DASAR DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN Oleh: Tim Dosen HPT Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan - Fakultas Pertanian - Universitas Brawijaya - 2013 Memahami Konsep OPT Memahami Konsep Perkembangan OPT 1
Batasan/definisi Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) adalah semua organisme baik makro maupun mikro yang mengganggu tanaman dengan jalan merusak, baik secara morfologis maupun fisiologis, sehingga mengakibatkan turunnya produksi tanaman, baik kualitas maupun kuantitas. Komponen OPT : o Hama (binatang) o Patogen (jasad renik) o Gulma (tumbuhan pengganggu) Batasan/definisi Hama ialah binatang yang merusak tanaman budidaya sehingga mengakibatkan kerugian ekonomis karena menurunnya produksi tanaman baik kualitas maupun kuantitas 2
Batasan/definisi Patogen ialah jasad renik atau mikroorganisme yang dapat menyebabkan penyakit pada tanaman. Jasad renik ini terdiri dari virus, bakteri, fungi (jamur), mikoplasma, ricketsia, dan protozoa Batasan/definisi Gulma atau tumbuhan pengganggu ialah tumbuhan yang tumbuh di suatu tempat yang tidak dikehendaki, karena mengadakan kompetisi dengan tanaman pokok dalam hal mendapatkan unsur hara, sinar matahari dan tempat tumbuh 3
Pentingnya OPT Bahwa salah satu sebab turunnya produksi tanaman adalah adanya serangan OPT Bahwa OPT, dapat merugikan secara kuantitas maupun kualitas produksi tanaman Bahwa adanya serangan OPT dapat menyebabkan kehilangan hasil panen Wabah Kelaparan Kentang Irlandia 1845-1850 1.029.552 org tewas 1.180.409 bermigrasi kerugian ekonomi senilai $725 juta Disebabkan gagal panen kentang, merupakan makanan pokok, akibat serangan cendawan Phytophtora infestans petani irlandia yg kelaparan selama wabah 4
Masalah OPT yang sering terjadi di agroekosistem, tidak lain karena akibat manipulasi manusia terhadap ekosistem dan didukung oleh hal hal berikut : Berkembangnya lahan dengan tumbuhan yang rentan seperti praktek monokultur. Hilangnya habitat bagi predator dan parasitoid hama Penggunaan pestisida kimia secara intensif yang dapat membunuh musuh alami OPT Adanya hama baru tanpa adanya musuh alaminya 5
Menurut : Stern, Smith, van den Bosch, dan Hagen (1959) Keadaan yang menyebabkan suatu spesies dapat muncul sebagai OPT yang merugikan : 1. Pemasukan spesies tanaman baru yg tidak ada pd suatu daerah, sering menciptakan kondisi yg sesuai utk peningkatan kepadatan populasi serangga (perubahan lingkungan) 2. Binatang arthropoda dapat timbul sebagai hama setelah dipindahkan, dengan melewati batas batas geografis tertentu, sehingga berhasil meninggalkan musuh alami yang ada di tempat asalnya (perpindahan tempat) 3. Turunnya toleransi manusia (penetapan ambang ekonomi) terhadap kerusakan tanaman atau produknya oleh serangga (reklasifikasi suatu serangga yang sebelumnya tidak dianggap sebagai hama) (beda cara pandang) 6
