BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III TINJAUAN UMUM. 3.1 Sejarah Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat

BAB II PROFIL INSTANSI Sejarah Kantor Kementerian Agama Provinsi Sumatera Utara

BAB II PROFIL INSTANSI. satu provinsi dengan gubernurnya waktu itu Mr. Tengku Moch. Hasan. Yahya, yang kedudukannya masih berada dibawah gubernur.

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II DESKRIPSI BIRO EKONOMI DAN ADMINISTRASI PEMBANGUNAN SETDA PROVINSI BANTEN

KEMENTERIAN AGAMA RI SAMBUTAN MENTERI AGAMA PADA PERINGATAN HARI AMAL BAKTI KE - 68 KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA

Panduan Peringatan HAB Kementerian Agama ke PANDUAN PERINGATAN HARI AMAL BHAKTI KEMENTERIAN AGAMA KE-68 TAHUN 2014

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 1994 TENTANG TANDA KEHORMATAN SATYALANCANA KARYA SATYA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

SAMBUTAN MENTERI AGAMA PADA PERINGATAN HARI AMAL BAKTI KE-68 KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA TANGGAL 3 JANUARI 2014

Panduan Peringatan HAB Kementerian Agama ke PANDUAN PERINGATAN HARI AMAL BHAKTI KEMENTERIAN AGAMA KE-69 TAHUN 2015

2 2. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009, tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden

: PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR : 60 TAHUN 2007 TANGGAL : 31 OKTOBER Mutz Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Departemen Dalam Negeri.

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG LAMBANG DAERAH KABUPATEN JEMBRANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBRANA,

Panduan Peringatan HAB Kementerian Agama ke PANDUAN PERINGATAN HARI AMAL BHAKTI KEMENTERIAN AGAMA KE-68 TAHUN 2014

PANDUAN PERINGATAN HARI AMAL BHAKTI KEMENTERIAN AGAMA KE-67 TAHUN 2013

2018, No Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2011 tentang Universitas Pertahanan sebagai Perguruan Tinggi yang Diselenggarakan oleh Pemerintah;

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 1994 TENTANG TANDA KEHORMATAN SATYALANCANA KARYA SATYA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PANDUAN PERINGATAN HARI AMAL BAKTI KE-66 KEMENTERIAN AGAMA TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Umum Instansi

PP 25/1994, TANDA KEHORMATAN SATYALANCANA KARYA SATYA... Bentuk: PERATURAN PEMERINTAH (PP) Oleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sekilas Tentang Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat

GUBERNUR PROVINSI PAPUA

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG PENGGUNAAN LOGO KEMENTERIAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 74 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN PENGHARGAAN KEPADA PENYELENGGARA PEMERINTAHAN DAERAH

PERATURAN KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG PENGHARGAAN DI BIDANG PERTANAHAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

MATERI LATIHAN DASAR KEPEMIMPINAN OSIS ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH ( OSIS )

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASAMAN NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG LAMBANG DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASAMAN,

2016, No Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Indonesia Nomor 3851); 2. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang

BERITA NEGARA. BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL. SPIP. Penyelenggaraan. PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEMBANGUNAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN. yang telah ditetapkan berdasarkan Undang-Undang Nomor 47 Tahun 1999.

LAMBANG DAERAH KOTA BALIKPAPAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, tambahan Lembaran Negara R

2016, No Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara Repub

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2. Dilukiskan dengan gambar simbol merak dan dibuat berbentuk segi empat berukuran 90 x 60 cm

Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN KAYONG UTARA Dan BUPATI KAYONG UTARA MEMUTUSKAN :

PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG LAMBANG DAERAH KOTA TANGERANG SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DPRD KABUPATEN PANGANDARAN NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG LAMBANG DPRD KABUPATEN PANGANDARAN

Nilai-nilai Budaya Kerja Kementerian Agama RI

Nilai-nilai Budaya Kerja Kementerian Agama RI

PANDUAN PELAKSANAAN PERINGATAN HARI AMAL BHAKTI (HAB) KEMENTERIAN AGAMA KE-64 TAHUN 2010

2 5. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8); MEMUTUSKAN:

BAB X INSPEKTORAT JENDERAL. Bagian Kesatu Kedudukan, Tugas, dan Fungsi

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2017 TENTANG SEKRETARIAT JENDERAL DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 03 TAHUN 2006 TENTANG

BERITA NEGARA PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301); 4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang P

2017, No Tahun 2014 tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

2016, No Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN DALAM NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN DALAM NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN DALAM NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

ANGGARAN DASAR Tunas Indonesia Raya TIDAR

PERATURAN MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG KODE ETIK INSAN OMBUDSMAN KETUA OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA,

