The Faculty of Occupation Bung Hatta University ABSTRACT

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS IV SDN 27 SAGO PESISIR SELATAN

Elia 1, Farida. F 1,Wirnita Eska 1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar,Fakultas Keguruan dan Ilmu PendidikanUniversitas Bung Hatta

Peningkatan Hasil Belajar Ipa Siswa Kelas V Dengan Menggunakan Metode Inkuiri. Zaiyasni PGSD FIP UNP Padang

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS BUNG HATTA PADANG

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENDEKATAN INKUIRI PADA PEMBELAJARAN IPA KELAS V SDN 07 TUIK BATANG KAPAS

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DI KELAS IV SD N 16 PADANG BESI DENGAN MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 03 SUAYAN TINGGI

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KEMAMPUAN MENALAR DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI MODEL PICTURE AND PICTURE

METODOLOGI PENELITIAN

NIA AMELIA NPM

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE JIGSAW DALAM PEMBELAJARAN IPA DI SDN 09 SUNGAI GERINGGING

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

MANAJEMEN PEMBELAJARAN PKN DENGAN MODEL PROBLEM BASED INTRODUCTION (PBI) BAGI SISWA SMK

INCREASED INTEREST IN STUDYING GRADE IIIA IN LEARNING SOCIAL STUDIES THROUGH THE TECHNIQUES OF ICE BREAKER IN SD KARTIKA 1-10 PADANG

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN MODEL INKUIRI DI SDN 04 KAMPUNG OLO PADANG

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENTS TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Abstract

Muhammad Rizal SMA Negeri 1 Lubuk Basung

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING DI SDN 20 KURAO PAGANG

TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

PENERAPAN PEMBELAJARAN INKUIRI DALAM MATERI PENGHANTAR PANAS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PADA SISWA KELAS VI SDN JAMBUWER 02 KAB

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PREDICTION GUIDE

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN SISWA KELAS IV SD

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh RANTI EFRIZAL NPM

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL TALKING STICK PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV DI SDN 10 SUNGAI SAPIH PADANG

PENINGKATAN AKTIVITAS SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI STRATEGI BERMAIN JAWABAN DI SDN 28 KARANG PAUH KABUPATEN PESISIR SELATAN

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Abstract

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan terutama pendidikan IPA di Indonesia dan negara-negara maju.

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWAKELAS V DALAM PEMBELAJARAN IPA DENGAN METODE EKSPERIMEN DI SD NEGERI 27 SUNGAI LIMAU

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau

Mukarromah et al., Penerapan Model Pembelajaran...

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN STRATEGI ACTIVE KNOWLEDGE SHARING DI KELAS V SD NEGERI 50 PADANG TONGGA

PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWAMELALUI METODE BERMAIN JAWABAN DALAM PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SDN 10 KOTO JUA KECAMATAN BAYANG

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL PENELITIAN

PROBLEM BASED LEARNING UNTUK PENINGKATAN

PENGGUNAAN PENDEKATAN DISCOVERY UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS III PADA PEMBELAJARAN IPA DI SDN 26 LUBUK ALUNG

PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MELALUI MODEL BERTUKAR PASANGAN DI SDN 02 ULAK KARANG SELATAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V DENGAN MODEL GUIDED TEACHING DI SD NEGERI 23 TAMPUNIK PESISIR SELATAN

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA SD MELALUI PENGELOLAAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV MELALUI STRATEGI INFORMATION SEARCH DI SDN 04 KAMPUNG OLO NANGGALO PADANG

Pendahuluan. Keywords: Mastery Learning, Student Activities, Result Of Learning

PENGGUNAAN TIPE STAD DENGAN MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS DI KELAS IV SEKOLAH DASAR

Surdani Yanti 1, Fazri Zuzano 1, Pebriyenni 1. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA SD KELAS III

PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL WORD SQUARE DI SDN 26 PELANGAI KECIL KABUPATEN PESISIR SELATAN

Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau ABSTRACT

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI STRATEGI INFORMATION SEARCH

MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HOREY PADA SISWA KELAS IV DI SDN 17 SUNGAI GERINGGING PARIAMAN

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan paparan mengenai pendidikan tersebut maka guru. mengembangkan seluruh potensi yang ada dalam dirinya.

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN STRATEGI INFORMATION SEARCH

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV A PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL SCRAMBLE DI SDN 03 KOTO PULAI PESISIR SELATAN.

Abstrak. Kata Kunci : Metode pembelajaran kooperatif tipe Think Pair and Share (TPS), aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa.

