2. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2OO4 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah pusat dan

dokumen-dokumen yang mirip
: 1. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2OO4 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah {Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

BUPATI PAMEKASAN. Menlmbang : bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan Peraturan PEIUNJUK TEKNIS STANDAR PELAYAITAN MIIYIMAL.

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 35 TAHUN 2013 STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KETENAGAKERJAAN KABUPATEN BELITUNG

Komunikasi dan Informatika Nomor

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 37 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BELITUNG

BUPATI PAMEKASAN. Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal Bidang Perumahan Ralryat; Mengingat. 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 31 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KETAHANAN PANGAN KABUPATEN BELITUNG

PTRATURAN BUPATI PAMIKASAI{ NOMOR 16 TAHUN 2OL4 TENTANG PETUNJUK TEKNIS STANDAR PELAYANAN MIIUMAL BIDANG KESENIAIT

Bupati tentang standar pelayanan Minimal Bidang Kesehatan; BUPATI PAMEKASAN

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 39 TAHUN 2013 STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PERUMAHAN RAKYAT KABUPATEN BELITUNG

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 32 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN BELITUNG

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

BUPATI PAMEKASAN. Menglngat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 36 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESENIAN KABUPATEN BELITUNG

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 33 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PERHUBUNGAN KABUPATEN BELITUNG

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 29 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PENDIDIKAN DASAR KABUPATEN BELITUNG

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2006 NOMOR 16 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 32 TAHUN 2006

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 36 TAHUN 2012 STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN BELITUNG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 42 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 915 TAHUN 2011 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2006 NOMOR 17 PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 33 TAHUN 2006 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 73 TAHUN 2012

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS TENTANG RENCANA PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BANYUMAS

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄt PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 77 TAHUN 2011

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASURUAN,

BUPATI BULUNGAN SALINAN PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 24 TAHUN 2012 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BULUNGAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESENIAN DI KOTA BANJAR

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 34 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 859 TAHUN 2011 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 49 TAHUN 2014 TENTANG

MEMUTUSKAN: BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:

BERITA DAERAH KABUPATEN NIAS

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BUPATI PURWAKARTA BUPATI PURWAKARTA PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR 84 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 061 TAHUN 2013

2013, No Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1918); 3. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (Lembaran Negara Republik

BUPATI POLEWALI MANDAR

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2005 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN DAN PENERAPAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 65/Permentan/OT.140/12/2010 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KETAHANAN PANGAN PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI PAMEKASAN TENTANG BUPATI PAMEKASAN, pembangunan perdesaan sehat, diperlukan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2005 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN DAN PENERAPAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 25 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 14 /PRT/M/2010 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2012 NOMOR 90 SERI E

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 37 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 860 TAHUN 2011 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

PERATURAN BUPATI BERAU

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 18 SERI E

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 173 TAHUN 2013

GUBERNUR KALIMATAN SELATAN PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR TAHUN 2013 TENTANG

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 15 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PENANAMAN MODAL PROVINSI JAMBI

PEMERINTAH KOTA TEBING TINGGI

Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA DI KABUPATEN BANYUWANGI

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS TENTANG RENCANA PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KETAHANAN PANGAN KABUPATEN BANYUMAS

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 13 TAHUN 2014

BERITA DAERAH KOTA BEKASI PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 53 TAHUN 2012 TENTANG

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

GUBERNUR SULAWESI BARAT,

PERATURAN BUPATI BANDUNG BARAT NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN KOMPENSASI DAMPAK NEGATIF PEMROSESAN AKHIR SAMPAH

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2005 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN DAN PENERAPAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL

GUBERNUR JAWA TENGAH

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 44 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 913 TAHUN 2011 TENTANG

MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR: 22/PER/M.KOMINFO/12/2010

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG PERHUBUNGAN

PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 78 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 24 Tahun : 2014

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2007 NOMOR 2 SERI E

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 37 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI MOJOI(ERTO. PERATURAN BUPATI MOJOKERTO ItoMoR 3a TAIIUN 2Ot2

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3851); Undang-Undang Nomor 31 Tahun L999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lembaran

Mengingat : 1. Pasal 18 Ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt

BUPATI TANAH LAUT PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH LAUT NOMOR 71 TAHUN 2015 TENTANG

2017, No Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Lemba

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 45 TAHUN 2012 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BALARAJA KABUPATEN TANGERANG

