BAGIAN PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN PEGAWAI BIRO ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN KEMENTERIAN PERTANIAN-2017

dokumen-dokumen yang mirip
MANAJEMEN KARIR JABATAN FUNGSIONAL

IMPLEMENTASI PERMENPAN NOMOR 38 TAHUN 2014 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL ANALIS KETAHANAN PANGAN

RPP MANAJEMEN PPPK KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI

IMPLEMENTASI PERMENPAN NOMOR 38 TAHUN 2014 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL ANALIS KETAHANAN PANGAN

KEBIJAKAN UMUM FORMASI JABATAN FUNGSIONAL TERTENTU KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI

tentang - Dr.Sihabudin,SH.,MH - Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan

KABIJAKAN PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN JABATAN FUNGSIONAL (Persfektif UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN dan Peraturan

2 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara R

NO. 26 TAHUN 2016 ) 2/1/2017. Deputi Bidang SDM Aparatur Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, 2017

No pemberhentian dan pensiun, yang merupakan bagian yang terintegrasi dengan Sistem Informasi ASN. Manajemen PNS dalam Peraturan Pemerintah in

PEMBERHENTIAN TIDAK HORMAT PEGAWAI APARATUR SIPIL NEGARA

PEMBENTUKAN JABATAN FUNGISONAL TERTENTU DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

IMPLIKASI Penerapan PP Nomor 11 Tahun 2017 Terhadap Pengembangan Kompetensi Perencana

JABATAN FUNGSIONAL PENGELOLA PENGADAAN BARANG/JASA

MENUJU ASN YANG PROFESIONAL BERBASIS SISTEM MERIT MELALUI PENGUATAN JABATAN FUNGSIONAL

DISIPLIN ASN DENGAN BERLAKUNYA PP NOMOR 11 TAHUN 2017

PEGAWAI ASN PEGAWAI ASN PNS PPPK Berstatus pegawai tetap dan Memiliki NIP secara Nasional; Menduduki jabatan pemerintahan. Diangkat dengan perjanjian

A. TUJUAN DAN SASARAN REFORMASI BIROKRASI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA,

PENGANGKATAN PNS DALAM JABATAN FUNGSIONAL MELALUI PENYESUAIAN/ INPASSING (PERATURAN MENTERI PANRB NO. 26 TAHUN 2016 )

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KEBIJAKAN PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN JABATAN. FUNGSIONAL PENGAWAS SEKOLAH (Persfektif UU ASN dan RPP Manajemen PNS) Aba Subagja, S.Sos., M.AP.

PERATURAN BERSAMA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 39 TAHUN 2014 NOMOR 31 TAHUN 2014 TENTANG

-2- Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Un

Perencanaan Kebutuhan Pegawai ASN. Formasi ASN Berdasarkan UU No. 5 Tahun 2014

JABATAN FUNGSIONAL PENGELOLA PENGADAAN BARANG/JASA

RINGKASAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA

MASA DEPAN DIKLATPIM TINGKAT III DAN IV PASCA DISAHKANNYA UU APARATUR SIPIL NEGARA (ASN)

Peraturan...

PENGEMBANGAN KARIER PNS

- 3 - Pasal Jabatan

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PENYESUAIAN/INPASSING (PERATURAN MENTERI PANRB NO. 26 TAHUN 2016 )

2 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara R

PENGEMBANGAN DAN PENGUATAN SDM PENELITI SESUAI PERMENPANRB NO 26/2016 EKA YULIA WIDYANTI. Kepala Bidang Jabatan Fungsional SDM Aparatur

PERENCANAAN SDM APARATUR BERDASARKAN E FORMASI. KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI, April 2015

Jabatan Fungsional Peneliti pada era ASN

2016, No Peraturan Presiden Nomor 23 Tahun 2010 tentang Badan Narkotika Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 60); 4.

POKOK-POKOK SUBSTANSI JABATAN FUNGSIONAL APARATUR SIPIL NEGARA (ASN)

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokokpokok Kepegawaian (Lembaran Negara Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Nomor

DASAR HUKUM JABATAN FUNGSIONAL ANALIS KEPEGAWAIAN :

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG POLA KARIER PEGAWAI DI LINGKUNGAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL

KEBIJAKAN PENATAAN SDM & PENGANGKATAN DALAM JABATAN FUNGSIONAL MELALUI PENYESUAIAN/INPASSING

2017, No KEP/58/M.PAN/6/2004 tentang Jabatan Fungsional Penggerak Swadaya Masyarakat dan Angka Kreditnya; c. bahwa berdasarkan pertimbangan seb