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS V.A PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta

PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DI SDN 20 PASAMAN

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN METODE GENERATIVE LEARNING DI SD NEGERI 10 TALANG SOLOK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN IPA DENGAN METODE DEMONSTRASI BERBANTU MEDIA GAMBAR PADA KELAS IV SDN LOMPIO. Oleh.

Tersedia online di EDUSAINS Website: EDUSAINS, 7 (2), 2015,

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS V-A PADA PEMBELAJARAN PKn DENGAN MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE SCRIPT DI SDN 01 KOTO BALINGKA

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SDN 1 PEKANBARU

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh: HUSNIDA NPM SKRIPSI. Ditulis untuk Memenuhi Salah satu Persyaratan

METODOLOGI PENELITIAN

Key Words: interest, participation, learning outcomes, articulation, Learning IPA

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VB MELALUI PENDEKATAN PAILKEM DI SDN 29 GANTING UTARA KOTA PADANG

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V-A DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 09 KAYU ARO KOTA PADANG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN PKn DENGAN METODE QUANTUM TEACHING DI SD NEGERI 32 LUBUK ALUNG. Erni, Nurharmi, Yulfia Nora

PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING LEARNING DI KELAS V SD NEGERI 05 PASAR

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Sekolah Dasar Kelas V SDN 045 Muara Jalai

Nia Amelia & Zulfa Amrina. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV A DENGAN MENGGUNAKAN MODEL GROUP INVESTIGATION DALAM PEMBELAJARAN IPS DI SDN 08 SURAU GADANG SITEBA PADANG

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF TIPE COURSE REVIEW HORAY

PENERAPAN METODE INKUIRI TERBIMBING DENGAN BENDA NYATA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PECAHAN SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN PARTISIPASI BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI STRATEGI QUANTUM TEACHING DI SDSN 06 KAMPUNG LAPAI PADANG

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING PADA SISWA KELAS V SDN 20 KURAO PAGANG PADANG

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI DI KELAS V SD NEGERI 16 LUBUK ALUNG

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta

PENINGKATAN PARTISIPASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN MODEL EXPLICIT INSTRUCTION DI KELAS V SDN 22 LUBUK ALUNG KAB PADANG PARIAMAN

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TERPADU

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Abstract

e-issn Vol. 5, No. 2 (2016) p-issn

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI DI KELAS V SDN 12 MUNDAM SAKTI KABUPATEN SIJUNJUNG

Darmawati, Imam Mahadi dan Ria Syafitri Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan PMIPA FKIP Universitas Riau Pekanbaru ABSTRACT

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Irmasuryani Abstract

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN MODEL PROJECT BASED LEARNING

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARANACTIVE KNOWLEDGE SHARINGUNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BERTANYA BIOLOGISISWA KELAS XI IPA 1 SMA NEGERI 1 NGEMPLAKTAHUN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY UNTUK MENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN TENTANG KEBEBASAN BERORGANISASI

Seniwati Pemanfaatan Media KIT Enzim dalam Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa Kelas XII IPA5 di SMAN I Bontonompo

PENERAPAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP KARTIKA 1-7 PADANG ARTIKEL OLEH: ZUMRATUN HASANAH

PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING DI KELAS V SDN 08 ULAK KARANG SELATAN

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA MELALUI METODE COOPERATIVE SCRIPT DI KELAS IV SDN 31 SUNGAI LIMAU KABUPATEN PADANG PARIAMAN

ARTIKEL PENELITIAN OLEH: RAHAYU OCTAVIA NPM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Machthumah et al., Penerapan Metode Inkuiri Terbimbing...

Eva Nursanti Guru SD Negeri 20 Sinapa Piliang. Abstract. Key Word: Learning result, cooperative s learning STAD'S type, Science, Elementary School

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 KUWARASAN TAHUN AJARAN 2013/2014

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR DAN KETERAMPILAN MENULIS SISWA KELAS VII

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Department of Chemistry Education Faculty of Teacher and Education University of Riau

Transkripsi:

