93 Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. awal terciptanya periode kehidupan baru, dimana. kondisi kesehatan ibu baik di masa lampau maupun

HUBUNGAN KADAR HEMOGLOBIN IBU HAMIL DENGAN BERAT BAYI LAHIR DI RS PERMATA BUNDA KAB.GROBOGAN TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. hingga kelahiran dan pertumbuhan bayi selanjutnya. (Depkes RI, 2009)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masalah kematian ibu dan bayi di Indonesia yang masih tinggi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Intra Uterine Fetal Death (IUFD)

BAB I PENDAHULUAN. Masa Kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya

HUBUNGAN UKURAN LINGKAR LENGAN ATAS (LLA) IBU DAN PENINGKATAN BERAT BADAN SELAMA KEHAMILAN DENGAN BERAT BADAN LAHIR BAYI DI KABUPATEN KARANGANYAR

HUBUNGAN STATUS GIZI IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI RSUD DR WAHIDIN SUDIROHUSODO KOTA MOJOKERTO

BAB I PENDAHULUAN. Ketidak cukupan asupan makanan, misalnya karena mual dan muntah atau kurang

BAB I PENDAHULUAN. biasa (Moehji, 2003).Ibusehat akan melahirkan bayi yang sehat. Status gizi

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan suatu keadaan fisiologis yang menjadi dambaan setiap

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: Aribul Maftuhah

Hubungan Antara Anemia Pada Ibu Hamil Dengan Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah Di RS Pendidikan Panembahan Senopati Bantul

BAB 1 PENDAHULUAN. calon ibu dan bayi yang dikandung harus mendapatkan gizi yang cukup banyak

BAB I PENDAHULUAN. sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia. Anemia pada ibu hamil

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. konsepsi, fertilisasi, nidasi, dan implantasi. Selama masa kehamilan, gizi ibu dan

BAB I PENDAHULUAN. sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia. Menurut Manuaba (2010),

Laila Rahmi Stikes Syedza Saintika Padang ABSTRAK

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kesehatan ibu merupakan salah satu tujuan Millenium Development

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

HUBUNGAN LINGKAR LENGAN ATAS (LILA) DAN KADAR HEMOGLOBIN (Hb) DENGAN BERAT BAYI LAHIR

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud. Pembangunan kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. (BBLR) adalah salah satu dari penyebab utama kematian pada neonates

ANALISIS FAKTOR RISIKO KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RUMAH SAKIT UMUM ANUTAPURA PALU ABSTRAK

STATUS GIZI IBU HAMIL SERTA PENGARUHNYA TERHADAP BAYI YANG DILAHIRKAN

BAB I PENDAHULUAN. anemia masih tinggi, dibuktikan dengan data World Health Organization

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kehamilan adalah suatu keadaan fisiologis untuk. suatu permulaan kehidupan baru dalam periode

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. atau konsentrasi hemoglobin dibawah nilai batas normal, akibatnya dapat

BAB I PENDAHULUAN. yang sehat dan sempurna secara jasmaniah dengan berat badan yang cukup. Masa

BAB Ι PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan suatu proses fisiologis yang terjadi pada setiap

PENELITIAN INDEKS MASA TUBUH (IMT) PADA KEJADIAN BBLR DI RSUD PRINGSEWU LAMPUNG. Yusari Asih*

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kehamilan merupakan suatu keadaan fisiologis yang menjadi dambaan

HUBUNGAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN BAYI LAHIR. Nofi Yuliyati & Novita Nurhidayati Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali

KARAKTERISTIK IBU HAMIL, STATUS KEK DAN STATUS ANEMIA DENGAN BERAT DAN PANJANG BADAN LAHIR BAYI DI PUSKESMAS GAMPING I, KABUPATEN SLEMAN, YOGYAKARTA

ABSTRAK. Faktor - Faktor yang Berhubungan dengan Status Gizi Ibu Hamil Trimester I di RSIA Pertiwi Makassar

FAKTOR MATERNAL YANG BERHUBUNGAN DENGAN BBLR

BAB 1 PENDAHULUAN. anemia pada masa kehamilan. (Tarwoto dan Wasnidar, 2007)

Ns. Zahlimar, S.Kep, M.Kep Dosen Akper Setih Setio Muara Bungo ABSTRAK

SISTEM RUJUKAN BIDAN DENGAN KASUS PRE EKLAMSIA DAN EKLAMSIA DI RSU DR. SAIFUL ANWAR MALANG

GAMBARAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL YANG MENDERITA KEKURANGAN ENERGI KRONIS (KEK) DI KECAMATAN WONOSALAM KABUPATEN DEMAK

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. kabupaten Bonebolango dengan batas-batas sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan pada 2007 sebesar 228 per kelahiran hidup. Kenyataan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masalah gizi masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. (Suharno, 1993). Berdasarkan hasil penelitian WHO tahun 2008, diketahui bahwa

BAB I PENDAHULUAN. keadaan pelayanan kebidanan dalam suatu negara (Saifuddin 2009, h.7).

