PENURUNAN TINGKAT DISMENORE PADA MAHASISWI FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNPAD DENGAN MENGGUNAKAN YOGA
|
|
- Dewi Makmur
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENURUNAN TINGKAT DISMENORE PADA MAHASISWI FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNPAD DENGAN MENGGUNAKAN YOGA Kartika Siahaan 1, Ermiati 1, Ida Maryati 1 1 Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjadjaran, Bandung, Jawa Barat ABSTRAK Dismenore adalah nyeri pada perut bagian bawah yang dirasakan pada saat menstruasi. Ada beberapa manajemen nyeri untuk mengatasi dismenore, salah satunya adalah dengan yoga. Tujuan dari penelitian adalah mengetahui apakah ada pengaruh yoga terhadap tingkat dismenore pada mahasiswi Fakultas Ilmu Keperawatan Unpad. Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan only one grouppretest dan posttest design, menggunakan instrumen Visual Analog Scale (VAS) skala Responden adalah mahasiswi yang berjumlah 20 orang diambil secara purposive sampling. Penelitian dilakukan di Fakultas Ilmu Keperawatan dan yoga dilakukan selama 30 menit. Pengolahan data menggunakan uji statistik nonparametric t-test of related dengan two tail test atau paired-sampel t test dengan nilai α 0,05. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa saat sebelum yoga, 50% responden mengalami dismenore pada kategori nyeri sedang dan 10% mengalami nyeri berat terkontrol sedangkan sesudah yoga, 70% responden mengalami dismenore pada kategori nyeri ringan, 15% tidak mengalami nyeri dan 0% yang mengalami nyeri berat terkontrol sehingga dapat disimpulkan terdapat pengaruh yoga terhadap dismenore dengan p-value = Berdasarkan hasil penelitian, maka yoga dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif intervensi untuk dismenore. Kata kunci : Dismenore, Intervensi, Yoga ABSTRACT Dysmenorrhea is pain in the lower abdomen felt during menstruation. There are some pain management to cope dysmenorrhea, one of them is yoga. The purpose of this research was to identification whether there is effect of yoga on the level of dysmenorrhea in Faculty of Nursing students Universitas Padjadjaran. The research was quasi experimental with only one group pretest and posttest design, using Visual Analog Scale (VAS) scale Respondents are students, numbered 20 people taken by purposive sampling. This Research was done at the Faculty of Nursing and yoga done for 30 minutes. Data were processed using non-parametric statistical tests of related t-test with two tail test or a pairedsample t test with value of α The results of this research indicate that before yoga, 50% of respondents had moderate pain and 10% had severe pain while after yoga, 70% of respondents had mild pain, 15% had no pain and 0% had moderate pain so that it can be concluded there is effect of yoga on dysmenorrhea
2 with p value = Based on the results of research, yoga can be used as one alternative interventions to reduce dysmenorrhea. Keywords: Dysmenorrhea, Intervention, Yoga PENDAHULUAN Masa remaja adalah periode yang ditandai dengan pertumbuhan dan perkembangan yang cepat dari fisik, emosi, kognitif dan sosial. Perubahanperubahan fisik yang terjadi pada laki - laki seperti pertumbuhan rambut di ketiak dan kemaluan, tumbuh kumis dan jakun, suara membesar, dada bertambah bidang, mimpi basah (ejakulasi pertama), pertambahan ukuran penis dan testis. Sedangkan pada perempuan terjadi perubahan seperti payudara dan pinggul membesar, tubuh bertambah tinggi, tumbuh rambut di ketiak dan kemaluan, serta menstruasi (Santrock, 2003). Dismenore merupakan nyeri pada abdomen yang dirasakan sesaat sebelum atau pada saat menstruasi dan mengganggu aktivitas perempuan, bahkan sering kali mengharuskan penderita beristirahat dan meninggalkan pekerjaannya selama berjam-jam akibat dismenore. Dismenore dimulai saat perempuan berumur 2-3 tahun setelah menarche. Ada beberapa gangguan yang dialami oleh perempuan berhubungan dengan menstruasi diantaranya hipermenore, hipomenore, polimenore, oligomenore, amenore dan dismenore (Bobak, 2004). Dismenore dibagi menjadi dua, yaitu dismenore primer jika tidak ditemukan penyebab pasti yang mendasarinya biasanya terjadi sebelum mencapai usia 20 tahun, dan dismenore sekunder jika penyebabnya kelainan kandungan atau patologis, biasanya terjadi setelah 20 tahun (Bobby & Hotma, 2004).
3 Cara mengurangi dismenore dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu farmakologi dan non farmakologi. secara non farmakologi dapat dilakukan kompres hangat atau mandi air hangat, massase, latihan fisik, tidur yang cukup, hipnoterapi, distraksi seperti mendengarkan musik serta relaksasi seperti yoga dan nafas dalam (Lusa, 2010). Yoga merupakan teknik relaksasi yang mengajarkan seperangkat teknik seperti pernafasan, meditasi, dan posisi tubuh untuk meningkatkan kekuatan dan keseimbangan (Fountaine & Kaszubski, 2004). Teknik relaksasi dalam yoga dapat merangsang tubuh untuk melepaskan opioid endogen yaitu endorphin dan enkefalin (senyawa yang berfungsi untuk menghambat nyeri). Sesi yoga biasanya berlangsung 20 menit sampai 1 jam. Dalam penelitian ini sesi yoga akan berlangsung selama 30 menit (Fountaine & Kaszubski, 2004). Yoga menjadi pilihan peneliti karena yoga mudah dilakukan dan tidak memerlukan alat. Yoga hanya melibatkan sistem otot dan respirasi dan tidak membutuhkan alat lain sehingga mudah dilakukan kapan saja atau sewaktu-waktu. Peneliti memilih mahasiswi Fakultas Ilmu Keperawatan A 2011 sebagai responden penelitian. Mahasiswi Fakultas Ilmu Keperawatan A 2011 menjadi pilihan peneliti karena usia mahasiswi A 2011 berada pada rentang usia dimana yang biasanya terjadi dismenore primer. Mahasiswi juga bisa mengaplikasikan yoga pada diri sendiri dan juga merupakan calon-calon perawat sehingga memiliki peran dan fungsi yang antara lain sebagai pemberi asuhan keperawatan dan juga sebagai pendidik sehingga ketika mahasiswi keperawatan bertemu dengan masyarakat yang sedang
