BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. kemakmuran masyarakat, dimana koperasi juga mempunyai peranan penting

dokumen-dokumen yang mirip
Skripsi. Disusun untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat. Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata S. 1. dalam Ilmu Syari ah. Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. dirinya sendiri sehingga mampu memenuhi kebutuhan dan memperbaiki

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sejalan dengan jumlah penduduk yang makin meningkat/padat,

BAB 1 PENDAHULUAN. perhatian yang cukup serius dari masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan semakin

BAB I PENDAHULUAN. ini. Hal ini tidak terlepas dari keinginan umat Islam di Indonesia yang

BAB I PENDAHULUAN. lebih dikenal dengan nama Bank Syariah di Indonesia bukan merupakan hal

BAB I PENDAHULUAN. 1 Subandi, Ekonomi Koperasi, (Bandung: Alfabeta, 2015), 14

BAB 1 PENDAHULUAN. kualitas generasi mendatang, termasuk perannya sebagai pemantapan jati diri.

BAB I PENDAHULUAN. jangka panjang dan memaksimalkan kesejahteraan manusia (fala>h{). Fala>h{

BAB I PENDAHULUAN. Islamic Banking atau juga disebut dengan Interest Free Banking. 1 Seperti halnya

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan menerapkan prionsip syariah semakin berkembang pesat. Pelopor

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. semakin jelas terlihat perkembangannya di Indonesia. Perkembangan ini tidak

4. Firman Allah SWT tentang perintah untuk saling tolong menolong dalam perbuatan positif, antara lain QS. al- Ma idah [5]: 2:./0*+(,-./ #%/.12,- 34 D

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan lahiriyah dan batiniyah saja tetapi juga keseimbangan,

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat adalah kegiatan pinjam-meminjam. Pinjam-meminjam

BAB I PENDAHULUAN. hal Ahmad Hasan Ridwan, Manajemen Baitul Mal Wa Tamwil, Bandung: Pustaka Setia, 2013,

BAB IV ANALISIS DATA. Berdasarkan uraian pada BAB II tentang landasan teori mengenai preferensi

BAB 1 PENDAHULUAN. ini dapat dilihat dari naiknya harga bahan bakar minyak,mahalnya harga sembako

BAB I PENDAHULUAN. Sistem ekonomi Islam menghendaki terjadinya transaksi-transaksi yang

BAB I PENDAHULUAN. 2009, hlm Buchari Alma dan Donni Juni Priansa, Manajemen Bisnis Syariah, ALFABETA, Bandung,

BAB I PENDAHULUAN. Juni 2006, h Karnaen A. Perwataatmadja dan Syafi i Antonio, Apa dan Bagaimana Bank Syariah,

KONSEP RIBA SESI III ACHMAD ZAKY

BAB I PENDAHULUAN. pelanggan agar tidak berpindah ke perusahaan lain (Susanto, 2008:59). nyata dari sektor perbankan (Lupiyoadi dan Hamdani, 2009).

BAB IV EFEKTIVITAS PENDISTRIBUSIAN ZAKAT DI BAZ KOTA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam

BAB I PENDAHULUAN. Menurut UU nomor 25 tahun 1992, koperasi adalah suatu bentuk. badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi

BAB I PENDAHULUAN. sedang menjamur di kalangan masyarakat desa Sidomulyo kecamatan. Silo kabupaten Jember, di mana kasab (penghasilannya) mereka

BAB I PENDAHULUAN. berarti tolong menolong antara sesama. Koperasi berasal dari kata Cooperation

BAB I PENDAHULUAN. Bank Syariah pertama kali dilakukan di Pakistan dan Malaysia. Bank ini

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT. Bank Perkreditan Rakyat didirikan berdasarkan pada pandangan bahwa

I. Pendahuluan Bulan Dzulhijah adalah bulan yang penuh dengan kesucian dan kebajikan (hikmah).

BAB I. Pendahuluan. Allah berfirman dalam Alquran tentang keharaman riba,

BAB I PENDAHULUAN. yang lain dan mengabstraksikan ciri-ciri yang sama dari objek-objek tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana termaktub dalam ideologinya, yaitu Pancasila. Kelima sila

