BAB I PENDAHULUAN. kepastian hukum atas kepemilikan tanah tersebut. ayat (3) menentukan bahwa, bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tanah merupakan karunia Tuhan Yang Maha Esa, sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Bumi, air, ruang angkasa dan segala kekayaan alam yang terkandung di dalamnya

PENDAHULUAN. bangsa Indonesia dan oleh karena itu sudah semestinya pemanfaatan fungsi bumi,

BAB I PENDAHULUAN. kemakmuran seluruh rakyat Indonesia. Secara konstitusional Undang-undang Dasar 1945 dalam Pasal 33 ayat

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang tidak seimbang. Dari ketidakseimbangan antara jumlah luas tanah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia dan tanah memiliki ikatan yang erat dimana tanah

1.PENDAHULUAN. masih memerlukan tanah ( K. Wantjik Saleh, 1977:50). sumber penghidupan maupun sebagai tempat berpijak

BAB I PENDAHULUAN. penduduk, sementara di sisi lain luas tanah tidak bertambah. Begitu pentingnya tanah bagi

BAB I PENDAHULUAN. Masalah pertanahan di Indonesia telah muncul dengan beragam wujud

BAB I PENDAHULUAN. tempat tinggal yang turun temurun untuk melanjutkan kelangsungan generasi. sangat erat antara manusia dengan tanah.

I. PENDAHULUAN. diantaranya adalah perspektif sosial, politik, ekonomi, dan budaya. Karena

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat adalah persoalan hak atas tanah. Banyaknya permasalahan-permasalahan

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bangsa sepanjang masa dalam mencapai sebesar-besar kemakmuran rakyat yang

BAB I PENDAHULUAN. meninggal dunia. Kebutuhan akan tanah semakin hari semakin meningkat,

BAB I PENDAHULUAN. dan makmur sebagaimana yang telah dicita-citakan. Secara konstitusional bahwa bumi, air,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam arti hukum, tanah memiliki peranan yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Wiwit Khairunisa Pratiwi, 2015

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya jumlah penduduk, kebutuhan akan tanah terus

BAB I PENDAHULUAN. Selaras dengan Pasal 33 ayat (3) Undang-Undang Dasar Republik Indonesia

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dimuat dalam BAB IV, maka

BAB I PENDAHULUAN. terakhirnya. Selain mempunyai arti penting bagi manusia, tanah juga mempunyai kedudukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PELAKSANAAN PENERTIBAN DAN PENDAYAGUNAAN TANAH HAK GUNA BANGUNAN YANG DITERLANTARKAN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA


PERALIHAN HAK TANAH ABSENTE BERKAITAN DENGAN PELAKSANAAN CATUR TERTIB PERTANAHAN DI KABUPATEN KARANGANYAR SKRIPSI. Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. Esa kepada seluruh bangsa Indonesia. Hal ini sesuai dengan isi dalam Pasal 1

HAK ATAS TANAH UNTUK WARGA NEGARA ASING

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Peran Badan Pertanahan Nasional di bidang Pertanahan

Pertemuan ke-5 HAK-HAK PENGUASAAN ATAS TANAH. Dosen: Dr. Suryanti T. Arief, SH., MKn., MBA

BAB I PENDAHULUAN. ayat (2) UU No.5 Tahun 1960 Tentang Peraturan Dasar Pokok-pokok Agraria yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan penunjang kesejahteraan dan kemakmuran diseluruh masyarakat Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Tanah sangat penting bagi kehidupan manusia, dikarenakan tanah adalah

BAB I PENDAHULUAN. adalah tempat bermukim umat manusia, disamping sebagai sumber

BAB I PENDAHULUAN. mereka pergi. Dalam sejarah peradaban umat manusia, tanah merupakan faktor

BAB I PENDAHULUAN. dikaruniakan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Baik sebagai sumber penghidupan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tanah mempunyai peranan penting dalam kehidupan manusia. Tanah

BAB I PENDAHULUAN. sebagai salah satu sumber kesejahteraan rakyat dan tempat manusia melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Boedi Harsono, Hukum Agraria, Isi dan Pelaksanaannya, Djambatan, Jakarta, 2005, hlm. 560