Rendah. Veronica Magdalena Pinontoan 1, Sandra G.J Tombokan 2, 1. RSUP.Prof.Dr.R.D.Kandou Manado 2,3, Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Manado

KARAKTERISTIK IBU HAMIL YANG MELAHIRKAN BAYI DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RSU RA KARTINI JEPARA. Gunawan, Anik Sholikah, Aunur Rofiq INTISARI

BAB I PENDAHULUAN. membandingkan keberhasilan pembangunan SDM antarnegara. perkembangan biasanya dimulai dari sejak bayi. Kesehatan bayi yang

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL

BAB I PENDAHULUAN. panjang badan 50 cm (Pudjiadi, 2003). Menurut Depkes RI (2005), menyatakan salah satu faktor baik sebelum dan saat hamil yang

BAB 1 PENDAHULUAN. dan atau perkembangan fisik dan mental anak. Seseorang yang sejak didalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Obesitas adalah salah satu faktor yang paling umum menyebabkan umur harapan hidup (UHH) lebih pendek dan beberapa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan adalah suatu proses fisiologi yang terjadi hampir pada setiap

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam waktu 1 jam pertama setelah lahir ( Kosim dkk, 2009). 1. Bayi dengan berat badan normal, yaitu > 2500.

BAB I PENDAHULUAN. Masa kehamilan merupakan masa yang dihitung sejak Hari Pertama

KEJADIAN KEK DAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KALONGAN KABUPATEN SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Penelitian. Anemia defisiensi besi (ADB) masih menjadi. permasalahan kesehatan saat ini dan merupakan jenis

BAB I PENDAHULUAN. negara berkembang lainnya. Angka Kematian Bayi (AKB) adalah jumlah

BAB I PENDAHULUAN. yang berhubungan dengan kehamilan yang dapat menyebabkan kematian (Dinana,

BAB II TINJUAN PUSTAKA. Kehamilan menyebabkan meningkatnya metabolisme, karena itu kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Bayi Baru Lahir (BBL) atau neonatus adalah bayi umur 0-28 hari

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Ayu Rahma Putri 1, Al Muqsith 2* Lhokseumawe-Aceh 24352, Indonesia *Corresponding Author: Abstrak

HUBUNGAN ANTARA IBU HAMIL PRE EKLAMSI DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RSUD SLEMAN YOGYAKARTA TAHUN

HUBUNGAN ANEMIA PADA IBU HAMIL YANG MENJALANI PERSALINAN SPONTAN DENGAN ANGKA KEJADIAN ASFIKSIA NEONATORUM DI RSUD SRAGEN TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. penentu status kesejahteraan negara. Hal tersebut dikarenakan Angka Kematian

BAB 1 PENDAHULUAN. Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) masih merupakan masalah di bidang

GAMBARAN STATUS GIZI IBU HAMIL TRIMESTER I

Untuk Memenuhi Persyaratan. Memperoleh Gelar Sarjana Saint Terapan

PARITAS DENGAN KEJADIAN BERAT BAYI LAHIR RENDAH DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT Dr. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN TAHUN Sri Handayani, Umi Rozigoh

BAB I PENDAHULUAN. antara gram), dan berat badan lebih (berat lahir 4000 gram). Sejak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan. Dalam periode kehamilan ini ibu membutuhkan asupan makanan sumber energi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PENELITIAN KURANG ENERGI KRONIS (KEK) IBU HAMIL DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR)

BAB I PENDAHULUAN. sering ditemukan dan merupakan masalah gizi utama di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. kematian per kelahiran hidup. (Kemenkes RI 2015,h.104). Pada tahun

GAMBARAN KEJADIAN ANEMIA BERDASARKAN KARAKTERISTIK PADA IBU HAMIL DI BPM NENENG MAHFUZAH, S.Si.T.,M.,M.Kes BANJARMASIN

BAB I PENDAHULUAN. membawa oksigen ke berbagai organ tubuh. trimester III atau kadar <10,5 gr% pada trimester II.

