SATUAN ACARA PENYULUHAN TERAPI BERMAIN Pada Anak Di Ruang Anggrek RSUD Kota Yogyakarta

dokumen-dokumen yang mirip
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA ANAK

STIMULASI TUMBUH KEMBANG ANAK UNTUK MENCAPAI TUMBUH KEMBANG YANG OPTIMAL

BAB 2 DATA DAN ANALISA. Untuk mempelajari perkembangan anak dari usia 2 tahun, ada baiknya

PERNYATAAN KESEDIAAN MENJADI RESPONDEN (INFORMED CONSENT)

KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bermain merupakan seluruh aktivitas anak termasuk bekerja

Tahap-tahap Tumbuh Kembang Manusia

TUMBUH KEMBANG ANAK USIA DINI. Rita Eka Izzaty

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan, yang mencakup beberapa sub bidang, salah satu lingkup

Panduan CINTA. AyahBunda. untuk. Puskesmas Kecamatan Cilincing. Puskesmas Kecamatan Cilincing

2-3. Checklist Indikator. PERKEMBANGANANAK Usia 2-3 tahun. Sumber: Konsep Pengembangan PAUD Non Formal, Pusat Kurikulum Diknas, 2007

MEMAHAMI PSIKOLOGI PERKEMBANGAN ANAK BAGI PENGEMBANGAN ASPEK SENI ANAK USIA DINI Oleh: Nelva Rolina

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia akan melalui tahap perkembangan dari masa bayi hingga

Tulisan yang mempunyai pengait kata Alat Permainan edukatif APE kreatif ala TBIF

Main engklek Gambar kotak-kotak permainan engklek di lantai. Ajari anak dan teman-temannya cara bermain engklek.

APA YANG HARUS DIKETAHUI DI USIA 2 TAHUN?

SATUAN ACARA PENYULUHAN

appropriateness). Orang dewasa tidak perlu melakukan bantuan terhadap

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang 1.2 Rumusan masalah 1.3 Tujuan

BUKU PANDUAN BAGI GURU DALAM MENSTIMULASI PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 3-4 TAHUN

Al-Hikmah Jurnal Kependidikan dan Syariah

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi kreatif, mempersiapkan diri untuk berperan dan berperilaku dewasa

PROPOSAL TERAPI BERMAIN ANAK USIA 1-3 TAHUN

Penting sekali bagi guru PAUD untuk mengetahui ciri usia anak. Kegunaannya adalah untuk memberikan sukar atau mudahnya dalam proses pembelajaran atau

PERMOHONAN CALON RESPONDEN. Dengan hormat, Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Tinjauan Mata Kuliah Masa TK : perkembangan fisik dan kemampuan anak berlangsung sangat cepat. Perkembangan Motorik Perkembangan motorik identik denga

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1995). Anak memiliki suatu ciri yang khas yaitu selalu tumbuh dan

Checklist Indikator. PERKEMBANGANANAK Usia 1-2 tahun. Sumber: Konsep Pengembangan PAUD Non Formal, Pusat Kurikulum Diknas, 2007

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Landasan teoritis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:

BAB I PENDAHULUAN. lakukan sendiri dan bagaimana mereka dapat melakukannya. Perpindahan

KB PAUD JATENG TERPADU RENCANA PROGRAM SEMESTER (PROMES) KURIKULUM 2013 PENDIDIKAN ANAK USIA DINI KB-A (USIA 2 3 TAHUN)

BAB III ANALISIS SISTEM

BAB 1 PENDAHULUAN. perubahan perilaku dari tidak matang menjadi matang. Gerakan yang menggunakan yaitu otot-otot halus atau sebagian anggota

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PERKEMBANGAN ANAK. IKA BUDI MARYATUN, M.Pd. Dosen Pada Prodi PG-PAUD FIP UNY. (Adapted From NEST Dok)

BAB V HASIL PENELITIAN

CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN UNTUK KELOMPOK USIA 4-5

FUNGSI BERMAIN 03/02/2016

BUKU AJAR KEPERAWATAN ANAK I

BAB V PERKEMBANGAN MASA BAYI. Terbagi 2 tahap : - Neonatal (0 atau baru lahir sd ± 2minggu) -Bayi (setelah 2 minggu sd 2 tahun)

adapun tahap-tahap perkembangan anak sesuai dengan usianya sebagai berikut:

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Anak usia dini pada hakikatnya merupakan anak yang berusia 0-6 tahun

BAB II LANDASAN TEORI. manusia yaitu kebutuhan untuk berdiri sendiri (need for autonomy) dan. kebutuhan untuk bergantung (needs for deference).

