TESIS DAMPAK AGROWISATA BERBASIS MODAL DAN AGROWISATA BERBASIS MASYARAKAT DI BALI NI LUH AYU RAI SARIDARMINI NIM :0991161013 PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI AGRIBISNIS PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2011 i
DAMPAK AGROWISATA BERBASIS MODAL DAN AGROWISATA BERBASIS MASYARAKAT DI BALI Tesis untuk Memperoleh Gelar Magister Pada Program Magister Program Studi Agribisnis Program Pascasarjana Universitas Udayana NI LUH AYU RAI SARIDARMINI NIM :0991161013 PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI AGRIBISNIS PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2011 ii
iii
iv
UCAPAN TERIMA KASIH Pertama tama perkenankanlah penulis memanjatkan puji dan syukur kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa, karena atas asung wara nugraha Nya/kurnia Nya, Tesis dengan judul Dampak Agrowisata Berbasis Modal dan Agrowisata Berbasis Masyarakat di Bali, dapat diselesaikan. Penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan dan bantuan serta dorongan dari berbagai pihak, sulit rasanya bagi penulis untuk dapat menyelesaikan tesis ini. oleh karena itu melalui kesempatan ini, penulis menyampaikan penghargaan dan terima kasih yang sebesar besarnya kepada : 1. Bapak I Wayan Adi Arnawa,S.H. selaku Kepala Dinas Pendapatan Daerah/ Sedahan Agung Kabupaten Badung, atas kesempatan yang diberikan kepada penulis untuk mengikuti pendidikan jenjang strata 2 pada Program Pascasarjana Universitas Udayana. 2. Bapak Prof. Dr. Ir. Dwi Putra Darmawan, MP, selaku Ketua Program Studi Magister Agribisnis pada Program Magister Program Pascasarjana Universitas Udayana, yang telah memberikan berbagai fasilitas dan kesempatan untuk mengikuti perkuliahan pada Program Studi Agribisnis, Program Magister, Program Pascasarjana Universitas Udayana Denpasar. 3. Bapak Prof. Dr. Ir. I Wayan Windia, sebagai Pembimbing Tesis I, yang dengan penuh perhatian dan kesabaran telah memberikan dorongan, semangat, bimbingan, dan saran selama penulis menyelesaikan tesis ini. 4. Bapak Dr. I Wayan Budiasa, SP., MP, sebagai Pembimbing Tesis II,. yang juga telah memberikan dorongan, semangat, bimbingan, dan saran kepada penulis dalam menyelesaikan tesis ini. 5. Prof. Dr. Ir. Made Narka Tenaya, MS selaku pembahas pada seminar usulan penelitian, seminar hasil, atas berbagai masukan dan saran untuk perbaikan penelitian ini, sehingga tesis ini mendekati kesempurnaan. 6. Bapak dan Ibu Dosen pada Program Studi Agribisnis Program Pascasarjana, Program Magister, Universitas Udayana yang telah memberikan bimbingan dan motivasi sehingga tesis ini dapat terselesaikan. v
7. Bapak Nyoman Sarya, BSc. selaku pemilik Agrowisata Sutera Sari Segara beserta staff atas kesediaannya memberikan data dan informasi yang kami perlukan dalam pengumpulan data 8. Bapak Wayan Sujana dan Bapak Nengah Karsa slaku pengurus Agrowisata Salak, atas kesediaannya memberikan berbagai keterangan yang dibutuhkan dalam penelitian ini, yang berkaitan dengan berbagai hal di agrowisata tersebut. 9. Seluruh staf sekretariat Program Studi Agribisnis Program Pascasarjana, Program Magister, Universitas Udayana, yang telah banyak memberikan dukungan dan bantuan demi kelancaran penyusunan tesis ini. 10. Rekan rekan mahasiswa Angkatan XII Program Pasca Sarjana, Magister Manajemen Agribisnis Universitas Udayana, atas dukungan serta jalinan kerja samanya dengan baik. 11. Rasa terima kasih yang tulus juga penulis sampaikan kepada suami tercinta Dr. Mega Harta, anak tersayang Gede Arya Mega Nugraha dan Rena Sari Megayanthi, atas pengertian dan dukungan moril yang diberikan sehingga menambah semangat penulis untuk dapat menyelesaikan pendidikan Program Magister ini. Demikian pula penulis sampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu atas dukungannya yang diberikan kepada penulis. Sebagai akhir kata, semoga tesis ini dapat berguna bagi semua pihak. Denpasar, Oktober 2011 Penulis vi