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 1 : PENDAHULUAN. morbiditas dan mortalitas bayi karena rentan terhadap kondisi-kondisi infeksi saluran

BAB I PENDAHULUAN. dan Afrika. Menurut World Health Organization (dalam Briawan, 2013), anemia

BAB 1 PENDAHULUAN. nutrisi yang cukup untuk dirinya sendiri maupun bagi janinnya. Maka bagi

BAB I PENDAHULUAN. melalui jalan lahir namun kadang-kadang tidak sesuai dengan yang diharapkan. Berat

Bab 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. dibawah 11 gr% (Saifuddin, 2001), sedangkan menurut Royston (1993) anemia

30 Media Bina Ilmiah ISSN No

I. PENDAHULUAN. terpenting dalam pertumbuhan anak dimasa datang (Rodhi, 2011) World Health Organization (WHO) 2008, telah membagi umur kehamilan

HUBUNGAN PERTAMBAHAN BERAT BADAN IBU SELAMA HAMIL DENGAN BERAT BAYI LAHIR RENDAH

BAB I PENDAHULUAN. Masalah gizi merupakan masalah kesehatan masyarakat yang perlu dilakukan

BAB 1 : PENDAHULUAN. kesehatan masyarakat. Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes RI) tahun 2010 menyebutkan

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA BBLR PERIODE JANUARI SAMPAI DESEMBER 2012 DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. ZAINOEL ABIDIN TAHUN 2012

BAB 1 : PENDAHULUAN. derajat kesehatan masyarakat juga dipengaruhi oleh faktor ekonomi, pendidikan, lingkungan

Transkripsi:

HUBUNGAN KADAR HEMOGLOBIN DAN PERTAMBAHAN BERAT BADAN IBU HAMIL DENGAN BERAT BADAN BAYI BARU LAHIR Sri Hernawati Sirait (Prodi Kebidanan Pematangsiantar Poltekkes Kemenkes RI Medan) Lenny Nainggolan (Prodi Kebidanan Pematangsiantar Poltekkes Kemenkes RI Medan) ABSTRAK Kekurangan kadar hemoglobin (Hb) merupakan salah satu permasalahan kesehatan yang sering dialami oleh ibu hamil. Hasil Riskesdas, 2013, prevalensi anemia pada ibu hamil di Indonesia sebesar 37,1 %. Selain kadar Hb, penambahan berat badan juga merupakan salah satu indeks menentukan status gizi ibu selama hamil. Tujuan penelitian menganalisis hubungan antara kadar Hb dan pertambahan berat badan ibu hamil dengan berat badan bayi baru lahir. Jenis penelitian explanatory research, populasi dalam penelitian semua ibu hamil yang melakukan permeriksaan kehamilan dan mendapatkan pertolongan persalinan di 5 BPM Kota Pematangsiantar. Pengambilan sampel secara consecutive sampling, sebanyak orang. Terdapat hubungan antara kadar Hb ibu hamil dengan berat badan bayi baru lahir nilai r=0,815 dan nilai p=0,000,terdapat hubungan antara berat badan bayi baru lahir nilai r=0,399 dan nilai p=0,026, tidak terdapat hubungan antara umur ibu hamil dengan berat badan bayi baru lahir,tidak terdapat hubungan antara paritas ibu hamil dengan berat badan bayi baru lahir. Ada perbedaan antara berat badan janin dengan berat badan bayi baru nilai p= 0,00, rerata perbedaan antara berat badan janin dengan berat badan bayi baru lahir 512 gr. Kepada bidan agar meningkatkan pemeriksaan Hb saat pemeriksaan kehamilan pertama dan tetap memantau pertambahan berat badan ibu selama hamil. Kata Kunci: Kadar Hb, Berat Badan, Ibu Hamil, Bayi PENDAHULUAN Kehamilan merupakan periode kehidupan yang penting dan perlu dipersiapkan sebaik-baiknya untuk kelangsungan hidup janin, karena ibu yang sehat akan melahirkan bayi yang sehat. Salah satu indikator bayi lahir sehat adalah memiliki berat badan lahir normal (Kosim, 2008). Pertumbuhan dan perkembangan janin sejak masa konsepsi perlu diperhatikan karena apabila terjadi gangguan kesehatan dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan individu tersebut dikemudian hari (Brett, 2014). Kekurangan kadar Hb merupakan salah satu permasalahan kesehatan yang sering dialami oleh ibu hamil. Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas, 2013), prevalensi anemia pada ibu hamil di Indonesia sebesar 37,1 %. Kadar Hb digunakan sebagai parameter untuk menetapkan status anemia, dan kadar Hb yang rendah mengindikasikan ibu hamil mengalami anemia (Supariasa, 2012). Anemia pada ibu hamil meningkatkan risiko melahirkan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR), risiko perdarahan post partum, bahkan dapat menyebabkan kematian ibu dan bayinya jika ibu hamil tersebut menderita anemia berat. Keadaan ini dapat menyumbangkan kejadian kematian ibu bersalin maupun kematian bayi (Proverawati dan Asfuah, 2009). Selain kadar Hb, penambahan berat badan juga merupakan salah satu indeks untuk menentukan status gizi ibu selama hamil. Zat gizi diperlukan untuk kesehatan ibu dan pertumbuhan serta perkembangan janin yang ada dalam kandungannya. Status gizi saat hamil dapat mempengaruhi pertumbuhan janin dalam kandungan dan apabila ibu mengalami gizi kurang selama kehamilan akan berisiko melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR) (Proverawati dan Asfuah, 2009). Penelitian Pramono dkk, 2011 menyatakan bahwa terdapat hubungan yg signifikan (p=0,033) antara kadar Hb ibu hamil dengan BB bayi baru lahir, dengan nilai OR=8,4, yg berarti ibu hamil dengan kadar hb normal memiliki peluang 8,4 kali melahirkan bayi dengan berat badan normal dibandingkan ibu hamil yg memiliki kadar Hb tidak normal. BBLR merupakan salah satu dampak tidak sempurnanya tumbuh kembang janin selama di dalam rahim ibu. BBLR adalah bayi yang mempunyai berat lahir kurang dari 2.500 sehingga mempunyai risiko 93 Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes ------ http://forikes-ejournal.com/index.php/sf

