ANGGARAN RUMAH TANGGA FEDERASI OLAHRAGA KARATE-DO INDONESIA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANGGARAN RUMAH TANGGA FEDERASI OLAHRAGA KARATE-DO INDONESIA"

Transkripsi

1 ANGGARAN RUMAH TANGGA FEDERASI OLAHRAGA KARATE-DO INDONESIA BAB I ARTI LAMBANG, BENDERA DAN LAGU Pasal 1 Lambang FORKI ; 1.1 Lambang FORKI bentuknya adalah sebagai mana dirinci dalam lampiran I yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Anggaran Rumah Tangga ini Arti lambang FORKI adalah : a. Bentuk segilima melambangkan olahraga karate yang dibina didalam FORKI berdiri atas dasar semangat revolusi 17 Agustus 1945 dan berazaskan Pancasila dan sumpah karate. b. Tujuh buah lingkaran merah melambangkan olahraga karate dan sapta prasetia c. Gambar K berwarna hitam menggambarkan seorang karate yang siap sedia Arti warna lambang : a. Warna Kuning : melambangkan keangungan b. Warna Hitam : melambangkan keteguhan tekad c. Warna Merah : melambangkan keberanian d. Warna Putih : melambangkan kesucian 1.4. Lambang FORKI wajib dipasang/dipajang dalam tempat dimana berlangsungnya kegiatan/acara yang diselenggarakan oleh FORKI dan perguruan karate anggota FORKI atau kegiatan lainnya yang melibatkan FORKI, baik dari tingkat pusat sampai provinsi dan cabang. Pasal 2 Bendera FORKI ; 2.1. Bendera FORKI berbentuk persegi empat dengan ukuran sesuai dengan penggunaanya sebagai berikut : a. Bila di pasang di lapangan (luar gedung) ukurannya adalah ; Lebar 150 cm dan Panjang 200 cm. b. Bila di pasang di dalam ruangan ukurannya adalah ; Lebar 90 cm dan Panjang 130 cm Bentuk bendera FORKI adalah sebagai mana digambarkan pada lampiran II yang tidak terpisahkan dengan Anggaran Rumah Tangga ini Bendera FORKI wajib dikibarkan dalam tempat dimana berlangsungnya kegiatan/acara yang diselenggarakan oleh FORKI dan perguruan karate anggota FORKI atau kegiatan

2 lainnya yang melibatkan FORKI, baik dari tingkat pusat sampai tingkat provinsi dan cabang. Pasal 3 Mars 3.1. Lagu wajib FORKI adalah " Mars FORKI" yang diciptakan oleh Ny. Ella Siswanto Syair lagu " Mars FORKI " sebagai mana di muat dalam lampiran III yang tidak terpisahkan dengan Anggaran Rumah Tangga ini Lagu " Mars FORKI " wajib dikumandangkan/diperdengarkan dalam setiap kegiatan FORKI atau perguruan karate anggota FORKI atau kegiatan yang melibatkan FORKI, baik dari tingkat pusat sampai tingkat Provinsi dan cabang. BAB II U S A H A Pasal 4 Untuk melaksanakan tujuan dan usaha sebagai mana diatur dalam Anggaran Dasar Bab III Pasal 5 dan 6, maka diadakan usaha-usaha sebagai berikut ; 4.1. Menyebarkan benih-benih serta mengihtiarkan tumbuhnya perasaan persaudaraan dan persatuan didalam pergaulan hidup sehari-hari, dengan jalan menanamkan nilai-nilai etika karate-do dan mengadakan pertandingan-pertandingan serta kompetisi yang teratur menurut peraturan dan permainan yang tegas dan jelas Menjaga dan menjunjung tinggi nama baik FORKI dalam ucapan maupun tindakan Menyelenggarakan dan meningkatkan hubungan baik diantara sesama perguruan karate di tanah air dan juga di luar negeri terutama dengan jalan mengadakan pertandingan-pertandingan karate dan atau seminar-seminar menyangkut olahraga karate. BAB III KEANGGOTAAN Pasal 5 Keanggotaan ; 5.1. Anggota FORKI berjumlah 25 (dua puluh lima) organisasi perguruan karate-do yang bersifat nasional. Nama perguruan tersebut beserta lambangnya sebagai mana termuat dalam lampiran IV a & b yang tidak terpisahkan dengan Anggaran Rumah Tangga ini Perguruan karate-do anggota FORKI harus mempunyai minimal 5 (lima) Pengurus Provinsi FORKI tidak lagi menerima penambahan keanggotaan organisasi perguruan karate-do yang baru Bila ada perguruan karate-do diluar anggota FORKI yang kedudukan dan pusatnya berada di Indonesia bermohon untuk menjadi anggota FORKI, maka Perguruan tersebut bisa melakukannya dengan bergabung pada perguruan karate-do yang telah menjadi anggota FORKI berdasarkan/sesuai dengan kedekatan alirannya dan harus menanggalkan identitas perguruannya. 2

3 Pasal 6 Gugurnya keanggotaan ; 6.1. Gugurnya keanggotaan organisasi karate-do dari FORKI terjadi apabila : a. Organisasi perguruan karate-do tersebut membubarkan diri. b. Melanggar Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga c. Mengundurkan diri dari keanggotaan d. Dibubarkan oleh pemerintah karena organisasi tersebut melakukan pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan negara (UUD 1945) yang telah mengganggu dan mencemarkan nama baik bangsa dan negara Anggota FORKI yang membubarkan dan mengundurkan diri harus dilaporkan pada PB. FORKI dengan menyampaikan permohonan pengunduran diri/ laporan pembubaran diri, dan melampirkan keputusan Kongres/Munas organisasi perguruan karate-do yang bersangkutan Anggota FORKI yang membubarkan diri dan mengundurkan diri dari keanggotaan FORKI tidak dapat diterima kembali menjadi anggota Pasal 7 Perpindahan perguruan ; 7.1. Karateka yang akan pindah ke-perguruan lain, wajib membawa ijin tertulis dari perguruan asal karateka yang bersangkutan, sebagai wujud dari saling menghormati antar sesama perguruan karate-do Karateka yang pindah keperguruan lain yang tidak mendapat ijin dari perguruan lama tidak dapat / belum berhak mewakili perguruan karate tersebut untuk mengikuti kegiatan-kegiatan FORKI dengan jangka waktu selama 2 (dua) tahun Karateka yang keluar dari perguruan asal wajib membuat surat pengunduran diri Karateka yang telah megundurkan diri dari perguruan asal, dapat diterima pada perguruan lain dengan mengajukan surat permohonan yang dilampiri dengan surat pernyataan pengunduran diri sebagai mana dimaksud pada pasal Yang dimaksud dengan karateka adalah atlet, pelatih & wasit/juri. BAB IV HAK DAN KEWAJIBAN Pasal 8 Hak anggota FORKI 8.1 Mengikuti kegiatan-kegiatan FORKI seperti ; Kongres, Musyawarah, Rapat Kerja (RAKERNAS) pertandingan-pertandingan karate yang dilaksanakan oleh dan atas nama 8.2 Menggunakan fasilitas dan sarana FORKI sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Pengurus 8.3 Mengusulkan anggota perguruannya untuk dipilih menjadi Pengurus Pasal 9 Kewajiban anggota FORKI ; 9.1. Mentaati Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga 9.2. Mengikuti Kongres, Musyawarah, Rapat Kerja dan pertandingan yang dilaksanakan oleh 3

4 9.3. Melaporkan kegiatan-kegiatan perguruannya pada Pengurus FORKI (kegiatan organisasi dan pembinaan) Menggunakan bendera, lambang dan lagu Mars 9.5. Membayar iuran anggota Melaporkan susunan Pengurus Perguruan kepada PB. BAB V KEPENGURUSAN Pasal 10 Pengurus Besar Ketua Umum Pengurus Besar FORKI bertindak selaku pemegang pimpinan tertinggi dan penanggung jawab organisasi Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia Pada waktu Ketua Umum berhalangan menjalankan tugas, mengundurkan diri dari kepengurusan atau mangkat sebelum masa jabatannya berakhir, maka Sekretaris Jenderal secara otomatis akan menjabat sebagai Ketua Umum sementara Apabila Sekretaris Jenderal mengalami hal yang sama secara bersamaan sebagai mana dimaksud dalam pasal maka Ketua Bidang Organisasi atas persetujuan anggota Pengurus Besar lainnya dapat ditugaskan untuk memangku jabatan Ketua Umum sementara Jika terjadi kekosongan jabatan Ketua Umum pada tahun pertama masa kepengurusan sebagaimana dimaksud dalam pasal maka Ketua Umum definitif dapat dipilih kembali melalui RAKERNAS, dan tugas kepengurusannya hanya meneruskan masa bakti yang sisa Ketua Umum memimpin Pengurus Besar FORKI dan membawahi : a. Sekretaris Jenderal b. Para Ketua Bidang c. Bendahara Umum. d. MLP. e. Dewan Wasit f. Badan Pengawas Keuangan Ketua Umum PB. FORKI dapat juga mengangkat personil khusus untuk membantu Ketua Umum yang bertugas memberikan masukan-masukan dalam hal organisasi dan pembinaan Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang baik dan terkoordinasi maka diantara Pengurus Besar FORKI harus dibuatkan pembagian tugas yang jelas dan diatur dalam peraturan khusus PB Keputusan-keputusan Pengurus Besar FORKI hanyalah sah jika ditanda tangani oleh Ketua Umum atau bersama-sama dengan Sekretaris Jenderal Struktur Badan Pimpinan dan Organisasi FORKI terdapat pada lampiran V dan merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan Anggaran Rumah Tangga Pengurus Besar FORKI dilantik oleh Ketua Umum KONI Pusat Apabila masa bakti PB. FORKI telah berakhir dan belum juga terbentuk Pengurus yang baru lewat kongres, maka Pengurus Besar FORKI yang ada diberikan kesempatan selama 6 (enam) bulan untuk mempersiapkan pertanggung jawabannya dan melaksanakan kongres Apabila sampai dengan batas waktu sebagai mana diatur dalam pasal Pengurus baru belum juga terbentuk maka Ketua Umum PB. FORKI harus membentuk Presidium sebagai PB FORKI sementara yang beranggotakan Pimpinan perguruan yang ditunjuk 4

