MAKALAH. Oleh IWAN HERAWAN

dokumen-dokumen yang mirip
MAKALAH. Oleh NURDIANTI

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI BEBAS DENGAN STRATEGI MIND MAPPING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI I PURWOSARI TAHUN PELAJARAN

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK AKROSTIK TEMATIK DIKELAS V SDN BAKTI KENCANA

MAKALAH. Oleh ETI SUHARTINI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisa data dan pembahasan yang telah diuraikan pada

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN METODE FIELD TRIP PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 22 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2012/2013

MAKALAH. Oleh KARYATI

PERBEDAAN HASIL PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA ALAM DAN MEDIA GAMBAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 4 DARMA

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK FAST WRITING PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 14 GARUT TAHUN PELAJARAN 2011/2012

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bercerita merupakan salah satu bentuk kemampuan berbicara. Kegiatan

Menggunakan Teknik Cooperative Learning Tipe Jigsaw Pada Siswa Kelas V di SDN 1 Sindanglaya.

PEMBELAJARAN MENULIS KREATIF PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE SHOW NOT TELL DI MTs CAHAYA HARAPAN

Nama : Aris Jatnika Sujana NIM :

OLEH Vera Puspita Liangsari NIM ABSTRAK

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE SINEKTIK PADA SISWA KELAS VI SDN JAYARAGA 2 TAROGONG KABUPATEN GARUT TAHUN AJARAN 2011/2012

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS VIII MTs NEGERI PURWOREJO

BAB 1 PENDAHULUAN. Tujuan pengajaran sastra yang tercantum dalam kurikulum pengajaran

PENGGUNAAN TEKNIK WAWANCARA DALAM PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 CISURUPAN KABUPATEN GARUT TAHUN AJARAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA LINGKUNGAN ALAM PADA SISWA KELAS VIII MTs AL MU MIN PREMBUN TAHUN AJARAN 2014/2015

Ida Hamidah Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Kuningan

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut.

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF (KERJASAMA) DALAM MENULIS KREATIF NASKAH DRAMA PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 SINGAJAYA KABUPATEN GARUT TAHUN AJARAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA POSTER PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 5 PURWOREJO

HUBUNGAN PENGUASAAN DIKSI DENGAN KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 15 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

Vol. 1 No. 1 Th. Jan-Des 2016 ISSN: PENGEMBANGAN BUKU TEKS MENULIS PUISI KEINDAHAN ALAM SISWA KELAS VII

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS, KARANGAN NARASI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MELANJUTKAN CERITA DI KELAS V SDN SUKASENANG 1 BANYURESMI GARUT MAKALAH.

PENGARUH TUTORIAL DALAM PEMBELAJARAN GAMBAR BANGUNAN DI SMK N 3 YOGYAKARTA. Oleh : Irwansyah NIM ABSTRAK

MAKALAH. Oleh DEDE KOMALA

EFETIVITAS PENGGUNAAN METODE NATURE LEARNING DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PUISI

EFEKTIVITAS PENERAPAN TEKNIK BERCERITA BERPASANGAN DALAM PEMBELAJARAN MEMPARAFRASAKAN PUISI

ABSTRAK Siti Aisah NIM , Pengaruh Media Blog (Jurnal Online

MODEL PEMBELAJARAN CERITA PENDEK DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK DUA TINGGAL DUA TAMU DI KELAS VIII SMPN 2 KADUNGORA KABUPATEN GARUT TAHUN AJARAN

UJI COBA PENGGUNAAN PENDEKATAN INTEGRATIF DALAM PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI PADA SISWA KELAS 5 SDN KADUNGORA 1 GARUT MAKALAH.