morbiditas dan mortalitas yang tinggi. Data Riskesdas 2013 menunjukkan sebagian besar (78,5%) dari kematian neonatal terjadi dalam satu minggu pertama kehidupan bayi baru lahir, dan kematian tersebut paling banyak disebabkan oleh BBLR, asfiksia serta infeksi (Kemenkes, 2014). Kejadian BBLR di Kota Pematangsiantar pada tahun 2013 sebanyak 32 kasus. (Dinkes Kota Pematangsiantar, 2013). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara kadar Hb dan berat badan bayi baru lahir di Bidan Praktek Mandiri Kota Pematangsiantar tahun 2016. METODE PENELITIAN Penelitian ini termasuk dalam jenis Explanatory Research. Lokasi penelitian dilakukan di 5 BPM Kota Pematangsiantar, mulai bulan April sampai bulan Agustus 2016. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil yang melakukan permeriksaan kehamilan dan mendapatkan pertolongan persalinan di 5 BPM Kota Pematangsiantar. Sampel sebanyak ibu hamil. Ibu hamil yang memenuhi kriteria inklusi: kehamilan trimester III, hamil tunggal dan bersedia menjadi responden, sedangkan kriteria eksklusi adalah kehamilan dengan risiko tinggi (diabetes mellitus, hipertensi dan pre eklamsi) dan tidak dalam keadaan kritis. Diukur kadar Hb, tafsiran berat janin melalui pemeriksaan ultrasonografi (USG) dan berat badan setelah lahir. Pengukuran Hb dengan menggunakan alat quick cek, alat USG yang digunakan 3 dimensi. HASIL PENELITIAN Tabel 1. Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Umur, Kadar Hb Ibu, Pertambahan Berat Badan Selama Hamil. Variabel n Rerata ±SD Umur Kadar Hb Pertambahan berat badan 28,77 ± 5,175 11,99 ± 1,106 11,23 ± 2,045 SD = Standar Deviasi Pada tabel 1 dapat dilihat bahwa jumlah responden sebanyak orang. Rerata umur adalah 28,77 ± 5,175 tahun, rerata kadar Hb adalah 11,99 ± 1,106 gr/dl, dan rerata pertambahan berat badan ibu selama hamil adalah 11,23 ± 2,045 kg. Tabel 5.2 Distribusi Berat Badan Janin Berdasarkan Pemeriksaan USG Variabel N Rerata ±SD Berat Badan Janin 1 2840.39±273.253 SD = Standar Deviasi Pada tabel 2 dapat dilihat bahwa dari bayi yang lahir memiliki rerata berat 2840.39±273.253 gram. Tabel 3. Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Paritas Ibu Hamil Variabel n Median Minimum Maksimum Paritas 2 1 6 Pada tabel 3 dapat dilihat bahwa nilai median adalah 2, nilai minimum 1 dan nilai maksimum 6. Untuk mengetahui hubungan kadar Hb ibu hamil dengan berat badan bayi baru lahir digunakan uji korelasi Pearson. Gambar 1. Hubungan Kadar Hb Ibu Hamil dengan Berat Badan Bayi Baru Berdasarkan gambar diatas diketahui adanya korelasi positif antara kadar Hb ibu dengan nilai r= 0,815. Menurut uji statistik terdapat korelasi positif yang kuat dan signifikan antara kadar Hb ibu hamil nilai p= 0,000 (p<0,05). Kesimpulan analisis tersebut adalah semakin tinggi kadar Hb ibu hamil maka berat badan bayi baru lahir akan semakin tinggi juga. Nilai R 2 Linier= 0,665 menunjukkan bahwa 66,5% berat badan bayi baru lahir ditentukan oleh kadar Hb ibu hamil. Untuk mengetahui hubungan 94 Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes ------ http://forikes-ejournal.com/index.php/sf