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 20 TAHUN 2012 TENTANG

Y6uIcotaJcr/ca#-,a

Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah,

BUPATI MOJOI(ERTO DENGAN RAIIMAT TUIIAN YANG MATIA ESA BUPATI MOJOKERTO,

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt

PEMERINTAH KABUPATEN LUWU UTARA

Transkripsi:

BUPATI PAMEKASAN PERATURAN BUPATI PAMEI(ASAN NOMOR 33 TAHUN 2Ot4 TENTANG PETUNJUK TEKNIS STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG LINGKUNGAI{ HIDUP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PAMEKASAN, Menimbang Mengingat bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 20 Tahun 2008 tentang Petunjuk Teknis Standar Peiayanan Minimal Bidang Lingkungan Hidup Daerah Provinsi d?n Daerah Kabupaten/Kota, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal Bidang Lingkungan Hidup; 1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2OO4 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor a84fl; 2. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2OO4 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2AO4 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor aa31); 3. Undang-Undang Nomor g2 Tahun 2OOg tentang Perlindungan dan pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2AAg Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5039); 4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2OO9 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2AOg Nomor ll2, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5039);

5. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 523a); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor a585); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan l,embaran Negara Republik Indonesia Nomor 45931; 8. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2OO7 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten / Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OO7 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor a7371; 9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 6 Tahun 2OA7 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan dan Penetapan Standar Pelayanan Minimal; 10. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2A07 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Pencapaian Standar Pelayanan Minimal; 11. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 19 Tahun 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Lingkungan Hidup Daerah Frovinsi dan Daerah Kabupaten/Kota; 12. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 20 Tahun 2008 tentang Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal Bidang Lingkungan Hidup Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/ Kola; 13. Peraturan Daerah Kabupaten Pamekasan Nomor 11 Tahun 2OO8 tentang Urusan Pemerintahan Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2008 Nomor 4 Seri E); 14. Peraturan Daerah Kabupaten Pamekasan Nomor 23 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Publik Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2OO9 Nomer 1 Seri E);

15. Peraturan Daerah Kabupaten Pamekasan Nomor 14 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2008 Nomor 2 Seri D), sebagaimana telah diubah.dengan Peraturan Daerah Kabupaten Pamekasan Nomor 13 Tahun 2013 (Lembaran Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2OL3 Nomor 4); 16. Peraturan Daerah Kabupaten Pamekasan Nomor 15 Tahun 2OL3 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Daerah Kabupaten Pamekasan Nomor 15 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, RSUD dan Lembaga Teknis Daerah; MEMUTUSI(AN : Menetapkan PERATURAN BUPATI STANDAR PELAYANAN HIDUP. TENTANG PETUNJUK TEKNIS MINIMAL BIDANG LINGKUNGAN BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang di maksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Pamekasan. 2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Pamekasan. 3. Bupati adalah Bupati Pamekasan. 4. Badan Lingkungan Hidup Daerah adalah Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Pamekasan. 5. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat SKPD adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Kabupaten Pamekasan. 6. Urusan Wajib adalah urusan pemerintahan yang berkaitan dengan hak dan pelayanan dasar warga negara yang penyelenggaraannya diwajibkan oleh peraturan perundang-undangan kepada daerah untuk perlindungan hak konstitusional, kepentingan nasional, kesejahteraan masyarakat serta ketentraman dan ketertiban umum ddam rangka menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. 7. Pelayanan Dasar Bidang Lingkungan Hidup adalah jenis pelayanan publik yang mendasar dan mutiak untuk mendapatkan mutu lingkungan hidup yang baik dan sehat secara berkelanjutan.

