PERANCANGAN INTERIOR VIRENKA GYM BANTUL, YOGYAKARTA

dokumen-dokumen yang mirip
JURNAL PERANCANGAN INTERIOR GEDUNG PASCASARJANA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

JURNAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN INTERIOR MUSEUM BENTENG VANDER WIJCK, GOMBONG, KEBUMEN JURNAL. Oleh. Toni Herwanto

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya negara Indonesia ini, tuntutan untuk memenuhi

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta BAB IV PENUTUP

REDESAIN INTERIOR CONCERT HALL TAMAN BUDAYA YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V PENUTUP. masyarakat. Perancangan interior bertema Fragment of Spirit dengan gaya

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

PERANCANGAN INTERIOR RESTORAN DE KENDHIL, YOGYAKARTA

PERANCANGAN INTERIOR KANTOR PT SKF INDONESIA CAKUNG BARAT, JAKARTA TIMUR. Achmad Dicky Revaldy 1

PERANCANGAN INTERIOR MRT JAKARTA INFORMATION CENTER

REDESAIN INTERIOR PYRAMID RESTORAN DAN KARAOKE DI YOGYAKARTA

PERANCANGAN INTERIOR LOBBY, RESTAURANT, DAN COTTAGE HONAI RESORT, UBUD - BALI. Anggita Kartikasari

PERANCANGAN INTERIOR MUSEUM WAYANG KEKAYON DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA. diusulkan oleh: RADEN EFREM HADYAN ADHIWIJNA GANDHI NIM:

REDESAIN INTERIOR LANGGENG ART FOUNDATION YOGYAKARTA

PERANCANGAN INTERIOR MUSEUM PUSAT TNI AU DIRGANTARA MANDALA YOGYAKARTA DENGAN TEMA SPACE AND JOURNEY JURNAL TUGAS AKHIR PERANCANGAN KARYA DESAIN

Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN

kreasi Volume 1 Nomor 2 April 2016

PERANCANGAN INTERIOR FAMILY KARAOKE PROPOSAL PENGAJUAN TEMA TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. Perencanaan & Perancangan Interior Gallery Coffee & Café di Jakarta 1

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR GAMBAR BAB I PENDAHULUAN latar Belakang Masalah Identifikasi Masalah Tujuan Perancangan 3

LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. sesuatu yang dikeluarkan oleh negara serta mencatat pengeluaran negara secara detail. Untuk

PERANCANGAN LOBBY INTERIOR PADA GEDUNG AUDITORIUM KAMPUS IV UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN YOGYAKARTA JURNAL KARYA DESAIN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERANCANGAN INTERIOR GEDUNG PASCASARJANA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA


PERANCANGAN INTERIOR PASAR MIMBAAN KABUPATEN SITUBONDO

PERANCANGAN INTERIOR PASAR MIMBAAN KABUPATEN SITUBONDO, JAWA TIMUR. Aprilya Dwi Astuty

PERANCANGAN INTERIOR LOBI DAN FASILITAS USIA DINI PERPUSTAKAAN GRHATAMA PUSTAKA YOGYAKARTA DENGAN GAYA POP - MODERN PERANCANGAN

BAB V PENUTUP. UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan

PERANCANGAN INTERIOR CIP AIRPORT LOUNGE DI BANDARA INTERNASIONAL NGURAH RAI BALI

REDESAIN INTERIOR CONCERT HALL

PERANCANGAN INTERIOR PUSAT PERAWATAN HEWAN PELIHARAAN DI JAKARTA

interior yang berperan sebagai perantara untuk menawarkan dan menunjukkan aktivitas pengguna. Desain mebel mengekspresikan pencitraan ruang dengan ber

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PERANCANGAN INTERIOR GEDUNG PROGRAM STUDI DESAIN INTERIOR INSTITUT SENI INDONESIA, YOGYAKARTA

PERANCANGAN INTERIOR RUMAH SAKIT RAWA LUMBU BEKASI. Hasbie Alfie M.Sholahiddin, S.Sn., M.T

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta BAB V PENUTUP

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Rumusan Masalah

PERANCANGAN INTERIOR CLUBHOUSE MERAPI GOLF YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PERANCANGAN INTERIOR RUMAH SAKIT RAWA LUMBU BEKASI