5 berdasarkan Surat Keputusan PB. FORKI dan beranggotakan maksimal 7 (tujuh) orang untuk mempersiapkan kongres dlm waktu paling lama 3 bulan. Pasal 11 Pengurus Provinsi (PENGPROV) Struktur Organisasi Pengurus Provinsi FORKI diberikan keluasan kepada daerah yang bersangkutan untuk mengatur diri sendiri dengan tidak mengabaikan Aanggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Pengurus Provinsi FORKI disahkan dan dilantik oleh Ketua Umum PB. FORKI setelah melalui pengajuan permohonan pengesahan yang ditanda tangani langsung oleh Ketua Umum FORKI Provinsi terpilih dan mendapat rekomendasi dari KONIPROV setempat Apabila masa bakti PENGPROV FORKI telah berakhir dan belum juga membentuk kepengurusan yg baru melalui MUSPROV, maka PENGPROV FORKI yg ada diberikan kesempatan selama 6 bulan utk mempersiapkan dan melaksanakan MUSPROV sekaligus membentuk PENGPROV FORKI baru Apabila jangka waktu sesuai pasal belum juga dilaksanakan maka PB. FORKI atas kewenangannya dapat menunjuk/membentuk PENGPROV FORKI sementara yang nantinya akan bertugas mempersiapkan dan melaksanakan MUSPROV untuk membentuk Pengurus Provinsi yang baru Dalam keadaan khusus PB. FORKI atas kewenangannya dapat membentuk Pengurus Provinsi sementara. Pasal 12 Pengurus Kab/Kota Struktur Organisasi Pengurus FORKI Kab/Kota diberikan keluasan kepada FORKI Kab/Kota yang bersangkutan untuk mengatur diri sendiri dengan tidak mengabaikan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Pengurus FORKI Kab/Kota disahkan dan dilantik oleh Ketua Umum Pengprov FORKI setelah melalui pengajuan permohonan pengesahan yang ditanda tangani langsung oleh Ketua Umum FORKI Kab/Kota terpilih dan mendapat rekomendasi dari KONI Kab./Kota setempat Apabila masa bakti Pengurus Kab/Kota telah berakhir dan belum juga terbentuk pengurus yang baru melalui musyawarah maka Pengurus Kab/Kota yang ada diberikan kesempatan selama 6 bulan untuk mempersiapkan dan melaksanakan Musyawarah untuk membentuk Pengurus Kab/kota Apabila jangka waktu sesuai pasal belum juga dilaksanakan maka PENGPROV FORKI atas kewenangannya dapat menunjuk/membentuk Pengurus FORKI Kab/Kota sementara, yang nantinya akan bertugas mempersiapkan dan melaksanakan Musyawarah Kab/Kota untuk membentuk Pengurus yang baru, dan Pengurus Sementara diberikan kesempatan untuk melaksanakannya paling lama 3 bulan Dalam keadaan khusus Pengurus Provinsi atas kewenangannya dapat membentuk Pengurus FORKI kab/kota sementara. Peserta Kongres dan Pelaksanaan kongres; BAB VI KONGRES DAN MUSYAWARAH Pasal 13 5

6 13.1. Peserta kongres FORKI adalah : a. Perguruan karate anggota FORKI, yang masing-masing perguruan diwakili oleh 3 orang yaitu Ketua Umum, Ketua Dewan Guru & anggota pengurus yang mendapat mandat dari Ketua Umum Perguruan tersebut. b. FORKI daerah yang masing-masing daerah diwakili oleh 2 (dua) orang yaitu Ketua Umum Pengprov FORKI dan Ketua Bidang Pembinaan atau pengurus Pengprov FORKI yang mendapat mandat dari Ketua Umum Pengda FORKI tersebut. Pasal 14 Hak suara dalam pengambilan keputusan Semua Perguruan Karate anggota FORKI mempunyai hak suara dalam pengambilan Keputusan sesuai dengan quota suaranya masing-masing : a. Perguruan yang mempunyai 1 s/d 5 Pengprov mendapat 1 hak suara. b. Perguruan yang mempunyai 6 s/d 10 Pengprov mendapat 2 hak suara. c. Perguruan yang mempunyai 11 s/d 15 Pengprov mendapat 3 hak suara. d. Perguruan yang mempunyai 16 s/d 20 Pengprov mendapat 4 hak suara. e. Perguruan yang mempunyai 21 s/d 25 Pengprov mendapat 5 hak suara. f. Perguruan yang mempunyai 26 Pengprov keatas mendapat 6 hak suara Jumlah hak suara setiap perguruan ditetapkan dalam kongres berdasarkan laporan tertulis dari perguruan yang bersangkutan setelah diadakan cros cek dengan Pengprov Semua Pengurus FORKI Provinsi mempunyai 1 hak suara Kongres dianggap sah dan bisa dilaksanakan apabila dihadiri oleh sedikitnya ½ + 1 (setengah ditambah satu) dari jumlah anggota (perguruan karate) & Pengprov Apabila dalam pelaksanaan kongres jumlah peserta tidak bisa mencapai qourum, maka kongres ditunda paling lama 1 (satu) jam untuk menunggu sampai quorum bisa tercapai Apabila pasal telah ditempuh dan belum juga tercapai quorum, maka kongres dapat dilaksanakan dan dianggap sah serta bisa mengambil keputusan menyangkut hal-hal yang dibicarakan dalam kongres Kongres dapat dilaksanakan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia Pelaksanaan kongres harus mendapat rekomendasi dari KONI pusat Jika sampai pelaksanaan kongres sudah waktunya tapi belum juga dilaksanakan maka Pengurus Besar FORKI diberikan kesempatan paling lambat 6 (enam) bulan untuk melaksanakan kongres Apabila pasal 14.9 tidak juga dilaksanakan, maka kongres akan dilaksanakan oleh Presidium FORKI, yang beranggotakan wakil-wakil perguruan karate dan harus dibentuk/ditunjuk oleh Ketua Umum PB. FORKI dengan Surat Keputusan dan harus melaksanakan kongres paling lama 3 (tiga) bulan setelah diangkat Undangan/pemberitahuan pelaksanaan kongres beserta materi - materi kongres sudah harus diterima oleh Perguruan anggota FORKI dan Pengprov FORKI paling lambat 14 (empat belas) hari sebelum pelaksanaan kongres Mekanisme serta hak dan kewajiban peserta kongres diatur dalam peraturan tata - tertib kongres yang disahkan dalam pleno kongres. Pelaksanaan Kongres. Pasal 15 6

7 15.1. Undangan/pemberitahuan pelaksanaan kongres beserta materi - materi kongres sudah harus diterima oleh Perguruan anggota FORKI dan Pengprov FORKI paling lambat 14 (empat belas) hari sebelum pelaksanaan kongres Kongres dianggap sah dan bisa dilaksanakan apabila dihadiri oleh sedikitnya ½ + 1, dimana n adalah jumlah peserta kongres Apabila dalam pelaksanaan kongres jumlah peserta tidak bisa mencapai qourum, maka kongres ditunda paling lama 1 (satu) jam untuk menunggu sampai quorum bisa tercapai Apabila pasal telah ditempuh dan belum juga tercapai quorum, maka kongres dapat dilaksanakan dan dianggap sah serta bisa mengambil keputusan menyangkut hal-hal yang dibicarakan dalam kongres Kongres dapat dilaksanakan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia Jika sampai pelaksanaan kongres sudah waktunya tapi belum juga dilaksanakan maka Pengurus Besar FORKI diberikan kesempatan paling lambat 6 (enam) bulan untuk melaksanakan kongres Apabila pasal 15.6 tidak juga dilaksanakan, maka kongres akan dilaksanakan oleh Presidium FORKI, yang beranggotakan wakil-wakil perguruan karate dan harus dibentuk/ditunjuk oleh Ketua Umum PB. FORKI dengan Surat Keputusan dan harus melaksanakan kongres paling lama 3 (tiga) bulan setelah diangkat Mekanisme serta hak dan kewajiban peserta kongres diatur dalam peraturan tata - tertib kongres yang disahkan dalam pleno kongres Kongres FORKI dibuka oleh Ketua Umum KONI Pusat. Pasal 16 Kongres Luar Biasa Kongres luar biasa dapat dilaksanakan apabila dianggap perlu oleh Pengurus Besar Pengurus Besar FORKI diwajibkan melaksanakan kongres luar biasa apabila ada permintaan tertulis dari anggota FORKI dan Pengda FORKI dan minimal dimintakan oleh sedikimya 2/3 ( dua per tiga ) dari jumlah anggota dan Pengda FORKI, serta dalam surat tersebut harus di jelaskan maksud dari permintaan pelaksanaan kongres luar biasa. Pasal 17 Musyawarah Daerah (MUSPROV) dan peserta ; Peserta Musprov adalah; a. Perguruan karate anggota FORKI Provinsi setempat yang masing-masing perguruan diwakili oleh 2 (dua) orang pengurus yaitu Ketua Umum atau anggota pengurus yang diberi mandat oleh Ketua Umum Pengda Perguruan tersebut dan seorang lagi anggota pengurus lainnya. b. Pengurus FORKI Kab/Kota daerah setempat yang masing-masing Cabang diwakili oleh 2 (dua) orang yaitu Ketua Umum atau anggota pengurus yang diberi mandat oleh Ketua Umum Pengcab FORKI tersebut dan seorang lagi anggota Pengurus lainnya Utusan dari Perguruan dan FORKI cabang peserta MUSPROV harus mendapat mandat tertulis dari Ketua Umum Perguruan/FORKI cabang pengutus MUSPROV dianggap sah apabila dihadiri oleh ½ + 1, dimana n adalah jumlah peserta Musprov Apabila dalam pelaksanaan MUSPROV jumlah peserta tidak bisa mencapai quorum, maka MUSPROV ditunda paling lama 1 (satu) jam untuk menunggu sampai quorum bisa tercapai. 7