2 MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PRESIDEN TENTANG KEMENTERIAN PEMUDA DAN OLAHRAGA. BAB I KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI Pasal 1 (1) Kementerian Pemu

2011, No Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Tahun 1974 Nomor 55

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27/KEPMEN-KP/2017 TENTANG LOGO LEMBAGA PENGELOLA MODAL USAHA KELAUTAN DAN PERIKANAN

LAMBANG DAERAH DAN LOGO DPRD

MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA

SUB BAG. TATA USAHA SUB BAG. TATA USAHA

2014, No Indonesia Nomor 4400); 4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SAMBUTAN MENTERI AGAMA RI PADA PERINGATAN HARI AMAL BAKTI KE-69 KEMENTERIAN AGAMA TANGGAL 3 JANUARI 2015

2012, No.51 2 Indonesia Tahun 2004 Nomor 5; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Peme

BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN

MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA TENTANG STATUTA SEKOLAH TINGGI KESEJAHTERAAN SOSIAL BANDUNG

2013, No BAB I KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI Pasal 1 (1) Lembaga Administrasi Negara yang selanjutnya disebut LAN adalah lembaga pemerintah nonke

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.02.02/MENKES/589/2016 TENTANG PENETAPAN LOGO KEMENTERIAN KESEHATAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,

PUSAT DATA DAN STATISTIK PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 57 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PEMUDA DAN OLAHRAGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Perusahaan. Sejarah singkat Kementerian Perdagangan, Visi, Misi, Logo, dan Struktur Organisasi

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SAMBUTAN MENTERI AGAMA RI PADA UPACARA PERINGATAN HARI AMAL BAKTI KEMENTERIAN AGAMA KE-71 JAKARTA, 3 JANUARI 2017

2016, No Islam Negeri Batusangkar menjadi Institut Agama Islam Negeri Batusangkar dan untuk menjamin penyelenggaraan pendidikan pada Institut A

PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 1 TAHUN 2005 TENTANG LAMBANG DAN MOTTO DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI

MEMUTUSKAN KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN AGAMA SOE TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN DI LINGKUNGAN PENGADILAN AGAMA SOE.

PEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 DATA PERUSAHAAN 2.1.1 IDENTITAS PERUSAHAAN Kementerian Agama Republik Indonesia (disingkat Kemenag RI, dahulu Departemen Agama Republik Indonesia, disingkat Depag RI) adalah kementerian dalam Pemerintah Indonesia yang membidangi urusan agama. Kementerian Agama dipimpin oleh seorang Menteri Agama (Menag) yang sejak tanggal 9 Juni 2014 dijabat oleh Lukman Hakim Saifuddin. 2.1.2 SEJARAH PERUSAHAAN Kementerian Agama RI Berdiri sejak tahun 1946 tepatnya 3 januari 1946 itu artinya kurang dari satu tahun sejak indonesia masih euforia menikmati kemerdekaan dengan iringan patriorisme dan nasionalisme demi mempertahankan kemerdekaan yang diraihnya, Di kemudian hari peringatan yang dilakukan setiap tahun oleh seluruh Keluarga Besar Kementerian Agama lebih dikenal dengan istilah hari Amal Bhakti, Kementerian Agama yang identik dengan Hari Ulang Tahun sebagaimana yang dimengerti oleh masyarakat, Ulang Tahun Kementerian Agama yang kita peringati pada setiap tanggal 3 Januari ini, memang mempunyai arti khusus bag umat beragama di indonesia, meskipun peringatan ini sederhana sifatnya, justru dengan kesederhanaan itu sesuai dengan prinsip hidup sederhana yang dicanangkan dalam pembangunan ini. Memperingati hari bersejarah bertujuan untuk mengenang dan menyegarkan kembali ingatan kita, pada saat-saat penting, agar kita senantiasa menumbuhkan rasa kesadaran dan tanggung jawab dalam melaksanakan tugas-tugas agama dan negara yang dibeberkan kepada kita bersama. 5

