ISSN: AGRINEÇA, VOL. 12 NO. 1 JANUARI 2012 PENGARUH PUPUK ORGANIK CAIR DAN DOSIS URIN KELINCI PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL BROCOLI

dokumen-dokumen yang mirip
RESPON TANAMAN SAWI (Brassica juncea L.) TERHADAP PEMBERIAN KOMPOS SAMPAH KOTA

Pengaruh Kombinasi Pupuk Kandang Sapi dan Abu Sabut Kelapa sebagai Pupuk Utama dalam Budidaya Tanaman Brokoli (Brassica oleracia L.

I. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung, Bandar Lampung.

III. METODOLOGI TUGAS AKHIR (TA)

PENGARUH JENIS DAN DOSIS PUPUK KANDANG TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KROKOT LANDA (Talinum triangulare Willd.)

RESPONS JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK ORGANIK GRANUL YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG MANIS

RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SAWI ( Brassica juncea L ) TERHADAP PEMBERIAN URINE KELINCI DAN PUPUK GUANO

RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG TANAH PADA APLIKASI DOSIS PUPUK ORGANIK PADAT DAN CAIR

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di lahan milik petani di Desa Dolat Rakyat-

RESPOMS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SAAWI (Brassica Juncea. L) TERHADAP INTERVAL PENYIRAMAN DAN KONSENTRASILARUTAN PUPUK NPK SECARA HIDROPONIK

PENGARUH PENGGUNAAN PUPUK KANDANG DAN NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG TANAH

PENGARUH DOSIS PUPUK KANDANG SAPI DAN PUPUK NITROGEN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KANGKUNG DARAT (Ipomoea reptans. Poir)

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Penelitian

PENGARUH DOSIS PUPUK KANDANG AYAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL MENTIMUN

PERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG DAUN (Allium fistulosum L.) VARIETAS LINDA AKIBAT PEMBERIAN PUPUK KANDANG AYAM DAN PUPUK UREA

PUPUK ORGANIK CAIR DAN PUPUK KANDANG AYAM BERPENGARUH KEPADA PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KEDELAI ( Glycine max L. )

PENGARUH PUPUK ORGANIK CAIR (POC) LIMBAH TERNAK DAN LIMBAH RUMAH TANGGA PADA TANAMAN KANGKUNG (Ipomoea reptans Poir) Oleh : Sayani dan Hasmari Noer *)

PERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG DAUN (Allium Fistulosum L.) PADA BERBAGAI DOSIS PUPUK KANDANG AYAM

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Metode Penelitian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

PENGARUH KERAPATAN DAN KEDALAMAN TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG HIJAU (Vigna radiata L.)

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH DENGAN PENGOLAHAN TANAH YANG BERBEDA DAN PEMBERIAN PUPUK NPK

BAHAN METODE PENELITIAN

Vol 3 No 1. Januari - Maret 2014 ISSN :

STUDY TENTANG TIGA VARIETAS TERUNG DENGAN KOMPOSISI MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN

Pemakaian Pupuk Organik Cair Sebagai Dekomposer dan Sumber Hara Tanaman Padi (Oriza sativa L.)

PENGARUH KONSENTRASI PUPUK ORGANIK CAIR DAN MACAM VARIETAS TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan

III. TATA LAKSANA KEGIATAN TUGAS AKHIR

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama 3 bulan pada bulan Sebtember - Desember

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. B. Bahan dan Alat Penelitian. Penah atau pensil, Buku pengamatan. C.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

PENGARUH DOSIS PUPUK ANORGANIK NPK MUTIARA DAN CARA APLIKASI PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN MENTIMUN

Volume 11 Nomor 2 September 2014

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. dengan ketinggian tempat ± 25 di atas permukaan laut, mulai bulan Desember

BAB IV METODE PENELITIAN. (Completely Randomized Block Design) dengan dua faktor yang disusun secara

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2015 sampai Mei 2016

Respons Pertumbuhan dan Hasil Sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) Terhadap Jarak Tanam dan Waktu Penyiangan Gulma

Volume 5 No. 1 Februari 2017 ISSN:

III. METODE KEGIATAN TUGAS AKHIR (TA) A. Tempat Pelaksanaan Pelaksanaan Tugas Akhir (TA) dilaksanakan di Dusun Selongisor RT 03 RW 15, Desa Batur,

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung (POLINELA). Waktu

Jurnal Cendekia Vol 12 No 1 Januari 2014 ISSN

III. BAHAN DAN METODE. Universitas Lampung pada titik koordinat LS dan BT

TATA CARA PENELITIAN. A. Rencana Waktu dan Tempat. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni - Juli 2017 bertempat di