GUBERNUR KEPULAUAN RIAU

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 28 TAHUN 2016 TENTANG

2016, No Birokrasi Nomor PER/219/M.PAN/7/2008 tentang Jabatan Fungsional Perkayasa dan angka Kreditnya; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 18 T

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

APARATUR SIPIL NEGARA

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG MANAJEMEN PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2018 TENTANG

- 1 - PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2015

2017, No BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Manajemen Pegawai Negeri Sipil adalah pengelolaan

PERBANDINGAN MATERI POKOK UU NO. 8 TAHUN 1974 JO UU NO. 43 TAHUN 1999 TENTANG POKOK-POKOK KEPEGAWAIAN DAN RUU TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA (RUU ASN)

PERATURAN BERSAMA MENTERI PERTANIAN DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 54/Permentan/OT.210/11/2008 NOMOR 23 A TAHUN 2008

KEPUTUSAN BERSAMA KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : 002/BPS-SKB/II/2004 NOMOR : 04 TAHUN 2004 TENTANG

Jabatan Fungsional Pustakawan Berdasarkan Permenpan dan RB Nomor 9 Tahun 2014

XXI. PRANATA HUMAS A. DASAR HUKUM

- 5 - (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1692).

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2015 TENTANG

2. Pegawai Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disebut Pegawai ASN adalah pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang

JABATAN FUNGSIONAL PENGELOLA PENGADAAN BARANG/ JASA

EMBAGA A LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA

XXII. STATISTISI A. DASAR HUKUM

2017, No Indonesia Tahun 2012 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5286); 4. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Ne

OUTLINE ANALIS KEUANGAN PUSAT DAN DAERAH

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2 Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang Majelis Permusya

KEBIJAKAN ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN

PENGANGKATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DALAM

PEMBINAAN TEKNIS TIM PENILAI PRANATA KOMPUTER - ADMINISTRASI

2018, No Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan Lemb

Kep. MENPAN No. 7/KEP/M.PAN/7/2003 Tentang JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS RADIASI

Diskusi Publik Regulasi JFP dalam kerangka UU ASN. Tim LIPI

MODUL DIKLAT ANALIS KEPEGAWAIAN TIM PENILAIAN ANGKA KREDIT JABATAN ANALIS KEPEGAWAIAN

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2004 TENTANG TUNJANGAN JABATAN FUNGSIONAL PRANATA KOMPUTER PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN BERSAMA KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA, TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN

KEPUTUSAN BERSAMA KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 003/KS/2003 NOMOR 25 TAHUN 2003 TENTANG

PENATAAN DAN PEMBINAAN SDM BIDANG KEMETROLOGIAN PADA KABUPATEN/KOTA (Impilkasi UU Pemda dan UU ASN)

ISU ADMINISTRASI PERKANTORAN. Oleh : MAYA MUTIA, SE, MM Analis Kepegawaian Pertama Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1997 tentang Dokumentasi Perusahaan (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 1997 Nomor 1

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 0100 TAHUN 2017

KEBIJAKAN PEMPROV BALI DALAM RANGKA PENGEMBANGAN KARIER PNS MELALUI JABATAN FUNGSIONAL PENGEMBANG TEKNOLOGI PEMBELAJARAN

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 72 Tahun : 2016

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA

PENGANGKATAN PNS DALAM JABATAN FUNGSIONAL PUSTAKAWAN MELALUI PENYESUAIAN/INPASSING

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR \0 TAHUN 2017 TENTANG RENCANA KEBUTUHAN PEGAWAI DAN FORMASI

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KETIMPANGAN GENDER DI 34 KEMENTERIAN

JABATAN FUNGSIONAL PUSTAKAWAN DAN REFORMASI BIROKRASI. Oleh Opong Sumiati. Dasar Hukum

MODUL PENGEMBANGAN KARIR PNS (PENELITI) Pusbindiklat Peneliti. Diklat Jabatan Fungsional Peneliti Tingkat Pertama

Transkripsi:

BAGIAN PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN PEGAWAI BIRO ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN KEMENTERIAN PERTANIAN-2017

DASAR HUKUM Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011 tentang Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen PNS Peraturan Kepala BKN Nomor 1 Tahun 2013 tentang Ketentuan Pelaksanaan PP 46 Tahun 2011

MANAJEMEN PNS Pengelolaan PNS untuk menghasilkan PNS yang: -Profesional -Memiliki nilai dasar -Etika profesi -Bebas dari intervensi politik -Bersih dari praktik KKN PENYUSUNAN DAN PENETAPAN KEBUTUHAN Pangadaan, Pangkat dan Jabatan, Pengembangan Profesi, Pola Karier, Promosi, Mutasi, Penilaian Kinerja, Penggajian dan Tunjangan, Penghargaan, Disiplin, Pemberhentian, Jaminan Pensiun dan hari Tua, Perlindungan Wajib disusun kebutuhan jumlah dan jenis jabatan PNS (JA, JF, JPT) Disusun untuk jangka waktu 5 tahun yang diperinci per 1 tahun, berdasarkan: - Hasil anjab dan ABK - Peta jabatan di masing-masing unit organisasi yang menggambarkan ketersediaan jumlah kebutuhan PNS untuk setiap jenjang jabatan