II. TINJAUAN PUSTAKA. menurut ketentuan yang diatur dengan peraturan pemerintah. Peraturan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Di Indonesia fungsi tanah semakin meningkat karena meningkatnya

BAB I PENDAHULUAN. khususnya maupun kehidupan manusia itu sendiri. Kebutuhan akan tanah dewasa

SERTIPIKAT HAK MILIK ATAS TANAH SEBAGAI ALAT PEMBUKTIAN YANG SEMPURNA

BAB I PENDAHULUAN. penting dan paling utama. Karena pada kehidupan manusia sama sekali tidak

BAB I PENDAHULUAN. dikuasai atau dimiliki oleh orang perorangan, kelompok orang termasuk

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar 1945 yang menyatakan: Bumi air dan kekayaan


BAB I PENDAHULUAN. adalah merupakan karunia Tuhan Yang Maha Esa kepada seluruh rakyat

TINJAUAN PELAKSANAAN PENDAFTARAN TANAH SECARA SISTEMATIK DI KABUPATEN BANTUL. (Studi Kasus Desa Patalan Kecamatan Jetis dan

BAB I PENDAHULUAN. Agraria berasal dari bahasa latin ager yang berarti tanah dan agrarius

BAB I PENDAHULUAN. Achmad Rubaie, Hukum Pengadaan Tanah Untuk Kepentingan Umum, (Malang: Bayumedia Publishing, 2007), hal 1.

BAB II TINJAUAN UMUM MENGENAI PENDAFTARAN TANAH. A. Pengertian dan dasar hukum pendaftaran tanah

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 62/PUU-XIII/2015 Surat Ijo Tidak Menjadi Dasar Hak Pemilikan Atas Tanah

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pendaftaran tanah menurut PP No. 24 Tahun 1997 Pasal 1 ayat 1. Pendaftaran tanah adalah

BAB I PENDAHULUAN. fungsi yaitu sebagai social asset dan capital asset. Sebagai social asset

ini menjadikan kebutuhan akan tanah bertambah besar. Tanah mempunyai kemakmuran, dan kehidupan. Hal ini memberikan pengertian bahwa

BAB I PENDAHULUAN. Tanah adalah sumber daya alam terpenting bagi bangsa Indonesia untuk

PENDAFTARAN TANAH ADAT. Indah Mahniasari. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. diamanatkan dalam Pembukuan Undang-Undang Dasar 1945 antara lain

BAB IV PENUTUP. bertentangan dengan Pasal 19 ayat (2) huruf C UUPA yang menetapkan

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 62/PUU-XIII/2015 Surat Ijo Tidak Menjadi Dasar Hak Pemilikan Atas Tanah

Bab II HAK HAK ATAS TANAH. A. Dasar Hukum Hak-Hak Atas Tanah menurut UUPA. I. Pasal pasal UUPA yang menyebutkan adanya dan macamnya hak hak atas

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan tanah. Tanah mempunyai kedudukan dan fungsi yang amat penting

BAB I PENDAHULUAN. berderet mulai dari Semanggi, Pasar Kliwon, Sangkrah, hingga Gandekan. ekonomi lemah dengan tingkat pendidikan yang cukup rendah.

BAB I PENDAHULUAN. negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.

BAB I PENDAHULUAN. yang didapatkan dibangku perkuliahan dan diterapkan di tempat kerja

BAB I PENDAHULUAN. memanfaatkan tanah untuk melangsungkan kehidupan. Begitu pentingnya tanah

BAB I PENDAHULUAN. Pentingnya tanah bagi manusia, menyebabkan tanah mempunyai nilai tinggi, dimana

PENDAFTARAN TANAH ADAT Oleh : Indah Mahniasari, SH. Abstraksi

BAB I PENDAHULUAN. Tanah merupakan karunia dari Tuhan Yang Maha Esa kepada umat

Pertanyaan: Ringkasan Jawaban: Analisa. 1. Surat Tanah di Indonesia. Dapat kah dilakukan amandemen nama pemilik pada surat tanah?

BAB I PENDAHULUAN. sebagai suatu harta yang mempunyai sifat permanent dan dapat. dicadangkan untuk kehidupan pada masa datang.

