BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran angka tersebut, serta penampilan

BAB III METODE PENELITIAN. yang banyak menggunakan angka-angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data serta penampilan dari hasilnya.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kuantitatif dan (b). Penelitian kualitatif (Azwar, 2007: 5). Dalam

BAB III METODE PENELITIAN. angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data serta penampilan

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap data serta penampilan dari hasilnya.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif, karena

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antara dua atau beberapa variabel (Arikunto, 2005: 247). Penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif korelasional. Penelitian kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan angka-angka dari mulai pengumpulan data, penafsiran terhadap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif seperti yang dijelaskan

BAB III METODE PENELITIAN. pada penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu merupakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti. Angka-angka yang terkumpul sebagai hasil penelitian kemudian

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang dalam prosesnya banyak menggunakan angka-angka dari

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penafsiran terhadap data, serta penampilan dari hasilnya. Serta mengunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penerapan metode penelitian, yang digunakan adalah penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sistematis dan logis, sehingga dapat dijadikan pedoman yang betul dan mudah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif korelasional, yakni penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. bisa dikatakan sebagai faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013) metode penelitian kuantitatif adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. banyak menggunakan angka-angka dari mulai pengumpulan data, penafsiran

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian deskriptif yaitu penelitian yang berusaha untuk menjelaskan atau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. banyak menggunakan angka-angka dari mulai pengumpulan data, penafsiran

Bab III METODE. analisisnya pada data-data numerical (angka) yang diolah dengan metode

BAB III METODE PENELITIAN. data-data numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika (Azwar,

BAB IV METODE PENELITIAN. serta penampilan dari hasilnya (Arikunto, 2002, p. 12)

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dikategorikan sebagai jenis penelitian kuantitatif karena data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. informasi yang bermanfaat untuk meningkatakan mutu suatu hal yang menarik minat

BAB III METODE PENELITIAN. disusun oleh peneliti untuk memperoleh jawaban atas pertanyaan-pertanyaan

BAB III METODE PENELITIAN. karena analisisnya menggunakan data-data numerikal yang kemudian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Penelitian

BAB III METODELOGI PENELITIAN. A. Pendekatan dan Rancangan Penelitian. atas dua macam, yaitu : penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif.

METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengunakan metode penelitian kuantitatif sebagai upaya

BAB III METODEOLOGI DAN PENELITIAN. hasil penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif dan pendekatan kualitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan metode-metode untuk menguji teoriteori

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Setiap kegiatan penelitian tentu memusatkan perhatiannya pada beberapa

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menghubungkan antara variabel X dan variabel Y. Penelitian dengan. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi variable penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti memperoleh jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitiannya.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan pada penelitian deskriptif atau dalam rangka pengujian hipotesis

BAB III METODE PENELITIAN. yang banyak menggunakan angka-angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data serta penampilan dari hasilnya.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian adalah proses yang sistematik, terencana, dan dan terkontrol

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan tipe penelitian korelasi,yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. mengetahui ada tidaknya hubungan sikap warga terhadap peran polisi dengan

BAB III METODE PENELITIAN. masalah dalam penelitian. Melalui penelitian manusia dapat menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. dengan variasi dalam variabel lain (Trianto, 2010: 201). Penelitian ini terdiri dari 2 variabel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menekankan analisisnya pada data-data numerikal (angka) yang diolah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hubungan antara dua atau beberapa variabel. Dengan teknik korelasional seorang

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian juga didasarkan pada hasil pengolahan angka-angka pada data hasil

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif, yaitu penelitian yang prosesnya banyak menggunakan angkaangka

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif yaitu penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numeric

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif adalah penelitian yang dalam prosesnya banyak menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. menyatakan bahwa variabel dapat dikatakan sebagai suatu sifat yang

