BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Asuransi memiliki konsep utama yaitu pengalihan dan penyebaran resiko. Asuransi sendiri sudah berjalan beriringan dengan eksistensi manusia. Dimulai dari masa berburu, dimana mereka berburu hewan dengan cara berkelompok hal ini dilakukan untuk mengurangi resiko kematian. Dizaman yang lebih modern, asuransi berawal dari sekumpulan pedagang yang suka berkumpul di kedai kopi milik Edward Lloyd yang berada di kota London, Inggris. Saat itu kegiatan ekspor impor baru dimulai antara kerajaan dan daerah-daerah koloni yang mulai mapan. Di kedai itulah para pedagang yang sekaligus sebagai pemilik kapal berkumpul untuk mencari asuransi terhadap barang dagangan mereka. Hal ini dilanjutkan dengan timbulnya sekelompok pemodal ventura yang bersedia membiayai sebagian biaya pelayaran dengan mengharapkan keuntungan yang akan diterima dari barang-barang bawaan hasil pedagang. Dengan demikian para pedagang tidak akan menanggung sendiri resiko yang kemungkinan akan timbul. Berkembang dari hal-hal tersebut, membuat manusia menyadari bahwa mereka tidak pernah terlepas dari adanya kemungkinan mengalami resiko. Resiko tersebut tidak hanya dalam hal perdagangan, melainkan juga dalam kehidupan atau kegiatan sehari-hari, sampai dengan hal kematian. 1
Usaha asuransi sendiri merupakan usaha jasa keuangan yang menghimpun dana masyarakat melalui pengumpulan premi asuransi, memberikan perlindungan kepada anggota masyarakat pemakai jasa asuransi terhadap kemungkinan timbulnya kerugian karena suatu peristiwa yang tidak pasti atau terhadap hidup atau meninggalnya seseorang.kesadaran masyarakat akan pentingnya asuransi sebagai salah satu bentuk perlindungan diri terhadap berbagai ketidakpastian berkembang pesat. Hal tersebut diduga disebabkan beberapa hal antara lain, meningkatnya pendidikan masyarakat, pendapatan masyarakat dan taraf kehidupan masyarakat.perkembangan terhadap kesadaran berasuransi tersebut haruslah didukung oleh keberadaan perusahaan-perusahaan asuransi yang profesional dan terpercaya. Pemerintah dalam rangka menyesuaikan dengan perkembangan yang terjadi dalam industri perasuransian nasional, melakukan penyesuaian secara menyeluruh terhadap ketentuan mengenai kesehatan keuangan Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi sebagaimana diatur dalam Keputusan Menteri Keuangan Nomor 424/KMK.006/2003.Dan dalam rangka lebih menjamin stabilitas kondisi keuangan perusahaanasuransi dan perusahaan reasuransi, maka pengaturan mengenaikesehatan keuangan perusahaan asuransi dan perusahaan reasuransi dalam Keputusan Menteri Keuangan Nomor 424/KMK.006/2003 dilakukan penyempurnaandiatur dalam Keputusan Menteri Keuangan Nomor 135/KMK.05/2005. Penyempurnaan tersebut khusus diterapkan pada bagian mengenai investasi. 2
Perusahaan asuransi menjalankan usahanya berdasarkan perjanjian. Perusahaan dan peserta masing-masing mempunyai hak dan kewajiban. Peserta asuransi atau tertanggung mempunyai kewajiban untuk membayar premi. Premi yang telah dibayarkan akan menjadi hak penuh perusahaan asuransi untuk memanfaatkannya. Dari premi yang telah dibayarkan, tertanggung mempunyai hak untuk mendapatkan uang pertanggungan atau klaim jika dikemudian hari terjadi musibah yang menimpanya, tentunya sesuai dengan syarat dan ketentuan yang telah disepakati diawal perjanjian. Kewajiban perusahaan asuransi adalah membayar klaim yang diajukan tertanggung atas musibah yang dideritanya. Namun jika tidak terjadi klaim, perusahaan asuransi tidak memiliki kewajiban untuk mengembalikan premi yang telah dibayarkan oleh peserta. Karena dalam asuransi konvensional, semua premi yang berasal dari tertanggung menjadi sepenuhnya milik perusahaan asuransi. Perusahaan dapat dengan bebas memanfaatkannya atau mengelolanya termasuk dalam bentuk berinvestasi. Sehingga tertanggung juga tidak berhak atas hasil investasi. Tujuan dari investasi dana tersebut adalah untuk menambah keuntungan perusahaan. Dana asuransi yang dapat digunakan untuk diinvestasikan terdiri dari dana yang berasal dari pemegang saham dan dana yang terkumpul dari peserta/anggota asuransi dalma bentuk premi. Dana-dana tersebut kemudian akan diinvestasikan ke berbagai instrument investasi yang disebut dengan kind of investment. Pengelolaan bisnis yang baik menghendaki dana-dana itu di investasikan dengan aman dan 3