IMPLEMENTATION STRATEGY FOR IMPROVING THE PROBLEM BASED LEARNING ACTIVITIES AND LEARNING OUTCOMES ON STUDENT LEARNING IN CLASS V IPA SDN 34 PADANG LUAR, TANAH DATAR DISTRICT Meli Zahara 1, Wince Hendri 2, Yulfia Nora 1 1 Program Studies Elementary School Teacher 2 Program Biology Education Studies The Faculty of Occupation Bung Hatta University ABSTRACT This study originated from the fact that the low activity and learning outcomes of students in science learning in class V SDN 34 Padang Affairs Tanah Datar District of propagation. Low activity seen in the ability of the student during the discussion, explaining and learning conclude that impact on student learning outcomes. To anticipate this, a class action research using problem-based learning strategy, and the strategy is an increase in activity to 100% of students in discussions, 84.62% in explaining learning and 92.31% in making conclusions and an increase in learning outcomes of 38.36 into 84.62. The results of the study imply that the problem-based learning strategy can enhance the activity and student learning outcomes in science learning in class V SDN 34 Padang Luar Tanah Datar District. Key word: Activities, Learning Outcome, strategy for improving the problem based learning activities LATAR BELAKANG MASALAH Proses pembelajaran IPA di Sekolah Dasar (SD) dituntut dapat mengaktifkan kemampuan berpikir, rasa ingin tahu, dan keterampilan siswa untuk menyelidiki alam sekitar (Depdiknas, 2006:484). Hal ini juga dipertegas oleh Marjono(dalam Susanto 2013:167) bagaimana mengembangkan rasa ingin tahu dan daya berfikir kritis mereka terhadap suatu masalah adalah usaha manusia dalam memahami alam semesta melalui pengamatan sasaran, serta menggunakan, prosedur, dan dijelasakan dengan penalaran sehingga mendapatkan suatu kesimpulan. Untuk itu, dalam penyajian materi pembelajaran IPA guru harus mampu menggunakan strategi yang tepat sehingga pembelajaran dapat berlangsung secara efektif dan efisien. Dalam Peraturan Pemerintah (PP) No. 19 Tahun 2005 Bab 1 Pasal

1 Ayat 6 (dalam Muchammad, 2009:2) dinyatakan: Upaya peningkatan kualitas pendidikan seharusnya dimulai dari peningkatan kemampuan dan keterampilan guru. Salah satu kemampuan dan keterampilan yang harus dikuasai guru adalah bagaimana merancang dan melaksanakan suatu strategi yang sesuai dengan tujuan atau kompetensi yang ingin dicapai. Lebih lanjut Sanjaya, (2006:213) menjelaskan dalam penerapan strategi ini, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menetapkan topik masalah, walaupun sebenarnya guru sudah mempersiapkan apa yang harus dibahas. Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa pemilihan strategi yang sesuai dengan tujuan kurikulum dan potensi siswa merupakan kemampuan dan keterampilan dasar yang harus dimiliki oleh seorang guru. Kualitas dan keberhasilan pembelajaran juga sangat dipengaruhi oleh kemampuan dan ketepatan guru dalam memilih dan menggunakan strategi pembelajaran tersebut sehingga dapat memperkuat minat belajar siswa dan mempertinggi hasil pembelajaran mereka. Dari hasil pengalaman penulis selama mengajar di Sekolah Dasar (SD) Negeri 34 Padang Luar kecamatan Rambatan kabupaten Tanah Datar, dalam proses pembelajaran IPA berlangsung, siswa terlihat pasif, sebagian siswa tidak memperhatikan guru dan sibuk dengan kegiatan sendiri, dan sebagian siswa ada juga yang keluar, jarang sekali siswa yang bertanya tentang materi yang dijelaskan guru. Ketika diberi pertanyaan, siswa tidak mampu menjawab pertanyaan tersebut, juga sebagian siswa kurang mampu menyimpulkan pelajaran. Oleh karena itu suasana pembelajaran IPA kelihatan kaku dan membosankan, sehingga pembelajaran IPAterasa kurang bermakna dalam pencapaian tujuan. sehingga berdampak pada hasil belajar ulangan semester I yang tidak mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan di sekolah. Waktu untuk mata pelajaran IPA pada kelas V SD ditempat peneliti mengajar diajarkan 2x seminggu dengan alokasi waktu 4x35 menit (70 menit) setiap minggu.