BAB I PENDAHULUAN. bidang pertanahan, maka sasaran pembangunan di bidang pertanahan adalah terwujudnya. 4. Tertib pemeliharaan dan lingkungan hidup.

BERITA NEGARA. KEMEN-ATR/BPN. Kantor Layanan Pertanahan Bersama. Pembentukan.

BAB I PENDAHULUAN. berlindung dan melanjutkan kehidupannya. Sejalan dengan bertambahnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Rumah merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia, tempat manusia

BAB I PENDAHULUAN. ini dikarenakan bahwa Negara Indonesia merupakan negara agraris, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Wakaf merupakan bagian yang sangat penting dalam hukum Islam. Hal ini

TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian Tanah Dan Pemberian Hak Atas Tanah. yaitu permukaan bumi atau lapisan bumi yang diatas sekali.

Tanah merupakan salah satu faktor yang terpenting dalam kehidupan. manusia, hewan, dan juga tumbuh-tumbuhan. Fungsi tanah begitu penting dan

Lex Privatum Vol. VI/No. 1/Jan-Mar/2018

BAB 1 PENDAHULUAN. Tanah memiliki peranan yang sangat penting bagi kehidupan masyarakat

BAB II KONSEP WEWENANG ADMINISTRASI PERTANAHAN BAGI PENYELENGGARAAN PERUMAHAN

BAB I PENDAHULUAN. Tanah merupakan modal dasar pembangunan, serta faktor penting. dalam kehidupan masyarakat yang umumnya menggantungkan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Tanah merupakan kebutuhan dasar manusia. Sejak lahir sampai

BAB I PENDAHULUAN. dengan adanya pembangunan dapat diketahui suatu daerah mengalami kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat dalam kehidupan sehari-hari senantiasa akan melakukan

Fahmi Fadillah

BAB I PENDAHULUAN. (pendukung mata pencaharian) di berbagai bidang seperti pertanian, perkeb unan,

ANALISA YURIDIS PELAKSANAAN PROGRAM PRONA DALAM RANGKA PENDAFTARAN HAK ATAS TANAH (Studi Di Desa Ngujung Kecamatan Maospati Kabupaten Magetan)

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG HAK-HAK ATAS TANAH. perundang-undangan tersebut tidak disebutkan pengertian tanah.

BAB II TINJAUAN UMUM MENGENAI PENDAFTARAN TANAH, HAK MILIK ATAS TANAH, DAN PERALIHAN HAK ATAS TANAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tanah sebagai salah satu sumber kekayaan alam memiliki hubungan erat

BAB I PENDAHULUAN. meninggal dunia dan mengingat susunan kehidupan dan pola perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Salah satu tujuan pembentukan Undang Undang No 5 Tahun 1960

I. PENDAHULUAN. dalam pelaksanaan kegiatan pembangunan, menyebabkan permasalahan

PELAKSANAAN PENDAFTARAN HAK TANGGUNGAN ATAS TANAH HAK MILIK SEBAGAI JAMINAN KREDIT DI KABUPATEN BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat dalam kehidupan sosialnya senantiasa akan melakukan

BAB V PENUTUP. Sebagai penutup dalam skripsi ini saya susun berupa. kesimpulan yang merupakan resume dan rangkuman. Di

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tanah merupakan unsur penting dalam kehidupan karena setiap manusia membutuhkan tanah sebagai tempat tinggal maupun sebagai tempat usaha. Kebutuhan akan tanah dewasa ini semakin meningkat dengan bertambahnya jumlah penduduk dan meningkatnya kebutuhan lain yang berhubungan dengan tanah. Begitu pentingnya tanah bagi setiap orang sehingga membutuhkan kepastian hukum atas kepemilikan tanah tersebut. Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 33 ayat (3) menentukan bahwa, bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Hal inilah yang menjadi alasan terbentuknya Undang- Undang Pokok Agraria. Ketentuan ini bersifat imperatatif, yaitu mengandung perintah kepada Negara agar bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya, yang diletakkan dalam penguasaan Negara itu dipergunakan untuk mewujudkan kemakmuran bagi seluruh rakyat Indonesia. Dengan demikian, tujuan dari penguasaan oleh Negara atas bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya adalah untuk mewujudkan sebesar-besarnya kemakmuran rakyat Indonesia. Dalam UUPA No.5 Tahun 1960 Pasal 4 yang berisi, atas dasar hak menguasai dari Negara sebagai yang dimaksud dalam Pasal 2 ditentukan adanya macam-macam hak atas permukaan bumi, yang disebut tanah, yang dapat 1

