BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Tata Artistik Televisi adalah bagian dari krutelevisi, di beberapa stasiun televisi, Tata Artistik masuk kedalam Departemen Artistik atau Art Department. Di dalam departemen ini terbagi atas : Unit Dekorasi, Unit Properti, Unit Grafika, serta Unit Tata Rias dan Busana. Namun di beberapa stasiun televisi di Indonesia tidak selamanya seperti ini, misalnya unit grafika (grafis) di beberapa stasiun televisi justru bertanggungjawab pada post production manager. Sebenarnyaapa yang menjadi tanggungjawab seorang penata artistik adalah semua benda yang dilihat penonton saat menyaksikan sebuah film atau tayangan sebuah acara. Pembuat set, atau setting latar dari sebuah adegan / acara di televisi menjadi tanggung jawab pinata artistik. Sedikit berbeda dengan piñata artistic televisi, seorang art director dalam struktur perfilman, bekerja di bawah production designer secara langsung, dan di atas set designer dan berada dalam level yang sama dengan set decorator. Kewajiban mereka yang terbesar adalah berbagai aspek administrative dalam art department, seperti pembagian tugas dari setiap personel, penyiapan budget dan scheduling dan juga mengatur dan menjaga quality control. Biasanya juga bekerja sama dengan bagian yang lain, terutama bagian konstruksi, takheran karena tugasnya dalam membuat set dari sebuah adegan. Tugas dibagi dua yaitu, pre-produksi dan saat produksi. 1.1.1 Preproduction Melakukan bedah skenario. Ini untuk mengetahui semua set yang diperlukan untuk semua adegan yang termasuk dalam sebuah film, jadi setiap adegan, setiap percakapan yang mengaitkan pada sebuah keadaan (misal berbicara di sebuah bandara udara), maka art director harus mulai membuat list set apa saja yang diperlukan. 1
Merinci apa saja yang dibutuhkan. Jika sudah tau set apa saja yang dibutuhkan dalam membuat sebuah film, maka ia sudah dapat memulai membuat checklist benda benda apa saja yang dibutuhkan. Tak hanya properti yang kecil sebagai pemanis dari sebuah ruangan, namun juga set panggung atau apa saja yang membutuhkan konstruksi, disini jika merupakan produksi besar, art director bisa bekerja sama dengan bagian konstruksi. Bahkan di beberapa produksi film, makeup sampai wardrobe bisa menjadi salah satu tanggungjawab seorang art director untuk menyiapkannya. Misalnya saja, setting dari sebuah adegan adalah di tahun 1942 saat perang dunia kedua masih berkecamuk, ia harus dapat mencari property benda-benda yang mewakili tahun tersebut sampai kepakaian yang akan dikenakan oleh tokoh - tokohnya. Merinci budget yang dibutuhkan. Tentu saja setelah merinci apa saja yang dibutuhkan, ia juga perlu merinci budget yang harus dikeluarkan, jika memang budget terbatas, maka dengan sendirinya ia harus pintar pintar membagi budget sesuai dengan kebutuhan. Semakin ia pandai membuat set yang sesuai dengan aslinya dengan budget yang standar, maka namanya pun akan semakindi kenal. Adapun kegiatan dan tahapan tahapan pertemuan dari awal pembuatan preproduksi sampai produksi, sebagai berikut : 1.1.2 Production Film telah dimulai pembuatannya, maka tiap scene pun art director perlu ada dan berada didekat sutradara untuk memastikan gambar yang diambil sesuai dengan yang diharapkan, sesuai dengan scenario dan dalam tampakkan gambarnya pun terlihat nyata. Bisa saja ia ikut terlibat langsung, misalnya saja membetulkan tata letak set atau properti yang dirasa tidak pas dengan adegan yang dimaksud. Kegiatan ini terus diikuti oleh art director, mulai dari bongkar pasang set, sampai kepenataan set sepanjang pengambilan gambar masih berlangsung. 2
1.2 Tujuan, Sasaran dan Manfaat Kerja Praktik 1.2.1 Tujuan Kerja Praktik a. Memahami bagaimana prosedur piñata artistic dibidang Tata Artistik. b. Mengetahui skill dan kompetensi yang diperlukan untuk menjadi seorang Set Decorator. c. Serta belajar memahami setiap elemen elemen /set yang dibutuhkan dalam panggung. 1.2.2 Sasaran Kerja Praktik Seorang set decorator memiliki hubungan dan peranan sangat penting dalam proses merancang, mendesain, creator dari suatu panggung yang akan dibuat. Hubungan dan peranan tersebut meliputi seberapa memuaskan dekorasi dan tim - tim kreatif lainnya membuat sebuah ide untuk acara yang akan ditayangkan. Karena didalam dunia pertelevisian sebuah tatapanggung tidak terlalu diperhatikan tetapi panggung secara tidak langsung memberikan kesan dalam acara itu sendiri, dan dapat menjadi penarik perhatian penonton serta emosi yang diberikan kepada penonton. Jika sudah terciptakan konsep yang matang dari seorang Set Decorator, dan disampaikan dengan baik, maka akan terciptanya kekompakkan antar bagian - bagian yang terlibat dibidang tata artistik. Seorang Art Director dituntun untuk mendapatkan ide yang bisa menghidupkan suasana acara serta mengoperasikan program 3D Studio Max, Maya, 3D Studio dan lain-lain. Apabila Art Director tidak bisa menggunakan salah satu dari software diatas, maka Art Director, harus bisa menggambarkan efek 3D pada gambar 2D menggunakan software Adobe Photoshopatau Adobe Illustrator. Memikirkan bayangan cahaya matahari dan warna yang akan digunakan jika acara berada di Outdoor. 3
1.2.3. Manfaat Kerja Praktik Selama melakukan kerja praktik di Televisi Republik Indonesia (TVRI) banyak hal tentang keilmuan dalam bidang artistik yang saya dapat kan. Keilmuan tersebut tidak terbatas dari segi keilmuan desain tapi keilmuan tentang bagaimana kita bekerjasama antar tim kreatif di perusahaan tersebut. Keilmuan dari segi pengoperasian software mungkin sudah didapat dari materi atau pelajaran di Universitas, tetapi kreativitas yang dibutuhkan dalam panggung sangat bergantung disini. Membangun sebuah set untuk pertunjukkan acara telivisi bukanlah suatu pekerjaan yang mudah. Dimulai dari menterjemahkan ide/gagasan tim kreatif, membuat sketsa desain, membuat set desain, membuat maket, hingga membangun set itu sendiri. 1.3. Ruang Lingkup Kerja Praktik 1.3.1 Lokasi Kerja Praktik Lokasi tempat kerja praktik yang praktikum lakukan adalah sebuah perusahaan pertelevisian nasional yang bertempat di Jalan Gerbang Pemuda no. 8, Jakarta Pusat 10270 yang lokasinya tepat berseberangan dengan Gelora Bung Karno Senayan. Telepon/Fax : (021)5704720/(021)5733122 E-Mail Situs Web : humas@tvri.co.id : www.tvri.co.id 1.3.2 Jangka Waktu Pelaksanaan Kerja Praktik Penulis melaksanakan Praktik Kerja lapangan di Divisi Tata Artistik Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia (LPP TVRI) dengan waktu pelakasanaan selama dua bulan. Terhitung mulai dari tanggal 03 September 2014 sampai 03 November 2014. 4