PERANCANGAN INTERIOR QUEEN GARPHIC HOUSE PADANG PANJANG SUMATERA BARAT

PERANCANGAN INTERIOR TK SANGGAR ANAK ALAM YOGYAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perancangan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PERANCANGAN INTERIOR TK SANGGAR ANAK ALAM YOGYAKARTA. Noor Fatih Ario Wicaksono

DAFTAR ISI LEMBAR PERNYATAAN LEMBAR PENGESAHAN PRAKATA ABSTRACT ABSTRAK DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL BAB I PENDAHULUAN 1

BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta PERANCANGAN INTERIOR HOTEL SATYA GRAHA DENGAN PENDEKATAN PRINSIP GREEN DESAIN


BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PERANCANGAN INTERIOR PERPUSTAKAAN DAERAH JAWA TENGAH SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. pengaruh yang besar salah satunya dibidang kecantikan. Perawatan kecantikan

ABSTRAK. Beberapa tempat olahraga terutama tempat fitness dari hasil survey lebih berupa ruang khusus

BAB I PENDAHULUAN. Gambar1.1 Kemacetan di Kota Surabaya Sumber: 25/4/

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGEMBANGAN DESAIN KERETA RESTORASI PADA KERETA API JARAK JAUH

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

ABSTRAK. i Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Desain Interior Java Fitness Club dengan Konsep Modern Natural yang Maskulin dan Menyegarkan. I.

BAB I PENDAHULUAN. kesulitan dalam menggunakan panca indera, muncul berbagai penyakit yang

PERANCANGAN INTERIOR UB SPORT CENTER MALANG, JAWA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. JUDUL B. LATAR BELAKANG MASALAH. Desain Interior Lansia Therapist Center di Surakarta dengan Konsep. Surga

bangunan saung dengan struktur kayu berfokus pada pengolahan layout dan furniture yang sesuai dengan karakteristik saung tersebut.

CLUB HOUSE Di kawasan perumahan kompleks VI PKT Bontang BAB I PENDAHULUAN

PERANCANGAN INTERIOR ART SHOP YANA ART GALLERY DI GIANYAR, BALI JURNAL KARYA DESAIN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

HOTEL SATYA GRAHA DENGAN PENDEKATAN PRINSIP GREEN DESAIN

PENCIPTAAN. Fitri Lestari

BAB I PENDAHULUAN. dengan satu hal. Maka dari itu pada perancangan ini menerapkan konsep pelangi

BAB I PENDAHULUAN. Tingginya tuntutan akan hidup sehat disaat sekarang ini, membuat banyak

PERANCANGAN INTERIOR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK HERMINA DI JAKARTA BARAT PAPER TUGAS AKHIR. Oleh: Siswanti Asri Trisnanih ( ) 08 PAC

PERANCANGAN FURNITUR DAN AKSESORIS HOTEL TRANSIT BANDARA SOEKARNO-HATTA

TUGAS AKHIR. Desain Interior SAMSUNG INDONESIA Dengan Pendekatan High Tech di Jakarta Selatan

BAB I PENDAHULUAN. I. A Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tuntutan atau permintaan pihak pemberi tugas. Tahapan perencanaan yang. kebudayaan Indonesia serta pengaruh asing.

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta BAB V PENUTUP

Perancangan Interior Destination Spa

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jaman di era globalisasi ini menuntut aktivitas-aktivitas sosial yang

PERANCANGAN INTERIOR HOTEL THE WUJIL UNGARAN DENGAN PENDEKATAN ECO DESIGN. Robby Anddy Efendy

TUGAS AKHIR DESAIN INTERIOR ORGANIK VEGETARIAN CENTER DI SURAKARTA DENGAN KONSEP MODERN RETRO

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kerja praktik

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

wine. 2 Tempat seperti ini dapat digolongkan sebagai wine house atau wine lounge. Tempat yang di dalamnya terdapat sarana sarana pendukung yang dapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pelatihan kebugaran merupakan suatu program yang bertujuan untuk

BAB IV. KONSEP PERANCANGAN

BAB 1 PENDAHULUAN. di perkotaan-perkotaan salah satunya adalah kota Yogyakarta. Ini

Transkripsi:

