BAB I PENDAHULUAN. pembangunan membutuhkan dana yang relatif besar. Dana yang diperlukan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah Indonesia kembali melakukan reformasi pajak dengan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. dunia perbankan semakin ketat. Tantangan di dunia perbankan akan semakin sulit

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan memegang peranan yang sangat penting dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. dan keuangan Indonesia karena dapat berfungsi sebagai intermediary institution

BAB 1 PENDAHULUAN. ekonomis di masa depan dan lain-lain (Suhardito et al, 2000).

BAB I PENDAHULUAN. (2001), Rahmawati, dkk., (2007) dan Nasution dan Setiawan (2007). Hasil penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Asia. Langkah yang ditempuh dalam menghadapi krisis moneter salah satunya

BAB 1 PENDAHULUAN. lintas pembayaran. Dalam Undang-Undang Perbankan Syariah Indonesia No. 21

BAB I PENDAHULUAN. dana maka diperlukan keputusan pendanaan yang tepat. Keputusan pendanaan

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan bank yang berupa penghimpunan dan penyaluran dana dapat

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan usaha di Indonesia yang semakin ketat saat ini mendorong banyak

BAB I PENDAHULUAN. dibeberapa perusahaan melalui pembelian surat-surat berharga yang. yang dibutuhkan dengan menawarkan surat-surat berharga tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam usaha pengelolaan perusahaan yang baik, pihak pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. terjadi perkembangan yang sangat pesat dari tahun-tahun sebelumnya. Hal

BAB I PENDAHULUAN. intermediasi, bank berperan penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. bank, maka dituntut adanya pelaksanaan usaha yang berkaitan erat dengan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat (investor) yang kemudian disalurkan kepada sektor-sektor yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kegiatan perekonomian suatu negara tidak lepas dari transaksi keuangan.

BAB I PENDAHULUAN. dan krisis moneter terjadi pada tahun yang memberikan dampak

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PUBLIK YANG MELAKUKAN MERGER DAN AKUISISI SELAMA DAN SESUDAH KRISIS MONETER

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

PENDAHULUAN. Banyak perusahaan yang berskala besar atau kecil akan. mempunyai perhatian besar di bidang keuangan, terutama dalam

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian suatu negara. Sebagai lembaga yang mengumpulkan dana dari

BAB 1 PENDAHULUAN. pelaksanaannya diatur dalam undang-undang perpajakan untuk tujuan. akan terlaksana dan target penerimaan pajak akan tercapai.

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA PT. BANK SYARIAH MEGA INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi suatu negara. Hal ini dikarenakan pasar modal mempunyai fungsi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia bisnis, sebuah perusahaan menjalankan kegiatan

BAB 1 PENDAHULUAN. kualitas aset memburuk, tidak mampu menciptakan earning dan akhirnya modal

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk membiayai kegiatan investasi serta memberikan fasilitas

BAB I PENDAHULUAN. ini berdasarkan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang perbankan yang

BAB I PENDAHULUAN. usaha selain bank. Di samping itu perkembangan pasar modal juga

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan yang dipublikasikan perusahaan go public pada Bursa Efek

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan nasional yang hendak dicapai negara Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dalam suatu perusahaan, laporan keuangan disusun oleh pihak manajemen

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang sedang berkembang di berbagai bidang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI

Accounting Analysis Journal

BAB I PENDAHULUAN. ketat. Hal ini disebabkan semakin banyaknya perusahaan yang berdiri dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Demi menjaga kelangsungan hidup usahanya, perusahaan harus menjalankan

BAB 1 Pendahuluan 1.1. Latar belakang masalah

PERANAN INFORMASI AKUNTANSI KEUANGAN SEBAGAI ALAT PENILAIAN KINERJA MANAJEMEN

BAB I PENDAHULUAN. menggalang pergerakan dana jangka panjang dari masyarakat (investor) yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia modern sekarang ini, peranan perbankan dalam memajukan

