BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kegiatan perekonomian suatu negara tidak lepas dari transaksi keuangan.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan sebuah lembaga yang mampu menjalankan fungsi pelantara (financial

BAB 1 PENDAHULUAN. memperbaiki perekonomian Indonesia. Tingginya laju inflasi yang terus

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. kualitas aset memburuk, tidak mampu menciptakan earning dan akhirnya modal

BAB I PENDAHULUAN. dana dari pihak yang mempunyai dana yang kelebihan dengan pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. aspek kehidupan di ukur dan ditentukan oleh uang sehingga eksistensi dunia

BAB I PENDAHULUAN. merupakan instrumen investasi yang banyak dipilih para investor karena saham

BAB I PENDAHULUAN. pengambilan keputusan. Laporan mengenai rugi laba suatu perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. keemasan yang puncaknya ditandai dengan keberhasilan beberapa bank besar

BAB 1 PENDAHULUAN. ekonomi sebagai financial intermediary atau perantara pihak yang kelebihan dana

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan adanya krisis ekonomi yang menimpa Indonesia sejak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perbankan adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan bank,

BAB I PENDAHULUAN. menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat secara efektif dan efisien dengan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dikenal dengan istilah di dunia perbankan adalah kegiatan funding (Kasmir, 2008:

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perbankan merupakan sektor yang cukup dinamis dan meluas cakupanya,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Saham merupakan sertifikat yang menunjukan bukti kepemilikan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. besar atau paling tidak sama dengan return (imbalan) yang dikehendaki

BAB 1 PENDAHULUAN. Di dalam Undang-undang Pasar Modal no. 8 tahun 1995: Pasar Modal

BAB I PENDAHULUAN. peranan yang penting dalam perekonomian di Indonesia. Aktifitas Bank adalah

II. TINJAUAN PUSTAKA Institusi Perbankan

BAB I PENDAHULUAN. yang wajar, serta pemenuhan modal yang memadai (Widati, 2012).

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Menurunnya kapasitas permintaan dan produksi di sektor riil berpotensi

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan bank yang berupa penghimpunan dan penyaluran dana dapat

BAB I PENDAHULUAN. memiliki banyak kebutuhan, terutama yang berkaitan dengan dana. Dana

BAB I PENDAHULUAN. terjadi perkembangan yang sangat pesat dari tahun-tahun sebelumnya. Hal

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi sebagai Financial Intermediary (perantara keuangan ) atau perantara

BAB 1 PENDAHULUAN. ekonomis di masa depan dan lain-lain (Suhardito et al, 2000).

BAB I PENDAHULUAN. antara pihak-pihak yang memiliki dana dengan pihak-pihak yang memerlukan. manajemen bank perlu memperhatikan kinerja bank.

BAB I PENDAHULUAN. menanamkan modalnya, tanpa melihat return perusahaan maupun

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis yang berkembang dengan pesat sehingga sangat diperlukan sumber-sumber

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan pencapaian yang

BAB I PENDAHULUAN. Perlu diketahui bahwa penilaian tingkat kesehatan bank pada industri

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia perbankan sangat pesat setelah terjadi deregulasi di

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian dan berfungsi sebagai perantara (financial intermediary) antara

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang kelebihan dana (surplus unit) dalam bentuk simpanan giro, tabungan,

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. yang ditetapkan dan struktur permodalan yang lemah dan sebagainya.

BAB I PENDAHULUAN. beraneka ragam berawal dari krisis moneter pada bulan Juli-Agustus Krisis

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Yuliani, 2007) (Dendawijaya,2006:120).

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan dana serta menawarkan surat berharga dengan cara listing

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992 tentang perbankan. sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998

BAB 1 PENDAHULUAN. Di tengah berbagai tantangan yang dihadapi dan perbedaan kecepatan

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana yang ingin melakukan investasi. Investor dapat

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan memegang peranan penting bagi pembangunan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal. Dengan adanya pasar modal para investor dapat melakukan

BAB III PEMBAHASAN. Menurut Veithzal et al (2012:616), laporan keuangan adalah laporan periodik

BAB 1 PENDAHULUAN. perekonomian suatu negara bahkan dunia. dana tersebut ke masyarakat serta memberi jasa-jasa bank lainnya.