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan data berupa angka-angka yang kemudian dianalisa.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian akan dilakukan di SMP Methodist-an Pancurbatu.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH AKTIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN GEOGRAFI TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 DONDO KABUPATEN TOLI-TOLI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. statistika. Pada dasarnya, pendekatan kuantitatif dilakukan oleh penelitian dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tipe Penelitian. dilakukan secar hati-hati dan sitematis menurut Syatori, (2012). Data-data

BAB III METODE PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah model korelasional (Newman, 2000). Maksud korelasional dari

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penampilan dari hasilnya (Arikunto, 2006:12). hubungan Academic Self Concept dan Konformitas Terhadap Teman Sebaya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. fenomena atau gejala utama dan pada beberapa fenomena lain yang relevan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengkaji tentang hubungan sense of humor dengan

BAB III METODE PENELITIAN. dibuat secara sistematis dan logis, sehingga dapat dijadikan pedoman yang. betul-betul dan mudah diikuti secara mendasar.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. konsumtif remaja ditinjau dari status sosial ekonomi orangtua di SMKN 4. B. Variabel Penelitian

BAB III METODELOGI PENELITIAN. perananya dalam menentukan variabel secara teliti. Selain itu ia juga

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan pendekatan komparasi, yaitu penelitian yang menekankan

BAB III METODE PENELITIAN. adalah menganalisa data dengan menggunakan angka-angka, rumus atau

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Arikunto penelitian kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dalam usaha menguji hipotesis yang telah disusun. Penelitian kuantitatif banyak dituntut menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran angka tersebut, serta penampilan dari hasilnya (Arikunto, 2002: 12). Menurut Arikunto (2002: 239) penelitian kuantitatif ini menggunakan pendekatan korelasional. Pendekatan korelasional adalah jenis penelitian yang bertujuan untuk menemukan ada atau tidak adanya hubungan antara dua atau lebih dari variabel yang akan diukur, bila terdapat hubungan maka berapa eratnya hubungan serta berarti atau tidaknya hubungan itu. Rancangan penelitian untuk menggambarkan hubungan kedua variabel pada penelitian ini adalah sebagai berikut : Tabel 3.1 Skema Model Hubungan Self Regulation Learning dengan Prestasi Akademik X Y 48

49 B. Identifikasi Variabel Menurut Arikunto (2002: 96) variabel merupakan objek penelitian atau yang menjadi titik perhatian dalam sebuah penelitian. Untuk mengetahui korelasi atau hubungan antara dua variabel yang akan diteliti, penelitian yang mempelajari hubungan seperti ini memiliki variabel bebas (variabel independent, variabel yang variasinya mempengaruhi variabel lain) yang biasa ditandai dengan simbol X dan variabel terikat (variabel dependent, variabel penelitian yang diukur untuk mempengaruhi besarnya efek atau pengaruh variabel lainnya) biasa ditandai dengan simbol Y. Dalam penelitian ini variabel yang digunakan adalah sebagai berikut : X : Variabel bebas (Self Regulation Learning) Y : Variabel terikat (PrestasiAkademik) C. Definisi Operasional Variabel Penelitian Definisi operasional dapat diartikan sebagai batasan masalah secara operasional. Batasan operasional merupakan penegasan arti dari konstruk agar tidak memberikan bias. Menurut Azwar (2007: 74) definisi operasional merupakan suatu definisi mengenai variabel yang dirumuskan berdasarkan karakteristik-karakteristik variabel tersebut yang dapat diamati Variabel penelitian didefinisikan secara operasional sebagai berikut : 1. Prestasi Akademik Prestasi akademik adalah hasil yang telah dicapai seseorang dalam belajar dan menguasai mata kuliah yang telah ditentukan oleh fakultas,

