BAB III PERAN KODE ETIK PUSTAKAWAN PADA DINAS PERPUSTAKAAN DAN ARSIP PROVINSI SUMATERA UTARA

dokumen-dokumen yang mirip
Lampiran INSTRUMEN KUESIONER PENERAPAN KODE ETIK PUSTAKAWAN PADA PERPUSTAKAAN POLITEKNIK NEGERI MEDAN

(1) Aturan tertulis yang harus dipedomani oleh setiap Pustakawan dalam melaksanakan tugas profesi sebagai pustakawan;

PROFESI. Pekerjaan yang dilakukan sebagai kegiatan pokok untuk menghasilkan nafkah hidup dan yang mengandalkan suatu keahlian.

BAB I PENDAHULUAN. khususnya dibidang pendidikan. Perpustakaan merupakan tempat untuk

PROFESIONALISME PUSTAKAWAN

PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR M.HH-16.KP TAHUN 2011 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI PEMASYARAKATAN

2011, No Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan atas

RPSEP-82 MEMBANGUN BUDAYA ORGANISASI DAN KODE ETIK PUSTAKAWAN SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS DAN PROFESIONALISME.

PENERAPAN KODE ETIK PUSTAKAWAN DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KODE ETIK GURU INDONESIA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABALONG NOMOR 02 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN PERPUSTAKAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Etika Guru Definisi Etika: 1. Ilmu tentang filsafat moral, yaitu mengenai nilai 2. Ilmu tentang tingkah laku 3. Ilmu yang menyelidiki mana yang baik

Kode Etik Pegawai Negeri Sipil

M E M U T U S K A N : Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PEMBINAAN JIWA KORPS DAN KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL. B A B I KETENTUAN UMUM

KETUA SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NURUL JADID

Indonesia Tahun 2010 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5135); 5. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor PER.1

SOSIALISASI KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KAB.BANTUL

MENULIS SEBAGAI SARANA MENINGKATKAN BUDAYA BACA DAN PROFESIONALISME PUSTAKAWAN Haryani Pustakawan UPT Perpustakaan Undip

Kode Etik Guru. Disadur dari: Keputusan Kongres XXI PGRI Nomor: VI/Kongres/XXI/PGRI/2013. Kompetensi Dasar: Mahasiswa mampu memahami kode etik guru

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2004 TENTANG PEMBINAAN JIWA KORPS DAN KODE ETIK PEGAWAI NEGRI SIPIL

PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH NOMOR : 800/ /203 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI DI LINGKUNGAN BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA SALATIGA

KODE ETIK ANGGOTA KOMISI PARIPURNA DAN ANGGOTA BADAN PEKERJA KOMISI NASIONAL ANTI KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BUKU KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN BAPPEDA KABUPATEN BOYOLALI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2013

PROBLEMATIKA KINERJA PUSTAKAWAN DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG

KODE ETIK IKATAN PEJABAT PEMBUAT AKTA TANAH

BAB II KAJIAN TEORITIS

ANGGARAN DASAR IKATAN PUSTAKAWAN INDONESIA PERIODE

GUBERNUR JAWA BARAT PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 47 TAHUN 2017 TENTANG

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil pembahasan dapat disimpulkan beberapa hal berikut: 1. Penyebab Sebagian Besar

BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI

PERATURAN BUPATI LUWU TIMUR NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN DAN PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LUWU

Sasaran dan. Pengembangan Sikap Profesional. Kompetensi Dasar

KEPUTUSAN PENGURUS BESAR ASOSIASI BIMBINGAN DAN KONSELING INDONESIA (PB ABKIN) Nomor: 010 Tahun 2006 Tentang

ANGGARAN DASAR IKATAN NOTARIS INDONESIA HASIL KONGRES XIX IKATAN NOTARIS INDONESIA JAKARTA, 28 JANUARI 2006

ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN KEPALA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR : / 4078 / 2015

SAMBUTAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL RI PADA RAPAT KERJA PUSAT XVII DAN SEMINAR ILMIAH PUSTAKAWAN INDONESIA

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN DELI SERDANG

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan pendapat ahli yang menyatakan bahwa:

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN PUSTAKAWAN INDONESIA. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1. Pengertian

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA

ETIKA PUSTAKAWAN PADA KANTOR PERPUSTAKAAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang berkat limpahan rahmat serta karunia-nya kita semua dapat

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P. 10 /Menhut-II/2012 TENTANG

3. Mewujudkan kesejahteraan, penghargaan, pengayoman dan perlindungan hukum untuk meningkatkan harkat dan martabat anggota 4.