berat badan bayi baru lahir digunakan uji korelasi Pearson. Berdasarkan Scatter Plot diatas diketahui bahwa terdapat korelasi antara umur ibu hamil dengan berat badan bayi baru lahir dengan nilai r= 0,20 tetapi variabel tersebut tidak memiliki hubungan yang sigifikan dengan nilai p= 0,26 (p>0,05). Untuk mengetahui hubungan paritas ibu digunakan uji korelasi Spearman karena data tidak berdistribusi normal. Gambar 2. Hubungan Pertambahan Berat Badan Ibu Hamil Dengan Berat Badan Bayi Berdasarkan gambar diatas diketahui adanya korelasi positif antara pertambahan berat badan ibu hamil dengan berat badan bayi baru lahir dengan nilai r= 0,399. Menurut uji statistik terdapat korelasi positif yang lemah dan signifikan antara berat badan bayi baru lahir dengan nilai p= 0,026 (p<0,05). Kesimpulan analisis tersebut adalah semakin tinggi pertambahan berat badan ibu hamil maka berat badan bayi baru lahir akan semakin tinggi juga. Nilai R 2 Linier= 0,16 menunjukkan bahwa 16% berat badan bayi baru lahir ditentukan oleh pertambahan berat badan ibu selama hamil. Untuk mengetahui hubungan umur ibu digunakan uji korelasi Pearson. Gambar 3. Hubungan Umur Ibu Hamil Dengan Berat Badan Bayi Gambar 4. Hubungan Paritas Ibu Hamil Dengan Berat Badan Bayi Berdasarkan Scatter Plot diatas diketahui adanya korelasi positif antara umur ibu hamil dengan berat badan bayi baru lahir dengan nilai r= 0,182. Menurut uji statistik terdapat korelasi yang sangat lemah antara paritas ibu hamil dengan berat badan bayi baru lahir dan variabel tersebut tidak memiliki hubungan signifikan dengan nilai p= 0,327 (p>0,05). PEMBAHASAN Karakteristik Responden Karakteristik responden dikelompokkan berdasarkan umur, paritas, kadar Hb dan pertambahan berat badan selama hamil. Pada penelitian ini didapatkan rerata umur adalah 28,77±5,175 tahun yang menunjukkan usia rata-rata ibu hamil berada pada usia reproduksi sehat, rerata kadar Hb adalah 11,99 ±1,106 gr/dl, dan rerata pertambahan berat badan ibu selama hamil adalah 11,23 ± 2,045 kg. Nilai minimum paritas yaitu 1 dan nilai maksimum yaitu 6. 95 Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes ------ http://forikes-ejournal.com/index.php/sf

