BAB I PENDAHULUAN. Kota Kediri adalah sebuah kota di Provinsi Jawa Timur, Indonesia, yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. maka kebutuhan angkutan semakin diperlukan. Oleh karena itu transportasi

REDESAIN TERMINAL TERPADU KOTA DEPOK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pengertian Judul Redesain Terminal Kartasura 1.2 Latar Belakang

BAB PENDAHULUAN Pengertian Judul

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Transportasi pada zaman sekarang ini bukanlah sesuatu hal yang

TERMINAL TERPADU AMPLAS BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISIS KESELAMATAN DAN KENYAMANAN PEMANFAATAN TROTOAR BERDASARKAN PERSEPSI DAN PREFERENSI PEJALAN KAKI DI PENGGAL JALAN M.T. HARYONO KOTA SEMARANG

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Konsep dasar yang digunakan dalam Perancangan Kembali Terminal Bus. Tamanan Kota Kediri mencangkup tiga aspek yaitu:

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar belakang

TERMINAL TIPE A KOTA BANDUNG

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. llaporan Tugas Akhir Perancangan Kembali Terminal Patria

BAB I PENDAHULUAN. lautan 38% : 62%, memiliki pulau, dimana 6000 di antaranya telah

BAB I PENDAHULUAN. telah banyak dipengaruhi oleh produk produk dari luar negeri seperti Amerika

Pengembangan Stasiun Kereta Api Pemalang di Kabupaten Pemalang BAB I PENDAHULUAN. commit to user

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Sarana dan Prasarana Transportasi di Indonesia

BAB I PENDAHULAN. tersebut diperkuat dengan salah satu misi Kota Batu tahun yaitu

Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang 1

BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

tahun ke tahun. Demand bidang perdagangan dan perekonomian kota Sragen dalam kurun waktu mencapai peningkatan 60%. Namun perkembangan yang

2015, No Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 193, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5468); 4. Peraturan Presiden Nomor 47

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. JUDUL : Terminal Bus Induk Tipe A di Kabupaten Klaten

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kondisi ekonomi, sosial dan pertumbuhan pendidikan. menunjang kelancaran pergerakan manusia, pemerintah berkewajiban

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan pariwisata dan persaingan global, serta kemajuan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

TERMINAL TOPIK KHUSUS TRANSPORTASI

Berdasarkan, Juknis LLAJ, Fungsi Terminal Angkutan Jalan dapat ditinjau dari 3 unsur:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 TINJAUAN UMUM

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Pilangsari : yaitu desa yang berada di Kecamatan Ngrampal Kabupaten Sragen, Propinsi Jawa Tengah, Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Analisis faktor..., Agus Imam Rifusua, FE UI, 2010.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latarbelakang Permasalahan

BAB III METODE PERANCANGAN. diskriptif yang mengenai pada langkah-langkah proses perancangan. Metode

BELAWAN INTERNATIONAL PORT PASSANGER TERMINAL 2012 BAB I. PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. A. JUDUL Terminal Bus Tipe A di Surakarta, dengan penekanan pada tampilan arsitektur modern.

BAB I PENDAHULUAN. Tugas Akhir Lolita Maharani ( ) Redesain Terminal Terboyo 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 TINJAUAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat, salah satunya adalah kawasan perbatasan Sidoarjo - Surabaya (dalam hal ini Desa Wonocolo, Kecamatan Taman).

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

TUGAS AKHIR PERIODE 36 LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR TERMINAL BUS TIPE A KOTA TEGAL

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan letak geologis, Indonesia dapat terlihat dari beberapa sudut,

BAB 1 PENDAHULUAN. transportasi pribadi bagi kehidupan sehari-hari mereka. Transportasi

PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN. I. 1. Latar Belakang

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB I PENDAHULUAN. 1 Tim Penyusun, Kamus Besar Bahasa Indonesia, PT Balai Pustaka Jakarta, Idem

BAB I PENDAHULUAN. Tenggara Timur yang terletak di daratan Pulau Flores. Wilayah Kabupaten

BAB I PENDAHULUAN. nasional. Kendaraan bermotor dalam perkembangannya setiap hari

Bab I PENDAHULUAN. sarana dan prasarana mencakup pada sarana transportasi. Transportasi merupakan

