NASKAH PUBLIKASI PENGARUH TERAPI RELAKSASI NAPAS DALAM TERHADAP TINGKAT DISMENORE PADA KARYAWATI BIMBINGAN BELAJAR QUANTUM KIDS PONTIANAK

dokumen-dokumen yang mirip
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS AISYIYAH YOGYAKARTA 2016

PENGARUH PEMBERIAN DARK CHOCOLATE TERHADAP DISMENORHEA PRIMER PADA MAHASISWI KEPERAWATAN.

Retno Wida Hapsari 1), Tri Anasari 2)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pembunuh diam diam karena penderita hipertensi sering tidak. menampakan gejala ( Brunner dan Suddarth, 2002 ).

EFEKTIVITAS RELAKSASI NAPAS DALAM TERHADAP TINGKAT NYERI KONTRAKSI UTERUS KALA I AKTIF PADA PERSALINAN NORMAL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. atau adolescence. Menurut WHO (2007) masa remaja terjadi pada usia antara 10 24

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Nyeri pada penderita artritis reumatoid adalah gejala yeng sering

PENGARUH PEMBERIAN BACK EXERCISE DAN SLOW- STROKE BACK MASSAGE TERHADAP PENURUNAN NYERI HAID PRIMER

Guntur Prasetya*) Maria Suryani**) Mamat Supriyono***)

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN POST OPERASI LAPARATOMI SAAT PERAWATAN LUKA DI RSUD MAJALENGKA TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. fisik, terjadi perubahan karakteristik jenis kelamin sekunder menuju kematangan seksual

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif quasi

PERBEDAAN INTENSITAS NYERI PADA IBU BERSALIN PRIMIGRAVIDA SEBELUM DAN SESUDAH DIBERIKAN MASASE PUNGGUNG DENGAN TEKNIK EFFLUERAGE

BAB III METODELOGI PENELITIAN

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP NYERI MENSTRUASI PADA SISWI SMA 3 KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. menstruasinya semakin mendekat. Keadaan ini tidak selalu terjadi pada setiap

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : SIYAM RAHMAWATI

BAB I PENDAHULUAN. membuka dinding perut dan dinding uterus (Sarwono, 2005). Sectio caesarea

PENGARUH SENAM DISMENORE TERHADAP PENURUNAN DISMENORE PADA REMAJA PUTRI DI DESA SIDOHARJO KECAMATAN PATI

BAB I PANDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masa remaja merupakan suatu fase perkembangan yang dinamis dalam

Pemberian Terapi Relaksasi Pernapasan Diapragma bagi Pasien Hipertensi di. Instalasi Gawat darurat Eka Hospital Tangerang Selatan 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. seperti susah diatur dan lebih sensitif terhadap perasaannya (Sarwono, 2011).

PERBEDAAN TINGKATAN NYERI DISMENORE DENGAN PERLAKUAN KOMPRES HANGAT PADA MAHASISWI DI STIKES MUHAMMADIYAH LAMONGAN. Fifi Hartaningsih, Lilin Turlina

PENGARUH RELAKSASI BENSON TERHADAP TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI DI PUSKESMAS DENPASAR TIMUR II TAHUN 2014

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH NAFAS DALAM MENGGUNAKAN PERNAFASAN DIAFRAGMA TERHADAP NYERI SAAT PERAWATAN LUKA PASIEN POST OPERASI DI RUMAH SAKIT SARI ASIH SERANG

BAB I PENDAHULUAN. Pengaruh Teknik Relaksasi...,Bayu Purnomo Aji,Fakultas Ilmu Kesehatan UMP,2017

BAB I PENDAHULUAN. produksi zat prostaglandin (Andriyani, 2013). Disminore diklasifikasikan

EFEKTIVITAS PEMBERIAN GUIDED IMAGERY TERHADAP NYERI DISMINORE PADA REMAJA DI SMPN III COLOMADU KARANGANYAR

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. korelasi yang bertujuan untuk mengungkapkan perbedaan korelatif antar

