SANG PENARIK GERBONG ITU 1

dokumen-dokumen yang mirip
OPOSISI SUATU KENYATAAN 1

APATISME PEMBICARAAN NEGARA ISLAM 1

BAB VI PENUTUP. Universitas Indonesia Islam kultural..., Jamilludin Ali, FIB UI, 2010.

OPOSISI ATAU KEDEWASAAN 1

Apa reaksi Anda ketika tahun 1971 Cak Nur melontarkan gagasan Islam, yes! Partai Islam, No!?

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Bab ini berisi interpretasi penulis terhadap judul skripsi Penerimaan Asas

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah kehidupan beragama di dunia banyak diwarnai konflik antar

BAB I PENDAHULUAN. Muhammadiyah sebagai ormas keagamaan menyatakan tidak berpolitik

Mam MAKALAH ISLAM. Kementerian Agama Pilar Konstitusi Negara

PANCASILA PANCASILA DAN AGAMA. Nurohma, S.IP, M.Si. Modul ke: Fakultas FASILKOM. Program Studi Sistem Informasi.

BAB I PENDAHULUAN. Negara eropa yang paling lama menjajah Indonesia adalah Negara Belanda

BAB II NURCHOLISH MADJID TOKOH PEMBAHARU DALAM ISLAM ( ) pembaharu pemikiran di dalam Islam. Cak Nur lahir dan dibesarkan di lingkungan

Presiden Seumur Hidup

Benarkah HTI tidak berhak melakukan itu semua dengan alasan tersebut di atas?

Rangkuman Materi Ajar PKn Kelas 6 MATERI AJAR

BAB I PENDAHULUAN. Islam sebagai agama tidak dapat dipisahkan dari politik. Dalam artian

Habib Rizieq: "Indonesia bukan Negara Demokrasi"

PERASAAN TERSUMBAT BISA BERBAHAYA 1

BAB I PENDAHULUAN. memiliki pengetahuan, nilai, sikap, dan kemampuan terhadap empat

Komunisme dan Pan-Islamisme

PENUTUP. berbagai belahan dunia, di Malaysia ada Islam Hadhori di bawah pimpinan. Abdullah bin Ahmad Badawi dan di Yordania ada Islam Wasatiyyah yakni

Tentu saja bukan hanya Amerika, menurut saya banyak negara, bahkan negara sekecil Singapura saja punya kepentingan.

SEKULARISASI DITINJAU KEMBALI 1

EMPAT BELAS ABAD PELAKSANAAN CETAK-BIRU TUHAN

Menjadi Oposisi Itu. Oleh Nurcholish Madjid

KAJIAN SEPUTAR PILGUB DKI JAKARTA Media Survei Nasional

Wacana Kepemimpinan Muhammadiyah. Oleh Dr. Drs. Muhammad Idrus, S.Psi., M.Pd

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemilu 1955 merupakan pemilihan umum pertama dengan sistem multi partai yang dilakukan secara terbuka,

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

I. PENDAHULUAN. basis agama Islam di Indonesia Perolehan suara PKS pada pemilu tahun 2004

Foto: Kahar. Buruh Menggugat

MENGAITKAN ISLAM DENGAN DEMOKRASI

Kontroversi Agama dan Pancasila

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian di lapangan mengenai dinamika Partai

KITAB AYUB PERTANYAAN DISKUSI

BAB IV SIKAP ORGANISASI MASYARAKAT TERHADAP POLITIK ORDE BARU

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Terdapat beberapa hal yang penulis simpulkan berdasarkan permasalahan yang

POLITICS DAN POLITICKING Oleh Nurcholish Madjid

Dawam Rahardjo: Saya Muslim dan Saya Pluralis

Muhammad Ismail Yusanto, Jubir HTI

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS TEKNIK PANCASILA TEKNIK GEOLOGI PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI MAKALAH

Hubungan Islam Dan Orde Baru. Written by Wednesday, 08 September :03

BAB IV PENUTUP. Rais sebagai figur pemimpin, politikus, akademisi, tokoh Muhammadiyah,

POLITIK ISLAM DAN MASYARAKAT MADANI OLEH: DENNY PRITIANTO SA ADAH NURAINI LINA DWI ASTUTI

Makalah Pendidikan Pancasila

KIAI WAHID HASYIM SANG PEMBAHARU PESANTREN. Oleh, Novita Siswayanti, MA. *

ISLAM DI INDONESIA. Disampaikan pada perkuliahan PENDIDIKAN AGAMA ISLAM kelas PKK H. U. ADIL, SS., SHI., MH. Modul ke: Fakultas ILMU KOMPUTER

