaruh terhadap pembangunan di Desa Sei Apung Jaya. Kepala desa sebagai pembina dan pengendali kelancaran serta keberhasilan pelaksanaan PNPM Mandiri. Dalam pelaksanaan PNPM Mandiri tidak pernah menimbulkan masalah yang berarti. Meskipun ada masalah tetap masih bisa diatasi dengan adanya kepala desa yang selalu aktif dalam menyelesaikan perselisihan atau Jurnal CITIZENSHIP Volume 00 Nomor 00 2013 96

permasalahan menyangkut PNPM Mandiri. Sehingga masyarakat menyatakan puas dengan kinerja kepala desa dalam meningkatkan pembangunan melalui PNPM Mandiri. Kepala desa berlaku adil kepada masyarakat dalam pelaksanaan PNPM Mandiri. Kepala desa sering meminta partisipasi masyarakat atau mengikut sertakan dalam meningkatkan pembangunan dalam PNPM Mandiri dengan mengajak masyarakat dalam mengikuti musyawarah atau rapat PNPM Mandiri maupun ikut dalam pelaksanaan kegiatan PNPM Mandiri. Ini merupakan salah satu cara untuk memberdayakan masyarakat dengan meningkatkan kapasitas/kapabilitas masyarakat guna mengoptimalkan pencapaian tujuan pembangunan. PNPM Mandiri sangat tepat waktu dalam pengerjaannya. Jika pelaksanaan PNPM Mandiri ini tidak tepat waktu maka desa tersebut akan diberikan sanksi dengan dikurangi atau tidak lagi mendapatkan dana PNPM Mandiri untuk periode berikutnya. Maka dari itu diperlukan peran kepala desa dalam mengawasi kegiatan PNPM Mandiri agar pelaksanaan kegiatan PNPM Mandiri tidak terbengkalai atau tepat waktu. Peran kepala desa dalam meningkatkan pembangunan melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM Mandiri) di Desa Sei Apung Jaya Kecamatan Tanjung Balai Kabupaten Asahan sangat optimal. Namun masih ada sebagian masyarakat yang merasa kurang puas dengan peran kepala desa dalam meningkatkan pembangunan melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM Mandiri). Maka diharapkan kepala desa lebih bersikap bijaksana dan adil dalam meningkatkan pembangunan melalui PNPM Mandiri pada periode berikutnya sehingga masyarakat lebih merasakan akan hadirnya program PNPM Mandiri di tengah-tengah lingkungan masyarakat. Selain itu masyarakat juga Jurnal CITIZENSHIP Volume 00 Nomor 00 2013 97

diharapkan lebih berpartisipasi dalam PNPM Mandiri sehingga pemberdayaan masyarakat lebih dapat ditingkatkan. E. Penutup Berdasarkan pembahasan di atas maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Pembangunan merupakan upaya yang dilakukan oleh pemerintah dalam mewujudkan kesejahteraan rakyat. Dengan dilaksanakannya pembangunan dalam segala aspek kehidupan bangsa tersebut, maka diharapkan dapat memacu peningkatan Pembangunan Nasional dalam rangka mewujudkan kehidupan yang sejajar dengan bangsa lain yang sudah maju. 2. Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM Mandiri) adalah Program Nasional dalam mewujudkan kerangka kebijakan sebagai dasar dan acuan program- program penanggulangan kemiskinan berbasis pada pemberdayaan masyarakat. Maka masyarakat merupakan tokoh utama dalam proses kegiatan PNPM Mandiri seperti perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan pelestarian. Keaktifan masyarakat menjadi faktor utama dalam keberhasilan pembangunan melalui PNPM Mandiri demi mewujudkan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat. 3. Jenis-jenis kegiatan yang dibiayai PNPM Mandiri adalah sebagai berikut : a. Kegiatan pembangunan atau perbaikan sarana dan prasarana yang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat terutama masyarakat miskin. b. Penambahan permodalan simpan pinjam untuk Kelompok Perempuan ( SPP ) 4. Peran kepala desa dalam PNPM Mandiri adalah sebagai pembina dan pengendali kelancaran serta keberhasilan pelaksanaan PNPM Mandiri di desa, membantu Jurnal CITIZENSHIP Volume 00 Nomor 00 2013 98