8 17.5. Apabila setelah diadakan penundaan dan peserta belum juga mencapai quorum, maka MUSPROV dapat dilaksanakan dan dinyatakan sah serta bisa mengambil keputusan mengenai semua hal yang dibicarakan dalam MUSPROV MUSPROV dapat dilaksanakan di seluruh wilayah hukum Propinsi yang bersangkutan Pelaksanaan MUSPROV harus mendapat rekomendasi dari KONIPROV yang bersangkutan Jika sampai pelaksanaan MUSPROV sudah waktunya tapi belum juga dilaksanakan maka Pengurus Provinsi FORKI diberikan kesempatan paling lambat 6 (enam) bulan untuk melaksanakan MUSPROV Apabila pasal 17.8 tidak juga dilaksanakan, maka MUSPROV akan dilaksanakan oleh Pengurus Provinsi Sementara yang dibentuk oleh PB Undangan/pemberitahuan pelaksanaan MUSPROV beserta materi - materi kongres sudah harus diterima oleh anggota FORK1 paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum pelaksanaan MUSPROV Mekanisme serta hak dan kewajiban peserta MUSPROV diatur dalam peraturan tata tertib yang disahkan dalam rapat pleno MUSPROV. Pasal 18 Musyawarah Daerah Luar Biasa ( MUSPROVLUB) MUSDA luar biasa dapat dilaksanakan apabila dianggap perlu oleh Pengurus Daerah Pengurus Provinsi FORKI diwajibkan melaksanakan MUSPROV luar biasa apabila ada permintaan tertulis dari anggota FORKI provinsi dan PENGCAB FORKI dan minimal dimintakan oleh sedikitnya 2/3 (dua per tiga ) dari jumlah anggota dan Pengurus FORKI Kab/Kota, serta dalam surat tersebut harus di jelaskan maksud dari permintaan pelaksanaan MUSPROV luar biasa. Pasal 19 Musyawarah Kabupaten/Kota dan Peserta; Peserta Musyawarah Kab/Kota adalah para Ketua Umum Perguruan Kab/Kota atau anggota pengurus perguruan tersebut dan mendapat mandat dari Ketua Umum Perguruan, dan jumlah peserta tiap perguruan diatur oleh Pengurus FORKI Kab/Kota Pelaksanaan Musyawarah Kab/Kota dianggap sah apabila dihadiri oleh 1/2 + 1 (setengah ditambah satu) Perrguruan anggota FORKI Kab/Kota Apabila dalam pelaksanaan Musyawarah Kab/Kota jumlah peserta tidak bisa mencapai quorum, maka Musyawarah ditunda paling lama 1 (satu) jam untuk menunggu sampai quorum bisa tercapai Apabila setelah diadakan penundaan dan peserta belum juga mencapai quorum, maka Musyawarah dapat dilaksanakan dan dinyatakan sah serta bisa mengambil keputusan mengenai semua hal yang dibicarakan dalam Musyawarah Musyawarah Kab/Kota dapat dilaksanakan di seluruh wilayah hukum daerah Kabupaten/Kota daerah yang bersangkutan Pelaksanaan Muskab/Kota harus mendapat rekomendasi dari KONIPROV daerah setempat Jika sampai pelaksanaan Musyawarah Kab/Kota sudah waktunya tapi belum juga dilaksanakan maka Pengurus cabang FORKI diberikan kesempatan paling lambat 3 (tiga) bulan untuk melaksanakan Musyawarah Apabila pasal 19.7 tidak juga dilaksanakan, maka Musyawarah Kab/Kota akan dilaksanakan oleh Pengurus FORKI Kab/Kota Sementara yang dibentuk oleh Pengprov 8

9 19.9. Undangan/pemberitahuan pelaksanaan musyawarah Kab/Kota beserta materi - materi kongres sudah harus diterima oleh anggota FORKI paling lambat 7 ( tujuh ) hari sebelum pelaksanaan Musyawarah. Pasal 20 Musyawarah Kab/Kota Luar Biasa ; Musyawarah Kab/Kota luar biasa dapat dilaksanakan apabila dianggab perlu oleh Pengurus FORKI Kab/Kota Pengurus Kab/Kota diwajibkan melaksanakan Musyawarah Kab/Kota Luar Biasa apabila ada permintaan tertulis dari anggota FORKI ( Perguruan Karate - Do ) dan minimal dimintakan oleh sedikitnya 2/3 (dua per tiga ) dari jumlah anggota serta dalam surat tersebut harus dijelaskan maksud dan permintaan pelaksanaan Musyawarah Kab/Kota luar biasa. BAB VII RAPAT KERJA DAN RAPAT PENGURUS Pasal 21 Rapat Kerja Nasional ( RAKERNAS) Peserta RAKERNAS terdiri dari : a. Pengurus Perguruan masing-masing 2 orang yang mendapat mandate dari Ketua Umum Perguruan. b. Pengurus Pengprov FORKI masing-masing 2 orang yang mendapat mandat dari Ketua Umum Pengprov RAKERNAS dapat dilaksanakan diseluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia RAKERNAS bisa dilaksanakan dan dianggap sah bila dihadiri oleh minimal 1/2n + 1, dimana n adalah jumlah peserta Rakernas RAKERNAS dapat mengangkat/memilih Ketua Umum PB. FORKI untuk pergantian antar waktu apabila Ketua Umum PB. FORKI berhalangan tetap, mengundurkan diri atau mangkat Pemberitahuan dan materi RAKERNAS sudah harus diterima oleh anggota/peserta paling lambat 14 (empat belas) hari sebelum RAKERNAS berlangsung RAKERNAS dipimpin oleh Ketua Umum PB Pengambilan keputusan dalam RAKERNAS dilakukan sesuai dengan quota hak suara sebagai mana yang tercantum dalam pasal ART Tata cara pelaksanaan RAKERNAS serta hak dan kewajiban peserta diatur dalam tata tertib RAKERNAS dan disahkan dalam rapat pleno. Pasal 22 Rapat Kerja Provinsi( RAKERPROV ) Peserta RAKERPROV adalah : a. Pengprov Perguruan, masing-masing 2 orang yang mendapat mandate dari Ketua Umum Pengprov. b. Pengurus FORKI Kab/Kota, masing-masing 2 orang yang mendapat mandat dari Ketua Umum Pengurus Kab/Kota RAKERPROV dapat dilaksanakan diseluruh wilayah daerah Tingkat Propinsi yang bersangkutan. 9

10 22.3. RAKERPROV bisa dilaksanakan dan dianggap sah bila dihadiri oleh minimal 1/2 + 1 (setengah ditambah satu) dari jumlah anggota perguruan karate-do anggota FORKI dan PENGCAB RAKERPROV dapat mengangkat/memilih Ketua Umum PENGPROV FORKI untuk pergantian antar waktu apabila Ketua Umum PENGPROV FORKI berhalangan tetap, mengundurkan diri atau mangkat RAKERPROV dipimpin oleh Ketua Umum FORKI Provinsi Pemberitahuan dan materi RAKERPROV sudah harus diterima oleh anggota/peserta paling lambat 7 ( tujuh ) hari sebelum RAKERPROV berlangsung Tata cara pelaksanaan RAKERPROV serta hak dan kewajiban peserta diatur dalam tata tertib dan disahkan oleh rapat pleno. Pasal 23 Rapat Kerja FORKI Kab/Kota RAKER FORKI Kab/Kota dihadiri oleh Pengurus Perguruan karate - do anggota FORKI cabang yang bersangkutan RAKER FORKI Kab/Kota dapat dilaksanakan diseluruh wilayah daerah Kabupaten/Kota yang bersangkutan RAKER FORKI Kab/Kota bisa dilaksanakan dan dianggap sah bila dihadiri oleh minimal 1/2 + 1 dari jumlah anggota perguruan karate-do pada cabang yang bersangkutan RAKER FORKI Kab/Kota dapat mengangkat/memilih Ketua Umum FORKI Kab/Kota untuk pergantian antar waktu apabila Ketua Umum FORKI Kab/Kota berhalangan tetap, mengundurkan diri atau mangkat RAKER FORKI Kab/Kota dipimpin oleh Ketua Umum FORKI Kab/Kota Pemberitahuan dan materi RAKER Kab/Kota sudah harus diterima oleh anggota/peserta paling lambat 7 ( tujuh ) hari sebelum RAKER Kab/Kota berlangsung Tata cara pelaksanaan RAKER Kab/Kota serta hak dan kewajiban peserta diatur dalam Tata tertib RAKER Kab/Kota dan disahkan dalam rapat pleno. Pasal Pengurus FORKI dapat mengadakan rapat anggota (Pimpinan-pimpinan perguruan karate-do anggota FORKI) untuk membahas perkembangan organisasi dan pembinaan karate, minimal 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun Hasil keputusan rapat/notulen rapat harus disebarkan kepada semua pengurus setelah ditandatangani oleh Pimpinan Rapat (Ketua Umum atau yang ditunjuk untuk memimpin rapat). BAB VIII IURAN DAN KEUANGAN Pasal Semua perguruan karate anggota FORKI berkewajiban membayar iuran pada Pengurus Besar FORKI yang besarannya ditentukan dalam Kongres atau RAKERNAS Besarnya uang iuran dapat di tinjau kembali atas persetujuan kongres Dana yang didapat dengan menggunakan nama FORKI hanya diperuntukkan bagi kegiatan Pengurus FORKI dalam pengamanan keuangannya dapat membuka rekening dalam salah satu Bank dengan atas nama FORKI dan pengeluarannya harus ditandatangani 10

11 oleh minimal 2 (dua) orang Pengurus ( Ketua Umum dan Bendahara FORKI atau yang ditunjuk oleh Ketua Umum PB. FORKI ) Pengurus Provinsi dan FORKI Kab/Kota tidak berkewajiban menyerahkan iuran anggotanya pada pengurus atasannya melainkan dana tersebut digunakan untuk keperluan pembinaan organisasi di Pengprov dan Kab/Kota Tata cara penyetoran uang iuran anggota diatur berdasarkan Surat Keputusan Pengurus Laporan keuangan disampaikan pada rapat pengurus FORKI minimal 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun. BAB IX BADAN PENGAWAS KEUANGAN Pasal Untuk mengawasi ketertiban keuangan FORKI Ketua Umum pengurus FORKI wajib membentuk Badan Pengawas Keuangan Badan Pengawas Keuangan FORKI wajib memeriksa/mengaudit segala keuangan FORKI sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun Hasil pemeriksaan Badan Pengawas Keuangan harus dilaporkan oleh Ketuanya kepada Rapat Pleno Pengurus FORKI, dan diakhir masa kepengurusan dilaporkan pada Kongres/MUSPROV/MUS KAB/KOTA Keuangan FORKI wajib diaudit oleh Akuntan Publik sebagai pembanding dari hasil pemeriksaan Badan Pengawas Keuangan Badan pengawas keuangan bertanggung jawab langsung pada Ketua Umum Pengurus BAB X MUSYAWARAH LEMBAGA PERGURUAN (MLP) Pasal Pengurus harian MLP berjumlah 9 (tujuh) orang yang terdiri dari seorang Ketua dan seorang Sekretaris serta 7 (lima) orang anggota, masing-masing dipilih langsung oleh peserta sidang MLP Pengurus harian MLP tidak boleh merangkap sebagai anggota PB Rapat pleno MLP minimal dilaksanakan 1 (satu) kali dalam satu tahun dan dihadiri oleh seluruh anggota MLP Hasil-hasil keputusan sidang MLP harus diserahkan pada PB. FORKI untuk ditindak lanjuti Pengurus harian MLP bertanggung jawab pada Ketua Umum PB Pengurus harian MLP memberikan masukan hal-hal yg berkaitan dgn teknis kepada PB. FORKI melalui Ketua Umum. Dewan Wasit ; BAB XI DEWAN WASIT, PELATIH DAN ATLET Pasal 28 11