BAB IV PENUTUP. menjadi peserta pemilu sampai cara mereka untuk hadir tidak hanya sekedar menjadi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV TANTANGAN DAN RESPON UMAT ISLAM TERHADAP ALIRAN KEROKHANIAN SAPTA DARMA DI DESA BALONGDOWO

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan pendakwah atau da i kepada khalayak atau mad u. Dakwah yang. diperhatikan oleh para penggerak adalah strategi dakwah.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Mahasiswa dikenal sebagai agen of change yaitu mahasiswa sebagai

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Katolik, Hindu, dan Budha. Negara menjamin kebebasan bagi setiap umat bergama untuk

LAMPIRAN. Universitas Kristen Maranatha

PANCASILA & AGAMA STMIK AMIKOM YOGYAKARTA. Tugas akhir kuliah Pendidikan Pancasila. Reza Oktavianto Nim : Kelas : 11-S1SI-07

memperoleh pengetahuan dan keterampilan sehingga timbul adanya suatu

negeri namun tetap menuntut kinerja politisi yang bersih.

4. Analisis Hasil Penelitian: Peran Agama-agama dalam Nation Building di Indonesia

WAJAH ISLAM YANG SEBENARNYA

Biografi Presiden Megawati Soekarnoputri. Oleh Otto Ismail Rabu, 05 Desember :20

...dan Saudara Memerlukan Suatu Metode

Sosialisme Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Politik merupakan hal yang sering diperbincangkan dalam masyarakat. Apalagi tahun ini

BAB V KESIMPULAN. sekularisasi dari istilah sosiologis merupakan menduniawikan nilai-nilai

BAB V. Penutup. Dari kajian wacana mengenai Partai Komunis Indonesia dalam Surat Kabar

I PENDAHULUAN. Islam tidak hanya sebagai sebuah agama yang hanya mengatur ibadah ritual tetapi

PENGATURAN PERKAWINAN SEAGAMA DAN HAK KONSTITUSI WNI Oleh: Nita Ariyulinda Naskah diterima : 19 September 2014; disetujui : 3 Oktober 2014

Indonesia akan menyelenggarakan pilpres setelah sebelumnya pilleg. Akankah ada perubahan di Indonesia?

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia merupakan makhluk sosial yang senantiasa saling

UKDW BAB I PENDAHULUAN

LATIHAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA

BAB V PENUTUP. seperti Nasionalisme Radikal, Tradisi Jawa, Komunisme, Sosial Demokrat dan Islam,

Pancasila Idiologi dan Identitas Nasional. D.H.Syahrial/PPKn

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sebagai manusia kita telah dibekali dengan potensi untuk saling

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Pada bab terakhir dalam penulisan skripsi ini akan dituangkan kesimpulan

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN PARADIGMA. tertentu. DalamKamus Besar Bahasa Indonesia, usaha

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. beranjak dewasa. Selain tugas-tugas akademis yang dikerjakan, mahasiswa juga

ISLAM DAN MODERNITAS. Relevansinya dengan Kenyataan Sosial Umat Islam Indonesia Dewasa Ini. Oleh Nurcholish Madjid. Pendahuluan

KESINAMBUNGAN AGAMA-AGAMA

BAB I PENDAHULUAN. sebagainya. Tidak hanya menyebarkan di daerah-daerah yang menjadi

BAB I PENDAHULUAN. paham kebangsaan di Indonesia, Islam menjadi salah satu katalisator dan

Pelajaran 13 ANDA, SEORANG PAHLAWAN? Pentingnya Satu 29 Maret 2014

Ia mendesak dunia Barat untuk mengambil langkah agar khilafah bisa dicegah.

BAB II KONSEP SYURA DALAM ISLAM ATAS PELAKSANAAN DEMOKRASI KONSTITUSIONAL DI INDONESIA

BAB V PENUTUP. dalam penelitian novel Saya Mujahid Bukan Teroris karya Muhammad B.

Polemik di balik istiiah 'Islam Nusantara'

SEJARAH PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

PEMIKIRAN DAN AKTIVITAS POLITIK K.H. HASYIM ASY ARI PADA MASA PERJUANGAN MEREBUT DAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA TAHUN SKRIPSI

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu kebutuhan yang penting bagi setiap bangsa.

Usman termasuk PNS yang melawan arus. Ia teguh memegang prinsip dan gigih berdakwah meski karier taruhannya.

Partai PDIP dan Pembasmian PKI Melalui Supersemar.