BAB II KAJIAN PUSTAKA Pengertian Keterampilan Motorik

Lampiran 1. Lembar Persetujuan Menjadi Peserta Penelitian

PENTINGNYA BERMAIN BAGI ANAK USIA DINI. Oleh : Eva Imania Eliasa, M.Pd Staf Pengajar Program Studi Psikologi Pendidikan dan Bimbingan FIP UNY

BAB I PENDAHULUAN. Anak adalah seseorang yang akan menjadi penerus bagi orang tua,

I. PENDAHULUAN. dalam memasuki jenjang pendidikan selanjutnya. kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan

PERKEMBANGAN MASA BAYI

4-5. Checklist Indikator. PERKEMBANGANANAK Usia 4-5 tahun. Sumber: Konsep Pengembangan PAUD Non Formal, Pusat Kurikulum Diknas, 2007

Lilis Maghfuroh Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES Muhammadiyah Lamongan ABSTRAK

CIRI-CIRI ANAK PRA SEKOLAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Usia dini (0 6 tahun) merupakan usia peka dimana pada usia ini anak memiliki

BAB I PENDAHULUAN. halus). Oleh karena itu untuk menciptakan generasi yang berkualitas, dini disebut juga dengan The Golden Age ( Usia Emas ).

Manfaat Deteksi Dini. Tumbuh Kembang Anak SERI BACAAN ORANG TUA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

DETEKSI DINI DAN STIMULASI TUMBUH KEMBANG ANAK. Nur Faizah R

Rentang perhatian pada anak pra-sekolah sangat dipengaruhi oleh banyak faktor, misalnya

BAB V PERKEMBANGAN MASA BAYI

DIRJEN PMPTK DEPDIKNAS.R.I YAYASAN PENGEMBANGAN PEREMPUAN DAN ANAK AMRIHSAE

BERMAIN SEBAGAI SARANA PENGEMBANGAN KREATIVITAS ANAK USIA DINI

STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR SEKOLAH DASAR LUAR BIASA TUNA DAKSA SEDANG (SDLB D1)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Pedoman Identifikasi Anak Autis. Sukinah jurusan PLB FIP UNY

PELATIHAN PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN ALAT PERMAINAN UNTUK MENSTIMULASI PERKEMBANGAN ANAK USIA 0 3 TAHUN

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang tepat bagi anak sejak masa usia dini. aspek perkembangan kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual mengalami

STRATEGI PENGEMBANGAN ESTETIKA, JASMANI, OLAH RAGA, DAN KESEHATAN

PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI MELALUI BERMAIN Oleh: Heny Djoehaeni, S.Pd.,M.Si.

BAB I PENDAHULUAN. Anak merupakan potensi sumber daya manusia serta penerus cita-cita perjuangan bangsa

BAB I PENDAHULUAN. mudah bosan, sulit memecahkan suatu masalah dan mengikuti pelajaran

BAB I PENDAHULUAN. Tubuh manusia merupakan hal yang bisa dipelajari, baik bentuk maupun

BAB I PENDAHULUAN. dan melakukan berbagai kegiatan fisik lainnya. Bermain dapat membebaskan

By : Isti Yuni Purwanti

BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN MODEL PEMBELAJARAN DI LEMBAGA PAUD ISLAM TERPADU MUTIARA HATI BABAGAN KECAMATAN LASEM KABUPATEN REMBANG