Hubungan Kadar Hemoglobin Ibu Hamil Dengan Berat Badan Bayi korelasi positif antara kadar Hb ibu hamil nilai r= 0,815. Terdapat korelasi positif yang kuat dan signifikan antara kadar Hb ibu dengan nilai p= 0,000 (p<0,05). Kesimpulan analisis tersebut adalah semakin tinggi kadar hemoglobin ibu hamil maka berat badan bayi baru lahir akan semakin tinggi juga. Nilai R 2 Linier= 0,665 menunjukkan bahwa 66,5% berat badan bayi baru lahir ditentukan oleh kadar hemoglobin ibu. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Muazizah, dkk (2011) bahwa ada hubungan linier antara Hb ibu hamil dengan berat bayi lahir. Jadi setiap kenaikan satu gr/dl Hb ibu hamil akan menambah berat bayi lahir sebesar 958,577 gr. Hal ini sesuai dengan pendapat Depkes RI (2010) yang menyatakan bahwa kadar Hb ibu sangat mempengaruhi berat bayi yang akan dilahirkan. Ibu hamil yang anemia karena Hbnya rendah bukan hanya membahayakan jiwa ibu tetapi juga mengganggu pertumbuhan dan perkembangan serta membahayakan jiwa janin. Kadar Hb rendah dapat menyebabkan berat bayi lahir tidak normal disebabkan karena kurangnya suplai nutrisi dan oksigen pada placenta yang akan berpengaruh pada fungsi placenta terhadap janin. Turunya kadar Hb pada ibu hamil akan menambah risiko mendapatkan BBLR, risiko perdarahan sebelum dan pada saat persalinan, bahkan dapat menyebabkan kematian ibu dan bayinya, jika ibu hamil tersebut menderita kekurangan Hb yang sangat berat (Proverawati & Asfuah, 2009) Hubungan Pertambahan Berat Badan Ibu Hamil Dengan Berat Badan Bayi korelasi positif antara pertambahan berat badan ibu hamil dengan berat badan bayi baru lahir dengan nilai r= 0,399. Terdapat korelasi positif yang lemah dan signifikan antara pertambahan berat badan ibu hamil nilai p= 0,026 (p<0,05). Kesimpulan analisis tersebut adalah semakin tinggi pertambahan berat badan ibu hamil maka berat badan bayi baru lahir akan semakin tinggi juga. Nilai R 2 Linier= 0,16 menunjukkan bahwa 16% berat badan bayi baru lahir ditentukan oleh pertambahan berat badan ibu selama hamil. Pertambahan berat badan menjadi ukuran yang paling umum untuk menilai status gizi ibu hamil dan janin selama kehamilan. Berat badan ibu sangat sensitive terhadap zat gizi akut selama kehamilan dan merupakan indikator yang mudah dilihat untuk menilai pertumbuhan janin dibandingkan dengan ukuran antropomentri lainnya. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Phaneendra dkk,2001 dan Nur AH., 2010 yang menyatakan kenaikan berat badan selama kehamilan merupakan gambaran laju pertumbuhan janin dalam kandungan yang perlu diperhatikan karena kenaikan berat badan yang kurang maupun berlebih bisa menimbulkan permasalahan yang serius bagi bayi dan ibunya. Hubungan Umur Ibu Hamil Dengan Berat Badan Bayi Hasil uji statistik menunjukkan adamya korelasi antara umur ibu hamil dengan berat badan bayi baru lahir dengan nilai r= 0,20 tetapi variabel tersebut tidak memiliki hubungan yang sigifikan (p= 0,26). Penelitian ini memiliki hasil yang sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Fajrina A (2011) yaitu tidak ada hubungan antara umur ibu dengan berat badan bayi yang dilahirkan (P= 0,928). Berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Mutiara E (2012) yang menunjukkan adanya hubungan bermakna antara umur ibu dan berat lahir bayi (p=0,043) namun kekuatan hubungan tersebut lemah (r=0,137). Hubungan Paritas Ibu Hamil Dengan Berat Badan Bayi korelasi positif antara umur ibu hamil nilai r= 0,182. Terdapat korelasi yang sangat lemah antara paritas ibu hamil dengan berat badan bayi baru lahir dan variabel tersebut tidak memiliki hubungan signifikan dengan nilai p = 0,327 (p>0,05). Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang menunjukkan adanya perbedaan bermakna pada hubungan antara paritas dengan berat bayi lahir (Fajrina A., 2011). 96 Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes ------ http://forikes-ejournal.com/index.php/sf

