BAB III METODELOGI PENGUJIAN 3.1 Diagram Alir Pengujian Minyak Pelumas Pengisian Minyak dan Pemanasan Oli SAE 15W/40 Oli SAE 40 Data Pengujian Oli Pengujian Bantalan Luncur dan Kekentalan 1.1000 Rpm 2.1500 Rpm 3.2000.Rpm 4.2500 Rpm 5.3000 Rpm Hasil Pengujian Penulisan Data Kesimpukan dan Saran Selesai 54
3.2 Variabel Pengujian Pada pengujian ini variabel pengujian untuk mendapatkan karakteristik tekanan bantalan luncur adalah kekentalan minyak pelumas ( µ ) dan kecepatan putaran poros ( ω ). 3.3 Peralatan Pengujian Pengujian dilakukan di Laboratorium Mesin Fluida Departemen Teknik Mesin. Alat yang digunakan adalah Alat Uji Bantalan Luncur TM25 buatan TecQuipment Ltd, Inggris. Spesifikasi Alat Uji Bantalan Luncur adalah sebagai berikut: Dimensi Alat Uji: 990 mm x 970 mm x 2850 mm dan 68 kg Kondisi operasi: Pada temperatur +5 C sampai +40 C Pada jangkauan kelembaban relatif setidaknya 80% pada temperatur < 31 C dan 50% pada temperatur 40 C. Suplai energi listrik: Single-phase 230 VAC 50 Hz atau 110 VAC 50 Hz. Spesifikasi Bantalan Luncur: Diameterjournal Diameter bantalan Lebar efektif bantalan Lebar bantalan sepenuhnya Volume minyak pada bantalan : 50 mm : 55 mm : 70 mm : 80 mm : 1000 ml 51
Gambar 3.2 Alat Uji Bantalan Luncur TecQuipment TM25 52
Gambar.3.3 Pandangan asembling peralatan bantalan luncur TM25[10] 53
Keterangan gambar 3.3 : A B C D E F G H I : Poros / journal : Poros motor penggerak : Bantalan luncur : Karet diafragma (Flexible rubber diaphragm) : Piringan penutup bantalan : Penunjuk kesimbangan bantalan : Fixed frame : Beban : Batang beban Peralatan pengujian TM25 memiliki bantalan acrylic dan papan manometer yang besar, sehingga tekanan minyak pelumas pada bantalan dapat diobservasi dengan jelas. Poros motor penggerak dan journal memiliki putaran yang sama. Peralatan ini juga dilengkapi dengan variabel kecepatan putaran pada unit kontrol dan sensor kecepatan pada motor untuk melakukan percobaan pada kecepatan yang bervariasi. Pada bantalan terdapat 16 (enam belas) titik observasi untuk mengukur besarnya tekanan pada bantalan luncur. Dua belas titik berada di sekeliling (equispaced) bantalan, yang masing-masing berjarak/membentuk sudut 30, yaitu titik observasi yang bernomor 3, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, dan 16. Sedangkan empat titik berada pada arah aksial (lebar bantalan), yaitu titik 1, 2, 4 dan 5. Titik 3 dapat juga dianggap berada pada arah aksial (lihat gambar 3.3). 54
Masing-masing titik pengujian dihubungkan ke tabung pada papan manometer dengan pipa plastik fleksibel, sehingga distribusi tekanan pada sekeliling bantalan dapat diobservasi pada manometer tersebut. Pada papan manometer terdapat 16 tabung/pipa yang menunjukkan nilai tekanan untuk masing-masing titik tersebut, dan nilainya dalam satuan mm oil. 3.4 Pengisian Minyak Pelumas dan Pemanasan Peralatan pengujian bantalan luncur TecQuipment TM25 memiliki reservoir sebagai penampung minyak pelumas. Reservoir dihubungkan dengan dua saluran sebagai pintu masuk minyak pelumas ke dalam bantalan. Resrvoir juga dilengkapi dengan keran untuk membuka dan menutup aliran minyak pelumas ke bantalan. Sebelum melakukan pengujian tekanan pada enam belas titik pengujian harus sama agar terjadi keseimbangan tekanan. Caranya dengan membuka keran masuk minyak pelumas. Saat pengujian gelembung-gelembung udara harus dikeluarkan agar tidak terjadi kesalahan pembacaan tekanan. Salah satu caranya adalah dengan cara melakukan pemanasan atau warm up. Pemanasan dilakukan dengan menghidupkan motor dan meningkatkan kecepatan putaran secara bertahap sampai 3000 rpm, kemudian dibiarkan sampai satu jam. Setelah satu jam kecepatan putaran dikurangi hingga stabil pada 1000 rpm selama kira-kira 10 menit. 55
3.5 Pengujian Karakteristik (Distribusi Tekanan) Bantalan Luncur Pengujian untuk mendapatkan karakteristik bantalan luncur ini menggunakan minyak pelumas oli SAE 15W/40(diesel engine) dan SAE 40(diesel engine), tanpa penambahan adatif. Pada pengujian ini ditetapkan lima variasi kecepatan putaran,yaitu: 1000 rpm, 1500 rpm, 2000 rpm, 2500 rpm, 3000 rpm. Putaran poros ditetapkan searah jarum jam (clock wise).setelah dilakukan pemanasan (warm up), kemudian putaran poros ditetapkan pada kecepatan putaran pengujian terendah, yaitu 1000 rpm, lalu dibiarkan stabil pada putaran tersebut selama 10 (sepuluh) menit, kemudian dilakukan pembacaan pada papan manometer. Demikian juga untuk putaran 1500, 2000, 2500 dan 3000 rpm untuk masing-masing minyak pelumas. 3.6 Pengujian Kekentalan Minyak Pelumas Pengujian kekentalan kekentalan minyak pelumas pada percobaan ini menggunakan viskometer bola jatuh menurut Hoeppler, merek HAAKE Fissons, buatan Jerman, yang terdapat pada Laboratorium. Pengujian kekentalan dilakukan pada temperatur ruang 28 C dan pada 40 C. Namun dalam analisa nilai kekentalan yang digunakan adalah data percobaan pada temperatur 40 C, karena kondisi temperatur operasi peralatan bantalan adalah berkisar 40 C. Menurut buku manual HAAKE Fissons, pengujian kekentalan ini sesuai dengan standar DIN 53015. 56
Gambar 3.4 Viskometer Bola Jatuh Menurut Hoepper Merek HAAKE FISSONS[9] Gambar 3.5 Pengukur Putaran Mesin 3.7 Minyak Pelumas Yang Digunakan Sampel minyak pelumas yang digunakan dalam penelitian ini adalah minyak pelumas SAE 15W/40(diesel engine) dan SAE 40(diesel engine). 57
58