Lilis Maghfuroh Dosen S1 Keperawatan STIKes Muhammadiyah Lamongan ABSTRAK

Membangun Kreatifitas dengan Mainan Edukatif 'Building Block'

Tahapan Masa Pertumbuhan Batita

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya. Perkembangan anak terjadi melalui beberapa tahapan dan setiap

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini (early childhood education) merupakan suatu

TUMBUH KEMBANG ANAK USIA DINI. Rita Eka Izzaty

1 Asimetri Kemampuan usia 4 bulan. selalu meletakkan pipi ke alas secara. kedua lengan dan kepala tegak, dan dapat

TUMBUH KEMBANG ANAK USIA PRA SEKOLAH

BAB I PENDAHULUAN. kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.dalam standar

BAB I PENDAHULUAN. tersendiri dalam jenis dan karakteristiknya, yang membedakan dari anak-anak

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Workshop Peningkatan Kualitas Tenaga Kependidikan bagi Guru RA. Hotel Bifa Yogyakarta 15 Maret 2011

PROPOSAL TERAPI BERMAIN SENI MELIPAT KERTAS ORIGAMI POP UP CARD PADA PASIEN ANAK USIA PRA SEKOLAH DI RUANG HERBRA RSU DR.

Pengembangan Keterampilan Motorik Halus melalui Menjahit Untuk Anak Usia Dini *

BAB I PENDAHULUAN. l.1 Latar Belakang. Golden age atau masa keemasan anak adalah masa paling penting pada

perkembangan anak. Sebagaimana yang tercantum dalam Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS yang menyebutkan bahwa:

3-4. Checklist Indikator. PERKEMBANGANANAK Usia 3-4 tahun. Sumber: Konsep Pengembangan PAUD Non Formal, Pusat Kurikulum Diknas, 2007

BAB V PERKEMBANGAN MASA BAYI. Oleh: Prof.Dr. Siti Partini Suardiman Drs. Hiryanto, M.Si

Transkripsi:

SATUAN ACARA PENYULUHAN TERAPI BERMAIN Pada Anak Di Ruang Anggrek RSUD Kota Yogyakarta Tugas Kelompok Stase Keperawatan Anak Program Pendidikan Profesi Keperawatan (Ners) PSIK SSG Yogyakarta Disusun Oleh : Adang, S.Kep Rosidah, S.Kep Dwi Rusdiyatmi, S.Kep PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS II PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YOGYAKARTA 2008

SAP TERAPI BERMAIN Pokok Bahasan : Terapi Bermain Pada Anak Di Rumah Sakit Sub Pokok Bahasan : Terapi Bermain Anak Usia Prasekolah Tujuan : Mengoptimalkan tingkat perkembangan anak Tempat : Ruang Anggrek RSUD Kota Yogyakarta. Waktu : Jumat, 27 Agustus 2008 selama 35 menit (jam 09.30 s.d 10.05). Sasaran :1. Klien An. F umur 3 tahun 2. Klien An.R umur 5 tahun Metode : 1. Ceramah 2. Bermain bersama Media : 1. Lembar gambar 2. Pasel, Bola Pembagian tugas kelompok : Pemandu : Rosidah, S.Kep Notulis : Dwi Rusdiyatmi, S.Kep Fasilitator : Adang, S.Kep PENDAHULUAN: Bermain merupakan suatu aktivitas bagi anak yang menyenangkan dan merupakan suatu metode bagaimana mereka mengenal dunia. Bagi anak bermain tidak sekedar mengisi waktu, tetapi merupakan kebutuhan anak seperti halnya makanan, perawatan, cinta kasih dan lainlain. Anak-anak memerlukan berbagai variasi permainan untuk kesehatan fisik, mentaldan perkembangan emosinya. Dengan bermain anak dapat menstimulasi pertumbuhan otot-ototnya, kognitifnya dan juga emosinya karena mereka bermain dengan seluruh emosinya, perasaannya dan pikirannya. Elemen pokok dalam bermain adalah kesenangan dimana dengan kesenangan ini mereka mengenal segala sesuatu yang ada disekitarnya sehingga anak yang mendapat kesempatan cukup untuk bermain juga akan mendapatkan kesempatan yang cukup untuk mengenal sekitarnya sehingga ia akan menjadi orang dewasa yang lebih mudah berteman, kreatif dan cerdas, bila dibandingkan dengan mereka yang masa kecilnya kurang mendapat kesempatan bermain.

TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM Setelah mendapatkan terapi bermain selama 35 menit, anak diharapkan bisa merasa tenang selama perawatan dirumah sakit dan tidak takut lagi terhadap perawat sehingga anak bisa merasa nyaman selama dirawat dirumah sakit. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS Setelah mendapatkan terapi bermain satu (1) kali diharapkan anak mampu : 1. Bisa merasa tenang selama dirawat. 2. Anak bisa merasa senang dan tidak takut lagi dengan dokter dan perawat 3. mau melaksanakan anjuran dokter dan perawat Rencana Pelaksanaan : No Terapis Waktu Subjek terapi 1 Persiapan 10 menit Ruangan,alat,anak dan keluarga a. Menyiapkan ruangan. siap b. Menyiapkan alat-alat. c. Menyiapkan anak dan keluarga 2 Proses : a. Membuka proses terapi bermain dengan mengucap kan salam, 2 menit Menjawab salam, memperkenalkan diri. Memperkenalkan diri, b. Menjelaskan pada anak dan keluarga tentang tujuan dan manfaat bermain, menjelaskan cara permainan. 5 menit Memperhatikan c. Mengajak 10 menit Bermain bersama dengan anak bermain. 3 menit antusias dan mengungkapkan d. Mengevalua si respon anak dan keluarga. perasaannya 3 Penutup (1 menit). Menyimpulkan, mengucapkan salam 5 menit Memperhatikan dan menawab salam

MATERI TERAPI BERMAIN KEUNTUNGAN BERMAIN Keuntungan-keuntungan yang didapat dari bermain, antara lain: 1. Membuang ekstra energi. 2. Mengoptimalkan pertumbuhan seluruh bagian tubuh, seperti tulang, otot dan organ-organ. 3. Aktivitas yang dilakukan dapat merangsang nafsu makan anak. 4. Anak belajar mengontrol diri. 5. Berkembanghnya berbagai ketrampilan yang akan berguna sepanjang hidupnya. 6. Meningkatnya daya kreativitas. 7. Mendapat kesempatan menemukan arti dari benda-benda yang ada disekitar anak. 8. Merupakan cara untuk mengatasi kemarahan, kekuatiran, iri hati dan kedukaan. 9. Kesempatan untuk bergaul dengan anak lainnya. 10. Kesempatan untuk mengikuti aturan-aturan. 11. Dapat mengembangkan kemampuan intelektualnya.

MACAM BERMAIN 1. Bermain aktif Pada permainan ini anak berperan secara aktif, kesenangan diperoleh dari apa yang diperbuat oleh mereka sendiri. Bermain aktif meliputi : a. Bermain mengamati/menyelidiki (Exploratory Play) Perhatian pertama anak pada alat bermain adalah memeriksa alat permainan tersebut, memperhatikan, mengocok-ocok apakah ada bunyi, mencium, meraba, menekan dan kadang-kadang berusaha membongkar. b. Bermain konstruksi (Construction Play) Pada anak umur 3 tahun dapat menyusun balok-balok menjadi rumah-rumahan. c. Bermain drama (Dramatic Play) Misal bermain sandiwara boneka, main rumah-rumahan dengan temantemannya. d. Bermain fisik Misalnya bermain bola, bermain tali dan lain-lain. 2. Bermain pasif Pada permainan ini anak bermain pasif antara lain dengan melihat dan mendengar. Permainan ini cocok apabila anak sudah lelah bernmain aktif dan membutuhkan sesuatu untuk mengatasi kebosanan dan keletihannya. Contoh ; Melihat gambar di buku/majalah.,mendengar cerita atau musik,menonton televisi dsb. Dalam kegiatan bermain kadang tidak dapat dicapai keseimbangan dalam bermain, yaitu apabila terdapat hal-hal seperti dibawah ini : 1. Kesehatan anak menurun. Anak yang sakit tidak mempunyai energi untuk aktif bermain. 2. Tidak ada variasi dari alat permainan. 3. Tidak ada kesempatan belajar dari alat permainannya. 4. Tidak mempunyai teman bermain.