12 28.1. Dewan Wasit FORKI beranggotakan maksimal 7 (tujuh) orang minimal 5 (lima) orang Anggota Dewan Wasit tidak boleh dirangkap oleh anggota PB Keanggotaan Dewan Wasit harus menggambarkan adanya perimbangan antara aliranaliran yang ada dalam keanggotaan Tugas dari Dewan Wasit meliputi : a. Menatar wasit dan juri b. Memimpin dan mengawasi jalannya pertandingan. c. Menunjuk wasit/juri yg akan memimpin dalam pertandingan. d. Menentukan kwalifikasi wasit/juri. e. Mengusulkan pada PB. FORKI wasit yang akan dikirim/bertugas diluar negeri. f. Mengusulkan pada PB. FORKI wasit-wasit yang bisa mengikuti penataran wasit tingkat Internasional Syarat anggota Dewan Wasit. a. Usia minimal 35 (tiga puluh lima) tahun. b. Sehat Jasmani dan Rohani. c. Minimal tamatan Sekolah Menegah Umum ( SMU ) atau sederajat. d. Mempunyai kemampuan sebagai seorang pemimpin. e. Minimal penyandang tingkat/dan IV karate. f. Telah menjadi wasit nasional A FORKI minimal 5 tahun. g. Berpengalaman menjadi wasit/juri Internasional (telah memiliki sertifikat wasit /juri AKF atau WKF). h. Terdaftar sebagai anggota resmi dari perguruan karate anggota FORKI dan tidak dalam masa tindakan disiplin oleh perguruan yang bersangkutan. i. Menguasai bahasa Inggris Pelaksanaan tindakan disiplin kepada sesama anggota dewan wasit, wasit dan juri akibat kesalahan/kelalaiannya akan dilakukan oleh PB. FORKI setelah mendapat laporan dari Dewan Wasit serta pertimbangan dari MLP dan komisi disiplin Dewan Wasit bertanggung jawab pada Ketua Umum PB Dewan Wasit tidak diperkenankan menerima uang pendaftaran peserta penataran wasit/juri atau menentukan besarnya uang pendaftaran dan honor dalam bertugas. Pasal 29 Pelatih ; Penentuan pelatih karate tingkat nasional FORKI dilakukan oleh PB.FORKI Syarat - syarat pengangkatan pelatih nasional : a. Usia minimal 30 (tiga puluh) tahun. b. Tingkatan DAN IV (Pelatih Nasional). c. Telah memiliki sertifikat pelatih dari PB. FORKI, KONI Pusat dan KONIPROV. d. Pendidikan minimal Sekolah Menengah Umum atau sederajat. e. Pernah menjadi pelatih FORKI Provinsi dan atau pelatih nasional perguruan minimal 3 (tiga) tahun. f. Terdaftar sebagai anggota resmi dari perguruan karate anggota FORKI dan tidak dalam masa tindakan disiplin oleh perguruan yang bersangkutan. g. Mempunyai kemampuan dalam memimpin. h. Mendapat rekomendasi dari perguruan. i. Lulus tes teori dan praktek perwasitan WKF Pengangkatan pelatih daerah/cabang diatur sendiri oleh daerah/cabang yang bersangkutan. Pasal 30 12

13 Atlet, : Atlet yang berhak dibina oleh FORKI adalah mereka yang terdaftar dalam perguruan karate-do anggota FORKI, dan tidak dalam masa tindakan disiplin oleh perguruan yang bersangkutan Atlet yang sedang dalam pembinaan FORKI untuk kegiatan menghadapi even-even Internasional tidak diperkenankan ditarik oleh perguruan yang bersangkutan untuk kegiatan perguruan tersebut kecuali seijin PB FORKI, dan pengurus FORKI berhak menolak permintaan tersebut jika menggangu program yang ditentukan pengurus Besar Pemilihan atlet yang akan dibina oleh FORKI untuk kegiatan berskala lebih tinggi dilakukan oleh pengurus FORKI setelah melihat kemampuan dan prestasi atlet tersebut Pengambilan tindakan disiplin bagi atlet yang melakukan hal-hal/pelanggaran yang mencemarkan nama baik FORKI atau melanggar peraturan organisasi FORKI dan sumpah karate dilakukan oleh pengurus FORKI setelah mendapat masukan dari MLP dan Komisi Disiplin. BAB XII PERUBAHAN ANGGARAN RUMAH TANGGA DAN KETENTUAN LAIN Pasal 31 Perubahan/pengecualian Anggaran Rumah Tangga Perubahan dan pengecualian terhadap Anggaran rumah Tangga FORKI hanya dapat dilaksanakan dan seijin kongres Perubahan dan pengecualian Anggaran Rumah Tangga FORKI harus disetujui oleh 2/3 (dua pertiga) dari peserta kongres. Pasal 32 Peraturan/Keputusan Segala sesuatu yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga FORKI akan diatur melalui Keputusan Pengurus Besar Peraturan/keputusan sebagaimana dimaksud dalam pasal tidak boleh bertentangan dengan ketentuan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga BAB XIII PERATURAN PERALIHAN Pasal Setiap anggota FORKI dan pengurus wajib mentaati ketentuan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Berdasarkan ketentuan tersebut dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, maka Pengurus Besar FORKI akan mengadakan pendataan dan verifikasi terhadap status keanggotaan dari setiap anggota FORKI dan akan dilakukan setiap 2 (dua) tahun sekali Berdasarkan hasil temuan sesuai pasal 33.2 diatas Pengurus Besar FORKI dapat melakukan tindakan mengenai status keanggotaan dan melaporkannya saat RAKERNAS atau KONGRES. 13

14 BAB XIV PENGESAHAN Pasal 34 Anggaran Rumah Tangga ini sah dan mulai berlaku setelah mendapat persetujuan/pengesahan dari Kongres FORKI dan dilaksanakan sesuai dengan Surat Keputusan Ketua Umum PB. Hasil Kongres FORKI XIII/2010 ~ Jakarta, 17 Januari

ANGGARAN RUMAH TANGGA FEDERASI OLAHRAGA KARATE-DO INDONESIA

ANGGARAN RUMAH TANGGA FEDERASI OLAHRAGA KARATE-DO INDONESIA ANGGARAN RUMAH TANGGA FEDERASI OLAHRAGA KARATE-DO INDONESIA BAB I ARTI LAMBANG, BENDERA DAN LAGU Pasal 1 Lambang FORKI ; 1.1 Lambang FORKI bentuknya adalah sebagai mana dirinci dalam lampiran I yang merupakan

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR FEDERASI OLAHRAGA KARATE-DO INDONESIA

ANGGARAN DASAR FEDERASI OLAHRAGA KARATE-DO INDONESIA ANGGARAN DASAR FEDERASI OLAHRAGA KARATE-DO INDONESIA M U K A D I M A H Bahwa sesungguhnya Kemerdekaan Indonesia yang diproklamirkan pada tanggal 17 Agustus 1945 adalah merupakan rahmat Tuhan Yang Maha

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR FEDERASI OLAHRAGA KARATE-DO INDONESIA

ANGGARAN DASAR FEDERASI OLAHRAGA KARATE-DO INDONESIA ANGGARAN DASAR FEDERASI OLAHRAGA KARATE-DO INDONESIA M U K A D I M A H Bahwa sesungguhnya Kemerdekaan Indonesia yang diproklamirkan pada tanggal 17 Agustus 1945 adalah merupakan rahmat Tuhan Yang Maha

Lebih terperinci

TATA TERTIB KONGRES XIV TAHUN 2014 FEDERASI OLAHRAGA KARATE-DO INDONESIA. Pasal 1 Pendahuluan

TATA TERTIB KONGRES XIV TAHUN 2014 FEDERASI OLAHRAGA KARATE-DO INDONESIA. Pasal 1 Pendahuluan TATA TERTIB KONGRES XIV TAHUN 2014 FEDERASI OLAHRAGA KARATE-DO INDONESIA Pasal 1 Pendahuluan 1.1. Bahwa Kongres adalah wadah musyawarah organisasi tertinggi FORKI yang telah diatur dalam AD dan ART FORKI

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN AHLI PENGADAAN INDONESIA (IAPI) (INDONESIAN PROCUREMENT SPECIALISTS ASSOCIATION) ANGGARAN RUMAH TANGGA halaman 1 dari 14 IKATAN AHLI PENGADAAN INDONESIA DISINGKAT IAPI ANGGARAN RUMAH TANGGA BAB

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI KONTRAKTOR MEKANIKAL ELEKTRIKAL INDONESIA ( A S K O M E L I N ) BAB I UMUM Pasal 1 DASAR 1. Anggaran Rumah Tangga ini

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI KONTRAKTOR MEKANIKAL ELEKTRIKAL INDONESIA ( A S K O M E L I N ) BAB I UMUM Pasal 1 DASAR 1. Anggaran Rumah Tangga ini ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI KONTRAKTOR MEKANIKAL ELEKTRIKAL INDONESIA ( A S K O M E L I N ) BAB I UMUM Pasal 1 DASAR 1. Anggaran Rumah Tangga ini disusun berdasarkan Anggaran Dasar yang ditetapkan pada

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA FEDERASI PANJAT TEBING INDONESIA

ANGGARAN RUMAH TANGGA FEDERASI PANJAT TEBING INDONESIA ANGGARAN RUMAH TANGGA Anggaran Rumah Tangga FPTI FEDERASI PANJAT TEBING INDONESIA PENDAHULUAN Anggaran Rumah Tangga ini merupakan pelengkap dan bagian yang tidak terpisahkan dari Anggaran Dasar yang bertujuan

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR KLUB BOLA BASKET COUGAR (COUGAR BASKETBALL CLUB)

ANGGARAN DASAR KLUB BOLA BASKET COUGAR (COUGAR BASKETBALL CLUB) ANGGARAN DASAR KLUB BOLA BASKET COUGAR (COUGAR BASKETBALL CLUB) PEMBUKAAN Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa, maka Bangsa Indonesia telah tumbuh dan berkembang sejajar dengan bangsa-bangsa lain di dunia.

