PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING DENGAN TUTOR SEBAYA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMPN 11 PADANG

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK BERTUKAR PASANGAN PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMPN 1 PERANAP

PENERAPAN STRATEGI MASTERY LEARNING

PENERAPAN STRATEGI BELAJAR AKTIF TIPE LEARNING TOURNAMENT PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 15 PADANG

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 22 PADANG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMPN 34 PADANG

Key words: Circle The Sage, The Students Mathematics Learning Outcomes

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA YANG MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION

Universitas Negeri Padang. Abstract

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN TUTOR SEBAYA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP BUNDA PADANG. Endah 1, Susi Herawati 1

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE LEARNING CELL DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS VII SMPN 3 PADANG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CORE TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 29 PADANG Luchsyah Asdianti 1, Mukhni 2

PENERAPAN PEMBELAJARAN INOVATIF DEEP DIALOGUE/CRITICAL THINKING PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS XI.IPA SMAN 1 HULU KUANTAN

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE QUESTION STUDENTS HAVE TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 22 PADANG ABSTRAK

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE LISTENING TEAM PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 18 PADANG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SQUARE DENGAN MENGGUNAKAN LKS DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 LUBUK SIKAPING

Pengaruh Keaktifan Siswa Dalam Proses Pembelajaran Matematika Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X SMA N 1 Kecamatan Guguak.

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GROUP TO GROUP EXCHANGE (GGE) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 10 PADANG

PENERAPAN STRATEGI BELAJAR AKTIF TIPE CLASS CONCERN DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMPN 3 KECAMATAN HARAU KABUPATEN LIMA PULUH KOTA

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE BOWLING KAMPUS DISERTAI

PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS, AUDITORI, VISUAL, INTELEKTUAL) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 2 SAWAHLUNTO

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE THE LEARNING CELL TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 27 PADANG ABSTRACT

PENERAPAN COOPERATIVE LEARNING

Ilham Ilahi 1. Jurusan Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Bung Hatta

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE LEARNING STARTS WITH A QUESTION

PENERAPAN STRATEGI PEMECAHAN MASALAH WANKAT

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE LISTENING TEAM PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 5 PADANG


PENERAPAN PEMBELAJARAN INOVATIF TEKNIK GALLERY WALK PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 X KOTO DIATAS Lucia Cipta Agustin 1,

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS XI IPA SMAN 6 PADANG

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V DI SD SABBIHISMA 01 PADANG

PERSETUJUAN PEMBIMBING ARTIKEL E-JOURNAL. Novila Edza Putri

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF TIPE COURSE REVIEW HORAY (CRH) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 29 PADANG

Monica Mayang Sari 1, Khairudin 1, Fazri Zuzano 1,

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS-ACHIEVEMENT DIVISIONS

JURNAL. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA I) LIRA JUNITA NIM

PENERAPAN MODEL MISSOURI MATHEMATICS PROJECT PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 21 PADANG

Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Bung Hatta.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK ROUND ROBIN DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII MTsN MODEL PADANG

Andre Yohendra Pendidikan Teknik Informatika Komputer Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Bung Hatta

PENERAPAN STRATEGI ACTIVE LEARNING TIPE ROTATING TRIO EXCHANGE PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS XI IPA SMA NEGERI 9 PADANG

PENERAPAN STRATEGI FIRE-UP DENGAN PEMBERIAN REWARD DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 SALO KABUPATEN KAMPAR Nur Annisa 1

Keyword : Everyone Is A Teacher Here, Learning Activity, Speedtest, Study Result.

PENERAPAN STRATEGI BELAJAR AKTIF TIPE TRADING PLACES

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP KARTIKA 1-7 PADANG.