50 jurusan, atau program studi. Untuk melihat prestasi akademik dalam penelitian ini dengan cara melihat dokumen indeks prestasi pada mahasiswa. Peneliti menggunakan dokumen Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) karena IPK merupakan data yang akurat untuk melihat prestasi akademik dan Indeks Prestasi Kumulatif ini sebagai acuan nilai prestasi akademik pada mahasiswa. Semakin tinggi skor IPK pada mahasiswa penghafal al-qur an yang diperoleh, menunjukkan bahwa mahasiswa tersebut memiliki prestasi akademik yang tinggi dan sebaliknya. Adapun penentuan pengambilan data dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) karena sesuai dengan pendapat Benjamin, sebagaimana yang dikutip oleh Abdullah (2008) bahwa hasil belajar diklasifikasikan ke dalam tiga ranah yaitu: 1) ranah kognitif (cognitive domain); 2) ranah afektif (affective domain); dan 3) ranah psikomotor (psychomotor domain). Karena alasan bahwa ketiga ranah yang diajukan lebih terukur, dalam artian bahwa untuk mengetahui prestasi belajar yang dimaksudkan mudah dan dapat dilaksanakan, khususnya pada pembelajaran yang bersifat formal. Dan prestasi dapat disesuakan dengan hasil belajar berupa rapot. Dalam hal ini Indeks Prestasi Kumulatif yang kami jadikan acuan daris hasil pembelajaran Menurut Benjamin, sebagaimana yang dikutip oleh Abdullah (2008) bahwa hasil belajar diklasifikasikan ke dalam tiga ranah yaitu: 1) ranah kognitif (cognitive domain); 2) ranah afektif (affective domain); dan 3) ranah psikomotor (psychomotor domain). Karena alasan bahwa ketiga ranah yang

51 diajukan lebih terukur, dalam artian bahwa untuk mengetahui prestasi belajar yang dimaksudkan mudah dan dapat dilaksanakan, khususnya pada pembelajaran yang bersifat formal. Dan prestasi dapat disesuakan dengan hasil belajar berupa rapot. Dalam hal ini Indeks Prestasi Kumulatif yang kami jadikan acuan daris hasil pembelajaran. Untuk mengungkap hasil belajar atau prestasi belajar pada ketiga ranah tersebut di atas diperlukan patokan-patokan atau indikator-indikator sebagai penunjuk bahwa seseorang telah berhasil meraih prestasi pada tingkat tertentu dari ketiga ranah tersebut. Dalam hal ini Muhibbin Syah (1999: 150) mengemukakan bahwa kunci pokok untuk memperoleh ukuran dan data hasil belajar siswa sebagaimana yang terurai di atas adalah mengetahui garis-garis besar indikator (penunjuk adanya prestasi tertentu) dikaitkan dengan jenis prestasi yang hendak diungkapkan atau diukur. Pengetahuan dan pemahaman yang mendalam mengenai indikatorindikator prestasi belajar sangat diperlukan ketika seseorang akan menggunakan alat dan kiat evaluasi. Syah (1999: 150) mengemukakan bahwa urgensi pengetahuan dan pemahaman yang mendalam mengenai jenis-jenis prestasi belajar dan indikator-indikatornya adalah bahwa pemilihan dan pengunaan alat evaluasi akan menjadi lebih tepat, reliabel, dan valid. Selanjutnya agar lebih mudah dalam memahami hubungan antara jenisjenis belajar dengan indikator-indikatornya, berikut ini tabel yang disarikan

52 dari tabel jenis, indikator, dan cara evaluasi prestasi menurut Syah (1999: 151). No Jenis Prestasi Belajar Indikator Prestasi Belajar 1 Ranah Cipta (Kognitif) a. Pengamatan b. Ingatan c. Pemahaman d. Penerapan e. Analisis (pemeriksaan dan pemilahan secara teliti) f.sintesis (membuat panduan baru dan utuh) 2 Ranah Rasa (Afektif) a. Penerimaan b.sambutan c. Apresiasi (sikap menghargai. d.internalisasi (pendalaman) e. Karaktirasasi 3 Ranah Karsa (Psikomotor)) a. Keterampilan bergerak dan bertindak b. Kecakapan kespresi verbal dan nonverbal Dapat menunjukkan Dapat membandingkan Dapat menghubungkan Dapat menyebutkan Dapat menunjukkan kembali Dapat menjelaskan Dapat mendefinisikan dengan lisan sendiri Dapat memberikan contoh Dapat menggunakan secara tepat Dapat menguraikan Dapat mengklasifikasikan/memilahmilah Dapat menghubungkan Dapat menyimpulkan Dapat menggeneralisasikan (membuat prinsip umum) Mengingkari Melembagakan atau meniadakan Menjelmakan dalam pribadi dan perilaku sehari-hari) Mengkoordinasikan gerak mata, tangan, kaki, dan anggota tubuh lainnya Mengucapkan Membuat mimik dan gerakan jasmani