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan. Jenis penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah Quasi

EFEKTIFITAS KOMBINASI TEKNIK SLOW DEEP BREATHING DAN TEKNIK EFFLEURAGE TERHADAP INTENSITAS NYERI DISMENOREA. Indah, Sri, Wasisto

PENGARUH MENDENGAR MUROTTAL AL-QUR AN TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI PASIEN PASCA OPERASI APENDISITIS

BAB I PENDAHULUAN. yang ditandai dengan perkembangan fisik, mental, emosional, dan sosial.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. diakhiri dengan penutupan dan penjahitan luka. Sayatan atau luka yang dihasilkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembedahan atau operasi adalah semua tindakan pengobatan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. seorang ibu mengalami perubahan-perubahan yang terjadi baik fisik maupun

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI GUIDED IMAGERY TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA PASIEN PASCA OPERASI FRAKTUR DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Persalinan merupakan kejadian fisiologi yang normal dialami oleh

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI PROGRESIF TERHADAP TINGKAT NYERI HAID (DISMENORHEA) PADA MAHASISWI DI UNIVERSITAS AISYIYAH YOGYAKARTA

PERBEDAAN TERAPI IMAJINASI TERPIMPIN DENGAN MENDENGARKAN MUSIK KERONCONG TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA PASIEN POST

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja (pubertas) merupakan masa transisi antara masa anak dan dewasa

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI TERHADAP PENURUNAN SKALA NYERI POST OPERASI DI RUMAH SAKIT Dr.OEN SURAKARTA

NASKAH PUBLIKASI RATMAWATI NIM. I

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Masa ini merupakan masa peralihan manusia dari anak-anak menuju

NASKAH PUBLIKASI PENGARUH TERAPI MUSIK KLASIK (MOZART) TERHADAP INTENSITAS NYERI HAID PADA REMAJA PUTRI DI SMA NEGERI 1 PONTIANAK TAHUN 2015

STUDI KOMPARASI PEMBERIAN TERAPI KOMPRES HANGAT DAN TERAPI YOGA TERHADAP TINGKAT DISMENOREA PADA SISWI KELAS VIII DI SMP N 4 GAMPING YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. peristiwa reproduksi yang disebut menstruasi yaitu gambaran dari perdarahan

BAB I PENDAHULUAN. paling umum untuk mencari pertolongan kesehatan. Seseorang yang nyeri

PERBEDAAN INTERVENSI MUSCLE ENERGY TECHNIQUE DAN INFRARED

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah penelitian kuasi eksperimen yaitu untuk

ARTIKEL EFEKTIVITAS PENGGUNAAN TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RUANG CEMPAKA RSUD UNGARAN

PENGARUH TEKNIK BIRTHBALL TERHADAP LAMANYA PERSALINAN KALA I DI BPS HERANOVITA KABUPATEN ACEH UTARA

BAB I PENDAHULUAN. Sedangkan menurut Wahyuningsih (2005), terapi Intravena adalah suatu

CHARISA CHAQ ( S) RIZKA YUNI FARCHATI ( S)

BAB III METODE PENELITIAN. experiment menggunakan pendekatan pre-post test design with control group.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Aloei Saboe Kelurahan Wongkaditi, Kecamatan Kota Utara, Kota

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Non-equivalent Control Group Design. Kelompok Eksperimen. Kelompok Kontrol

TERAPI RELAKSASI TERHADAP NYERI DISMENORE PADA MAHASISWI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG. Jl. Kedungmundu Raya no.18 Semarang, Indonesia

BAB I PENDAHULUAN dan 2000, kelompok umur tahun jumlahnya meningkat dari 21 juta

PEMBERIAN TEKNIK RELAKSASI PERNAFASAN PADA TERAPI LATIHAN PASIF MENURUNKAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN LUKA BAKAR DERAJAT II DI RSUP SANGLAH DENPASAR

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan suatu bangsa seringkali dinilai dari umur harapan hidup penduduknya