ABSTRACT NI LUH AYU RAI SARIDARMINI, 2011. The Impact of Capital-Based Agrotourism and Community-Based Agrotourism in Bali. Supervised by: Prof. Dr. Ir. I Wayan Windia as Supervisor I, and Dr. I Wayan Budiasa, SP., MP. As cosupervisor Currently the development of agrotourism in Bali can be divided into capitalbased agrotourism and community-based agrotourism. The former has been developed by an investor of Sibangkaja Village, Abiansemal District, Badung Regency, which is well known as Sutra Sari Segara Agrotourism (based on silkworms). The latter has been developed in Karangasem Regency and centered at Salak Dukuh Sibetan Agrotourism. This study aims at 1) identifying the social, economic and environmental effects of the community-based agrotourism; (2) identifying the differences of the social, economic and environmental effects of the community-based agrotourism from the social, economic and environmental effects of the capital-based agrotourism. The results of the study showed that the two models of development of agrotourism could be used as a means of learning for the visitors. However, if they were compared, the capital-based tourism did not give much contribution to the surrounding community; it did not involve many people. The institution established was internal only. In the community-based agrotourism, the farmers were already organized within a group of farmers of agrotouism; furthermore, a cooperative of agrotourism was also already established. In the silkworm agrotourism, the revenue generated was loss Rp 55,736,000 per year. However, calculated from the analysis of B/C ratio, accounted for 1/3 implying not feasible. The investor sustained a loss resulting from the capital-based agrotourism management. However, it economically benefited its employees. It is looked from the financial feasibility, the communitybased agrotourism was the feasible one, in which the NPV was Rp 22,748,629.15, more than zero. The average income of the respondent in the capital-based agrotourism and the community was Rp 16,174,217.20 and Rp 14,666,666.67 respectively. Based on the t-test, it was identified that such average incomes was not statistically significant. The development and management of the two models of agrotourism were intended to preserve the agricultural It is suggested that development of agrotourism should take into account combination characteristics of farming and tourism to achieve better benefits to visitors and community income generation Key words: capital-based Agrotourism, community-based agrotourism, income generation vii
ABSTRAK NI LUH AYU RAI SARIDARMINI, 2011. Dampak Agrowisata Berbasis Modal dan Agrowisata Berbasis Masyarakat di Bali. Dibimbing oleh : Prof. Dr. Ir. I Wayan Windia, sebagai Pembimbing I, dan Dr. I Wayan Budiasa, SP., MP sebagai Pembimbing II Saat ini di Bali pengembangan agrowisata terlihat ada yang berbasis modal yang dilakukan oleh investor (capital-based agrotourism) atau pun agrowisata berbasis masyarakat (community-based agrotourism). Model agrowisata berbasis modal telah dikembangkan oleh investor yang berasal dari Desa Sibangkaja, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung. yaitu Agrowisata Sutera Sari Segara. Sementara itu di Kabupaten Karangasem saat ini tengah dikembangkan agrowisata yang dipusatkan pada Agrowisata Salak Dukuh Sibetan, adalah salah satu obyek agrowisata berbasis masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah untuk : (1) mengetahui dampak sosial, ekonomi dan lingkungan dari model agrowisata berbasis modal dan masyarakat, (2) mengetahui