4 dismenore dapat memberikan asuhan keperawatan dan meminimalkan pemberian terapi farmakologi. Selain itu, studi pendahuluan yang penulis lakukan di angkatan 2011 bahwa 94 dari 103 mahasiswi mengalami dismenore dan 25 % antara mahasiswi tersebut mengatasi dismenore dengan minum obat-obatan / farmakologi seperti antalgin, mefinal dan feminax sedangkan 75% lagi mengatasi dismenore dengan cara kompres hangat, massase, tidur, nafas dalam dan memakai minyak kayu putih. Sehubungan dengan adanya permasalahan tentang dismenore diatas, maka peneliti tertarik untuk meneliti mengenai pengaruh yoga terhadap tingkat dismenore pada mahasiswi Fakultas Ilmu Keperawatan Unpad. Adapun tujuan dari penelitian adalah: mengidentifikasi tingkat dismenore sebelum dilakukan yoga pada mahasiswi Fakultas Ilmu Keperawatan Unpad; mengidentifikasi tingkat dismenore setelah dilakukan yoga pada mahasiswi Fakultas Ilmu Keperawatan Unpad; mengetahui perbedaan pengaruh sebelum dan sesudah dilakukan yoga terhadap tingkat dismenore pada mahasiswi Fakultas Ilmu Keperawatan Unpad. METODE PENELITIAN Penelitian menggunakan desain quasi eksperimen dengan rancangan pretest and posttest tanpa kelompok kontrol. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juni Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswi Fakultas Ilmu Keperawatan Unpad. Sedangkan sampel pada penelitian ini adalah mahasiswi yang mengalami dismenore. Adapun kriteria sampel yaitu: berusia <
5 Responden 1 Responden 2 Responden 3 Responden 4 Responden 5 Responden 6 Responden 7 Responden 8 Responden 9 Responden 10 Responden 11 Responden 12 Responden 13 Responden 14 Responden 15 Responden 16 Responden 17 Responden 18 Responden 19 Responden tahun, nulipara, tidak sedang mengkonsumsi obat anti nyeri dan mengalami nyeri selama menstruasi dan biasanya selama 1-2 hari. Jumlah sampel adalah 20 orang. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Visual Analog Scale (VAS). Jenis pengukuran ini dengan cara menggunakan suatu garis paling awal (paling ringan) sampai garis paling akhir (paling berat) (Nursalam, 2008). Garis lurus secara horizontal berukuran 10 cm dari mulai titik nol berupa tidak ada nyeri sampai nyeri hebat pada titik 10. Analisis data menggunakan analisis univariat dan bivariat. Analisis univariat bertujuan untuk menjelaskan karakteristik responden seperti usia dan usia menarche, sedangkan analisis bivariat digunakan untuk uji beda. HASIL PENELITIAN Hasil analisis didapatkan karakteristik responden sebagai berikut: usia responden terbanyak adalah 19 tahun. Usia menarche terbanyak adalah pada rentang tahun. Grafik 1 Distribusi Frekuensi Tingkat Dismenore Sebelum dan Sesudah Yoga pada Mahasiswi Fakultas Ilmu Keperawatan Unpad pada Bulan 5 Mei-15 Juni 2012 (N=20) Sebelum Yoga Sesudah Yoga
6 Grafik 1 menunjukkan pada saat sebelum yoga jumlah mahasiswi paling banyak mengalami nyeri sedang berjumlah 10 responden dan sesudah diberikan yoga jumlah mahasiswi paling banyak yang mengalami nyeri ringan yaitu 14 responden dan responden yang mengalami nyeri berat tertahankan menjadi tidak ada (0%). Tabel 1 Pengaruh Sebelum dan Sesudah Yoga Terhadap Tingkat Dismenore pada Mahasiswi Fakultas Ilmu Keperawatan Unpad pada 5 Mei-15 Juni 2012 (N=20) Mean SD Min Max P Value Pre test Post test Tabel 1 memperlihatkan adanya hubungan yang bermakna antara sesudah dilakukan tindakan yoga dengan tingkat dismenore pada α PEMBAHASAN Faktor resiko terjadinya dismenore salah satunya adalah pada orang yang mengalami menarche lebih awal (Smeltzer dan Bare, 2002). Menurut Manuaba (2007), usia menarche normal adalah pada rentang tahun. Berdasarkan data yang didapatkan 12 dari 20 responden mengalami menarche pada rentang usia normal yaitu tahun. Responden tetap mengalami disme-nore walaupun mengalami menarche pada rentang usia yang normal. Hasil penelitian tingkat disme- nore sebelum dilakukan yoga menunjukkan bahwa 50 % (10 dari 20 responden) mengalami dismenore dengan kategori nyeri sedang dan 10% (2 dari 20 responden) berada pada kategori nyeri berat tertahankan. Hal ini berhubungan dengan prostaglandin endometrial dan
7 leukotrien. Setelah terjadi proses ovulasi sebagai respons peningkatan produksi progesteron, asam lemak akan meningkat dalam fosfolipid membran sel. Kemudian asam arakidonat dan asam lemak omega-7 lainnya dilepaskan dan memulai suatu aliran mekanisme prostaglandin dan leukotrien dalam uterus. Kemudian berakibat pada termediasinya respons inflamasi dan tegang saat menstruasi (Guyton dan Hall, 2007). Dismenore dapat mengganggu aktivitas perempuan, bahkan sering kali mengharuskan penderita beristi- rahat dan meninggalkan pekerjaannya selama berjam-jam akibat dis- menore. (Bobak, 2004). Nyeri merupakan sesuatu yang kompleks dan banyak faktor yang mempengaruhi tingkat nyeri sese-orang. Smeltzer & Bare (2002), menjelaskan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi nyeri individu diantaranya adalah perhatian, ansietas, pengalaman masa lalu, keletihan, pola koping, support keluarga dan sosial, budaya dan makna nyeri. Hasil wawancara peneliti dengan responden didapatkan bahwa derajat dan kualitas nyeri yang dirasakan setiap responden sangat subjektif dan berbeda, hal ini dipengaruhi oleh responden yang berasal dari berbagai latar belakang budaya yaitu 8 orang suku sunda, 8 orang suku batak, 3 orang suku jawa dan 1 orang suku minang. Seseorang belajar dari budayanya bagaimana seha-rusnya berespon terhadap nyeri. Hampir seluruh responden jauh dari lingkungan keluarga sehingga kurang mendapatkan dukungan dari keluarga ketika responden mengalami dismenore. Individu yang me-ngalami nyeri seringkali bergantung pada anggota keluarga
8 untuk memperoleh dukungan, perlindungan dan bantuan. Hampir seluruh responden juga menceritakan kesibukan mereka dalam perkuliahan sehingga responden mengalami keletihan dan ada 4 responden mengalami dismenore pada saat akan ujian. Hal ini akan menambahkan kecemasan pada responden. Kecemasan dapat meningkatkan persepsi seseorang terhadap nyeri. Sehingga faktor-faktor tersebut berperan penting dalam menentukan tingkat dismenore responden. Hasil penelitian sesudah dilakukan yoga menunjukkan bahwa tingkat dismenore mengalami penurunan sesudah dilakukan yoga. Pada saat sebelum yoga responden mengalami dismenore dengan kategori nyeri ringan - nyeri berat tertahankan sedangkan sesudah yoga responden mengalami dismenore dengan kategori tidak ada nyeri-nyeri sedang, bahkan tidak ada responden (0%) yang mengalami dismenore dengan kategori nyeri berat terkontrol. Hal ini sesuai dengan teori Gate Control yang dikemukan oleh Wall, bahwa bahwa implus nyeri dihantarkan saat sebuah pertahanan dibuka dan impuls dihambat saat sebuah pertahanan tertutup. Upaya menutup pertahanan tersebut merupakan dasar terapi untuk menghi-langkan nyeri. Pemblokan ini dapat dilakukan melalui mengalihkan perhatian ataupun dengan tindakan relaksasi. Yoga yang merupakan salah satu bentuk dari teknik relaksasi yang dapat menurunkan nyeri dengan cara merelaksasikan otot-otot skelet yang mengalami spasme yang disebabkan oleh peningkatan prostaglandin sehingga terjadi vasodilatasi pembuluh darah dan akan meningkatkan aliran darah ke daerah yang mengalami spasme dan iskemik (Smeltzer & Bare, 2002).