Volume 3 / Nomor 3 / November 2016 ISSN : EFEKTIVITAS RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP NYERI PERSALINAN KALA I DI BPM FAJAR ENDROWATI BOYOLALI

BAB III METODE PENELITIAN. eksperiment dengan pretest posttest group design. Rancangan penelitian ini

Abstrak. Abstract. Kata Kunci: Hipertensi, musik klasik, relaksasi autogenik

PENGARUH DEEP BACK MASSAGE TERHADAP PENURUNAN NYERI PERSALINAN. Liva Maita STIKes Hangtuah Pekanbaru, Indonesia

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSI YA II SURABAYA PROGRAM FAKULTAS SKRIPSI ANALISIS FAKTOR KEJADIAN DISMINORE...

PENGARUH TERAPI KOMPRES HANGAT TERHADAP NYERI HAID (DISMENOREA) PADA SISWI SMK PERBANKAN SIMPANG HARU PADANG

PENGARUH ABDOMINAL STRETCHING EXERCISE TERHADAP DYSMENORRHEA PRIMER SISWI MAN 1 SURAKARTA

PENGARUH SENAM DYSMENORHEA TERHADAP SKALA NYERI DYSMENORHEA PADA REMAJA PUTRI DI SMP ALI MAKSUM YOGYAKARTA TAHUN 2015 NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI NAFAS TERHADAP PENURUNAN TINGKAT NYERI DISMENORE (Pada Mahasiswi Tingkat 1 Fakultas Ekonomi Universitas Islam Lamongan)

PENGARUH PEMBERIAN MASSAGE PUNGGUNG TERHADAP TINGKAT NYERI HAID (DISMENOREA) PADA REMAJA PUTRI KELAS VIII DI SMPN 3 DEPOK SLEMAN YOGYAKARTA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian kuantitatif dengan desain quasi eksperimen, dan dengan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PENURUNAN TINGKAT DISMENORE PADA MAHASISWI FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNPAD DENGAN MENGGUNAKAN YOGA

[Jurnal Florence] Vol. VII No. 1 Januari 2014

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu quasi-experimental design dengan rancangan two-group pre test-post

BAB III METODE PENELITIAN

Ibnu Sutomo 1, Ir. Rahayu Astuti, M.Kes 2, H. Edy Soesanto, S.Kp, M.Kes 3

SKRIPSI PENGARUH TERAPI AKUPRESUR SANYINJIAO POINT TERHADAP INTENSITAS NYERI DISMENORE PRIMER PADA MAHASISWI SEMESTER VIII

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan

The 7 th University Research Colloqium 2018 STIKES PKU Muhammadiyah Surakarta

BAB I PENDAHULUAN. progresif. Perubahan serviks ini memungkinkan keluarnya janin dan produk

PENGARUH TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI DI RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH PALEMBANG

PENGARUH TERAPI BERCERITA TERHADAP SKALA NYERI ANAK USIA PRASEKOLAH (3-6 TAHUN) SELAMA TINDAKAN PENGAMBILAN DARAH VENA DI RSUD TUGUREJO SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. pemeriksaan tekanan darah dengan menggunakan sphygmomanometer

HUBUNGAN DISMENOREA TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWI SMA MUHAMMADIYAH 5 YOGYAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode Quasy

Daftar Pustaka : 21 ( ) Kata kunci: Dismenore, Intensitas dismenore, Senam dismenore

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan dengan cepat, tepat dan benar. Diberikan melalui

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : RINI INDARTI PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK JENJANG DIPLOMA IV SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AISYIYAH

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian Quasi Eksperimental

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Secara individu, pada usia diatas 55 tahun terjadi proses penuaan

BAB III METODE PENELITIAN. Desain dari penelitian ini adalah Pre Experimental dengan pendekatan one

BAB I PENDAHULUAN. perhatian khusus pada masa remaja yang dimana terjadi proses pertumbuhan