8. Standar Pelayanan Minimal Bidang Lingkungan Hidup yang selanjutnya disebut SPM Bidang Lingkungan Hidup adalah ketentuan mengenai jenis dan mutu pelayanan dasar bidang lingkungan hidup yang merupakan urusan wajib daerah yang berhak diperoleh setiap warga secara minimal. 9. Jenis Pelayanan adalah kegiatan untuk melaksanakan urusan wajib berskala daerah yang pencapaiannya ditentukan berdasarkan indikator kinerja. 10. Indikator SPM adalah tolok ukur prestasi kuantitatif dan kualitatif yang digunakan untuk menggambarkan besaran sasaran yang hendak dipenuhi dalam pencapaian SPM berupa masukan, proses, hasil dan/atau manfaat pelayanan. 11.Batas Waktu Pencapaian adalah batas waktu untuk mencapai target jenis pelayanan bidang lingkungan hidup secara bertahap sesuai dengan indikator dan nilai yang ditetapkan. l2.target Tahunan adalah nilai persentase pencapaian kinerja pada tahun yang bersangkutan. 13. Kewenangan Daerah adalah kewenangan yang diberikan Pemerintah kepada Daerah. 14. Standar Teknis adalah kualitas dan prosedur pelayanan yang ditentukan oleh Pemerintah. 15. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang selanjutnya disingkat APBD adalah renc Lna keuangan tahunan Pemerintahan Daerah yang dibahas dan disetujui bersama oleh Pemerintah Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan ditetapkan dengan Peraturan Daerah. BAB II MAKSUD, TUJUAN, FUNGSI DAN SASARAN Bagian Kesatu Pasal 2 Maksud ditetapkannya Petunjuk Teknis spm Bidang Lingkungan Hidup adalah sebagai pedoman bagr Badan Lingkungan Hidup dalam menyelenggarakan urusan wajib di bidang penyelenggaraan pengelolaan lingkungan hidup dalam skala minimal.

Bagian Kedua Tujuan Pasal 3 Tujuan ditetapkannya Petunjuk Teknis SPM Bidang Lingkungan Hidup adalah : a. meningkatkan akses dan kualitas pelayanan bidang lingkungan hidup kepada masyarakat; b. meningkatkan efisiensi dan efektifitas pelayanan bidang lingkungan hidup; dan c. memberikan standar yang jelas sebagai tolok ukur pemenuhan pelaksanaan pelayanan dasar pada masyarakat dalam lingkup penyelenggaraan urusan wajib bidang lingkungan hidup. Bagian Ketiga Fungsi Pasal 4 Fungsi ditetapkannya Petunjuk Teknis SPM Bidang Lingkungan Hidup adalah : a. sebagai alat dalam menjamin terwujudnya hak individu berupa akses dan mutu pelayanan penyelenggaraan bidang lingkungan hidup; b. sebagai acuan prioritas perencarl'aan daerah dan pembiayaan APBD sesuai kemampuan keuangan daerah; c. sebagai tolok ukur dalam menentukan besarnya biaya yang diperlukan untuk penyediaan pelayanan bidang lingkungan hidup; d. menjadi acuan bagi masyarakat mengenai kualitas dan kuantitas pelayanan penyelenggaraan bidang lingkungan hidup yang disediakan oleh Pemerintah Daerah; e. menentukan perimbangan keuangan, sistem subsidi dan pembiayaan pengelolaan bidang lingkungan hidup di daerah yang lebih adil dan transparan; dan f. alat monitoring dan evaluasi dalam pelaksanaan urusan wajib bidang lingkungan hidup. Bagian Keempat Sasaran Pasal 5 Sasaran ytrtg akan dicapai dengan ditetapkannya rencana pencapaian dan penerapan Petunjuk Teknis SPM Bidang Lingkungan Hidup adalah : a. terlaksananya pelayanan dasar bidang lingkungan hidup secara terencana dan terukur;

b. terpenuhinya hak masyarakat terhadap kualitas lingkungan hidup yang baik; c. tersedianya akses yang mudah terhadap informasi lingkungan hidup; dan d. terlaksananya tindak lanjut pengaduan masyarakat atas dugaan terjadinya pencemaran danf atau perusakan lingkungan. BAB III PETUNJUK TEKNIS SPM BIDANG LINGKUNGAN HIDUP Pasal 6 (1) Petunjuk Teknis SPM Bidang Lingkungan Hidup meliputi jenis peiayanan dasar beserta indikator kinerja yang terdiri dari : a. pelayanan pencegahan pencemaran air 100 o/o (seratus perseratus); b. pelayanan pencegahan pencemaran udara dari sumbgr tidak bergerak IOO Vo (seratus perseratus); c. pelayanan penyediaan informasi status kerusakan lahan dan/atau tanah untuk produksi biomassa 100 7o (seratus perseratus); dan d.pe1ayanantindak1anjutpengaduanmasyarakat akibat adanya dugaan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup 10O o/o (seratus perseratus). (2) Dikecualikan dari jenis pelayanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Badan Lingkungan Hidup dapat.menyelenggarakan jenis pelayanan tambahan sesuai dengan kebutuhan. BAB IV PENGORGANiSASIAN Pasal 7 (1) Badan Lingkungan Hidup wajib melaksanakan tugas. pelayanan minimal sesuai dengan Petunjuk Teknis SpM Bidang Lingkungan Hidup (2) SKPD lainnya yang terkait dengan penyelenggaraan urusan wajib sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib menunjang terlaksananya pencapaian SpM Bidang Lingkungan Hidup.