PERANCANGAN INTERIOR VIRENKA GYM BANTUL, YOGYAKARTA PENCIPTAAN Syaifullah Al Amin NIM 1011773023 PROGRAM STUDI S-1 DESAIN INTERIOR JURUSAN DESAIN FAKULTAS SENI RUPA INSTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTA 2017 PERANCANGAN INTERIOR 1

VIRENKA GYM, BANTUL, YOGYAKARTA Syaifullah Al Amin 1 simbedesign@gmail.com Drs. Hartoto Indra S., M.Sn Hartotoi66@gmail.com Abstract The phenomenon of a healthy lifestyle by way of exercising in the gym or fitness center has increased in interest and technology. One of the emerging fitness centers is Virenka Gym located in Bantul, Yogyakarta. Virenka Gym is a fitness center that provides weight training facilities and cardio. As a commercial public space Virenka gym should be able to offer more value to the costumer to exist and grow, this can be achieved by improving the quality of branding and facilities. Therefore, the interior design of Virenka gym uses the concept of healthy space and social interactive space. This concept aims to promote a healthy and natural space atmosphere with the development of facilities in social interaction space to give more value to the customer. Keywords: Fitness center, Gym, exercise, weight training. Abstrak Fenomena gaya hidup sehat dengan cara berolahraga di Gym atau fitness center mengalami peningkatan pada minat dan teknologi. Salah satu fitness center yang sedang berkembang adalah Virenka Gym yang terletak di Bantul, Yogyakarta. Virenka Gym merupakan sebuah unit usaha fitness center yang menyediakan fasilitas latihan beban dan cardio. Sebagai ruang public komersial Virenka gym harus dapat menawarkan nilai lebih untuk costumer agar tetap eksis dan berkembang, hal ini dapat dicapai dengan cara meningkatkan kualitas branding dan fasilitas. Oleh karena itu perancangan interior Virenka gym mengangkat konsep healthy space dan social interactive space. Konsep ini bertujuan untuk menyajijkan suasana ruang yang sehat dan alami dengan pengembangan fasilitas pada ruang interaksi sosial untuk memberi nilai lebih kepada costumer. Kata kunci: Fitness center, Gym, Olahraga, latihan beban. PENDAHULUAN Fenomena gaya hidup sehat dengan cara berolahraga di Gym atau fitness center mengalami peningkatan pada minat dan teknologi. Salah satu 1 Korespondensi penulis dialamatkan ke Program Studi Desain Interior, Fakultas Seni Rupa, Institut Seni Indonesia Yogyakarta, Telp/Fax: +62274379133, HP: +6285740988900 Email : simbedesign@gmail.com 2

fitness center yang sedang berkembang di Daerah Istimewa Yogyakarta tepatnya kota Bantul adalah Virenka Gym, terletak di jalan Panjaitan No 70 Bantul, terletak di pinggiran kota, berjarak kurang lebih 2 km dari pusat kota Bantul. Berdiri di atas lahan seluas 395m 2, Virenka Gym memiliki bangunan setinggi 3 lantai dengan luas bangunan 791 m 2, dan halaman seluas 110 m 2, total luas area yang akan didesain adalah 901 m 2. Virenka Gym merupakan salah satu fitness center dan yang terbesar di area kota Bantul sehingga kehadirannya dapat menjadi tempat untuk memenuhi kebutuhan akan tempat olahraga gym yang berkualitas di area Bantul. Permintaan dan Minat masyarakat di area Bantul untuk olahraga fitness dan aerobic semakin tinggi oleh karena itu, Virenka Gym diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan fasilitasnya sehingga dapat memenuhi kebutuhan tersebut dengan baik. Seperti kota besar lainnya fitness dan aerobik di Bantul telah menjadi gaya hidup dan rutinitas untuk mendapatkan tubuh yang sehat bagi masyarakat yang menjalaninya, hal ini dapat di lihat dari cara berpakaian, berinteraksi, makanan atau minuman yang dikonsumsi. dengan redesign interior Virenka Gym diharapkan dapat memaksimalkan potensi dan fungsinya sebagai tempat yang menyediakan fasilitas dan ruang yang menunjang kesehatan bagi orang yang senang berolahraga di Gym center, hal ini nantinya akan berdampak pada perkembangan dan eksistensi Virenka Gym di industry fitness. Pada perancangan interior Virenka Gym konsep yang akan diterapkan adalah Healthy Space dan Social interactive Space. Konsep ini bertujuan untuk menyajijkan suasana ruang yang sehat dan alami dengan pengembangan fasilitas pada ruang interaksi sosial untuk memberi nilai lebih kepada costumer. Pada konsep Healthy space suasana ruang dibuat alami dengan menggunakan penghawaan, pencahayaan serta penggunaan material yang bersifat alami. Kelebihan dari suasana yang alami adalah untuk mengembalikan focus dan mood pengguna ruang karena rasa lelah pada saat atau setelah latihan. Hal ini sesuai dengan penjelasan Matthew Baral, ND dalam jurnal The Effects of Green Space on Stress: How urban natural and built environments affect stress measures (2013:1). Konsep Social interactive Space dirancang untuk merespon dan memenuhi kebutuhan customer akan ruang interaksi sosial pada fitness center dengan cara mengolah teras, balkon serta lounge area menjadi tempat yang nyaman untuk berinteraksi sosial. METODE PERANCANGAN Metode perancangan yang digunakan adalah proses desain yang di dalamnya terdapat 2 bagian, analisa yaitu masalah diidentifikasi, diteliti, dibedah, dan dianalisis. Dari tahap ini, desainer datang dengan proposal ide 3

