BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi yang diberikan perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan terutama investor dan kreditur. Laporan keuangan menyajikan informasi yang berkaitan dengan kondisi keuangan, kinerja perusahaan, dan perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang nantinya dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan dalam pengambilan keputusan ekonomi. Salah satu unsur dalam laporan keuangan yang paling banyak diperhatikan informasinya adalah laporan laba rugi, yaitu suatu laporan yang memberikan informasi mengenai laba (earning) yang dicapai oleh suatu perusahaan dalam suatu periode tertentu. Informasi mengenai laba merupakan salah satu informasi yang diyakini para investor dalam membuat keputusan apakah akan melakukan investasi, menjual saham, atau mempertahankan investasi yang dimilikinya. Informasi laba tersebut mampu mengukur keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuannya. Laba perusahaan yang selalu meningkat menunjukkan bahwa kinerja perusahaan cukup baik dan memiliki prospek yang cerah yang nantinya dapat memberikan return yang optimal bagi para investor. Untuk mengukur kekuatan informasi laba dalam mempengaruhi return saham adalah dengan Earnings Response Coefficient (ERC). Earnings response coefficient ini menunjukkan reaksi pasar terhadap informasi laba yang dipublikasikan oleh perusahaan yang dapat diamati dari pergerakan harga saham disekitar tanggal 1
2 publikasi laporan keuangan. Earnings response coefficient merupakan koefisien yang mengukur sejauh mana abnormal return saham dalam merespon komponen laba tak terduga (unexpected earning) yang dilaporkan oleh perusahaan yang menerbitkan saham tersebut (Scott, 2015). Sedangkan Cho dan Jung (1991) dalam Etty (2008) mendefinisikan koefisien respon laba sebagai efek setiap dolar unexpected earnings terhadap return saham yang biasanya diukur dengan slope koefisien dalam regresi abnormal returns saham dan unexpected earning. Hal ini menunjukan bahwa ERC adalah reaksi atas laba yang diumumkan oleh perusahaan. Reaksi yang diberikan tergantung dari kualitas laba yang dihasilkan oleh perusahaan. Penelitian yang dilakukan oleh Beaver et al (1979) dalam Etty (2008), menunjukkan bahwa laba memiliki kandungan informasi yang tercermin dalam harga saham. Setiap perusahaan memiliki hubungan yang berbeda antara laba perusahaan dengan return saham. Semakin tinggi ERC menunjukkan semakin tinggi pula return saham yang dapat diharapkan dari peningkatan laba. Investor akan lebih mudah memprediksi laba yang mungkin didapatkan dari investasi saham pada suatu perusahaan di masa yang akan datang dengan mengetahui tingkat ERC suatu perusahaan. Rendahnya ERC menunjukkan bahwa laba kurang informatif bagi investor untuk membuat suatu keputusan ekonomi. Besarnya ERC dari setiap perusahaan berbeda-beda, hal ini terjadi karena terdapat banyak faktor yang mempengaruhinya. Faktor - faktor yang dapat mempengaruhi adanya perbedaan earnings response coefficient suatu perusahaan, yaitu risiko (beta) saham, struktur modal, persistensi laba, kemungkinan tumbuh perusahaan dan keinformatifan harga (Scott, 2015).