PENGARUH PEMBERIAN KOMPRES HANGAT TERHADAP TINGKAT NYERI PADA WANITA YANG MENGALAMI DISMENOREA DI KOST KUSUMA GOWONGAN KIDUL YOGYAKARTA

PENGARUH KOMPRES HANGAT TERHADAP PENGURANGAN NYERI PADA IBU BERSALIN KALA I DI BPS PIPIN HERIYANTI GEDONGKIWO BANTUL YOGYAKARTA TAHUN 2010

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN PRE OPERASI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN PRE OPERASI HERNIA DI RSUD KUDUS ABSTRAK

Transkripsi:

NASKAH PUBLIKASI PENGARUH TERAPI RELAKSASI NAPAS DALAM TERHADAP TINGKAT DISMENORE PADA KARYAWATI BIMBINGAN BELAJAR QUANTUM KIDS PONTIANAK DWI NANDA YANI NIM I31112031 Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Keperwatan pada Program Studi Ilmu Keperawatan PROGRAM STUDI KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK 2016

PENGARUH TERAPI RELAKSASI NAPAS DALAM TERHADAP TINGKAT DISMENORE PADA KARYAWATI BIMBINGAN BELAJAR QUANTUM KIDS PONTIANAK 2016 Skripsi, Mei 2016 Dwi Nanda Yani LX + 60 Halaman + 9 Tabel + 6 Lampiran ABSTRAK Latar Belakang: Teknik relaksasi napas dalam merupakan intervensi keperawatan secara mandiri untuk menurunkan intensitas nyeri, meningkatkan ventilasi paru dan meningkatkan oksigenasi darah. Relaksasi otot skeletal dipercaya dapat menurunkan nyeri dengan merileksikan tegangan otot yang menunjang nyeri, terapi relaksasi napas dalam digunakan untuk mengatasi masalah dismenore. Tujuan: Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh terapi relaksasi napas dalam terhadap penurunan tingkat dismenore pada karyawati Quantum Kids Pontianak. Metode: Penelitian ini menggunakan desain kuasi eksperimen dengan pendekatan the one group pretest-posttest. Sampel dalam penelitian ini menggunakan total sampling. Jumlah responden 20 orang. Uji statistik yang digunakan paired-sample t test. Hasil: Hasil penelitian ini didapatkan ada pengaruh terapi relaksasi napas dalam terhadap penurunan tingkat dismenore (p = 0,000). Simpulan: Simpulan penelitian ini, ada pengaruh terapi relaksasi napas dalam terhadap penurunan tingkat dismenore pada karyawati bimbingan belajar quantum kids pontianak. Kata Kunci: Terapi relaksasi napas dalam, dismenore. Referensi: 46 (2000-2013)

The Effects of Deep-Breathing Relaxation Technique for Dysmenorrhea on Female Employees in Private Education Service Quantum Kids Pontianak 2016 Undergraduate Thesis, May 2016 Dwi Nanda Yani LX + 60 Pages + 9 Tables + 6 Appendixes ABSTRACT Background: Deep-breathing relaxation technique is an independent nursing intervention to reduce pain intensity, improve pulmonary ventilation and increases blood oxygenation. Skeletal muscle relaxation is believed can reduce pain by relaxing strained muscles. Deep-breathing relaxation technique can be used to treat dysmenorrhea problems. Purpose: The purpose of this study was to determine the effect of deep-breathing relaxation technique to decrease dysmenorrhea levels on female employee in Quantum Kids Pontianak. Methods: This study was a quasi-experimental study with one group pretestposttest. The sampling technique was total sampling. The number of respondents were 20 respondents. The statistical test used the paired-sample t test. Result: This study found that deep-breathing relaxation technique reduces dysmenorrhea level on female employee in Quantum Kids Pontianak (p = 0.000). Conclusions: The conclusions of this study was there is a decreasing effect of relaxation technique deep breathing for dysmenorrhea level in female employee in Private Education Service Quantum Kids Pontianak. Keywords: Relaxation technique, deep-breathing, dysmenorrhea. References: 46 (2000-2013)