9 Hasil penelitian tentang perbedaan pengaruh sebelum dan sesudah dilakukan yoga terhadap tingkat dismenore menunjukkan bahwa adanya pengaruh yoga terhadap tingkat dismenore. Rata-rata (mean) intensitas nyeri pada saat sebelum dilakukan yoga adalah 4,48 dan rata-rata inten- sitas nyeri setelah dilakukan yoga adalah 1,91. Hal ini terjadi mengi-ngat nyeri merupakan hal yang bersifat subjektif dan hanya seseorang yang mengalami kondisi tersebut yang dapat mendeskripsikan besarnya nyeri yang dirasakan. Sehingga akan berpengaruh terhadap penurunan skor intensitas nyeri pada masing -masing responden. Spasme otot dapat menimbulkan rasa nyeri pada saat menstruasi. Rasa nyeri disebabkan oleh pengaruh spasme otot yang menekan pembuluh darah dan menyebabkan iskemik. Nyeri akibat iskemik jaringan terjadi bila aliran darah yang menuju jaringan terhambat. Hal ini terjadi karena terkumpulnya sejumlah besar asam laktat dalam jaringan yang terbentuk akibat metabolisme anaerobik, mungkin juga ada bahan kimia lain seperti bradikinin, prostaglandin dan enzim proteolitik yang terbentuk dalam jaringan akibat kerusakan sel. Bahan-bahan ini dan asam laktat akan merangsang ujung saraf nyeri (Guyton dan Hall, 2006). Smeltzer dan Bare (2002) juga menjelaskan bahwa pada saat terjadi pelepasan mediator kimia seperti bradikinin, prostaglandin dan substansi lain akan merangsang syaraf simpatis sehingga menyebabkan vasokonstriksi yang akhirnya meningkatkan tonus otot yang menimbulkan berbagai efek seperti spasme otot yang akhirnya menekan pembuluh darah, mengurangi aliran darah dan meningkatkan kecepatan metabolisme otot yang menimbulkan pengiriman impuls nyeri dari medula spinalis ke otak dan dipersepsikan sebagai nyeri.
10 Potter dan Perry (2005) menyatakan bahwa ada beberapa metode non farmakologi yang dapat digunakan untuk mengurangi intensitas nyeri seperti pengaturan posisi, massase, distraksi, atau relaksasi nafas dalam. Snyder dan Lindquist (2002) juga menguraikan beberapa jenis intervensi non farmakologi yang digunakan untuk mengurangi nyeri, salah satunya adalah terapi relaksasi. Yoga merupakan salah satu jenis dari teknik relaksasi dapat menurunkan intensitas nyeri. Yoga bermanfaat untuk merelaksasikan otot-otot skelet yang mengalami spasme yang disebabkan oleh peningkatan prostaglandin sehingga terjadi vasodilatasi pembuluh darah dan akan meningkatkan aliran darah ke daerah yang mengalami spasme dan iskemik (Smeltzer dan Bare, 2002). SIMPULAN Penelitian ini memperoleh kesimpulan sebagai berikut: sebelum dilakukan yoga, setengah dari jumlah responden mengalami dismenore pada kategori nyeri sedang dan dua responden mengalami nyeri berat tertahankan. Sesudah dilakukan yoga, sebagian besar responden mengalami dismenore pada kategori nyeri ringan, tiga responden tidak mengalami nyeri dan tidak ada lagi responden yang mengalami nyeri berat tertahankan. Penelitian ini menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan antara tingkat dismenore sebelum dan sesudah dilakukan yoga. Hal ini mengindikasikan ada- nya pengaruh yoga terhadap tingkat dismenore pada mahasiswi.
11 SARAN Saran bagi tenaga profesi keperawatan, diharapkan penelitian ini menambah pengetahuan dan wawasan perawat yang lebih luas tentang yoga guna menangani dismenore dan dapat menjadi salah satu alternatif tindakan manajemen nyeri secara non farmakologi yang dapat dijadikan sebagai metode untuk menurunkan intensitas nyeri yang dapat diterapkan pada klien dengan dismenore. Bagi masyarakat, penelitian ini diharapkan menambah wawasan bagi masyarakat untuk membantu mengatasi dismenore yang dialami oleh remaja sehingga dapat mempraktekkan yoga secara mandiri dan tepat. Bagi peneliti selanjutnya, peneliti menyarankan untuk dilakukan penelitian lebih lanjut yang berhubungan dengan dismenore dengan judul pengaruh kombinasi yoga dengan terapi musik instrumental terhadap tingkat dismenore. UCAPAN TERIMA KASIH 1. Ibu Ermiati, S.Kp., M.Kep., Sp.Mat selaku dosen pembimbing utama. 2. Ibu Ida Maryati, S.Kp., M.Kep., Sp.Mat selaku dosen pembimbing pendamping. 3. Teristimewa kepada Bapak dan Mamaku terkasih (E.Siahaan & E.Harianja) selaku orangtua penulis. DAFTAR PUSTAKA Bobak, et al Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Jakarta: EGC. Bobby & Hotma Dismenore. Available online at medicastore.com/penyakit/101/dismenore.html (diakses 5 Januari 2012). Fountaine & Kaszubski Absolute Beginners Guide to Alternative Medicine. United States of America: Sams Publishing.
12 Guyton, A.C & Hall, J.E Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC. Lusa Dismenore (Dysmenor- rhea) Part 2. Available online at lusa.web.id/ (diakses 15 Oktober 2011). Manuaba, I.B.G Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta: EGC. Potter & Perry Fundamentals of Nursing: Concept, Process, and Practice. Jakarta: EGC. Santrock, J Adolesence Perkembangan Remaja. Jakarta: Erlangga. Smeltzer & Brenda Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth vol. 1. Jakarta: EGC. Snyder, M & Lindquist, R Complementary Alternative Therapies Nursing 4 th ed. New York: Springer Pusblishing Company.