53 2. Self Regulation Learning Self regulation learning adalah upaya dalam mengevaluasi diri dan monitoring, menetapan tujuan dan perencanaan strategis, mengimplementasi strategi monitoring, juga memantau hasil strategi dalam belajar. Untuk mengukur self regulated learning dalam penelitian ini dengan menggunakan metode skala. Metode skala mengenai self regulated learning yang disusun oleh peneliti berdasarkan aspek self regulation learning yaitu engevaluasi diri dan monitoring, penetapan tujuan dan perencanaan strategis, implementasi strategi monitoring, dan memantau hasil strategi. Semakin tinggi skor self regulated learning yang diperoleh maka subyek semakin self regulated learning dalam aktivitas belajarnya dan sebaliknya. D. Teknik Pengumpulan Data Untuk mengumpulkan data dari sampel penelitian, dilakukan dengan metode tertentu sesuai dengan tujuannya. Metode yang dipilih untuk setiap variabel tergantung pada berbagai faktor terutama jenis data dan ciri responden. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode di antaranya : 1. Skala Menurut Azwar (2007: 105) dalam dunia psikologi, skala sikap sangat populer digunakan untuk mengukur sikap yang tidak tampak pada diri seseorang. Skala sikap berwujud kumpulan-kumpulan pernyataan-pernyataan sikap yang ditulis, disusun, dan dianalisis sedemikian rupa sehingga respon

54 seseorang terhadap pernyataan tersebut dapat diberi angka (skor) dan kemudian dapat diinterpretasikan. Menurut Sugiyanto (2009 : 132) instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Agar mencapai tingkat objektifitas yang tinggi, penelitian ilmiah mensyaratkan penggunaaan prosedur pengumpulan data yang akurat dan objektif. Pada penelitian kuantitatif data penelitian hanya akan dapat diinterpretasikan dengan lebih objektif apabila diperoleh melalui proses pengukuran yang disamping valid dan reliabel, tapi juga objektif. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket (kuesioner) yang merupakan daftar pernyataan tertulis yang harus dijawab/diisi oleh subjek sebagai sumber data. Instrumen yang digunakan adalah penskalaan, dalam daftar yang berisi serangkaian pernyataan yang akan dijawab/diisi oleh responden dengan menggunakan metode angket. Skala yang digunakan adalah metode skala Likert. Dalam alat ukur, Likert menggunakan pernyataan yang terdiri atas 4 kategori, yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS) dan Sangat Tidak Setuju (STS). Tabel 3.2: Blue Print Skala Self Regulation Learning Variabel Aspek Indikator No. Item Evaluasi diri dan monitoring Self Regulation Learning Merencanakan, mengintruksi diri, memonitor aktifitas belajar, melakukan evaluasi proses belajar Favorable: 1,2,4,5,7 Unfavorable: 3,6,8,9,10 Penetapan Menganalisis, menetapkan Favorable:

55 tujuan dan strategi perencanaan pelaksanaan strategi monitoring Pemantauan hasil strategi tujuan, mencapai tujuan. 11,12,13,15,1 6,20 Unfavorable: 14,17,18,19 Memiliki strategi yang terstruktur, dan memonitor Mengevaluasi hasil belajar dan memiliki strategi untuk menentukan efektivitas Favorable: 21,23,24,27,3 0 Unfavorable: 22,25,26,28,2 9 Favorable: 33,34,35,39,4 0 Unfavorable: 31,32,36,37,3 8 Tabel 3.3 Skoring Skala Self Regulation Learning Kategori Respon Skor Item Favorable Skor Item Unfavorable SS 4 4 S 3 3 TS 2 2 STS 1 1 Pernyataan favourable merupakan pernyataan yang berisi hal-hal yang positif atau mendukung terhadap obyek sikap. Pernyataan unfavourable merupakan pernyataan yang berisi hal-hal yang negatif yakni tidak mendukung atau kontra terhadap obyek sikap yang hendak diungkap (Azwar, 2007: 107).