3 Dalam lingkungan bisnis, setiap perusahaan dianggap penting untuk menerapkan strategi perusahaan demi kelangsungan hidup dan pertumbuhan perusahaan tersebut. Perusahaan yang tepat dalam memilih strategi akan mampu mengungguli para pesaingnya di dalam pertumbuhan dan perolehan laba. Apabila strategi yang diterapkan berhasil maka kinerja perusahaan yang dihasilkan juga bagus. Dengan demikian, perusahaan dengan perolehan laba yang maksimal dapat dikatakan bahwa kinerja perusahaan tersebut cukup baik sehingga mampu bertahan dalam persaingan bisnis dan dapat memberikan keuntungan yang optimal bagi para investor sehingga investor akan menanamkan investasinya pada perusahaan tersebut. Persistensi laba merupakan salah faktor yang dapat mempengaruhi earnings response coefficient. Menurut Scott (2015), persistensi laba adalah revisi laba yang diharapkan di masa mendatang (expected future earnings) yang diimplikasikan oleh inovasi laba tahun berjalan, sehingga persistensi laba dilihat dari inovasi laba tahun berjalan yang dihubungkan dengan perubahan harga saham. Semakin tinggi persistensi laba, maka semakin tinggi pula earnings response coefficient (ERC). Persistensi laba mencerminkan kualitas laba perusahaan dan menunjukkan bahwa perusahaan dapat mempertahankan laba dari waktu ke waktu. Atas dasar persistensi, laba yang berkualitas adalah laba yang bersifat permanen dan tidak bersifat sementara. Laba yang berfluktuasi (tidak persisten) akan mengurangi daya prediksi laba untuk memprediksi aliran kas perusahaan pada masa yang akan datang. Tinggi rendahnya angka ERC suatu perusahaan tidak hanya dipengaruhi oleh faktor informasi finansial perusahaan tetapi juga bisa dipengaruhi oleh faktor non finansial seperti kegiatan sosial perusahaan. Adanya informasi baru selain laporan
4 keuangan akan meningkatkan kepercayaan dikalangan para investor terhadap suatu perusahaan. Saat ini, informasi mengenai pertanggungjawaban sosial perusahaan atau biasa dikenal dengan istilah corporate social responsibility sudah mendapat banyak sorotan. Praktik pertanggungjawaban sosial perusahaan mulai berkembang di Indonesia belakangan ini, dimana banyak perusahaan maupun instansi-instansi sudah mulai melirik CSR sebagai suatu konsep pemberdayaan masyarakat. Pentingnya menerapkan program CSR sebagai bagian dari strategi bisnis semakin disadari oleh perusahaan. Perusahaan melakukan program CSR untuk menarik simpati masyarakat dengan membangun image positif bagi perusahaan yang tujuan akhirnya tetap pada peningkatan profit. Tetapi sekarang sudah banyak perusahaan yang menyadari dampak positif yang didapatkan dengan melakukan aktivitas sosial sebagai bentuk tanggungjawab terhadap masyarakat dan lingkungan. Sehingga informasi alternatif seperti informasi sosial semakin menjadi pertimbangan oleh investor. Pengungkapan informasi CSR dalam laporan tahunan perusahaan merupakan salah satu cara perusahaan dalam berkomunikasi dengan para pemangku kepentingan mengenai upaya yang telah dilakukan perusahaan untuk menjaga keberlanjutan operasional jangka panjang. Dengan adanya pengungkapan informasi tersebut, diharapkan informasi yang asimetris dan konflik keagenan dapat diminimalisasi. Secara umum, pengungkapan informasi CSR dalam laporan tahunan merupakan sinyal adanya good management dalam perusahaan. CSR diharapkan dapat meningkatkan reputasi dan nilai perusahaan di mata publik, sehingga kepercayaan publik terhadap informasi laba yang disajikan perusahaan pun meningkat, yang berarti kualitas laba semakin baik. Dalam penelitian ini, peneliti hanya berfokus pada pada salah satu aspek
5 pada CSR, yaitu aspek ekonomi. Aspek ekonomi merupakan bentuk tanggung jawab perusahaan dalam memberikan informasi yang berkaitan dengan seluruh kegiatan ekonomi dan dampaknya bagi para pemangku kepentingan. Pengungkapan kinerja ekonomi dalam laporan keberlanjutan atau laporan tahunan perusahaan akan meningkatkan transparansi perusahaan yang berdampak pada peningkatan kepercayaan investor dan kinerja keuangan. Semakin luas pengungkapan aspek ekonomi yang dilakukan perusahaan maka informasi yang diterima investor pun meningkat. Penelitian mengenai earnings response coefficient telah banyak dilakukan oleh peneliti terdahulu dan memiliki hasil yang berbeda-beda. Diantaranya adalah penelitian yang dilakukan oleh Delvira dan Nelvirita (2013). Hasil penelitiannya menyatakan bahwa resiko sistematik berpengaruh signifikan negatif terhadap earnings response coefficient (ERC), leverage tidak berpengaruh terhadap earnings response coefficient (ERC), dan persistensi laba berpengaruh signifikan positif terhadap earnings response coefficient (ERC). Penelitian yang dilakukan oleh Bentley et al. (2011) menunjukkan bahwa perusahaan dengan strategi prospektor lebih memungkinkan melakukan penyimpangan laporan keuangan dibandingkan perusahaan dengan strategi defender. Sedangkan dalam pengujian audit effort, hasil menunjukkan bahawa strategi prospektor memiliki biaya audit yang lebih tinggi, artinya auditor mengeluarkan pemeriksaan yang lebih besar dibandingkan dengan strategi analyzer dan defender. Selain itu, penelitian mengenai persistensi laba dan kualitas tanggungjawab sosial perusahaan juga dilakukan oleh Imroatussolihah (2013). Hasil penelitian