2.1.3 PERKEMBANGAN LOGO PERUSAHAAN Gambar.1 Logo Kementerian Agama RI 1963 sekarang Logo ini yang dipakai sejak awal dibentuknya Kementerian Agama sampai saat ini. 2.1.4 FILOSOFI LOGO PERUSAHAAN Makna Isi Lambang Kementerian Agama RI Gambar.2 Logo Kementerian Agama RI 1963 sekarang 1. Bintang bersudut lima yang melambangkan sila Ketuhanan Yang Maha Esa dalam Pancasila, bermakna bahwa karyawan Departemen Agama selalu mentaati dan menjunjung tinggi norma-norma agama dalam melaksanakan 6

tugas Pemerintah dalam Negara Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila. 2. 17 Kuntum bunga kapas, 8 baris tulisan dalam Kitab Suci dan 45 butir padi bermakna Proklamasi Kemerdekaan republik Indonesia pada tgl 17 Agustus 1945, menunjukkan kebulatan tekad para Karyawan Departemen Agama untuk membela Kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang diproklsmsdiksn pada tanggal 17 Agustus 1945. 3. Butiran Padi dan Kapas yang melingkar berbentuk bulatan bermakna bahwa karyawan Departemen mengemban tugas untuk mewujudkan masyarakat yang sehjahtera, adil,makmur dan merata. 4. Kitab Suci bermakna sebagai pedoman hidup dan kehidupan yang serasi antara kebahagiaan duniawi dan ukhrawi, materi dan spiritull dengan ridho Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa. 5. Alas Kitab Suci bermakna bahwa pedoman hidup dana kehidupan harus ditempatkan pada proporsi yang sebenarnya sesuai dengan potensi dinamis dari Kitab Suci. 6. Kalimat Ikhlas Beramal bermakna bahwa karyawan Departemen Agama dalam mengabdi kepada masyarakat dan Negara berlandaskan niat beribadah dengan tulus dan ikhlas. 7. Perisai yang berbentuk segi lima sama sisi dimaksudkan bahwa kerukunan hidup antar umat beragama RI yang berdasarkan Pancasila dilindungi sepenuhnya sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945. 8. Kelengkapan makna lambang Departemen Agama melukiskan motto: Dengan iman yang teguh dan hati yang suci serta menghayati dan mengamalkan Pancasila yang merupakan tuntuyan dan pegangan hidup dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara, karyawan Departemen Agama bertekad bahwa mengabdi kepada Negara adalah ibadah. 7

Gambar.3 Lambang Kementerian Agama RI Gambar.4 Lambang Kementerian Agama RI Filosofi Warna - Dasar Hijau Tua bermakna Keadilan - Bintang, Padi dan Kitab Suci Kuning Emas bermakna Kesucian - Kelopak Bunga Kapas dan Pita putih bermakna Kesucian - Batang dan Tangkai Bunga kapas Hijau Muda bermakna Kemakmuran - Empat Baris Abstraksi Tulisan disebelah kanan dan empat baris disebelah kiri kitab suci dan alas kitab suci serta Semboyan IKHLAS BERAMAL Hitam bermakna Keteguhan 8

- Perisai segi lima berwarna kuning bermakna Kemuliaan 2.1.5 VISI, MISI, & KOMITMEN PERUSAHAAN 2.1.5.1 VISI PERUSAHAAN Terwujudnya masyarakat Indonesia yang TAAT BERAGAMA, RUKUN, CERDAS, MANDIRI DAN SEJAHTERA LAHIR BATIN. (Keputusan Menteri Agama Nomor 2 Tahun 2010) 2.1.5.2 MISI PERUSAHAAN 1. Meningkatkan kualitas kehidupan beragama. 2. Meningkatkan kualitas kerukunan umat beragama. 3. Meningkatkan kualitas raudhatul athfal, madrasah, perguruan tinggi agama, pendidikan agama, dan pendidikan keagamaan. 4. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan ibadah haji. 5. Mewujudkan tata kelola kepemerintahan yang bersih dan berwibawa. (Keputusan Menteri Agama Nomor 2 Tahun 2010) 2.1.5.3 KOMITMEN PERUSAHAAN Untuk menjalankan Visi dan Misi dalam pencapaian nya, Kementerian Agama juga membuat rancangan Tata Nilai kerja untuk menjadika pedoman serta prinsipnya dalam berperilaku antar umat beragama, ada lima Tata Nilai yang diakui dan dikembangkan yaitu : Integritas, Profesionalitas, Inovasi, Bertanggung Jawab, Keteladanan. 1. Integritas artinya kesesuaian antara ucapan dan perbuatan, jangan sampai kita berceramah kesana-kesini, tetapi kita sendiri tidak mengerjakan. Jangan kita meminta bawahan mengerjakan ini dan itu, harus displin sementara kita sendiri tidak disiplin. 2. Profesionalitas artinya mencerminkan kompetensi dan keahliaan. Jadi, pegawai Kementerian Agama bisa terus meningkatkan profesionalitas mereka terutama bagi guru-guru di madrasah. Pegawai yang professional 9