BAB I PENDAHULUAN. ringan pada tahun Krisis keuangan di Amerika Serikat yang bermula dari

BAB I PENDAHULUAN. sejak adanya Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah

BAB I PENDAHULUAN. peluang investasi karena banyak perusahaan berlomba-lomba meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. negara dalam membangun dan menggerakan roda ekonominya. pendek namun juga secara jangka panjang. Pentingnya kesehatan lembaga

BAB I PENDAHULUAN. suatu badan usaha terus-menerus memperoleh laba, ini berarti kelangsungan hidup

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan sarana yang digunakan untuk menghubungkan pihak-pihak yang berkepentingan

BAB I PENDAHULUAN. konsumen. Kesatuan yuridis merupakan badan usaha yang umumnya berbadan

BAB I PENDAHULUAN. dengan perusahaan yang menjual produk yang berbentuk jasa. Perbankan. dana, disamping menyediakan jasa-jasa keuangan lainnya.

ANALISIS PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK PADA PD. BPR BKK WONOGIRI KOTA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Dalam usaha pengelolaan perusahaan yang baik, pihak pihak yang. baik yang bersifat keuangan maupun non keuangan. Informasi keuangan

ANALISIS PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK

BAB I PENDAHULUAN. Dalam situasi perekonomian global sekarang ini, perusahaan melakukan

BAB I PENDAHULUAN. terkait penghitungan pajak. Kreditur, misalnya supplier dan pihak bank

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas perekonomian menjadi meningkat karena pasar modal menjalankan dua

BAB I PENDAHULUAN. mencari keuntungan sebesar-besarnya demi menyejahterakan karyawan dan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia atau go public pasti menerbitkan

BAB I PENDAHULUAN. karena itu, perencanaan diperlukan agar laba dapat dicapai dalam perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. bagi kelangsungan pembangunan Negara, khususnya di Indonesia. Dalam melaksanakan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. aman dan percaya untuk menanamkan investasi atau dananya di bank.

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan dan meningkatkan kinerjanya agar dapat tetap bertahan dalam

BAB I PENDAHULUAN. bagian yang integral dalam upaya deregulasi pemerintah. Tujuan utama

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana dengan pihak yang memiliki kekurangan dana. Dimana kegiatan. kepada masyarakat dalam bentuk pemberian kredit.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Di sebuah negara, pembangunan menjadi salah satu faktor penting

BAB I PENDAHULUAN. Modal sangat dibutuhkan perusahaan dalam rangka melancarkan kegiatan

BAB 1 PENDAHULUAN. Ketentuan Umum Perpajakan Pasal 1, pengertian Pajak adalah kontribusi

BAB I PENDAHULUAN. eksternal sehingga mampu bersaing pada tingkat global dengan lembaga

BAB I PENDAHULUAN. sebagai penggerak roda perekonomian suatu negara, fungsi bank sebagai

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software For evaluation only. BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS. aktiva, baik langsung maupun tidak langsung dengan harapan mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah telah memberikan beberapa kemudahan untuk dapat lebih

BAB I PENDAHULUAN. sektor perbankan mempunyai kekuatan dan peluang yang besar untuk

BAB I PENDAHULUAN. CAR (Capital Adequacy Ratio) adalah Rasio yang memperlihatkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada dasarnya pasar keuangan ( financial market) merupakan. pendek, dapat melakukan pada pasar uang ( money market), karena

BAB I PENDAHULUAN. satu periode tersebut. Ada berbagai manfaat dalam menyajikan keuangan di

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan merupakan inti dari sistem keuangan setiap negara. Untuk itu

ANALISIS RASIO PROFITABILITAS DAN LEVERAGE TERHADAP PREDIKSI LABA MASA DEPAN PADA PERUSAHAAN GO PUBLIC YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. bidang ekonomi yang sangat pesat, dimana negara-negara di seluruh dunia

BAB II LANDASAN TEORI. Istilah kinerja seringkali dikaitkan dengan kondisi keuangan perusahaan. Kinerja