BAB I PENDAHULUAN I-1

LAMPIRAN C DAFTAR ISTILAH

BAB I PENDAHULUAN. Kehadiran pelabuhan yang memadai berperan besar dalam menunjang mobilitas barang dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yakni bentuk keterikatan dan keterkaitan antara satu variabel dengan variabel. optimalisasi proses pergerakan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

EXECUTIVE SUMMARY STUDI KELAYAKAN TERMINAL TERPADU INTERMODA DAN ANTARMODA DI KETAPANG BANYUWANGI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

KOMPLEK PERUM DAMRI TERPADU DI SEMARANG

I. PENDAHULUAN. Menurut C.S.T. Kansil dan Christine S.T. Kansil (1995:104):

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi suatu daerah membutuhkan jasa angkutan yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

REDESAIN TERMINAL BUS INDUK MADURESO TIPE B DI KABUPATEN TEMANGGUNG DENGAN PENEKANAN DESAIN EKSPRESI STRUKTUR

BAB I PENDAHULUAN. dianggap sebagai century of fantasy. Di abad ini dunia penuh dengan

BAB I PENDAHULUAN. daerah wisata. Pariwisata itu sendiri adalah suatu perjalanan yang dilakukan untuk

dilengkapi dengan bangunan-bangunan untuk pelayanan muatan dan penumpang kapal samudera dan antar pulau. Sebagai akibatnya pelabuhan ini mempunyai

TERMINAL BIS KOTA BEKASI

MATRIK DAFTAR INDIKATOR PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN

TERMINAL BIS INDUK KOTA SEMARANG PENATAAN DESAIN ARSITEKTUR POST MODERN

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi suatu negara atau daerah tidak terlepas dari

III. METODE PENELITIAN. Adapun data yang diperlukan dalam penyusunan hasil penelitian ini dibedakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Seiring perkembangan kegiatan perekonomian Kota Purwokerto

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dan keamanan, serta pembangunan nasional, harus diselenggarakan dengan tujuan

TERMINAL BUS TYPE A DI KABUPATEN DEMAK. Oleh : Diah Galuh Chandrasasi, Satrio Nugroho, Agung Budi

BAB III: DATA DAN ANALISA

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. mempengaruhi tumbuh dan kembangnya pembangunan suatu kota, disamping faktor-faktor lain. Jumlah penduduk yang cenderung hidup di

TUGAS AKHIR 138 TERMINAL TIPE B DI KAWASAN STASIUN DEPOK BARU

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

UKDW PENDAHULUAN BAB 1 1 UNIVERSITAS KRISTEN DUTA WACANA YOGYAKARTA BAB 1 PENDAHULUAN

BAB VI LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI HASIL PERANCANGAN

BAB I LATAR BELAKANG 1.1. Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI. merupakan Upaya penataan kembali suatu kawasan kota dengan terlebih dulu

BAB VI HASIL RANCANGAN. Redesain terminal Arjosari Malang ini memiliki batasan-batasan

GEDUNG PAMER DAN LAYANAN PURNA JUAL

BAB I PENDAHULUAN A. GAMBARAN UMUM DISHUBKOMINFO SURAKARTA. a. Sejarah Dishubkominfo Surakarta

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PENGELOLAAN RETRIBUSI PADA PASAR, TERMINAL, DAN OBJEK WISATA DI KABUPATEN GUNUNGKIDUL.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan kehidupan manusia di seluruh dunia tidak terlepas dari yang

TERMINAL BUS KELAS A DI KUNINGAN Penekanan Desain Aco Tech Architecture

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 1993 tentang Angkutan Jalan, terminal adalah prasarana transportasi jalan untuk

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan Terminal Penumpang Bandar Udara Internasional Ahmad Yani Semarang Hans Dian Sintong

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.1.1. Latar Belakang Objek Kota Kediri adalah sebuah kota di Provinsi Jawa Timur, Indonesia, yang merupakan kota terbesar ke tiga di Jawa Timur setelah Surabaya dan Malang, dengan luas wilayah 63,404 km 2 yang terbelah dengan sungai brantas membujur dari selatan ke utara sepanjang 7 kilometer. Sebagai kota yang cukup besar, Kota Kediri mempunyai visi yaitu membangun Kota Kediri lebih baik dari hari esok. Pembangunan di sini bukan diartikan hanya sebatas pada satu sisi aspek saja, namun pembangunan dalam hal meningkatkan berbagai macam sektor dalam mengembangkan wilayah kota, mulai dari sektor industri, pendidikan, perdagangan dan jasa serta pariwisata. Pengembangan dan penambahan berbagai sektor tersebut sedikit banyak telah berpengaruh pada kondisi ekonomi di Kota Kediri ini. Dari data yang terdapat pada PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) Kota Kediri tahun 2008, perekonomian Kota Kediri secara riil dari tahun ke tahun selalu mengalami peningkatan. Selain pertumbuhan ekonomi, ternyata Kota Kediri juga mengalami peningkatan jumlah penduduk setiap tahunnya. Seperti yang terlihat pada grafik di bawah ini: 1

