BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada dekade terakhir ini perkembangan sektor pariwisata semakin pesat. Hal ini tentu saja membawa berbagai dampak terhadap kehidupan manusia. Salah satu aspek pendukung pariwisata adalah keberadaan hotel, cottage, rumah singgah dan hunian dengan fasilitas dan segala aktivitas yang terjadi didalamnya. Hal terpenting yang tidak bisa terhindarkan atas keberadaan dan aktivitas yang terjadi di hotel-hotel, restoran atau segala hal dalam dunia pariwisata, adalah ketersediaan akan air bersih. Persoalan akan muncul dari akibat penggunaan air bersih tersebut, yaitu terjadinya air buangan atau limbah cair. Keberadaan hotel dan pembangunan hotel baru, tentu saja akan menimbulkan dampak pada kehidupan masyarakat sekitarnya. Limbah cair ialah salah satu dampak yang ditimbulkan dan selalu menyebabkan munculnya berbagai permasalahan ekologi maupun sosial. Berbagai aktivitas manusia dapat menghasilkan limbah baik pada skala kecil (individu dan rumah tangga), skala menengah (industri kecil dan kota kecil) dan skala besar (industri menengah ke atas, industri besar dan kota besar). Limbah tersebut terbentuk karena aktivitas individual, kolektif ataupun akibat dari pelayanan publik. Ditinjau dari segi wujud maka limbah dapat dibedakan atas limbah cair, limbah padat dan limbah gas. 1
Pada prakteknya penanganan limbah sering mengalami kendala, terutama mahalnya pembangunan instalator pengolah limbah yang harus disediakan untuk dapat menghilangkan atau mengurangi kadar senyawa pencemar dan senyawa toksik. Dalam pemilihan lokasi, materi dan jenis instalasi pengolahan air buangan perlu pula didasarkan atas kelayakan dan memperhatikan adanya efisiensi hasil pengolahan sesuai standar. Selain itu juga perlu dipikirkan pula teknik operasi yang mudah dengan biaya operasional yang murah. Hotel Inna Garuda Yogyakarta merupakan lokasi yang dipilih dalam melakukan penelitian ini dengan pertimbangan bahwa Hotel Inna Garuda berada di daerah tujuan wisata yang cukup padat aktivitasnya di Kota Yogyakarta, sehingga diasumsikan persoalan limbah cair hotel tersebut layak dijadikan obyek penelitian. Yang dimaksud karakteristik limbah cair Hotel Inna Garuda adalah semua buangan yang berasal dari MCK (mandi, cuci, kakus), rumah tangga, kolam renang, tempat cuci pakaian, dan tempat cuci peralatan rumah tangga. Limbah cair yang belum diproses masih memiliki kadar limbah yang tinggi dan belum layak dibuang ke lingkungan. Sebelum dibuang ke lingkungan, limbah akan diolah melalui instalasi pengolahan air limbah, sehingga memenuhi syarat golongan bakumutu limbah cair sesuai dengan Keputusan Gubernur DIY No 157.A/KPTS/1998 mengenai limbah cair Hotel berbintang 3, 4, dan 5. 2
Limbah cair Inna Garuda mempunyai sifat fisik yang meliputi warna yang keruh akibat kandungan bahan organik yang terlarut, suhu yang tinggi akibat pengaruh air panas dari loundry dan kitchen, sistensi lebih kental akibat adanya lemak dan protein terlarut serta zat padat tersuspensi yang terdapat baik pada limbah effluen (sebelum proses) akibat adanya diterjen dari pencucian. Sifat kimia limbah cair hotel Inna Garuda meliputi ph yang cenderung basa akibat adanya bahan-bahan dinsinfektan dan bahan organik. Sifat biologi limbah cair hotel Inna Garuda meliputi kandungan bakteri patogen maupun bakteri non patogen, fungi, virus, yang kemungkinan besar berasal dari tempat pencucian dan poliklinik. Cara atau usaha yang dilakukan dalam pengendalian pencemaran untuk mengurangi ketergantungan pada teknologi dan kembali ke mekanisme yang bersifat alami (Back to Nature) yaitu dengan pemanfaatan komponen biologi yang ada. Komponen biologi yang digunakan adalah organisme hidup yang pemanfaatannya sebagai biofilter air limbah, bukanlah hal yang baru dilakukan. Misalkan menggunakan mikroorganisme hidup yang ditumbuhkan pada proses pengolahan limbah cair. Organisme yang digunakan haruslah memiliki morfologi serta karakteristik khusus yang sesuai untuk digunakan sebagai biofitter air limbah sehingga akan didapatkan suatu teknologi yang dapat mengelolah limbah secara alami dengan memperhatikan keseimbangan lingkungan. Sistem Modifikasi Biofilter merupakan salah-satu metode pengelolahan limbah yang menggunakan bantuan mikroorganisme untuk 3
dapat mengurangi kadar pencemar pada limbah cair. Ada banyak cara dalam sistem ini salah satunya adalah dengan mengandalkan mikroorganisme yang ditumbuhkan melekat dan membentuk flok-flok atau lapisan pada media padat seperti batuan atau potongan plastik, pada tempo waktu tertentu media tersebut dialiri limbah cair. Mikroorganisme yang ditumbuhkan adalah mikroorganisme yang berasal dari limbah itu sendiri. Sistem ini sangat efektif karena dari segi biaya yang murah dan penerapan teknologi sederhana. Secara operasional metode Modifikasi bio-filter ini lebih sederhana dari pada metode lumpur aktif, dengan kelebihannya yaitu penggunaan energi yang relatif lebih sedikit atau lebih hemat. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: Apakah metode Modifikasi Biofilter sebagai media aerobik mampu menurunkan BOD 5, COD, TSS, Suhu, dan menetralkan ph limbah cair hotel Inna Garuda? C. Tujuan Penelitian Untuk mengetahui apakah metode Modifikasi Biofiter dapat menurunkan BOD, COD, TSS, Suhun dan menetralkan ph limbah cair hotel Inna Garuda. 4
D. Manfaat Penelitian 1. Bagi masyarakat. Memberikan informasi kepada masyarakat bahwa metode Modifikasi Biofilter merupakan teknologi pengolahan limbah skala sederhana yang mudah dilakukan guna menurunkan kadar pencemar dalam air limbah rumah tangga. 2. Bagi Pengelola Instalasi Limbah Hotel. Dapat memberikan informasi kepada pihak manajemen hotel untuk digunakan sebagai rujukan dan alternatif pihan serta bahan pertimbangan dalam pengelolahan limbah cair perhotelan. 3. Bagi peneliti. Untuk menambah pengetahuan dan wawasan peneliti tentang proses pengelohan limbah cair sederhana dengan menggunakan metode Modifikasi Biofilter sebagai media bio-filter. 5