BAB I PENDAHULUAN. hlm. 13. hlm Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, PT Rineka Cipta, Jakarta, Cet ke-1, 2002,

BAB I PENDAHULUAN. penting menentukan keberhasilan bisnis ini (Suratman, 2012). Seperti penelitian Mustakim (2013) yang menunjukan bahwa krisis

BAB I PENDAHULUAN. Asuransi Syariah (AS), Baitul Maal Wat Tamwil (BMT), dan Unit Simpan

Halal Guide.INFO - Guide to Halal and Islamic Lifestyle

BAB I PENDAHULUAN. sendi kehidupan manusia termasuk masalah ekonomi. Kegiatan perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dapat mengetahui produk apa yang akan mereka butuhkan.

PERANAN BAITUL MAAL WAT TAMWIL (BMT) AHMAD DAHLAN CAWAS DALAM PENINGKATAN PENDAPATAN USAHA KECIL DI KECAMATAN CAWAS

BAB II LANDASAN TEORI. pelanggan perusahaan tidak berarti apa-apa. Bahkan sampai ada istilah yang

BAB IV ANALISIS PERSEPSI MASYARAKAT MUSLIM SIDOMOJO KRIAN SIDOARJO MENGENAI BUNGA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KEGIATAN EKONOMI

BAB II KOMPETENSI DAN PROFESIONALITAS SDM PERBANKAN SYARIAH

BAB I PENDAHULUAN. menetapkan perbankan syariah sebagai salah satu pilar penyangga dual-banking

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan itu diperlukan adanya kerja sama yang akan berlangsung terus,

PENDAHULUAN. maupun individu untuk menjalankan kehidupan ini. Dengan banyaknya

BAB I PENDAHULUAN. Dalam konteks negara berembang, sistim perekonomian negara sering kali

BAITUL MAAL BAHTERA. Lembaga Amil Zakat Infaq & Shadaqah. SK.Walikota Pekalongan. Nomor : 451.1/02711 Tgl. 29 Desember 2004

BAB I PENDAHULUAN. melalui paket-paket kebijakan untuk mendorong kehidupan sektor usaha

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini terlihat dari tindakan bank bank konvensional untuk membuka

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. Muhammad, Manajemen Dana Bank Syariah, UPP-AMP YKM, Yogyakarta, 2002, hlm.

ASPEK HUKUM JAMINAN DALAM PERJANJIAN PINJAM- MEMINJAM UANG ATAU KREDIT. (Studi Kasus Koperasi KPRI Guru Sekolah Dasar di Sragen)

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya pendirian dan perkembangan Lembaga Keuangan berbasis syari'ah di

BAB I PENDAHULUAN. keuangan syariah non bank yang banyak ditemui di masyarakat. BMT dalam

BAB I PENDAHULUAN. skripsi ini dijelaskan dengan lugas. Skripsi ini berjudul Pengaruh Harga dan

BAB I PENDAHULUAN. satu yang diutamakan, karena hal itu yang menentukan berhasil atau gagalnya

dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus be

BAB I PENDAHULUAN. hukum Islam. Pembentukan sistem ini berdasarkan adanya larangan dalam agama Islam untuk

BAB I PENDAHULUAN. mudharib pengelola, sedangkan penabung bertindak sebagai shahibul maal

BAB I PENDAHULUAN. strategis dapat dikatakan sebagai urat nadi dari sistem perekonomian. Kegiatan pokok

BAB I PENDAHULUAN. atau badan badan hukum koperasi yang memberikan kebebasan masuk

BAB I PENDAHULUAN. Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) terdiri dari dua istilah, yaitu bait almaal

FIKA RI UTAMI B / I

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi. Setiap manusia selalu berusaha agar kebutuhannya terpenuhi. ALLAH SWT sangat menganjurkan kepada umat manusia untuk selalu