Dapat dibayangkan, dalam waktu yang terbilang panjang tentu siswa merasa sangat bosan jika kegiatan pembelajaran dilaksanakan secara monoton. Sementara siswa tidak melakukan aktivitas, kecuali mendengarkan penjelasan guru, sehingga mata pelajaran IPA menjadi mata pelajaran yang membosankan bagi siswa. Selain itu guru tidak menggunakan media dalam pembelajaran, dan metode pembelajaran yang di gunakan guru kurang bervariasi Metode ceramah cenderung membawa situasi kelas menjadi tegang karena menuntut siswa berkosentrasi penuh secara terus menerus dari awal sampai akhir. Akibatnya siswa menjadi lelah dan bosan sehingga aktivitas dan hasil belajar siswa rendah. Hal tersebut terbukti dengan hasil belajar siswa masih di bawah KKM yang ditetapkan di sekolah. Untuk mengatasi masalah yang dikemukakan di atas, guru harus mampu memilih strategi yang tepat, sehingga masalah tersebut dapat diatasi dengan baik. Strategi yang mampu membuat siswa merasa senang dengan apa yang diajarkan, serta lebih aktif dalam mengikuti pelajaran. Menurut Boud dkk (dalam wena(012:91), Strategi pembelajaran berbasis masalah merupakan suatau pendekatan pembelajaran dengan membuat konfrontasi kepada siswa dengan masalah-masalah berpikir kritis, kreatif, inovatif dalam pembelajaran IPA di kelas V SD adalah strategi pembelajaran berbasis masalah. Menurut Wena (2012:91), Strategi pembelajaran berbasis masalah adalah pembelajaran dengan menghadapkan siswa pada permasalahan-permasalahan praktis sebagai pijakan dalam belajar atau dengan kata lain siswa belajar melalui permasalahanpermasalahan. Berdasarkan permasalahan yang penulis kemukakan di atas, maka penulis meneliti tentang Pelaksanaan Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA di Kelas V SDN 34 Padang Luar Kecamatan Rambatan. TUJUAN PENELITIAN Tujuan dalam penetian ini adalah untuk mendeskripsikan :

1. Untuk mendeskripsikan peningkatan aktivitas siswa kelas V dalam berdiskusi materi pelajaran IPA melalui strategi berbasis masalah di SDN 34 Padang Luar. 2. Untuk mendeskripsikan peningkatan aktivitas siswa kelas V dalam menyimpulkan materi pada pembelajaran IPA melalui strategi berbasis masalah di SDN 34 Padang Luar. 3. Untuk mendeskripsikan kemampuan siswa dalam menjelaskan KD 5.1 mendeskrpisikan hubungan antara gaya gerak dan energi melalui percobaan (gaya gravitasi, gesek, dan magnet) peningkatan hasil belajar siswa kelas V padapelajaran IPA melalui strategi berbasis masalah di SDN 34 Padang Luar. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini berkenaan dengan Penelitian Tindakan Kelas yang mempunyai empat komponen yaitu, perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Penelitian ini direncanakan dari 2 siklus, setiap siklus dilakukan dua kali pertemuan, dan pada akhir setiap siklus dilakukan tes hasil belajar. Pada setiap pertemuan dilakukan pengama-tan terhadap aktivitas siswa dan aktivitas guru. Sebelum kegiatan penelitian dilakukan, peneliti terlebih dahulu melakukan observasi atau studi pendahuluan terhadap proses pembelajaran di SDN 34 Padang Luar Kecamatan Rambatan. Hal ini bertujuan untuk mengetahui permasalahan yang muncul khususnya pada pembelajaran IPA di kelas V. Studi pendahuluan dilakukan untuk mengamati proses pembelajaran di kelas. Dari studi pendahuluan akan terlihat permasalahan yang ada selama proses pembelajaran IPA. Selanjutnya peneliti dan teman sejawat merumuskan permasalahan yang akan diangkat sebagai permasalahan dalam penelitian, yaitu pelaksanaan pembelajaran berbasis masalah untuk meningkatkan aktifitas dan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA di kelas V SDN 34 Padang Luar Kecamatan Rambatan. 1. Perencanaan Sesuai dengan perumusan masalah hasil studi pendahuluan, peneliti bersama guru membuat rencana tindakan yang akan dilakukan. Tindakan itu berupa pembelajaran IPA dengan

menggunakan strategi Pembelajaran Berbasis Masalah. Kegiatan itu dimulai dengan merumuskan rancangan tindakan pembelajaran IPA berdasarkan pembelajaran yang dilaksanakan dalam kelas, yaitu dengan kegiatan berikut; a. Menetapkan jumlah siklus yaitu dua siklus, tiap siklus dilaksanakan dua kali pertemuan tatap muka. b. Menetapkan kelas yang dijadikan objek penelitian, yaitu kelas V SDN 34 Padang Luar Kecamatan Rambatan Kabupaten Tanah Datar. c. Menetapkan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang akan dilakukan penelitian. d. Menyusun perangkat pembelajaran, meliputi: 1)Rencana Pembelajaran, 2) Lembaran Kerja Siswa. 3) Menyususn lembar observasi aktivitas guru dan 4) Menyusun lembar observasi aktivitas guru. 2. Pelaksanaan Tahap ini dimulai dari pelaksanaan pembelajaran IPA di kelas V semester II tentang gaya gravitasi, gaya gesek dan gaya magnet dengan penerapan pembelajaran berbasis masalah sesuai dengan perencanaan. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus dilaksanakan dua kali pertemuan dengan materi yang berlainan sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah disusun. Kegiatan dilakukan oleh peneliti sebagai praktisi dan guru kelas tersebut sebagai observer. Praktisi melaksana-kan kegiatan pembelajaran di kelas berupa kegiatan interaksi antara guru dengan siswa dan siswa dengan siswa lainnya. Dengan menggunakan pembelajaran berbasis masalah dapat digunakan sebagai berikut: 1) Peneliti selaku praktisi melaksanakan pembelajaran IPA dengan penerapan pembelajaran sesuai dengan rancangan pembelajaran yang dibuat. 2) Teman sejawat selaku observer melakukan pengamatan dengan menggunakan lembar pengamatan. 3) Peneliti dan Teman sejawat melakukan diskusi terhadap tindakan yang dilakukan, kemudian melakukan refleksi. Hasilnya dimanfaatkan untuk perbaikan atau penyempurnaan selanjutnya.