ALAT PERMAINAN EDUKATIF (APE) Alat Permainan Edukatif (APE) adalah alat permainan yang dapat mengoptimalkan perkembangan anak, disesuaikan dengan usianya dan tingkat perkembangannya, serta berguna untuk : 1. Pengembangan aspek fisik, yaitu kegiatan-kegiatan yang dapat menunjang atau merangsang pertumbuhan fisik anak, trediri dari motorik kasar dan halus. Contoh alat bermain motorik kasar : sepeda, bola, mainan yang ditarik dan didorong, tali, dll. Motorik halus : gunting, pensil, bola, balok, lilin, dll. 2. Pengembangan bahasa, dengan melatih berbicara, menggunakan kalimat yang benar.contoh alat permainan : buku bergambar, buku cerita, majalah, radio, tape, TV, dll. 3. Pengembangan aspek kognitif, yaitu dengan pengenalan suara, ukuran, bentuk. Warna, dll. Contoh alat permainan : buku bergambar, buku cerita, puzzle, boneka, pensil warna, radio, dll. 4. Pengembangan aspek sosial, khususnya dalam hubungannya dengan interaksi ibu dan anak, keluarga dan masyarakat Contoh alat permainan : alat permainan yang dapat dipakai bersama, misal kotak pasir, bola, tali, dll. HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM BERMAIN 1. Bermain/alat bermain harus sesuai dengan taraf perkembangan anak. 2. Permainan disesuaikan dengan kemampuan dan minat anak. 3. Ulangi suatu cara bermain sehingga anak terampil, sebelum meningkat pada keterampilan yang lebih majemuk. 4. Jangan memaksa anak bermain, bila anak sedang tidak ingin bermain. 5. Jangan memberikan alat permainan terlalu banyak atau sedikit. BENTUK- BENTUK PERMAINAN 1. Usia 0 12 bulan Tujuannya adalah : a. Melatih reflek-reflek (untuk anak bermur 1 bulan), misalnya mengisap, menggenggam.

b. Melatih kerjasama mata dan tangan. c. Melatih kerjasama mata dan telinga. d. Melatih mencari obyek yang ada tetapi tidak kelihatan. e. Melatih mengenal sumber asal suara. f. Melatih kepekaan perabaan. g. Melatih keterampilan dengan gerakan yang berulang-ulang. Alat permainan yang dianjurkan : a. Benda-benda yang aman untuk dimasukkan mulut atau dipegang. b. Alat permainan yang berupa gambar atau bentuk muka. c. Alat permainan lunak berupa boneka orang atau binatang. d. Alat permainan yang dapat digoyangkan dan keluar suara. e. Alat permainan berupa selimut dan boneka. 2. Usia 13 24 bulan Tujuannya adalah : a. Mencari sumber suara/mengikuti sumber suara. b. Memperkenalkan sumber suara. c. Melatih anak melakukan gerakan mendorong dan menarik. d. Melatih imajinasinya. e. Melatih anak melakukan kegiatan sehari-hari semuanya dalam bentuk kegiatan yang menarik Alat permainan yang dianjurkan: a.genderang, bola dengan giring-giring didalamnya. b. Alat permainan yang dapat didorong dan ditarik. c.alat permainan yang terdiri dari: alat rumah tangga(misal: cangkir yang tidak mudah pecah, sendok botol plastik, ember, waskom, air), balok-balok besar, kardus-kardus besar, buku bergambar, kertas untuk dicoret-coret, krayon/pensil berwarna. 3. Usia 25 36 bulan Tujuannya adalah ; a.menyalurkan emosi atau perasaan anak. b. Mengembangkan keterampilan berbahasa. c.melatih motorik halus dan kasar. d. Mengembangkan kecerdasan (memasangkan, menghitung, mengenal dan membedakan warna).