Jawaban UAS PLKS 2014/2015

BAB I PENDAHULUAN. bidang, baik jumlah maupun waktunya. 1. berkaitan dengan industri. Dalam aktivitas bisnis berusaha menggunakan

KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH (KJKS) SEBAGAI SARANA PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Akad Pembiayaan Mudharabah Pada KJKS-BMT Ummat

BAB I PENDAHULUAN. BMT-BMT di seluruh Indonesia. BMT-BMT ini ternyata memberikan manfaat

BAB IV ANALISIS PENINGKATAN KESEJAHTERAAN AGGOTA KOPERASI VIA PINJAMAN BEBAS BUNGA DI KOPERASI PERSAUDARAAN SEJATI SEMARANG

Keutamaan 10 Hari Pertama Dzulhijjah

dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus be

BAB I PENDAHULUAN. syari ah yang paling sederhana yang saat ini banyak muncul di Indonesia bahkan hingga

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTIM JUAL BELI HASIL PERKEBUNAN TEMBAKAU DI DESA RAJUN KECAMATAN PASONGSONGAN KABUPATEN SUMENEP

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PREKTEK ARISAN DI KOPERASI MITRA BAHAGIA DINOYO DEKET LAMONGAN

Kata Kunci: Jiwa Wirausaha, Koperasi Syariah, Pesantren.

4. Firman Allah SWT QS. al-baqarah [2]: 275: &$!%#*#$ 234 +#,-.,(/01 '() )5'(2%6.789:;<= & #AB7CDE3" Orang yang makan (mengambil) riba ti

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia, bukan hanya dalam permasalahan ibadah ubūdiyah saja

RIBA DAN BUNGA BANK Oleh _Leyla Fajri Hal. 1

BAB I PENDAHULUAN. lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Dilihat dari

BAB IV ANALISIS POLA BIMBINGAN AGAMA ISLAM ANAK KARYAWAN PT. PISMATEX DI DESA SAPUGARUT

BAB I PENDAHULUAN. Otoritas Jasa Keuangan Republik Indonesia, (diakses pada 15 November 2015). 3

BAB I PENDAHULUAN. investasi yang membutuhkan modal yang besar tidak mungkin dipenuhi tanpa bantuan

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya di zaman sekarang kehidupan manusia. tidak terlepas dari kegiatan muamalat, baik itu anatara individu

BAB I PENDAHULUAN. namun hal tersebut tidak berdampak pada bank syari ah. Bank Syari ah

shahibul maal yang menyediakan seluruh modalnya, sedangkan pihak kedua

Jakarta, 2000, hlm Hendrojogi, Koperasi: Azas-Azas, Teori, dan Praktik, Ed. 3, Cet. 4, PT. Grafindo Persada,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK GADAI TANAH SAWAH DI DESA ULULOR KECAMATAN PRACIMANTORO KABUPATEN WONOGIRI

BAB IV ANALISIS METODE PENETAPAN HARGA JUAL BELI MURABAHAH BMT BEN TAQWA GODONG KAB. GROBOGAN

BAB I PENDAHULUAN. lembaga perbankan syariah pada tahun Salah satu uji coba yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. sebagai upaya kaum muslimin untuk mendasari segenap aspek kehidupan. ekonominya berlandaskan Al-Quran dan As-Sunnah.

Konversi Akad Murabahah

BAB I PENDAHULUAN. yang hanya mengejar target pendapatan masing-masing, sehingga tujuan yang

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi dan keuangan salahsatunya adalah sektor perbankan. Sektor perbankan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembicaraan sehari-hari, bank dikenal sebagai lembaga. keuangan yang kegiatan utamanya menerima simpanan giro, tabungan dan

Pengantar SISTEM EKONOMI ISLAM

Transkripsi:

1 BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN A. Analisis Peran Koppontren BMA dalam Upaya Peningkatan Kesejahteraan Anggotanya Di Indonesia pembangunan ekonomi bertujuan untuk mencapai kemakmuran masyarakat, dimana koperasi juga mempunyai peranan penting dalam membangun perekonomian bangsa. Di dalam pasal 4 UU No. 25 Tahun 1992, Koperasi berperan sebagai lembaga ekonomi yang dijadikan andalan untuk mengembangkan pembangunan ekonomi Indonesia. Koperasi diharapkan menjadi sarana untuk membangun dan mengembangkan potensi ekonomi anggota koperasi pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya. Koperasi menjadi lembaga ekonomi yang dapat berperan aktif untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. 1 Koperasi merupakan suatu badan usaha yang beranggotakan orang atau badan hukum koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan. Tujuan utamanya adalah meningkatkan 1 Sutantya Rahardja Hadhikusuma, Hukum Koperasi Indonesia, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2005, hlm. 40.

2 kesejahteraan anggota pada khusunya dan masyarakat pada umumnya dengan berasaskan kekeluargaan. 2 Dari hasil penelitian mengenai peran lembaga keuangan syari ah dalam meningkatkan kesejahteraan pengusaha kecil yang penulis lakukan, penulis hanya memperoleh gambarannya saja. Untuk itu penulis harus membahas hasil penelitian tersebut. Hasil penelitian yang akan penulis bahas sebagai berikut: 1. Peran Lembaga Keuangan Syari ah dalam upaya Meningkatkan Kesejahteraan Pengusaha Kecil. Peranan merupakan seperangkat harapan-harapan yang dikenakan individu yang mempunyai kedudukan sosial tertentu. 3 Harapan tersebut merupakan imbangan dari norma-norma sosial, oleh karena itu dapat dikatakan peranan itu ditentukan oleh norma-norma di dalam masyarakat. Artinya seseorang diwajibkan untuk melakukan hal-hal yang diharapkan oleh masyarakat didalam pekerjaannya dan pekerjaan-pekerjaan lainnya. Peranan koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan dalam bidang sosial kemasyarakatan pada saat ini telah diwujudkan dengan kegiatan-kegiatan sosial yang dilakukan oleh koperasi dengan sasaran utama adalah anggota koperasi secara khusus dan masyarakat sekitar koperasi pada umumnya. Ada berbagai macam wujud kegiatan sosial yang cet 3, hlm. 99. 2 Baswir Revrisond, Koperasi Indonesia, Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta, 2000, hlm. 70. 3 David Berry, Pokok-Pokok Pikiran dalam Sosiologi, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1955,

3 telah dilaksanakan BMA diantaranya adalah: Pertama, penguliran induk sapi atau kambing, anaknya menjadi milik yang memelihara, induknya digulirkan pada anggota lain. Kedua, Beasiswa prestasi untuk siswa ranking I dan II Madin, Mts, dan SMK. Ketiga, bantuan rehab untuk Masjid dan Musholla. Keempat, menyalurkan zakat maal pada Mustahiqqin. Kelima, penyerahan hewan Qurban saat Idul Adha. Begitu juga dengan peran yang dilakukan Koppontren BMA di desa Sarimulyo kecamatan Ngawen kabupaten Blora dalam upaya pengembangan perekonomian anggota (Pengusaha Kecil) yaitu: Pertama, mengadakan pembinaan anggota. Kedua, Pemberian pelayanan yang terbaik untuk anggota. Ketiga, Pemberian bunga pinjaman yang murah, bagi anggota yang merupakan pengusaha kecil dapat melakukan pinjaman dengan bunga 0%. Keempat, melakukan pendanaan misalnya dengan jalan penyuluhan dan pengawasan terhadap usaha-usaha anggota atau masyarakat umum. Kelima, melepaskan ketergantungan pada renternir misalnya melalui bantuan modal usaha dengan persyaratan sederhana, efisien, flaksibel, dan dengan sistem bagi hasil. Koppontren sebagai wujud lembaga keuangan alternatif yang sehat diharapkan mampu mendapatkan kepercayaan dan dukungan dari anggota atau calon anggota. Seperti halnya dalam bidang permodalan dan usaha. Usaha peningkatan komponen modal sendiri dilakukan karena merupakan variabel penting untuk membangun kemandirian dan tingkat