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Muhammadiyah Yogyakarta pada bulan Januari sampai Maret B. Penyiapan Bahan Bio-slurry

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Percobaan, Laboratorium Penelitian

PENGARUH KONSENTRASI DAN FREKUENSI PEMBERIAN PUPUK URIN KELINCI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TOMAT

I. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Suka Banjar Kecamatan Gedong Tataan

Respons Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Selada (Lactuca sativa L.) Terhadap Pemberian Pupuk Organik Cair Urin Kambing Pada Beberapa Jarak Tanam

PERTUMBUHAN DAN HASIL KAILAN (brassica alboglabra) PADA BERBAGAI DOSIS KOMPOS SOLID ABSTRAK

PENGARUH PUPUK KANDANG KELINCI DAN PUPUK NPK (16:16:16) TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.)

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN OKRA (Abelmoschus esculantus) PADA PELAKUAN PUPUK DEKAFORM DAN DEFOLIASI

BAB VI PEMBAHASAN. lambat dalam menyediakan unsur hara bagi tanaman kacang tanah, penghanyutan

TATA CARA PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian ini dilakukan di Lahan Percobaan, di daerah Ketep, kecamatan

E-JURNAL ARSITEKTUR LANSEKAP ISSN: VOL. 3, NO. 1, APRIL 2017

III. METODE PENELITIAN. Medan Area yang berlokasi di jalan kolam No.1 Medan Estate, Kecamatan Percut

BAHAN DAN METODE. Y ijk = μ + U i + V j + ε ij + D k + (VD) jk + ε ijk

PENGARUH BIOURINE SAPI DAN BERBAGAI DOSIS PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL SELADA KROP (Lactuca sativa L.)

Respons Pemberian Pupuk Hayati pada Beberapa Jarak Tanam Pertumbuhan dan Produksi Kailan (Brassica oleraceae var. acephala)

HASIL DAN PEMBAHASAN. kompos limbah tembakau memberikan pengaruh nyata terhadap berat buah per

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat

PENGARUH JENIS PUPUK KANDANG DAN JARAK TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays L. var. saccharata Sturt) SKRIPSI

PENGARUH JENIS DAN KONSENTRASI PUPUK ORGANIK CAIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN SAWI (Brassica juncea L.

Pengaruh Campuran Media Tanam Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Kubis Bunga (Brassica oleracea L.)

I. PENDAHULUAN. Pisang merupakan komoditas buah-buahan yang populer di masyarakat karena

BAB III METODE PENELITIAN

Peran Media Tanam dan Dosis Pupuk Urea, SP36, KCl Terhadap Pertumbuhan Tanaman Bawang Daun (Allium fistulosum L.) dalam Polybag. Oleh: Susantidiana

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan dikebun percobaan Politeknik Negeri Lampung,

Pengaruh Konsentrasi dan Waktu Penyemprotan Pupuk Organik Cair Super ACI terhadap Pertumbuhan dan Hasil Jagung Manis

PENGARUH UMUR BIBIT DAN KONSENTRASI POC (PUPUK ORGANIK CAIR) TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL BROKOLI (Brassica oleracea var. Italica L.

PENGARUH PEMBERIAN TIGA JENIS PUPUK KANDANG DAN DOSIS UREA PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CABAI (Capssicum annum L.)

I. TATA CARA PENELITIAN. Muhammadiyah Yogyakarta di Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK NPK PELANGI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN TERUNG (Solanum Melongena L)

III. BAHAN DAN METODE. Tuan dengan ketinggian 25 mdpl, topografi datar dan jenis tanah alluvial.

PENGARUH MACAM PUPUK FOSFAT DOSIS RENDAH TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.) VARIETAS SINGA, PELANDUK, DAN GAJAH

BAB III TATALAKSANA TUGAS AKHIR

UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS BOKASHI MELALUI PEMBERIAN CANGKANG TELUR, ABU DAPUR, DAN URINE SAPI SERTA PENERAPANNYA DALAM BUDIDAYA SAWI SECARA ORGANIK

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di rumah kaca laboratorium Lapangan Terpadu

III. BAHAN DAN METODE

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Percobaan

III. MATERI DAN METODE

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian. Bahan dan Alat

PENGARUH PUPUK ANORGANIK DAN ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN SELADA (LACTUCA SATIVA) VARIETAS IMPERIAL

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di kebun percobaan Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini merupakan penelitian lanjutan yang sebelumnya dilakukan oleh

TATA CARA PENELITIN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. B. Bahan dan Alat Penelitian

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN MENTIMUN (Cucumis sativus L.) PADA PEMBERIAN PUPUK NITROGEN. Ahmad Masud, Moh. Ikbal Bahua, Fitriah S.