e.melatih kerjasama mata dan tangan. f. Melatih daya imajinansi. g. Kemampuan membedakan permukaan dan warna benda. Alat permainan yang dianjurkan : a.alat-alat untuk menggambar. b. Lilin yang dapat dibentuk c.pasel (puzzel) sederhana. d. Manik-manik ukuran besar. e.berbagai benda yang mempunyai permukaan dan warna yang berbeda. f. Bola. 4. Usia 32 72 bulan Tujuannya adalah : a. Mengembangkan kemampuan menyamakan dan membedakan. b. Mengembangkan kemampuan berbahasa. c. Mengembangkan pengertian tentang berhitung, menambah, mengurangi. d. Merangsang daya imajinansi dsengan berbagai cara bermain pura-pura (sandiwara). e. Membedakan benda dengan permukaan. f. Menumbuhkan sportivitas. g. Mengembangkan kepercayaan diri. h. Mengembangkan kreativitas. i. Mengembangkan koordinasi motorik (melompat, memanjat, lari, dll). j. Mengembangkan kemampuan mengontrol emosi, motorik halus dan kasar. k. Mengembangkan sosialisasi atau bergaul dengan anak dan orang diluar rumahnya. l. Memperkenalkan pengertian yang bersifat ilmu pengetahuan, misal : pengertian mengenai terapung dan tenggelam. m. Memperkenalkan suasana kompetisi dan gotong royong. Alat permainan yang dianjurkan : a. Berbagai benda dari sekitar rumah, buku bergambar, majalah anak-anak, alat gambar & tulis, kertas untuk belajar melipat, gunting, air, dll. b. Teman-teman bermain : anak sebaya, orang tua, orang lain diluar rumah. 6. Usia Prasekolah Alat permainan yang dianjurkan :

a. Alat olah raga. b. Alat masak c. Alat menghitung d. Sepeda roda tiga e. Benda berbagai macam ukuran. f. Boneka tangan. g. Mobil. h. Kapal terbang. i. Kapal laut dsb 7. Usia sekolah Jenis permainan yang dianjurkan : a. Pada anak laki-laki : mekanik. b. Pada anak perempuan : dengan peran ibu. 8. Usia Praremaja (yang akan dilakukan oleh kelompok) Karakterisrik permainnya adalah permainan intelaktual, membaca, seni, mengarang, hobi, video games, permainan pemecahan masalah. 9. Usia remaja Jenis permainan : permainan keahlian, video, komputer, dll. KETIKA ANAK MASUK RAWAT INAP Tujuan kegiatan : 1. Memberi informasi. 2. Memicu normalisasi. 3. Menggunakan sistem pendukung yang dikenal. 4. Mengidentifikasi teknik koping. Contoh kegiatan : 1. Mendesain tanda selamat datang. 2. Memicu orang tua mengisi angket mengenai ritual anak. 3. Memicu orang tua membawa foto dan mainan. 4. Memberi daftar kegiatan rumah sakit. 5. Proaktif melakukan permainan. Kegiatan untuk kesadaran dan citra diri

Tujuan kegiatan : meningkatkan pengetahuan tentang bagian tubuh internal dan eksternal, fungsi tubuh dan penerimaan akan tubuhnya. Kegiatan : 1. Belajar tentang bagian tubuh luar. 2. Belajar tentang bagian tubuh dalam. 3. Belajar tentang fungsi tubuh. 4. Belajar menerima tubuh. EVALUASI Peserta terapi bermain mampu: 1. Menyebutkan nama permainan 2. Menata pasel dalam bentuk rumah 3. Membedakan warna dan bentuk pasel 4. Bermain bola pasel 5. Menulis dan mengambar 6. Merasa senang,tenang terkait hospitalisasi. Sumber Pustaka : Soetjiningsih, 1988, Tumbuh Kembang Anak, EGC, Jakarta. Markum.A.H, 1991, Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak, FKUI, Jakarta anak mulai berkembang dengan pesat. Si kecil pun sudah mulai lasak meski masih dalam batas-batas kemampuannya. 1. Usia 13-14 Bulan: Kemampuan: - Mampu mengucapkan kata dan bahasa tubuh saat mengutarakan sesuatu. - Meniru apa yang membuatnya tertarik. - Bisa berdiri dan berjalan beberapa langkah tanpa dibantu. 2. Usia 15 Bulan: - Belajar menggunakan sendok. - Senang memainkan makanan dengan jarinya. - Suka corat coret. - Meniru tingkah orang lain. - Mulai senang berkumpul dengan anak-anak sebaya.