perbedaan dampak sosial, ekonomi dan lingkungan dari model agrowisata berbasis modal dan masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan secara sosial kedua model pengembangan agowisata dapat menjadi wahana pembelajaran bagi pengunjung. Namun, jika dibandingkan di antara dua model, maka pada model agrowisata berbasis modal belum banyak berkontribusi dalam penyerapan tenaga kerja terutama bagi masyarakat sekitarnya. Lembaga yang terbentuk hanya terbatas pada lembaga internal agrowisata tersebut. Pada model agrowisata berbasis masyarakat, para petani telah terorganisasi dalam kelompok tani agrowisata dan bahkan telah membentuk koperasi agrowisata. Berdasarkan analisis usahatani ulat sutera merugi sebesar Rp 55.736.000 per tahun dan analisis B/C ratio menunjukkan sebesar 1/3 (B/C < 1) yang berarti usahatani tidak layak. Investor mengalami kerugian dalam pengelolaan agrowisata berbasis modal. Namun, agrowisata berbasis masyarakat merupakan pilihan investasi yang layak dilihat dari kelayakan finansial yaitu nilai NPV sebesar Rp 22.748.629,15 yang lebih besar dari nol. Rata-rata pendapatan responden pada agrowisata berbasis modal dan masyarakat masing-masing sebesar Rp 16.174.217,20 dan Rp 14.666.666,67. Berdasarkan Uji t diketahui bahwa rata-rata pendapatan tersebut tidak berbeda (berbeda tidak nyata).pengembangan dan pengelolaan model agrowisata berbasis modal maupun berbasis masyarakat berupaya menjaga kelestarian sumberdaya lahan pertanian Disarankan agar pengembangan agrowisata sedapat mungkin mengkombinasikan antara karakteristik usahatani dan karakteristik pariwisata sehingga memberikan manfaat kepada pengunjung dan tambahan pendapatan bagi petani dan masyarakat sekitarnya. Kata kunci : agrowisata berbasis modal, agrowisata berbasis masyarakat, pendapatan. viii
RINGKASAN NI LUH AYU RAI SARIDARMINI, SP. Dampak Agrowisata Berbasis Modal dan Agrowisata Berbasis Masyarakat di Bali. Di bawah bimbingan Prof. Dr. Ir. I Wayan Windia, sebagai Pembimbing I, dan Dr. I Wayan Budiasa, SP.,MP, sebagai Pembimbing II. Kunjungan wisatawan ke Indonesia dan Bali dari tahun ke tahun terus meningkat, dari Tahun 2009 sampai dengan 2010 masing- masing mengalami peningkatan sebesar 7,60% dan 10,74%. Dengan peningkatan kunjungan wisatawan yang cukup besar tersebut, maka salah satu konsekuensinya adalah dengan menyiapkan daya dukung yang memadai misalnya dengan mengembangkan obyek wisata baru seperti agrowisata. Kegiatan agrowisata secara tidak langsung akan meningkatkan persepsi positif petani serta masyarakat sekitarnya akan arti pentingnya pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan. Pengembangan agrowisata pada gilirannya akan menciptakan lapangan pekerjaan, karena usaha ini dapat menyerap tenaga kerja dari masyarakat pedesaan, sehingga dapat menahan atau mengurangi arus urbanisasi yang semakin meningkat saat ini. Manfaat yang dapat diperoleh dari agrowisata adalah melestarikan sumber daya alam, melestarikan teknologi lokal, dan meningkatkan pendapatan petani/masyarakat sekitar lokasi agrowisata. Saat ini sejumlah kawasan sedang dikembangkan berbagai kawasan agrowisata. Tampak perbedaan model pengelolaan agrowisata yang satu dengan yang lainnya. Pengembangan agrowisata terlihat ada yang berbasis modal yang dilakukan oleh investor (capital-based agrotourism) atau pun agrowisata berbasis masyarakat (community-based agrotourism). Di Bali, model agrowisata berbasis modal telah dikembangkan oleh investor yang berasal dari Desa Sibangkaja, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung. yaitu Agrowisata Sutera Sari Segara. Sementara itu, di Kabupaten Karangasem saat ini tengah dikembangkan agrowisata yang dipusatkan pada Agrowisata Salak Dukuh Sibetan, adalah salah satu obyek agrowisata berbasis masyarakat. ix