BAB 1 PENDAHULUAN. memperlancar lalu lintas pembayaran (Dendawijaya 2004:15) atau kredit macet. Dalam rangka menjaga agar bank-bank tersebut lebih

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu sarana yang digunakan oleh investor untuk

BAB I PENDAHULUAN. mengikutsertakan peran dan partisipasi masyarakat secara keseluruhan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berpengaruh pada seluruh aspek di dalamnya. Dapat dikatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. berkembangnya pertumbuhan ekonomi suatu negara (Dietrich dkk, 2014). Dimana Bank

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas perekonomian menjadi meningkat karena pasar modal menjalankan dua

BAB I PENDAHULUAN. ukur kemajuan negara yang bersangkutan. Oleh karena itu bank dapat. berupa Bank Umum Syariah, Unit Usaha Syariah, maupun Badan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. negara. Bank sebagai salah satu lembaga keuangan adalah sebuah perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Bank adalah suatu badan usaha yang tugas utamanya sebagai lembaga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bank merupakan suatu lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan

Analisis Kinerja PT. Bank Tabungan Negara (PERSERO), Tbk Dengan Menggunakan Metode CAMEL dan Metode RGEC

Sedangkan dalam PSAK No 31 mengenai akuntansi perbankan disebutkan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. lembaga perbankan sangat dibutuhkan dalam suatu perekonomian. Kestabilan ini

BAB I PENDAHULUAN. dan krisis moneter terjadi pada tahun yang memberikan dampak

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dapat mereka peroleh dengan melakukan penerbitan saham kepada masyarakat luas yang

BAB I PENDAHULUAN. kembali dana tersebut kepada masyarakat dalam bentuk kredit.

BAB 1 PENDAHULUAN. Perbankan bukanlah suatu hal yang asing bagi masyarakat di Indonesia.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan bank, mencakup

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN PERBANKAN BERDASARKAN METODE CAMELS

BAB I PENDAHULUAN. atau nasabah. Sebagai lembaga kepercayaan maka bank dalam operasinya selalu

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Taswan (2006:4), bank adalah lembaga keuangan atau

BAB II LANDASAN TEORI. kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiata usahanya. Banyak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan memegang peranan yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. dalam kegiatan ekonomi. Karena perbankan mempunyai fungsi utama sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Asia. Langkah yang ditempuh dalam menghadapi krisis moneter salah satunya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat (investor) yang kemudian disalurkan kepada sektor-sektor yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. termasuk Indonesia. Sektor perbankan berfungsi sebagai perantara keuangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Krisis ekonomi yang melanda Indonesia pada tahun 1997 merupakan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat atas pengelolaan dana yang dimiliki juga semakin meningkat. Bagi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi. Hal tersebut dinyatakan dengan jelas dalam GBHN bahwa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia usaha saat ini semakin pesat, menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. ke publik, dalam era sekarang ini berkembangnya perusahaan-perusahaan juga

BAB I PENDAHULUAN. dapat menjadi perusahaan yang mampu bersaing dengan perusahaan yang lain.

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan usaha di Indonesia yang semakin ketat saat ini mendorong banyak

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam bidang ekonomi secara global ini, menyebabkan berkembangnya

BAB I PENDAHULUAN. Dalam beberapa tahun terakhir perekonomian nasional memang mengalami

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan selalu membutuhkan dana untuk menunjang kelancaran kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia modern sekarang ini, peranan perbankan dalam memajukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini berjudul Pengaruh LDR, IPR, APB, NPL, IRR, BOPO,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (Rahim dan Irpa, 2008).

Transkripsi:

1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan perekonomian suatu negara tidak lepas dari transaksi keuangan. Bank adalah salah satu lembaga keuangan yang kegiatan utamanya menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan yaitu tabungan, giro maupun deposito serta menyalurkan dana kepada masyakarat dalam bentuk kredit, dan bentuk-bentuk jasa bank lainnya. Dengan kata lain, bank merupakan lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan yaitu sebagai perantara antara pihak yang kelebihan dana dan pihak yang kekurangan dana dengan prinsip kepercayaan yang diatur dalam pasal 29 ayat (4), UU No 10 Tahun 1998. Dalam kegiatan operasinya, bank lebih banyak menggunakan dana yang dihimpun dari masyarakat dari pada menggunakan modal sendiri atau pemilik saham. Sehingga setiap bank perlu menjaga kesehatan dan kinerja keuangan banknya dengan tetap memelihara dan mempertahankan kepercayaan masyarakat. Saat ini pertumbuhan dan perkembangan disektor perbankan sangat pesat. Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya bank yang beroperasi di Indonesia. Perkembangan dan kompleksitas yang besar dapat memengaruhi performa suatu bank. Kompleksitas dalam tingkat yang besar dapat memicu adanya resiko yang mengakibatkan menurunnya kinerja bank-bank yang ada di Indonesia. Permasalahan yang dihadapi bank-bank di Indonesia seperti depresi rupiah yang dapat mengakibatkan kredit bermasalah serta lemahnya kondisi internal bank 1

2 seperti kurangnya modal untuk mengcover resiko-resiko yang sedang di hadapi bank tersebut. Sehat tidaknya suatu bank dapat dilihat dari kinerja bank tersebut. Dalam melihat kinerja suatu bank dapat dilihat dari beberapa indikator, salah satunya melalui laporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara misalnya, sebagai laporan arus kas / laporan arus dana), catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan. Sedangkan perhitungan (laporan) laba-rugi memperlihatkan hasil-hasil yang telah dicapai oleh perusahaan serta beban yang terjadi selama periode tertentu, dan laporan perubahan ekuitas menunjukkan sumber dan penggunaan atau alasan-alasan yang menyebabkan perubahan ekuitas. Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. Melalui laporan keuangan para investor dapat menghitung rasio-rasio yang mencerminkan kesehatan bank tersebut. Aturan Bank Indonesia yang mengacu pada SE BI No.6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004 tentang Tata Cara Penilaian Kesehatan Bank dan Peraturan BI No.6/10/PBI/2004 tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum, tingkat kesehatan bank dapat dianalisis menggunakan teknik analisis metode CAMELS (Capital, Asset Quality, Management, Earnings, Liquidity, dan Sensitivity to Market Risk). Bila tingkat

3 kesehatan perusahaan di sektor perbankan meningkat, maka akan meningkatkan kinerja bank itu sendiri. Serta akan menunjang reputasi bank tersebut khususnya bank yang terdaftar di pasar modal. Pasar modal merupakan pasar keuangan untuk dana jangka panjang dan merupakan pasar yang konkret. Di pasar modal inilah bertemunya pihak yang kelebihan dana dengan pihak yang kekurangan dana. Pasar modal memiliki fasilitas untuk memindahkan dana dari pihak yang kelebihan dana (the lender) ke pihak yang membutuhkan dana (the borrower). Pasar modal merupakan alternatif dalam memenuhi kebutuhan pendanaan. Dimana pihak kelebihan dana (the lender) dapat menginvestasikan kelebihan dananya ke dalam pasar modal dengan harapan mendapatkan imbalan yang menguntungkan atas penyerahan dana tersebut. Bagi pihak yang membutuhkan dana (the borrower) memungkinkan mereka untuk melakukan investasi tanpa harus menunggu tersedianya dana dari hasil operasional. Dalam proses ini diharapkan akan terjadi peningkatan produksi, sehingga akhirnya secara keseluruhan akan terjadi peningkatan kemakmuran. Oleh karena itu pasar modal berada di banyak negara, karena kehadirannya dapat menjalankan fungsi ekonomi dan keuangan untuk pembangunan suatu negara. Salah satu produk pasar modal di pasar sekuritas adalah saham. Saham menunjukkan bukti kepemilikan atas suatu perusahaan, dimana pemiliknya disebut sebagai pemegang saham. Harga saham adalah uang yang dikeluarkan untuk memperoleh bukti penyertaan atau pemilikan suatu perusahaan. Naik turunnya harga saham dipengaruhi oleh demand dan supply dari investor di pasar modal. Semakin tinggi harga saham maka semakin tinggi tigkat keuntungan yang