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS GEGURITANDENGAN METODE OBJEK LANGSUNGSISWA KELAS X SMA NEGERI 2 KEBUMEN

NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MEMBACA AKROSTIX

PENERAPAN TEKNIK MENULIS FIKSI MINI DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN

SUWANGSIH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) SILIWANGI BANDUNG 2012

DANI KURNIA NIM

ISSN: Volume-3, Edisi-1, Maret 2016 Halaman 23-30

MAKALAH. Oleh : IMAS RAHMAYANTI

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI MEDIA LAGU DENGAN METODE SUGESTI IMAJINASI PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 4 GOMBONG TAHUN PELAJARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. berbahasa yang bersifat produktif dan keterampilan berbahasa yang bersifat

PENGGUNAAN TEKNIK PANGGIL PENGALAMAN DALAM UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA KELAS X SMA N 5 PURWOREJO

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 29

Pengaruh Metode Karyawisata Terhadap Kemampuan Menulis Puisi Siswa Kelas VII SMP Swasta Yapendak Tinjowan Tahun Pembelajaran 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. Mardwitanti Laras, 2014 Penerapan Teknik Parafrase dengan Pengandaian 180 Derajat berbeda dalam pembelajaran

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA WIDYA KUTOARJO

SUKARDI Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia

BAB V PENUTUP. bab sebelumnya dapat disimpulkan sebagai berikut. Pertama, penggunaan media

BAB 1 PENDAHULUAN. mencapai tingkat keberhasilan yang maksimal. Banyak orang yang sulit

Oleh: J U R I A H Guru SD Negeri Balagedog Kecamatan Sindangwangi Kabupaten Majalengka

M A K A L A H. Disusun oleh : WIWI WIYATI NIM

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK INKUIRI PADA SISWA KELAS IX

PEMBELAJARAN MENULIS SURAT DINAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE NUMBERED HEADS TOGETHER

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA BERITA SURAT KABAR PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 37 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016

PENINGKATAN KETEREAMPILAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN METODE KOLABORASI PADA SISWA MTs

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Mohammad Ali (1992:140) menjelaskan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa seseorang dapat mencerminkan pikirannya. Semakin terampil

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUANTUM WRITING

Penerapan Strategi 3M (Meniru, Mengolah, Mengembangkan) untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa dalam Menulis Poster

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI BEBAS MELALUI PENGGUNAAN METODE ESTAFET WRITING

RANI HANDAYANI NIM

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN METODE PENGAMATAN OBJEK LINGKUNGAN SEKOLAH SISWA SMA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SMP Negeri 3 Camba Kabupaten Maros. Data-data yang dianalisis adalah data

MODEL PEMBELAJARAN BERPIDATO DENGAN MENGGUNAKAN METODE MEMORITER PADA SISWA DI KELAS VIII SMPN 5 TAROGONG TAHUN AJARAN 2011/2012 MAKALAH

PEMBELAJARAN MENULIS ARGUMENTASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUANTUM LEARNING PADA SISWA KELAS X SMAN 14 GARUT TAHUN AJARAN MAKALAH

Kata kunci: menulis, paragraf argumentasi, student teams achievement division

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE KONSTRUKTIVISME DI KELAS V

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, SATISFACTION (ARIAS) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PUISI

Suci Lawati Sekolah Tinggi Keguruan Ilmu Pendidikan (STKIP) Siliwangi Bandung ABSTRAK

Pengaruh Penerapan Strategi Kecerdasan Majemuk terhadap. Kemampuan Menulis Puisi oleh Siswa kelas X SMA Negeri 1. Kisaran Tahun Pembelajaran 2013/2014

UJI COBA PEMBELAJARAN MENULIS NASKAH PIDATO BERDASARKAN MODEL PENUGASAN DI KELAS VI SDN SUKARAJA 2 KECAMATAN BANYURESMI KABUPATEN GARUT MAKALAH

Peningkatan Keterampilan Menulis Naskah Drama dengan Media Pembelajaran Video Stop Motion Untuk Siswa Kelas VIII A SMP N 1 Semanu

MODEL PEMBELAJARAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PETA PIKIRAN PADA SISWA KELAS IX SMPN 1 KADUNGORA KECAMATAN KADUNGORA

BAB 1 PENDAHULUAN. baca-tulis bangsa Indonesia. Budaya baca-tulis di Indonesia masih kurang

MAKAKALAH Oleh : Sari Napitapulu

BAB I PENDAHULUN. Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang terpadu dan

BAB IV HASIL PENELITIAN. Peneliti melaksanakan penelitian sebanyak lima kali pertemuan yaitu satu