PENDAHULUAN Produktivitas pekerja sangat dipengaruhi oleh berbagai hal diantaranya status gizi, status kesehatan dan karakteristik pekerja. Pada pekerja wanita permasalahan fisik lebih komplek daripada pria. Salah satu proses fisiologis yang terjadi pada pekerja wanita sehingga dapat mempengaruhi produktivitas kerja adalah menstruasi 42. Menstruasi merupakan perdarahan periodik pada uterus yang dimulai sekitar 14 hari setelah ovulasi 1. Dismenore adalah rasa sakit yang menyertai menstruasi sehingga dapat menimbulkan gangguan pekerjaan sehari-hari 5. Dismenore Biasanya dimulai 24 jam sebelum haid datang, dan berlangsung sampai 12 jam pertama dari masa haid. Sesudah itu semua rasa tidak enak tadi hilang 6. Penanganan dismenore bisa dilakukan secara farmakologi yaitu dengan pemberian obat-obatan analgesik 14. Sedangkan secara non farmakologi melalui distraksi, relaksasi, imajinasi terbimbing, kompres hangat atau dingin 15. Teknik relaksasi merupakan intervensi keperawatan secara mandiri untuk menurunkan intensitas nyeri, meningkatkan ventilasi paru dan meningkatkan oksigenasi darah. Relaksasi otot skeletal dipercaya dapat menurunkan nyeri dengan merileksikan tegangan otot yang menunjang nyeri, ada banyak bukti yang menunjukkan bahwa relaksasi efektif dalam meredakan nyeri 16. Relaksasi secara umum sebagai metode yang paling efektif terutama pada pasien yang mengalami nyeri. sehingga perlu dilakukan penelitian pengaruh terapi relaksasi terhadap penurunan tingkat dismenore. METODE Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain quasi experiment dengan rancangan jenis penelitian yang

digunakan one group pretestposttest design yang bertujuan mengetahui suatu gejala atau pengaruh yang timbul, sebagai akibat perlakuan tertentu 27. Populasi dalam penelitian ini adalah karyawati di tempat bimbingan belajar quantum kids pontianak. Berdasarkan studi awal saat studi pendahuluan di peroleh data jumlah keseluruhan karyawati di tempat bimbingan belajar quantum kids pontianak berjumlah 30 karyawati. sampel pada penelitian ini adalah seluruh karyawati yang bekerja di tempat bimbingan belajar quantum kids pontianak. Sampel dipilih berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi, semua karyawati yang memenuhi kriteria berjumlah 20 orang. Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam peneltian ini adalah total sampling. Sampel dari penelitian ini adalah seluruh karyawati yang bekerja di tempat bimbingan belajar quantum kids pontianak. Variabel bebas ( Variabel Independen) dalam penelitian ini adalah terapi relaksasi napas dalam. Sedangkan Variabel terikat (Variabel Dependen) dalam penelitian ini adalah tingkat dismenore pada karyawati bimbingan belajar quantum kids pontianak. Instrumen pada penelitian ini untuk variabel dependen yaitu lembar informed consent, lembar pengukuran tingkat nyeri dan lembar observasi. Prosedur yang dilakukan peneliti dalam proses terapi relaksasi napas dalam adalah sebagai berikut : peneliti melakukan pengukuran tingkat dismenore sebelum dilakukan intervensi kemudian mengajarkan responden melakukan terapi relaksasi napas dalam secara benar lalu mempersilahkan responden melakukan terapi relaksasi napas dalam selama 15 kali diselingi istirahat, kemudian dilakukan pengukuran kembali tingkat dismenore menggunakan lembar observasi.