6 menunjukkan bahwa kualitas tanggung jawab sosial perusahaan berpengaruh negatif terhadap ERC. Sedangkan, persistensi laba tidak berpengaruh terhadap ERC. Penelitian ini mengacu dari penelitian sebelumnya yang telah dilakukan oleh Delvira dan Nelvirita (2013) dan Bentley (2011). Perbedaan dengan penelitian sebelumnya yaitu adanya pembatasan variabel independen yang digunakan peneliti untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat mempengaruhi earnings response coefficient (ERC). Variabel independen dalam penelitian ini antara lain, strategi perusahaan, persistensi laba, dan pengungkapan aspek ekonomi. Periode penelitian ini pun berbeda, dimana penelitian sebelumnya hanya menggunakan periode selama tiga tahun, sedangkan penelitian ini menggunakan periode selama lima tahun pada tahun 2011 sampai dengan 2015. Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Strategi Perusahaan, Persistensi Laba, dan Pengungkapan Aspek Ekonomi Terhadap Earnings Response Coefficient pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
7 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan pada latar belakang yang telah diuraikan tersebut, dapat dirumuskan beberapa masalah yang akan dibahas sebagai berikut: 1. Apakah strategi perusahaan berpengaruh positif terhadap earnings response coefficient? 2. Apakah persistensi laba berpengaruh positif terhadap earnings response coefficient? 3. Apakah pengungkapan aspek ekonomi berpengaruh negatif terhadap earnings response coefficient? 1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini berkaitan dengan rumusan masalah yang telah dikemukakan adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh strategi perusahaan terhadap earnings response coefficient. 2. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh peristensi laba terhadap earnings response coefficient. 3. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh pengungkapan aspek ekonomi terhadap earnings response coefficient.
8 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini ditujukan penulis untuk beberapa pihak, diantaranya yaitu: 1. Bagi Peneliti Hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan serta wawasan peneliti terutama mengenai pengaruh strategi perusahaan, persistensi laba, dan pengungkapan aspek ekonomi terhadap Earnings Response Coefficient (ERC). 2. Bagi Investor Penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi bagi investor di pasar modal untuk memberikan pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasi yang optimal. 3. Bagi Perusahaan Penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi bagi perusahaan dalam menghasilkan informasi laba yang berkualitas sehingga dapat menarik investor untuk melakukan kegiatan investasi pada perusahaan. 4. Bagi Akademisi Penelitian dapat digunakan untuk menambah wawasan mengenai pengaruh strategi perusahaan, persistensi laba, dan pengungkapan aspek ekonomi terhadap Earnings Response Coefficient (ERC) dan sebagai bahan referensi bagi peneliti selanjutnya.
9 1.5 Sistematika dan Pembahasan Sistematika penulisan skripsi ini dibagi menjadi lima bab dengan rincian sebagai berikut: BAB I : PENDAHULUAN Bab ini meliputi latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II : TINJAUAN PUSTAKA Bab ini membahas landasan teori yang dilanjutkan dengan penelitian terdahulu, kerangka pemikiran dan perumusan hipotesis. BAB III : METODELOGI PENELITIAN Bab ini berisi tentang rancangan penelitian, definisi dan pengukuran variabel, populasi dan sampel, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data, dan metoda analisis data. BAB IV : ANALISIS DAN PEMBAHASAN Bab ini membahas mengenai data yang digunakan, pengolahan data tersebut dengan alat analisis yang diperlukan dan hasil analisis data. BAB V : KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN Bab ini berisi tentang kesimpulan penelitian serta keterbatan penelitian. Untuk mengatasi keterbatasan penelitian tersebut, disertakan saran untuk penelitian yang akan dilakukan selanjutnya.