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PERSUASI MENGGUNAKAN MEDIA POSTER PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MEMANFAATKAN TEKNIK BRAINWRITING PADA PESERTA DIDIK SD/MI KELAS V

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VIIE SMPK MARIA FATIMA JEMBER MELALUI TEKNIK PS3

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa seseorang dapat mencerminkan pikirannya. Semakin terampil

Oleh Beatriz Lasmaria Harianja Mara Untung Ritonga, S.S., M.Hum.,Ph.D. ABSTRAK

M A K A L A H. Disusun oleh : IRNA IRAWATI NIM

Oleh Rahmayanti Harahap

KETERAMPILAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN MEDIA POSTER SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA SWASTA BINTAN TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

ARTIKEL E-JOURNAL. Oleh Yayan Antono

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

M A S I D A H NPM PROGRAM STUDI PBS INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) SILIWANGI BANDUNG 2012

Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen dengan Strategi Copy The Master Melalui Media Audio Visual pada Siswa Kelas IX-C SMPN 2 ToliToli

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rizka Fauziah, 2013

EFEKTIVITAS METODE STAD (STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS SURAT DINAS

BAB III METODE PENELITIAN

UPAYA PENINGKATAN PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN DENGAN MENGGUNAKAN METODE KOLABORASI PADA SISWA KELAS X SEMESTER II SMA N 9 PURWOREJO

HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMAHAMI PUISI DENGAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 35 PADANG E- JURNAL ILMIAH YELCHI AMNUR NPM

BAB III METODE PENELITIAN. Setiyadi (2006: 125) menjelaskan bahwa desain penelitian merupakan rencana

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah suatu penelitian yang banyak dituntut

Transkripsi:

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK TARI BAMBU PADA SISWA KELAS VIII SMPN 1 SUKAWENING KABUPATEN GARUT TAHUN PELAJARAN 2011/2012 MAKALAH Oleh IWAN HERAWAN 10.21.1023 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) SILIWANGI 2012

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK TARI BAMBU PADA SISWA KELAS VIII SMPN 1 SUKAWENING KABUPATEN GARUT TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Oleh IWAN HERAWAN 10.21.1023 Program Studi Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia Sekolah Tinggi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Siliwangi Bandung 2012 ABSTRAK Penelitian ini beranjak dari permasalahan (1) bagaimanakah kemampuan menulis puisi siswa sebelum dan sesudah diberi perlakuan dengan menggunakan teknik Tari Bambu? (2) bagaimanakah kemampuan menulis puisi siswa sebelum dan sesudah diberi perlakuan dengan menggunakan teknik konvensional? (3) apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan menulis puisi siswa yang diberi perlakuan dengan menggunakan teknik Tari Bambu dan teknik