tentang bagaimana langkah dalam memecahkan masalah. Tahap kedua adalah sintesa, di mana bagian-bagian ditarik bersama-sama untuk membentuk solusi yang kemudian diterapkan sebagai sebuah pemecah yang optimal. Metode perancangan proses desain dalam hal ini dapat terlihat pada grafik sebagai berikut: Gambar 1. Bagan Pola Pikir Perancangan (Sumber: Designing Interiors, Rosemary Kilmer, 1992) 1. Commit adalah menerima atau berkomitmen dengan masalah. 2. State adalah mendefinisikan masalah. 3. Collect adalah mengumpulkan fakta. 4. Analyze adalah menganalisa masalah dan data yang telah dikumpulkan. 5. Ideate adalah mengeluarkan ide dalam bentuk skematik dan konsep. 6. Choose adalah memilih alternatif yang paling sesuai dan optimal dari ideide yang ada. 7. Implement adalah melaksanakan penggambaran dalam bentuk pencitraan 2D dan 3D serta presentasi yang mendukung. 8. Evaluate adalah meninjau desain yang dihasilkan, apakah telah mampu menjawab brief serta memecahkan permasalahan.. 4

HASIL 1. Data lapangan Gambar 1. Fasad Bangunan Gambar 2. Area Resepsionis (Sumber: Survey Lapangan, 2016) (Sumber: Survey Lapangan, 2016) Gambar 3. Area Bar Gambar 4. Lounge area (Sumber: Survey Lapangan, 2016) (Sumber: Survey Lapangan, 2016) Gambar 5. Suasana ruang latihan beban Gambar 6. Ruang studio (Sumber: Survey Lapangan, 2016) (Sumber: Survey Lapangan, 2016) Ruang Lingkup Perancangan Lobby 124 m 2 Ruang angkat beban I 163 m 2 Ruang angkat beban II 124 m 2 Ruang studio I 163 m 2 Ruang studio II 80 m 2 + 654 m 2 5

2. Permasalahan Desain Berdasarkan data-data yang telah didapatkan, baik data lapangan, data literatur, dan data informasi dari klien, maka Area Virenka Gym yang akan didesain adalah pada lantai 1, lantai 2 dan lantai 3 dan permasalahan desain yang didapat adalah sebagai berikut: a. Bagaimana merancang interior Gym Center yang memiliki citra dan karakter branding yang kuat sebagai Gym Center yang berkelas. b. Bagaimana merancang interior Gym Center yang dapat memenuhi kebutuhan member akan tempat Gym yang berkualitas dan memiliki nilai lebih. PEMBAHASAN A. Konsep Desain Secara garis besar konsep yang dipilih untuk menjawab permasalahan desain adalah sebagai berikut: a. Healthy space Menghadirkan suasana ruang yang sehat dan berkarakter merupakan Jawaban dari permasalahan utama, hal ini dpat dicapai dengan cara menghadirkan suasana natural atau alami pada ruang sebagai branding utama pada fitness center melalui material, elemen pengisi ruang serta pemanfaatan penghawaan dan pencahayaan alami. 6