III. MATERI DAN METODE

APPLICATION OF MANURE AND Crotalaria juncea L. TO REDUCE ANORGANIC FERTILIZER ON MAIZE (Zea mays L.)

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari - Maret 2017 di Lahan

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Muhammadiyah Yogyakarta di Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten

Pengaruh Populasi Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) dan Jagung (Zea mays L.) terhadap Pertumbuhan dan Produksi Pada Sistem Pola Tumpang Sari

PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM PADA TEKNIK BUD CHIP TIGA VARIETAS TEBU (Saccharum officinarum L.)

PENGARUHKOMPOSISI MEDIA TANAM DANTAKARAN AIR CUCIAN BERASTERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KUBIS BUNGA. (Brassica oleracea botrytis L.

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KANDANG SAPI DAN JARAK TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN KOL BUNGA (Brassica oleraceae var botrytis L)

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Balai Pengkajian Teknologi

*)

Transkripsi:

ISSN: 0854-2813 AGRINEÇA, VOL. 12 NO. 1 JANUARI 2012 PENGARUH PUPUK ORGANIK CAIR DAN DOSIS URIN KELINCI PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL BROCOLI THE INFLUENCE OF FLUID ORGANIC FERTILIZER AND URINE RABBIT DOSAGE TO THE GROWTH AND RESULT OF BROCOLLI (Brassica oleracia var. Sakata) Pitoyo 1, Teguh Supriyadi 2, Daryanti 3 ABSTRACT The research was done in Selongisor village, Batur, Getasan, Semarang Regency, from May until July 2010, the type of soil is Andisol (PPT : Andosol, the altitude is 1450 metres above sea level. This research was arranged in Randomyzed Completely Block Design (RCBD) consisted of two tratment factors with three replications, that are ; I. rabbit urine dosage (K0 = without rabbit urine, K1 = 50 l/ha, K2 = 100 l/ha, K3 = 150 l/ha) and II. Fluid organic fertilizer dosage (O1 = 5 l/ha, O2 = 10 l/ha, O3 = 15 l/ha). The research showed that rabbit urine dosage influenced not significant to weight of fresh biomass, weight dry biomass, flower diametre, the height of plant and amount of leaves, but influence significant to the yield per block. The treatment of liquid organic fertilizer dosage showed not significant to the weight of fresh biomass, weight dry biomass, flower diametre, the height of plant and amount of leaves, and total yield of flower. Combined effect from two treatments was not significant difference to weight of fresh biomass, weight dry biomass, flower diametre, the height of plant and amount of leaves, but influence significant to the yield per block.. The highest result is 64,167 gram get from the treatment rabbit urine dosage 150 l/ha and Fluid organic fertilizer dosage 10 l/ha. Key words: rabbit urine, fluid organic fertilizer, dosage, brocolli PENDAHULUAN Brokoli merupakan salah satu jenis sayuran yang termasuk keluarga kubis-kubisan atau familia Brassicaceae. Brokoli termasuk tanaman yang tidak tahan terhadap udara panas sehingga hanya cocok ditanam di dataran tinggi dengan suhu rendah yaitu pada ketinggian di atas 700 m di atas permukaan air laut. Bagian tanaman brokoli yang dikonsumsi adalah bunganya yang merupakan kumpulan kuntum bunga yang berjumlah sangat banyak membentuk bulatan yang tebal dan padat. Kandungan gizi brokoli lebih tinggi dibanding jenis kubis-kubisan lainnya (kol, kembang kol) yaitu dalam hal protein, kalsium, fosfor, dan yang menonjol adalah kandungan vitamin A- 1 Mahasiswa Program Studi Agroteknologi Fak. Pertanian Univ. Tunas Pembangunan Surakarta 2 Staf Pengajar Fakultas Pertanian Universitas Tunas Pembangunan Surakarta 3 Staf Pengajar Fakultas Pertanian Universitas Tunas Pembangunan Surakarta 63