PEDOMAN PERILAKU MAHASISWA UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYKARTA

BAB IV PENUTUP. terhadap protokol Notaris, pemeriksaan terhadap akta-akta yang

2013, No Menetapkan : 3. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahu

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan prilaku sosial dan penanaman dasar keilmuan. Tentu saja, kemampuan numerik maupun kemampuan-kemampuan sosio-kultural.

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepot

KODE ETIK PEGAWAI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUKU KODE ETIK DOSEN

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 8 Tahun : 2014

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN MALANG NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 058 TAHUN 2017 TENTANG TRANSFORMASI PERPUSTAKAAN DI PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

KODE ETIK DOSEN, TENAGA KEPENDIDIKAN & MAHASISWA UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

2 Menetapkan : 3. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2004 tentang Pembinaan Jiwa Korps dan Kode Etik Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik I

2 2. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 140, Tambahan

BUPATI DEMAK PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG PEMBINAAN JIWA KORPS DAN KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL KABUPATEN DEMAK

KEPUTUSAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR :16/DPR RI/I/ TENTANG KODE ETIK DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

Bagian Tiga Nilai-nilai Dasar dan Nilai-nilai Operasional Pasal 5

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Isnanda, 2014

KODE ETIK PSIKOLOGI MUKADIMAH

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

KABUPATEN WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG PERATURAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN WAY KANAN NOMOR 02 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI DHARMASRAYA PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN DHARMASRAYA NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN

KODE ETIK GURU INDONESIA PEMBUKAAN

Kode Etik PNS. Sumpah/Janji Pegawai Negeri Sipil adalah pernyataan kesanggupan untuk melakukan suatu keharusan atau tidak melakukan suatu larangan.

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN DIREKTUR POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA NOMOR : HK / 1.02 / / 2014 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA

PENERAPAN KODE ETIK PUSTAKAWAN PADA PERPUSTAKAAN POLITEKNIK NEGERI MEDAN SKRIPSI OLEH: MAYA ARBINA BR GINTING NIM

BENGKALIS, 25 JULI 2017

PERATURAN KEPALA MADRASAH IBTIDAIYAH AL-FALAHIYYAH Nomor : b / MAF / HK-2 / I / 14

IPI Dalam Sertifikasi Pustakawan

PERATURAN REKTOR INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER NOMOR

ETIKA KEPERAWATAN YUNIAR MANSYE SOELI

2017, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik In

PERATURAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT ACEH NOMOR... TAHUN 2015 TENTANG KODE ETIK DEWAN PERWAKILAN RAKYAT ACEH

PERATURAN ORGANISASI IKATAN PERSAUDARAAN HAJI NOMOR : II TAHUN 2010 TENTANG KODE ETIK

KODE ETIK GURU INDONESIA. Drs. H. Asep Herry Hernawan, M.Pd. Laksmi Dewi, M.Pd.

2011, No Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 124, Tambahan Lem

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

REPUBLIK INDONESIA. KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR : Tahun 2011 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan sektor pelayanan jasa publik yang saat ini semakin berkembang,

KODE ETIK KEBIDANAN. OLEH HJ. DJUMIATI, SKM, MKes

PERATURAN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN NOMOR 005 TAHUN 2015

KEPUTUSAN KETUA MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA

BUPATI KARANGASEM PERATURAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG

PANDUAN KODE ETIK PEGAWAI

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG KEINSINYURAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I KETENTUAN UMUM

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO Nomor : 60/KEP/UDN-01/VI/2007. tentang TATA TERTIB KEHIDUPAN KAMPUS UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