akan dapat mengemban amanahnya dengan baik guna memperoleh proses dan hasil yang optimal. 3. Tanggung jawab artinya setiap orang harus bertanggung jawab atas semua pekerjaannya. 4. Keteladanan artinya kita harus mewujudkan keteladanan sebagai Kementerian yang mengurus tentang agama selalu dijadikan teladan dan contoh masyakarat yang selalu menilai, mulai dari pekerjaan, cara bicara, cara berpakaian dan semuanya. 2.1.6 KEBIJAKAN MANAGEMEN PERUSAHAAN Dalam melaksankan tugas Kementerian Agama RI bekerjasama dengan tenaga humas pemerintah guna meningkatkan kinerja humas untuk mensosialisasikan Program-Program yang terdapat di Kementerian Agama pada publik. 2.1.7 PENGHARGAAN YANG DIRAIH 1. Penghargaan IOSE 2012 ( Indonesia Open Source Award ) pada tanggal 4 Juli 2012 yang disenggarakan di Jakarta tepat nya oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika ( Menkominfo ) 2. Penghargaan WTP ( Wajar Tanpa Pengecualian ) pada tanggal 12 September 2012 yang disenggarakan di AuditoriumGedung Dharmapala (Kementerian Keuangan ) 3. Penghargaan Amal Bakti ( HAB ) ke-66 pada tanggal 3 Januari 2012 di Jakarta. 4. Penghargaan HAKI ( Hak Atas Kekayaan Intelektual ) 2012 pada tanggal 4 Juli 2012 di Jakarta. 5. Penghargaan TEPPA ( Tim Evaluasi dan Pengawasan Penyerapan Anggaran) pada tanggal 24 Februari 2013 di Jakarta. 6. Penghargaan El-Shinta diberikan kepada Kementerian Agama RI sebagai instansi yang paling koperatif sepanjang tahun 2013, penghargaan tersebut diberikan langsung oleh Ekskutif Produser El-Shinta Vivi Trisnavia kepada Menteri Agama SuryadharmaAli di gedung Kementerian Agama RI 2.2 CAKUPAN BIDANG USAHA 10

Kementerian yang bertugas untuk menyelenggarakan fungsi pemerintahan dalam pembimbingan dan pengelolaan fungsi administratif dari kegiatan keagamaan di Indonesia. 2.3 STRUKTUR PERUSAHAAN Gambar.5 Struktur Perusahaan 2.3.1 INSPEKTORAT JENDRAL Inspektorat Jenderal Kementerian Agama Republik Indonesia atau disingkat dengan Itjen Kemenag RI merupakan unsur pengawas di Kementerian Agama Republik Indonesia yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Agama. Itjen Kemenag RI dipimpin oleh Inspektur Jenderal yang saat ini dijabat oleh Mochammad Jasin, Bagian-bagiannya adalah : 1. Bagian G / Urusan Perbendaharaan 11

2. Biro Sekretaris Jenderal 3. Biro Pengawasan Keuangan FUNGSI a. Penyiapan perumusan kebijakan pengawasan b. Pelaksanaan pengawasan intern di lingkungan Kemneterian Agama terhadap kinerja dan keuangan melalui audit, reviu, evaluasi, pemantauan dan kegiatan pengawasan lainnya c. Pelaksanaan pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasan d. Pelaksanaan administrasi Inspektorat Jenderal Menteri Agama e. Penyusunan laporan hasil pengawasan di lingkungan Kemneterian Agama. 2.3.2 SEKRETARIAT JENDRAL Sekretariat Jenderal mempunyai tugas menyelenggarakan koordinasi pelaksanaan tugas serta pembinaan dan pemberian dukungan administrasi kepada semua unit organisasi di lingkungan Kementerian Agama FUNGSI 1. Menetapkan Visi, Misi dan Kebijakan di bidang Administrasi; 2. Mengkordinasikan kegiatan dan penyiapan Visi, Misi dan Kebijakan Kementerian 3. Penyelenggaraan dan pembinaan pengelolaan administrasi umum yang meliputi perencanaan, keuangan, pengorganisasian dan ketatalaksanaan, pendayagunaan sumber daya, hukum dan kerjasama luar negeri, informasi keagamaan dan hubungan masyarakat serta kerukunan umat beragama untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi Kementerian 4. Penyelenggaraan hubungan kerja di bidang administrasi dengan Kementerian kordinator, Kementerian Negara, Kementerian lain, Lembaga Pemerintah Non Kementerian dan Lembaga lain yang terkait 5. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Menteri. 2.3.3 SUSUNAN ORGANISASI 12

1. Biro Perencanaan 2. Biro Kepegawaian 3. Biro Keuangan dan BMN 4. Biro Organisasi dan Tata Laksana 5. Biro Hukum dan Kerjasama Luar Negeri 6. Biro Umum 7. Pusat Kerukunan Umat Beragama 8. Pusat Informasi dan Hubungan Masyarakat 13