Perbedaan Berat Badan Janin Dengan Berat Badan Bayi Hasil uji statistik menunjukkan signifikan antara berat badan janin dengan berat badan bayi baru dengan nilai p= 0,00, dengan rerata perbedaan antara berat badan janin dengan berat badan bayi baru lahir yaitu 512 gr dengan standar deviasi 475 gr. Nilai rerata berat janin berdasarkan pemeriksaan USG adalah 2840 gr, rerata berat badan bayi baru lahir adalah 3353 gr. Perbedaan rerata dari kedua variabel adalah 512 gr. Perkiraan berat badan badan janin penting untuk diukur sebelum proses persalinan mulai untuk mengantisipasi kemungkinan penyulit kehamilan-persalinan seperti gangguan pertumbuhan bayi atau makrosomia. Pada penelitian ini pemeriksaan USG dilaksanakan di usia kehamilan 37 minggu. Hasil penelitian sebagian besar terjadi peningkatan berat badan bayi saat lahir dibandingkan dengan berat janin saat USG, terdapat perbedaan berat badan pada setiap bayi. Hal tersebut dikarenakan perbedaan waktu kelahiran bayi yang terjadi satu hari sampai dengan 3 minggu setelah USG. Periode semester ketiga kehamilan merupakan periode terakhir dari seluruh proses kehamilan, dimana proses pertumbuhan dan perkembangan janin masuk dalam tahap penyempurnaan secara fisik maupun kerja organ-organ tubuh janin (Sudoyo, 2006). Pertumbuhan janin pada trimester III terjadi sangat pesat bila dibandingkan dengan semester sebelumnya, sehingga apabila terjadi berbedaan usia janin dalam kandungan maka terjadi juga perbedaan berat saat lahir. KESIMPULAN DAN SARAN: Terdapat hubungan antara kadar Hb ibu dengan nilai r=0,815 dan nilai p=0,000,terdapat hubungan antara berat badan bayi baru lahir dengan nilai r=0,399 dan nilai p=0,026, tidak terdapat hubungan antara umur ibu hamil dengan berat badan bayi baru lahir,tidak terdapat hubungan antara paritas ibu hamil dengan berat badan bayi baru lahir. Disarankan kepada bidan agar tetap melakukan pemeriksaan Hb saat pemeriksaan kehamilan pertama dan tetap memantau pertambahan berat badan ibu selama hamil. DAFTAR PUSTAKA Brett K., Ferraro Z., Yockell-Lelievre., Gruslin A., & Adamo K., 2014, Maternalfetal nutrient transport in pregnancy pathologies: the role of the placenta. International Journal of Molecular Science, 16153-16185 Dinas Kesehatan Kota Pematangsiantar, 2013, Jumlah kasus bayi berat lahir rendah di Kota Pematangsiantar. Departemen Kesehatan RI. 2010. Ibu Sehat Bayi Sehat. Jakarta Fajrina A., 2011, Hubungan Pertambahan Berat Badan Selama Hamil dan Faktor Lain dengan Berat Badan Lahir, UI, Jakarta Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2014, Surveilans kesehatan anak, seri balita, Jakarta Kosim SM., Yunanto A., Dewi R., Gatot IS., Usman A., 2008, Buku ajar neonatologi. IDI, Jakarta Muazizah, Nugroho A.H. dan Rahmawati A., 2011. Hubungan Kadar Hemoglobin Ibu Hamil Dengan Berat Bayi Lahir Di RS. Permata Bunda Kab. Grobogan Tahun 2011, http://jurnal.unimus.ac.id. Diakses tanggal 1 Februari 2016. Nur AH., 2010. Hubungan Pertambahan Berat Badan Ibu Saat Hamil dengan Berat Bayi Lahir di Praktik Bidan Sumiariani, AMKeb Kecamatan Medan Johor [skripsi]. Medan: FK USU. Phaneendra RRS, Prakash KP, Sreekumaran NN, 2001. Influence of Pre-Pregnancy Weight, Maternal Height and Weight Gain During Pregnancy on Birth Weight. Bahrain Med Bull. 2001. Proverawati A., dan Asfuah S., 2009, Buku ajar gizi untuk kebidanan, Nuha Medika, Yogyakarta Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas), 2013, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. Jakarta Sudoyo AW et al., 2006, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. (Edisi IV) (edisi IV ed.). Jakarta: Pusat Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Supariasa, I.D.N., 2012, Penilaian Status Gizi. Jakarta: EGC 97 Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes ------ http://forikes-ejournal.com/index.php/sf