Gambar 1.1 Grafik Jumlah Penduduk Kota Kediri Tahun 2007-2011 (Sumber: Kota Kediri dalam angka 2007-2011 dalam SPPIP Kota Kediri tahun 2012) Dari data di atas dapat diketahui kenaikan penduduk setiap tahunnya, tahun 2007 ada 240.784 jiwa, tahun 2008 ada 252.398 jiwa, tahun 2009 ada 280.383 jiwa, tahun 2010 ada 297.961 jiwa, tahun 2011 ada 290.965 jiwa. Kondisi tersebut mengindikasikan bahwa peningkatan aktivitas perekonomian akibat perdagangan jasa, pariwisata dan industri rumah tangga serta sebagai pusat pelayanan di suatu wilayah menyebabkan terjadinya pertumbuhan penduduk karena mobilitas penduduk, selain pertumbuhan secara alami. Melihat adanya berbagai perkembangan yang ada pada Kota Kediri ini tentunya tidak salah kalau dari beberapa tahun ke depan Kediri akan berubah menjadi kota yang besar, kota yang menjadi salah satu tujuan bagi kaum urbanisasi. Permasalahan utama yang dihadapi oleh kota akibat dari pertambahan penduduk dan pertumbuhan ekonomi adalah masalah transportasi, sehingga dituntut adanya sistem pelayanan transportasi yang baik untuk menunjang kelancaran pertumbuhan pembangunan kota itu sendiri, sehingga untuk mengantisipasi masalah tersebut perlu adanya suatu sistem transportasi massal (Novan, 2006). Kebutuhan akan adanya suatu sistem transportasi yang efektif 2

dalam arti murah, mudah, lancar, cepat, aman, dan nyaman baik untuk pergerakan manusia maupun barang. Untuk menghasilkan sistem transportasi yang efektif dan efisien perlu adanya suatu perencanaan yang dilaksanakan secara terpadu, terkoordinasi dan sesuai dengan perkembangan dan tuntutan pembangunan yang ada. Terminal sebagai salah satu komponen sistem transportasi juga memiliki peran yang sangat penting dalam menunjang kinerja sistem transportasi jalan raya, karena sistem transportasi jalan raya merupakan tulang punggung sistem transportasi nasional. Berdasarkan posisinya Kota Kediri terletak pada jalur transportasi regional yang menghubungkan kota Surabaya dengan Tulungagung, Nganjuk, Blitar dan Malang, maka Kediri merupakan salah satu kota yang sering digunakan untuk jalur transportasi, khususnya transportasi darat. Sedangkan sarana yang paling penting dalam menunjang transportasi darat pada jalur ini salah satunya yaitu terminal. Terminal Tamanan Kota Kediri ini merupakan terminal tipe A, tetapi pada kenyataannya terminal ini belum memenuhi persyaratan dengan sempurna atas ketentuan yang telah ditentukan oleh ketetapan Keputusan Menteri Perhubungan nomor 31 tahun 1995. Baik dari segi fasilitasnya yang kurang memadai dan kurang lengkap maupun pengaturan kondisi lingkungan terminal sendiri yang kurang tepat atau masih dikatakan belum teratur dalam menempatkan obyek sarana dan prasarana secara tepat. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan, masalah yang ada yaitu sebagai contoh kondisi terminal yang kurang terurus, penuh polusi, panas, tidak adanya fasilitas pengobatan, tidak adanya area peristirahatan sopir atau awak bus atau angkutan, tidak adanya bengkel atau area 3