BAB I PENDAHULUAN. produksi zat prostaglandin (Andriyani, 2013). Disminore diklasifikasikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa remaja merupakan suatu masa peralihan dari pubertas ke dewasa atau suatu proses tumbuh kearah kematangan yang mencakup kematangan mental, emosional, sosial,
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI PENGARUH TERAPI RELAKSASI NAPAS DALAM TERHADAP TINGKAT DISMENORE PADA KARYAWATI BIMBINGAN BELAJAR QUANTUM KIDS PONTIANAK
NASKAH PUBLIKASI PENGARUH TERAPI RELAKSASI NAPAS DALAM TERHADAP TINGKAT DISMENORE PADA KARYAWATI BIMBINGAN BELAJAR QUANTUM KIDS PONTIANAK DWI NANDA YANI NIM I31112031 Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. atau adolescence. Menurut WHO (2007) masa remaja terjadi pada usia antara 10 24
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam tahap perkembangan manusia, setiap manusia pasti mengalami masa remaja atau adolescence. Menurut WHO (2007) masa remaja terjadi pada usia antara 10 24 tahun, sedangkan
Lebih terperinciPENGARUH SENAM DISMENORE TERHADAP PENURUNAN DISMENORE PADA REMAJA PUTRI DI DESA SIDOHARJO KECAMATAN PATI
PENGARUH SENAM DISMENORE TERHADAP PENURUNAN DISMENORE PADA REMAJA PUTRI DI DESA SIDOHARJO KECAMATAN PATI Rofli Marlinda *)Rosalina, S.Kp.,M.Kes **), Puji Purwaningsih, S.Kep., Ns **) *) Mahasiswa PSIK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Semua perempuan mengalami menstruasi setiap bulan. Ada beberapa gangguan yang dialami oleh perempuan berhubungan dengan menstruasi diantaranya hipermenore, hipomenore,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang cepat, termasuk pertumbuhan serta kematangan dari fungsi organ reproduksi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masa remaja adalah fase pertumbuhan dan perkembangan saat individu mencapai usia 10-19 tahun. Dalam rentang waktu ini terjadi pertumbuhan fisik yang cepat, termasuk
Lebih terperinciPENGARUH PEMBERIAN DARK CHOCOLATE TERHADAP DISMENORHEA PRIMER PADA MAHASISWI KEPERAWATAN.
PENGARUH PEMBERIAN DARK CHOCOLATE TERHADAP DISMENORHEA PRIMER PADA MAHASISWI KEPERAWATAN Pinilih Pangesti Utami 1, Adi Isworo 2, Moh. Hanafi 2, Siti Arifah 2 1Mahasiswa Program Studi D IV Keperawatan Magelang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. seperti susah diatur dan lebih sensitif terhadap perasaannya (Sarwono, 2011).
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa remaja merupakan masa transisi antara masa anak-anak ke masa dewasa, atau masa usia belasan tahun yag ditandai dengan perubahan perilaku seperti susah diatur dan
Lebih terperinciDaftar Pustaka : 21 ( ) Kata kunci: Dismenore, Intensitas dismenore, Senam dismenore
Gambaran Perbedaan Intensitas Dismenore Setelah Melakukan Senam Dismenore Pada Remaja OCTA DWIENDA RISTICA, RIKA ANDRIYANI *Dosen STIKes Hang Tuah ABSTRAK Dismenore merupakan gangguan menstruasi yang sering
Lebih terperinciPENGARUH NAFAS DALAM MENGGUNAKAN PERNAFASAN DIAFRAGMA TERHADAP NYERI SAAT PERAWATAN LUKA PASIEN POST OPERASI DI RUMAH SAKIT SARI ASIH SERANG
PENGARUH NAFAS DALAM MENGGUNAKAN PERNAFASAN DIAFRAGMA TERHADAP NYERI SAAT PERAWATAN LUKA PASIEN POST OPERASI DI RUMAH SAKIT SARI ASIH SERANG 2013 Armi STIKes Widya Dharma Husada Tangerang, Indonesia Program
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembedahan atau operasi adalah semua tindakan pengobatan yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembedahan atau operasi adalah semua tindakan pengobatan yang menggunakan cara invasif dengan membuat sayatan serta diakhiri dengan penutupan dan penjahitan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia. Masa ini merupakan masa peralihan manusia dari anak-anak menuju
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masa remaja merupakan salah satu periode dari perkembangan manusia. Masa ini merupakan masa peralihan manusia dari anak-anak menuju dewasa yang ditandai oleh perubahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menstruasinya semakin mendekat. Keadaan ini tidak selalu terjadi pada setiap
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Kebanyakan wanita pada masa reproduksi mengalami beberapa gejala psikologik (alam perasaan negatif) atau gejala fisik pada fase luteal siklus menstruasi. Sifat
Lebih terperinciTERAPI RELAKSASI TERHADAP NYERI DISMENORE PADA MAHASISWI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG. Jl. Kedungmundu Raya no.18 Semarang, Indonesia
TERAPI RELAKSASI TERHADAP NYERI DISMENORE PADA MAHASISWI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG ERNAWATI 1, TRI HARTITI 2, IDRIS HADI 3 1. FakultasIlmu Keperawatan dan Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Semarang
Lebih terperinciAbstrak. Kata kunci: nyeri pinggang bawah, kompres hangat, lansia. Abstract
PENGARUH KOMPRES HANGAT TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI PINGGANG BAWAH (LOW BACK PAIN) PADA LANSAIA DI PANTI WREDHA PANGESTI LAWANG MALANG Tri Johan Agus Yuswanto*, Bambang Soemantri**, Anita Rahmawati
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membuka dinding perut dan dinding uterus (Sarwono, 2005). Sectio caesarea
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Operasi atau pembedahan merupakan salah satu bentuk terapi pengobatan dan merupakan upaya yang dapat mendatangkan ancaman terhadap integritas tubuh dan jiwa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. fisik, terjadi perubahan karakteristik jenis kelamin sekunder menuju kematangan seksual
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut World Health Organization (WHO, 2007 dalam Traore, 2012: 39), remaja adalah masa peralihan dari masa anak-anak menuju masa dewasa, dimana pada masa ini terjadi
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. berkedudukan di jalan Prof. Dr. H. Aloei Saboe Nomor 91 RT 1 RW 4 Kelurahan
46 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Lokasi Rumah Sakit Rumah Sakit Umum Daerah Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo berkedudukan di jalan Prof. Dr. H.