menguntungkan. Orang-orang yang ahli dalam analisis investasi sangat penting bagi operasi perusahaan asuransi. Hasil dari investasi inilah nantinya akan kembali lagi pada dana pemegang saham dan dana yang terkumpul dari peserta/anggota asuransi. Pengembalian keuntungan dari hasil investasi tidak secara langsung kepada peserta/anggota asuransi. Keuntungan dari hasil investasi, yang berupa bunga dari hasil investasi dikembalikan kepada peserta/anggota asuransi bila ada klaim dari peserta/anggota asuransi. Sumber dana-dana perusahaan asuransi yang digunakan untuk membayar kerugian-kerugian/klaim anatra lain berasal dari modal yang telah disetor, surplus, dan premi yang telah dibayar di muka untuk jasa-jasa yang telah diberikan. Pendapatan atau hasil yang diterima peserta atau perusahaan didasarkan atas perjanjian dengan menggunakan sistem bunga. Dengan demikian, pendapatan dapat ditentukan di awal periode perjanjian dengan persentase bunga tertentu. Prinsip bisnis yang diterapkan pada asuransi konvensional atas dasar untung atau rugi. Perusahaan akan mendapatkan untung besar jika jumlah klaim yang terjadi sedikit dan kegiatan bisnisnya dari hasil berinvestasi berhasil, sementara nasabah/peserta akan mendapatkan presentase penghasilan tetap, tidak menjadi lebih besar. Sebaliknya, jika perusahaan mengalami banyak klaim dan kerugian pada investasi, perusahaan akan mendapatkan kesulitan. Namun, peserta atau nasabah tidak 4
akan merasakan kesusahan karena tetap akan mendapatkan penghasilan sebesar presentase yang telah ditetapkan di depan. Selain digunakan untuk membayar klaim kepada para nasabah, hasil dai investasi juga berguna sebagai instrumen penambah laba perusahaan. Laba/rugi perusahaan dipengaruhi oleh besarnya pendapatan dan beban yang harus dikeluarkan oleh perusahaan tersebut. Pendapatan perusahaan asuransi berasal dari pendapatan premi, hasil investasi, fee atau komisi yang didapat dari pihak lain. Sedangkan beban yang harus dikeluarkan oleh perusahaan asuransi diantaranya pembayaran klaim kepada tertanggung, biaya operasional, biaya pajak, dan lain-lain. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang terkait dengan hasil investasi perusahaan asuransi. Hal tersebut membuat penulis membuat penulis memilih judul : Pengaruh pendapatan premi, klaim, dan hasil investasi terhadap laba pada perusahaan asuransi kerugian. B. Perumusan Masalah Masalah-masalah yang ingin diteliti oleh penulis adalah : 1. Apakah pendapatan premi berpengaruh terhadap laba pada perusahaan asuransi? 2. Apakah klaim berpengaruh terhadap laba pada perusahaan asuransi? 3. Apakah hasil investasi berpengaruh terhadap laba pada perusahaan asuransi? 5
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian Berdasarkan latar belakang dan masalah penelitian, maka tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Menemukan bukti empiris pengaruh pendapatan premi terhadap laba pada perusahaan asuransi. 2. Menemukan bukti empiris pengaruh klaim terhadap laba perusahaan asuransi. 3. Menemukan bukti empiris pengaruh hasil investasi terhadap laba perusahaan asuransi. Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat antara lain; 1. Sebagai bahan acuan bagi perusahaan tentang hasil investasi yang akan dicapai dalam perusahaan asuransi. 2. Penelitian diharapkan dapat menambah pengetahuan yang lebih dalam tentang Asuransi Kerugian. 3. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan yang berguna sebagai landasan dalam mengadakan penelitian selanjutnya. 6