BAB I PENDAHULUAN. Sektor perbankan merupakan salah satu sektor yang sangat penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. lurus dengan risiko yang diperoleh. Return setiap jenis asset akan dijadikan

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi seakan menjadi mata rantai yang harus di koneksikan oleh

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Era globalisasi telah menghapuskan batasan bagi perusahaan dalam melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan lain. Untuk dapat melakukan aktivitasnya dan dapat bersaing dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. membuat dunia usaha menjadi lebih kompetitif. Sehingga dengan adanya

BAB I PENDAHULUAN. bank. Uang sebagai salah satu produk bank setiap hari di gunakan oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. Pergerakan harga saham industri farmasi di Bursa Efek Indonesia mulai

BAB I PENDAHULUAN. melihat secara seksama perusahaan tersebut mempunyai laba/ pertumbuhan atas asetnya sehingga perusahaan tersebut dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. memaksimalkan nilai perusahaan. Fama (1987) menyebutkan bahwa nilai perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. efek. Pasar modal menjadi sesuatu yang penting dan sangat berharga. Pernyataan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Penelitian ini mengangkat isu tersebut karena beberapa alasan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Untuk menyelenggarakan pemerintah umum dan melaksanakan pembangunan membutuhkan dana yang relatif besar. Dana yang diperlukan tersebut semakin meningkat seiring dengan peningkatan kebutuhan pembangunan itu sendiri. Dalam upaya mengurangi ketergantungan sumber eksternal, pemerintah Indonesia secara terus menerus berusaha meningkatkan sumber pembiayaan pembangunan internal, salah satu sumber pembiayaan pembangunan internal adalah Pajak. Pajak merupakan penerimaan negara terbesar yang dipergunakan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan, pelayanan umum, dan pembangunan nasional. Misi utama Direktorat Jendral Pajak adalah misi fiskal yaitu menghimpun penerimaan pajak berdasarkan Undang-Undang Perpajakan yang mampu menunjang kemandirian pembiayaan pemerintah dan dilaksanakan secara efektif dan efisien. Untuk mewujudkan hal tersebut, pada tahun 2008 pemerintah Indonesia melakukan reformasi perpajakan setelah reformasi perpajakan tahun 2000. Menurut Radianto (2005) reformasi perpajakan tahun 2000 bertujuan dalam rangka eksistensi dan intesifikasi pengenaan pajak yang dilakukan dengan cara mencari objek pajak yang potensial dalam rangka menghimpun dana dan mendorong pemulihan perekonomian. 1

Salah satu cara yang dilakukan yaitu dengan menggunakan tarif berbeda pada wajib pajak perorangan dan wajib pajak badan. Disamping itu wajib pajak badan juga dikenakan lapisan pajak yang berbeda. Diharapkan dengan tarif pajak yang baru ini maka wajib pajak badan dapat lebih diuntungkan sehingga penerimaan dari wajib pajak badan lebih meningkat. Tindakan yang dilakukan pemerintah adalah melakukan perubahan Undang-Undang pajak baru yang berlaku mulai tanggal 1 Januari 2009, berlaku dua Undang-Undang pajak baru, yaitu UU no.28/2007 tentang ketentuan umum dan tata cara perpajakan, serta UU No.36/2008 tentang pajak penghasilan dan juga merupakan perubahan keempat atas UU No.7 tahun 1983 tentang pajak penghasilan. Dengan demikian, untuk pelaporan SPT tahunan PPh badan tahun 2009 yang akan berakhir pada tanggal 30 April 2010 nantinya harus sudah mengacu ke Undang-Undang No.36 tahun 2008. Berdasarkan Undang-Undang No.36 Tahun 2008 pasal 17 ayat (1b) diatur bahwa untuk Penghasilan Kena Pajak Wajib Pajak Badan Dalam Negeri dan Bentuk Usaha Tetap dikenakan tarif sebesar 28%. Dan tarif pajak Badan menjadi 25% yang mulai berlaku sejak tahun pajak 2010 (Pasal 17 ayat 2a). Diharapkan dengan tarif pajak yang baru, maka wajib pajak badan dapat lebih diuntungkan sehingga penerimaan dari wajib pajak badan lebih meningkat. Maka sudah selayaknya perpajakan harus mendapat perhatian yang serius dari pemerintah. Undang-Undang yang memberatkan dunia usaha, berdampak membuatnya usaha tidak dapat memperoleh laba secara maksimal dan konsekuensinya akan mengurangi pendapatan negara dari sektor pajak. Hal ini sejalan dengan literatur dibidang akuntansi manajemen yang menjelaskan bahwa pajak dapat mempengaruhi capital budgeting melalui tax effect dalam penentuan aliran kas, 2