Pada penelitian ini, efektivitas terapi relaksasi napas dalam terhadap perubahan tingkat dismenore menggunakan uji T berpasangan. Peneliti dalam menjalankan tugas meneliti atau melakukan penelitian harus mempertimbangkan prinsip manfaat, prinsip kerahasiaan, prinsip menghargai hak manusia dan prinsip keadilan. HASIL PENELITIAN Analisa univariat digunakan untuk mendapatkan data mengenai karakteristik responden meliputi umur. Tabel 1. Karakteristik responden berdasarkan usia Variabel jumlah Presentase Usia - 19 tahun 1 5% - 20 tahun 2 10% - 21 tahun 4 20% - 22 tahun 3 15% - 23 tahun 5 25% - 24 tahun 3 15% - 25 tahun 2 10% Berdasarkan tabel 1 dapat disimpulkan bahwa rentang usia responden adalah 19-25 tahun. Usia yang paling banyak mengalami dismenore adalah usia 23 tahun. Tabel 2. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Dismenore pada Karyawati Bimbingan Vareiabel Mean Median SD Min- Max Tingkat Dismenore 7,00 2,269 5,90 Sebelum Intervensi Tingkat Dismenore 2-9 3,00 2,390 3,15 Sesudah Intervensi 0-7 Berdasarkan tabel 2 dapat disimpulkan bahwa rata-rata tingkat dismenore sebelum dilakukan terapi relaksasi napas dalam adalah 5,90 dengan standar deviasi 2,269. Tingkat dismenore sebelum terapi relaksasi napas dalan memiliki nilai terendah skala 2, sedangkan yang tertinggi skala 9.

Tabel 3. Hasil Analisis Uji Normalitas Data Tingkat Dismenore Sebelum dan Sesudah Variabel SD p value n Mean Selisih Tingkat Dismenore Sebelum dan 1,070 0,098 20 2,750 Sesudah Terapi Relaksasi Napas dalam Berdasarkan tabel 3 dapat disimpulkan bahwa variabel tingkat dismenore sebelum intervensi terapi relaksasi napas dalam dan tingkat dismenore sesudah intervensi terapi relaksasi napas dalam dilakukan uji normalitas data dengan menggunakan uji shapiro wilk didapatkan p value selisih tingkat dismenore sebelum dan sesudah terapi relaksasi napas dalam adalah 0,098 P value variabel selisih tingkat dismenore sebelum dan sesudah terapi relaksasi napas dalam setelah dilakukan uji normalitas data didapatkan 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa variabel selisih tingkat dismenore sebelum dan sedsudah terapi relaksasi napas dalam datanya berdistribusi normal. Tabel 4. Hasil Analisis Selisih Rata-Rata Tingkat Dismenore Sebelum dan Sesudah Intervensi Variabel Mean SD Selisih SD P value Mean Selisih Mean Tingkat Dismenore 5,9 2,269 Sebelum intervensi 2,75 1,07 0,000 Tingkat Dismenore 3,15 2,39 Sesudah Intervensi Berdasarkan tabel 4 dapat disimpulkan bahwa terdapat selisih rata-rata tingkat dismenore sebelum dan sesudah intervensi terapi relaksasi napas dalam sebesar 2,75. Hasil uji statistik dengan menggunakan uji t dependent (paired-simple t test) didapatkan