4 kecukupan modal lembaga. Upaya Koppontren BMA dengan memperbanyak dana dan cadangan dilakukan karena belum mampu mendapatkan penanam saham (pendiri). Penggalian modal dari sumbersumber lain terutama dari komponen modal pihak ketiga baik dari lembaga pemerintah maupun lembaga swasta menjadi program yang telah Koppontren Baitul Mu amalat Al Hikmah lakukan. Sedangkan bidang usaha yang dilakukan oleh Koppontren BMA antara lain unit Koppontren BMA, dan simpan pinjam jama ah manaqib. Karena sampai saat ini Koppontren BMA belum mendapatkan format usaha baru untuk membentuk usaha yang reliable dan menguntungkan. Disisi lain dari sisi pelayanan terdapat kemajuan di mana Koppontren BMA sepanjang tahun sudah bisa melayani dan mengupayakan dana talangan Haji. Berikut hasil wawancara terhadap beberapa anggota Koppontren BMA sebagai berikut: Bapak Kariem (Anggota) 1) Sebagai anggota koperasi, menurut bapak seberapa besar peranan koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan sosial ekonomi kehidupan bapak sehari-hari? Kalau ditanya seberapa besar kira-kira ukuran besarnya seperti apa ya? Kalau menurut saya pribadi sebagai anggota koperasi yang merupakan pedagang elektronik, banyak sekali peranan koperasi yang saya rasakan. Koperasi memberi peluang bagi pedagang untuk mengembangkan usaha lebih maju. Dulu saja

5 waktu saya awal menjadi anggota usaha saya tidak sebanyak ini, bahkan kehidupan perekonomian saya tidak seenak sekarang. Koppontren BMA memang memberi peranan yang sangat besar terhadap meningkatkan kesejahteran sosial ekonomi anggotanya (sebagai pengusaha kecil). Termasuk saya sendiri. Berdasarkan hasil wawancara menurut Bapak Kariem selaku anggota menyatakan bahwa Koppontren BMA mempunyai peranan yang sangat besar dalam meningkatkan kesejahteraan sosial ekonomi pengusaha kecil, karena dirasa Koppontren BMA dapat memberikan peluang usaha dan dapat meningkatkan taraf hidup pengusaha kecil. (Sumber: menurut hasil wawancara tanggal 28 Februari 2014). 2) Sebagai anggota koperasi, menurut bapak seberapa besar peranan koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan dalam bidang pendidikan? Selama ini upaya-upaya yang dilakukan BMA dari program yang ada di BMA yaitu salah satunya adanya Beasiswa bagi Pelajar Madin, Mts, dan SMK yang bertujuan membangun generasi cerdas, terampil dan berakhlak. Berdasarkan hasil wawancara menurut Bapak Kariem selaku anggota menyatakan bahwa Koppontren BMA mempunyai peranan yang sangat besar dalam meningkatkan kesejahteraan sosial ekonomi, begitupun dalam bidang pendidikan seperti pemberian Beasiswa bagi anak yang

6 berprestasi, jadi peran BMA bukan pada pengusaha kecil saja. (Sumber: menurut hasil wawancara tanggal 28 Februari 2014). 3) Sebagai anggota koperasi, menurut bapak seberapa besar peranan koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan dalam bidang kesehatan? Selama ini dari BMA belum adanya program yang khusus dalam bidang kesehatan Seperti klinik sehat yang di didirikan oleh BMA, dilihat dari peran BMA baru menekankan pemberian pendanaan untuk anggota/ masyarakat saja untuk meningkatkan usaha dan yang lainnya. Berdasarkan hasil wawancara menurut Bapak Kariem selaku anggota menyatakan bahwa Koppontren BMA belum adanya program yang khusus dalam bidang kesehatan, karena dalam program BMA baru menekankan adanya pendanaannnya saja. (Sumber: menurut hasil wawancara tanggal 29 Februari 2014). 4) Sebagai anggota koperasi, menurut bapak seberapa besar peranan koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan dalam partisipasi sosial? Program dari BMA untuk masyarakat/ anggota berupa Simpan pinjam jama ah manaqib, Penyembelihan hewan kurban dilakukan di sekitar koperasi dan daging kurban dibagi-bagikan kepada masyarakat sekitar koperasi. Membantu musholla, madrasah dan masjid sekitar yang sedang membangun, meski dengan nominasi yang tidak besar.