56 2. Dokumentasi Metode dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah untuk dokumentasi Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) untuk memperoleh data mengenai prestasi akademik selama mengikuti kuliah. Tinggi rendahnya prestasi diketahui dari nilai IPK yang diperoleh dari lembar identitas angket yang telah diisi oleh responden yang kemudian dicocokkan dengan data online yang sebelumnya subyek ditawarkan apakah bersedia untuk melihatkan Indeks Prestasi Kumulatif dengan perjanjian bahwa akan terjaga data identitasnya. 3. Observasi Menurut Azwar (2007: 116-117) observasi yang berarti pengamatan yang bertujuan untuk mendapatkan data tentang suatu masalah, sehingga diperoleh pemahaman/sebagai alat rechecking atau pembuktian terhadap informasi/keterangan yang diperoleh sebelumnya Teknik observasi yang digunakan adalah observasi nonpartisipan, dimana pengamat berada di luar subjek yang diteliti dan tidak ikut dalam kegiatankegiatan yang mereka lakukan E. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Menurut Kasiram (2010: 257-258) populasi yaitu keseluruhan sasaran yang seharusnya diteliti dan pada populasi itu hasil penelitian diberlakukan.

57 Populasi adalah tempat terjadinya masalah yang kita selidiki. Populasi itu bisa manusia dan bukan manusia, misalnya lembaga, badan sosial, wilayah, kelompok atau apa saja yang akan dijadikan sumber informasi. Jadi populasi yaitu keseluruhan obyek yang menjadi sasaran penelitian dan sampel akan diambil dari populasi ini. Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh Mahasiswa penghafal al-qur an yang masuk dalam lembaga Haiah Tahfidzul Qur an di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang berjumlah 131. Adapun kriteria dalam penelitian ini adalah: a. Subyek merupakan mahasiswa penghafal al-qur an yang berada di lembaga Haiah Tahfidzul Qur an (HTQ) Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. b. Mengikuti kegiatan Sekolah Tahfidz di lembaga Haiah Tahfidzul Qur an (HTQ). 2. Sampel Sampel adalah bagian dari populasi yang akan diteliti secara mendalam. Sampel dapat diambil bila kita merasa tidak mampu meneliti seluruh populasi. Syarat utama sampel ialah harus mewakili populasi. Oleh karena itu, semua ciri-ciri populasi harus diwakili dalam sampel (Kisiram, 2010: 258). Sedangkan banyak ahli riset menurut (Azwar,2007 : 82) menyarankan untuk mengambil sampel minimal sebesar 10% - 15% atau 15% - 25% dari populasi. Jika populasi kurang dari 100 maka lebih baik diambil semua sebagai sampel, akan tetapi jika populasinya sangat besar maka diambil

58 separuhnya. Dalam penelitian ini sampel yang diambil 54% dari 131 populasi menjadi 70 Mahasiswa penghafal al-qur an di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang yang akan dijadikan sampel dalam penelitian ini. Dikarenakan : a. Kemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga. b. Besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti. F. Validitas dan Reliabilitas 1. Validitas Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauhmana ketepatan dan kecermatan suatu instrument pengukur (tes) dalam melakukan fungsi ukurnya (Azwar, 2007: 173). Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2009). Suatu tes atau instrument pengukur dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila alat tersebut menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukur, yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut (Azwar, 2006: 5). Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan uji coba terpakai yaitu penelitian langsung dijadikan sebagai dasar analisa. Untuk mengetahui validitas aitem, maka penelitian ini menggunakan rumus korelasi product-moment dari Pearson (Azwar, 2006: 19) yang dibantu dengan program IBM SPSS Statistics 20 License