nya bisa mencapai 38 kali (Anonim, 2007). Brokoli banyak digunakan dalam berbagai menu masakan di restaurant Cina dan hotel berbintang sehingga konsumen brokoli kebanyakan masih dari kalangan menengah ke atas. Oleh karena sayuran ini mempunyai nilai ekonomi yang tinggi, maka mempunyai prospek yang cerah untuk dikembangkan di Indonesia. Meskipun permintaan brokoli di dalam negeri masih termasuk rendah, namun permintaan pasar luar negeri terutama brokoli organik cukup tinggi dan terus meningkat. Ekspor brokoli ke Singapura misalnya mencapai volume 1.192.395 kg dengan nilai 344.145 US $, sedangkan ekspor ke Taiwan 75.000 kg senilai 11.250 US $. (Anonim, 2006). Meningkatnya kesadaran akan arti penting kesehatan dan kelestarian lingkungan, telah mendorong masyarakat untuk kembali ke sistem pertanian organik karena produk yang dihasilkan bebas residu pestisida dan pupuk kimia. Selain ramah lingkungan, biaya pertanian organik pun rendah (Sutanto, 2002). Salah satu produk pertanian organik yang sudah merambah pasar ekspor diantaranya adalah brokoli organik yang dihasilkan dan menjadi andalan Kabupaten Semarang. Pupuk maupun pestisida yang digunakan dalam mengusahakan brokoli di daerah ini semuanya organik. Pupuk organik yang biasa digunakan di daerah ini adalah pupuk organik cair yang dibuat dari 40 % tetes tebu, 40 % air kelapa, 2 % taoge, 5 % nenas, 0,5 % cincau dan bahan-bahan lain hingga 100 %. Selain pupuk tersebut, petani juga biasa menambahkan pupuk kandang cair dari urine kelinci yang dipercaya petani cocok untuk meningkatkan produksi brokoli. Menurut Anonim (2006), urine kelinci mengandung 1,1 % N dan 1,2 % P 2 O 5. Kandungan komponen tersebut hampir sama bila dibandingkan dengan kotoran ayam yaitu N 1,5 % dan P 2 O 5 1,3 %. Namun dalam hal dosis pupuk organik yang digunakan, petani belum mempunyai pedoman yang pasti. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis yang tepat dalam menggunakan pupuk organik cair maupun urine kelinci agar didapat hasil terbaik dari brokoli khususnya di daerah Kabupaten Semarang. 64

METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Dusun Selongisor, Desa Batur, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, tepatnya di sebelah lereng Utara Gunung Merbabu pada 11 Mei 2011 11 Juli 2011, dengan ketinggian tempat 1.450 m dpl, dengan jenis tanah Andisol (PPT : Andosol). B. Bahan dan Alat Penelitian Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih brokoli jenis (sakata), urin kelinci, dan pupuk organik cair, pupuk kandang sebagai pupuk dasar. Alat yang digunakan adalah cangkul, penggaris, tugal, tali, handsprayer, gembor, alat tulis dan timbangan. C. Cara Kerja Penelitian 1. Rancangan Penelitian Rancangan yang digunakan pada penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL). Penelitian ini merupakan percobaan faktorial dengan dua faktor perlakuan, yang disusun berdasarkan kombinasi antara dosis. Faktor yang diujikan terdiri atas: (a) Dosis Pupuk Organik Cair (O) terdiri dari 3 taraf yaitu: O 1 = 5 L /Ha, O 2 = 10 L/ Ha, O 3 = 15 L/ Ha. (b) Dosis Urin Kelinci (K) terdiri dari 4 taraf yaitu: K 0 = Tanpa urin, K 1 = 50 L/ Ha, K 2 = 100 L/ Ha, K 3 = 150 L/ Ha. Dari kedua perlakuan diperoleh 12 kombinasi perlakuan, yaitu : K 0 O 1 : kombinasi tanpa urin kelinci dan pupuk organik cair 5 L/Ha K 0 O 2 : kombinasi tanpa urin kelinci dan pupuk organik cair 10 L/Ha K 0 O 3 : kombinasi tanpa urin kelinci dan pupuk organik cair 15 L/Ha K 1 O 1 : kombinasi urin kelinci 50 L/Ha dan pupuk organik cair 5 L/Ha K 1 O 2 : kombinasi urin kelinci 50 L/Ha dan pupuk organik cair 10 L/Ha K 1 O 3 : kombinasi urin kelinci 50 L/Ha dan pupuk organik cair 15 L/Ha 65