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PAIR CHECKS TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMAN 9 KABUPATEN TEBO

Jurusan Pendidikan Matematika dan IPA, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Bung Hatta

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE MEANS-ENDS ANALYSIS PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMPN 12 PADANG

PENERAPAN ACCELERATED LEARNING DENGAN TEKNIK MENGAJUKAN PERTANYAAN YANG DITEMPELKAN PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS XI IPA SMA N 1 KEC.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DISKUSI DAN HASIL BELAJARMATEMATIKA SISWA KELAS IX SMPN 23 PADANG

0,1006 dan kelas kontrol diperoleh = 0,1577 dengan = 0,1866, maka diterima. Jadi,

PENERAPAN MODEL EXAMPLES NON EXAMPLES PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMPN 27 PADANG Oki Valentino Putra 1, Lutfian Almash 2, Fauziah 1 1

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAKE AND GIVE DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS X SMA PEMBANGUNAN LABORATORIUM UNP

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL TALKING STICK PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV DI SDN 10 SUNGAI SAPIH PADANG

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN GENERATIF TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 4 PAYAKUMBUH MATERI BANGUN RUANG

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING

PENERAPAN STRATEGI MEROTASIKAN PERTUKARAN PENDAPAT KELOMPOK EMPAT ORANG PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS X IPA SMAN 3 PADANG.

METODE ACTIVE LEARNING TIPE LEARNING STARTS WITH A QUESTION PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SMPN 33 PADANG. Abstract

PENERAPAN METODE SURVEY, QUESTION, READ, RECITE AND REVIEW (SQ3R) PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SMK KARTIKA 1-2 PADANG

PENGARUH TEKNIK CAWAN IKAN DALAM PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 BAYANG

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE QUESTION STUDENTS HAVE

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE FIND SOMEONE WHO TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

STRATEGI BELAJAR AKTIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE (ETH) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IA SMAN 5 SOLOK SELATAN

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS VII MTsN SUBANG ANAK KABUPATEN TANAH DATAR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE DAN TEKNIK KNOW WANT LEARNED HOW

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE THE POWER OF TWO TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA KELAS XI MIA SMAN 4 PADANG ABSTRACT

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE LEARNING STARTS WITH A QUESTION

Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Bung Hatta

Mahasiswa Progam Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat 2

PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PAIR CHECK TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 23 PADANG

ABSTRACT

ABSTRACT. that tcount

Nofa & Rahmi p-issn: ; e-issn: Mutiara Nofa Nst 1 dan Rahmi 2. Padang, Sumatera Barat, Indonesia

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE JEOPARDY REVIEW DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 7 KERINCI TAHUN PELAJARAN

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE KELOMPOK BELAJAR TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 25 PADANG

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN AKTIF TIPE THE LEARNING CELL TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS X SMAN 13 PADANG

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 31 PADANG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE DISERTAI KUIS DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS X SMAN 14 PADANG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INSIDE OUTSIDE CIRCLE PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 9 PARIAMAN

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PENEMUAN TERBIMBING PADA SISWA KELAS VII 7 SMPN 1 SOLOK SELATAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

PENERAPAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP KARTIKA 1-7 PADANG ARTIKEL OLEH: ZUMRATUN HASANAH

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE QUESTIONSSTUDENT HAVETERHADAP HASIL BELAJAR SISWAKELAS XI IPS SMAN 1KINALI KABUPATEN PASAMAN BARAT

ABSTRACT. Key words: Brain based learning approach, Student s achievement

Penerapan Model Pembelajaran Tipe Talking Stick dalam PembelajaranTeknologi Informasi Dan Komunikasi Siswa Kelas VIII SMP N 14 Padang

Universitas Bung Hatta

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF MENGGUNAKAN TEKNIK BISNIS BERISIKO TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 20 PADANG

PENERAPAN METODE QUANTUM TEACHING DENGAN KERANGKA TANDUR DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMPN 1 KINALI Desmi Hesti Roza 1

PENGARUH PENERAPAN PENGAJARAN TUTOR SEBAYA TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 23 PADANG ABSTRACT

Tabel 1. Deskripsi Aktivitas Belajar Siswa

PENERAPAN PEMBERIAN KUIS DIIRINGI DENGAN REWARD SEBAGAI TINDAK LANJUT PEKERJAAN RUMAH DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMPN 23 PADANG

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN ROTATING TRIO EXCHANGE TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 7 PADANG

Key Word: Conceptual Understanding, Numbered Heads

ABSTRACT. mathematics conceptual understanding of the students tought by using active

PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING MELALUI PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA SMPN 22 PADANG

PENERAPAN STRATEGI GENIUS LEARNING DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 1 SUNGAYANG ARTIKEL. Oleh: FIONA NPM.

PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF TIPE TEAM QUIS DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII MTsN KAYU KALEK PESISIR SELATAN ARTIKEL

Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Bung Hatta

PENGARUH PENERAPAN TEKNIK SPOTLIGHT TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELASXI IPS SMA PGRI 2 PADANG JURNAL

Transkripsi:

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING DENGAN TUTOR SEBAYA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMPN PADANG Lysa Rama Dewi Vita, Niniwati, Fazri Zuzano JurusanPendidikan Matematika, FakultasKeguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta E-mail :Ly_sa_cute@yahoo.com Abstract The factor that causes of the learning outcomes low is the teacher still dominate students in learning, students ask to their friend rather that teacher, because of they don t feel afraid each other, and the interactions betwen teacher studets still less, thus causing a passive learning. One of the efforts to solve this problem is to apply the learning strategy of Mastery Learningwith tutor sebaya. Be expected with the implementation of this strategy can improve the student s activityand uderstanding in learning, teach studentsto cooperation and discussion, and students can improve their learning outcomes is mathematics. The purpose of this research is to find out the student s mathematics learning outcomes that used the better than the student s mathematics outcomes learning with using conventional learning. The type of this research is experimentall research. The data of this research is student s mathematics learning outcomes obtained with give the test for both sample class. In hyphothesis obtained t hitung t table it means 5,9,67. So, the hyphothesis is accepted. Then, the conclution of this hyphothesis is student s mathematics learning outcomes that used strategy of Mastery Learning with tutor sebaya is better than student s mathematics learning outcome that used. Key words :Mastery Learning, Tutor Sebaya, and mathematics learning. Pendahuluan Seseorang dikatakan berhasil dalam belajar matematika jika dia mampu memahami materi yang diajarkan dan menyelesaikan soal dengan baik.untuk mencapainya diperlukan kemampuan dan latihan yang maksimal agar materi pelajaran dapat dikuasai dengan baik. Siswa tidak saja memiliki kesempatan untuk menyimak penyampaian materi pelajaran yang diberikan guru, dan memberikan kesempatan untuk mengerjakan latihan dan memperoleh bimbingan dari guru dalam menyelesaikan soal. Berdasarkan observasi terhadap siswa kelas VII SMPN Padang pada tanggal 4Juni 0 sampai dengan tanggal 5 Juni 0 dan dilanjutkan lagi dengan observasi yang terbaru pada tanggal April 03 sampai dengan tanggal 3 April 03 diketahui bahwa keadaan siswa masih sama dan belum ada perubahan yaitu ketika proses pembelajaran matematika berlangsung pada umumnya pembelajaran di dominasi oleh guru. Apabila guru menerangkan pelajaran dan siswa tidak mengerti, siswa cenderung malu untuk bertanya. Siswa tersebut malah lebih suka bertanya kepada temannya sendiri daripada bertanya kepada guru. Hal ini