dalam memasyarakatkan tujuan, prinsip dan kebijakan PNPM Mandiri kepada masyarakat di wilayahnya, menjamin kelancaran pelaksanaan PNPM Mandiri didesanya sehingga pelaku-pelaku PNPM Mandiri Perdesaan di desa dapat melaksanakan peran dan fungsinya dengan baik sesuai ketentuan yang berlaku. Selain itu kepala desa juga turut menyelesaikan perselisihan dan permasalahan yang terjadi dalam masyarakat berkaitan dengan pelaksanaan PNPM Mandiri. Kepala desa juga berperan menjadi fasilitator proses penggalian gagasan di kelompok masyarakat dan dusun, musyawarah desa serta tahapan pelaksanaan lainnya di tingkat desa. Daftar Pustaka Ahmadi, 2003. Pengantar Metode Ilmiah, Jakarta: Balai Pustaka. Anita, Christina. 2001. Jaman Daulat Rakyat. Yogyakarta: Lappera Pustaka Utama. Akbar, Purnomo. 2000. Pengantar Statistik. Jakarta : Bumi Aksara Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta. Beratha, I Nyoman. 1992. Desa : Masyarakat Desa dan Pembangunan Desa. Jakarta: Ghalia Indonesia. Jhonson. 2000. Ilmu Politik Suatu Pengantar. Jakarta: Djambatan Santoso, Purwo. 2002. Merubah Watak Negara Strategi Penguatan Partisipasi Desa. Yogyakarta: Lappera Pustaka Utama. Purwo. 2007. Pembaharuan Desa Secara Partisipatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Sugiharto. 2007. Pembangunan dan Pengembangan Wilayah. Medan: USUpress Surakhmad, W. 2000. Metodologi Penelitian Ilmiah. Yogyakarta: Dianloka Sukardi, 2009. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara Soemantri, Bambang Trisantono. 2011. Pedoman Penyelenggaraan Pemerintahan Desa. Bandung: Fokus Media. Tim Penyusun Skripsi Jurusan PPKn FIS UNIMED. 2007. Pedoman Penulisan Skripsi. Medan: PPKn FIS UNIMED Widjaja, HAW. 2003. Otonomi Desa Merupakan Otonomi yang Asli Bulat dan Utuh. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada Wirartha, I Made, 2006. Pedoman Penulisan Skripsi. Yogyakarta: Penerbit ANDI.2008.Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri. http:www.pnpm-mandiri.org/index. Diakses 5 Mei 2011. Online Jurnal CITIZENSHIP Volume 00 Nomor 00 2013 99

2008.Pedoman Umum PNPM Mandiri.http://lomboktimurkab.go.id/files/PTO%20.pdf. Diakses 7 Mei 2011. Online.2010.Unit Pengelola Kegiatan (UPK) Kamal. http://upkkamal.wordpress.com. Diakses 10 Mei 2011. Online Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 72 Tahun 2005 Tentang Desa. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 76 Tahun 2001 Tentang Pedoman Umum Pengaturan Mengenai Desa. Peraturan Menteri Dalam Negeri No 66 Tahun 2007 Tentang Perencanaan Pembangunan Desa. Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Undang Undang No 21 Tahun 2001 Tentang Otonomi Khusus Bagi Provinsi Papua Undang Undang No 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah Keputusan Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat NO:25/KEP/MENKO/KESRA/VII/2007 tentang Pedoman Umum Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM MANDIRI). Jurnal CITIZENSHIP Volume 00 Nomor 00 2013 100