konvensional? Penelitian ini bertujuan untuk (1) memperoleh deskripsi kemampuan menulis puisi siswa sebelum dan sesudah diberi perlakuan dengan menggunakan teknik Tari Bambu (2) memperoleh deskripsi kemampuan menulis puisi siswa sebelum dan sesudah diberi perlakuan dengan menggunakan teknik konvensionai (3) membuktikan ada atau tidaknya perbedaan yang signifikan antara kemampuan menulis puisi siswa yang diberi perlakuan dengan menggunakan teknik Tari Bambu dan teknik konvensional. Berdasarkan permasalahan di atas, peneliti mengajukan hipotesis (1) teknik Tari Bambu dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran menulis puisi (2) terdapat perbedaan yang signifikan pada tingkat kemampuan menulis puisi siswa antara teknik konvensional dengan teknik Tari Bambu. Untuk mencapai tujuan dan menguji hipotesis yang diajukan, penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen dengan menggunakan software SPSS versi 16.0 for windows dengan interval kepercayaan 95%. Keberhasilan pembelajaran terbukti dengan mcningkatnya kemampuan siswa kelas VIII SMP Negeri 29 dalam pembelajaran menulis puisi. Dari hasil perhitungan statistik, diperoleh nilai thitung (6,358) > ttabel (31,0.025) a dalah 2,042. Disamping menggunakan perbandingan thitung dengan tabel Perbandingan sig (2 -tailed) dengan a (0,025) juga dapat digunakan untuk mengukur perbedaan kelas eksperimen dan kelas kontrol yaitu Sig (2 -tailed) (0,000) < o (0,025). Dengan demikian dap at dikatakan bahwa teknik Tari Bambu tepat digunakan sebagai teknik pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan menulis puisi siswa secara signifikan. Kata Kunci : Menulis, Puisi, Tari Bambu PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Kemampuan menulis adalah kemampuan yang sulit untuk dipelajari. Dikemukakan pula oleh Nurgiyantoro (1995: 294) bahwa dibanding kemampuan berbahasa yang lain, kemampuan menulis lebih sulit dikuasai bahkan oleh penutur asli bahasa yang bersangkutan sekalipun. Hal ini disebabkan kemampuan menulis menghendaki penguasaan berbagai unsur kebahasaan dan unsur di luar bahasa itu sendiri yang menjadi isi karangan. Baik unsur bahasa maupun unsur isi haruslah terjalin sedemikian rupa sehingga menghasilkan karangan yang runtut dan padu. Menulis adalah keterampilan yang membutuhkan proses yang lama untuk mencapai tingkat keberhasilan yang maksimal. Banyak orang yang sulit menuangkan hasil pemikirannya ke dalam bahasa tulis. Seorang penulis seringkali terjebak dalam bahasa tulis yang menghasilkan banyak kata tetapi miskin makna. Tulisan yang dihasilkan banyak mengumbar kata tanpa memiliki koherensi yang berarti dengan maksud yang ingin disampaikan oleh penulis. Lebih lanjut Alwasilah (2003) menegaskan bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang menulis. Menulis dapat dipersepsikan sebagai bagian literasi budaya yang dapat dijadikan media pengembangan diri. Namun, kondisi objektif yang terjadi pada masyarakat