nilai p = 0,000, artinya ada perbedaan signifikan antara tingkat dismenore sebelum dan sesudah intervensi terapi relaksasi napas dalam. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh terapi relaksasi napas dalam terhadap tingkat dismenore pada karyawati bimbingan belajar quantum kids pontianak. PEMBAHASAN 1. Karakteristik Penderita Dismenore Hasil penelitian menunjukan bahwa penderita dismenore berusia di rentang 19-25 tahun. Rentang usia yang paling banyak mengalami dismenore adalah usia 23 tahun. Hal ini sesuai dengan penelitian sebelumnya menyatakan bahwa dismenore primer terjadi pada usia remaja dan di awal usian 20-an. 21 Salah satu faktor yang mempengaruhi respon terhadap nyeri adalah umur. Umur yang berbeda akan mempengaruhi respon seseorang terhadap nyeri. Anak-anak belum bisa mengungkapkan nyeri, sedangkan orang dewasa akan memberitahukan nyeri jika sudah patologis dan mengalami kerusakan fungsi dan pada lansia cenderung memendam nyeri karena menganggap nyeri adalah hal alamiah. 15 2. Pengaruh Terapi Relaksasi Napas Dalam terhadap Tingkat Dismenore Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat pengaruh terapi relaksasi napas dalam terhadap tingkat dismenore. Tingkat dismenore mengalami penurunan setelah dilakukan terapi relaksasi napas dalam. Responden merasa nyaman dan rileks setelah dilakukan terapi relaksasi napas dalam. Tidak ada seorang pun yang mengalami efek samping dari terapi ini. Teknik relaksasi napas dalam adalah untuk meningkatkan ventilasi alveoli, memelihara pertukaran gas, mencegah atelektasi paru, meningkatkan efisiensi batuk mengurangi stress baik stress fisik maupun emosional yaitu menurunkan intensitas nyeri dan menurunkan kecemasan. Sedangkan manfaat yang dapat dirasakan oleh klien setelah

melakukan teknik relaksasi nafas dalam adalah dapat menghilangkan nyeri, ketenteraman hati, dan berkurangnya rasa cemas. 16 Hal ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang menyatakan ada perbedaan yang signifikan antara skala intensitas dismenore sebelum dan sesudah dilakukan teknik relaksasi napas dalam. Dismenore yang dialami responden sesaat sebelum dilakukan teknik relaksasi napas dalam, keadaan responden tidak rileks dan pikiran responden hanya tertuju pada nyeri tanpa melakukan relaksasi terhadap nyeri yang dirasakan. Teknik relaksasi nafas dalam yang dilakukan oleh responden hanya berfokus pada daerah yang mengalami nyeri atau ketegangan otot pada perut bagian bawah dan merelaksasi perut bagian bawah yang mengalami nyeri atau ketegangan otot sampai responden mencapai relaksasi penuh. 7 Selain itu penurunan dismenore menjelaskan bahwa paling tidak ada tiga hal penting yang menjadikan tindakan relaksasi bermakna secara signifikan terhadap skala nyeri yaitu posisi yang tepat, pikiran yang tenang dan lingkungan yang tenang. Kondisi- kondisi tersebut juga terjadi pada responden jika teknik relaksasi dilakukan secara baik ditambah dengan pikiran yang tenang dan kondisi lingkungan yang tenang, sangat memberikan kontribusi dalam proses penurunan skala dismenore. 24 Pada kondisi rileks tubuh akan menghentikan produksi hormon adrenalin dan semua hormon yang diperlukan saat stress. Karena hormon seks esterogen dan progesteron serta hormon stres adrenalin diproduksi dari blok kimiawi yang sama. Ketika kita mengurangi stres maka mengurangi produksi kedua hormon seks tersebut. Jadi, perlunya rileksasi untuk memberikan kesempatan bagi tubuh untuk memproduksi hormon yang penting untuk mendapatkan haid yang bebas dari nyeri. Teknik relaksasi napas dalam dapat menurunkan intensitas nyeri dengan cara merelaksasikan otot-