KODE ETIK PESERTA DIDIK SMP NEGERI 12 KOTA SERANG

PROFESIONALITAS UMUM DAN PROFESIONALITAS KERJA NAMA : HADI DENGGAN OKTO (M1A114001)

Transkripsi:

BAB III PERAN KODE ETIK PUSTAKAWAN PADA DINAS PERPUSTAKAAN DAN ARSIP PROVINSI SUMATERA UTARA 3.1 Hubungan Dengan pengguna Pengguna atau user adalah orang yang menggunakan fasilitas yang digunakan perpustakaan, baik koleksi yang berupa buku maupun yang sejenisnya. Penggua dalam istilah Undang-undang No. 43 tahun 2007 tentang perpustakaan dikenal dengan istilah pemustaka, yaitu perseorangan atau kelompok orang, masyarakat, atau lembaga yang memanfaatkan layanan fasilitas perpustakaan. Kode etik pustakawan mengatur hubungan antar pustakawan sebagai pengelola perpustakaan dan pemustaka sebagai orang yang menggunakan jasa perpustakaan, menyangkut perilaku yang seharusnya dilakukan oleh pustakawan. 1. Pustakawan menjunjung tinggi hak perorangan atas informasi. Pustakawan menyediakan akses tak terbatas, adil tanpa pandang ras, agama, status sosial, ekonomi, politik, gender kecuali ditentukan oleh peraturan perundang-undangan. Pustakawan pada Dinas Perpustakaan dan Arsip Provinsi Sumatera Utara sudah menerapkan hal ini dan sangat menjunjung tinggi hak perorangan atas informasi menyediakan akses tak terbatas, dengan cara selalu menerbitkan buku-buku baru dan memahami kebutuhan informasi yang sering dibutuhkan pemustaka provsu dan kota. Selalu bersikap sopan dan ramah kepada pemustaka juga salah satu trik pustakawan agar pemustaka tersebut tidak ragu jika mereka ingin bertanya kepada pustakawan

terkait informasi yang sedang mereka cari dan pustakawan berusaha semaksimal mungkin untuk mencari informasi tersebut. 2. Pustakawan tidak bertanggung jawab atas konsekuensi pengguna informasi yang diperoleh dari perpustakaan Pustakawan pada Dinas Perpustakaan dan Arsip Provinsi Sumatera Utara tidak akan bertanggung jawab atas konsekuensi penggunaan informasi yang di peroleh dari perpustakaan, menurut informan tugas pustakawan hanya sekedar pemberi informasi dengan harapan informasi yang di dapat digunakan dengan hal yang positif, dan jika ada pengguna informasi yang menyalah gunakan informasi tersebut, pustakawan tidak bertanggung jawab atas segala konsekuensinya. 3. Pustakawan berkewajiban melindungi hak privasi pengguna dan kerahasiaan menyangkut informasi yang dicari Terkait dengan privasi akses informasi semua pengguna memiliki hak untuk mendapatkan informasi, dan berhak pula atas informasi yang di peroleh. Maka pustakawan pada Dinas Perpustakaan dan Arsip Provinsi Sumatera Utara akan merahasiakannya dengan tidak memberitahukan kepada yang lain, dan jika ada pemustaka yang ingin mengetahui informasi apa yang di cari pemustaka tersebut pustakawan tidak dapat memberitahukannya kecuali mendapat izin dari yang bersangkutan untuk memberitahu pemustaka yang lain informasi apa yang dia dapatkan.