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR PERSATUAN DRUM BAND INDONESIA MUKADIMAH

ANGGARAN DASAR PERSATUAN DRUM BAND INDONESIA MUKADIMAH JAKARTA, 27 DESEMBER 2013 ANGGARAN DASAR PERSATUAN DRUM BAND INDONESIA MUKADIMAH Olympism merupakan dasar fundamental dan filosofi kehidupan yang mencerminkan dan mengkombinasikan keseimbangan jasmani

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI BADAN USAHA MILIK DESA SE INDONESIA

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI BADAN USAHA MILIK DESA SE INDONESIA Anggaran Rumah Tangga Asosiasi Badan Usaha Milik Desa Se-Indonesia (BUMDESINDO) ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI BADAN USAHA MILIK DESA SE INDONESIA Pasal 1 Kedudukan Organisasi 1. Dewan Pimpinan Nasional

Lebih terperinci

ASOSIASI AHLI MANAJEMEN ASURANSI INDONESIA

ASOSIASI AHLI MANAJEMEN ASURANSI INDONESIA ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI AHLI MANAJEMEN ASURANSI INDONESIA BAB I PENERIMAAN DAN PENGANGKATAN ANGGOTA Pasal 1 1. Permintaan untuk menjadi anggota, dilakukan secara tertulis dan disampaikan kepada

Lebih terperinci

BAB I UMUM. Pasal 1. (1) Anggaran Rumah Tangga ini disusun berdasarkan Anggaran Dasar ORARI yang telah disahkan dalam Munas khusus ORARI tahun 2003

BAB I UMUM. Pasal 1. (1) Anggaran Rumah Tangga ini disusun berdasarkan Anggaran Dasar ORARI yang telah disahkan dalam Munas khusus ORARI tahun 2003 BAB I UMUM Pasal 1 (1) Anggaran Rumah Tangga ini disusun berdasarkan Anggaran Dasar ORARI yang telah disahkan dalam Munas khusus ORARI tahun 2003 (2) Anggaran Rumah Tangga ini merupakan penjabaran dan

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN KOORDINASI KEGIATAN MAHASISWA TEKNIK KIMIA INDONESIA BAB I STATUS DAN KEANGGOTAAN PASAL 1

ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN KOORDINASI KEGIATAN MAHASISWA TEKNIK KIMIA INDONESIA BAB I STATUS DAN KEANGGOTAAN PASAL 1 Telepon : 085 2222 934 ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN KOORDINASI KEGIATAN MAHASISWA TEKNIK KIMIA BAB I STATUS DAN KEANGGOTAAN PASAL 1 1. Status keanggotaan BKKMTKI terdiri dari: a. Calon Anggota b. Anggota

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA PERSATUAN GOLF INDONESIA BAB I UMUM. Pasal 1 DASAR BAB II UMUM. Pasal 2 SYARAT SYARAT MENJADI ANGGOTA

ANGGARAN RUMAH TANGGA PERSATUAN GOLF INDONESIA BAB I UMUM. Pasal 1 DASAR BAB II UMUM. Pasal 2 SYARAT SYARAT MENJADI ANGGOTA ANGGARAN RUMAH TANGGA PERSATUAN GOLF INDONESIA BAB I UMUM Pasal 1 DASAR Anggaran Rumah Tangga (ART) ini di susun berdasarkan Pasal 18 Anggaran Dasar Persatuan Golf Indonesia. BAB II UMUM Pasal 2 SYARAT

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR FEDERASI PANJAT TEBING INDONESIA

ANGGARAN DASAR FEDERASI PANJAT TEBING INDONESIA ANGGARAN DASAR FEDERASI PANJAT TEBING INDONESIA PEMBUKAAN Kegiatan panjat tebing di Indonesia merupakan wujud nyata dari dinamika warga negara Indonesia yang dengan sadar menghimpun dirinya dalam berbagai

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA KOALISI INDONESIA UNTUK KEPENDUDUKAN DAN PEMBANGUNAN BAB I UMUM. Pasal 1 Nama dan Sifat Organisasi

ANGGARAN RUMAH TANGGA KOALISI INDONESIA UNTUK KEPENDUDUKAN DAN PEMBANGUNAN BAB I UMUM. Pasal 1 Nama dan Sifat Organisasi ANGGARAN RUMAH TANGGA KOALISI INDONESIA UNTUK KEPENDUDUKAN DAN PEMBANGUNAN BAB I UMUM Pasal 1 Nama dan Sifat Organisasi 1. Organisasi ini bernama Koalisi Indonesia untuk Kependudukan dan Pembangunan yang

Lebih terperinci

PERHIMPUNAN BANTUAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA INDONESIA INDONESIAN LEGAL AID AND HUMAN RIGHTS ASSOCIATION

PERHIMPUNAN BANTUAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA INDONESIA INDONESIAN LEGAL AID AND HUMAN RIGHTS ASSOCIATION PERUBAHAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PERHIMPUNAN BANTUAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA INDONESIA BAB I PERHIMPUNAN WILAYAH Syarat dan Tatacara Pendirian Perhimpunan Wilayah Pasal 1 (1) Perhimpunan Wilayah adalah

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR & ANGGARAN RUMAH TANGGA TAEKWONDO INDONESIA

ANGGARAN DASAR & ANGGARAN RUMAH TANGGA TAEKWONDO INDONESIA ANGGARAN DASAR & ANGGARAN RUMAH TANGGA TAEKWONDO INDONESIA Anggaran Dasar Taekwondo Indonesia 1 2 Anggaran Dasar Taekwondo Indonesia ANGGARAN DASAR T A E K W O N D O I N D O N E S I A Anggaran Dasar Taekwondo

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA ORGANISASI SAYAP PEMUDA PARTAI PERINDO Jakarta, 17 Desember 2015 ANGGARAN DASAR & ANGGARAN RUMAH TANGGA PEMUDA PERINDO PEMBUKAAN Pemuda Indonesia sebagai salah

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR & ATURAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI UNPAR (IKA UNPAR)

ANGGARAN DASAR & ATURAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI UNPAR (IKA UNPAR) ANGGARAN DASAR & ATURAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI UNPAR (IKA UNPAR) ANGGARAN DASAR IKA UNPAR PEMBUKAAN Bahwa tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia untuk mewujudkan masyarakat adil, makmur dan sejahtera,

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN PERSEKUTUAN GEREJA KRISTEN PERJANJIAN BARU

ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN PERSEKUTUAN GEREJA KRISTEN PERJANJIAN BARU ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN PERSEKUTUAN GEREJA KRISTEN PERJANJIAN BARU Diterbitkan oleh: Majelis Pusat Gereja Kristen Perjanjian Baru Daftar Isi BAB I Keanggotaan... 3 BAB II Musyawarah Besar... 4 BAB

Lebih terperinci

IKATAN KELUARGA ALUMNI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

IKATAN KELUARGA ALUMNI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN KELUARGA ALUMNI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN KELUARGA ALUMNI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS 4 IKATAN KELUARGA ALUMNI FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN KOORDINASI KEGIATAN MAHASISWA TEKNIK KIMIA INDONESIA BAB I STATUS DAN KEANGGOTAAN PASAL 1

ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN KOORDINASI KEGIATAN MAHASISWA TEKNIK KIMIA INDONESIA BAB I STATUS DAN KEANGGOTAAN PASAL 1 ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN KOORDINASI KEGIATAN MAHASISWA TEKNIK KIMIA INDONESIA BAB I STATUS DAN KEANGGOTAAN PASAL 1 1. Status keanggotaan BKKMTKI terdiri dari: a. anggota; dan b. calon anggota. 2. Anggota

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN AHLI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN AHLI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN AHLI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA BAB I PENGERTIAN Pasal 1 Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia disingkat IAKMI yang dalam bahasa Inggris disebut Indonesia Public Health

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA HISWARA MIGAS INDONESIA MUKADIMAH

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA HISWARA MIGAS INDONESIA MUKADIMAH ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA HISWARA MIGAS INDONESIA MUKADIMAH Tuhan Yang Maha Esa melimpahkan kenikmatan bagi Bangsa Indonesia dalam kandungan bumi pertiwi Indonesia berupa sumber daya alam

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI BADAN PENYELENGGARA PERGURUAN TINGGI SWASTA INDONESIA BAB I KEANGGOTAAN. Pasal 1

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI BADAN PENYELENGGARA PERGURUAN TINGGI SWASTA INDONESIA BAB I KEANGGOTAAN. Pasal 1 ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI BADAN PENYELENGGARA PERGURUAN TINGGI SWASTA INDONESIA BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1 (1) Sesuai dengan Pasal 13 Anggaran Dasar, pendaftaran untuk menjadi anggota diajukan secara

Lebih terperinci

MUSYAWARAH DAN RAPAT KERJA NASIONAL IKATAN LEMBAGA MAHASISWA PSIKOLOGI INDONESIA ( ILMPI ) PSIKOLOGI BERSATU DEMI NUSANTARA

MUSYAWARAH DAN RAPAT KERJA NASIONAL IKATAN LEMBAGA MAHASISWA PSIKOLOGI INDONESIA ( ILMPI ) PSIKOLOGI BERSATU DEMI NUSANTARA ANGGARAN RUMAH TANGGA BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1 Status Keanggotaan 1. Anggota ILMPI adalah Lembaga Eksekutif Mahasiswa Jurusan/Program Studi/Fakultas Psikologi di Indonesia. 2. Keanggotaan ILMPI ditetapkan

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN PEMBINA OLAHRAGA MAHASISWA INDONESIA (BAPOMI)

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN PEMBINA OLAHRAGA MAHASISWA INDONESIA (BAPOMI) ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN PEMBINA OLAHRAGA MAHASISWA INDONESIA (BAPOMI) KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI DIREKTORAT PEMBELAJARAN DAN KEMAHASISWAAN

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN INTERNAL OLAHRAGA DAN SENI FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS BRAWIJAYA BAB I KETENTUAN UMUM

ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN INTERNAL OLAHRAGA DAN SENI FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS BRAWIJAYA BAB I KETENTUAN UMUM BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 (1) Anggaran Rumah Tangga Badan Internal Olahraga dan Seni disingkat BIOS merupakan pengaturan lebih lanjut dari Anggaran Dasar BIOS. (2) Semua pengertian dan singkatan yang

Lebih terperinci

SURAT KEPUTUSAN PENGURUS PUSAT IKATAN MOTOR INDONESIA NOMOR : 060/IMI/SK Organ/A/III/2016

SURAT KEPUTUSAN PENGURUS PUSAT IKATAN MOTOR INDONESIA NOMOR : 060/IMI/SK Organ/A/III/2016 SURAT KEPUTUSAN PENGURUS PUSAT IKATAN MOTOR INDONESIA NOMOR : 060/IMI/SK Organ/A/III/2016 T e n t a n g PETUNJUK PELAKSANAAN MUSYAWARAH PROVINSI IKATAN MOTOR INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 1 ANGGARAN DASAR Halaman 1 dari 2 halaman 2 IKATAN ALUMNI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN AHLI PERENCANA

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN AHLI PERENCANA ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN AHLI PERENCANA BAB I UMUM Pasal 1 Pengertian Anggaran Rumah Tangga merupakan penjabaran Anggaran Dasar IAP Pasal 2 Pengertian Umum (1) Ahli adalah seorang yang berlatar belakang

Lebih terperinci

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software For evaluation only.

