BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Suatu perusahaan untuk dapat terus berkembang dalam era globalisasi harus mampu menyajikan laporan keuangan terutama pada pihak manajemen. Dengan laporan keuangan yang ada pihak manajemen akan dapat mengetahui posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan yang dipimpinnya. Dalam melaksanakan aktivitas rutinnya, perusahaaan memanfaatkan berbagai sumber daya yang mencakup berbagai jenis aktiva tetap seperti tanah, gedung, mesin-mesin, inventaris kantor dan lain-lain yang besar nilainya. Aktiva tetap mempunyai peranan yang sangat besar dalam menunjang aktivitas pokok perusahaan karena aktiva tetap tersebut sangat mendukung operasional perusahaan dan memiliki nilai yang sangat materiil. Untuk itu pihak manajemen perusahaan harus tepat dan hati-hati dalam mengambil keputusan sehubungan dengan aktiva yang dimilikinya, baik dalam penentuan harga perolehan, depresiasi (penyusutan) maupun biaya-biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan pemilikan aktiva tetap karena semua ini akan mempengaruhi penyajian aktiva tetap dalam laporan keuangan. Aktiva tetap adalah aktiva yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dengan dibangun lebih dahulu yang digunakan dalam operasi perusahaan, tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal perusahaan dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun (Ikatan Akuntan Indonesia, 2004:16.02). Aktiva tetap ada pada laporan keuangan yaitu pada laporan neraca. 1
Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi yang merupakan suatu ringkasan dari transaksi yang terjadi selama periode akuntansi yang berkaitan. Laporan keuangan menyediakan informasi keuangan mengenai suatu badan usaha yang akan digunakan oleh pihak-pihak manajemen yang berkepentingan untuk pengambilan keputusan ekonomi. Laporan keuangan yang lengkap biasanya terdiri dari laporan neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara misalnya: catatan dan pelaporan arus kas, atau laporan arus dana), catatan dan pelaporan lain serta materi penjelasan keuangan (Ikatan Akuntan Indonesia, 2004:2.7). Dengan melakukan analisis terhadap neraca akan dapat diketahui gambaran posisi keuangan sedangkan analisis terhadap laporan laba rugi akan dapat diketahui gambaran tentang hasil usaha perusahaan untuk satu periode akuntansi. Laporan keuangan yang disusun harus berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan. Standar Akuntansi Keuangan merupakan konsep dasar yang digunakan sebagai pedoman untuk menilai dan menyajikan harta, hutang dan modal perusahaan di neraca dan juga untuk menentukan pengakuan pendapatan dan biaya di dalam laporan laba rugi perusahaan. Untuk itu laporan keuangan harus disusun dan disajikan secara wajar agar tidak menyesatkan para pemakainya. Laporan keuangan yang disusun dan disajikan secara tidak layak akan menghasilkan informasi yang kurang akurat, sehingga apabila informasi tersebut dipakai dalam proses pengambilan keputusan akan menghasilkan keputusan yang kurang tepat. Laporan keuangan sebagai media informasi sangat dibutuhkan oleh 2