Perkembangan kedua agrowisata tersebut menimbulkan dampak bagi masyarakat di sekitar kawasan itu. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian terhadap perbedaan dampak dari berdirinya kedua agrowisata tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk : (1) mengetahui dampak sosial, ekonomi dan lingkungan dari model agrowisata berbasis modal dan masyarakat, (2) mengetahui perbedaan dampak sosial, ekonomi dan lingkungan dari model agrowisata berbasis modal dan masyarakat. Penelitian ini dilakukan di dua kabupaten, yaitu Kabupaten Badung (Desa Sibangkaja) dan Kabupaten Karangasem (Desa Sibetan), Propinsi Bali. Dengan sampel sebanyak 50 orang sebagai responden, yang ditentukan dengan purposive sampling pada agrowisata berbasis modal merupakan informan kunci yaitu : (1) investor, (2) Manajemen, (3) masyarakat disekitar obyek, (4) tokoh masyarakat. Pada model agrowisata yang berbasis masyarakat, 50 orang responden yang akan diwawancari adalah : kelompok masyarakat, yang dipilih secara sensus, dan informan kunci yang dipilih secara purposive sampling yaitu : pengurus dan anggota masyarakat, serta instansi terkait lain (LSM, Dinas, PT, dan lain-lain). dikelompokkan menurut subak dan penguasaan luas lahannya. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara mendalam (indept interview), wawancara langsung dengan petani responden dengan daftar pertanyaan terstruktur, dan observasi. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif untuk mendeskripsikan karakteristik dampak pada variabel sosial, ekonomi, dan lingkungan berdasarkan parameter pengukuran terhadap indikator-indikatornya. Khusus untuk penilaian dampak ekonomi dilakukan analisis manfaat dan biaya (B/C ratio) pada model agrowisata berbasis modal, dan analisis finansial usahatani pada model agrowisata berbasis masyarakat. Untuk menganalisis pendapatan responden menggunakan analisis pendapatan, kemudian dianalisis dengan t-test (membandingkan dua rata-rata). Hasil penelitian menunjukkan secara sosial kedua model pengembangan agowisata dapat menjadi wahana pembelajaran bagi pengunjung. Namun, jika dibandingkan di antara dua model, maka pada model agrowisata berbasis modal x
belum banyak berkontribusi dalam penyerapan tenaga kerja terutama bagi masyarakat sekitarnya. Lembaga yang terbentuk hanya terbatas pada lembaga internal agrowisata tersebut. Pada model agrowisata berbasis masyarakat, para petani telah terorganisasi dalam kelompok tani agrowisata dan bahkan telah membentuk koperasi agrowisata. Agrowisata berbasis masyarakat, bahkan telah mampu meningkatkan aktivitas petani di luar usahataninya. Berdasarkan perhitungan usahatani ulat sutera diperoleh pendapatan sebesar minus Rp 55.736.000 per tahun. Harapan investor adalah untuk mendapat tambahan pendapatan dari aktivitas agrowisata. Tetapi dari hasil perhitungan analisis biayamanfaat B/C ratio menunjukkan sebesar 1/3 (B/C < 1) yang berarti usahatani tidak layak. Investor mengalami kerugian dalam pengelolaan agrowisata berbasis modal walaupun memberikan manfaat ekonomi bagi karyawannya. Namun, agrowisata berbasis masyarakat merupakan pilihan investasi yang layak dilihat dari kelayakan finansial yaitu nilai NPV sebesar Rp 22.748.629,15 yang lebih besar dari nol. Rata-rata pendapatan responden pada agrowisata berbasis modal sebesar Rp 16.174.217,20. Sedangkan pada agrowisata berbasis masyarakat rata-rata pendapatan sebesar Rp 14.666.666,67. Berdasarkan uji t diketahui bahwa rata-rata pendapatan masyarakat pada model agrowisata berbasis modal dan berbasis masyarakat tersebut tidak berbeda (berbeda tidak nyata). Baik pada pengembangan dan pengelolaan model agrowisata berbasis modal maupun berbasis masyarakat