PARTAI POLITIK ISLAM Teori dan Praktik di Indonesia

I. PENDAHULUAN. sebuah tujuan bersama dan cita-cita bersama yang telah disepakati oleh

Tugas Akhir Matakuliah Pancasila SEJARAH LAHIRNYA PANCASILA

Tolak Asas Kebangsaan dan Demokrasi!

NEGARA ISLAM: PRODUK ISU MODERN 1

untuk mengirim delegasi ke Saudi Arabia, dan membentuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah gerbang yang utama dan pertama dalam usaha

Transkripsi:

TIDAK USAH MUNAFIK! SANG PENARIK GERBONG ITU 1 Oleh Nurcholish Madjid Rumah berukuran 122 m2 itu tergolong sederhana. Pekarangan berukuran 600 m2. Terletak di bilangan Tanah Kusir, Kebayoran Lama; rumah itu berjarak jauh dari keramaian kota. Di sanalah Dr. Haji Nurcholish Madjid, bersama istri dan dua anaknya berdiam. Tapi, kalau penghuni rumah yang baru dua tahun balik dari Chicago itu berharap punya banyak privacy, lantaran letak rumah mereka yang terpencil, mereka boleh kecewa. Tamu yang datang untuk menyampaikan undangan ceramah, atau sekadar ingin kenal, datang tidak henti-hentinya. Kesibukan Nurcholish sejak datang dari Chicago sebaiknya tidak dibaca sebagai kesibukan Nurcholish sebagai Nurcholish. Ini cuma tanda dari sesuatu yang lebih penting, suatu yang lebih menarik, sesuatu yang sedang berubah, sesuatu yang mungkin akan mempengaruhi hidup sejumlah besar orang negeri ini. Jika pembicaraan sudah tiba di sini, orang tentu akan mengerti bahwa yang dimaksud adalah keterlibatan Nurcholish Madjid dalam kegiatan pembaruan pemikiran Islam, yang dilancarkannya sejak 1970. Berikut ini cerita Cak Nur, begitu ia biasa disapa, kepada wartawan TEMPO, Salim Said dan Musthafa Helmy tentang awal kegiatan penting itu. 1 Majalah TEMPO, Nurcholish Madjid, Yang Menarik Gerbong, 14 Juni 1986. Pewawancara Salim Said dan Musthafa Helmy. 1

NURCHOLISH MADJID Mungkin, Anda bisa ceritakan banyak hal, perihal keterlibatannya dalam pergumulan pemikiran Islam sejak tahun 1970. Tahun 1970 itu, memang tahun penting. Anak-anak dari keluarga Islam, setelah Indonesia merdeka baru mendapatkan kesempatan sekolah, pada tahun itu sudah jadi sarjana. Untuk pertama kalinya dalam sejarah Republik sejumlah anak-anak dari keluarga Islam menjadi sarjana. Orang-orang terdidik ini menuntut banyak dari Islam. Dan muncullah kekecewaan demi kekecewaan terhadap orang-orang tua. Mereka kemudian tiba pada kesimpulan bahwa harus mencari terobosan sendiri. Waktu itu saya sebagai ketua HMI, dan Utomo Dananjaya menjadi ketua PII. Sebelum kegiatan tahun 1970 itu dimulai, saya kebetulan mendapat undangan ke Amerika. Selama perjalanan, saya berusaha menabung uang saku, yang kemudian saya pakai membiayai perjalanan ke negara-negara Islam di Timur Tengah dan Pakistan. Tentu yang saya amati dalam perjalanan ini tidak langsung saya cerna. Tapi di kemudian hari amat berpengaruh pada pikiranpikiran saya. Yang meninggalkan kesan mendalam ialah Arab Saudi, yang oleh orang Wahabi telah dibersihkan dari khurafat. Tidak ada yang sakral di sana, kecuali Allah. Menjelang 1970, terutama sejak 1966, diskusi tentang perlunya pembaruan dalam pemikiran Islam melanda semua kelompok terpelajar Islam di Indonesia. Di samping itu ada pula usaha, saya ikut di sana, untuk merehabilitir Partai Masyumi. Usaha terakhir gagal. Tapi kegiatan diskusi makin gencar. Pidato saya pada tahun 1970 itu lahir dari kerja sama beberapa ormas Islam, yang dipelopori oleh Utomo. Tapi, apakah Anda merasa berubah setelah menjadi doktor dalam kajian Islam? 2