pihak-pihak yang berkepentingan, baik intern perusahaan maupun pihak ekstern perusahaan. Perlakuan akuntansi merupakan suatu pencatatan, penilaian atau pengukuran dan penyajian yang dilakukan terhadap kegiatan penyediaan informasi keuangan yang berguna untuk pengambilan keputusan yang bersifat ekonomis. Sehubungan dengan hal tersebut, penyajian informasi mengenai aktiva tetap harus disesuaikan dengan perlakuan akuntansi yang tercantum dalam Standar Akuntansi Keuangan yaitu PSAK No. 16 dan 17 tentang aktiva tetap. Menurut Standar Akuntansi Keuangan hal pokok yang menjadi pedoman dalam perlakuan akuntansi adalah pengakuan, pengukuran dan pengungkapan tentang aktiva tetap yang dimanfaatkan oleh perusahaan. Yayasan Bali Hati merupakan suatu organisasi yang bergerak dalam bidang pendidikan dan kesehatan. Dalam menjalankan tugasnya, perusahaan memanfaatkan berbagai jenis aktiva tetap diantaranya bangunan atau gedung, kendaraan, mesin-mesin dan inventaris kantor. Pada survey pendahuluan yang dilakukan ternyata perusahaan dalam menilai dan memperlakukan akuntansi aktiva tetap menempuh kebijakan-kebijakan sebagai berikut. 1) Harga perolehan aktiva tetap dinilai dan dicatat sebesar harga faktur pembeliannya sedangkan pengeluaran-pengeluaran sehubungan dengan pengadaan aktiva tetap dibebankan sebagai biaya. Hal ini akan menyebabkan nilai aktiva tetap menjadi lebih kecil. Standar Akuntansi Keuangan menghendaki aktiva tetap dinilai sebesar harga perolehan yaitu harga faktur ditambah dengan biaya-biaya sampai aktiva tetap siap untuk dioperasikan. 3
2) Pengeluaran yang terjadi selama pemilikan aktiva tetap dibebankan sebagai biaya pada periode akuntansi yang bersangkutan. Menurut Standar Akuntansi Keuangan bahwa apabila terjadi biaya-biaya yang dikeluarkan sampai aktiva tetap tersebut bisa digunakan dalam kegiatan normal perusahaan maka biayabiaya tersebut harus dikapitalisasi ke dalam harga perolehan sepanjang biayabiaya yang dikeluarkan dapat menambah kapasitas kerja atau nilai ekonomis aktiva tetap tersebut. Bangunan atau gedung yang diperoleh dari pembelian, harga perolehannya harus dialokasikan pada tanah dan gedung. Biaya yang dikapitalisasi sebagai harga perolehan adalah harga beli, biaya perbaikan sebelum gedung itu dipakai, komisi pembelian, bea balik nama, pajak-pajak yang menjadi tanggungan pembeli pada waktu pembelian. Apabila gedung dibuat sendiri maka harga perolehan gedung terdiri dari biaya-biaya pembuatan gedung, biaya perencanaan, gambar, biaya pengurusan ijin bangunan, pajak-pajak selama masa pembangunan gedung, bunga selama masa pembuatan gedung, asuransi selama masa bangunan. Tetapi alat-alat perlengkapan gedung tersebut seperti tangga berjalan, lift dan lain-lain dicatat tersendiri dalam rekening alat-alat gedung dan akan didepresiasi selama umur alat-alat tersebut. Berikut ini akan disajikan daftar aktiva tetap yang dimiliki Yayasan Bali Hati Ubud pada Tabel 1.1. 4
Tabel 1.1 Daftar Aktiva Tetap Yayasan Bali Hati Ubud Tahun 2007 No. Jenis Aktiva Tetap Tahun Umur Total Faktur Perolehan Ekonomis (Tahun) Pembelian (Rp) 1 Central Office Bangunan 1998 20 45.000.000 Suzuki Shogun 1998 8 63.000.000 Suzuki Van 2001 8 78.750.000 Suzuki Pick Up 2001 8 52.500.000 Suzuki Katana 2002 8 86.000.000 Mitsubishi/Ambulance 2003 8 341.037.445 Isuzu/Mini Bus 2003 8 160.851.400 Meja 1998 4 2.800.000 Kursi 1998 4 3.000.000 Telepon 1998 4 4.000.000 AC 1998 8 8.000.000 Radio Tape 2000 4 1.500.000 Komputer 2001 4 30.700.000 Printer 2001 4 3.400.000 Filling Kabinet 2002 4 3.900.000 2 English dan Computer Course Bangunan 1999 20 40.000.000 Kursi 1999 4 5.097.250 Radio Tape 1999 4 500.000 Printer 2000 4 500.000 Rak buku 2001 4 1.000.000 TV 2003 4 4.000.000 AC 2003 8 2.500.000 Komputer 2004 4 84.811.250 3 ResourseCentre Bangunan 2002 20 800.000.000 Meja 2002 4 3.008.000 Kursi 2002 4 7.590.000 Filling Kabinet 2002 4 6.790.000 Telepon 2002 4 7.850.000 AC 2002 8 19.750.000 Komputer 2002 4 19.158.000 Pompa 2003 8 4.250.000 Sumber: Yayasan Bali Hati Ubud, 2007 5