K 2 O 1 : kombinasi urin kelinci 100 L/Ha dan pupuk organik cair 5 L/Ha K 2 O 2 : kombinasi urin kelinci 100 L/Ha dan pupuk organik cair 10 L/Ha K 2 O 3 : kombinasi urin kelinci 100 L/Ha dan pupuk organik cair 15 L/Ha K 3 O 1 : kombinasi urin kelinci 150 L/Ha dan pupuk organik cair 5 L/Ha K 3 O 2 : kombinasi urin kelinci 150 L/Ha dan pupuk organik cair 10 L/Ha K 3 O 3 : kombinasi urin kelinci 150 L/Ha dan pupuk organik cair 15 L/Ha 2. Pelaksanaan Penelitian a. Persemaian biji Sebelum biji disemaikan, terlebih dahulu menyiapkan tempat yaitu dengan menggunakan tempat pesemaian nampan, kemudian diisi media campuran antara bokasi yang dicampur dengan tanah dengan perbandingan 1 : 0,5, yaitu satu takar tanah dan setengah takar bokas. Sesuai dengan rekomendasi dari pertanian ramah lingkungan, tanah yang digunakan mengambil dari tanah yang steril (yaitu diambilkan tanah di bawah kebun bambu) (Anonim, 2006). Kemudian agar persemaian terjaga dengan baik maka diperlukan para-para supaya terhindar dari hama dan penyakit. b. Pengolahan lahan Sambil menunggu bibit besar (siap pindah tanam), lahan yang akan di tanami diolah terlebih dahulu. Lahan tersebut dicangkul sedalam 30 cm. Setelah selesai di cangkul kemudian di bagi menjadi petakan- petakan dengan ukuran 2m X 2m yang sesuai dengan perlukuan penelitian. c. Pemetaan lahan Membagi lahan yang sudah siap tersebut menjadi petakan / bedengan kecil dengan ukuran 2 x 2 m dibuat selokan diantara petakan dengan ukuran 50 cm, dan tinggi bedengan di 66

buat 15 cm. Jumlah dengan dosis sesuai bedengan adalah 36 petak. perlakuan. Pupuk organik d. Penanaman Setelah bibit berumur 28 cair dan urin kelinci harus diencerkan terlebih dahulu sebelum digunakan. hari dari waktu sebar (kirakira berdaun tiga helai) dipindahkan ke bedengan yang telah disiapkan. Setiap bedengan terlebih dahulu Pengenceran pupuk organik cair dilakukan dengan menambahkan 5 cc pupuk organik cair ke dalam 1 L sudah diberi pupuk dasar air, sedangkan penggunaan berupa pupuk kandang. Selain itu setiap lubang tanam diberi pupuk kandang sebanyak 0,5 kg. e. Pemupukan urin kelinci digunakan pengenceran 1:9 dimana setiap 10% urin kelinci dicampur dengan 90% air. Pupuk yang telah diencerkan Pemupukan dilakukan tersebut di aplikasikan setiap 8 hari sekali mulai dari umur 8 HST sampai umur 45 dengan dosis sesuai rancangan (Tabel 1). HST. Pupuk yang digunakan adalah pupuk urin kelinci dan pupuk organik cair Tabel 1. Matrik Pemberian Pupuk No Jenis Pupuk Dosis per Hektar Petak Waktu aplikasi 1 Pupuk Kandang 3 ton 12 kg Sebelum tanam 2 Pupuk Organik Cair 5 L 10 L 15 L 1 cc 2 cc 3 cc Setiap satu minggu sekali nulai 8 HST 3 Urin Kelinci 50 L 100 L 150 L 10 cc 20 cc 30 cc Setiap satu minggu sekali nulai 8 HST 67

ISSN: 0854-2813 AGRINEÇA, VOL. 12 NO. 1 JANUARI 2012 f. Pemeliharaan Pemeliharaan yang dilakukan pada tanaman brokoli adalah : 1) Pengendalian gulma Pertanaman kubis dijaga agar tetap bersih dari gulma, karena menyebabkan selain persaingan unsur hara, air, dan cahaya dengan tanaman pokok, juga merupakan tempat berlindung hama-hama tanaman. Pembersihan gulma hanya dilakukan apabila dirasa perlu sehingga tidak dilakukan secara rutin dan terjadwal. 2) Pengairan Air merupakan kebutuhan yang penting bagi tanaman,sehingga suplai air untuk tanaman harus terus terpenuhi. Pengairan dilakukan pada waktu pagi dan sore hari apabila diperlukan. 3) Pengendalian hama dan penyakit Pengendalian hama dan penyakit dilakukan secara mekanis dan biologis. Apabila terdapat serangan yang sudah diambang ekonomi, pengendalian dilakukan menggunakan insektisida alami CP (Cespleng) g. Panen Tanaman dapat dipanen sebelum bunga mekar dan padat penuh, karena bunga brokoli jika dilihat dari bentuk dan besarnya adalah relatif. Umur tanaman tersebut dapat dipanen 60-75 hari setelah tanam. 3. Parameter Pengamatan a. Parameter Pertumbuhan 1. Jumlah daun (Lembar) Menghitung seluruh daun yang muncul pada tanaman sampel. Pengamatan dilakukan 1 minggu sekali mulai saat unsur tanaman 1 MST (minggu setelah tanam) dan setelah muncul bunga 68