tidak menimbulkan degradasi lingkungan. Bahkan sebaliknya kedua model agrowidata ini berupaya menjaga kelestarian sumberdaya lahan pertanian sebagai asset utama pengembangan agrowisata. Pengembangan agrowisata sedapat mungkin mengkombinasikan antara karakteristik usahatani dan karakteristik pariwisata sehingga memberikan manfaat kepada pengunjung dan tambahan pendapatan bagi petani dan masyarakat sekitarnya. Model agrowisata berbasis masyarakat mempunyai potensi untuk dikembangkan di Bali karena memberikan manfaat secara ekonomi, sosial dan lingkungan bagi masyarakat dan kepada pengambil kebijakan disarankan untuk mendorong dan memfasilitasi pengembangan agrowisata tersebut. xi
DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah... 5 1.3 Tujuan Penelitian... 5 1.4 Manfaat Penelitian... 5 1.5 Ruang Lingkup Penelitian... 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 7 2.1 Konsep Agrowisata... 7 2.2 Persyaratan Pengembangan Agrowisata... 12 2.3 Basis Pengembangan Agrowisata... 16 2.3.1 Agrowisata Berbasis Masyarakat... 18 2.3.2 Agrowisata Berbasis Modal... 21 2.4 Dampak dan Kendala dalam Pengembangan Pusat Agrowisata 22 2.5 Potensi Pengembangan Agrowisata di Bali... 26 BAB III KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIK... 30 BAB IV METODE PENELITIAN... 35 4.1 Lokasi Penelitian... 35 4.2 Jenis, Sumber dan Metode Pengumpulan Data... 35 4.3 Penentuan Responden... 36 4.4 Metode Analisis Data... 37 4.5 Pengukuran Variabel Penelitian... 40 xii
BAB V GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN... 41 5.1 Profile Agrowisata Sutera Sari Segara... 41 5.2 Profile Agrowisata Sibetan... 46 BAB VI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 50 6.1 Karakteristi Responden... 50 6.1.1 Karakteristik responden pada Agrowisata Sutera Sari Segara... 50 6.1.2 Karakteristik responden pada Agrowisata Sibetan... 52 6.2 Dampak Pengembangan Agrowisata... 55 6.2.1 Dampak sosial... 55 6.2.2 Dampak ekonomi... 60 6.2.3 Dampak lingkungan... 65 BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN... 68 DAFTAR PUSTAKA... 70 LAMPIRAN... 72 xiii
D A F T A R T A B E L 1.1. Jumlah Kunjungan Wisman ke Indonesia... 1 4.1. Jumlah dan Komposisi Responden Penelitian... 37 4.2. Format Analisis Nilai Tambah... 40 4.3. Variabel Penelitian... 41 5.1. Jumlah Penduduk Menurut Usia Kerja di Desa Sibangkaja... 43 5.2. Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian di Desa Sibangkaja... 43 5.3. Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan di desa Sibangkaja... 44 5.4. Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan di Desa Sibetan... 48 5.5. Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian di Desa Sibetan... 49 6.1. Kelompok Umur Responden menurut Luas Kepemilikan Lahan di Desa Sibang Kaja Tahun 2011 (oang)... 52 6.2. Pendidikan Responden dan Pekerjaan Utama Kondisi Tahun 2011 (orang)... 52 6.3. Pekerjaan Responden... 53 6.4. Kelompok Umur menurut Luas Kepemilikan Lahan di Desa Sibetan Tahun 2011 (orang)... 54 6.5. Pendidikan Responden dan Pekerjaan Utama Kondisi Tahun 2011 (orang)... 55 6.6. Jenis Keanggotaan dan Pekerjaan dalam Kegiatan Agrowisata... 55 6.7. Perbandingan Dampak Sosial Pengembangan Agrowisata... 60 6.8. Analisis Usahatani Ulat Sutera... 61 6.9. Analisis Nilai Tambah pada Wine Salak Sibetan... 63 6.10. Perbandingan Pendapatan Agrowisata Berbasis Modal dan Masyarakat... 65 6.11. Perbandingan Dampak Lingkungan Agrowisata... 68 xiv
D A F T A R G A M B A R 2.1. Tipologi Definisi Agrowisata... 8 2.2. Penawaran dan Permintaan Barang dan Jasa pada Model Agrowisata Rumah-Tangga... 9 3.1. Kerangka Pikir Penelitian... 35 5.1. Struktur Organisasi Agrowisata Sutera Sari Segara... 46 6.1. Struktur Organisasi Agrowisata Salak Sibetan... 58 xv