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Aloei Saboe Kelurahan Wongkaditi, Kecamatan Kota Utara, Kota
55 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Prof. Dr. Hi. Aloei Saboe merupakan Rumah Sakit Umum (RSU) terbesar yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang ditandai dengan perkembangan fisik, mental, emosional, dan sosial.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa remaja merupakan periode transisi dari anak-anak menuju dewasa yang ditandai dengan perkembangan fisik, mental, emosional, dan sosial. World Health Organisation
Lebih terperinciPENGARUH PEMBERIAN KOMPRES AIR HANGAT TERHADAP INTENSITAS NYERI PUNGGUNG IBU HAMIL TRIMESTER
PENGARUH PEMBERIAN KOMPRES AIR HANGAT TERHADAP INTENSITAS NYERI PUNGGUNG IBU HAMIL TRIMESTER Dewi Rahmawati Abyu,Retno Dewi Prisusanti, AKBID Wijaya Kusuma Malang, Jln. Letjend S.Parman No.26A Malang Email
Lebih terperinciPENGARUH PEMBERIAN BACK EXERCISE DAN SLOW- STROKE BACK MASSAGE TERHADAP PENURUNAN NYERI HAID PRIMER
PENGARUH PEMBERIAN BACK EXERCISE DAN SLOW- STROKE BACK MASSAGE TERHADAP PENURUNAN NYERI HAID PRIMER Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Sarjana Fisioterapi pada Program Studi Fisioterapi Fakultas
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Umum Tempat Penelitian
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Hasil penelitian disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi yang terdiri dari gambaran umum lokasi penelitian, data univariat serta bivariat 1. Gambaran
Lebih terperinciDARK CHOCOLATE DAN NYERI DYSMENORRHEA
DARK CHOCOLATE DAN NYERI DYSMENORRHEA Abdul Hanan, GM. Sindarti, Sri Mudayatiningsih Poltekkes Kemenkes Malang, Jl. Besar Ijen No 77 C Malang e-mail: abdulhanan09@yahoo.com Abstract: The purpose of this
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu tanda seorang perempuan memasuki masa pubertas adalah terjadinya menstruasi. Menstruasi atau haid adalah perubahan fisiologis dalam tubuh wanita yang terjadi
Lebih terperinciGuntur Prasetya*) Maria Suryani**) Mamat Supriyono***)
PERBEDAAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN PERAWATAN LUKA ULKUS DIABETIK SEBELUM DAN SESUDAH DIBERIKAN TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM DI RSUD TUGUREJO SEMARANG Guntur Prasetya*) Maria Suryani**) Mamat Supriyono***)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia merupakan makhluk yang tumbuh dan berkembang. Salah satu tahap pertumbuhan dan perkembangannya adalah masa remaja. Masa remaja merupakan periode peralihan dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. progresif. Perubahan serviks ini memungkinkan keluarnya janin dan produk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persalinan atau partus merupakan proses fisiologis terjadinya kontraksi uterus secara teratur yang menghasilkan penipisan dan pembukaan serviks secara progresif. Perubahan
Lebih terperinciSTUDI KOMPARASI PEMBERIAN TERAPI KOMPRES HANGAT DAN TERAPI YOGA TERHADAP TINGKAT DISMENOREA PADA SISWI KELAS VIII DI SMP N 4 GAMPING YOGYAKARTA
STUDI KOMPARASI PEMBERIAN TERAPI KOMPRES HANGAT DAN TERAPI YOGA TERHADAP TINGKAT DISMENOREA PADA SISWI KELAS VIII DI SMP N 4 GAMPING YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: YELSI SUSANTI 201210201147
Lebih terperinciPROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS AISYIYAH YOGYAKARTA 2016
PENGARUH TERAPI RELAKSASI PROGRESIF TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA HIPERTENSI DI POSYANDU DUSUN JELAPAN SINDUMARTANI NGEMPLAK SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: INDAH RESTIANI
Lebih terperinciPENGARUH ABDOMINAL STRETCHING EXERCISE TERHADAP DYSMENORRHEA PRIMER SISWI MAN 1 SURAKARTA
0 PENGARUH ABDOMINAL STRETCHING EXERCISE TERHADAP DYSMENORRHEA PRIMER SISWI MAN 1 SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI DISUSUN UNTUK MEMENUHI PERSYARATAN DALAM MENDAPATKAN GELAR SARJANA FISIOTERAPI Disusun Oleh
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat dewasa, usia di mana anak tidak lagi merasa di bawah tingkat orangorang
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Masa remaja merupakan usia dimana individu berintegrasi dengan masyarakat dewasa, usia di mana anak tidak lagi merasa di bawah tingkat orangorang yang lebih tua melainkan
Lebih terperinciPERBEDAAN TERAPI IMAJINASI TERPIMPIN DENGAN MENDENGARKAN MUSIK KERONCONG TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA PASIEN POST
PERBEDAAN TERAPI IMAJINASI TERPIMPIN DENGAN MENDENGARKAN MUSIK KERONCONG TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA PASIEN POST OPERASI HERNIA DI RSUD WILAYAH KABUPATEN PEKALONGAN Skripsi DIAN APRIANTO NIM : 08.0263.S
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. paling umum untuk mencari pertolongan kesehatan. Seseorang yang nyeri
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap orang pasti pernah mengalami nyeri itu merupakan alasan yang paling umum untuk mencari pertolongan kesehatan. Seseorang yang nyeri biasanya menderita
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. seorang ibu mengalami perubahan-perubahan yang terjadi baik fisik maupun
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehamilan merupakan suatu proses yang alami dan normal. Selama hamil seorang ibu mengalami perubahan-perubahan yang terjadi baik fisik maupun psikologis. Perubahan-perubahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan suatu gangguan pada pembuluh darah yang mengakibatkan suplai oksigen dan nutrisi yang dibawa oleh darah terhambat sampai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. psikologik, dan sosial-ekonomi, serta spiritual (Nugroho, 2000).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Lansia mengalami proses menua (aging process) secara alami yang tidak dapat dihindari (Hawari, 2007). Namun pengaruh proses menua sering menimbulkan bermacam-macam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Persalinan merupakan kejadian fisiologi yang normal dialami oleh
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persalinan merupakan kejadian fisiologi yang normal dialami oleh seorang ibu berupa pengeluaran hasil konsepsi yang hidup didalam uterus melalui vagina ke dunia luar.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dismenore adalah nyeri menstruasi seperti kram pada perut bagian bawah yang terjadi saat menstruasi atau dua hari sebelum menstruasi dan berakhir dalam 72 jam. Terkadang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. non randomized control group pretest posttest design. Pada rancangan
digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Quasi Eksperimen dengan rancangan non randomized control group pretest posttest design. Pada
Lebih terperinciPENGARUH TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP NYERI MENSTRUASI PADA SISWI SMA 3 KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2014
PENGARUH TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP NYERI MENSTRUASI PADA SISWI SMA 3 KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2014 Ratni Siregar, Ramlan Nasution, Elly Indrani Harahap Prodi Kebidanan Padangsidimpuan Poltekkes