Indonesia hingga saat ini adalah masih membudayanya aliterasi yaitu masyarakat yang dapat membaca dan menulis tetapi tidak suka membaca dan menulis. Oleh karena itu, keterampilan menulis tampaknya perlu mendapatkan banyak perhatian. Kegiatan menulis terkadang dihadapkan pada kendala yang cukup serius. Adakalanya seseorang ingin sekali menulis namun semua itu selalu dirasakan gagal dan tidak mampu. Sulit sekali untuk menumbuhkan minat dan semangat budaya menulis khususnya pada pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah. Padahal tujuan dari pengajaran bahasa Indonesia adalah agar para siswa bisa terampil berbahasa, baik berkomunikasi secara lisan maupun tulisan. Oleh karena itu, peran guru menjadi sangat penting dalam upaya untuk mencapai tujuan tersebut dengan menggunakan teknik-teknik pembelajaran yang baik. Tanpa teknik pembelajaran yang baik, peran guru dalam pembelajaran menulis kurang bisa membangkitkan gairah dan kemampuan siswa dalam belajar menulis, khususnya keterampilan menulis puisi. Tentunya siswa akan merasa kesulitan dalam mengeluarkan gagasan dan imajinasi dengan pembelajaran menulis puisi yang hanya menerapkan teknik pembelajaran yang monoton. Ada beberapa hal yang membuat pembelajaran puisi menjadi kurang maksimal, yaitu (1) kegiatan menulis merupakan hal yang sulit dan menguras pikiran (2) kegiatan pembelajaran yang menjemukan membuat antusiasme siswa agak kurang terhadap pembelajaran puisi (3) siswa terjebak oleh hal -hal yang membatasi kreatifitasnya berupa kebakuan-kebakuan aturan (4) kesulitan pemilihan tema, diksi dan penggunaan majas sering menjadi kendala untuk menulis. Puisi merupakan salah satu media bagi seseorang untuk mencurahkan segala macam perasaan yang ada di benaknya (Sayuti:2002). Dengan meningkatkan kualitas pembelajaran menulis puisi dapat memperbesar minat siswa terhadap penyaluran segala bentuk emosi dalam bentuk rangkaian kata-kata yang indah. Remaja yang biasanya sering kali merasa kebingungan untuk mengekspresikan segala bentuk perasaan yang terpendam dalam jiwa mudanya. Dengan demikian, puisi bisa menjadi salah satu alternatif yang positif dalam menampung segala energi yang berlebih itu. Berdasarkan pemaparan di atas, peneliti berasumsi pembelajaran menulis puisi akan berjalan lebih baik lagi jika menggunakan teknik pembelajaran yang menarik minat siswa. Salah satu teknik yang dapat dipakai adalah teknik Tari Bambu. Sepanjang pengetahuan peneliti, belum pernah ada penelitian secara mendalam tentang pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan teknik Tari Bambu. Dengan menggunakan teknik Tari Bambu ini siswa dapat menuangkan imajinasinya dalam bentuk puisi dengan terlebih dahulu mendengarkan berbagai pengalaman orang lain. Informasi-informasi yang siswa dapat dari hasil penerapan teknik Tari Bambu tadi bisa menjadi sebuah inspirasi bagi siswa untuk mempermudahnya dalam menulis sebuah puisi. Oleh karena itu, untuk mengetahui teknik Tari Bambu ini dapat meningkatkan keterampilan menulis puisi siswa atau tidak, maka peneliti melakukan penelitian dengan mengambil sebuah judul MODEL PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK TARI BAMBU PADA SISWA KELAS VIII SMPN 1 SUKAWENING KABUPATEN GARUT TAHUN PELAJARAN 2011/2012. KAJIAN TEORI DAN METODE Pengertian Menulis Kata menulis mempunyai dua arti. Pertama, menulis berarti mengubah bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia menjadi tanda-tanda yang dapat dilihat. Kedua, kata menulis mempunyai arti suatu kegiatan mengungkapkan gagasan secara tertulis. Orang yang melakukan kegiatan ini disebut penulis dan hasil kegiatannya berupa tulisan. Menurut Nurgiyantoro dalam Widhi Nur Laila (2007:13) menulis adalah suatu bentuk sistem komunikasi lambang visual dengan mengungkapkan gagasan melaui media bahasa. Melalui menulis kita bisa mengubah pikiran dan perasaan ke dalam bahasa tulis dengan berbagai tanda dan lambang yang mewakili apa yang kita maksud. Lambang-lambang tersebut memiliki artinya sendiri-sendiri sehingga lambang yang sama mungkin saja bisa berbeda artinya. Menulis adalah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambaran grafik itu (Tarigan, 1985:21). Dari berbagai pengertian di atas, maka dapat peneliti simpulkan bahwa menulis adalah sebuah keterampilan berbahasa yang berproses dari pikiran dan gagasan seseorang sehingga dituangkannya dalam bentuk tulisan sebagai alat komunikasi tidak langsung. Teknik Tari Bambu Teknik belajar mengajar Tari Bambu merupakan modifikasi dari teknik Lingkaran Kecil Lingkaran Besar karena biasanya teknik lingkaran kecil lingkaran besar sulit untuk diterapkan dalam kelas karena teknik tersebut membutuhkan ruangan yang besar. Tidak ada cukup ruang di dalam kelas untuk membentuk lingkaran-lingkaran dan tidak selalu memungkinkan untuk membawa siswa keluar dari ruang kelas dan belajar di luar empat dinding ruang kelas. Kebanyakan ruang kelas di Indonesia memang ditata dengan model klasikal atau tradisional. Bahkan, banyak penataan tradisional ini bersifat permanen, yaitu