pengamatan daun tidak dilakukan lagi. 2. Tinggi tanaman (cm) Mengukur tinggi tanaman sempel dari pangkal batang sampai titik tumbuh. Pengamatan dilakukan 1 minggu sekali mulai saat umur tanaman 1 MST (minggu setelah tanam) dan setelah muncul bunga pengamatan daun tidak dilakukan lagi. 3. Waktu pembentukan / muncul bunga (hari) Diukur apabila bunga sudah terbentuk sebanyak 80 % dalam petak. b. Parameter Hasil 1. Diameter Bunga (cm) Mengukur diameter bunga tanaman sempel, dalam petak. 2. Hasil Bunga / berat bunga (kg) Hasil kubis dilakukan penimbangan pada saat panen. 3. Brangkasan segar (gram) Penimbangan brongkasan segar ini dilakukan setelah panen yaitu, batang, daun, akar. Dihitung setelah panen. 4. Berat brangkasan kering (gram) Penimbangan brangkasan kering dilakukan setelah tanaman dipanen yaitu, batang, daun, akar dihitung setelah dikering anginkankan dan kondisi dikeringkan dengan oven sampai berat konstan. 5. Analisa Data Analisa data dilakukan dengan sidik ragam dan jika ada pengaruh nyata atau sangat nyata dilanjutkan dengan uji jarak berganda Duncan (DMRT) taraf 5% untuk tiap perlakuan. 69

HASIL DAN PEMBAHASAN Untuk mengetahui pengaruh dosis urin kelinci dan pupuk organik cair terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman brokoli, dilakukan pengamatan terhadap parameter pertumbuhan maupun hasil terdiri dari parameter tinggi tanaman, jumlah daun, diameter bunga, berat bunga, berat brangkasan segar, berat brangkasan kering. Data hasil pengamatan dilakukan uji statistik menggunakan sidik ragam dan apabila ada beda nyata diuji lanjut dengan Duncan New Multiplae Range Test. Hasil uji statistik berbagai parameter pada penelitian ini disajikan pada Tabel 2 dan 3. Tabel 2. Uji jarak Berganda Duncan 5% pengaruh perlakuan pupuk organik cair (O) dipadukan dengan urin kelinci (K) terhadap pertumbuhan tanaman brokoli varietas Sakata Perlakuan Tinggi tanaman (cm) Parameter Pertumbuhan Jumlah Daun (lembar) Berat brangkasan segar (g) Berat brangkasan Kering (g) Urin Kelinci (K) K 0 16,37 a 15,02 a 471,36 a 113,03 a K 1 16,84 a 15,11 a 487,60 a 121,59 a K 2 16,51 a 14,64 a 471,82 a 102,73 a K 3 15,81 a 14,40 a 507,76 a 125,59 a Organik Cair (O) O 1 16,69 a 14,77 a 478,87 a 112,76 a O 2 16,30 a 14,67 a 481,83 a 124,85 a O 3 16,16 a 14,95 a 493,20 a 109,61 a Interaksi Perlakuan (KXO) K 0 O 1 1,60 a 14,33 a 501,20 ab 117,71 ab K 0 O 2 17,33 a 15,40 a 464,47 ab 127,89 b K 0 O 3 16,17 a 15,33 a 448,40 ab 93,50 ab K 1 O 1 17,20 a 15,33 a 420,27 ab 101,81 b K 1 O 2 16,80 a 14,73 a 470,93 ab 132,22 ab K 1 O 3 16,53 a 15,27 a 571,60 ab 130,75 ab K 2 O 1 17,40 a 14,87 a 467,13 ab 116,47 ab K 2 O 2 15,20 a 13,87 a 496,13 ab 89,29 b K 2 O 3 16,73 a 15,20 a 452,20 ab 102,45 ab K 3 O 1 16,57 a 14,53 a 526,87 ab 115,04 ab K 3 O 2 15,67 a 14,67 a 495,80 ab 149,99 a K 3 O 3 15,20 a 14,00 a 500,60 ab 111,73 ab 70