7 Berdasarkan hasil wawancara menurut Bapak Kariem selaku anggota menyatakan bahwa Koppontren BMA mempunyai peranan yang sangat besar dalam meningkatkan kesejahteraan sosial ekonomi, begitupun dalam bidang sosial seperti Program dari BMA untuk masyarakat/ anggota berupa Simpan pinjam jama ah manaqib, Membantu musholla, madrasah dan masjid sekitar. (Sumber: menurut hasil wawancara tanggal 28 Februari 2014). Dari paparan hasil wawancara di atas, di jelaskan bahwasanya Koppontren mempunyai peranan yang sangat besar dalam meningkatkan kesejahteraan sosial ekonomi pengusaha kecil yang merupakan anggota Koppontren. Hal ini dapat dilihat dari ungkapan Bapak Kariem selaku anggota diatas bahwa peranan Koppontren tidak hanya dalam masalah perekonomian saja yang berkaitan dengan sosial, pendapatan dan tingkat pemenuhan kebutuhan sehari-hari baik pengurus, pegawai, dan pengusaha kecil yang merupakan anggota Koppontren. Dalam melaksanakan kegiatan usahanya koperasi tidak lepas dari suatu kendala yang dapat menghambat jalannya usaha di koperasi. Kendala adalah segala sesuatu yang dapat menghambat dalam tercapainya suatu tujuan yang diinginkan. Dalam usaha meningkatkan kesejahteraan sosial ekonomi Anggota, koperasi menghadapi kendala-kendala dalam menacapai tujuan tersebut. Adapun kendala-kendala yang dihadapi koperasi

8 sebagaimana yang diungkapkan oleh beberapa pengurus koperasi adalah sebagai berikut: Ibu Asri Purnaningwati (Operasional) Apa sajakah kendala yang dihadapi koperasi dalam meningkatka kesejahteraan Sosial ekonomi anggota? Berbicara masalah kendala, banyak sekali kendala yang dihadapai dalam meningkatkan kesejahteraan Sosial ekonomi anggota khususnya pengusaha kecil. Diantaranya adalah sebagai berikut: mulai terjadi persoalan-persoalan kredit bermasalah yang perlu dilakukan penanganan secara serius. Penyebab persoalan ini dikarenakan pola manajemen keuangan, gaya hidup usaha yang tidak berkembang, faktor kebutuhan keluarga, carakter orang, dan sebagainya. (Berdasarkan hasil wawancara menurut Ibu Asri Purnaningwati bahwa dalam meningkatkan kesejahteraan sosial ekonomi anggota, koperasi menghadapi beberapa kendala seperti adanya persoalan kredit bermasalah). (Sumber: hasil wawancara 28 Juni 2014). Dalam menghadapi kendala-kendala yang ada dalam meningkatkan kesejahteraan sosial ekonomi anggota, maka perlu ada sebuah solusi agar tujuan tersebut dapat tercapai. Adapun solusi-solusi yang digunakan oleh koperasi menurut beberapa orang pengurus adalah sebagai berikut: Ibu Asri Purnaningwati (Operasional) Solusi apa yang digunakan dalam mengatasi kendala-kendala tersebut?