SANG TIDAK PENARIK USAH GERBONG MUNAFIK! ITU Saya makin tua enam belas tahun, tapi dan segi pemikiran saya makin yakin akan apa yang saya katakan dulu. Ya, tentu saja kita harus memperlunak penyampaiannya. Misalnya, penggunaan istilah sekularisasi. Istilah itu saya ambil dan Sosiologi Agama dan diperkuat oleh ahli sosiologi terkenal Robert N. Bellah. Tapi orang lebih melihatnya dalam konteks sejarah Eropa. Yang saya maksudkan dengan itu sebenarnya adalah bahwa tidak ada yang sakral, kecuali Allah. Desakralisasi, itulah yang saya maksud dengan sekularisasi. Nah, partai Islam itu tidak sakral, karena itu salah argumen yang mengatakan bahwa kalau tidak mencoblos partai Islam dalam pemilu, maka kita bukan Islam. Karena itu, saya dulu berseru, Islam, Yes. Partai Islam, No. Bagaimana Anda sampai menolak pada pemikiran partai Islam dan negara Islam? Saya menemukan pemikiran saya sendiri setelah saya kenal HMI. Lewat training yang melibatkan Dachlan Ranuwihardjo, Mar ie Muhammad, dan lain-lain, saya mendapat banyak hal. Pada masa di HMI itulah, terutama dalam periode Orde Lama, ketika kita terpaksa merumuskan diri kita, saya menyusun sebuah naskah yang berjudul Dasar-Dasar Islamisme. Ini semacam usaha mengimbangi pegangan dasar yang dimiliki CGMI (ormas mahasiswa yang bernaung dibawah PKI ed.) waktu itu. Tapi dalam naskah itu, dan naskah berikutnya, Nilai Dasar Perjuangan, masalah negara Islam belum lagi dibicarakan. Soal itu baru menggoda saya dengan hebat setelah kunjungan saya ke Arab Saudi dan Pakistan pada tahun 1968. Dengan latar belakang persoalan dan perdebatan di tanah air, saya ingin lihat bagaimana negara Islam itu dalam praktik. Sangat mengecewakan. Orangorang di Arab Saudi lebih senang memasukkan anak-anak mereka bukan ke universitas Madinah yang amat terbelakang. Di sana, waktu itu, koran, radio, dan potret masih diharamkan. 3

NURCHOLISH MADJID Bagaimana dengan soal negara Islam, yang waktu itu masih menjadi topik kontroversial? Soal itu sudah dibicarakan dalam HMI sejak zaman Dachlan Ranuwihardjo menyelenggarakan diskusi tentang hal tersebut di UI, menjelang Pemilu 1955. Dan pimpinan HMI waktu itu, memilih bukan negara Islam, tapi negara nasional. Kritik Anda terhadap ide negara Islam dan penolakan Anda terhadap partai Islam, dulu maupun sekarang, adalah tindak keberanian. Tidak banyak orang yang berani berbeda pendapat dengan umat. Bagaimana Anda menjelaskan sikap ini? Kalau kita pemimpin, atau mau jadi pemimpin, kita harus seperti lokomotif. Bagian dari kereta api, tapi tidak ditarik oleh gerbong-gerbong yang banyak. Lokomotiflah yang harus menarik gerbong-gerbong. Pemimpin harus menarik umat ke arah yang lebih baik. Sekarang ini jelas keadaannya jauh lebih baik dari masa lalu. Ya itu tadi, angkatan demi angkatan anak-anak dari keluarga Islam terus datang dari berbagai kampus dan sekolah. Umat Islam sekarang jauh lebih maju dari umat di tahun 1970. Dan makin kecillah jumlah mereka yang menolak apa yang saya dan temanteman lontarkan sejak 1970 itu. Keterbukaan di kalangan umat sekarang ini, jauh lebih besar dibandingkan dulu. Abdurrahman Wahid, tokoh Nahdatul Ulama itu, kini dinilai banyak orang jauh lebih berani dari Anda dan teman-teman Anda. Apakah bisa juga dikatakan, bahwa Abdurrahman Wahid bisa muncul setelah Anda dan teman-teman Anda melancarkan terbososan di tahun 1970? Sulit menjawab pertanyaan ini. Tapi kami memang mendukung Abdurrahman Wahid. Karena itu, pada Muktamar NU di Situbondo, kami datang dengan kesiapan menjadi sandaran bagi 4