2 diberikan kepada dan dipunyai oleh orang-orang, baik sendiri maupun bersamasama dengan orang-orang lain serta badan-badan hukum. Hak-hak atas tanah yang dimaksud diatas adalah ; a. Hak milik b. Hak guna usaha c. Hak guna bangunan d. Hak pakai e. Hak sewa f. Hak membuka tanah g. Hak memungut hasil hutan h. Hak-hak lain yang tidak termasuk dalam hak-hak tersebut di atas yang akan ditetapkan dengan Undang-undang, serta hak-hak yang sifatnya sementara sebagai yang disebutkan dalam Pasal 53. Hak milik sangat penting bagi manusia untuk dapat melaksanakan hidupnya di dunia. Semakin tinggi nilai hak milik atas suatu benda, semakin tinggi pula penghargaan yang diberikan terhadap benda tersebut. Tanah adalah salah satu milik yang sangat berharga bagi umat manusia, demikian pula untuk bangsa Indonesia. Untuk tujuan tersebut oleh pemerintah perlu ditindak lanjuti dengan penyediaan perangkat hukum tertulis yang mendukung kepastian hukum serta selanjutnya dengan perangkat peraturan yang ada dilaksanakan penegakan hukum berupa penyelenggaraan mengenai kepemilikan/penguasaan atas tanah dalam pengertian yuridis yang mana dalam penguasaan ini dilandasi hak yang dilindungi

3 oleh hukum dan pada umumnya memberi kewenangan kepada pemegang hak untuk menguasai secara fisik tanah yang dimiliki, misalnya pemilik tanah mempergunakan atau mengambil manfaat dari tanah yang dimiliki namun tidak diserahkan kepada pihak lain. Dengan demikian dalam sebuah Negara perlu dibuatnya kepemilikan atas tanah yang telah memberikan manfaat dan kegunaan dalam berbagai aspek kehidupan pada pemiliknya, baik dalam ekonomi, sosial termasuk juga dalam hubungannya dengan pembangunan. Badan pertanahan nasional merupakan lembaga pemerintahan yang mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang pertanahan. Dimana BPN melakukan tugasnya dengan mensertifkasi tanah yang digunakan masyarakat agar menjadi hak milik pribadi maupun kelompok. Dengan kata lain BPN mengatur tentang pendaftaran hak milik atas tanah perorangan atau kelompok. Menurut Pasal 9 Peraturan No.24 Tahun 1997 tentang pendaftaran tanah, yang bisa menjadi objek pendaftaran tanah adalah : a. Bidang-bidang tanah yang dipunyai dengan hak milik, hak guna usaha, hak guna bangunan, dan hak pakai b. Tanah hak pengelolahan c. Tanah wakaf d. Hak milik atas satuan rumah susun e. Hak tanggungan f. Tanah Negara Pada kenyataannya, ternyata di dalam masyarakat masih terdapat dualistik (bersumber pada hukum adat dan hukum barat) yang menimbulkan berbagai masalah yang tidak sesuai dengan cita-cita persatuan bangsa Indonesia. Sehingga