Perilaku usia 13-15 bulan: - Berjalan. - Menggunakan peralatan seperti sikat gigi dan sisir, memegang botol, lebih gampang dipakaikan baju. - Mengucapkan 4-6 kata yang dapat dimengerti, mengenali nama dan menunjuk ke orang yang ia kenal, tertawa saat melihat gambar lucu. - Mulai mempelajari cara mencocokkan sesuatu. - Mendorong dan menarik mainan ketika berjalan, melempar bola, permainan dengan menyentuh, mengosongkan laci dan mengambil isinya, menjelajahi bahu ayah, berbicara pada mainan, meniru suara binatang. 3. Usia 16-18 bulan Kemampuan: - Mampu merespon perintah. - Belajar menyusun balok-balok. - Belajar membuka bajunya sendiri. - Senang memanjat. - Larinya mulai kencang. Perilaku: - Mengerti bahasa sederhana, mengendarai mainan beroda empat, mencoba menendang bola walau sering meleset, membuka laci, menurut ketika dipakaikan baju, mengonsumsi makanan berkuah. - Mengatakan 10-20 kata yang bisa dimengerti. - Mengamati bermacam bentuk, mengenali gambar di buku. - Berlari walau kadang-kadang terjatuh. - Mendorong kereta mainan, mengetukkan palu karet mainan, melakukan permainan bagiantubuh "mana hidung", menari seirama dengan musik, memutar dan menekan kenop, bermain cilukba dan berkejaran. Waspada Apabila: Belum bisa berkata setidaknya 15 kata. 4. 19-20 Bulan: - Mulai melempar bola meski masih lemah. - Sudah mampu mengetahui arah datangnya suara. 5. 21 Bulan: - Mengenal kata-kata lebih banyak. - Mulai senang merambati tangga. 6. 22 Bulan: - Kosa katanya sudah hampir 200 kata. - Waktu tidurnya antara 10-12 jam, termasuk tidur siang. 7. 23 Bulan: - Mulai mampu menyusun balok lebih banyak. - Belajar mengenakan bajunya sendiri.

- Mengenali nama-nama bagian tubuh. 8. 24 Bulan: - Mampu membuat kalimat pendek. - Mulai bisa diajak toilet training. Perilaku usia 19-24 bulan: - Lancar berjalan dan berlari, bisa memanjat keluar dari ranjangnya, membuka pintu, menaiki tangga tanpa bantuan. - Mengerti bahasa sehari-hari. - Membuka bungkusan, mencuci tangan, duduk di kursi tanpa bantuan. - Mengatakan 20-25 kata yang bisa dimengerti. - Mencari tahu segala sesuatu sebelum melakukannya, menggambar lingkaran, membuat garis, mengerti dua perintah sekaligus. - Menarik kereta mainan, membantu di dalam rumah, berjungkir balik, berdiri di atas pijakan, menggunakan rak, meja, dan kursinya sendiri untuk bermain, "membaca" buku bergambar sambil membalik-balik halaman. Waspada Apabila: - Belum bisa berjalan. - Setelah bisa berjalan, berjalannya abnormal. - Belum bisa merangkai kalimat dari dua kata. - Belum tahu fungsi alat-alat yang sering dipakai di rumah seperti telepon, sendok, gelas. - Belum mampu menirukan gerakan tubuh atau kata. - Belum bisa menggerakkan mainan beroda.