Tahap pelaksanaan ini dilakukan dalam dua siklus dan masing-masing dilakukan sebanyak dua kali pertemuan, dan setiap siklus mempunyai kompetensi dasar yang sama yaitu mengidentifikasi gaya gravitasi. Fokus tindakan pada setiap siklus berupa penerapan pembelajaran berbasis masalah dalam pembelajaran IPA di kelas V semester II mengikuti langkah langkah berikut. Langkah Langkah Pembelajaran A. Pendahuluan 1) Menyiapkan kondisi kelas 2) Berdoa dan mengabsen siswa 3) Memotivasi siswa dengan melakukan pertanyaan 4) Menyampaikan tujuan pembelajaran 5) Membagi siswa ke dalam beberapa kelompok B. Kegiatan Inti 1) Tanya jawab untuk merumuskan masalah 2) Siswa menjawab pertanyaan yang diajukan guru berdasarkan pengetahuannya untuk merumuskan hipotesi 3) Membagikan LKS 1 dan 2 serta alat dan bahan untuk melakukan percobaan 4) Memperhatikan penjelasan guru tentang langkah-langkah kerja yang akan dilakukan dalam kelompok 5) Siswa melakukan percobaan sesuai dengan langkah-langkah yang ada dalam LKS 6) Perwakilan kelompok melaporkan hasil percobaan kelompok ke depan kelas dan kelompok lain menggapinya 7) Menarik kesimpulan yang tepat tentang percobaan yang telah dilakukan C. Penutup 1) Siswa di bawah bimbingan guru menyimpulkan pelajaran 2) Memberikan tindak lanjut 3. Pengamatan Pengamatan terhadap tindakan pembelajaran IPA di kelas V SDN 34 Padang Luar Kecamatan Rambatan dengan penerapan pembelajaran berbasis masalah dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Pengamatan dilakukan oleh kepala sekolah dan teman sejawat pada waktu praktisi (peneliti) melaksanakan tindakan kegiatan pembelajaran IPA. Dalam kegiatan ini peneliti dan teman sejawat mencatat dan mendokumentasikan semua indikator dari hasil

pengamatan pembelajaran. Keseluruhan hasil pengamatan dicatat dalam bentuk lembar pengamatan. Pengamatan dilakukan secara terus menerus mulai dari siklus I sampai dengan siklus II. Pengamatan yang dilakukan pada siklus I mempengaruhi penyusunan tindakan pada siklus II. Hasil pengamatan ini kemudian didiskusikan dengan teman sejawat dan kepala sekolah dan diadakan refleksi untuk perencanaan siklus berikutnya, namun apabila siklus kedua berhasil maka penelitian dihentikan. 4. Refleksi Refleksi diadakan setiap satu tindakan berakhir. Dalam tahap ini guru dan peneliti mengadakan diskusi terhadap tindakan yang baru dilakukan. Hal-hal yang didiskusikan adalah: (1) Menganalisis tindakan yang baru dilakukan, (2) Mengulas dan menjelaskan perbedaan rencana dan tindakan yang dilakukan, (3) Melakukan interferensi, pemaknaan, dan penyimpulan data yang diperoleh. Teknik Pengumpulan Data Teknik yang dipergunakan dalam pengumpulan data penelitian ini yaitu, 1. Observasi Observasi adalah suatu cara mengumpulkan data melalui pengamatan indrawi, dengan melakukan pencatatan terhadap gejala-gejala yang terjadi pada objek penelitian secara langsung di tempat penelitian. 2. Tes Suatu pernyataan atau tugas yang direncanakan untuk memeproleh informasi tentang trait (sifat) atau atribut pendidikan atau psikologik yang setiap butir pernyataan atau tugas tersebut mempunyai jawaban atau ketentuan yang dianggap benar. Instrumen Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa insrtumen untuk mengumpulkan data, yaitu: 1. Lembar observasi aktivitas guru 2. Lembar Observasi aktivitas siswa 3. Tes Hasil Belajar Teknik Analisis Data Data aktivitas guru = jumlah skor yang diperoleh x 100% Jumlah skor maksimal Data aktivitas siswa Jumlah siswa yang melakukan = indicator x100% Jumlah siswa seluruhnya Data hasil belajar