4 dilakukan konvensi menjadi hak atas tanah menurut UUPA. Dan bila masih ada masyarakat yang tidak mendaftarkan tanahnya berdasarkan UUPA maka yang akan dirugikan adalah pemilik tanah karena dia akan kehilangan hak miliknya atas tanah tersebut. Sehingga tujuan dibuatnya pendaftaran akan hak tanah dalam UUPA adalah agar setiap masyarakat memiliki kepastian hukum dan perlindungan hukum dalam kepemilikan akan tanah atau membuat surat tanda bukti yang sah (sertifikat tanah) sebagai pembuktian yang kuat di mata hukum. Di huta II Tiga Jadi kesadaran masyarakat dalam mengurus surat keterangan atas tanah bisa dikatakan sudah tinggi, hanya saja kendala yang dihadapi masyarakat di daerah tersebut adalah terlalu mahalnya dana yang harus dikeluarkan dalam mengurus sertifikat tanah yang mana pada kenyataannya juga ukuran tanah yang dimiliki pun tidak terlalu besar dan tanah masyarakat sekitar susunannya kurang bagus karena ada yang memencar sehingga ketika ingin mengurus surat keterangan tanah sangat membingungkan bagi masyarakat serta penghasilan masyarakat yang sedikit karena mayoritas masyarakat huta II Tiga Jadi adalah berprofesi sebagai petani. Upaya pemerintah setempat menggunakan Prona (Proyek Operasi Nasional Agraria) yang merupakan program yang dijalankan setiap tahunnya oleh pemerintah kabupaten Simalungun yaitu dengan cara mengajak masyarakat untuk setidaknya memiliki surat keterangan atas tanah yang memiliki kekuatan hukum. Namun demikian masih banyak masyarakat yang tidak mau mengurus surat keterangan tanahnya karena dana yang terlalu mahal dalam mengurus surat keterangan tanah. Prona itu sendiri ditunjukan bagi masyarakat ekonomi lemah,

5 sehingga dalam mengurusnya kepala desa setempat harus mendata setiap tanah masyarakat untuk di buat surat keterangan atas tanah. Hanya saja Prona yang di buat untuk masyarakat ekonomi lemah malah tidak membantu masyarakat karena biaya dalam mengurus surat keterangan atas tanah masih tetap sangat mahal karena mayoritas masyarakat yang petani. Berdasarkan hal tersebut di atas, maka penulis merasa perlu untuk melakukan penelitian terhadap Kesadaran Masyarakat Dalam Kepemilikan Atas Tanah Ditinjau Dari UUPA No. 5 Tahun 1960 Di Huta II Tiga Jadi Kecamatan Ujung Padang Kabupaten Simalungun. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah tersebut diatas, maka identifikasi masalah yang diangkat pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Implementasi UU Pokok Agraria No.5 Tahun 1960 terhadap kesadaran masyarakat dalam kepemilikan atas tanah 2. Upaya kepala desa dalam menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk mengurus kepemilikan atas tanahnya 3. Kurangnya kesadaran masyarakat dalam mengurus kepemilikan atas tanahya. 4. Kendala yang dihadapi masyarakat dalam kepemilikan hak atas tanah di Huta II Tiga Jadi Kecamatan Ujung Padang Kabupaten Simalungun

6 C. Pembatasan Masalah Pembatasan masalah mutlak dilakukan dalam setiap penelitian, agar penelitian terarah dan juga tidak luas. Untuk menghindari pembahasan yang terlalu luas dan hasil yang mengambang, maka yang menjadi pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah melihat kesadaran masyarakat dalam mengetahui UUPA No.5 Tahun 1960 sebagai jaminan dalam kepemilikan atas tanah dan mengetahui tingkat kesadaran masyarakat dalam mengurus surat kepemilikan atas tanah yang dimiliki. D. Rumusan Masalah Berdasarkan pembatas masalah diatas maka peneliti merumuskan beberapa rumusan masalah yang akan diteliti. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimana pemahaman masyarakat mengetahui UUPA No. 5 Tahun 1960 sebagai jaminan hukum kepemilikan atas tanah? 2. Bagaimana tingkat kesadaran masyarakat dalam mengurus kepemilikan atas tanahnya? E. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui pemahaman masyarakat mengetahui UUPA No. 5 Tahun 1960 sebagai jaminan hukum kepemilikan atas tanah 2. Untuk mengetahui tingkat kesadaran masyarakat dalam mengurus kepemilikan atas tanahnya.

7 F. Manfaat Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian di atas, adapun yang menjadi manfaat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut ; 1. Bahan masukan bagi masyarakat dalam upaya melindungi kepemilikan hak atas tanah yang sah di mata hukum. 2. Bahan masukan bagi pemerintah dan instansi terkait dalam upaya menerapkan UUPA No.5 Tahun 1960 di lingkungan masyarakat. 3. Menambah wawasan dan pengalaman penulis serta sebagai salah atu syarat untuk memperoleh gelar sarjana. Bahan referensi bagi peneliti lanjutan dalam bidang yang sama dan waktu dan tempat yang berbeda.