Dari tabel di atas diketahui bahwa aktiva tetap yang dimiliki Yayasan Bali Hati sangat besar nilainya dan sangat materiil. Oleh sebab itu peneliti tertarik untuk melakukan pengujian tentang perlakuan akuntansi aktiva tetap yang diterapkan oleh perusahaan karena hal tersebut akan berpengaruh pada penyajian aktiva tetap pada laporan keuangan dan akan berpengaruh juga pada pengambilan keputusan oleh pihak-pihak yang berkepentingan. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka yang menjadi pokok masalah dalam penelitian ini adalah. 1) Bagaimanakah perlakuan akuntansi aktiva tetap berwujud pada Yayasan Bali Hati di Ubud? 2) Bagaimanakah pengaruh perlakuan akuntansi aktiva tetap berwujud yang diterapkan oleh Yayasan Bali Hati di Ubud terhadap laporan keuangan? 1.2. Tujuan Penelitian Adapun yang menjadi tujuan penelitian adalah. 1) Untuk mengetahui perlakuan akuntansi aktiva tetap berwujud pada Yayasan Bali Hati di Ubud. 2) Untuk mengetahui pengaruh perlakuan akuntansi aktiva tetap berwujud yang diterapkan oleh Yayasan Bali Hati di Ubud terhadap laporan keuangan. 1.3. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan. Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah. 6
1) Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan mampu memperluas pengetahuan dan wawasan serta mengetahui bagaimana mengaplikasikan teori yang diperoleh dibangku perkuliahan dalam dunia bisnis terutama mengenai perlakuan akuntansi aktiva tetap berwujud. 2) Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan dapat menjadikan masukan atau pertimbangan bagi manajemen perusahaan tentang perlakuan akuntansi aktiva tetap berwujud sehingga manajemen mampu menyediakan informasi yang lebih akurat dan andal bagi para pengambil kebijakan perusahaan. 1.4 Sistematika Penulisan Untuk dapat memberikan gambaran secara garis besar penyusunan skripsi ini maka dapat disajikan dalam bentuk sistematika penulisan sebagai berikut. BAB I : PENDAHULUAN Pada bab ini akan diuraikan mengenai latar belakang masalah, pokok masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan. BAB II : TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini akan dikemukakan tentang teori-teori yang berhubungan dengan masalah-masalah yang ditulis seperti pengertian akuntansi, pengertian perlakuan akuntansi, konsep-konsep dasar akuntansi, pengertian laporan keuangan, pengertian aktiva tetap, klasifikasi aktiva tetap, pengakuan aktiva tetap, penilaian aktiva tetap, harga perolehan 7
aktiva tetap, cara perolehan aktiva tetap, pengeluaran-pengeluaran selama aktiva tetap dimiliki, penyusutan aktiva tetap, penghentian penggunaan aktiva tetap, penyajian aktiva tetap dalam laporan keuangan. Kemudian dilanjutkan dengan pembahasan hasil penelitian sebelumnya. BAB III : METODE PENELITIAN Pada bab ini akan menguraikan tentang lokasi dan objek penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional variabel, jenis data yang digunakan dalam penelitian, metode pengumpulan data dan teknik analisis data. BAB IV : DATA DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan diuraikan tentang sejarah berdirinya perusahaan, struktur organisasi perusahaan, proses akuntansi, perlakuan akuntansi menurut perusahaan dan menurut Standar Akuntansi Keuangan, pengeluaran-pengeluaran selama aktiva tetap dimiliki, penyusutan aktiva tetap serta penyajian aktiva tetap dalam laporan keuangan. BAB V : PENUTUP Pada bab ini akan diuraikan mengenai simpulan dari hasil pembahasan serta saran-saran yang bersifat membangun bagi perusahaan dalam menentukan perlakuan akuntansi aktiva tetap. 8