TB = S x 100% N HASIL PENELITIAN 1. Aktivitas guru dalam kegiatan pembelajaran Dari hasil penelitian pelaksanaan pembelajaran berbasis masalah pada pembelajaran IPA kelas V SDN SD N 34 Padang Luar terungkap bahwa guru membuat rancangan pembelajaran dalam bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Yang terdiri dari beberapa komponen yaitu: 1) Standar Kompetensi, 2) Kompetensi Dasar, 3) Indikator, 4) Tujuan Pembelajaran, 5) Materi pokok, 6) Kegiatan pembelajaran, 7) Media dan sumber, 8) Evaluasi. Berdasarkan perencanaan yang disusun pelaksanaan pembelajaran telah berhasil dilaksanakan sesuai dengan apa yang telah direncanakan, kenyataan ini didukung oleh hasil pengamatan aktivitas guru yang dilakukan oleh observer dengan menggunakan lembaran pengamatan. yang mana pada siklus I persentase yang diperoleh adalah 58,33%.. Hal ini menunjukkan bahwa keberhasilan aktivitas guru selama pembelajaran termasuk dalam kategori kurang. Kemudian dilanjutkan pada siklus II. Berdasarkan hasil pengamatan siklus I yang diperoleh, maka dilakukan perbaikan pada pembelajaran berikutnya atau perbaikan selama proses pembelajaran pada siklus II. Perbaikan-perbaikan yang dilakukan pada siklus II diantaranya: (a) Memperjelas penyampaian tujuan pembelajaran agar siswa lebih memahami materi yang akan di ajarkan. 2) Memperbanyak media (gambar) dan diberikan kepada semua anggota kelompok sehingga masing-masing anggota kelompok dapat membaca dan memahami isi gambar dengan baik. 3) Masingmasing siswa dalam kelompok melakukan percobaan untuk penyelidikan, sehingga semua siswa ikut terlibat aktif dalam pembelajaran. 4) Berusaha memaksimalkan pemakaian waktu dalam pembelajaran sesuai dengan rencana pembelajaran. 5) Lebih memotivasi siswa agar dapat ikut aktif berdiskusi dalam kelompok. Aktivitas guru dalam kegiatan pembelajaran siklus II secara umum telah berlangsung sesuai rencana yang telah disusun sebelumnya. Berdasarkan diskusi peneliti dengan teman sejawat selama pelaksanaan

pembelajaran ditemukan hal-hal sebagai berikut: a. Penyajian materi dengan menggunakan langkah-langkah strategi pembelajaran berbasis masalah sudah sesuai dengan perencanaan yang dibuat. b. Pemakaian waktu sudah dilakukan seoptimal mungkin sehingga sudah sesuai dengan perencanaan yang dibuat. c. Guru sudah mampu memotivasi siswa untuk bekerjasama dalam diskusi dan memberikan penghargaan kepada setiap jawaban yang diberikan siswa sehingga siswa semangat untuk belajar. d. Sebagian besar siswa sudah terlihat aktif terlibat dalam pembelajaran terutama saat melakukan diskusi kelompok. e. Siswa sudah memiliki rasa tanggung jawab dalam berdiskusi. Dalam kelompok hampir semua anggota ikut berdiskusi dalam menyelesaikan LKS. f. Siswa sudah memahami langkahlangkah pembelajaran berbasis masalah dengan baik sehingga pelaksanaan pembelajaran dapat terlaksana sesuai dengan waktu yang direncanakan. Pembelajaran mengidentifikasi gaya magnet terjadi di Indonesia pada siklus II peneliti telah berhasil melaksanakan pembelajaran dengan model pembelajaran berbasis masalah, kenyataan ini didukung oleh hasil pengamatan aktivitas guru yang dilakukan oleh observer, diperoleh adalah 91,67%. Hal ini menunjukkan bahwa keberhasilan aktivitas guru selama pembelajaran termasuk dalam kategori sangat baik. 2. Aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran Kegiatan pembelajaran pada siklus I, siswa terlihat kurang antusias mengikuti pembelajaran, hal ini terlihat dari hasil pengamatan aktivitas siswa diperoleh adalah 47,92%. Hal ini menunjukkan bahwa keberhasilan aktivitas siswa selama pembelajaran termasuk dalam kategori kurang kemudian dilanjutkan pada siklus II. Pada Kegiatan pembelajaran siklus II, siswa terlihat antusias dan bersemangat mengikuti pembelajaran, hal ini terlihat dari hasil pengamatan aktivitas siswa persentase yang diperoleh adalah 87,50%. Hal ini menunjukkan bahwa keberhasilan aktivitas siswa selama