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jaringan aktual dan potensial yang menyebabkan seseorang mencari. perawatan kesehatan ( Smeltzer & Bare, 2012).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nyeri merupakan pengalaman sensori dan emosional yang dirasakan mengganggu dan menyakitkan, sebagai akibat adanya kerusakan jaringan aktual dan potensial yang
Lebih terperinciPERBEDAAN TINGKATAN NYERI DISMENORE DENGAN PERLAKUAN KOMPRES HANGAT PADA MAHASISWI DI STIKES MUHAMMADIYAH LAMONGAN. Fifi Hartaningsih, Lilin Turlina
PERBEDAAN TINGKATAN NYERI DISMENORE DENGAN PERLAKUAN KOMPRES HANGAT PADA MAHASISWI DI STIKES MUHAMMADIYAH LAMONGAN Fifi Hartaningsih, Lilin Turlina Korespondensi: Lilin Turlina, d/a : STIKes Muhammadiyah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. adalah Non-equivalent Control Group Design. Kelompok Eksperimen. Kelompok Kontrol
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Peneliti melakukan penelitian yang bersifat kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian Quasi Experimental Design. Rancangan yang digunakan adalah Non-equivalent
Lebih terperinciPENGARUH MENDENGAR MUROTTAL AL-QUR AN TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI PASIEN PASCA OPERASI APENDISITIS
PENGARUH MENDENGAR MUROTTAL AL-QUR AN TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI PASIEN PASCA OPERASI APENDISITIS Imelda Rahmayunia Kartika e-mail: syeirha_girl@yahoo.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk
Lebih terperinciEFEKTIFITAS TEKNIK RELAKSASI GENGGAM JARI DAN NAFAS DALAM TERHADAP PENURUNAN DISMENORE
EFEKTIFITAS TEKNIK RELAKSASI GENGGAM JARI DAN NAFAS DALAM TERHADAP PENURUNAN DISMENORE Sri Ramadina, Sri Utami, Jumaini Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Riau Email: dina_tertia@yahoo.com Abstract
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. perineum pada ibu postpartum di RSUD Surakarta. A. Tingkat Nyeri Jahitan Perineum Sebelum Diberi Aromaterapi Lavender
digilib.uns.ac.id BAB V PEMBAHASAN Pada bab ini akan dibahas hal-hal yang berkaitan dengan hasil penelitian mengenai pengaruh aromaterapi lavender secara inhalasi terhadap nyeri jahitan perineum pada ibu
Lebih terperinciEFEKTIFITAS STIMULASI KULIT DENGAN TEKNIK KOMPRES HANGAT DAN DINGIN TERHADAP PENURUNAN PERSEPSI NYERI KALA I FASE AKTIF PERSALINAN FISIOLOGIS
EFEKTIFITAS STIMULASI KULIT DENGAN TEKNIK KOMPRES HANGAT DAN DINGIN TERHADAP PENURUNAN PERSEPSI NYERI KALA I FASE AKTIF PERSALINAN FISIOLOGIS Zulfa Khusniyah 1, Hajar Dewi Rizqi 1 Prodi S1 Keperawatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sedangkan menurut Wahyuningsih (2005), terapi Intravena adalah suatu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Terapi intravena adalah suatu cara dari pengobatan untuk memasukan obat atau vitamin ke dalam tubuh pasien (Darmawan, 2008). Sedangkan menurut Wahyuningsih (2005), terapi
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : SIYAM RAHMAWATI
STUDI KOMPARASI DISMENORE PADA REMAJA PUTRI KELAS VIII ANTARA YANG MELAKUKAN OLAHRAGA DENGAN YANG TIDAK OLAHRAGA DI SMP NEGERI 1 PAKEM SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : SIYAM RAHMAWATI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. peristiwa reproduksi yang disebut menstruasi yaitu gambaran dari perdarahan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap bulan secara periodik, seorang wanita normal akan mengalami peristiwa reproduksi yang disebut menstruasi yaitu gambaran dari perdarahan periodik vagina yang
Lebih terperinciClinical Science Session Pain
Clinical Science Session Pain Disusun oleh : Nurlina Wardhani 1301-1214-0658 William Reinaldi 1301-1214-0503 Preseptor : Arnengsih, dr., Sp.KFR BAGIAN ILMU KESEHATAN FISIK DAN REHABILITASI FAKULTAS KEDOKTERAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kemajuan suatu bangsa seringkali dinilai dari umur harapan hidup penduduknya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah salah satu negara berkembang yang memiliki umur harapan hidup penduduk yang semakin meningkat seiring dengan perbaikan kualitas hidup dan pelayanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Persalinan adalah rangkaian proses fisiologis yang berakhir dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persalinan adalah rangkaian proses fisiologis yang berakhir dengan pengeluaran hasil konsepsi oleh ibu. Proses yang fisiologis pada umumnya dimulai dengan adanya kontraksi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kerusakan jaringan tubuh yang disebabkan oleh energi panas, bahan kimia,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Luka bakar adalah suatu kerusakan integritas pada kulit atau kerusakan jaringan tubuh yang disebabkan oleh energi panas, bahan kimia, radiasi dan arus listrik. Berat
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 52 Jombang. Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Jombang. dalam layanan pilihan utama masyarakat di Kabupaten Jombang
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Jombang yang berlokasi di Jl. KH. Wahid Hasyim 52 Jombang.
Lebih terperinciPENGARUH TEKNIK RELAKSASI PROGRESIF TERHADAP TINGKAT NYERI HAID (DISMENORHEA) PADA MAHASISWI DI UNIVERSITAS AISYIYAH YOGYAKARTA
PENGARUH TEKNIK RELAKSASI PROGRESIF TERHADAP TINGKAT NYERI HAID (DISMENORHEA) PADA MAHASISWI DI UNIVERSITAS AISYIYAH NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: EKA RAHMAWATI 201210201014 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
Lebih terperinciARTIKEL EFEKTIVITAS PENGGUNAAN TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RUANG CEMPAKA RSUD UNGARAN
ARTIKEL EFEKTIVITAS PENGGUNAAN TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RUANG CEMPAKA RSUD UNGARAN OLEH : NOVANA AYU DWI PRIHWIDHIARTI 010214A102 PROGRAM
Lebih terperinciPENGARUH TEKNIK RELAKSASI TERHADAP PENURUNAN SKALA NYERI POST OPERASI DI RUMAH SAKIT Dr.OEN SURAKARTA
PENGARUH TEKNIK RELAKSASI TERHADAP PENURUNAN SKALA NYERI POST OPERASI DI RUMAH SAKIT Dr.OEN SURAKARTA Oleh : Diyono 1 Sriyani Mugiarsih 2 Budi Herminto 3 Abstract Background. Pain is an unpleasant sensory
Lebih terperinciPENGARUH PEMBERIAN MASSAGE PUNGGUNG TERHADAP TINGKAT NYERI HAID (DISMENOREA) PADA REMAJA PUTRI KELAS VIII DI SMPN 3 DEPOK SLEMAN YOGYAKARTA
PENGARUH PEMBERIAN MASSAGE PUNGGUNG TERHADAP TINGKAT NYERI HAID (DISMENOREA) PADA REMAJA PUTRI KELAS VIII DI SMPN 3 DEPOK SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Mencapai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan oleh manusia dalam mempertahankan keseimbangan fisiologis maupun psikologis. Maslow (1970) mengatakan
Lebih terperinciMila Nadi Rozako, Rusianah, Nuniek Nizmah F, Siska Yuliana Prodi S1 Keperawatan STIKES Pekajangan Pekalongan
PERBEDAAN EFEKTIFITAS PEMBERIAN TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM DENGAN TEKNIK IMAJINASI TERBIMBING TERHADAP PENURUNAN SKALA NYERI DYSMENORRHEA PADA REMAJA PUTRI DI PONDOK PESANTREN MODERN AL-QUR AN BUARAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembunuh diam diam karena penderita hipertensi sering tidak. menampakan gejala ( Brunner dan Suddarth, 2002 ).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Definisi Hipertensi adalah apabila tekanan sistoliknya diatas 140 mmhg dan tekanan diastolik diatas 90 mmhg. Hipertensi merupakan penyebab utama gagal jantung, stroke,