cuci bus sehingga awak bus mencuci di sembarang tempat akibatnya area becek dimana-mana, area parkir kurang lebar, tidak adanya TPS yang jelas, ruang tunggu yang kurang nyaman (tidak adanya pemisah antara no smoking area dengan smooking area), peraturan yang kurang tegas membuat PKL masuk area terminal, akibatnya PKL tersebar dimana-mana yang sangat mengganggu kelancaran aktivitas kendaraan, banyak fasilitas yang berubah fungsi, tidak adanya jalur pemisah yang jelas antara pejalan kaki maupun kendaraan dan penempatan area toko yang kurang tepat yaitu berhadapan langsung dengan jalur kedatangan bus tanpa adanya jarak yang memisahkan yang bisa membahayakan baik pedagang maupun pembeli. Gambaran di atas dapat dilihat pada gambar di bawah ini: Kurangnya penghijauan Tidak adanya tempat khusus PKL akibatnya mengganggu aktivitas terminal Tidak adanya jalur khusus pejalan kaki dan pengaturan bangunan kurang tepat Tidak adanya bengkel dan area cuci bus khusus sehingga terminal terlihat becek Kondisi bangunan pendukung terminal yang kurang terawat Tidak adanya TPS yang jelas Gambar 1.2 Kondisi Terminal Tamanan Kota Kediri (Sumber: Dokumentasi Pribadi) 4

Tabel 1.1 Data Penumpang Bus Terminal Tamanan Kota Kediri Tahun 2003-2011. Tahun Jumlah 2003 3486136 2004 3437302 2005 2772534 2006 1183779 2007 1176380 2008 982620 2009 1001587 2010 1002462 2011 1008197 (Sumber: Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kota Kediri) Dari data tabel di atas dapat diketahui bahwa pada tahun 2003-2008 pengunjung terminal ini mengalami penurunan, hal ini mungkin terjadi karena kurang optimalnya fungsi terminal/faktor keamanan dan kenyamanan terminal yang kurang diperhatikan. Hal ini tentunya bisa merugikan dari pihak terminal maupun dari Kota Kediri sendiri. Sedangkan pada tahun 2009-2011 jumlah pengunjung sudah mulai meningkat, hal ini tentunya kebutuhan masyarakat akan sarana transportasi meningkat, namun peningkatan jumlah pengunjung ini tidak diimbangi dengan penambahan sarana dan prasarana yang ada, hal ini juga termasuk masalah/pertimbangan utama yang harus segera diperbaiki agar terminal Tamanan Kota Kediri ini dapat berfungsi dengan optimal. Tentunya perencanaan dan perancangan yang baik pada terminal untuk kenyamanan pengunjung sangat perlu dilakukan. Menurut keputusan Kementerian Pekerjaan Umum tentang pedoman pengelolaan terminal di kabupaten atau kota peserta USRDP tahun 2010 menyatakan bahwa sebagai fasilitas umum, terminal harus dapat memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan sebaik-baiknya. Hal ini dilakukan semata-mata untuk memberikan pelayanan yang maksimal bagi masyarakat dan menerapkan sistem manajemen terminal yang baik, sehingga 5

nantinya dapat diharapkan memberikan kontribusi yang maksimal terhadap PAD (pendapatan asli daerah) tanpa mengesampingkan pelayanan kepada masyarakat. Sebuah terminal agar dapat memberikan manfaat yang optimal baik berupa pelayanan kepada masyarakat pengguna transportasi umum yang memanfaatkan terminal maupun masyarakat pengguna sarana/prasarana/fasilitas yang ada dalam terminal, serta dapat memberikan kontribusi pendapatan kepada daerah, maka perlu dikelola dengan sebaik-baiknya, profesional, dan akuntabel. Hal ini yang akan menjadi dasar perancangan kembali terminal ini. Sehingga diharapkan dapat menghidupkan kembali wajah maupun citra terminal Tamanan Kota Kediri menjadi baik dan dapat menarik masyarakat untuk menggunakan terminal sebagai fasilitas transportasi utama yang optimal khususnya di Kota Kediri. Dan tidaklah Kami menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya dengan main-main. Tidaklah Kami menciptakan keduanya melainkan dengan haq (tujuan yang benar), tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui. (QS. Ad-Dukhan: 38-39) Ayat tersebut mengandung arti bahwa Allah menciptakan segala sesuatu yang ada di bumi dengan haq, haq adalah lawan dari bathil. Maka ayat ini menjelaskan bahwa penciptaan langit, bumi, dan apa yang ada di antara keduanya adalah ada tujuannya dan ada manfaatnya. Ayat ini yang menjadi dasar pengambilan judul Perancangan Kembali Terminal Bus Tamanan Kota Kediri. Saat ini, pengelolaan dan pemanfaatan terminal yang kurang memenuhi standar yang ada/kurang maksimal saat ini, 6