pembelajaran termasuk dalam kategori sangat baik. Temuan penelitian ini membuktikan, aktivitas belajar ternyata sangat baik apabila kegiatan pembelajaran dilakukan dengan penerapan strategi pembelajaran berbasis masalah. Kegiatan pembelajaran tersebut memungkinkan siswa mengembangkan aktivitas dan kreatifitasnya dalam memperoleh pengetahuan, nilai dan sikap serta menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Dalam kegiatan pembelajaran yang diterapkan, terjadi keterlibatan fisik, mental dan sosial siswa dalam proses pembelajaran. Hasil lembaran observasi terhadap aktivitas siswa juga membuktikan, bahwa dengan penerapan strategi pembelajaran berbasis masalah pada pembelajaran IPA, siswa menjadi aktif dalam belajar, sehingga kecenderungan aktivitas siswa semakin meningkat. Hal ini terlihat dari kesungguhan siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung, siswa lebih memperhatikan, dan mencatat penjelasan guru, menanyakan bila tidak memahami, kritis, dan menghargai pendapat teman. Disaat melakukan aktivitas, terlihat dari kinerja siswa yang baik dalam berinteraksi dengan berbagai sumber belajar, mencobakan dan membuat tugas sendiri, disiplin dengan waktu dan aturan yang disepakati, serta aktif menanyakan bila terjadi kekeliruan dalam proses pengerjaan tugas dan percobaan. Peningkatan aktivitas belajar siswa tersebut tidak terlepas dari kegiatan pembelajaran yang dikembangkan guru. Hasil observasi guru memperlihatkan, bahwa guru berusaha mendorong siswa untuk aktif belajar dengan memberikan penguatan, mendorong siswa untuk bertanya, berinteraksi dengan sumber belajar. Aktivitas siswa dalam hal berdiskusi, menjelaskan dan menyimpulkan semakin meningkat dengan dilakukannya strategi pembelakaran berbasis masalah. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan aktivitas siswa dalam berdiskusi dari 53,85% menjadi 100%, menjelaskan dari 30,77% menjadi 84,62% dan menyimpulkan dari 38,46 menjadi 92,31%. Berdasarkan peningkatan tersebut dapat disimpulkan bahwa aktivitas

siswa dalam berdiskusi, menjelaskan dan menyimpulkan mengalami peningkatan dengan digunakan strategi pembelajaran berbasis masalah. Jadi penggunaan strategi pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatan aktivitas belajar siswa di kelas V dalam pembelajaran IPA. 3. Hasil belajar siswa Keberhasilan belajar siswa dapat dilihat dari hasil tes yang dilakukan pada setiap akhir siklus. Jumlah siswa kelas V SDN SD N 34 Padang Luar adalah 13 orang, dari analisis penelitian siklus I Persentase ketuntasan hasil tes belajar siswa baru mencapai 38,46%. Hasil tes belajar siswa pada pembelajaran IPA pada siklus II mengalami peningkatan dibandingkan dengan hasil tes pada siklus I yaitu 38,46% meningkat menjadi 84,62%. Hasil belajar merupakan tolak ukur yang dapat digunakan untuk menentukan tingkat keberhasilan siswa dalam menguasai suatu mata pelajaran. Hasil belajar yang diperoleh terjadi setelah proses pembelajaran sebagai akibat dari proses itu sendiri. Berkaitan dengan hasil belajar Sudjana (1999:2) menyatakan bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki pelajar setelah ia menerima pengalaman belajar. Dari pendapat di atas dapat dilihat bahwa belajar merupakan kegiatan yang sangat komplek sifatnya karena setelah belajar siswa akan memiliki keterampilan, pengetahuan dan sikap. Seorang siswa dikatakan telah mencapai hasil belajar jika pada dirinya telah terjadi perubahan tertentu melalui kegiatan pembelajaran. Agar hasil belajar dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkan guru harus memiliki kemampuan profesional. Guru harus dapat memberikan informasi yang jelas dan mudah diserap oleh siswa. Guru memberikan transformasi pengetahuan terhadap siswa sehingga yang diberikan guru dapat digunakan dalam pengetahuan yang lebih luas. Untuk itu guru harus menggunakan strategi pembelajaran yang efektif dan penggunaan media pembelajaran yang tepat. Kegiatan belajar dengan menggunakan bantuan media akan menghasilkan hasil belajar yang lebih baik dari pada tanpa bantuan media. Pembelajaran dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti motivasi,