9 Dari beberapa kendala yang dihadapi, ada beberapa solusi yang digunakan oleh koperasi, diantaranya adalah: Untuk mengatasi masalah kredit bermasalah dengan adanya Pembinaan manajemen keuangan, pendekatan personal, pendekatan agama. (Berdasarkan hasil wawancara menurut Ibu Asri Purnaningwati bahwa dalam meningkatkan kesejahteraan sosial ekonomi anggota, koperasi menghadapi beberapa solusi seperti adanya Pembinaan manajemen keuangan, pendekatan personal, pendekatan agama). (Sumber: hasil wawancara 28 Juni 2014). Dari sini dapat diketahui bahwa koperasi telah memberikan berbagai solusi dalam menghadapi kendala dalam meningkatkan kesejahteraan sosial ekonomi anggota (pengusaha kecil). Untuk mensejahterakan pengusaha kecil yang menjadi anggota Koppontren, maka Koppontren selalu memberi kemudahan bagi anggotanya dalam memenuhi segala kebutuhannya baik dalam bidang ekonomi maupun sosial. Kemudahan untuk anggota itu terwujud dengan adanya pelayanan yang baik dari segenap karyawan dalam melayani anggota dalam semua bidang usaha, selain itu dengan adanya usaha Koppontren yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan pengusaha kecil, dengan asumsi bahwa unit usaha yang beranekaragam akan memberikan kemudahan bagi pengusaha kecil dalam memenuhi kebutuhannya sehingga kesejahteraan akan tercapai. Salah satu usaha Koppontren yang sangat mendukung usaha pengusaha kecil adalah unit

10 simpan pinjam. Dalam sistem simpan pinjam, Koppontren tidak memberikan bunga atau tambahan dalam pengembalian pinjaman yang bisa juga disebut riba. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam QS. Al Ruum: 39 dan QS. Al Baqarah: 275 yang berhubungan dengan larangan riba. Artinya: Dan sesuatu Riba (tambahan) yang kamu berikan agar Dia bertambah pada harta manusia, Maka Riba itu tidak menambah pada sisi Allah. dan apa yang kamu berikan berupa zakat yang kamu maksudkan untuk mencapai keridhaan Allah, Maka (yang berbuat demikian) Itulah orang-orang yang melipat gandakan (pahalanya). Artinya: Orang-orang yang Makan (mengambil) riba[174] tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila[175]. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), Sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), Maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu[176] (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. orang yang kembali (mengambil riba), Maka orang itu adalah penghunipenghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.

11 Dengan adanya sistem pinjaman seperti ini, selain membantu para anggota dari kesulitan juga memberikan rasa nyaman kepada anggota dengan tidak punya beban bunga (hasil wawancara dengan Bapak Kariem), karena Koppontren tidak memberikan bunga atau tambahan dalam pengembalian pinjaman, disebabkan Koppontren menggunakan dasar yaitu Undang-Undang Perkoperasian No. 25 tahun 1992 dan koperasi itu sifatnya kekeluargaan sehingga lebih mementingkan rasa persaudaraan. Sedangkan untuk mengukur kesejahteraan anggotanya dapat dilihat dari kemudahan yang diberikan oleh koperasi kepada anggotanya seperti pemberian kredit dan barang-barang kebutuhan anggota. Dapat juga dilihat dari tingkat pendapatan pengusaha kecil yang semakin mengalami kenaikan setelah masuk menjadi anggota Koppontren. Sesuai dengan indikator kesejahteraan yang berkaitan dengan tingkat pendapatan, maka disini pengusaha kecil dapat dikatakan sejahtera khususnya dalam bidang ekonomi apabila mempunyai tingkat pendapatan yang berada diatas ratarata atau dalam artian selama ini pendapatan yang diperoleh telah dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhannya, khususnya kebutuhan hidup sehari-hari termasuk untuk biaya pendidikan anak-anaknya. B. Analisis Dampak Koppontren BMA dalam Upaya Peningkatan Kesejahteraan Anggotanya (Pengusaha Kecil) Dampak dampak Koppontren BMA terhadap kesejahteraan anggota (Pengusaha Kecil) dilihat bagaimana anggota Koppontren BMA semakin