Keterangan : Perlakuan yang diikuti huruf sama pada kolom yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata pada uji lanjut Duncan pada taraf 5%. Tabel 3. Uji Jarak Berganda Duncan Terhadap Parameter Hasil Brokoli Parameter Hasil Perlakuan (Treatment) Berat Bunga Tiap Diameter Bunga (cm) Petak (kg) Urin Kelinci (K) K 0 10,09 a 5,61 b K 1 11,54 a 5,93 ab K 2 10,69 a 5,81 b K 3 10,31 a 6,30 a Organik Cair (O) O 1 10,42 a 5,99 a O 2 11,32 a 5,95 a O 3 10,23 a 5,79 a InteraksiPerlakuan(KXO) K 0 O 1 10,13 a 6,27 a K 0 O 2 10,27 a 5,23 c K 0 O 3 9,87 a 5,32 bc K 1 O 1 11,07 a 6,06 ab K 1 O 2 12,10 a 5,95 abc K 1 O 3 11,47 a 5,78 abc K 2 O 1 9,87 a 5,33 bc K 2 O 2 11,87 a 6,20 a K 2 O 3 10,33 a 5,90 abc K 3 O 1 10,60 a 6,30 a K 3 O 2 11,07 a 6,42 a K 3 O 3 9,27 a 6,18 a Keterangan : Perlakuan yang diikuti huruf sama pada kolom yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata pada uji lanjut Duncan pada taraf 5%. Dari hasil sidik ragam diketahui bahwa perlakuan pupuk organik cair (O) maupun pupuk urin kelinci (K), demikian pula kombinasi kedua perlakuan tersebut tidak berpengaruh nyata dikarenakan lahan yang digunakan untuk penelitian sudah terbiasa dengan pemberian pupuk tersebut, di dalam tanah sudah terakumulasi sehingga dengan pemberian pupuk tersebut tidak mempengaruhi terhadap pertumbuhan tanaman prokoli yang diteliti. Pada dasarnya pupuk urin kelinci dengan 71

pupuk organik yang lain tidak banyak berbeda kandungannya. Sedangkan perlakuan pupuk urin kelinci (K) berpengaruh nyata terhadap hasil panen tiap petak, ini disebabkan karena pupuk urin kelinci sangat lengkap kandungannya, sehingga menambah berat hasil bunga yang dihasilkan tanaman brokoli. Demikian juga perpaduan antara pupuk urin kelinci (K) dan pupuk organik cair (O) juga berpengaruh nyata terhadap hasil panen tiap petak, ini disebabkan pupuk urin kelinci (K) dan pupuk organik cair (O) sangat lengkap kandungannya, sehingga menambah berat hasil bunga yang dihasilkan tanaman brokoli. Berdasar hasil uji jarak Berganda Duncan 5% menunjukkan bahwa perlakuan dosis urin kelinci (K) dan pupuk organik cair (O) dan interaksi keduanya secara keseluruhan tidak berpengaruh nyata terhadap parameter pertumbuhan tinggi tanaman. Hal ini berdasarkan hasil pengamatan terhadap tinggi tanaman secara keseluruhan masih di bawah ukuran yang ada pada diskripsi tinggi tanaman brokoli varietas Sakata yang biasanya mencapai 30 cm.(anonim, 2001). Berdasarkan hasil uji jarak Berganda Duncan 5%, nilai tertinggi pada tinggi tanaman ditunjukkan pada perlakuan K 2 O 1 (dosis urin kelinci 100 L/Ha dan dosis pupuk organik cair 5 L/Ha) yaitu 17.400 cm, sedangkan nilai terendah pada perlakuan K 2 O 2 dan K 3 O 3 yang menunjukkan nilai rerata sama yaitu 15.200 cm. Berdasarkan hasil uji jarak Berganda Duncan 5%, nilai rerata diameter bunga tertinggi adalah perlakuan K 2 O 2 (dosis urin kelinci 100 L/Ha dan dosis pupuk organik cair 10 L/Ha) yaitu 11.867 cm, sedangkan nilai terendah ditunjukkan pada perlakuan K 3 O 3 (dosis urin kelinci 150 L/Ha dan dosis pupuk organik cair 15 L/Ha) yaitu 9.267 cm. Hal tersebut menunjukkan bahwa pemberian pupuk urin kelinci dan pupuk organik tidak berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan diameter bunga. Berdasarkan hasil uji jarak Berganda Duncan 5% terhadap brangkasan segar maupun brangkasan kering menunjukkan bahwa pemberian pupuk urin kelinci dan pupuk organik tidak berpengaruh nyata.nilai tertinggi rerata brangkasan segar pada perlakuan K 1 O 3 (dosis urin kelinci 50 L/Ha dan dosis pupuk organik cair 15 L/Ha) 72