disebabkan karena siswa tersebut merasa lebih nyaman bertanya kepada teman, karena mereka tidak merasa takut, grogi bahkan segan karena tempat mereka bertanya adalah kepada teman sendiri yang otomatis sebaya dengan mereka. Keadaan tersebut membuat interaksi antara guru dengan siswa masih belum terlihat. Selain itu interaksi antara siswa dengan siswa juga masih kurang, seperti hanya sebagian siswa yang berdiskusi sesama siswa dalam membahas materi pelajaran yang diterangkan oleh guru, kebanyakan dari siswa tersebut dalam berdiskusi hanya untuk mengobrol dan bercanda saja bahkan mereka hanya mencontoh pekerjaan temannya. Hal ini menyebabkan siswa hanya mencatat dan cenderung pasif dalam proses pembelajaran. Hal ini dipelihatkan melalui tingkah laku siswa seperti mengantuk, berbicara dengan teman sebangku, cenderung ribut dalam pembelajaran, dan suka permisi keluar masuk kelas. Pekerjaan rumahdikerjakan beberapa siswa saja, alasannya siswa tidak mengerjakan karena materinya terlalu sulit, akan tetapi setelah dibahas guru siswa mengatakan kalau materi itu mudah. Ini dikarenakan siswa tidak memahami konsep yang diajarkan oleh guru dan hanya menghafal rumus yang diberikan, sehingga hasil belajar pun kurang memuaskan. Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan guru matematika kelas VII SMPN Padang, diperoleh informasi bahwa guru telah melaksanakan beberapa upaya seperti memaksimalkan perencanaan dan persiapan mengajar, menilai tugas rumah, mendorong dan memotivasi siswa untuk saling membantu dalam menyelesaikan suatu masalah, dan melakukan remedial. Namun cara tersebut belum mencapai hasil yang maksimal, karena pada saat diberi latihan dan pekerjaan rumah banyak siswa yang tidak membuatnya, bahkan dalam membuat latihan dan pekerjaan rumah kebanyakan siswa hanya mencontoh jawaban dari temannya. Sehingga menyebabkan hasil matematika siswa kurang memuaskan. Untuk mengatasi masalah tersebut harus ada usaha dan upaya yang guru lakukan agar siswa bisa lebih aktif dan paham dalam mengikuti pelajaran, serta dapat meningkatkan hasil belajar matematikanya.salah satu strategi yang dapat mengatasi masalah tersebut adalah dengan penerapan strategi pembelajaran Mastery Learning dengan tutor sebaya yang dirancang oleh peneliti sendiri agar bisa membuat siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran dan memudahkan siswa memahami konsepkonsep matematika, serta memupuk rasa kebersamaan dalam berdiskusi membahas materi pelajaran, sehingga siswa bisa mencapai hasil belajar yang memuaskan. Menurut Nasution (0:36) Mastery Learning(belajar tuntas) artinya penguasaan penuh terhadap materi tertentu secara menyeluruh yang dibuktikan dengan hasil

belajar yang baik pada materi tersebut. Jadi Mastery Learningmerupakan suatu sistem pembelajaran yang diterapkan agar siswa dapat menguasai mata pelajaran yang telah diajarkan oleh guru secara tuntas, yang dibuktikan dengan ketuntasan hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran. Di dalam Mastery Learning siswa dilatih untuk lebih banyak mengerjakan latihan yang bertujuan agar siswa lebih memahami dan paham dengan materi yang diajarkan guru. Konsep belajar tuntas adalah proses belajar mengajar yang bertujuan agar bahan (materi) yang diajarkan dapat dikuasai secara tuntas, artinya dikuasai sepenuhnya oleh siswa, sehingga tujuan instruksional yang hendak dicapai dapat diperoleh secara optimal dan proses belajar mengajar akan lebih efektif dan efisien. Sedangkan tutor sebaya merupakan suatu model pembelajaran dimana siswa yang berkemampuan tinggi atau yang mampu menguasai materi pelajaran bisa membantu temannya yang berkemampuan rendah dalam menyelesaikan soal-soal yang diberikan guru secara berkelompok. Menurut Supriadi dalam Suherman (003:76) tutor sebaya adalah seseorang atau beberapa orang siswa yang ditunjuk dan ditugaskan untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar. Dalam belajar kelompok siswa saling memotivasi dan bekerja sama dalam mengerjakan soal-soal tersebut. Peran tutor disini adalah untuk membimbing siswa yang yang kurang pandai dan memiliki kesulitan dalam mengerjakan soal-soal agar bisa mengerti dan paham dalam mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru tersebut, sehingga diharapkan semua siswa bisa menguasai materi pelajaran secara tuntas. Dalam pembelajaran yang menggunakan strategimastery Learning dengan tutor sebaya diperlukan suatu perangkat pembelajaran yang dirancang, guna membantu guru dalam memfasilitasi proses pembelajaran untukmeningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep matematika. Salah satu perangkat pembelajaran yang dapat dikembangkan adalah Lembar Kerja Siswa (LKS) yang dirancang sendiri oleh guru. Dengan adanya pemanfaatan LKS, penyampaian materi dalam proses belajar mengajar akan lebih efektif dan optimal. Karena didalam LKS siswa dituntut untuk mengerjakan soal-soal latihan yang diberikan oleh guru, sehingga siswa dengan mudah memahami materi sendiri. Pembelajaran yang menggunakan strategi pembelajaran Mastery Learningdengan tutor sebaya diharapkan bisa membuat siswa akan lebih aktif dalam proses pembelajaran dan memudahkan siswa memahami konsep-konsep matematika, serta memupuk rasa kebersamaan dalam berdiskusi, sehingga siswa bisa mencapai hasil belajar yang memuaskan. 3