12 banyak, aset-aset yang di miliki Koppontren BMA juga semakin besar dan lebih menyadarkan pada masyarakat atau anggota tentang baik dan pentingnya simpan pinjam menurut syariat Islam. Serta berkurangnya para peminjam kepada rentenir. (Sumber, Pembiayaan Koppontren BMA ). 1. Dari Segi Materi Dilihat dari segi materi setelah adanya Koppontren BMA disini dari hal pembiayan masyarakat meningkat, terlihat dari gambar berikut ini: (Sumber: Profile Koppontren BMA ) ASPEK SEBELUM SESUDAH MATERIAL 1. Penghasilan perbulan 1. Setelah adanya dari anggota (dari para Koppontren BMA untuk petani, pedagang, buruh penghasilan dari para pekerja bangunan)rp. petani, pedagang, dan 500.000. buruh pekerja bangunan 2. Sebelum adanya menjadi menaik Rp. Koppontren BMA 1.000.000. banyaknya para pekerja 2. Setelah adanya yang tidak mendapatkan lapangan pekerjaan. Koppontren memberikan BMA lapangan 3. Adanya program pekerjaan dengan Pembiayaan kebajikan menjadi karyawan (Qordhul Hasan), dan Pondok Pesantren Nurul efek dari program Huda. tersebut banyak manfaat 3. Masyarakat menjadi untuk masyarakat dan sadar akan perubahan anggotanya, dengan nasib, masyarakat strategi yang menjadi lebih mandiri dilaksanakan yaitu : usahanya, memunculkan pemberian pinjaman sikap Entepreneurship, modal bergulir (Revolving found) pada kelompok dhuafa dan perorangan. dan terimplikasikan nilai-nilai agama dalam aktivitas usahanya.

13 2. Dari segi Immaterial Dilihat dari segi immmateri setelah adanya Koppontren BMA disini dari sebelum adanya Koppontren BMA anggota yang sebelumnya tidak rajin beribadah dan setelah adanya Koppontren BMA menjadi rajin untuk beribadah karena terlihat dari program-program yang dilaksanakan BMA disini dapat menjadikan peningkata dari aspek immaterial, terlihat dari gambar berikut ini: (Sumber: Profile Koppontren BMA ) ASPEK SEBELUM SESUDAH IMMATERIAL 1. Sebelum adanya 1. Setelah adanya Koppontren BMA, Koppontren BMA, dan banyak masyarakat program untuk kurangnya dalam hal mensejahterakan beribadah. anggotanya, Koppontren BMA 2. Beasiswa bagi Pelajar lebih rajin beribadah Madin, Mts, SMK yang dengan adanya bertujuan membangun program Yasinan, generasi cerdas, terampil Manaqiban, Dibaan). dan berakhlak 2. Dengan adanya Koppontren BMA, serta sasaran program yang dilakukan ini diberikan untuk membantu fasilitas dan pembiayaan sekolah.

14 Dari hasil program-program sasaran yang dilaksanakan Koppontren BMA dalam rangka mensejahterakan secara materi dan immateri dari anggotanya terlihat dari hasil analisis bahwa dengan adanya Koppontren BMA ini dari para pengusaha kecil, pedagang kecil, petani, di sekitar pondok pesantren Nurul Huda mengalami peningkatan dari pendapatannya, dan dengan program-program tersebut anggotanya merasa terbantu baik dari segi materi maupun immaterial. Berarti dapat dikatakan peranan Koppontren BMA untuk mencapai kesejahteraan anggotanya dampaknya mengalami kesejahteraan. Jadi, Koppontren BMA sangat berperan penting dalam ekonomi rakyat dan mampu memiliki peran dalam mewujudkan ketangguhan ekonomi kerakyatan, sehingga pada akhirnya akan menciptakan masyarakat sejahtera dan mandiri. Berbagai program dan kegiatan ekonomi masyarakat yang dilakukan melalui kopreasi, bukan hanya berimplikasi terhadap kesejahteraan anggota, lebih dari itu, karya nyata koperasi memberikan pangaruh terhadap perkembangan kehidupan sosial kemasyarakatan, sehingga mampu meningkatkan pendapatan dan pencapaian berbagai program pemerintah, dengan demikian semakin memperkuat eksistensinya ditengah-tengah masyarakat.

15