BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak adalah amanah bagi orangtua. Namun, anak juga bisa menjadi cobaan bagi orangtua. Sebagaimana dalam QS. Al-Anfaal [8]:28 yang artinya Dan ketahuilah bahwa hartamu dan anakanakmu itu hanyalah sebagai cobaan dan sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar. Dari firman tersebut diatas dapat diambil kesimpulan bahwa orangtua hendaknya bisa menjaga, merawat, dan mendidik anaknya dengan baik dan bijaksana sehingga anak bisa berkembang menjadi pribadi yang utuh, dan dalam konteks ini utuh dalam hal perkembangan kognitif dan emosionalnya. Menurut teori tabula rasa disebutkan bahwa anak bagaikan suatu lembaran kertas putih, akan menjadi lukisan seperti apa tergantung siapa yang melukis. Begitu juga anak, terbentuknya karakter anak tergantung dari pengalaman yang dilaluinya. Dalam hal ini orangtua memiliki peran penting dalam mendidik dan memberikan 1
2 pengalaman-pengalaman baru guna perkembangan karakter anak. Ada berbagai pola asuh orangtua terhadap anak, antara lain pola asuh otoritarian, otoritatif, permisif yang mengabaikan, dan permisif yang menuruti (Santrock, 1995). Begitu pula dengan penerimaan orangtua terhadap anak. Ada orangtua yang mau menerima anaknya apa adanya, ditandai dengan sikap orangtua yang penyayang, pengertian, dan mencintai anak seutuhnya. Ada pula orangtua yang menolak / tidak menyukai anak, bisa disebabkan karena anak tidak dapat memenuhi keinginan atau harapan orangtua terhadap anak, atau karena anak memiliki kecacatan baik fisik maupun mental. Orangtua yang menolak cenderung bersikap dingin terhadap anak. Bisa juga bersikap kasar dan tidak bisa menerima keadaan anaknya. (Hussain, 2012) Penerimaan orangtua terhadap anak ini dibahas dalam teori yang bernama Teori Penerimaan-Penolakan Orangtua, atau Parental Acceptance-Rejection Theory (PARTheory). Menurut teori ini, kehangatan dan kedekatan emosi dari orang yang paling signifikan dalam lingkungan seorang anak (orangtua) adalah suatu kebutuhan penting untuk perkembangan psikologis anak. Apabila kebutuhan ini tidak terpenuhi, hal ini dapat menimbulkan masalah
3 dalam perkembangan karakter dan emosional anak (Rohner, 1986). Setiap anak membutuhkan perhatian dan penerimaan dari orangtuanya. Apabila kebutuhan itu tidak terpenuhi, hal ini dapat menyebabkan perkembangan karakter dan kepribadian yang kurang baik. Hal ini juga dapat menyebabkan terganggunya perkembangan kognitif dan emosional anak. Mereka akan memiliki sifat kasar, agresif, memiliki kepercayaan diri yang rendah, emosi yang tidak stabil, dan pandangan hidup yang negatif (Rohner, 2012). Perkembangan kognitif dan emosional yang terganggu akan sangat mempengaruhi prestasi belajar anak di sekolah. Prestasi belajar adalah suatu proses pencapaian dan penguasaan suatu pengetahuan yang hasilnya dapat dinilai dengan skor atau angka yang telah disepakati. Banyak hal yang dapat mempengaruhi prestasi belajar baik yang berasal dari dalam diri seorang anak, maupun faktor yang berasal dari luar diri anak, yang disebut dengan faktor lingkungan. Faktor dari dalam diri antara lain faktor fisiologis (kesehatan fisik) dan faktor psikologis, yang meliputi antara lain minat, bakat, kecerdasan, dan motivasi. Sedangkan faktor dari luar diri anak seperti lingkungan keluarga, sekolah, tempat
4 tinggal, serta pertemanan juga sangat mempengaruhi prestasi belajar seseorang (Suryabrata, 1978). Seorang siswa dituntut untuk berprestasi tidak hanya pada anak-anak, tetapi juga pada remaja. Justru pada masa remaja ini adalah masa peralihan dari anakanak menuju dewasa dimana terjadi berbagai macam perubahan pada dirinya. Perubahan itu meliputi perubahan fisik serta psikososial, yang nantinya dapat mempengaruhi prestasi belajar. Dan pada masa ini pula seorang anak sangat membutuhkan dukungan dan pengertian dari orangtua agar orangtua bisa memahami dan membimbing anaknya supaya perkembangan psikologis anak mengarah ke hal-hal yang baik. Perkembangan psikologis itu sendiri akan mempengaruhi perkembangan kognitif yang bisa dilihat dari prestasi belajar anak. SMP Negeri 2 Jombang yang terletak di Jalan Diponegoro No.10 Jombang ini merupakan sekolah menengah pertama negeri yang paling favorit di Kabupaten Jombang. SMP Negeri 2 Jombang merupakan Sekolah Standar Nasional, yang oleh masyarakat di sekitarnya dikenal dengan sekolah perintis yang memiliki kemampuan akademis dan pretasi yang sudah dikenal oleh berbagai kalangan masyarakat.