kursi dan meja sulit dipindahkan. Teknik ini diberi nama Tari Bambu, karena siswa siswa berjajar dan berhadapan dengan model yang mirip seperti dua potong bambu yang digunakan dalam Tari Bambu Filipina yang juga popular di beberapa daerah Indonesia. Dalam kegiatan belajar mengajar dengan teknik ini, siswa saling berbagi informasi pada saat yang bersamaan. Bahan pelajaran yang paling cocok digunakan dengan teknik ini adalah bahan yang membutuhkan pertukaran pengalaman, pikiran dan informasi antarsiswa. Salah satu keunggulan teknik ini adalah adanya struktur yang jelas dan memungkinkan siswa untuk berbagi dengan pasangan yang berbeda dengan singkat dan teratur. Selain itu, siswa bekerja dengan sesama siswa dalam suasana gotong royong dan mempunyai banyak kesempatan untuk mengolah informasi. Metode Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode eksperimen karena penelitian ini bertujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Desain penelitian di atas, menggunakan dua kelompok subjek penelitian, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok eksperimen mendapat dengan menggunakan teknik Tari Bambu sedangkan kelompok kontrol mendapat pembelajaran dengan menggunakan teknik tari bambu. Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini peneliti mengumpulkan data dengan cara sebagai berikut. 1. Studi Pustaka. Studi pustaka yaitu penelitian tentang sumber acuan dalam melakukan penelitian. 2. Observasi yaitu skala penilaian yang akan diisi oleh pengamat pada saat peneliti mengadakan proses belajar mengajar. 3. Tes. Nurgiantoro, 1983:25 berpendapat bahwa tes merupakan suatu cara untuk mendapatkan data dan nilai tentang prestasi siswa tersebut yang dapat dibandingkan dengan yang dicapai dengan teman-temannya atau nilai standar yang ditetapkan. Dalam penelitian ini, tes diberikan dua kali, yaitu tes awal dan tes akhir pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Tes awal yang diambil peneliti dalam mengetahui kemampuan dasar siswa dalam pembelajaran menulis puisi tidak menggunakan teknik Tari Bambu sedangkan tes akhir untuk mengetahui kemampuan siswa dalam pembelajaran menulis puisi setelah mereka diberi perlakuan dengan menggunakan teknik Tari Bambu. Data yang diperoleh pada penelitian ini bersumber dari tes dan nontes. HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi Kemampuan Menulis Puisi Siswa pada Tes Awal dan Akhir hasil analisis terlihat nilai sig (0,200 untuk metode Kolmogorov-Smirnov dan 0,331 untuk metode Shapiro-Wilk) a (5%), sehingga distribusi normal. Dari analisis di atas, dapat disimpulkan bahwa distribusi data untuk nilai tes awal kelas eksperimen adalah berdistribusi normal. hasil analisis terlihat nilai sig (0,122 untuk metode Kolmogorov-Smirnov dan 0,063 untuk metode Shapiro- Wilk) a (5%), sehingga distribusi normal. Dari analisis di atas, dapat disimpulkan bahwa distribusi data untuk nilai tes akhir kelas eksperimen adalah berdistribusi normal. normalitas baik dengan metode Kolmogorov-Smimov hasil analisis terlihat nilai sig (0,163 untuk metode Kolmogorov-Smirnov dan 0,116 untuk metode Shapiro- Wilk) a (5%), sehingga distribu si normal. Dari analisis di atas, dapat disimpulkan bahwa distribusi data untuk nilai tes awal kelas kontrol adalah berdistribusi normal. hasil analisis terlihat nilai sig (0,182 untuk metode Kolmogorov-Smirnov dan 0,237 untuk metode Shapiro- Wilk) a (5%), sehingga distribusi normal. Dari analisis di atas, dapat disimpulkan bahwa distribusi data untuk nilai tes akhir kelas kontrol adalah berdistribusi normal. Uji Hipotesis Jika data telah terdistribusi normal dan homogen, maka dilakukan pengujian perbedaan dua rerata dengan menggunakan uji-t. Uji-t yang dilakukan adalah uji-t setelah nilai Sig. (2 -tailed) didapat, maka