Metodologi Jenis penelitian ini adalah eksperimen, Sudjana (005:9) mengemukakan bahwa penelitian eksperimen adalah penelitian yang mengungkapkan hubungan antara dua variabel atau lebih mencari pengaruh suatu variabel terhadap variabel lainnya. Berdasarkan jenis penelitian di atas maka penelitian ini dilakukan terhadap dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol, kelas VII. 4 sebagai kelas eksperimen dan kelas VII. 5 sebagai kelas kontrol. Kelas eksperimen merupakan kelas yang pembelajarannya menggunakan penerapan strategi Mastery Learning dengan tutor sebaya, sedangkan kelas kontrol merupakan kelas yang pembelajarannya menggunakan pembelajaran konvensional. Dalam pelaksanaan penelitian ini ada tiga tahapan yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap penyelesaian.hal ini berlaku pada kedua kelas sampel baik itu kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Pada tahap penyelesaian peneliti memberikan tes akhir yang diberikan kepada kedua kelas sampel, dengan soal yang diberikan pada kedua kelas tersebut sama. Pemberian tes akhir itu dilakukan pada hari Senin tanggal 3 Juni 03 yang diikuti oleh 3 orang siswa dari kelas eksperimen, dan 3 orang siswa dari kelas kontrol. Tes akhir diberikan kepada kedua kelas sampel setelah semua pokok bahasan selama penelitian dipelajari oleh kedua kelas sampel tersebut Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian, Sugiyono (009:) menyatakan, intrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena (variabel penelitian) alam maupun sosial yang diamati.instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar.analisis tes hasil belajar yang peneliti gunakan adalah adalah analisis perbedaan dengan menggunakan rumus t-test. Dengan analisis data ini penulis melakukan langkah-langkah yaitu menentukan rata-rata hasil belajar masing-masing kelompok, simpangan baku dan variansi kemudian dilakukan uji normalitas, uji homogenitas, dan uji perbedaan rata-rata. Jika data hasil belajar berdistribusi normal dan mempunyai variansi yang homogen, maka uji statistik yang digunakan menurut Sudjana (005:39) adalah: Dengan : dengan x = Nilai rata-rata kelompok eksperimen x = Nilai rata-rata kelompok kontrol n = Jumlah siswa kelompok eksperimen n = Jumlah siswa kelompok kontrol s =Variansi terbesar hasil belajar kelompok sampel 4

s = Variansi terkecil hasil belajar kelompok sampel Kriteria pengujian: Terima H 0 jika t hitung < t tabel atau selain itu H 0 ditolak., dengan HasildanPembahasan Data hasil belajar diperoleh dari tes akhir yang dilakukan pada kedua kelas sampel. Tes akhir dilaksanakan pada hari Senin tanggal 3 Juni 03 yang diikuti oleh 3 orang siswa pada kelas eksperimen dan 3 orang siswa pada kelas kontrol. Dari analisis yang dilakukan maka di dapat gambaran persentase ketuntasan hasil belajar matematika siswa adalah sebagai berikut: Kelas Jumlah Siswa Siswa yang Tuntas 75 Siswa yang tidak Tuntas< 75 (N) N Persentase N Persentase Eksperimen 3 3 7,88% 9 8,% Kontrol 3 8 5,8% 3 74,9% Hasil belajar matematika siswa yang pembelajarannya menggunakan penerapan strategi Mastery Learning dengan tutor sebaya lebih baik dari belajar matematika siswa yang pembelajarannya menggunakan pembelajaran konvensional pada siswa kelas VII SMPN Berdasarkan presentase ketuntasan siswa dalam kelas eksperimen dan kelas kontrol hasil yang diperoleh belum maksimal. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yang menjadi kendala sewaktu melaksanakan strategi pembelajaran Mastery Learning dengan tutor sebaya, seperti: ) Masihada siswa ada yang kurang serius ketika guru menerangkan pelajaran di kelas. ) Ketika dilakukan diskusi kelompok dengan bantuan tutor dalam mengerjakan LKS yang diberikan guru, sebagian siswa meribut dan tidak mau belajar dengan tutor sehingga mengganggu konsentrasi siswa yang serius mengikuti pelajaran dan tidak semua paham dengan materi yang di bahas. 3) Pada saat guru memberikan evaluasi siswa masih ada yang malas dan tidak mengerjakan soal tersebut. 4) Pada saat mengerjakaan LKS latihan terbimbing dengan bantuan tutor masih ada sebagian siswa yang hanya menyalin dan menunggu pekerjaan dari tutornya saja. 5) Waktu pengerjaan LKS pada terbimbing dibatasi, maka ada sebagian siswa yang tidak selesai dalam mengerjakan LKS. 6) Pada saat pemberian PR/ tugas mandiri masih banyak siswa yang tidak mengerjakannya. Untuk mengatasi kendala yang ada, penulis melakukan langkah-langkah seperti:memberikan informasi tentang pembelajaran Mastery Learningdengan tutor sebaya, dan memotivasi siswa untuk serius dalam belajar serta mengerjakan tugas-tugas sehingga hasil belajar siswa meningkat. Untuk menghindari kelemahan dalam pembelajaran Mastery Learning dengan tutor 5

sebaya penulis harus bisa mengelola kelas dengan baik, terampil mengarahkan dan menuntun siswa mengerjakan tugas-tugas, sertamenyuruh siswa untuk aktif dalam diskusi kelompok membahas LKS dan membimbing siswa secara keseluruhan dengan bantuan tutor dalam mengerjakan soal dalam LKS tersebut. Supaya waktu pengerjaan LKS tidak terburu-buru maka penulis memulai strategi Mastery Learning dengan tutor sebaya dengan tepat waktu. Dengan adanya hal-hal tersebut strategi pembelajaranmastery Learning dengan tutor sebaya bisa berjalan dengan baik dan memperoleh hasil yang optimal. Berdasarkan pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran yang menggunakan penerapan strategi Mastery Learning dengan tutor sebaya memberikan dampak yang baik terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VII SMPN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, dapat penulis simpulkan bahwa hasil belajar matematika siswa yang pembelajarannya menggunakan penerapan strategi Mastery Learning dengan tutor sebaya lebih baik dari pada hasil belajar matematika siswa yang pembelajarannya menggunakan pembelajaran konvensionalpada siswa kelas VII SMPN UcapanTerimaKasih PadakesempataniniPenulismengucapka nterimakasih yang sebesar besarnyakepada :. Ibu Dra. Niniwati, M.Pd sebagai Pembimbing sekaligus sebagai Penasehat Akademik... Bapak Drs. Fazri Zuzano,M.Sisebagai Pembimbing II. 3. Ibu Dra. Rita Desfitri, M.Sc sebagai Ketua Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Bung Hatta 4. Ibu Syukma Netti, S.Pd, M.Si sebagai Sekretaris Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Bung Hatta 5. Bapak Drs. Marsis, M.Pd sebagai DekanFKIP Universitas Bung Hatta. 6. Bapak Suindra, S.Pd, Mm sebagai kepala,smpn 7. Ibu Elyza Fatma, S.Pd sebagai guru bidang Studi Matematika di SMPN 8. Bapak Yose Rizal, S.Pd sebagai kepala SMPN 9. Bapak/Ibu staf pengajar/dosen yang mengajar pada Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Bung Hatta 0. Rekan-rekan senasib seperjuangan mahasiswa Prodi Matematika dan IPA FKIP Universitas Bung Hatta serta pihak lain yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. 6

DaftarPustaka Nasution.(0). Berbagai pendekatan dalam proses belajar dan mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. Sudjana. (005). Metoda statistika. Bandung: Tarsito. Sugiyono. (009). Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R & B. Bandung: Alfabet. Suheman, Erman,dkk. (003). Strategi pembelajaran matematika kontemporer. Bandung: Remaja Rosdakarya. 7