5 B. Rumusan Masalah Dari latar belakang masalah dapat dimengerti bahwa penerimaan orangtua terhadap anak memiliki pengaruh bagi keberhasilan seorang anak dalam belajar, yang bisa dilihat dari prestasi belajarnya. Untuk itu dapat dirumuskan permasalahan : Apakah terdapat hubungan penerimaan orangtua dengan prestasi belajar anak? C. Pertanyaan Penelitian 1. Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara penerimaan orangtua terhadap anak dengan prestasi belajar anak di SMP Negeri 2 Jombang? D. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ada/tidaknya hubungan antara penerimaan orangtua terhadap anak dengan prestasi belajar anak di SMP Negeri 2 Jombang. E. Manfaat Penelitian 1. Bagi masyarakat khususnya orangtua, penelitian ini berguna untuk menambah wawasan dan pengetahuan sehingga dapat menjadi acuan dalam bersikap kepada anak.
6 2. Bagi sesama mahasiswa Pendidikan Dokter, diharapkan penelitian ini dapat menjadi bacaan yang bermanfaat. 3. Bagi penulis khususnya, diharapkan dapat menambah pengetahuan tentang penerimaan orangtua yang nantinya dapat diaplikasikan dalam mendidik anak. F. Keaslian Penelitian Telah dilakukan penelitian serupa, antara lain : 1. Parental Acceptance and Rejection in Relation With Self Esteem in Adolescents Penelitian ini dilakukan oleh Basit Ansari dan Sara Sitara Qureshi, universitas Karachi, Pakistan, pada tahun 2013. Persamaan antara kedua penelitian ini terletak pada variabel penerimaan/penolakan orangtua. Perbedaannya terdapat pada variabel tergantung yang diamati, pada penelitian ini mengamati harga diri pada remaja. 2. Hubungan Pola Asuh Orangtua dengan Prestasi Belajar Siswa MTs Al-Falah Jakarta Timur Penelitian ini dilakukan oleh Yusniyah, mahasiswa fakultas ilmu tarbiyah dan keguruan jurusan pendidikan agama islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tahun 2008. Persamaannya
7 adalah penelitian ini mengatami hubungan orangtua dan anak dengan prestasi belajar. Adapun perbedaannya adalah penelitian ini mengamati pola asuh orang tua, bukan penerimaan orang tua terhadap anak. Perbedaan yang lain adalah lokasi dan subjek penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di Jakarta Timur dengan subjek siswa MTs Al-Falah. 3. Pengaruh Dukungan Orangtua dan Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar Musik pada Remaja Penelitian ini dilakukan pada tahun 2011 oleh Eka Vera Rahmi, mahasiswa fakultas psikologi UIN Hidayatullah Jakarta Timur. Persamaan dengan penelitian ini terdapat pada variabel dukungan orangtua yang bisa disamakan dengan penerimaan orangtua. Perbedaannya penelitian ini menggunakan 3 variabel, yaitu 2 variabel independent tentang dukungan orangtua dan motivasi belajar, dan 1 variabel dependent tentang prestasi belajar musik.