SANG TIDAK PENARIK USAH GERBONG MUNAFIK! ITU Abdurrahman. Tapi fenomena Abdurrahman di dalam NU ini tidak bisa dilepaskan dari kultur NU, yang masih menilai tinggi hubungan darah antara Abdurrahman sebagai putra Wahid Hasyim Asy ari. Ditambah lagi oleh faktor Abdurrahman sebagai cucu Hasyim Asy ari, orang yang paling dicintai dalam NU. Kalau orang seperti saya melakukan pembaruan dalam NU, besar kemungkinan tidak berhasil. Jadi banyak faktor pribadi yang menguntungkan Abdurrahman Wahid. Apakah makna meluasnya syiar Islam di Indonesia, antara lain karena gerakan pembaruan itu? Saya ingin sekali mengakui itu hasil kami. Tapi yang jelas, siapa pun sekarang ini bebas mengekspresikan keislamannya tanpa harus takut dituduh ikut partai tertentu atau bekas partai tertentu. Itu memang usaha kami, yakni menjadikan Islam bukan cuma milik golongan tertentu, yang kelihatan keislamannya karena menaikkan bendera golongan Islam. Grup-grup sempalan yang sering terpaksa menggunakan kekerasan, apakah mereka sisa-sisa dari kelompok yang menentang usaha Anda? Begini, Republik Indonesia ini adalah satu negara yang penduduknya mayoritas Islam. Dalam hal demikian secara statistik saja, banyak kejadian, baik atau buruk, dilakukan oleh orang yang beragama Islam. Apakah gerakan mereka itu sesuai dengan ajaran agamanya, itu soal lain. Di negeri yang penduduknya mayoritas Katolik, grup sempalan juga ada. Lihat saja di Filipina, misalnya, di sana ada pastor Katolik yang ikut angkat senjata melawan pemerintah. Di Korea Selatan, pendeta juga ikut angkat suara. Sedangkan di Amerika Latin kita kenal adanya teologi pembebasan. 5

NURCHOLISH MADJID Jadi kalau ada istilah ekstrem kanan, jangan lantas menuduh Islam. Sebab Islam sama sekali tidak ekstrem. Tapi harus juga disadari bahwa Islam adalah agama yang paling jelas mengajarkan pengikutnya untuk menolak segala sesuatu yang bertentangan dengan ajaran agamanya: selain nahi munkar, ada juga amar makruf, berbuat baik. Ingin saya tambahkan bahwa sikap seperti itu harus juga dilihat dalam perspektif sejarah. Orang Islam itu pada zaman penjajah selalu memainkan peranan besar dalam perang melawan penjajah. Jadi mereka terbiasa melihat pemerintah pusat sebagai musuh. Sisa-sisa dari sikap lama ituu tentu akan berangsur-angsur hilang juga nantinya. Sebagai orang yang sejak enam belas tahun silam melihat tidak wajibnya ada partai Islam, bagaimana pendapat Anda tentang Pancasila sebagai asas tunggal? Sudah lama saya mengajukan argumen-argumen bahwa Pancasila itu adalah titik-pertemuan kita untuk bangsa secara bersama. Mula-mula, saya konsisten dengan pikiran-pikiran yang lahir setelah tumbangnya Orla bahwa kita ingin dan harus membangun suatu masyarakat terbuka. Tapi, perkembangan berikutnya memperlihatkan, berkat usahausaha MAWI, DGI, serta orang-orang seperti Lukman Harun, yang menentukan ide permulaan asas tunggal yang bisa membawa kita ke sistem monolitik, akhirnya asas tunggal itu tetap membuka kemungkinan yang besar untuk suatu sistem yang tidak monolitik. Orang Islam masih bisa bergiat dalam NU, Muhammadiyah, al- Washliyah, dan lain-lain. Orang Katolik masih punya MAWI. Orang Kristen masih punya PGI. Dengan demikian, masalah kritis identitas golongan ataupun agama tidak perlu dikhawatir kan. Semua golongan yang telah bersepakat menerima asas tunggal ini masih tetap bisa bergiat, bahkan melakukan lobi untuk kepentingankepentingan khusus mereka. 6

SANG TIDAK PENARIK USAH GERBONG MUNAFIK! ITU Setelah Anda menolak gagasan negara Islam, bagaimanakah gambaran masyarakat Indonesia yang Anda inginkan? Yaitu masyarakat yang dijiwai oleh iman, yang menurut Pancasila itu, berketuhanan yang Maha Esa dan dituntun oleh ilmu-ilmu pengetahuan. Masyarakat yang demikian akan menjadi masyarakat yang dinamis. Artinya selalu mampu berbuat lebih baik hari ini daripada kemarin. Dalam masyarakat yang demikian, pemeluk agama Islam yang mayoritas, karena watak aktivisnya, akan memberikan kontribusi sebesar-besarnya. Kontribusi itu tidak dalam term yang ekslusivistik melainkan inklusivistik. [ ] 7