FUNGSI Pelaksana kebijakan publik Pelayan publik Perekat dan pemersatu bangsa TUGAS Melaksanakan kebijakan publik Memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia

DIISI DARI PEGAWAI ASN Jabatan Administrasi (JA) Jabatan Administrator (setara eselon III) Jabatan Pengawas (setara eselon IV) Jabatan Pelaksana (setara Eselon V atau Pelaksana) Jabatan Fungsional (JF) JF Keahlian: a) ahli utama b) ahli madya c) ahli muda d) ahli pertama JF Keterampilan: a) penyelia b) mahir c) terampil d) pemula Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) Jabatan Pimpinan Tinggi Utama (Eselon I); Jabatan Pimpinan Tinggi Madya (Eselon I); Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama (Eselon II).

PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI Proses penilaian secara sistematis yang dilakukan oleh pejabat penilai terhadap Sasaran Kerja Pegawai (SKP) dan Perilaku Kerja Penilaian Prestasi Kerja PNS dilaksanakan untuk mengevalusi kinerja PNS, yang dapat memberi petunjuk bagi pejabat yang berkepentingan dalam rangka mengevaluasi kinerja unit dan organisasi Penilaian Prestasi Kerja PNS dilaksanakan oleh pejabat penilai sekali dalam 1 (satu) tahun Penilaian Prestasi Kerja PNS ditetapkan setiap tahun pada awal Januari dan dinilai akhir Desember pada tahun bersangkutan atau paling lama akhir Januari tahun berikutnya.

Penilaian Prestasi Kerja PNS dilakukan dengan cara menggabungkan antara Unsur SKP dan Unsur Perilaku Kerja, yang terdiri dari : a. Sasaran Kerja Pegawai dengan bobot nilai 60% b. Perilaku kerja dengan bobot nilai 40% SKP adalah rencana kerja dan target yang akan dicapai oleh seorang PNS Perilaku Kerja adalah setiap tingkah laku, sikap atau tindakan yang dilakukan oleh PNS atau tidak melakukan sesuatu yang seharusnya dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan peundangundangan

1. Penilaian prestasi kerja pegawai untuk unsur perilaku kerja (aspek disiplin) belum sepenuhnya dilakukan sesuai dengan kriteria yang ditentukan.

RENTANG NILAI KRITERIA KETERANGAN 91 100 SANGAT BAIK SELALU MENTAATI KETENTUAN JAM KERJA 76 90 BAIK MENTAATI KETENTUAN JAM KERJA 61 75 CUKUP TIDAK MASUK ATAU TERLAMBAT MASUK KERJA DAN LEBIH CEPAT PULANG DARI KETENTUAN JAM KERJA TANPA ALASAN YANG SAH SELAMA 5 HARI KERJA SAMPAI 15 HARI KERJA 51 60 KURANG TIDAK MASUK ATAU TERLAMBAT MASUK KERJA DAN LEBIH CEPAT PULANG DARI KETENTUAN JAM KERJA TANPA ALASAN YANG SAH SELAMA 16 HARI KERJA SAMPAI 30 HARI KERJA < 50 BURUK TIDAK MASUK ATAU TERLAMBAT MASUK KERJA DAN LEBIH CEPAT PULANG DARI KETENTUAN JAM KERJA TANPA ALASAN YANG SAH LEBIH DARI 31 HARI KERJA