kematangan, hubungan siswa dengan guru, kemampuan verbal, tingkat kebebasan, rasa aman, dan keterampilan guru dalam berkomunikasi. Oleh karena itu guru harus melakukan perbaikan dalam pelaksanaan pembelajaran dalam bentuk memberikan motivasi kepada siswa dalam pembelajaran. Dari analisis penelitian siklus II kemampuan siswa dan guru sudah berhasil dengan sangat baik. Dengan dilaksanakan percobaan melalui eksperimen pada tahap penyelidikan saat proses pembelajaran dapat meningkatkan motivasi dan minat siswa untuk belajar, di mana siswa akan mudah memahami materi pembelajaran dan dapat menyerapnya dengan baik, mudah diingat dalam waktu yang lama sehingga hasil belajar siswa dapat ditingkatkan, ini terbukti dengan meningkatnya hasil belajar siswa di bandingkan pada siklus I, dapat dilihat pada lampiran. Melalui penelitian ini membuktikan bahwa penggunaan strategi pembelajaran berbasis masalah dalam pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar siswa serta dapat mengembangkan kemampuan siswa, sesuai dengan pendapat Kunandar (2007:355) yang menyatakan bahwa: Pembelajaran berbasis masalah bukan hanya mengorganisa-sikan prinsip-prinsip atau keterampilan akademik tertentu, tetapi mengorgani-sasikan pengajaran di sekitar pertanyaan dan masalah yang kedua-duanya secara sosial penting dan secara pribadi bermakna bagi siswa. Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa dengan menerapkan strategi pembelajaran berbasis masalah dapat membuat siswa tertarik dan termotivasi untuk belajar. Hal ini berarti strategi pembelajaran berbasis masalah dapat digunakan oleh guru sebagai suatu strategi yang baik untuk diterapkan dalam proses pembelajaran sehingga dapat mencapai tujuan yang diinginkan serta dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan bagi siswa. SIMPULAN Dari hasil penelitian dan pembahasan ditemukan bahwa pembelajaran IPA dengan menggunakan strategi pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa di kelas V SDN 34

Padang Luar Kecamatan Rambatan. Untuk itu dapat disimpulkan bahwa: 1. Pembelajaran dengan strategi berbasis masalah dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam mendiskusikan pembelajaran IPA di kelas V SDN 34 Padang Luar Kecamatan Rambatan. Hal ini terbukti dengan adanya peningkatan aktivitas belajar dalam berdiskusi dari siklus I sebesar 53,85% menjadi 100%. 2. Pembelajaran dengan strategi berbasis masalah dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam menyimpulkan pembelajaran IPA di kelas V SDN 34 Padang Luar Kecamatan Rambatan. Hal ini terbukti dengan adanya peningkatan aktivitas belajar dalam menyimpulkan dari siklus I sebesar 38,46% menjadi 92,31%. Dan pembelajaran dengan strategi berbasis masalah dapat meningkatkan hasil belajar berdasarkan ketuntasan dari 5 orang atau 38,46% pada siklus I menjadi 11 orang atau 84,62% pada siklus II. 3. Pembelajaran dengan strategi berbasis masalah dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam menjelaskan pembelajaran IPA di kelas V SDN 34 Padang Luar Kecamatan Rambatan. Hal ini terbukti dengan adanya peningkatan aktivitas belajar dalam menjelaskan dari siklus I sebesar 30,77% menjadi 84,62%. SARAN Berdasarkan kesimpulan yang telah diperoleh dalam penelitian ini diajukan beberapa saran sebagai berikut: 1. Bagi Kepala Sekolah hendaknya dapat memotivasi dan membina guru-guru untuk menggunakan strategi pembelajaran berbasis masalah dalam pembelajaran di sekolah dan memantau proses pelaksanaannya. 2. Hendaknya strategi pembelajaran berbasis masalah dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif dalam pembelajaran IPA dan sebagai suatu pendekatan yang dapat digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa. 3. Diharapkan guru dapat melaksanaan strategi pembelajaran berbasis masalah dalam pembelajaran pada materi yang lain.

DAFTAR PUSTAKA Muchammad. 2003. Strategi Pembelajaran Berorentasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Susanto Ahmad. 2013. Teori Belajar Dan Pembelajaran Di Sekolah Dasar. Jakarta: : Kencana Prenada Media Group. Wena, Made 2009. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer Suatu Tinjauan Konseptual Operasional. Jakarta: Bumi Aksara.