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software  For evaluation only. PERATURAN ORGANISASI KARATE-DO GOJUKAI INDONESIA UNIT KEGIATAN MAHASISWA FAKULTAS PETERNAKAN UNSOED FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN BAB I ORGANISASI Pasal 1 Karate-Do Gojukai Unit Kegiatan

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA JARINGAN MAHASISWA KESEHATAN INDONESIA (JMKI)

ANGGARAN RUMAH TANGGA JARINGAN MAHASISWA KESEHATAN INDONESIA (JMKI) Peningkatan. dan Pemantapan Solidaritas Mahasiswa Kesehatan Indonesia ANGGARAN RUMAH TANGGA JARINGAN MAHASISWA KESEHATAN INDONESIA (JMKI) BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1 Anggota Anggota JMKI adalah lembaga eksekutif

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA PERMAHI (PERHIMPUNAN MAHASISWA HUKUM INDONESIA)

ANGGARAN RUMAH TANGGA PERMAHI (PERHIMPUNAN MAHASISWA HUKUM INDONESIA) ANGGARAN RUMAH TANGGA PERMAHI (PERHIMPUNAN MAHASISWA HUKUM INDONESIA) BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1 (1) Anggota Biasa adalah setiap mahasiswa hukum di Indonesia yang masih terdaftar sebagai mahasiswa pada

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR ASOSIASI DOSEN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR INDONESIA PENDAHULUAN

ANGGARAN DASAR ASOSIASI DOSEN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR INDONESIA PENDAHULUAN ANGGARAN DASAR ASOSIASI DOSEN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR INDONESIA 2011-2016 PENDAHULUAN Sejarah terbentuknya Asosiasi Dosen pendidikan guru sekolah dasar di Indonesia didasari dengan adanya keinginan

Lebih terperinci

A N G G A R A N D A S A R

A N G G A R A N D A S A R A N G G A R A N D A S A R D A F T A R I S I : 1. Mukadimah 2. Bab I: Ketentuan Umum Pasal 1 3. Bab II: Nama, Tempat Kedudukan dan Jangka Waktu Pendirian Pasal 2 4. Bab III: Asas, Landasan, Tujuan dan Kegiatan

Lebih terperinci

Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga Perhimpunan Pelajar Indonesia di Jerman

Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga Perhimpunan Pelajar Indonesia di Jerman Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga Perhimpunan Pelajar Indonesia di Jerman Pembukaan ANGGARAN DASAR Bab I (Tata Organisasi) 1. Nama, Waktu dan Kedudukan 2. Sifat dan Bentuk 3. Lambang Bab II (Dasar,

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI STEMBAYO

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI STEMBAYO ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI STEMBAYO BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Anggaran Rumah Tangga ini bersumber pada Anggaran Dasar IKA- STEMBAYO yang berlaku oleh karena itu tidak bertentangan dengan ketentuan

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI INDONESIA (APSPBI)

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI INDONESIA (APSPBI) ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI INDONESIA (APSPBI) Daftar isi ANGGARAN DASAR... 1 ANGGARAN RUMAH TANGGA... 6 STRUKTUR ORGANISASI... 10 ANGGARAN DASAR

Lebih terperinci

BAB I UMUM. Pasal 1 LANDASAN PENYUSUNAN

BAB I UMUM. Pasal 1 LANDASAN PENYUSUNAN BAB I UMUM Pasal 1 LANDASAN PENYUSUNAN 1. Anggaran Rumah Tangga disusun berlandaskan Anggaran Dasar GAPEKSINDO dan ditetapkan serta disahkan pada Musyawarah Nasional Khusus di Hotel Grand Sahid Jaya Jakarta,

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA PERMAHI (PERHIMPUNAN MAHASISWA HUKUM INDONESIA) ANGGARAN RUMAH TANGGA PERMAHI (PERHIMPUNAN MAHASISWA HUKUM INDONESIA)

ANGGARAN RUMAH TANGGA PERMAHI (PERHIMPUNAN MAHASISWA HUKUM INDONESIA) ANGGARAN RUMAH TANGGA PERMAHI (PERHIMPUNAN MAHASISWA HUKUM INDONESIA) ANGGARAN RUMAH TANGGA BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1 (1) Anggota Biasa adalah setiap mahasiswa hukum di Indonesia pada tingkat strata 1 dan strata 2 hingga dua tahun setelah menyelesaikan studinya atau belum

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR/ ANGGARAN RUMAH TANGGA (AD/ART), PROGRAM KERJA DAN KODE ETIK AHLI GIZI

ANGGARAN DASAR/ ANGGARAN RUMAH TANGGA (AD/ART), PROGRAM KERJA DAN KODE ETIK AHLI GIZI ANGGARAN DASAR/ ANGGARAN RUMAH TANGGA (AD/ART), PROGRAM KERJA DAN KODE ETIK AHLI GIZI PERSAGI (Persatuan Ahli Gizi Indonesia) 2015 ANGGARAN DASAR/ ANGGARAN RUMAH TANGGA ( AD/ART ) PERSATUAN AHLI GIZI

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI BAB I KEANGGOTAAN. Pasal 1 SYARAT KEANGGGOTAAN

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI BAB I KEANGGOTAAN. Pasal 1 SYARAT KEANGGGOTAAN 1.1. Anggota Tetap ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1 SYARAT KEANGGGOTAAN 1.1.1. Berbentuk Badan Hukum 1.1.2. Memiliki fasilitas perawatan pesawat terbang atau komponennya sesuai

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PERHIMPUNAN PELAJAR DAN MAHASISWA INDONESIA DI PHILIPPINA (PPMIP)

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PERHIMPUNAN PELAJAR DAN MAHASISWA INDONESIA DI PHILIPPINA (PPMIP) ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PERHIMPUNAN PELAJAR DAN MAHASISWA INDONESIA DI PHILIPPINA (PPMIP) ANGGARAN DASAR PERHIMPUNAN PELAJAR DAN MAHASISWA INDONESIA DI PHILIPPINA (PPMIP) MUKADIMAH Dengan

Lebih terperinci

ASOSIASI PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN INDONESIA (APS-TPI)

ASOSIASI PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN INDONESIA (APS-TPI) ASOSIASI PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN INDONESIA (APS-TPI) MUKADDIMAH Keinginan untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan program studi dengan membentuk dan bergabung dalam suatu wadah yang dapat

Lebih terperinci

PERATURAN ORGANISASI IKATAN MOTOR INDONESIA NOMOR : 001/IMI/PO/II/2016

PERATURAN ORGANISASI IKATAN MOTOR INDONESIA NOMOR : 001/IMI/PO/II/2016 PERATURAN ORGANISASI IKATAN MOTOR INDONESIA NOMOR : 001/IMI/PO/II/2016 Tentang ORGANISASI IKATAN MOTOR INDONESIA Pasal 1 PENDAHULUAN 1. Peraturan Organisasi ini ditetapkan sebagai tindak lanjut dari ketentuan

Lebih terperinci

Halaman PEMBUKAAN

Halaman PEMBUKAAN Halaman - 1 - PEMBUKAAN 1. Dengan Rachmat Tuhan Yang Maha Esa, Bangsa Indonesia melalui perjuangan yang luhur telah mencapai Kemerdekaannya yang telah diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945. Dalam

Lebih terperinci

KETETAPAN KONGRES XXXII PERSATUAN PELAJAR INDONESIA DI JEPANG Nomor: 05/TAP/KONGRES/PPI-JEPANG/VIII/2012

KETETAPAN KONGRES XXXII PERSATUAN PELAJAR INDONESIA DI JEPANG Nomor: 05/TAP/KONGRES/PPI-JEPANG/VIII/2012 KETETAPAN KONGRES XXXII PERSATUAN PELAJAR INDONESIA DI JEPANG Nomor: 05/TAP/KONGRES/PPI-JEPANG/VIII/2012 tentang Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga PPI Jepang Periode 2012-2013 Dengan rahmat Allah

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN MAHASISWA FISIKA UNIVERSITAS BRAWIJAYA BAB I NAMA, WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN MAHASISWA FISIKA UNIVERSITAS BRAWIJAYA BAB I NAMA, WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN ANGGARAN DASAR HIMPUNAN MAHASISWA FISIKA UNIVERSITAS BRAWIJAYA BAB I NAMA, WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 Nama Organisasi ini bernama Himpunan Mahasiswa Fisika Universitas Brawijaya yang disingkat

Lebih terperinci

PANITIA MUSYAWARAH DAN RAPAT KERJA NASIONAL IKATAN LEMBAGA MAHASISWA PSIKOLOGI INDONESIA KE-V TAHUN

PANITIA MUSYAWARAH DAN RAPAT KERJA NASIONAL IKATAN LEMBAGA MAHASISWA PSIKOLOGI INDONESIA KE-V TAHUN ANGGARAN RUMAH TANGGA BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1 Status Keanggotaan 1. Anggota ILMPI adalah Lembaga Eksekutif Mahasiswa Jurusan/Program Studi/Fakultas Psikologi di Indonesia. 2. Keanggotaan ILMPI ditetapkan

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI LAUNDRY INDONESIA

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI LAUNDRY INDONESIA ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI LAUNDRY INDONESIA BAB I LAMBANG, BENDERA, HYMNE DAN MARS ORGANISASI Pasal 1 Lambang 1. Lambang Organisasi berbentuk lingkaran dengan tulisan Asosiasi Laundry Indonesia dan

Lebih terperinci

MUSYAWARAH BESAR IKATAN ALUMNI BUMISERAM ( IKAB )MAKASSAR

MUSYAWARAH BESAR IKATAN ALUMNI BUMISERAM ( IKAB )MAKASSAR MUSYAWARAH BESAR IKATAN ALUMNI BUMISERAM ( IKAB )MAKASSAR ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI BUMISERAM (IKAB) MAKASSAR JAKARTA, 19 JULI 2009 KEPUTUSAN MUSYAWARAH BESAR IKATAN ALUMNI

Lebih terperinci

DPN APPEKNAS ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI PENGUSAHA PELAKSANA KONTRAKTOR DAN KONSTRUKSI NASIONAL

DPN APPEKNAS ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI PENGUSAHA PELAKSANA KONTRAKTOR DAN KONSTRUKSI NASIONAL DPN APPEKNAS ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI PENGUSAHA PELAKSANA BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1 SYARAT MENJADI ANGGOTA Syarat menjadi anggota APPEKNAS, adalah sebagai berikut : 1. Anggota Biasa a. Badan Usaha

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR Tunas Indonesia Raya TIDAR

ANGGARAN DASAR Tunas Indonesia Raya TIDAR ANGGARAN DASAR Tunas Indonesia Raya TIDAR BAB I NAMA, WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 1. Organisasi ini bernama TUNAS INDONESIA RAYA disingkat TIDAR, selanjutnya disebut Organisasi. 2. Organisasi ini

Lebih terperinci

IKATAN ARSITEK INDONESIA ANGGARAN DASAR

IKATAN ARSITEK INDONESIA ANGGARAN DASAR IKATAN ARSITEK INDONESIA ANGGARAN DASAR MUKADIMAH Arsitek sebagai warga negara yang sadar akan panggilan untuk memelihara pertumbuhan dan perkembangan kebudayaan serta peradaban manusia, senantiasa belajar

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN PEJABAT PEMBUAT AKTA TANAH PERUBAHAN KE VII

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN PEJABAT PEMBUAT AKTA TANAH PERUBAHAN KE VII ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN PEJABAT PEMBUAT AKTA TANAH PERUBAHAN KE VII Hasil Keputusan Rapat Kerja Nasional Pra Kongres di Jakarta tanggal 25-26 Oktober 2013 BAB I STATUS PERKUMPULAN Pasal 1 IKATAN PEJABAT

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA PARTAI GERAKAN INDONESIA RAYA GERINDRA

ANGGARAN RUMAH TANGGA PARTAI GERAKAN INDONESIA RAYA GERINDRA ANGGARAN RUMAH TANGGA PARTAI GERAKAN INDONESIA RAYA GERINDRA BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1 Syarat Keanggotaan Syarat menjadi Anggota Partai Gerakan Indonesia Raya (GERINDRA) adalah : 1. Warga Negara Indonesia.

