PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION TERHADAP HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING BOLA BASKET Harry Fitriyanto Rachman, Nyoman Kanca, Made Kusuma Wijaya Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi Fakultas Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Ganesha, Kampus Tengah Undiksha Singaraja, Jalan Udayana Singaraja-Bali Tlp. (0362) 32559 e-mail: harry_fitriyanto@yahoo.com 1, nyomankanca@undiksha.ac.id 2, imadekusumawijaya@yahoo.co.id 3 Abstrak Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD terhadap hasil belajar teknik dasar passing (chest pass dan bounce pass) bola basket. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen sungguhan dengan rancangan the randomized pretest posttest control group the same subject design. Populasi yaitu siswa kelas X SMK TI Bali Global Singaraja tahun pelajaran 2016/2017 yang terdistribusi ke dalam tiga kelas dengan total anggota populasi adalah 69 orang (putra 33 orang dan putri 36 orang). Pemilihan sampel melalui simple random sampling berdasarkan kelas dan diperoleh kelas X Akutansi sebanyak 24 orang (putra 2 orang dan putri 22 orang) sebagai kelompok eksperimen dan X TKJ sebanyak 21 orang (putra 18 orang dan putri 3 orang) sebagai kelompok kontrol. Tiap kelas kelompok diberikan perlakuan sebanyak tiga kali. Data hasil belajar dikumpulkan melalui tes essay, observasi dan unjuk kerja. Analisis data menggunakan uji t pada posstest dengan bantuan SPSS 16.0 for Windows. Pada kelompok eksperimen diperoleh nilai rata-rata 82.9. Sedangkan pada kelompok kontrol diperoleh nilai rata-rata 78.1. Angka signifikan uji-t independen adalah 0,042. Disimpulkan bahwa penerapan berpengaruh signifikan terhadap peningkatan hasil belajar teknik dasar passing bola basket pada siswa kelas X SMK TI Bali Global Singaraja tahun pelajaran 2016/2017. Disarankan kepada guru PJOK dapat menerapkan karena terbukti berpengaruh signifikan terhadap peningkatan hasil belajar siswa. Kata-kata kunci: Model pembelajaran kooperatif, hasil belajar, bola basket. Abstract This study aims to determine the effect of application of STAD type cooperative learning model to the learning result of basic technique of passing (chest pass and bounce pass) basketball. This study is a real experimental study with the randomized pretest posttest control group design of the same subject design. The population is the students of grade X SMK IT Bali Singaraja 2016/2017 academic year which is distributed into three classes with total members of the population is 69 people (33 man and 36 girls). The selection of sample through simple random sampling based on the class and obtained class X Accounting as many as 24 people (man 2 people and girls 22 people) as experiment group and X TKJ 21 people (man of 18 people and girls 3 people) as control group. Each group class is treated three times. Learning result data is collected through essay test, observation and performance. Data analysis using t test on posstest with help of SPSS 16.0 for Windows. In the experimental group obtained an average value of 82.9. While in the control group obtained an average value of 78.1. The significant number of independent t- test is 0.042. It was concluded that the application of STAD type cooperative learning model had a significant effect on the improvement of learning result of basic technique of basketball passing on grade X students of SMK TI Bali Global Singaraja in academic year