jika Sig. (2-tailed) < 0,05 ditolak, dengan kata lain terdapat perbedaan kemampuan menulis puisi antara kelas kontrol dan kelas eksperimen. Tabel Paired Sample Correlations menganalisis apakah ada hubungan antara nilai tes awal dengan nilai tes akhir. Pada tabel diatas terlihat bahwa korelasi nilai tes awal dengan nilai tes akhir kuat (0,387). Apabila dilihat nilai Sig (0,029) < a maka dapat disimpulkan bahwa korelasinya signifikan. SIMPULAN Simpulan Setelah melaksanakan semua kegiatan dalam penelitian ini, peneliti dapat menyimpulkan beberapa hal mengenai pengaruh penggunaan teknik Tari Bambu dan teknik tari bambu dalam pembelajaran menulis puisi pada siswa kelas VIII SMPN 1 Sukawening Kabupaten Garut. a. Kemampuan menulis puisi siswa kelas eksperimen sebelum menggunakan teknik Tari Bambu termasuk cukup baik dengan perolehan skor rata-rata tes awal sebesar 70,32. Kemampuan menulis puisi siswa setelah mendapat pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan teknik Tari Bambu berkategori baik, terlihat dari perolehan rata-rata tes akhir 79,47. Selisih hasil tes awal dan tes akhir pada kelas eksperimen sebesar 9,14. b. Kemampuan menulis puisi siswa kelas kontrol sebelum menggunakan teknik tari bambu termasuk cukup baik. Hal ini terlihat dari perolehan skor rata-rata tes awal sebesar 69,21 Kemampuan menulis puisi siswa setelah mendapat pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan teknik tari bambu berkategori cukup baik dengan rata-rata tes akhir sebesar 71,41. Selisih hasil tes awal dan tes akhir sebesar 2,19. c. Terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan menulis puisi siswa yang diberi perlakuan dengan menggunakan teknik Tari Bambu dan teknik tari bambu dengan nilai (6,358) > (31,0.025) adalah 2,042. Disamping menggunakan perbandingan dengan Perbandingan sig (2-tailed) dengan a (0,025) juga dapat digunakan untuk mengukur perbedaan kelas eksperimen dan kelas kontrol yaitu Sig (2-tailed) (0,000) < a (0,025). DAFTAR PUSTAKA Alwasilah, A Chaedar. 2005. Pokoknya Menulis. : Kiblat Buku Utama. Aminuddin. 1995. Pengantar Menulis Sastra. : Sinar Baru. Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta, Depdikbud. 2002. Karmts Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Djojosuroto, Kinayati. 2006. Pengajarcm Puisi, Analisis, Dan Pemahaman. : Nuansa. Gaffar, Muhammad Fafcry. 2005. Pedoman Penulisan Kenya Emiah. : Upi Press. Hidayat, Dini Mahardini. 2005. Pengembangan Pembelajaran Menulis Puisi dengan Menggunakan Teknik Denotatif-Konotatif Melalui Pendekatan Contekstual Teaching Learning. Laila, Widhi Nur. 2007. Penerapan Metode Imajinasi Dalam Pembelajaran Menulis Puisi Sebagai Upaya Meningkatkan Keterampilan Menulis Dekripsi. Skripsi pada FPBS UPI : tidak diterbitkan. Lie, Anita. 2004. Cooperative Learning: Mempraktikan Cooperative Learning Di Ruang-Ruang Kelas. Jakarta: Grasindo, Nurgiantoro, Burhan. 1995. Penttaian Dalam Pengajaran Bahasa Dan Sastra. Yogyakarta:BPFE. Pradopo, Rahmat Djoko. 2000. Pengpenelitian Pw/s/.Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Sayuti, Suminto. A. 2002. Berkenalan Dengan Puisi. Yogyakarta: Gama Media. Subana dan Sunarti. 2004. Strategi Belajar Mengajar Bahasa Indonesia: Berbagai Pendekatan, Metode, Teknik Dan Media Pengajaran. : Pustaka Jaya. Sudjana. 2001. Metode Statistika. : Tarsito. Sugiyono, 2007. Statistika Untuk Penelitian. : CV Alfebeta. Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. : CV Alfabeta. Tarigan, H. G. 1985. Prinsip-prinsip Dasar Sastra. : Angkasa. Tarigan, H. G. 1994. Menulis Sebagai Keterampilan Berbahasa. : Angkasa. Uyanto, S. S. 2000. Pedoman Analisis Data Dengan SPSS. Yogyakarta: Graha Ilmu. Waluyo, Herman J. 1987. Teori dan Menulis Pw'si. Jakarta: Airlangga