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PERSATUAN BOLING INDONESIA ANGGARAN DASAR MUKADIMAH

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PERSATUAN BOLING INDONESIA ANGGARAN DASAR MUKADIMAH ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PERSATUAN BOLING INDONESIA ANGGARAN DASAR MUKADIMAH Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, bangsa Indonesia telah melaksanakan upayaupaya pengisian cita-cita kemerdekaan,

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR IKATAN ALUMNI UNIVERSITAS PADJADJARAN

ANGGARAN DASAR IKATAN ALUMNI UNIVERSITAS PADJADJARAN ANGGARAN DASAR IKATAN ALUMNI UNIVERSITAS PADJADJARAN Universitas Padjadjaran sebagai institusi pendidikan pada hakikinya adalah pusat bagi kemajuan dan pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, kesenian

Lebih terperinci

MUKADIMAH PERHIMPUNAN AHLI BEDAH ONKOLOGI INDONESIA ( PERABOI ) Bahwa sesungguhnya penyakit tumor/kanker adalah suatu penyakit yang dapat disembuhkan.

MUKADIMAH PERHIMPUNAN AHLI BEDAH ONKOLOGI INDONESIA ( PERABOI ) Bahwa sesungguhnya penyakit tumor/kanker adalah suatu penyakit yang dapat disembuhkan. Revisi 2009 MUKADIMAH PERHIMPUNAN AHLI BEDAH ONKOLOGI INDONESIA ( PERABOI ) Bahwa sesungguhnya penyakit tumor/kanker adalah suatu penyakit yang dapat disembuhkan. Bahwa untuk menanggulangi penyakit kanker

Lebih terperinci

KONGRES XI IKATAN SARJANA PETERNAKAN INDONESIA Nomor : 05/KONGRES XI-ISPI/XI/2014. Tentang: ANGGARAN DASAR/ANGGARAN RUMAH TANGGA (AD/ART)

KONGRES XI IKATAN SARJANA PETERNAKAN INDONESIA Nomor : 05/KONGRES XI-ISPI/XI/2014. Tentang: ANGGARAN DASAR/ANGGARAN RUMAH TANGGA (AD/ART) KONGRES XI IKATAN SARJANA PETERNAKAN INDONESIA Nomor : 05/KONGRES XI-ISPI/XI/2014 Tentang: ANGGARAN DASAR/ANGGARAN RUMAH TANGGA (AD/ART) Menimbang : a. Bahwa didorong oleh kesadaran dan tanggung jawab

Lebih terperinci

Lampiran II Keputusan Musyawarah Nasional Asosiasi Karoseri Indonesia Ke VI Tahun 2012 Nomor : KEP-O4/MUNAS/VI/2012 Tanggal 01 Juli 2012

Lampiran II Keputusan Musyawarah Nasional Asosiasi Karoseri Indonesia Ke VI Tahun 2012 Nomor : KEP-O4/MUNAS/VI/2012 Tanggal 01 Juli 2012 Lampiran II Keputusan Musyawarah Nasional Asosiasi Karoseri Indonesia Ke VI Tahun 2012 Nomor : KEP-O4/MUNAS/VI/2012 Tanggal 01 Juli 2012 ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI KAROSERI INDONESIA HASIL MUNAS USULAN

Lebih terperinci

Anggaran Rumah Tangga Tunas Indonesia Raya (TIDAR)

Anggaran Rumah Tangga Tunas Indonesia Raya (TIDAR) Anggaran Rumah Tangga Tunas Indonesia Raya (TIDAR) BAB I PENGERTIAN UMUM Pasal 1 Tunas Indonesia Raya adalah organisasi pemuda Indonesia yang berfungsi untuk menyerap, menampung dan menyalurkan aspirasi

Lebih terperinci

PERUBAHAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN NOTARIS INDONESIA HASIL RAPAT PLENO PENGURUS PUSAT YANG DIPERLUAS DI BALIKPAPAN, 12 JANUARI 2017

PERUBAHAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN NOTARIS INDONESIA HASIL RAPAT PLENO PENGURUS PUSAT YANG DIPERLUAS DI BALIKPAPAN, 12 JANUARI 2017 PERUBAHAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN NOTARIS INDONESIA HASIL RAPAT PLENO PENGURUS PUSAT YANG DIPERLUAS DI BALIKPAPAN, 12 JANUARI 2017 1. Beberapa ketentuan dalam Bab II Bagian Kedua Paragraf 1 Pasal

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 9 TAHUN 2001 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN PERWAKILAN DESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 9 TAHUN 2001 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN PERWAKILAN DESA BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 9 TAHUN 2001 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN PERWAKILAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT, Menimbang:

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR ( AD ) GAKESLAB INDONESIA

ANGGARAN DASAR ( AD ) GAKESLAB INDONESIA ANGGARAN DASAR ( AD ) GAKESLAB INDONESIA MUKADIMAH : Dengan Rachmat Tuhan Yang Maha Esa dan dengan kesadaran yang tinggi dalam menyumbangkan dharma bakti untuk pembangunan Nusa dan Bangsa Indonesia menuju

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR ORGANISASI AMATIR RADIO INDONESIA

ANGGARAN DASAR ORGANISASI AMATIR RADIO INDONESIA ANGGARAN DASAR ORGANISASI AMATIR RADIO INDONESIA MUKADIMAH Bahwa sesungguhnya Kegiatan Amatir Radio itu merupakan penyaluran bakat yang penuh manfaat dan oleh sebab itu telah mendapatkan tempat yang layak

Lebih terperinci

Lampiran SURAT KEPUTUSAN Nomor: 007/MUNASLUB/APKOMINDO/III/2014. Tentang

Lampiran SURAT KEPUTUSAN Nomor: 007/MUNASLUB/APKOMINDO/III/2014. Tentang Lampiran SURAT KEPUTUSAN Nomor: 007/MUNASLUB/APKOMINDO/III/2014. Tentang PENGESAHAN PERUBAHAN ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI PENGUSAHA KOMPUTER INDONESIA (APKOMINDO). Bunyi Anggaran Rumah Tangga APKOMINDO

Lebih terperinci

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 1997 TENTANG PENGESAHAN ANGGARAN DASAR DEWAN KOPERASI INDONESIA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 1997 TENTANG PENGESAHAN ANGGARAN DASAR DEWAN KOPERASI INDONESIA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 1997 TENTANG PENGESAHAN ANGGARAN DASAR DEWAN KOPERASI INDONESIA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa sesuai dengan ketentuan Undang-undang

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR IKATAN PUSTAKAWAN INDONESIA PERIODE

ANGGARAN DASAR IKATAN PUSTAKAWAN INDONESIA PERIODE ANGGARAN DASAR IKATAN PUSTAKAWAN INDONESIA PERIODE 2012-2015 MUKADIMAH Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa serta semangat mewujudkan visi organisasi yang berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945,

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA KOMITE NASIONAL PEMUDA INDONESIA K N P I

ANGGARAN RUMAH TANGGA KOMITE NASIONAL PEMUDA INDONESIA K N P I ANGGARAN RUMAH TANGGA KOMITE NASIONAL PEMUDA INDONESIA K N P I BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1 Syarat-Syarat Keanggotaan 1. Yang menjadi anggota KNPI adalah Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) yang telah

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR Tunas Indonesia Raya TIDAR

ANGGARAN DASAR Tunas Indonesia Raya TIDAR ANGGARAN DASAR Tunas Indonesia Raya TIDAR BAB I NAMA, WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 1. Organisasi ini bernama TUNAS INDONESIA RAYA disingkat TIDAR, selanjutnya disebut Organisasi. 2. Organisasi ini

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA INSTITUT AKUNTAN MANAJEMEN INDONESIA TAHUN 2009 BAB I KEANGGOTAAN. Pasal 1 KETENTUAN UMUM

ANGGARAN RUMAH TANGGA INSTITUT AKUNTAN MANAJEMEN INDONESIA TAHUN 2009 BAB I KEANGGOTAAN. Pasal 1 KETENTUAN UMUM ANGGARAN RUMAH TANGGA INSTITUT AKUNTAN MANAJEMEN INDONESIA TAHUN 2009 BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1 KETENTUAN UMUM Anggota Institut Akuntan Manajemen Indonesia (IAMI) adalah perseorangan dan perusahaan yang

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA ORGANISASI AMATIR RADIO INDONESIA ( ORARI )

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA ORGANISASI AMATIR RADIO INDONESIA ( ORARI ) ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA ORGANISASI AMATIR RADIO INDONESIA ( ORARI ) ANGGARAN DASAR ORGANISASI AMATIR RADIO INDONESIA MUKADIMAH Bahwa sesungguhnya Kegiatan Amatir Radio itu merupakan penyaluran

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI INSTITUSI PENDIDIKAN TINGGI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA (AIPTKMI) BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 BAB II KEANGGOTAAN

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI INSTITUSI PENDIDIKAN TINGGI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA (AIPTKMI) BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 BAB II KEANGGOTAAN ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI INSTITUSI PENDIDIKAN TINGGI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA (AIPTKMI) BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 1. Institusi Penyelenggara Pendidikan Tinggi Kesehatan Masyarakat yang dimaksud

Lebih terperinci

IKATAN AHLI PENGADAAN INDONESIA (IAPI)