menjadikan area terminal kurang dapat melayani/memberikan kenyamanan kepada pengunjung, sehingga terminal menjadi sepi. Alasan ini yang menjadi acuan dasar perancangan kembali agar dapat mengembalikan/menghidupkan kembali potensi/wajah terminal menjadi terminal baru, terminal yang perancangannya menyesuaikan standar yang ada sehingga dapat mewadahi segala akifitas moda transportasi dengan baik dan lancar. 1.1.2. Latar Belakang Tema Perencanaan dan perancangan yang tepat diperlukan untuk dapat menghasilkan rancangan sebuah terminal yang baik, terminal yang nyaman tanpa ada gangguan sedikitpun, terminal yang dapat melayani masyarakatnya dalam mobilitas transportasi dengan lancar, efektif, dan efisien. Perkembangan zaman pada era modern sekarang ini telah membuat perubahan pada semua bidang, khususnya dibidang arsitektur. Zaman serba modern seperti sekarang ini memang tidak bisa ditolak keberadaannya dan masyarakat mau tidak mau dituntut untuk ikut masuk dalam era globalisasi ini dalam menjalankan aktivitasnya dalam segala bidang dengan teknologi-teknologi baru. Gaya hidup atau pola hidup modern masyarakat pada era modern ini cenderung mendominasi, seperti masyarakat lebih suka segala sesuatu itu praktis, cepat, efisien, fleksibel dan keingintahuan masyarakat dengan teknologi baru semakin kuat. Penemuan terhadap teknologi baru memang tidak ada habisnya, setiap tahunnya puluhan bahkan ratusan teknologi baru ditemukan, tidak terkecuali penemuan macam-macam teknologi atau material baru arsitektur yang sudah banyak digunakan saat ini hampir pada semua bangunan. Seperti yang tertera pada ayat berikut: 7

Hai jemaah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya melainkan dengan kekuatan. (QS. Ar-Rahman: 33) Ayat tersebut menjelaskan bahwa manusia diberikan aqal/kekuatan oleh Allah SWT, supaya manusia mempergunakan/memanfaatkanya dengan sebaikbaikya. Salah satunya yaitu menciptakan teknologi-teknologi baru demi kemaslahatan umat manusia yang ada di bumi. Tentunya sebuah teknologi baru tidak bisa dipisahkan dengan keilmuan lain yang bisa mengimbanginya dalam mendesain sebuah karya arsitektur, agar tidak terlalu banyak merusak alam. Seperti bukti yang sudah banyak saat ini, yaitu karya teknologi baru arsitektur yang tidak dimbangi oleh ilmu yang lain, akibatnya banyak merugikan alam, salah satunya yaitu global warming yang menjadi masalah utama yang dihadapi sekarang ini dan masa depan. Oleh karena itu pada perancangan terminal ini menggunakan tema eco-futuristic karena selain desainnya yang mencitrakan masa depan, namun tetap mempertimbangkan keberlanjutan kehidupan sosial dan lingkungan sekitar sehingga dapat mencapai sebuah rancangan yang tepat, sesuai dengan perkembangan zaman. Allah SWT memerintahkan untuk selalu menjaga keseimbangan alam agar tidak rusak. Melalui firmannya: 8