59 Authorization Wizard. Adapun rumus korelasi product-moment tersebut adalah sebagai berikut: Keterangan: rxy = Koefisien Kolerasi Product Moment N = Jumlah Subyek = Jumlah Scor Butir 2. Reliabilitas Jumlah Scor Variable (y) Jumlah Perkalian Butir (x) dan Scor Variabel (y) = Jumlah Kuadrat Scor Butir (x) = Julah Kuadrat Scor Variabel (y) Reliabilitas diterjemahkan dari kata reliability. Pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi maksudnya adalah pengukuran yang dapat menghasilkan data yang reliabel (Azwar, 2007: 180). Walaupun relabilitas mempunyai berbagai nama lain seperti keterpercayaan, keterandalan, keajegan, kestabilan, konsistensi, dan sebagainya, namun ide pokok yang terkandung dalam konsep reliabilitas adalah sejauhmana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Hasil pengukuran dapat dipercaya hanya apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subjek yang sama diperoleh hasil yang relatif sama, selam aspek yang diukur dalam diri subjek memang belum berubah. Dalam hal ini relative sama berarti tetap adanya toleransi terhadap perbedaanperbedaan kecil diantara hasil beberapa kali pengukuran. Bila perbedaaan itu

60 sangat besar dari waktu ke waktu maka hasil pengukuran tidak dapat dipercaya dan dikatakan sebagai tidak reliabel (Azwar, 2006: 4). Dalam penelitian ini uji reliabilitas menggunakan rumus Alpha. Penggunaan rumus tersebut dikarenakan skor yang dihasilkan dari instrument penelitian merupakan rentangan antara beberapa nilai atau yang terbentuk dalam skala 1-4, 1-5, dan seterusnya, bukan dengan hasil 1 dan 0. Rumus Alpha tersebut adalah : Keterangan: = Koefisien Reabilitas Alpa k = Banyaknya Belahan = Varians Scor Belahan = Varians Scor Total G. Teknik Analisis Data Analisa data merupakan langkah yang digunakan untuk menjawab rumusan masalah dalam penelitian. Tujuannya adalah untuk mendapatkan kesimpulan dari hasil penelitian. Untuk mengetahui tingkat self regulation learning dengan prestasi akademik digunakan kategorisasi berdasarkan model distribusi normal. Adapun kategori penilaian dari setiap variabel adalah sebagai berikut:

61 1. Analisa Norma Untuk mengetahui tingkat self regulation learning dengan prestasi akademik, maka digolongkan berdasarkan klasifikasi kategori dengan menggunakan rumus berikut ini : Tabel 3.4 Kategorisasi Distribusi Normal Kategorisasi Tinggi Rumus Mean + 1. SD X Sedang Mean 1.SD X < Mean + 1.SD Rendah X < Mean 1. SD Sedangkan rumus Mean Hipotetik adalah sebagai berikut : Mean Hipotetik = ( aitem x skor tinggi) + ( aitem x skor rendah) 2 Keterangan : aitem : jumlah keseluruhan aitem shahih dari setiap variabel Skor tinggi Skor rendah : skor tertinggi dari setiap aitem : skor terendah dari setiap aitem Standar Deviasi = (Xmax - Xmin) Keterangan : Xmax : Skor maksimal subyek Xmin : Skor minimal subyek

62 2. Analisa Prosentase Analisis ini bertujuan untuk mendeskripsikan data dari skala pengukuran dalam bentuk prosentase. Adapun rumus prosentase yaitu : Keterangan : P F N = Prosentase = Frekuensi = Jumlah Responden 3. Analisa Korelasi Product Moment Teknik korelasi yang dikemukakan Pearson ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya korelasi antara dua variabel berjenis interval. Teknik korelasi product moment adalah data yang berjenis interval. Rumus korelasi : Keterangan : r xy N : koefisien korelasi yang dicari : banyaknya subjek pemilik nilai X : nilai variabel 1 Y : nilai variabel 2