BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sejak DPR dan pemerintah sepakat memasukan tanggung jawab sosial dan lingkungan atau Corporate Social Responbility (CSR) sebagai suatu kewajiban dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (PT) dan peraturan turunannya yaitu Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2012 tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas, isu CSR menyedot perhatian banyak kalangan pelaku bisnis, masyarakat, pendidik, organisasi-organisasi perusahaan dan pengusaha di Indonesia. Pada prinsipnya CSR merupakan suatu komitmen berkelanjutan dari perusahaan untuk bertanggung jawab secara ekonomi, sosial, dan lingkungan atau ekologis kepada masyarakat, lingkungan, serta para pemangku kepentingan (stakeholder). Tanggung jawab tersebut meliputi mencegah dampak negatif yang ditimbulkan perusahaan terhadap pihak lain dan lingkungan serta meningkatkan kualitas masyarakat termasuk karyawan, pemasok, pelanggan, dan lingkungan sekitar perusahaan. Regulasi terhadap pelaporan CSR dapat berperan penting untuk mendorong perusahaan menghasilkan laporan CSR. Namun, hingga kini di negara-negara maju pun masih menjadi perdebatan apakah perusahaan perlu diwajibkan mempublikasi laporan CSR atau diserahkan pada 1
2 kesadaran perusahaan untuk mempublikasi laporan tersebut. Secara teoritis, tanpa diwajibkan perusahaan akan dengan sendirinya membuat laporan kepada stakeholders karena perusahaan tersebut akan terkena sanksi dari stakeholders bila tidak membuat laporan CSR. Sebagai contoh, jika perusahaan tidak mempublikasi laporan CSR maka para investor akan memberi sanksi dalam bentuk keengganan mereka untuk memiliki saham perusahaan tersebut. Keengganan ini akan menyebabkan harga saham perusahaan tersebut jatuh, yang pada akhirnya akan merugikan perusahaan itu sendiri. Para konsumen dapat memboikot produk perusahaan tersebut dan pemasok tidak menyalurkan bahan baku ke perusahaan tersebut, sehingga perusahaan akan mengalami kesulitan beroperasi. Sanksi yang berdampak langsung terhadap kinerja perusahaan menyebabkan perusahaan akan mempunyai insentif untuk menghasilkan laporan CSR. Banyak faktor yang mempengaruhi pengungkapan CSR. Pada penelitian yang dilakukan oleh Amran dan Devi (2008) ada enam faktor yang diindikasikan mempengaruhi pengungkapan CSR di Malaysia. Faktor-faktor tersebut adalah foreign shareholder, government shareholding, dependence on government, dependence on foreign partner, industry, size, dan profitability. Penelitian ini menguji ulang penelitian Devi (2008) dengan mengadopsi beberapa faktor dan menambahkan faktor baru dengan periode observasi yang berbeda. Faktor yang diadopsi adalah faktor kepemilikan saham pemerintah (government shareholding), faktor
3 kepemilikan saham asing (foreign shareholding), ukuran perusahaan (corporate size), dan profitabilitas (profitability), sedangkan faktor barunya adalah leverage. Menurut Gray et. al.,(1987) dalam Sembiring (2005) pertumbuhnya kesadaran publik akan peran perusahaan di tengah masyarakat melahirkan kritik karena menciptakan masalah sosial, polusi, sumber daya, limbah, mutu produk, tingkat safety produk, serta hak dan status tenaga kerja. Tekanan dari berbagai pihak memaksa perusahaan untuk menerima tanggung jawab atas dampak aktivitas bisnisnya terhadap masyarakat. Perusahaan dihimbau untuk bertanggung jawab terhadap pihak yang lebih luas dari pada kelompok pemegang saham dan kreditur saja. Di Indonesia sendiri belakangan ini banyak terdapat berbagai konflik industri seperti kerusakan alam akibat eksploitasi alam yang berlebihan tanpa diimbangi dengan perbaikan lingkungan ataupun keseimbangan alam dan lingkungan sekitar seperti adanya limbah ataupun polusi pabrik yang sangat merugikan lingkungan sekitarnya. Dalam hal ini perusahaan manufaktur memiliki kontribusi yang cukup besar dalam masalah-masalah seperti polusi, limbah, keamanan produk dan tenaga kerja. Ini disebabkan karena perusahaan manufaktur adalah perusahaan yang paling banyak berinteraksi dengan masyarakat. Dilihat dari produksinya perusahaan manufaktur mau tidak mau akan menghasilkan limbah produksi dan hal ini berhubungan erat dengan masalah pencemaran