4. Pustakawan Mengakui dan Menghormati Hak Milik Intelektual Pustakawan pada Dinas Perpustakaan dan Arsip Provinsi Sumatera Utara dengan menghormati hak milik intelektual yaitu salah satunya dengan cara mendaftarkan buku yang ditulis ke dinas perpustakaan nasional agar memperoleh ISBN (International Standart Book Number), dan pustakawan juga akan berusaha menjaga agar pemustaka tidak sembarangan memperbanyak buku yang mereka pinjam dari perpustakaan tersebut 3.2 Hubungan Antar-Pustakawan Pustakawan adalah suatu profesi yang memiliki wadah dalam kehidupan organisasinya. Artinya, pustakawan tidak bisa hidup sendiri, tetapi terdiri dari individu-individu yang memiliki arah yang sama dalam profesi. 1. Pustakawan berusaha mencapai keunggulan dalam profesinya dengan cara memelihara dan mengembangkan pengetahuan dan keterampilan Terkait dengan mencapai keunggulan dalam profesi, pustakawan pada Dinas Perpustakaan dan Arsip Provinsi Sumatera Utara dengan cara menambah wawasan baik melalui membaca buku kepustakawanan, mengikuti seminar kepustakawanan yang biasa di adakan oleh organisasi pustakawan, pelatihan-pelatihan pustakawan, juga sering menghadiri acara seperti bedah buku, gelar pesta buku Sumatera Utara yang rutin diadakan tiap tahunnya, dan juga lebih memahami lagi kode etik pustakawan yang di keluarkan oleh organisasi profesi.

2. Pustakawan bekerjasama dengan pustakawan lain dalam upaya mengembangkan kompetensi professional pustakawan, baik sebagai perorangan maupun sebagai kelompok Yang dilakukan pustakawan pada Dinas Perpustakaan dan Arsip Provinsi Sumatera Utara dalam upaya mengembangkan kompetensi professional pustakawan dengan cara selalu memberikan masukan atas kinerja yang telah dilaksanakan, membahas informasi terbaru yang telah di dapat oleh pustakawan dan selalu berhubungan dengan pustakawan lainnya baik yang berada di Dinas Perpustakaan dan Arsip provsu maupun pustakawan yang berada diluar. 3. Pustakawan memelihara dan memupuk hubungan kerja sama yang baik antara sesama rekan Menurut pustakawan pada Dinas Perpustakaan dan Arsip Provinsi Sumatera Utara memelihara dan memupuk hubungan kerja sama yang baik antara sesama rekan dengan cara saling memahami, saling pengertian, tingkatkan rasa persaudaraan terhadap sesama pustakawan, saling memberikan apresiasi dan pujian atas kinerja yang telah dilaksanakan, serta mengerti apa itu etika pustakawan dan menerapkannya di dalam pekerjaan agar terbentuknya hubungan kerja yang baik. 4. Pustakawan memiliki kesadaran kesetiaan, dan penghargaan terhadap korps Pustakawan secara wajar. Menurut pustakawan pada Dinas Perpustakaan dan Arsip Provinsi Sumatera Utara terkait dengan sikap terhadap korp pustakawan, harus penuh dengan kesadaran, menjaga nama baik diri sendiri dan juga rekan- rekan, dan saling tegur menegur jika

terjadi kekeliruan baik di dalam maupun diluar kedinasan, merupakan salah satu menjaga nama baik korps pustakawan, hal ini juga berpengaruh pada lembaga tempat pustakawan bekerja. 5. Pustakawan menjaga nama baik dan martabat rekan, baik di dalam maupun di luar kedinasan Pustakawan pada Dinas Perpustakaan dan Arsip Provinsi Sumatera Utara harus selalu bisa menjaga nama baik dan martabat rekan dengan cara jangan saling menyalahkan dan menjelek-jelekan pustakawan yang lain, harus bisa menutupi kekurangan yang lainnya, dan juga harus bisa menumbuhkan sikap kekeluargaan dan tenggang rasa dalam diri pustakawan. 3.3 Hubungan Dengan Perpustakaan Hubungan pustakawan dan perpustakaan adalah simbiosis mutualisme, yaitu hubungan yang salinng membutuhkan dan menguntungkan. Perpustakaan membutuhkan pustakawan sebagai pengelola hidupnya perpustakaan, sebaliknya pustakawan membutuhkan perpustakaan sebagai tempat aktualisasi keilmuan yang dimiliknya yang terwujud dalam hubungan kerja dan tempat keja. 1. Pustakawan ikut aktif dalam perumusan kebijakan menyangkut kegiatan jasa kepustakawanan Pustakawan pada Dinas Perpustakaan dan Arsip Provsu tidak selalu dilibatkan dalam perumusan kebijakan, karena menurut informan sebagai pustakawan mengatakan, yang selalu mengambil kebijakan itu adalah atasan atau kepala perpustakaan, namun terkadang juga dalam perumusan kebijakan jasa pustakawan pada Dinas Perpustakaan