2016/2017. It is suggested to PJOK teacher to apply STAD type cooperative learning model because it proved to have a significant effect on the improvement of student learning outcomes Key words:learning model Cooperative, learning outcome, basketball. PENDAHULUAN Proses pembelajaran merupakan inti dari kegiatan pendidikan di sekolah khususnya dalam pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan (PJOK). Pembelajaran PJOK bertujuan untuk peningkatan kebugaran jasmani bagi peserta didik serta peningkatan kemampuan gerak dasar yang dimiliki oleh siswa. Kemampuan keterampilan gerak dasar, merupakan kemampuan yang penting di dalam kehidupan sehari-hari. Pembekalan pengalaman belajar itu diarahkan untuk membina pertumbuhan fisik dan pengembangan yang lebih baik, sekaligus membentuk pola hidup sehat dan bugar sepanjang hayat. PJOK juga memberikan kesempatan kepada siswa untuk terlibat langsung dalam aneka pengalaman belajar melalui aktivitas jasmani, bermain dan berolahraga yang dilakukan secara sistematis terarah dan terlaksana. Pembekalan pengalaman belajar itu diarahkan untuk membina pertumbuhan fisik dan pengembangan yang lebih baik, sekaligus membentuk pola hidup sehat dan bugar sepanjang hayat. Dalam upaya mencapai hasil belajar yang baik dalam pembelajaran PJOK, guru perlu mengupayakan peningkatan kualitas pembelajaran dan efektivitas model pembelajaran. Untuk mengaktualisasikan hal tersebut diperlukan model pembelajaran. Model pembelajaran yang dimaksud adalah model pembelajaran yang dapat melibatkan banyak siswa dalam proses pembelajaran sehingga membantu siswa lebih aktif dan kreatif dalam beraktivitas. Aktivitas dalam proses pembelajaran sangat mempengaruhi prestasi belajar siswa, karena itu siswa secara aktif berusaha mengetahui apa yang belum diketahui. Dengan penerapan model pembelajaran yang efektif dan efisien pada setiap mata pelajaran, termasuk dalam mata pelajaran PJOK maka hasil belajar siswa menjadi meningkat. Berdasarkan data nilai ulangan harian pada siswa X SMK TI Bali Global Singaraja tahun pelajaran 2016/2017 pada materi bola besar (bola basket) ditemukan bahwa pada kelas X masih banyak nilai siswa yang tidak memenuhi KKM dengan Kriteria Ketuntasan minimal (KKM) yang berlaku di kelas X SMK TI Bali Global Singaraja khususnya pada mata pelajaran PJOK adalah 75. Rendahnya hasil belajar siswa tersebut dikarenakan dimana guru masih menggunakan model pembelajaran yang bersifat konvensional, sehingga kesempatan yang didapat siswa dalam melakukan gerakan tidak banyak dan kebanyakan siswa kurang aktif dalam mengikuti pembelajaran. Hal ini bisa dilihat dari hasil belajar passing bola basket, permasalahan yang muncul adalah: (a) Interaksi cenderung satu arah dari guru ke siswa, sehingga mengakibatkan siswa kurang aktif dan kreatif. Siswa dalam hal ini, mengganggap guru satu-satunya sumber pembelajaran, (b) Dari gerakan passing bounce pass pada sikap pelaksanaan kebanyakan siswa masih melempar bola bukan dengan mendorong bola, (c) Kurangnya kerjasama antar teman, (d) Teman tidak mau saling membantu, dan (e) Sarana dan prasarana kurang memadai, sehingga kesempatan siswa melakukan gerakan passing bola basket (chest pass dan bounce pass) terbatas. Melihat kenyataan tersebut maka perlunya peran guru PJOK sebagai pendidik untuk memilih model pembelajaran yang tepat, karena dengan menggunakan model pembelajaran yang tepat akan dapat memacu semangat para siswa di dalam mengikuti pelajaran dan mendorong siswa untuk mengembangkan antara pengetahuan yang dimiliki dengan pengetahuan yang didapat dari sekolah sehingga para siswa akan bersikap aktif
dalam mengikuti proses pelajaran khususnya pelajaran PJOK pada materi teknik dasar passing bola basket. Dalam meningkatkan kualitas pembelajaran teknik dasar passing bola basket dengan menggunakan chest pass dan bounce pass, guru PJOK diharapkan mampu menguasai dan menerapkan berbagai macam model pembelajaran atau teknik penyampaian materi yang tepat dan menarik yang nantinya dapat mendorong minat belajar, sehingga siswa tidak merasa jenuh dan merasa cepat bosan dalam mengikuti proses pembelajaran. Dalam mengatasi permasalahan tersebut maka peneliti ingin melakukan penelitian dengan memperbaiki proses pembelajaran yang nantinya bertujuan untuk memperbaiki hasil belajar siswa yaitu dengan mengunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD yang dimana memberikan kesempatan kepada siswa untuk saling bekerjasama memberikan ide-ide dan pendapat dari masing-masing siswa dan mempertimbangkan