4 lingkungan. Proses produksi yang dilakukan perusahaan manufaktur juga mengharuskan mereka untuk memiliki tenaga kerja bagian produksi dan ini erat kaitannya dengan masalah keselamatan kerja. Selain itu perusahaan manufaktur adalah perusahaan yang menjual produk kepada konsumen sehingga isu keselamatan dan keamanan produk menjadi penting untuk diungkapkan kepada masyarakat. Hal hal inilah yang membedakan perusahaan manufaktur dari perusahaan lainnya misalnya perbankan dan hal ini menjadi alasan yang kuat untuk dilakukannya penelitian tentang pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan pada perusahaan manufaktur. Masalah yang ditimbulkan oleh perusahaan manufaktur mengakibatkan adanya aksi protes yang dilakukan oleh berbagai pihak yang berkepentingan, baik yang bersifat internal seperti karyawan, shareholder, ataupun yang bersifat eksternal yakni serikat pekerja, pemasok, konsumen, pesaing, LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat), dan badan-badan pemerintah (Belkaoui, 1993). Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis mengambil judul, PENGARUH KEPEMILIKAN SAHAM PEMERINTAH, KEPEMILIKAN SAHAM ASING, UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS DAN LEVERAGE PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN LAPORAN CORPORATE SOCIAL RESPONBILITY (CSR) PADA LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
5 B. Rumusan Masalah Penelitian Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai konsep akuntansi yang baru adalah transparansi pengungkapan sosial atas aktivitas sosial yang dilakukan oleh perusahaan, dimana transparansi informasi yang diungkapkan tidak hanya informasi keuangan perusahaan, tetapi perusahaan juga mengungkapkan informasi mengenai dampak sosial dan lingkungan hidup yang diakibatkan dari aktivitas perusahaan. Hasil yang tidak konsisten dalam penelitian-penelitian sebelumnya mengenai pengaruh karakteristik perusahaan terhadap pengungkapan CSR mendorong perumusan masalah sebagai berikut: 1. Apakah kepemilikan saham pemerintah mempunyai pengaruh terhadap pengungkapan CSR dalam laporan tahunan perusahaan manufaktur terdaftar di bursa efek Indonesia? 2. Apakah kepemilikan saham asing mempunyai pengaruh terhadap pengungkapan CSR dalam laporan tahunan perusahaan manufaktur terdaftar di bursa efek Indonesia? 3. Apakah ukuran perusahaan mempunyai pengaruh terhadap pengungkapan CSR dalam laporan tahunan perusahaan manufaktur terdaftar di bursa efek Indonesia? 4. Apakah profitabilitas mempunyai pengaruh terhadap pengungkapan CSR dalam laporan tahunan perusahaan manufaktur terdaftar di bursa efek Indonesia?
6 5. Apakah Leverage mempunyai pengaruh terhadap pengungkapan CSR dalam laporan tahunan perusahaan manufaktur terdaftar di bursa efek Indonesia? C. Tujuan dan Kontribusi Penelitian 1. Tujuan Penelitian Berdasarkan masalah penelitian yang muncul maka penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris mengenai: a. Pengaruh kepemilikan saham pemerintah terhadap pengungkapan CSR dalam laporan tahunan perusahaan manufaktur terdaftar di bursa efek Indonesia. b. Pengaruh kepemilikan saham asing terhadap pengungkapan CSR dalam laporan tahunan perusahaan manufaktur terdaftar di bursa efek Indonesia. c. Pengaruh ukuran perusahaan terhadap pengungkapan CSR dalam laporan tahunan perusahaan manufaktur terdaftar di bursa efek Indonesia. d. Pengaruh profitabilitas perusahaan terhadap pengungkapan CSR dalam laporan tahunan perusahaan manufaktur terdaftar di bursa efek Indonesia. e. Pengaruh leverage perusahaan terhadap pengungkapan CSR dalam laporan tahunan perusahaan manufaktur terdaftar di bursa efek Indonesia.
7 2. Kontribusi Penelitian Adapun hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi kepada beberapa pihak, antara lain: a. Manfaat bagi Pelaku Bisnis atau Perusahaan Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat kepada perusahaan, khususnya mengenai pengaruh karakteristik perusahaan terhadap pengungkapan CSR dalam laporan tahunan di perusahaan manufaktur. Serta secara empiris penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi untuk pengambilan kebijakan oleh manajemen perusahaan maupun investor, terutama sebagai bahan pertimbangan dalam pembuatan kebijaksanaan sehubungan dengan penerapan CSR dalam operasional perusahaan dan pengungkapannya dalam laporan tahunan perusahaan. b. Manfaat bagi Ilmu Pengetahuan Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat berupa tambahan kepustakaan/referensi empiris mengenai pengaruh karakteristik perusahaan terhadap pengungkapan CSR dalam laporan tahunan perusahaan manufaktur terdaftar di bursa efek Indonesia. Serta dapat digunakan sebagai bahan referensi untuk penelitian-penelitian selanjutnya. c. Manfaat bagi Pemerintah selaku Regulator Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan kepada regulator atas efektivitas penerapan UU PT No. 40 Tahun
8 2007 dan PP No. 47 Tahun 2012 oleh perusahaan-perusahaan publik sektor lain di Indonesia. d. Manfaaat bagi Penulis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat berupa tambahan pengetahuan kepada penulis mengenai pengaruh karakteristik perusahaan terhadap pengungkapan CSR dalam laporan tahunan di perusahaan manufaktur. Serta memberikan pengetahuan yang lebih mendalam mengenai akuntansi sosial dan lingkungan.