Lebih terperinciKata Kunci: kalsium, dismenore primer, gejala menstruasi
ABSTRAK EFEK KONSUMSI KALSIUM TERHADAP SKALA NYERI DISMENORE PRIMER PADA PEREMPUAN USIA 19-24 TAHUN Alfred Tri Susanto, 2016; Pembimbing I : Fen Tih, dr., M.Kes Pembimbing II : Cherry Azaria, dr., M.Kes
Lebih terperinciBAB I PANDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masa remaja merupakan suatu fase perkembangan yang dinamis dalam
BAB I PANDAHULUAN A. Latar Belakang Masa remaja merupakan suatu fase perkembangan yang dinamis dalam kehidupan seorang individu terutama wanita. Pada masa ini, terjadi proses transisi dari masa anak ke
Lebih terperinciPERBEDAAN INTENSITAS NYERI PADA IBU BERSALIN PRIMIGRAVIDA SEBELUM DAN SESUDAH DIBERIKAN MASASE PUNGGUNG DENGAN TEKNIK EFFLUERAGE
PERBEDAAN INTENSITAS NYERI PADA IBU BERSALIN PRIMIGRAVIDA SEBELUM DAN SESUDAH DIBERIKAN MASASE PUNGGUNG DENGAN TEKNIK EFFLUERAGE DI WILAYAH PUSKESMAS SALAMAN KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2015 Devida Safitri
Lebih terperinciINFOKES, VOL. 3 NO. 1 Februari 2013 ISSN :
TERDAPAT PENGARUH PEMBERIAN TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP TINGKAT NYERI PADA PASIEN POST OPERASI DENGAN ANESTESI UMUM DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA Oleh: Satriyo Agung, Annisa Andriyani, Dewi
Lebih terperinciPENGARUH TEKNIK RELAKSASI GUIDED IMAGERY TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA PASIEN PASCA OPERASI FRAKTUR DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI
PENGARUH TEKNIK RELAKSASI GUIDED IMAGERY TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA PASIEN PASCA OPERASI FRAKTUR DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat Untuk meraih gelar Sarjana
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI PENGARUH TERAPI MUSIK KLASIK (MOZART) TERHADAP INTENSITAS NYERI HAID PADA REMAJA PUTRI DI SMA NEGERI 1 PONTIANAK TAHUN 2015
NASKAH PUBLIKASI PENGARUH TERAPI MUSIK KLASIK (MOZART) TERHADAP INTENSITAS NYERI HAID PADA REMAJA PUTRI DI SMA NEGERI 1 PONTIANAK TAHUN 2015 DERA OKTAVIA LIANDARY NIM I32111003 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pengaruh Teknik Relaksasi...,Bayu Purnomo Aji,Fakultas Ilmu Kesehatan UMP,2017
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemasangan kateter merupakan tindakan keperawataan dengan cara memasukkan kateter ke dalam kandung kemih melalui uretra yang bertujuan untuk membantu memenuhi kebutuhan
Lebih terperinciEFEKTIVITAS PEMBERIAN GUIDED IMAGERY TERHADAP NYERI DISMINORE PADA REMAJA DI SMPN III COLOMADU KARANGANYAR
EFEKTIVITAS PEMBERIAN GUIDED IMAGERY TERHADAP NYERI DISMINORE PADA REMAJA DI SMPN III COLOMADU KARANGANYAR Yeti Nurhayati 1) 1 ABSTRAK Kata kunci : ABSTRACT Keyword 62 1. PENDAHULUAN Kesehatan reproduksi
Lebih terperinciEFEKTIFITAS KOMBINASI TEKNIK SLOW DEEP BREATHING DAN TEKNIK EFFLEURAGE TERHADAP INTENSITAS NYERI DISMENOREA. Indah, Sri, Wasisto
EFEKTIFITAS KOMBINASI TEKNIK SLOW DEEP BREATHING DAN TEKNIK EFFLEURAGE TERHADAP INTENSITAS NYERI DISMENOREA Indah, Sri, Wasisto Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Riau Email : indahastria30@gmail.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut World Health Organization (WHO), Angka Kematian. jiwa setiap tahun (Ayude, 2009). Tingginya AKI di Indonesia yaitu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut World Health Organization (WHO), Angka Kematian Ibu (AKI) dalam kehamilan dan persalinan dunia mencapai 586.000 jiwa setiap tahun (Ayude, 2009). Tingginya AKI
Lebih terperinciPENGARUH TEKNIK RELAKSASI TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN POST OPERASI LAPARATOMI SAAT PERAWATAN LUKA DI RSUD MAJALENGKA TAHUN 2014
PENGARUH TEKNIK RELAKSASI TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN POST OPERASI LAPARATOMI SAAT PERAWATAN LUKA DI RSUD MAJALENGKA TAHUN 2014 Oleh: Tresna Komalasari ABSTRAK Teknik relaksasi dengan
Lebih terperinciEva Marvia, Nia Firdianty, IGA Mirah Adhi Staf Pengajar STIKES Mataram ABSTRAK
PERBEDAAN PENGARUH TERAPI KOMPRES HANGAT DAN TEKNIK SLOW- STROKE BACK MASSAGE TERHADAP PERUBAHAN INTENSITAS NYERI PADA LANSIA YANG MENGALAMI PENYAKIT OSTEOARHRITIS DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA PUSPAKARMA
Lebih terperinciPENGARUH CYTRUS (ORANGE) AROMATHERAPY TERHADAP PENURUNAN KECEMASAN PADA PASIEN PRE OPERASI DI RSUD KOTA MADIUN
PENGARUH CYTRUS (ORANGE) AROMATHERAPY TERHADAP PENURUNAN KECEMASAN PADA PASIEN PRE OPERASI DI RSUD KOTA MADIUN Mega Arianti Putri, Ayu Tri Widarti Program Studi Ilmu Keperawatan, STIKES Bhakti Husada Mulia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN dan 2000, kelompok umur tahun jumlahnya meningkat dari 21 juta
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Sekitar 1 miliyar manusia atau setiap 1 di antara 6 penduduk di dunia adalah remaja. Sebanyak 85% diantaranya hidup di negara berkembang, seperti Indonesia. Di Indonesia,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan dengan cepat, tepat dan benar. Diberikan melalui
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Instalasi gawat darurat merupakan salah satu unit di rumah sakit yang dapat memberikan pelayanan dengan cepat, tepat dan benar. Diberikan melalui standart tim kesehatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Stroke merupakan suatu penyakit kegawatdaruratan neurologis yang berbahaya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Stroke merupakan suatu penyakit kegawatdaruratan neurologis yang berbahaya dan dapat menyebabkan terjadinya disfungsi motorik dan sensorik yang berdampak pada timbulnya
Lebih terperinciPERBEDAAN SENAM DISMENORHEA DAN PIJAT EFFLEURAGETERHADAP SKALA NYERI DISMENORHEA PADAREMAJA PUTRI DI SMA N 15 KOTA SEMARANG
PERBEDAAN SENAM DISMENORHEA DAN PIJAT EFFLEURAGETERHADAP SKALA NYERI DISMENORHEA PADAREMAJA PUTRI DI SMA N 15 KOTA SEMARANG Tri Ayu Widyawati; Dewi Mayangsari; Dyah Ayu Wulandari; Maftuchah Sekolah Tinggi
Lebih terperinciPerbedaan Pengaruh Teknik Relaksasi Nafas Dalam Dan Kompres Hangat Dalam Menurunkan Dismenore Pada Remaja SMA Negeri 3 Padang
Perbedaan Pengaruh Teknik Relaksasi Nafas Dalam Dan Kompres Hangat Dalam Menurunkan Dismenore Pada Remaja SMA Negeri 3 Padang Vetty Priscillaª, Dwi Christina Rahayu Ningrumª,Lili Fajriaª ª Program Studi
Lebih terperinciPENGARUH PEMBERIAN TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP PENURUNAN NYERI DISMINOREA PADA MAHASISWI TINGKAT II AKBID GRIYA HUSADA SURABAYA
PENGARUH PEMBERIAN TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP PENURUNAN NYERI DISMINOREA PADA MAHASISWI TINGKAT II AKBID GRIYA HUSADA SURABAYA Rachel Dwi Wilujeng* *Akademi Kebidanan Griya Husada, Jl. Dukuh
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN
51 BAB V HASIL PENELITIAN Bab ini menguraikan hasil penelitian tentang pengaruh terapi air terhadap proses defekasi pasien konstipasi di RSU Sembiring Delitua Deli Serdang yang dilaksanakan pada 4 April-31
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupkan penelitian pra eksperimen dengan rancangan one group pretest-postest dimana pada penelitian ini sampel di observasi terlebih dahulu
Lebih terperinciABSTRAK Terapi Spiritual Emotional Freedom Tehnique (SEFT) Untuk Meningkatkan Kualitas Tidur Pasien Pasca Operasi di Rumah sakit.