Telah tampak kerusakan di darat dan dilaut disebabkan perbuatan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). Katakanlah: Adakanlah perjalanan di muka bumi dan perlihatkanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang dulu. Kebanyakan dari mereka itu adalah orang-orang yang mempersekutukan (Allah). (QS Ar Rum: 41-42) Perancangan dengan tema eco-futuristic ini natinya dapat menambahkan sesuatu hal yang dianggap kurang lengkap dalam mendukung sebuah terminal maupun dapat menyelesaikan masalah yang ada, seperti yang telah disebutkan sebelumnya. Penambahan dalam arti melengkapi fasilitas terminal dengan teknologi baru, karena biasanya area terminal identik dengan penggunaan teknologi baru untuk melengkapi dan mendukung pengoperasian terminal, apalagi dengan melihat perkembangan teknologi yang ada tidak dapat dipungkiri kalau dalam beberapa tahun ke depan segala aktivitas harus menggunakan teknologi agar dapat berjalan cepat, efektif, dan efisien, selain itu tema ini digunakan untuk memperkuat karakter bangunan dengan desain yang tidak lazim dikalangan masyarakat bisa menjadi daya tarik tersendiri, dan bangunan dengan teknologi modern memiliki kekuatan struktur dengan semua perhitungannya yang benar sehingga bangunan dapat berdiri dengan kokoh dan tidak roboh serta dapat bertahan untuk masa ke depannya. Dalam menyelesaikan masalah yang ada, perencanaan dan perancangan dengan tema eco-futuristic tidak terfokus hanya pada satu aspek saja, tetapi aspek lain juga dipertimbangkan seperti aspek 9

lingkungan yang mengarah ke persoalan kenyamanan dalam terminal, seperti halnya penanganan masalah polusi dan dampak terhadap lingkungan sekitar, aspek sosial yang mengarah ke persoalan keamanan dan keselamatan, aspek ekonomi yang mengarah ke persoalan pengaturan dan penyediaan fasilitas yang memadai, sehingga keuntungan bisa di dapat dari pihak terminal maupun masyarakat, dan aspek budaya yang mengarah ke penataan massa dan sirkulasi sesuai kebiasaan pengunjung, awak bus/angkot, pegawai terminal, pedagang saat ini. Jadi kesimpulannya dalam penerapan eco-futuristic architecture pada terminal ini tidak hanya sebatas desain fisik saja, melainkan perencanaan akan pertimbangan dan perkembangan terhadap kesiapan terminal dalam melayani masyarakat dengan baik sampai beberapa tahun kedepan. 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan di atas, maka dapat ditarik rumusan masalah sebagai berikut. 1. Bagaimana rancangan kembali terminal bus Tamanan Kota Kediri dengan tipe A yang sesuai dengan ketetapan Keputusan Menteri Perhubungan dan Standar Pelayanan Minimum (SPM) Terminal Angkutan Umum? 2. Bagaimana rancangan kembali terminal bus Tamanan Kota Kediri dengan tema eco-futuristic? 1.3. Tujuan Berdasarkan rumusan masalah yang ada di atas, maka dapat diketahui tujuannya sebagai berikut. 10

1. Merancang kembali terminal bus Tamanan Kota Kediri dengan tipe A yang sesuai dengan ketetapan Keputusan Menteri Perhubungan dan Standar Pelayanan Minimum (SPM) Terminal Angkutan Umum. 2. Merancang kembali terminal bus Tamanan Kota Kediri dengan tema ecofuturistic. 1.4. Manfaat 1. Pemerintah daerah Kota Kediri dan pengelola terminal Kota Kediri Dengan perancangan kembali terminal ini diharapkan akan menarik pengunjung terminal menjadi bertambah sehingga akan menambah pendapatan retribusi terminal dan pemerintah daerah Kota Kediri. Manfaat terhadap Kota Kediri sendiri yaitu akan mengangkat citra kota dan sistem transportasi di Kota Kediri ini sendiri menjadi lebih baik. 2. Masyarakat Masyarakat yang mengunjungi terminal ini nantinya diharapkan dapat merasakan keamanan dan kenyamanan dengan adanya perancangan kembali pada terminal ini. Dan bagi masyarakat penjual jasa yang pada saat ini belum mendapatkan tempat yang layak sehingga terlihat tidak teratur dan mengganggu aktivitas lalu lintas kendaraan akan dibuatkan tempat yang layak sehingga hal ini akan menguntungkan bagi pedagang maupun tukang ojek dalam membantu taraf pekerjaan mereka menjadi lebih baik. 11

3. Akademisi Dengan menerapkan tema eco-futuristic, sehingga bangunan terminal ini menerapkan teknologi dan bentuk yang modern yang mengarah pada kondisi masa depan, hal ini dapat digunakan sebagai media pembelajaran bagi para akademisi khususnya mahasiswa arsitektur dalam mencari inspirasi. 1.5. Batasan Pada perancangan ini dibatasi hanya pada Perancangan Kembali Terminal Bus Tamanan Kota Kediri tipe A dengan menerapkan tema eco-futuristic. 12