pajak juga merupakan salah satu faktor utama dalam perencanaan sistem kompensasi manajemen (Blocher, Chen, dan Lin 1999). Reformasi perpajakan diduga membawa implikasi terhadap kinerja perusahaan, implikasi tersebut bisa bersifat positif maupun bersifat negatif (Mariwan dan Arifin, 2005). Jika reformasi perpajakan tersebut membawa dampak yang positif tentunya akan mampu meningkatkan kinerja keuangan perusahaan, sementara jika reformasi perpajakan tersebut membawa dampak yang negatif sebaliknya akan menurunkan kinerja keuangan perusahaan. Di sisi yang lain, pemerinah mengharapkan bahwa dengan adanya reformasi perpajakan tersebut kinerja perpajakan akan semakin baik, sehingga dengan semakin membaiknya kinerja perpajakan akan membawa dampak yang positif terhadap penerimaan pemerintah dari sektor perpajakan (Mariwan dan Arifin, 2005). Analisis kinerja perusahaan mencakup analisis rasio keuangan, dengan rasio-rasio keuangan tersebut kondisi dan posisi keuangan suatu perusahaan dapat diketahui. Rasio keuangan merupakan persentase sebagai hasil perbandingan antara pos perkiraan tertentu yang tercantum dalam laporan keuangan dalam perusahaan, yang terdiri dari neraca dan laba rugi. Hal tersebut diharapkan dapat membantu dalam menilai prestasi manajemen masa lalu dan prospeknya dimasa yang akan datang. Rasio tersebut dapat memberikan indikasi apakah perusahaan memiliki kas yang cukup untuk memenuhi kewajiban finansialnya, besarnya piutang yang cukup rasional, efisiensi manajemen persediaan, perencanaan pengeluaran investasi yang baik, dan struktur modal yang sehat sehingga tujuan memaksimumkan kemakmuran pemegang saham dapat dicapai. 3

Dengan menganalisa prestasi keuangan, seorang analis keuangan dapat menilai apakah manejer keuangan dapat merencanakan dan mengimplementasikan ke dalam setiap tindakan secara konsisten, dengan tujuan memaksimumkan kemakmuran pemegang saham. Disamping itu, analisis rasio keuangan juga dapat dipergunakan oleh pihak lain seperti bank. Melalui rasio keuangan, dapat digunakan sebagai perbandingan. Pertama, bisa membandingkan rasio keuangan suatu perusahaan dari waktu ke waktu untuk mengamati kecendrungan yang sedang terjadi. Kedua, bisa membandingkan rasio keuangan perusahaan dengan perusahaan lain yang masih bergerak pada industri yang relatif sama pada periode tertentu. Penilaian atau pengukuran kinerja adalah penentuan secara periodik tampilan perusahaan yang berupa kegiatan opersional struktur organisasi, dan karyawan berdasarkan sasaran, standar, dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya (Mulyadi, 1997). Selain itu juga termasuk berbagai rasio keuangan, yang dapat dipergunakan untuk melakukan penilaian kinerja keuangan sebuah perusahaan. Manfaat yang dapat diperoleh dari setiap rasio sangat ditentukan oleh tujuan spesifik analis. Lebih lanjut, rasio-rasio itu bukan merupakan kriteria yang mutlak. Rasio-rasio yang bermanfaat dapat menunjukan perubahan dalam kondisi keuangan atau kinerja operasi, dan membantu menggambarkan kecendrungan serta pola perubahan tersebut, yang pada gilirannya dapat menunjukkan kepada analis resiko dan peluang bagi perusahaan yang sedang ditelaah. Penelitian mengenai perubahan tarif pajak terhadap kinerja keuangan telah dilakukan oleh beberapa peneliti. Berdasarkan penelitian terdahulu mengenai analisis kinerja keuangan sebelum dan sesudah adanya reformasi perpajakan 2000 4

