BAB I PENDAHULUAN.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III PROSEDUR UMUM PERUSAHAAN

LAPORAN KERJA PRAKTIK TATA ARTISTIK LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK TELEVISI REPUBLIK INDONESIA JAKARTA

TATA ARTISTIK RISTIA KADIASTI


BAB IV HASIL KEGIATAN MAGANG

BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN

BAB II PROFILE PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. informasi, televisi juga merupakan sebuah sarana hiburan bagi masyarakat.

BAB IV HASIL KERJA PRAKTIK

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)

TATA ARTISTIK LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK TELEVISI REPUBLIK INDONESIA

BAB V PENUTUP. PROBLEMATIKA FORMAT PROGRAM SIARAN DAKWAH di JAWA POS. MEDIA TELEVISI (JTV) SURABAYA diperoleh beberapa kesimpulan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Televisi merupakan sarana hiburan free-to-air yang tidak sedikit masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. vindonesia ke-17 pada tanggal 17 Agustus Siaran langsung itu masih

BAB I PENDAHULUAN. hingga saat ini. Perkembangannya-pun sangat pesat. Misalnya resolusi TV

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Video Corporate Profile merupakan salah satu bentuk bagian media yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pertumbuhan Industri animasi 3D di Indonesia semakin hari semakin

Program. TatapMuka. Kode MK. Broadcasting A31415EL. Abstract. Kompetensi

PRAKTEK KERJA DI TVRI BAGIAN TATA ARTISTIK

Operasional Stasiun Penyiaran

STIKOM SURABAYA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia pertelevisian di Indonesia mulai marak sejak

BAB III TINJAUAN PUSTAKA. penjelasan-penjelasan mendetail beserta sumber-sumber teoritis yang berkaitan

TERMS OF REFERENCE/TOR Lomba desain produksi acara televisi & Lomba penulisan skenario Film TV 2009

Sekilas Tentang Pembuatan Film 3

Di sebuah produksi program acara terdapat kerabat kerja artistik produksi yang m engepalai para tukang yang bekerja dalam produksi set, yaitu...

CAHAYA HATI merupakan program acara Religi yang menyajikan program-program

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kerja Praktek

BAB 5 EVALUASI. 5.1 Camera Person

JUDUL UNIT : Membuat dan Merealisasikan Rancangan Pencahayaan

Kata Kunci: Marconi, Zworykin, Siaran tv, Chromakey, Komputer grafis.

: Teknik Produksi dan Penyiaran Program Pertelevisian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Editing Video Menggunakan Adobe Premiere Pro

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB V PENUTUP. UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN BROADCASTING

Modul ke: Divisi Produksi. Fakultas FIKOM. Andi Fachrudin, M.Si. Program Studi Broadcasting.

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA. Multimedia memiliki cakupan sangat luas, oleh sebab itu metode yang

BAB IV HASIL KERJA PRAKTEK

BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN

BAB I PENDAHULUAN. sampaikan. Dan Komunikasi juga bisa dilakukan secara langsung (tatap muka) maupun melalui

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II PROFILE PERUSAHAAN. Timur. Atau J berarti Jawa Pos. Karena nama perusahaan ini adalah PT. Jawa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Tahapan Proses Pembuatan Animasi / Pipeline

BAB IV PEMBAHASAN. Berdasarkan tinjauan pustaka pada bab dua, dalam kajian komunikasi. menurut Laswel terdapat lima unsur komunikasi.

BAB III. GAMBARAN UMUM RUMAH PRODUKSI dan PERLAKUAN PPN ATAS PENYERAHAN PRODUK RUMAH PRODUKSI

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Jurnal 19, mengenai strategi-strategi yang di lakukan crew-crew Binus tv dalam Jurnal

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB II PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

BAB II PROFIL TVRI.

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

Produksi suatu program acara terdiri atas tiga bagian utama, yaitu: 1. Praproduksi (perencanaan) 2. Produksi (eksekusi program out door/in door) 3.


BAB 1 PENDAHULUAN. sinematografi, memanfaatkan pencahayaan dan lensa serta sense of art yang

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Produksi merupakan tahap lanjutan dari tahap pembuatan video dokumenter,

BAB IV HASIL KERJA PRAKTEK

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai penerima siaran gambar bergerak beserta suara, baik itu

BAB I PENDAHULUAN. disesuaikan dengan karakteristik serta viewing-habbit masyarakat

BAB I DEFINISI OPERASIONAL. Seni merupakan salah satu pemanfaatan budi dan akal untuk menghasilkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. adalah tipe penelitian deskriptif, dengan pendekatan kualitatif.

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian skripsi ini, tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian

BAB I PENDAHULUAN. menyuguhkan berbagai acara menarik yang dimiliki oleh masing-masing channel

REVISI TUGAS PENYUNTINGAN DIGITAL II PREVIEW KARYA TUGAS AKHIR AUDIO VISUAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Menulis Skenario Drama. Modul ke: 15FIKOM. Fakultas. Andi Fachrudin, M.Si. Program Studi Broadcasting

BAB I PENDAHULUAN. tetapi bisa juga melalui wadah media seperti majalah, koran, internet, radio dan

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Pada Bab IV ini membahas tentang bagaimana penerapan elemen-elemen. rancangan karya terhadap pengembangan film pendek ini.

BAB II KAJIAN TEORITIS

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta BAB V KESIMPULAN

BAB IV PELAKSANAAN KULIAH KERJA MEDIA

LAMPIRAN. Penulis: Apa yang menjadi peran dan tanggung jawab penata kamera dalam

BAB IV PENGALAMAN KERJA PRAKTEK

BAB II KERANGKA TEORI DAN FOCUS OF INTEREST. jumlahnya sangat banyak dan jenisnya sangat beragam. Pada dasarnya apa

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Tugas karya akhir atau program sebelumnya. 1. Wisata Malam *Traveling ke tempat tempat yang eksotis

BAB I PENDAHULUAN. tertentu, yang akhirnya semakin meningkat kebutuhan-kebutuhan hidup. meningkat seiring perkembangan zaman.

Manajemen Produksi Pertunjukan Studi Kasus: Pementasan

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pada dasarnya masyarakat adalah penggarap informasi. kebutuhan semata tetapi sudah menjadi keharusan bagi masyarakat luas.

BAB I PENDAHULUAN. game berjalan beriringan, dan para desainer saling bersaing secara kreatif. Fakta

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB 1 PENDAHULUAN. mengemukakan bahwa kita berkomunikasi terutama untuk menyatakan dan

Produksi Iklan Audio _ Visual

BAB I PENDAHULUAN. meresap banyak informasi secara langsung dari media. berubah sesuai dengan situasi yang berlaku. 2 Komunikasi mengacu tindakan

BAB III DATA DAN ANALISA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sebuah kenyataan yang dipercaya benar adanya, meski mungkin hanya ilusi

PERANCANGAN GEDUNG FAKULTAS TEKNIK UNSRAT DENGAN PERSPEKTIF ANIMASI 3D

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Cintya Iftinan, 2014 Manfaat Hasil Belajar Costume Performing Art Sebagai Kesiapan Menjadi Costume D esigner

BAB I PENDAHULUAN. konsumen itu untuk mempromosikan produk perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya zaman ke arah modern membuat kepopuleran ludruk

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kepentingan seluruh lapisan masyarakat. Setelah TVRI sebagai televisi pertama,

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN. Metodologi dan Perancangan Karya dalam laman ini, penulis akan

BAB I PENDAHULUAN. satu sumber informasi yang bersifat satu arah, linear communication.

TUGAS PENYUNTINGAN DIGITAL II REVIEW KARYA AUDIO VISUAL TAUHID DALAM HATI

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Tata Artistik Televisi adalah bagian dari krutelevisi, di beberapa stasiun televisi, Tata Artistik masuk kedalam Departemen Artistik atau Art Department. Di dalam departemen ini terbagi atas : Unit Dekorasi, Unit Properti, Unit Grafika, serta Unit Tata Rias dan Busana. Namun di beberapa stasiun televisi di Indonesia tidak selamanya seperti ini, misalnya unit grafika (grafis) di beberapa stasiun televisi justru bertanggungjawab pada post production manager. Sebenarnyaapa yang menjadi tanggungjawab seorang penata artistik adalah semua benda yang dilihat penonton saat menyaksikan sebuah film atau tayangan sebuah acara. Pembuat set, atau setting latar dari sebuah adegan / acara di televisi menjadi tanggung jawab pinata artistik. Sedikit berbeda dengan piñata artistic televisi, seorang art director dalam struktur perfilman, bekerja di bawah production designer secara langsung, dan di atas set designer dan berada dalam level yang sama dengan set decorator. Kewajiban mereka yang terbesar adalah berbagai aspek administrative dalam art department, seperti pembagian tugas dari setiap personel, penyiapan budget dan scheduling dan juga mengatur dan menjaga quality control. Biasanya juga bekerja sama dengan bagian yang lain, terutama bagian konstruksi, takheran karena tugasnya dalam membuat set dari sebuah adegan. Tugas dibagi dua yaitu, pre-produksi dan saat produksi. 1.1.1 Preproduction Melakukan bedah skenario. Ini untuk mengetahui semua set yang diperlukan untuk semua adegan yang termasuk dalam sebuah film, jadi setiap adegan, setiap percakapan yang mengaitkan pada sebuah keadaan (misal berbicara di sebuah bandara udara), maka art director harus mulai membuat list set apa saja yang diperlukan. 1

Merinci apa saja yang dibutuhkan. Jika sudah tau set apa saja yang dibutuhkan dalam membuat sebuah film, maka ia sudah dapat memulai membuat checklist benda benda apa saja yang dibutuhkan. Tak hanya properti yang kecil sebagai pemanis dari sebuah ruangan, namun juga set panggung atau apa saja yang membutuhkan konstruksi, disini jika merupakan produksi besar, art director bisa bekerja sama dengan bagian konstruksi. Bahkan di beberapa produksi film, makeup sampai wardrobe bisa menjadi salah satu tanggungjawab seorang art director untuk menyiapkannya. Misalnya saja, setting dari sebuah adegan adalah di tahun 1942 saat perang dunia kedua masih berkecamuk, ia harus dapat mencari property benda-benda yang mewakili tahun tersebut sampai kepakaian yang akan dikenakan oleh tokoh - tokohnya. Merinci budget yang dibutuhkan. Tentu saja setelah merinci apa saja yang dibutuhkan, ia juga perlu merinci budget yang harus dikeluarkan, jika memang budget terbatas, maka dengan sendirinya ia harus pintar pintar membagi budget sesuai dengan kebutuhan. Semakin ia pandai membuat set yang sesuai dengan aslinya dengan budget yang standar, maka namanya pun akan semakindi kenal. Adapun kegiatan dan tahapan tahapan pertemuan dari awal pembuatan preproduksi sampai produksi, sebagai berikut : 1.1.2 Production Film telah dimulai pembuatannya, maka tiap scene pun art director perlu ada dan berada didekat sutradara untuk memastikan gambar yang diambil sesuai dengan yang diharapkan, sesuai dengan scenario dan dalam tampakkan gambarnya pun terlihat nyata. Bisa saja ia ikut terlibat langsung, misalnya saja membetulkan tata letak set atau properti yang dirasa tidak pas dengan adegan yang dimaksud. Kegiatan ini terus diikuti oleh art director, mulai dari bongkar pasang set, sampai kepenataan set sepanjang pengambilan gambar masih berlangsung. 2

1.2 Tujuan, Sasaran dan Manfaat Kerja Praktik 1.2.1 Tujuan Kerja Praktik a. Memahami bagaimana prosedur piñata artistic dibidang Tata Artistik. b. Mengetahui skill dan kompetensi yang diperlukan untuk menjadi seorang Set Decorator. c. Serta belajar memahami setiap elemen elemen /set yang dibutuhkan dalam panggung. 1.2.2 Sasaran Kerja Praktik Seorang set decorator memiliki hubungan dan peranan sangat penting dalam proses merancang, mendesain, creator dari suatu panggung yang akan dibuat. Hubungan dan peranan tersebut meliputi seberapa memuaskan dekorasi dan tim - tim kreatif lainnya membuat sebuah ide untuk acara yang akan ditayangkan. Karena didalam dunia pertelevisian sebuah tatapanggung tidak terlalu diperhatikan tetapi panggung secara tidak langsung memberikan kesan dalam acara itu sendiri, dan dapat menjadi penarik perhatian penonton serta emosi yang diberikan kepada penonton. Jika sudah terciptakan konsep yang matang dari seorang Set Decorator, dan disampaikan dengan baik, maka akan terciptanya kekompakkan antar bagian - bagian yang terlibat dibidang tata artistik. Seorang Art Director dituntun untuk mendapatkan ide yang bisa menghidupkan suasana acara serta mengoperasikan program 3D Studio Max, Maya, 3D Studio dan lain-lain. Apabila Art Director tidak bisa menggunakan salah satu dari software diatas, maka Art Director, harus bisa menggambarkan efek 3D pada gambar 2D menggunakan software Adobe Photoshopatau Adobe Illustrator. Memikirkan bayangan cahaya matahari dan warna yang akan digunakan jika acara berada di Outdoor. 3

1.2.3. Manfaat Kerja Praktik Selama melakukan kerja praktik di Televisi Republik Indonesia (TVRI) banyak hal tentang keilmuan dalam bidang artistik yang saya dapat kan. Keilmuan tersebut tidak terbatas dari segi keilmuan desain tapi keilmuan tentang bagaimana kita bekerjasama antar tim kreatif di perusahaan tersebut. Keilmuan dari segi pengoperasian software mungkin sudah didapat dari materi atau pelajaran di Universitas, tetapi kreativitas yang dibutuhkan dalam panggung sangat bergantung disini. Membangun sebuah set untuk pertunjukkan acara telivisi bukanlah suatu pekerjaan yang mudah. Dimulai dari menterjemahkan ide/gagasan tim kreatif, membuat sketsa desain, membuat set desain, membuat maket, hingga membangun set itu sendiri. 1.3. Ruang Lingkup Kerja Praktik 1.3.1 Lokasi Kerja Praktik Lokasi tempat kerja praktik yang praktikum lakukan adalah sebuah perusahaan pertelevisian nasional yang bertempat di Jalan Gerbang Pemuda no. 8, Jakarta Pusat 10270 yang lokasinya tepat berseberangan dengan Gelora Bung Karno Senayan. Telepon/Fax : (021)5704720/(021)5733122 E-Mail Situs Web : humas@tvri.co.id : www.tvri.co.id 1.3.2 Jangka Waktu Pelaksanaan Kerja Praktik Penulis melaksanakan Praktik Kerja lapangan di Divisi Tata Artistik Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia (LPP TVRI) dengan waktu pelakasanaan selama dua bulan. Terhitung mulai dari tanggal 03 September 2014 sampai 03 November 2014. 4