dan Arsip Provsu juga ikut terlibat dalam pengambilan keputusan, dengan membuat rapat anggota pustakawan kemudian merembukan keputusan permasalahan tersebut. 2. Pustakawan bertanggung jawab terhadap pengembangan perpustakaan. Terkait dengan bertanggung jawab terhadap pengembangan perpustakaan, pustakawan pada Dinas Perpustakaan dan Arsip Provsu dengan cara selalu mengembangkan ide-ide untuk memajukan perpustakaan dan pemenuhan kebutuhan pemustaka, karena bagi pustakawan Dinas Perpustakaan dan Arsip Provsu salah satu bentuk tanggung jawab terhadap pengembangan perpustakaan berawal dari pengembangan ide-ide pustakawan 3. Pustakawan berupaya membantu dan mengembangkan pemahaman serta kerja sama semua jenis perpustakaan Menurut informan terkait berupaya membantu dan mengembangkan pemahaman serta kerja sama dengan mengikuti kegiatan seminar tentang kepustakawanan, mengikuti diklat pustakawan, sering melakukan diskusi sesama anggota pustakawan, dan juga selalu berperan aktip pada organisasi pustakawan, dan lainya 3.4 Hubungan Pustakawan Dengan Organisasi Profesi Organisasi profesi pustakawan adalah perkumpulan yang berbadan hukum yang didirikan oleh pustakawan untuk mengembangkan profesionalitas kepustakawan (UU No. 43 Tahun 2007). Artinya, pustakawan merupakan bagian yang tak terpisahkan dengan organisasi profesinya. 1. Pustakawan iuran keanggotaan secara disiplin.

Sebagian pustakawan pada Dinas Perpustakaan dan Arsip Provsu selalu rutin tiap waktu, membayar iuran sebesar 10 ribu setiap pustakawan kepada organisasi setiap bulannya yang sebagian lagi ada juga yang telat dalam membayar iuran kepada organisasi. 2. Mengikuti kegiatan organisasi sesuai kemampuan dengan penuh tanggung jawab Pustakawan pada Dinas Perpustakaan dan Arsip Provsu selalu berusaha secara rutin mengikuti kegiatan organisasi yang di adakan, tetapi informan mengatakan bahwasannya belakangan ini IPI sebagai organisasi profesi belakangan ini tidak pernah membuat kegiatan organisasi. 3. Mengutamakan kepentingan organisasi di atas kepentingan pribadi Menurut pustakawan pada Dinas Perpustakaan dan Arsip Provsu dituntut harus selalu mengutamakan kepentingan organisasi diatas kepentingan pribadi, oleh karena itu pustakawan lebih memilih melaksanakan kepentingan organisasi pustakawan dahulu di selesaikan, kemudian melaksanakan kepentingan pribadinya. 3.5 Hubungan Pustakawan Dengan Masyarakat 1. pustakawan bekerja sama dengan anggota komunitas organisasi yang sesuai berupaya meningkatkan harkat dan martabat kemanusiaan serta komunitas yang dilayaninya Pustakawan pada Dinas Perpustakaan dan Arsip Provsu juga bekerja sama dengan anggota komunitas organisasi dalam rangka berupaya menyampaikan informasi dan meningkatkan harkat dan martabat kemanusiaan dan juga kegiatan yang lainnya.

Salah satu bentuk kegiatan tersebut adalah melakukan seminar agar dapat meningkatkan minat baca masyarakat, dan juga melakukan sosialisasi, menyampaikan informasi-informasi terbaru dan yang lainnya, salah satu organisasi yang berkerja sama adalah GPMB ( Gerakan Pemasyarakatan Minat Baca) dan organisasi lainnya 2. Pustakawan berupaya memberikan sumbangan dalam pengembangan kebudayaan di masyarakat Terkait dengan berupaya memberikan sumbangan dalam pengembangan kebudayaan di masyarakat pustakawan pada Dinas Perpustakaan dan Provsu biasanya menyumbangkan ide-ide baru dalam bentuk tulisan, seperti artikel majalah, buku kebudayaan dan yang lainnya, sehingga dapat membuat masyarakat berfikir kreatif lagi, dapat juga membuat minat baca masyarakat itu tinggi, juga dapat membuat masyarakat agar mau berkunjung ke perpustakaan.