t1) (21 BAB V PELAKSANAAN Pasal 8 SPM Bidang Lingkungan Hidup yang ditetapkan merupakan acuan dalam penyusunan rencana program dan rencana kerja Badan Lingkungan Hidup dan terkait dalam penyelenggaraan pelayanan bidang lingkungan hidup. Penyelenggaraan pelayanan bidang lingkungan hidup sesuai Petunjuk Teknis SPM Bidang Lingkungan Hidup dilakukan oleh tenaga dengan kualifikasi dan kompetensi yang dibutuhkan. Pasal 9 Mekanisme dan koordinasi pelaksanaan Petunjuk Teknis SPM Bidang Lingkungan Hidup adalah sebagai berikut : a. penyelenggaraan Petunjuk Teknis SPM Bidang Lingkungan Hidup dapat dikerjasamakan dengan lembaga mitra Pemerintah Daerah; b. Tim Anggaran dalam melaksanakan penyusunan APBD maupun perencanaan pembangunan daerah untuk pembangunan bidang lingkungan hidup pada tahun anggaran yang bersangkutan harus mempertimbangkan Petunjuk Teknis SPM Bidang Lingkungan Hidup untuk menentukan skala prioritas kegiatan pembangunan; c. Badan Lingkungan Hidup melakukan sosialisasi SPM yang telah ditetapkan ldicapai serta mengembangkan standar teknis pelayanan ; d. Bupati membentuk Tim Evaluasi SPM, untuk melakukan survey seca.ra teratur terhadap hasil pelaksanaan SPM Bidang Lingkungan Hidup; dan e. Tim Evaluasi SPM melakukan monitoring dan evaluasi secara berkesinambungan terhadap kinerja Badan Lingkungan Hidup dan melaporkan hasilnya kepada Bupati dengan tembusan Gubernur. f. Hasil monitoring dan evaluasi dipergunakan sebagai : 1. bahan masukan bagi pengembangan kapasitas Badan Lingkungan Hidup dalam pencapaian Petunjuk Teknis SPM Bidang Lingkungan HiduP; dan 2. bahan pertimbangan dalam pembinaan dan pengawasan penerapan Petunjuk Teknis SPM Bidang Lingkungan Hidup.

BAB VI PEMBIAYAAN Pasal 10 Biaya pelaksanaan untuk pencapaian target sesuai Petunjuk Teknis SPM Bidang Lingkungan Hidup, dibebankan pada APBD dan/atau sumber lain yang sah dan tidak mengikat. BAB VII PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Pasal 1 1 (1) Bupati melaksanakan pembinaan dan pengawasan atas peneiapan dan pencapaian Petunjuk Teknis SPM Bidang Lingkungan Hidup. (2) Pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalam bentuk pemberian pedoman, bimbingan teknis, pelatihan, arahan dan supervisi, meliputi : a. perhitungan kebutuhan biaya kegiatan bagi terselenggaranya peiayanan bidang lingkungan hidup sesuai Petunjuk Teknis SPM Bidang Lingkungan Hidup; b. penyusunan rencana kerja dan standar kinerja pencapaian target Petunjuk Teknis SPM Bidang Lingkungan Hidup; dan c. pengkoordinasian pen1rusunan laporan penyelenggaraan Petunjuk Teknis SPM Bidang Lingkungan Hidup. (3) Pelaksanaan pembinaan dan pengawasan didelegasikan kepada Tim Evaluasi SPM. BAB VIII PELAPORAN asal 12 Badan Lingkungan Hidup secara periodik menyampaikan laporan pencapaian target kinerja Petunjuk Teknis SPM Bidang Lingkungan Hidup kepada Bupati, serta memfasilitasi pen5rusunan laporan Bupati kepada Gubernur, Menteri Dalam Negeri, Menteri Lingkungan Hidup serta Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.

BAB IX PENUTUP Pasal 13 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Pamekasan. Ditetapkan di Pamekasan pada tanggal 1 J urti201 4 BUPATI PAMEKASAN, Diundangkan di Pamekasan pada tanggal 16JJun1 Ii!1 4 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN PAMEKASAN, ALWI BERITA DAERAH KABUPATEN PAMEKASAN TAHUN 2014 NOMOR ](i