yaitu 571.60, sedangkan nilai terendah ditunjukkan pada perlakuan K 1 O 1 (dosis urin kelinci 50 L/Ha dan dosis pupuk organik cair 5 L/Ha) yaitu 420.27 g. Berat brangkasan segar dipengaruhi oleh pemberian air dan kadar air dalam tanah. Air tersebut akan diproses melalui fotosintesis dan disimpan dalam organ vegetatif tanaman. Air merupakan komponen utama tanaman hijau, dimana 70% dari berat brangkasan segar tanaman adalah air. Nilai tertinggi brangkasan kering pada perlakuan K 3 O 2 (149,99) sedangkan nilai terendah ditunjukkan pada perlakuan K 2 O 2 (89,29). Berdasarkan hasil uji jarak Berganda Duncan 5% menunjukkan bahwa perlakuan dosis urin kelinci (K) dan pupuk organik cair (O) serta interaksi keduanya secara keseluruhan berpengaruh nyata terhadap hasil panen tiap petak dengan nilai tertinggi ditunjukkan pada perlakuan K 3 O 2 (dosis urin kelinci 150 L/Ha dan dosis pupuk organik cair 10 L/Ha) yaitu 64.167 ons, sedangkan nilai terendah pada perlakuan K 0 O 2 yaitu 52.333 ons. Hasil uji Duncan menunjukkan berpengaruh nyata terhadap hasil panen per petak karena pupuk dari urin kelinci mampu memacu dan meningkatkan populasi mikroba di dalam tanah sehingga tanah menjadi lebih subur. Pupuk tersebut juga mengandung beberapa unsur makro Nitrogen (N), Fosfor (P), dan Kalium (K) serta unsur mikro esensial lain yang dibutuhkan tanaman brokoli. Kebutuhan nitrogen tanaman brokoli cukup tinggi, yaitu 100-125 (Anonim, 2006 a ) sehingga membutuhkan banyak nitrogen untuk mengoptimalkan pertumbuhannya. Kebutuhan tersebut dapat dipenuhi dengan adanya penambahan pupuk organik cair, dimana pupuk organik cair mengandung bakteri Rhizobium yang akan mengikat nitrogen dari udara (Sutanto, 2002). KESIMPULAN Dari hasil dan pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa : 1. Perlakuan dosis urin kelinci berpengaruh tidak nyata terhadap parameter berat brangkasan segar, berat brangkasan kering, diameter bunga, tinggi tanaman dan jumlah daun, sedangkan pada hasil panen tiap petak menunjukkan hasil berbeda nyata. 73

2. Perlakuan dosis pupuk organik cair berpengaruh tidak nyata terhadap parameter berat brangkasan segar, berat brangkasan kering, diameter bunga, tinggi tanaman, jumlah daun dan hasil panen tiap petak. 3. Perlakuan interaksi dosis pupuk organik cair dengan dosis urin kelinci menunjukkan hasil tidak berbeda nyata terhadap parameter berat brangkasan segar, berat brangkasan kering, diameter bunga, tinggi tanaman dan jumlah daun, tetapi menunjukkan hasil yang berbeda nyata pada hasil panen tiap petak. 4. Hasil tertinggi ditunjukkan pada perlakuan K 3 O 2 yaitu 64,167 gram sedangkan terendah pada perlakuan K 0 O 2 yaitu 52,333 gram. DAFTAR PUSTAKA AAK. 1992. Petunjuk Praktis Bertanam Sayuran. Kanisius. Yogyakarta. Anonim. 2001. Kubis Bunga dan Brokoli. Kanisius. Yogyakarta., Direktorat Budidaya Tanaman & Biofarmaka. 2006 b. Standar Prosedur Operasional (SPO) Sayuran Daun. Direktorat Jenderal Hortikultura Jakarta. 2006 c. Ekspor Urin dan Kotoran Sapi. http://astaga.com/hidupgaya/index.php. Diakses pada tanggal 23 Juli 2006., Direktorat Budidaya Tanaman & Biofarmaka. 2007 a. Budidaya Sayuran Di Pekarangan. Direktorat Jenderal Hortikultura Jakarta. Gardner, F. P., R. B. Pearce, dan R. L. Mitchell. 1991. Fisiologi Tanaman Budidaya. UI Press. Jakarta. Harjadi, S. S. 1996. Pengantar Agronomi. Gramedia. Jakarta. Sutanto, Rachman. 2002. Penerapan Pertanian Organik. Kanisius, Yogyakarta. 74