Contoh perpindahan tempat : Icerya purchasi (Hemiptera: Pseudococcidae), kutu putih asal Australia yang hidup pada tanaman Casia. Pada tahun 1968 Casia dieksport ke California, sehingga kutu putih yang terbawa tanaman Casia berkembang menjadi hama pada tanaman jeruk Heteropsylla cubana (Hemiptera: Psyllidae), kutu loncat di Asia Tenggara, pindah sendiri, tidak terbawa oleh tanaman Asal : Kawasan Caribia (terutama Cuba) Florida (USA) Hawaii Kep. Pasifik Guam Filipina Indonesia Malaysia Papua Nugini Australia Utara Contoh perbedaan pandangan manusia: Hama bunga pisang Nacoleia octasema (Lepidoptera: Pyralidae), penyebab banana scab moth, menyebabkan kulit buah pisang menjadi kasar (kudis) Penggerek tongkol jagung, Helicoverpa armigera (Lepidoptera: Noctuidae), merusak ujung tongkol jagung, memakan butir butir jagung pada bagian ujungnya 7
Menurut : Stern, Smith, van den Bosch, dan Hagen (1959) Peledakan Populasi Hama: Pertanaman monokultur Introduksi jenis tanaman baru Pemasukan spesies hama baru Pemindahan tanaman ke daerah yg berbeda iklim Hasil pemuliaan tanaman Berkurangnya keragaman genetik Jarak tanam Penanaman terus menerus Unsur hara tanah Masa tanam Asosiasi antara tanaman dan hama Pestisida yg merubah fisiologi tanaman Menurut : Triharso (1994) Konsep timbulnya gangguan pada tumbuhan inang sangat bervariasi tergantung pada faktor pendukungnya seperti lingkungan yg sesuai, inang yang rentan, dan patogen yang virulen Konsep segitiga gangguan Konsep segiempat gangguan Konsep limas gangguan 8
Menurut : Triharso (1994) 1. Konsep Segitiga Gangguan I L P Gangguan timbul karena adanya interaksi antara lingkungan (L), inang (I) dan penyebab pengganggu (P). Pada lingkungan yang stabil keseimbangannya dengan inang dan penyebab gangguan seperti halnya pada hutan primer, maka jarang terjadi gangguan, kecuali ada bencana alam seperti gunung meletus, petir dan sebagainya Menurut : Triharso (1994) 2. Konsep Segiempat Gangguan I L M P Pada konsep ini unsur manusia (M) telah mempunyai peranan dalam ikut menimbulkan gangguan. Hal ini berlaku pada areal pertanian, hutan industri, perkebunan yang lingkungannya relatif tidak stabil, inang yang homogenitasnya tinggi, biasanya rentan terhadap OPT. L = Lingkungan P = Penyebab gangguan I = Inang Tumbuhan, M = Manusia 9
3. Konsep Limas Gangguan Menurut : Triharso (1994) P I M W L Pada konsep ini interaksi antara faktor faktor yang mendorong timbulnya suatu gangguan bersifat dinamis dari waktu ke waktu. Di sini faktor waktu (W) merupakan faktor penting dalam menimbulkan epidemi atau dinamika populasi. L = Lingkungan P = Penyebab gangguan I = Inang Tumbuhan, M = Manusia W = Waktu Masalah OPT sebenarnya adalah masalah populasi dan masalah ekonomi. Masalah masalah tersebut seringkali dibicarakan dalam suatu ambang yaitu ambang ekonomi 10
Ambang Ekonomi (Economic threshold) Tingkat populasi hama yang sudah mulai menimbulkan kerusakan dan kerugian ekonomi. Tingkat populasi ini perlu tindakan pengendalian, untuk mencegah peningkatan populasi berikutnya yang dapat mencapai tingkat kerusakan ekonomi Tingkat Kerusakan Ekonomi Tingkat dimana populasi hama sudah menimbulkan kerusakan dan kerugian ekonomi yang nyata Garis Keseimbangan Baru B TKE AE POPULASI A Garis Keseimbangan Awal WAKTU Keadaan A : Ekosistem Alami, musuh alami bekerja dengan baik, populasi rendah (tidak menjadi hama) Keadaan B : Ekosistem Pertanian tidak stabil, musuh alami tidak bekerja dengan baik, populasi relatif tinggi (kadang kadang terjadi eksplosif, timbul masalah hama) AE = Ambang Ekonomi, TKE = Tingkat Kerusakan Ekonomi 11
12