IKATAN AHLI PENGADAAN INDONESIA (IAPI) IKATAN AHLI PENGADAAN INDONESIA (IAPI) (INDONESIAN PROCUREMENT SPECIALISTS ASSOCIATION) ANGGARAN DASAR halaman 1 dari 10 IKATAN AHLI PENGADAAN INDONESIA DISINGKAT IAPI ANGGARAN DASAR P E M B U K A A N

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 5 2015 SERI : E PERATURAN DAERAH KOTA BEKASI NOMOR 05 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

KETETAPAN MUSYAWARAH ANGGOTA KELUARGA BESAR MAHASISWA KEDOKTERAN UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN Nomor : 010/ MUSYANGKBMK/ I/ 2017

KETETAPAN MUSYAWARAH ANGGOTA KELUARGA BESAR MAHASISWA KEDOKTERAN UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN Nomor : 010/ MUSYANGKBMK/ I/ 2017 KETETAPAN MUSYAWARAH ANGGOTA KELUARGA BESAR MAHASISWA KEDOKTERAN UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN Nomor : 010/ MUSYANGKBMK/ I/ 2017 TENTANG : ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA KELUARGA BESAR MAHASISWA

Lebih terperinci

Musyawarah Nasional VI Ikatan Refraksionis Optisien Indonesia. Tata Tertib Musyawarah Nasional

Musyawarah Nasional VI Ikatan Refraksionis Optisien Indonesia. Tata Tertib Musyawarah Nasional Musyawarah Nasional VI Ikatan Refraksionis Optisien Indonesia Keputusan No. 002/Munas-6/IROPIN/II/2016 tentang Tata Tertib Musyawarah Nasional Musyawarah Nasional VI Refraksionis Optisien Indonesia yang

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR AEROMODELLING INDONESIA FEDERASI AERO SPORT INDONESIA PEMBUKAAN

ANGGARAN DASAR AEROMODELLING INDONESIA FEDERASI AERO SPORT INDONESIA PEMBUKAAN ANGGARAN DASAR AEROMODELLING INDONESIA FEDERASI AERO SPORT INDONESIA PEMBUKAAN Bahwa sesungguhnya olahraga itu merupakan kodrat naluri manusia yang selalu ingin melakukan gerakan-gerakan dan kegiatan jasmani

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA FEDERASI ARUNG JERAM INDONESIA

ANGGARAN RUMAH TANGGA FEDERASI ARUNG JERAM INDONESIA ANGGARAN RUMAH TANGGA FEDERASI ARUNG JERAM INDONESIA BAB I U M U M Pasal 1 Anggaran Rumah Tangga Anggaran Rumah Tangga ini merupakan pelengkap dan penjabaran lebih lanjut dari Anggaran Dasar. Pasal 2 Lambang

Lebih terperinci

RANCANGAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PERHIMPUNAN PELAJAR INDONESIA DI HSINCHU TAHUN 2014

RANCANGAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PERHIMPUNAN PELAJAR INDONESIA DI HSINCHU TAHUN 2014 RANCANGAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PERHIMPUNAN PELAJAR INDONESIA DI HSINCHU TAHUN 2014 Pasal 1 Kegiatan dan Usaha Kegiatan organisasi terdiri atas: a. kegiatan yang berhubungan dengan akademis berupa pendidikan

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA ( ART ) GABUNGAN PERUSAHAAN ALAT ALAT KESEHATAN DAN LABORATORIUM INDONESIA ( GAKESLAB INDONESIA )

ANGGARAN RUMAH TANGGA ( ART ) GABUNGAN PERUSAHAAN ALAT ALAT KESEHATAN DAN LABORATORIUM INDONESIA ( GAKESLAB INDONESIA ) ANGGARAN RUMAH TANGGA ( ART ) GABUNGAN PERUSAHAAN ALAT ALAT KESEHATAN DAN LABORATORIUM INDONESIA ( GAKESLAB INDONESIA ) BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1 Anggota Setiap Perusahaan Alat Alat Kesehatan dan Laboratorium

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR (AD) ASOSIASI PENGELOLA SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI (SPAMS) PERDESAAN

ANGGARAN DASAR (AD) ASOSIASI PENGELOLA SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI (SPAMS) PERDESAAN ANGGARAN DASAR (AD) ASOSIASI PENGELOLA SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI (SPAMS) PERDESAAN PEMBUKAAN Program Pamsimas telah membangun prasarana dan sarana air minum dan sanitasi di desa/ kelurahan

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR IKATAN ALUMNI STEMBAYO

ANGGARAN DASAR IKATAN ALUMNI STEMBAYO ANGGARAN DASAR IKATAN ALUMNI STEMBAYO MUKADIMAH Kemajuan Indonesia harus diusahakan melalui perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan budaya yang cerdas, jujur, dan bermartabat dengan tetap menjaga

Lebih terperinci

:: LDII Sebagai Ormas/Anggaran Rumah Tangga:

:: LDII Sebagai Ormas/Anggaran Rumah Tangga: 1 :: LDII Sebagai Ormas/Anggaran Rumah Tangga: ANGGARAN RUMAH TANGGA LEMBAGA DAKWAH ISLAM INDONESIA BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1 Anggota dan Warga [1] Keanggotaan Lembaga Dakwah Islam Indonesia terdiri dari

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA PGA INDONESIA BAB I KETENTUAN UMUM

ANGGARAN RUMAH TANGGA PGA INDONESIA BAB I KETENTUAN UMUM ANGGARAN RUMAH TANGGA PGA INDONESIA BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Umum Anggaran Rumah Tangga ini merupakan pelengkap dan penjabaran dari Anggaran Dasar dan oleh karena itu hal-hal yang sudah dijelaskan

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA Hasil Kongres V PPI Tiongkok Hong Kong, 8 April 2016 ANGGARAN DASAR Tujuan Didirikan PPI Tiongkok 1. Mempererat rasa persaudaraan di antara para pelajar Indonesia

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, 1 of 24 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 11 TAHUN 2009 SERI E.5 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 11 TAHUN 2009 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 11 TAHUN 2009 SERI E.5 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 11 TAHUN 2009 TENTANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 11 TAHUN 2009 SERI E.5 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 11 TAHUN 2009 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT DI KABUPATEN CIREBON DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA PDGI (HASIL KONGRES XXIV 2011)

ANGGARAN RUMAH TANGGA PDGI (HASIL KONGRES XXIV 2011) ANGGARAN RUMAH TANGGA PDGI (HASIL KONGRES XXIV 2011) BAB I ORGANISASI Bagian Pertama Pasal 1 PENGURUS BESAR Merupakan pelaksana tertinggi organisasi. b. Organisasi Pengurus Besar terdiri dari: 1. Ketua

Lebih terperinci

ASOSIASI PENELITI KESEHATAN INDONESIA APKESI ANGGARAN DASAR (AD)

ASOSIASI PENELITI KESEHATAN INDONESIA APKESI ANGGARAN DASAR (AD) ASOSIASI PENELITI KESEHATAN INDONESIA APKESI ANGGARAN DASAR (AD) PENGURUS APKESI - PERIODE 2009-2012 Mukadimah DAFTAR ISI BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Umum Pasal 2 Asas Pasal 3 Prinsip BAB II ORGANISASI

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN SURVEYOR INDONESIA BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1. Pasal 2. Pasal 3

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN SURVEYOR INDONESIA BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1. Pasal 2. Pasal 3 ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN SURVEYOR INDONESIA BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1 Klasifikasi Anggota 1. Anggota Biasa adalah Warga Negara Indonesia yang mempunyai profesi dalam bidang geomatika. 2. Anggota Muda

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR (AD) ASOSIASI PENGELOLA SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI (SPAMS) PERDESAAN

ANGGARAN DASAR (AD) ASOSIASI PENGELOLA SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI (SPAMS) PERDESAAN ANGGARAN DASAR (AD) ASOSIASI PENGELOLA SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI (SPAMS) PERDESAAN PEMBUKAAN Program Pamsimas telah membangun prasarana dan sarana air minum dan sanitasi di desa/ kelurahan

Lebih terperinci

SURAT KEPUTUSAN KONGRES PERSATUAN PELAJAR INDONESIA DI KOREA 2014 No. : 017/A1.IX/DAGRI/SuratKeputusan/2014. Tentang

SURAT KEPUTUSAN KONGRES PERSATUAN PELAJAR INDONESIA DI KOREA 2014 No. : 017/A1.IX/DAGRI/SuratKeputusan/2014. Tentang PERSATUAN PELAJAR INDONESIA DI KOREA SELATAN (PERPIKA) Alamat: Ajou University Paldal Hall Room #931-1San 5, Woncheon-dong, Yeongtong-Gu, Suwon 443-749 Telepon: +8210-3321-6969 Email: sekretariat@perpika.kr

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN AHLI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN AHLI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN AHLI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA BAB I Pengertian Pasal 1 : Ilmu kesehatan masyarakat ialah ilmu dan seni untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat yang meliputi upaya-upya

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA PERSATUAN PERUSAHAAN INDONESIA PERIKLANAN INDONESIA. Pasal 1 KEANGGOTAAN

ANGGARAN RUMAH TANGGA PERSATUAN PERUSAHAAN INDONESIA PERIKLANAN INDONESIA. Pasal 1 KEANGGOTAAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PERSATUAN Pasal 1 KEANGGOTAAN Anggota P3I adalah perusahaan-perusahaan yang memiliki Ijin Usaha Perdagangan di bidang jasa periklanan dan / atau jasa komunikasi pemasaran dan / atau

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KETUA IA Del. NOMOR: 04/IA Del/SK/X/2008 TENTANG PENGESAHAN AD/ART IKATAN ALUMNI DEL

KEPUTUSAN KETUA IA Del. NOMOR: 04/IA Del/SK/X/2008 TENTANG PENGESAHAN AD/ART IKATAN ALUMNI DEL IKATAN ALUMNI DEL KEPUTUSAN KETUA IA Del TENTANG PENGESAHAN AD/ART IKATAN ALUMNI DEL Menimbang: a. bahwa dalam sebuah organisasi diperlukan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) sebagai pondasi

Lebih terperinci

Indonesian Student s Association in Japan 在日インドネシア留学生協会 Persatuan Pelajar Indonesia di Jepang

Indonesian Student s Association in Japan 在日インドネシア留学生協会 Persatuan Pelajar Indonesia di Jepang KETETAPAN KONGRES XXXVI PERSATUAN PELAJAR INDONESIA DI JEPANG Nomor: 06/TAP/KONGRES/PPI-JEPANG/IX/2016 Tentang ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PPI JEPANG Dengan Rahmat Allah Yang Maha Kuasa, Kongres

Lebih terperinci