2 Penilaian kualitas/mutu pada penilaian sasaran kerja pegawai belum sepenuhnya memperhatikan kriteria yang ditentukan

PEDOMAN PENILAIAN KUALITAS /MUTU KRITERIA NILAI KETERANGAN 91-100 HASIL KERJA SEMPURNA, TIDAK ADA KESALAHAN, TIDAK ADA REVISI, DAN PELAYANAN DI ATAS STANDAR 76-90 HASIL KERJA MEMPUNYAI 1(SATU) ATAU 2 (DUA) KESALAHAN KECIL, TIDAK ADA KESALAHAN BESAR, REVISI, DAN PELAYANAN SESUAI STANDAR YANG TELAH DITENTUKAN DAN LAIN-LAIN 61-75 HASIL KERJA MEMPUNYAI 3 (TIGA) ATAU 4 (EMPAT) KESALAHAN KECIL, TIDAK ADA KESALAHAN BESAR, REVISI, DAN PELAYANAN CUKUP MEMENUHI STANDAR YANG DITENTUKAN DAN LAIN-LAIN 51-60 HASIL KERJA MEMPUNYAI 5 (LIMA) KESALAHAN KECIL DAN ADA KESALAHAN BESAR, REVISI, DAN PELAYANAN TIDAK CUKUP MEMENUHI STANDAR YANG DITENTUKAN DAN LAIN-LAIN 50 Ke bawah HASIL KERJA MEMPUNYAI LEBIH DARI 5 (LIMA) KESALAHAN KECIL DAN ADA KESALAHAN BESAR, KURANG MEMUASKAN, REVISI, DAN PELAYANAN DI BAWAH STANDAR YANG DITENTUKAN DAN LAIN- LAIN

3. Jabatan pada Sasaran Kerja Pegawai tidak sesuai dengan pemangku jabatan dan penugasan pegawai.

Contoh: Mita adalah seorang Agendaris pada data pemangku Jabatan dan Penugasan Pegawai, namun pada SKP tertulis jabatan Pengadministrasi dan Penyaji Data. Hal tersebut tentu akan mempengaruhi pada jenis kegiatan dan target yang akan dicapai.

4. Target kinerja pejabat fungsional angka kreditnya masih di bawah kebutuhan untuk kenaikan pangkat.

Contoh: Mawar adalah seorang Pranata Humas Muda (III/c). Dalam target angka kredit pada SKP adalah 7, padahal kebutuhan angka kredit setahun untuk naik pangkat normal (4 tahun) sesuai Permenpan adalah 25.

REKAPITULASI PENILAIAN PRESTASI KERJA LINGKUP DITJEN PKH 2015-2016 PENILAIAN 2015 2016 Sangat baik 160 121 Baik 2.079 1.890 Cukup 7 3 Kurang 0 1 Buruk 0 0 JUMLAH 19.613 18.948 Catatan: - Tahun 2015 (28 belum menyerahkan dan 1 TB) - Tahun 2016 (28 TB, 1 MPP, 1 pensiun, 3 sakit, 137 proses penyelesaian)

KERAGAAN PEMANGKU JABATAN KEMENTERIAN PERTANIAN STRUKTURAL 1.663 (8,50%) Es I = 16 Es II = 104 Es III = 421 Es IV = 1.084 Es V = 38 JUMLAH ASN KEMENTAN 19.571 FUNGSIONAL 7.818 (39,95%) Bid Pertanian (4.038) Non Bid. Pertanian (3.833) PELAKSANA 10.090 (51,56%) Jenis Jabatan Pelaksana/ Staff

Jumlah PNS Kementan yang BUP Tahun 2015-2023 BUP Per Tahun (2015 s.d 2023 Jumlah 2015 477 2016 811 2017 871 2018 951 2019 826 2020 1.012 2021 999 2022 852 2023 745 Jumlah Total 7.545

KEBIJAKAN PENYUSUNAN PETA JABATAN KEMENTERIAN PERTANIAN Pengembangan karir PNS Kementan diarahkan melalui jabatan fungsional sesuai beban kerja unit kerja organisasi. Proses pengambangan karir dimaksud dapat melalui pengangkatan (pertama kali, pengangkatan dari jabatan lain, penyesuaian/impassing). Untuk PNS yang melaksanakan tugas lainnya sesuai penugasan pimpinan diatur dengan keputusan pimpinan unit kerja eselon I, dan disesuaikan dengan formasi peta jabatan sesuai dengan jabatannya. Untuk jabatan fungsional yang tidak sesuai, pegawai yang bersangkutan sebaiknya dibebaskan dari jabatannya. Dilakukan perubahan pola pikir pegawai terhadap jabatan fungsional, khususnya tidak mengejar angka kredit/jenjang jabatan puncak saja, tetapi harus memiliki target kerja terukur sesuai butir kegiatan jenjang jabatan sesuai peraturan perundang-undangan (disesuaikan dengan SKP). 19

PERUBAHAN HARUS TERJADI -Terpaksa - Sukarela KEADAAN YANG LEBIH BAIK ASN PROFESIONAL Mampu melaksanakan tugas dan fungsinya dengan baik sesuai peraturan perundangundangan ALAT UKUR/ INDIKATOR Indeks Profesionaliatas ASN Menggabungkan instrumen dasar pengukuran Manajemen Kepegawaian Perhitungannya MENBERI INFORMASI: Posisi pada suatu masa Posisi setelah ada upaya Perlakuakn perbaikan pada masa yad Pengambilan Keputusan dalam menyusun rencana perubahan dan intervensi di bidang kepegawaian