jawabanan yang paling tepat di dalam kelompoknya tersebut dan model pembelajaran ini sangat sederhana dan mudah dimengerti oleh siswa. METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen sungguhan (true experimental). Rancangan penelitian yaitu rancangan the randomized pretestposttest control group the same subject design. (Kanca,N. 2010:87). Dalam penelitian ini yang menjadi populasi penelitian adalah seluruh siswasiswi kelas X SMK TI Bali Global Singaraja tahun pelajaran 2016/2017 yang terdistribusi ke dalam 3 kelas yaitu: X Akutansi berjumlah 24 orang, X Multimedia berjumlah 24 orang, dan X TKJ berjumlah 21 orang sehingga keseluruhan jumlah populasi penelitian adalah 69 orang. Ke tiga kelas tersebut diundi untuk menetapkan kelas yang menjadi kelas eksperimen dan kelas kontrol dan diperoleh kelas X Akutansi sebagai kelompok eksperimen dan X TKJ sebagai kelompok kontrol. Pengambilan data hasil belajar dilakukan dengan cara memberikan tes essay, observasi, dan unjuk kerja. Analisis data dilakukan dengan menggunakan Uji-t. pada data posttest dengan asumsi data pretest setara HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 4.1 Hasil Uji Data Hasil Belajar Bola Basket (chest pass dan bounce pass) Variabel Kelompok Eksperimen kelompok kontrol N 24 Orang 21 Orang Mean (SD) Pretest Mean (SD) Posttest 72.547 (6.9498) 82.919 (7.4630) 72.521 (7.0399) 78.115 (7.8880) Berdasarkan Tabel 4.1 tentang hasil belajar Passing Bola Basket (chest pass dan bounce pass) kelompok eksperimen dan kelompok kontrol diperoleh rata-rata nilai prestes kelompok eksperimen 72.547 sedangkan kelompok kontrol 72.521 Rata-rata nilai posttest pada kelompok eksperimen adalah 82.919 sedangkan kelompok kontrol 78. 115 Sehingga dapat disimpulkan peningkatan yang lebih signifikan terdapat pada kelompok eksperimen yang menggunakan Tabel 4.2 Hasil Uji Data Hasil Pretest Pretest Pengujian Uji Normalitas Sig. 0.065 (Eksperimen) 0.134 (Kontrol) Uji Homogenitas 0.854 Uji-t 0.845 Uji normalitas sebaran data digunakan rumus Kolmogorov-Smirnov pada signifikansi 0,05. Uji normalitas pada pretest didapatkan hasil untuk nilai signifikansinya kelompok eksperimen = 0.065 dan nilai signifikansinya kelompok
kontrol adalah 0.134. Untuk semua variabel signifikansi pada uji Kolmogorov- Smirnov lebih besar dari 0,05 Dengan demikian maka semua sebaran data berdistribusi normal. Berdasarkan hasil perhitungan homogenitas data menggunakan uji Levene s ditunjukkan bahwa untuk pretest teknik dasar passing bola basket pada kelas eksperimen dan kontrol dengan taraf signifikansi 0.854 maka p lebih besar dari 0.05. Dapat disimpulkan bahwa variansi pada setiap kelompok adalah sama (homogen). Berdasarkan hasil pengujian uji-t pada pretest dengan menggunakan uji Independent Samples Test pada signifikansi 0.05 diperoleh nilai signifikansinya = 0.990 maka p> 0.05. Adapun keputusan yang diambil adalah terima H o dan tolak H a. hasil ini menyatakan bahwa tidak ada perbedaan nilai pretest teknik dasar passing bola basket antara siswa yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan siswa yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran konvensional. Tabel 4.3 Hasil Uji Data Hasil Posttest Posttest Pengujian Sig. Uji Normalitas 0.137 (Eksperimen) 0.115 (Kontrol) Uji Homogenitas 0.783 Uji-t 0.042 Uji normalitas sebaran data digunakan rumus Kolmogorov-Smirnov pada signifikansi 0,05. Uji normalitas pada posttest didapatkan hasil untuk nilai signifikansinya kelompok eksperimen = 0.137 dan nilai signifikansinya kelompok kontrol adalah 0.115. Untuk semua variabel signifikansi pada uji Kolmogorov- Smirnov lebih besar dari 0,05. Dengan demikian maka semua sebaran data berdistribusi normal. Berdasarkan hasil perhitungan homogenitas data menggunakan uji Levene s ditunjukkan bahwa untuk posttest teknik dasar passing bola basket pada kelas eksperimen dan kontrol dengan taraf signifikansi 0,783. Maka p lebih besar dari 0.05. Dapat disimpulkan bahwa variansi pada setiap kelompok adalah sama (homogen). Sedangkan pengujian uji hipotesis pada posttest dengan menggunakan uji Independent Samples Test pada signifikansi 0.05 diperoleh nilai signifikansinya = 0.042. Adapun keputusan yang diambil adalah tolak H o dan terima H a. hasil ini menyatakan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar teknik dasar passing bola basket antara siswa yang dibelajarkan menggunakan dengan siswa yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran konvensional. Oleh karna nilai rata-rata posttest kelompok eksperimen lebih tinggi dibandingkan nilai rata-rata posttest kelompok kontrol maka dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD berpengaruh meningkat. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian sebelumnya 1) (Astiti, 2014) menemukan bahwa Kelas eksperimen yang menggunakan metode STAD mempunyai rata-rata nilai hasil belajar yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol yang menggunakan metode konvensional. Hal ini dapat dilihat dari hasil pengujian hipotesis menggunakan uji-t polled varians pada nilai postes siswa yang menunjukkan bahwa t hitung lebih besar dari t tabel. 2) (Candiasa, 2014) menemukan terdapat perbedaan prestasi belajar matematika, siswa yang mengikuti lebih baik dibandingkan dengan siswa yang mengikuti model pembelajaran konvensional dengan nilai t hitung 1,54 > 4,22 t tabel.. 3) (Wartika, 2014) menemukan bahwa kelas eksperimen yang menggunakan metode STAD mempunyai rata-rata nilai hasil belajar yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol yang menggunakan metode konvensional dengan nilai t hitung lebih besar dari nilai t tabel. SIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD berpengaruh signifikan terhadap peningkatan hasil belajar materi passing bola basket (chest pass dan bounce pass) pada siswa kelas X SMK TI Bali Global Singaraja tahun pelajaran 2016/2017. Berdasarkan hasil analis data dan pembahasan, maka dapat diajukan beberapa saran untuk proses pembelajaran dan penelitian lebih lanjut sebagai berikut. 1)Disarankan kepada siswa, dengan diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe STAD diharapkan mampu meningkatkan hasil belajar teknik dasar passing bola basket siswa serta kualitas belajar. 2)Disarankan kepada guru di sekolah menengah kejuruan agar mengggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam melakukan pembelajaran di kelas agar siswa lebih termotivasi untuk belajar teknik dasar passing bola basket karena model ini menggunakan diskusi dan kuiskuis. 3) Disarankan kepada kepala sekolah agar selalu berusaha meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah, salah satunya dengan cara mensosialisasikan penerapan suatu model pembelajaran yang inovatif, sehingga hasil belajar siswa meningkat. 4) Disarankan kepada peneliti lain yang berminat mengadakan penelitian lebih lanjut mengenai model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat menjadikan hasil penelitian ini sebagai salah satu referensi untuk meneliti dalam lingkup yang lebih luas, sehingga diperoleh sumbangan ilmu yang lebih baik dan sesuai dengan perkembangan zaman. Student Teams Achievement Division (STAD) dan Motivasi Berprestasi Terhadap Hasil Belajar IPS Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Semarapura. (Hal 1-13) Candiasa, I.M. 2014. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dan Kemampuan Abstraksi Terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa. Jurnal Teknologi Pendidikan. Vol.4, No. 1 (hlm. 1-11). Singaraja. Universitas Pendidikan Ganesha. Wartika, I Ketut. 2014. Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Berbasis Asesmen Kinerja Terhadap Hasil Belajar Fisika Ditinjau Dari Sikap Ilmiah. Jurnal Pendidikan. Vol.4, No.3 (halaman 26-42). Singaraja. Universitas Pendidikan Ganesha. DAFTAR PUSTAKA Kanca, I Nyoman. 2010. Metodologi Penelitian Pengajaran Pendidikan Jasmani dan Olahraga. Singaraja : Universitas Pendidikan Ganesha Astiti Ni Nyoman. 2013. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe