NOTULENSI RAPAT KERJA NASIONAL III TEMA: Penguatan dan Pemantapan Organisasi Menuju Prestasi Internasional PENGURUS BESAR IKATAN SPORT SEPEDA INDONESIA Swill-Belinn Hotel Kemayoran Jakarta Pusat 11 September 2017
NOTULENSI RAKERNAS III 2017 I. Upacara Pembukaan RAKERNAS III PBISSI Tahun 2017 - Pembukaan By MC - Menyanyikan Lagu Indonesia Raya dan Mars Patriot - Doa - Laporan Ketua Panitia RAKERNAS III PBISSI oelh Bapak Dedy W. Kurniawan - Sambutan Ketua Umum PB.ISSI oleh Bapak Raja Sapta Oktohari - Sambutan Ketua Umum KONI Pusat oleh Bapak MayJen (Purn) Tono Suratman, sekaligus membuka secara resmi RAKERNAS III PBISSI tahun 2017 dan pemberian Cenderamata. Peserta Tempat Pelaksanaan II. Rapat Pleno I : 26 Provinsi : Swiss-Belinn Hotel, Kemayoran, Jakarta Jalan Benyamin Suaeb Blok D 6, Kemayoran Jakarta Utara a. Pengesahan Tentative Acara : Oleh Pimpinan Sidang b. Pengesahan Kuorum Peserta : Oleh Pimpinan Sidang c. Pengesahan Tata Tertib RAKERNAS III PBISSI 2017 : Oleh Pimpinan Sidang d. Pemaparan dari Ketua Umum PB ISSI : Bapak Raja Sapta Oktohari Sesuai dengan amanah Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART) PB ISSI, untuk melaksanakan RAKERNAS dan KEJURNAS, dengan harapan harus ada evaluasi dari Pengurus Provinsi ISSI se-indonesia yang menjadi ujung tombak organisasi. PB ISSI banyak memiliki kendala dan tantangan yang harus di hadapi antara lain: Biaya, Regulasi, fasilitas, dinamika yang menyulitkan atlet namun PB ISSI bukan organisasi yang cengeng dan mampu menghadapi setiap tantangan. Dalam hal menghadapi tantangan tersebut, PB ISSI akan segera membentuk BTN (Badan Tim Nasional) yang khusus untuk menangani Tim Atlet Nasional, BTM akan menjadi jembatan alur komunikasi keluar untuk menghadapi tantangan biaya yang di hadapi saat ini. Asian Games 2018, Indonesia bukan hanya sekedar menjadi tuan rumah yang baik tetapi harus bisa menjadi Juara Umum, untuk itu PB ISSI akan segera membentuk Panitia Pelaksana. Target Prestasi yang harus dicapai oleh Atlet Tim Nasional, PB ISSI adalah: 1. Olimpiade 2020 2. World Championship 3. World Cup 4. Asian Games 2018
Ada 6 Point pencapaian target PB ISSI : a. Atlet: Sea Games 2017 telah menjadi target karena pencapaian perolehan medali telah melebihi Sea Games sebelumnya di Singapore, Sea Games tahun ini kita mendapat perolehan medali sebanyak: 2 Emas 2 Perak 7 Perunggu PON dan SEA GAMES (Sebagai PON Internasional), PON adalah seleksi masuk dalam seleksi atlet nasional. PON bertujuan untuk peningkatan prestasi. b. Venue/Sarana dan Prasana Velodrome di Indonesia tidak ada yang standart international, sedang di bangun di Rawamangun Jakarta, selama ini atlet kita titipkan di World Cycling Center Switzerland tempat pemusatan latihan. Diharapkan setelah venue berstandart international selesai di bangun, maka pemusatan pelatihan di pindahkan ke Jakarta- Indonesia, dan terbuka bagi seluruh atlet international sama seperti yang dilakukan oleh India, Jepang dan Korea. c. Pelatih Optimalkan Pelatih muda dengan transfer knowledge dan pelatihan di luar negeri, rencana akan mengadakan pelatihan pelatih 3 kali dalam setahun. d. Commissaire Commissaire level international hanya ada 1 keterwakilannya di event international (Sea Games). PB ISSI harus mencetak Commissaire dengan kualitas international, Commissaire yang tidak aktif maka licence nya dicabut. e. Perlombaan/Event Akan dibuat event series BMX, Track dan Criterium dengan menerapkan point system dan Rangking system. Beberapa Pengcab/Pengkot dan PengProv siap untuk mengadakan Criterium event yang lebih mudah pelaksanaannya dari pada event Road antara lain: Bangka Belitung, Bali, Kepulauan Riau, Kalimantan Selatan, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Kalimantan Timur. f. Organisasi Evaluasi + Inventarisir peforma organisasi: a. Pengurus Provinsi yang memiliki venue, agar menjalin komunikasi kepada pihak pemerintah daerah dan pihak sponsor agar dapat di manfaatkan untuk penyelenggaraaan event. b. Pengurus Provinsi harus inventaris semua club, PRO M, amatir dan komunitas untuk database. c. Pengurus Provinsi harus inventaris perlombaan dan harus tercatat di pengprov
d. Pengurus Provinsi harus aktif rekrut komunitas, berkoordinasi untuk mencari sponsor untuk pembinaan dan penyelenggaraan event. e. Pengurus Provinsi yang tidak memiliki Atlet, Commissaire, Pelatih, Venue harus diaktifkan dan di caretaker f. Pengurus Provinsi jangan sungkan untuk berkritik dan semua referensi kita pakai untuk kemajuan organisasi, Fokus pada prestasi dan perombakan struksur kea rah yang lebih baik. g. Waketum dan WaSekJen bantu turun ke pengprov dengan melakukan kunjungan kerja. Menghadapai Asian Games 2018, akan diadakan test event untuk 4 nomor balap, yang seluruhnya di serahkan kepada CaBor dengan format KEJURNAS. Nomor yang akan diperlombakan dalam test event antara lain: 1. Road Race 2. MTB 3. Track 4. BMX III. Rapat Pleno 2 A. Sidang Komisi 1 : Bidang Pembinaan Prestasi, Pembibitan Usia Dini dan Commissaire. 1. Evaluasi Kalimantan Timur Pelatnas Sea Games sangat membutuhkan prestasi, mendapatkan emas namun tidak di panggil. Minta di seleksi karena yang mendapat mendali tidak dipanggil. Yogyakarta Minta transparansi dari PB soal Pelatnas. Jawa Timur Kendala pertandingan dengan hasil kejuaraan ranking nasional. Data prestasi atlet harus akurat. 2. Program Kerja Yogyakarta Event secara resmi kejurnas dan kejurda masalah umur harapnya yang dilaksanakan PB harus terbuka dan harus terdaftar. Jawa Tengah Tidak mewakili pengprov bisa naik ke atas transparansi umur. Bali Bekerjasama dengan usia dini. Jawa Barat
Usia dini, PB harus menyurati Kemenpora agar seleksinya bagus. PPLP bekerjasama dengan PB seluruh Indonesia Riau Kelas pertandingan diperbanyak junior putra putri karena di PON lomba dibanyakkan dibawah 23 tahun. DKI Untuk PON batasan umur Materi atlet cukup banyak Kalimantan Timur Batasan umur PON 21 tahun, daerah yang menyetujui : a. Bali b. Yogyakarta c. NTB d. Jawa Timur e. Bangka Belitung f. Kalimantan Barat g. Sumatera Selatan h. Sulawesi Selatan i. Kalimantan Selatan j. Sulawesi Tengah k. Sumatera Utara l. Banten m. Jawa Barat 3. Perlombaan Jawa Timur Pendataan ada kejuaraan nasional dan kejuaraan daerah harus diselaraskan. Keselarasan jadwal pertandingan pengcab, provinsi dan tingkat nasional. 4. Pelatihan Pelatihan nasional turun ke daerah. 5. Perwasitan Membuat penataran wasit di cabang dan daerah daerah regional di pengprov. Ketua Komisi I Sekretaris Anggota H BASRI OLKO SIBA EKO BUDHIARTO
B. Sidang Komisi 2 : Bidang Organisasi, Umum dan Hukum 1. Mentertibkan format standart struktur organisasi di PB ISSI, PEngprov dan PengCab/PengKot. 2. Masing-masing PengProv harus menyiapkan sekretaris excecutive untuk mempermudah administrasi. 3. Mebagi koordinator wilayah menjadi 3 bagian: Wilayah Barat (Korwil 1) : Seluruh Sumatera Wilayah Tengah (Korwil 2) : Seluruh Pulau Jawa dan Kalimantan Wilayah Timur (Korwil 3) : Provinsi Sulawesi, Bali, NTT, NTB, Maluku, Maluku Utara, Pulau keseluruhan. 4. Diwajibkan kepada PengProv untuk melaporkan pendataan antara lain: a. Pengurus b. Atlet c. Pelatih d. Commissaire e. Data Club Guna mempermudah kerja organisasi di kemudian hari 5. Diwajibkan seluruh pengurus, Atlet, Pelatih dan Commissaire untuk memiliki Licence dengan biaya Rp. 150.000, dan selambat-lambatnya data Licence untuk 2018 dimasukan ke PB ISSI paling lambat November 2017. 6. Badan Tim Nasional sesegera mungkin dibentuk. 7. Iuran wajib tahunan ISSI diharapkan segera mungkin diselesaikan dan di realisasikan, adapun iuran wajib tersebut sebesar Rp. 250.000/tahun. 8. Penegasan kembali presentase tentang hasil pembagian kontribusi untuk hak Pengurus Besar, PengProv dan PengCab/PengKot 9. Perlunya disebarluaskan kalender event tahunan ke semua pengurus provinsi. 10. Merekomendasikan pelaksanaan RAKERNAS di akhir tahun dan tempat pelaksanaan ditawarkan oleh: 1. Provinsi NTB 2. Provinsi Bali 3. Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 4. Provinsi Kepulauan Riau 5. Provinsi Sumatera Selatan Ketua Sekretaris : Hasan : Dedy Gusnady IV. Penutupan - Pembahasan dan Pengesahan Hasil Sidang Komisi dan RAKERNAS - Pemaparan Persiapan PON XX di Provinsi Papua ( Batasan Usia ) - Penutupan RAKERNAS III PBISSI oleh Pimpinan Sidang