b. Social interactive space Menghadirkan ruang-ruang untuk berinteraksi sosial bagi pengguna ruang dengan cara membuat area area yang cozy untuk bersosial, misal mempercantik lounge area, mengolah teras dan balkon menjadi lounge atau social area. karena fitness center merupakan commercial public space maka interaksi social disana cenderung tinggi dan area untuk berinteraksi sosial dapat menjadi daya Tarik yang baik B. Suasana ruang dan Material C. Desain Akhir Gambar 7. Skema Material (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2016) Gambar 8. Suasana Bar Gambar 9. Hasil Redesain (Sumber: Survey Lapangan, 2016) (Sumber: dokumentasi pribadi, 2017,) 7

Gambar 10. Resepsionis Gambar 11. Hasil Redesain Resepsionis (Sumber: Sumber: Survey Lapangan, 2016) (Sumber: dokumentasi pribadi, 2017) Gambar 12. Gym Gambar 13. Hasil Redesain Gym (Sumber: Sumber: Survey Lapangan, 2016) (Sumber: dokumentasi pribadi, 2017) Gambar 14. Area Gym 2 Gambar 15. Hasil Redesain Area Gym 2 (Sumber: Sumber: Survey Lapangan, 2016) (Sumber: dokumentasi pribadi, 2017) Gambar 16. Studio Gambar 17. Hasil Redesain Studio (Sumber: Sumber: Survey Lapangan, 2016) (Sumber: dokumentasi pribadi, 2017) 8

Gambar 18. Hasil Redesain teras Gambar 19. Hasil Redesain Sauna (Sumber: Sumber: Survey Lapangan, 2016) (Sumber: dokumentasi pribadi, 2017) KESIMPULAN Pada hakikatnya Fitness Center atau Gym merupakan sebuah tempat dengan fasilitas untuk menunjang kesehatan. Tapi seiring berjalannya waktu maka kebutuhan di dalam gym semakin berkembang hal ini dipengaruhi oleh minat masyarakat, rutinitas dan gaya hidup, sehingga fungsinya menjadi lebih banyak, misal untuk studio, latihan beladiri, karena fitness center merupakan ruang public komersial maka interaksi di dalamnya cenderung tinggi biasanya costumer secara tidak sadar membangun hubungan sosial antara satu dengan yang lain hal ini membutuhkan space khusus pada fitness center. Selain itu jika dilihat dari sisi bisnis hal tersebut merupakan sebuah peluang untuk mengembangkan fasilitas dan menambah nilai lebih untuk customer. Tetapi hal-hal tersebut jarang dijumpai pada fitness center. Untuk menjawab problematika di atas solusi utama yang ditawarkan pada perancangan interior Virenka Gym adalah dengan menghadirkan interior fitness center yang memiliki fungsi yang lengkap dengan penambahan fasilitas yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat dengan menggunakan literatur pendukung sebagai panduan dalam mendesain. Penggunaan branding yang kuat, serta penambahan fasilitas untuk interaksi sosial merupakan upaya untuk meningkatkan nilai lebih perusahaan dan menambah daya tarik di mata masyarakat. Hal ini diharapkan dapat membuat Virenka Gym semakin berkembang dan eksis di dalam bisnis serta persaingan antar Fitness Center. 9

DAFTAR PUSTAKA Ernst Neufert. (2002). Data Arsitek, Jilid 2. Jakarta: Penerbit Erlangga. John M. Loh. (2005). Air Combat Command Fitness Center Standards and Facilities Guide. Virginia: Acc Services. Kilmer, Rosemary. (1992). Designing Interiors. California: Wadsworth Publishing Company. Panero, Julius. (2003). Dimensi Manusia dan ruang Interior. Jakarta: Penerbit Erlangga. Sport England. (2008). Fitness and Exercise Space. London: Sport England Internet: en.oxforddictionaries.com/definition/gym en.wikipedia.org/wiki/gym scholastic.com/teachers/articles/teaching-content/history-gymnastics-ancientgreece-modern-times/ 10