yaitu, Arifin (2005) yang mengambil objek penelitian badan usaha di wilayah kabupaten Sleman yang tepatnya adalah badan usaha yang berada di lingkungan kerja Kantor Pelayanan Pajak Yogyakarta. Denga periode penelitian tahun 1999 sampai dengan tahun 2002. Dengan hasil yang didapatkan yaitu kinerja keuangan perusahaan pada periode sebelum reformasi perpajakan 2000 lebih baik dibandingkan dengan sesudah reformasi perpajakan tahun 2000. Sedangkan dalam penelitian ini penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai kinerja keuangan sebelum dan sesudah adanya reformasi tahun 2008. Alasan peneliti menggunakan perusahaan perbankan karena perusahaan perbankan masih membutuhkan pengawasan yang ketat dan disiplin yang keras dari regulasi pemerintah, perbankan nasional masih bisa mengalami defisit pertumbuhan, untuk mendorong perkembangan perekonomian domestik memerlukan dukungan pembiayaan perbankan, sumber pendapatan perusahaan perbankan masih tergantung pada surat berharga dan sebagian besar bersumber dari obligasi dan bank-bank makin dipercaya masyarakat dalam bentuk peningkatan dana pihak ketiga. Kondisi perbankan di Indonesia diperkuat untuk meredam krisis yang akan datang. Langkah terbaik mengatasi krisis 2013 adalah secara konsisten mencegah kemungkinan terjadi guncangan. Caranya memastikan struktur ekonomi dan sektor keuangan selalu dalam kondisi kuat. Selain itu dalam memiliki strategi bisnis yang berlanjut. Bank Indonesia menempatkan hal ini dalam prioritas penting terutama disektor perbankan dengan porsi aset terbesar di sektor keuangan. Cara yang ditempuh adalah secara terus menerus memperkuat sektor perbankan dan meningkatkan efisiensi bisnis bank umum untuk menambah daya 5

tahan bank. Bank Indonesia akan meningkatkan kerangka kerja manajemen krisis secara komprehensif sebagai bagian protokol manajemen bisnis. 1.2 Rumusan Masalah Metode penelitian ini menggunakan penilaian tingkat kesehatan bank atau metode CAMEL yaitu Capital, untuk rasio kecukupan modal, Assets, untuk rasio kualitas aset, Management, untuk menilai kualitas manajemen, Earning, untuk rasio-rasio rentabilitas bank. Namun sesuai dengan kebutuhan penelitian ini rasio Liquidity tidak digunakan karena tarif pajak tidak mempengaruhi rasio tersebut. Adapun rumusan permasalahan penelitian ini sebagai berikut: 1. Apakah terdapat perbedaan signifikan Capital pada perusahaan perbankan yang go public di BEI sebelum dan sesudah diberlakukannya Tarif Pajak Tahun 2009? 2. Apakah terdapat perbedaan signifikan Capital pada perusahaan perbankan yang go public di BEI sebelum dan sesudah diberlakukannya Tarif Pajak Tahun 2010? 3. Apakah terdapat perbedaan signifikan Asset pada perusahaan perbankan yang go public di BEI sebelum dan sesudah diberlakukannya Tarif Pajak Tahun 2009? 4. Apakah terdapat perbedaan signifikan Asset pada perusahaan perbankan yang go public di BEI sebelum dan sesudah diberlakukannya Tarif Pajak Tahun 2010? 6