ABSTRAK Terapi Spiritual Emotional Freedom Tehnique (SEFT) Untuk Meningkatkan Kualitas Tidur Pasien Pasca Operasi di Rumah sakit. Mukhamad Rajin, Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Pesantren Tinggi Darul
Lebih terperinciPENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN PRE OPERASI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN PRE OPERASI HERNIA DI RSUD KUDUS ABSTRAK
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN PRE OPERASI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN PRE OPERASI HERNIA DI RSUD KUDUS 6 Arif Kurniawan*, Yunie Armiyati**, Rahayu Astuti*** ABSTRAK Kecemasan dapat terjadi pada
Lebih terperinciCHARISA CHAQ ( S) RIZKA YUNI FARCHATI ( S)
EFEKTIFITAS PEMBERIAN KOMPRES ES PRA INJEKSI INTRAMUSKULAR KONTRASEPSI SUNTIK TERHADAP PENURUNAN RESPON NYERI KLIEN DI PUSKESMAS KARANGANYAR KABUPATEN PEKALONGAN Skripsi CHARISA CHAQ (08.0257.S) RIZKA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. vagina. Terjadi setiap bulan kecuali bila terjadi kehamilan. Siklus menstruasi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menstruasi adalah proses alami pada wanita ditandai dengan proses deskuamasi, atau meluruhnya endometrium bersama dengan darah melalui vagina. Terjadi setiap
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Dismenore adalah nyeri sewaktu haid. Dismenore atau nyeri haid biasanya
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dismenore adalah nyeri sewaktu haid. Dismenore atau nyeri haid biasanya terjadi di daerah perut bagian bawah, pinggang, bahkan punggung (Judha, Sudarti, & Fauziah,
Lebih terperinciJurnal Keperawatan, Volume IX, No. 1, April 2013 ISSN
PENELITIAN EFEK KOMBINASI BACAAN AL QURAN DAN TERAPI FARMAKOLOGIS TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN FRAKTUR EKSTREMITAS Suyanto*, Merah Bangsawan* Penanganan nyeri dengan pemberian terapi
Lebih terperinciPENGARUH STIMULASI KUTANEUS SLOW STROKE BACK MASSAGE TERHADAP INTENSITAS NYERI HAID (DISMENORE) PADA REMAJA DI SMA NEGERI 1 DAWAN
PENGARUH STIMULASI KUTANEUS SLOW STROKE BACK MASSAGE TERHADAP INTENSITAS NYERI HAID (DISMENORE) PADA REMAJA DI SMA NEGERI 1 DAWAN Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana keperawatan OLEH: LUH
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menstruasi. Menstruasi merupakan perubahan fisiologis yang terjadi secara
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Remaja putri yang telah masuk masa pubertas akan mengalami siklus menstruasi. Menstruasi merupakan perubahan fisiologis yang terjadi secara berkala dan dipengaruhi oleh
Lebih terperinci[Jurnal Florence] Vol. VII No. 1 Januari 2014
PENGARUH SMALL GROUP DISCUSSION TERHADAP PENGETAHUAN TENTANG DISMENORE PADA SISWI SMPN I DOLOPO Hery Ernawati Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Ponorogo Abstrak. Sebagai wanita pada saat
Lebih terperinciPERBEDAAN KOMPRES HANGAT DENGAN TEKNIK EFFLEURAGE TERHADAP PENURUNAN NYERI DISMENORE PADA SISWI DI MTsN NGEMPLAK SLEMAN TAHUN 2015 NASKAH PUBLIKASI
PERBEDAAN KOMPRES HANGAT DENGAN TEKNIK EFFLEURAGE TERHADAP PENURUNAN NYERI DISMENORE PADA SISWI DI MTsN NGEMPLAK SLEMAN TAHUN 2015 NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : CHENTIA MISSE ISSABELLA 201410104217 PROGRAM
Lebih terperinciPENGARUH TERAPI BERCERITA TERHADAP SKALA NYERI ANAK USIA PRASEKOLAH (3-6 TAHUN) SELAMA TINDAKAN PENGAMBILAN DARAH VENA DI RSUD TUGUREJO SEMARANG
PENGARUH TERAPI BERCERITA TERHADAP SKALA NYERI ANAK USIA PRASEKOLAH (3-6 TAHUN) SELAMA TINDAKAN PENGAMBILAN DARAH VENA DI RSUD TUGUREJO SEMARANG Dewi Winahyu. *) Dera Alfiyanti **), Achmad Solekhan ***)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Nyeri haid atau dismenore merupakan keluhan yang sering dialami wanita
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Nyeri haid atau dismenore merupakan keluhan yang sering dialami wanita saat menstruasi. Nyeri dirasakan pada perut bagian bawah, kadang-kadang disertai pusing, lemas,
Lebih terperinciPENGARUH MINUMAN KUNYIT ASAM TERHADAP PENURUNAN SKALA NYERI HAID PRIMER PADA MAHASISWI DIII KEBIDANAN
PENGARUH MINUMAN KUNYIT ASAM TERHADAP PENURUNAN SKALA NYERI HAID PRIMER PADA MAHASISWI DIII KEBIDANAN Maya Safitri 1), Tin Utami 2), Wilis Sukmaningtyas 3) 1 Prodi Kebidanan DIII STIKES Harapan Bangsa
Lebih terperinciSTRATEGI KOPING DAN INTENSITAS NYERI PASIEN POST OPERASI DI RUANG RINDU B2A RSUP H. ADAM MALIK MEDAN
STRATEGI KOPING DAN INTENSITAS NYERI PASIEN POST OPERASI DI RUANG RINDU B2A RSUP H. ADAM MALIK MEDAN Nurhafizah* Erniyati** *Mahasiswa Fakultas Keperawatan USU **Dosen Departemen Keperawatan Maternitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sectio caesaera adalah suatu pembedahan guna melahirkan anak lewat insisi pada dinding abdomen dan uterus. Angka sectio caesarea terus meningkat dari insidensi 3-4%
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masa remaja adalah masa-masa yang akan dilalui dengan berbagai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa remaja adalah masa-masa yang akan dilalui dengan berbagai aktifitas salah satunya adalah belajar. Seseorang yang dikatakan remaja berada dalam usia 10 tahun sampai
Lebih terperinci