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan Berdasarkan permasalahan yang diuraikan pada bab yang sebelumnya penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Mengenai Hubungan dengan pengguna Pustakawan pada Dinas perpustakaan dan Arsip Provinsi Sumatera Utara akan berupaya selalu menjunjung tinggi hak perseorangan atas informasi dengan memberikan akses informasi tak terbatas kepada pengguna, pustakawan juga tidak akan bertanggung jawab atas informasi yang di peroleh oleh pengguna, dan pustakawan akan berusaha selalu melindungi hak privasi pengguna kecuali pengguna tersebut mau memberikan izin. 2. Hubungan Antar-Pustakawan Pustakawan pada Dinas perpustakaan dan Arsip Provinsi Sumatera Utara akan berusaha mencapai keunggulan dalam profesi dengan cara menambah wawasan mengikuti seminar dan lainnya, pustakawan juga berusaha agar selalu bekerja sama dengan dengan pustakawan yang lainnya dalam berusaha memupuk hubungan kerja sama yang baik, dan pustakawan juga berusaha menjaga nama baik diri, rekan-rekan dan juga menjaga nama baik korps pustakawan.

3. Hubungan Dengan Perpustakaan Pustakawan pada Dinas perpustakaan dan Arsip Provinsi Sumatera Utara tidak selalu diikutkan dalam kebijakan jasa pustakawan, pustakawan selalu mengembangkan ide-ide untuk memajukan perpustakaan dalam pengembangan perpustakaan, pustakawan juga membantu pemahaman kerja dengan cara selalu mengikuti seminar, diklat, dan berperan aktip dalam organisasi. 4. Hubungan Pustakawan dengan organisasi profesi Pustakawan pada Dinas perpustakaan dan Arsip Provinsi Sumatera Utara tidak seluruhnya membayar iuran dengan tepat waktu, pustakawan selalu berusaha mengikuti kegiatan organisasi profesi, dan pustakawan selalu berusaha melaksanakan kepentingan organisasi atas kepentingan pribadi mereka. 5. Hubungan Pustakawan dengan Masyarakat Pustakawan pada Dinas perpustakaan dan Arsip Provinsi Sumatera Utara juga menjalin kerja sama terhadap organisasi masyarakat agar meningkatkan harkat dan martabat manusia serta memberikan informasi-informasi terbaru kepada masyarakat, dan pustakawan memberikan sumbangan dalam kebudayaan masyarakat dengan cara memberikan ide-ide baru dalam bentuk tulisan agar masyarakat dapat juga berpikir kreatif lagi.

4.2 Saran Berdasarkan pembahasan hasil dari Observasi yang telah dilakukan, maka penulis mencoba untuk mengemukakan beberapa saran sebagai berikut: 1. Pustakawan pada Dinas Perpustakaan dan Arsip Provinsi Sumatera Utara diharapkan agar dapat lagi meningkatkan kinerja dan pelayanan. 2. Pustakawan pada Dinas Perpustakaan dan Arsip Provinsi Sumatera Utara dapat menjadikan kode etik putakawan sebagai pedoman dalam bekerja dan memajukan citra pustakawan lebih baik lagi kedepannya. 3. Pustakawan pada Dinas Perpustakaan dan Arsip Provinsi Sumatera Utara untuk bersikap lebih ramah lagi kepada pemustaka Dinas Perpustakaan dan Arsip Provinsi Sumatera. 4. Pustakawan pada Dinas Perpustakaan dan Arsip Provinsi Sumatera Utara agar lebih lagi menambah pengetahuan dan wawasan informasi yang terbaru dan memberikan informasi tersebut kepada pengguna informasi.