5. Apakah terdapat perbedaan signifikan Management pada perusahaan perbankan yang go public di BEI sebelum dan sesudah diberlakukannya Tarif Pajak Tahun 2009? 6. Apakah terdapat perbedaan signifikan Management pada perusahaan perbankan yang go public di BEI sebelum dan sesudah diberlakukannya Tarif Pajak Tahun 2010? 7. Apakah terdapat perbedaan signifikan Earning pada perusahaan perbankan yang go public di BEI sebelum dan sesudah diberlakukannya Tarif Pajak Tahun 2009? 8. Apakah terdapat perbedaan signifikan Earning pada perusahaan perbankan yang go public di BEI sebelum dan sesudah diberlakukannya Tarif Pajak Tahun 2010? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk menganalisis dan memberikan bukti empiris perbedaan Capital pada perusahaan perbankan yang go public di BEI sebelum dan sesudah diberlakukannya Tarif Pajak Tahun 2009. 2. Untuk menganalisis dan memberikan bukti empiris perbedaan Capital pada perusahaan perbankan yang go public di BEI sebelum dan sesudah diberlakukannya Tarif Pajak Tahun 2010. 7

3. Untuk menganalisis dan memberikan bukti empiris perbedaan Asset pada perusahaan perbankan yang go public di BEI sebelum dan sesudah diberlakukannya Tarif Pajak Tahun 2009. 4. Untuk menganalisis dan memberikan bukti empiris perbedaan Asset pada perusahaan perbankan yang go public di BEI sebelum dan sesudah diberlakukannya Tarif Pajak Tahun 2010. 5. Untuk menganalisis dan memberikan bukti empiris perbedaan Management pada perusahaan perbankan yang go public di BEI sebelum dan sesudah diberlakukannya Tarif Pajak Tahun 2009. 6. Untuk menganalisis dan memberikan bukti empiris perbedaan Management pada perusahaan perbankan yang go public di BEI sebelum dan sesudah diberlakukannya Tarif Pajak Tahun 2010. 7. Untuk menganalisis dan memberikan bukti empiris perbedaan Earning pada perusahaan perbankan yang go public di BEI sebelum dan sesudah diberlakukannya Tarif Pajak Tahun 2009. 8. Untuk menganalisis dan memberikan bukti empiris perbedaan Earning pada perusahaan perbankan yang go public di BEI sebelum dan sesudah diberlakukannya Tarif Pajak Tahun 2010. 1.4 Kegunaan Penelitian Dari tujuan penelitian yang telah disampaikan penulis, maka kegunaan penelitian ini adalah: 8

1. Menjadi masukan bagi pelaku bisnis dalam pembuatan laporan keuangan baik fiskal maupun komersial dan pengambilan keputusan. 2. Menjadi masukan bagi pihak Direktirat Jendral Pajak dalam memahami dampak perubahan Tarif Pajak Tahun 2009 dan perubahan Tarif Pajak Tahun 2010. 3. Menjadi masukan dan referensi bagi akademisi dan menambah khasanah pengetahuan mengenai prubahan Tarif Pajak Tahun 2009 dan perubahan Tarif Pajak Tahun 2010. 1.5 Sistematika Penulisan Untuk mengetahui gambaran dari skripsi ini dan agar mudah dalam memahaminya, maka disusun sistematika penulisan sebagai berikut: BAB I : PENDAHULUAN Bab ini membahas mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan, serta sistematika penulisan. BAB II : TINJUAN PUSTAKA Metode ini membahas teori-teori yang mendasari penelitian ini dan kerangka penelitian. BAB III : METODE PENELITIAN Bab ini membahas proses pemilihan sampel, pencarian data dan metodologi penelitian 9

BAB IV : ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Bab ini membahas mengenai pengolahan data, hasil dari analisis data serta pembahsannya BAB V : PENUTUP Bab ini berisi kesimpulan yang didapat dari hasil analisis data, keterbatasan dan saran bagi penelitian selanjutnya. DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN 10