otot skelet yang mengalami spasme yang disebabkan oleh peningkatan prostaglandin sehingga terjadi vasodilatasi pembuluh darah dan akan meningkatkan aliran darah ke daerah yang mengalami spasme dan iskemik teknik relaksasi nafas dalam mampu merangsang tubuh untuk melepaskan endogen yaitu endorphin dan enkefalin. 16 Dalam penelitian ini penilaian intensitas nyeri haid (dismenore) hanya dilakukan berdasarkan penilaian subjektif dari para responden. Penilaian terhadap intensitas nyeri haid akan lebih baik bila mempertimbangkan penilaian secara objektif. peneliti tidak mengetahui seberapa lama efektif bertahan pengaruh terapi relaksasi napas dalam terhadap tingkat dismenore pada responden. Pada penelitian ini juga kondisi lingkungan yang terjadi pada saat peneliti dan responden melakukan terapi di tempat bimbingan belajar kurang kondusif dikarenakan terdengar suara anak-anak berbicara dan bercanda sehingga responden kurang dapat berkonsentrasi dengan maksimal. Pada penelitian ini tempat yang di digunakan adalah tempat bimbingan belajar quantum kids pontianak dan kediaman responden. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai pengaruh terapi relaksasi napas dalam terhadap tingkat dismenore pada karyawati bimbingan belajar quantum kids pontianak, maka dapat disimpulkan bahwa rentang usia responden penelitian ini adalah 19-25 tahun dengan kategori remaja akhir. Rata-rata tingkat dismenore sesudah terapi relaksasi napas dalam lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata tingkat dismenore sebelum terapi relaksasi napas dalam. Hal ini menunjukan bahwa terjadi penurunan tingkat dismenore setelah terapi relaksasi napas dalam. Hasil uji analisis menunjukan bahwa terdapat pengaruh terapi relaksasi napas dalam pada karyawati bimbingan belajar quantum kids pontianak yang dibuktikan dengan

nilai p = 0,000 0,05. Hasil penelitian menunjukan adanya perbedaan yang signifikan sebelum dan sesudah terapi relaksasi napas dalam yang berarti Ho di tolah dan Ha diterima. Bagi Karyawati agar dapat menjadi salah satu pilihan penanganan nonfarmakologi saat nyeri dismenore yaitu menggunakan terapi relaksasi napas dalam agar tidak mengganggu pekerjaan dan aktivitas sehari-hari saat mengalami nyeri dismenore. Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sumber bagi perkembangan ilmu pengetahuan keperawatan yaitu dengan meningkatkan pengetahuan dan praktek terapi relaksasi napas dalam secara benar agar dapat diaplikasikan untuk mengatasi nyeri dismenore. Penelitian selanjutnya dapat memperluas sampel penelitian dan memperbanyak jumlah sampel penelitian. Dan dapat melibatkan karyawati-karyawati lainnya yang memang mengalami dismenore setiap bulannya. Hasil penelitian ini dapat menjadi tambahan pilihan terapi non farmakologi berupa terapi relaksasi napas dalam yang tidak menimbulkan efek samping untuk mengatasi dismenore. DAFTAR PUSTAKA 1. Retno Wida Hapsari. Efektifitas Teknik Relaksasi Nafas Dalam dan Metode Pemberian Cokelat Terhadap Penurunan Intensitas Dismenore pada Remaja Putri di SMK Swagaya 2 Purwokerto. Purwokerto. 2013. 2. Desfietni, V. Efektifitas kombinasi pemberian teknik nafas dalam dan terapi music instrumental terhadap penurunan intensitas nyeri (dismenorea) pada remaja putri di SMPN 4 Kuantan Hilir. 2012. 3. Desfietni, V. Efektifitas kombinasi pemberian teknik nafas dalam dan terapi music instrumental terhadap penurunan intensitas nyeri (dismenorea) pada remaja putri di SMPN 4 Kuantan Hilir. 2012 4. Setiadi. Konsep & penulisan riset keperawatan.

Yogyakarta: Graha Ilmu. 2007. 5. Sugiyono. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta; 2007 6. Dharma, Kusuma Kelana. Metodologi Penelitian Keperawatan : Panduan Melaksanakan dan Menerapkan Hasil Penelitian. Jakarta. Trans InfoMedia. (2011) 7. Ernawati. Terapi relaksasi terhadap Nyeri Dismenore pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Semarang. Universitas Muhammadiyah Semarang. 2010. 8. Bobak, Jensen, Zalar. Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Edisi 4. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC. 2005. 9. Potter, P.A., Perry, A.G. Buku ajar fundamental keperawatan, konsep, proses, dan praktik. Edisi 4. Volume 2. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. 2005. 10. Price, SA, Patofisiologi konsep klinis proses-proses penyakit, vol : 2, trans. Bram U, EGC, Jakarta. 2005.