4 dihasilkan oleh perusahaan. Pemain saham atau investor harus memiliki informasi yang tepat mengenai harga saham perusahaan sebelum menanamkan modalnya. Informasi tersebut dipilih sebagai prospek investasi pemegang saham kedepannya, sehingga dengan adanya informasi tersebut dapat mempermudah investor dalam mengambil suatu keputusan agar sesuai dengan tujuan dan keinginan yang diharapkan. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan alat untuk menilai harga saham berupa rasio-rasio keuangan antara lain Return on Assets (ROA), Capital Adquency Ratio (CAR), Net Profit Margin (NPM), dan Loan to Deposit Ratio (LDR). Return on Assets (ROA) merupakan rasio untuk mengukur kemampuan bank dalam memperoleh laba dari pengelolaan aset-aset yang dimiliki. Return on Assets (ROA) merupakan rasio yang menggambarkan profit suatu bank yang dapat digunakan investor untuk menilai prospek bank tersebut dimasa yang akan datang. Return On Asset (ROA) menurut Kasmir (2012:201) adalah rasio yang menunjukan hasil (return) atas jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan. Semakin besar tingkat ROA, maka kinerja bank tersebut semakin baik dan semakin tinggi pula tingkat laba yang di peroleh bank tersebut atas pengelolaan aset yang dimiliki. Sehingga kepercayaan investor terhadap bank tersebut juga semakin meningkat. Terkait dengan judul peneliti tidak lepas dari variabelvariabel antara lain Return On Asset (ROA) yang di teliti oleh Sunyoto (2014) tentang Pengaruh Capital Adquency Ratio, Net Interest Margin, dan Return on Assets Terhadap Harga Saham pada Perbankan di BEI Periode 2009-2012

5 menunjukkan hasil bahwa Return On Asset (ROA) ada pengaruh signifikan secara parsial (uji t) terhadap harga saham pada perbankan di BEI periode 2009-2012. Capital Adquency Ratio (CAR) adalah rasio yang menggambarkan kecukupan modal suatu bank. Penilaian modal juga sangat penting dalam menganalisis suatu perusahaan. Karena modal berperan penting terhadap kelancaran kegiatan operasional bank. Dengan modal yang cukup, bank tetap dapat bertahan dari kondisi krisis karena cadangan modal yang ada di Bank Indonesia dapat membantu bank dalam menangung resiko tersebut. Capital Adquency Ratio (CAR) merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam mendanai aset yang mengandung resiko. Sehingga dapat disimpulkan bahwa seberapa besar modal yang dimiliki oleh suatu bank untuk menanggung aset yang mengandung resiko (kredit, penyertaan, surat berharga, tagihan pada bank lain). Semakin tinggi CAR maka akan semakin baik bank tersebut dalam menanggung resiko dari aktiva yang mengandung resiko, sehingga akan meningkatkan kepercayaan investor untuk berinvestasi pada suatu bank. Terkait dengan variabel ini tidak lepas dari variabel yang diteliti Takarini (2013) tentang Dampak Tingkat Kesehatan Bank Terhadap Perubahan Harga Saham Pada Perusahaan Perbankan yang Go Public di BEI menunjukan hasil bahwa Capital Adquency Ratio (CAR) ada berpengaruh signifikan secara simultan (uji F) dan parsial (uji t) terhadap harga saham pada perusahaan perbankan yang go publik di BEI periode 2007-2009. Net Profit Margin (NPM) adalah rasio yang mengukur tingkat efisiensi atau merupakan manajemen suatu bank. Aspek manajemen juga penting untuk

6 dijadikan informasi bagi investor. Menurut Kasmir (2014:235) Rasio Net Profit Margin (NPM) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam menghasilkan net income dari kegiatan operasi pokoknya. Sehingga semakin besar Net Profit Margin (NPM) berarti semakin efisien perusahaan tersebut dalam mengeluarkan biaya-biaya yang digunakan untuk operasional. Maka tingkat laba bersih yang di hasilkan bank tersebut semakin besar. Terkait dengan variabel ini tidak lepas dari variabel yang diteliti oleh Wangarry (2015) tentang Pengaruh Tingkat Return On Investment (ROI), Net Profit Margin (NPM), dan Debt Equity Ratio (DER) Terhadap Harga Saham Perbankan di BEI. Dalam penelitiannya mendapatkan hasil bahwa Net Profit Margin (NPM) ada pengaruh signifikan secara simultan (uji F) dan parsial (uji t) terhadap harga saham perbankan di BEI tahun 2007-2011. Loan to Deposit Ratio (LDR) merupakan rasio likuiditas bank. Analisis kinerja keuangan dan kesehatan bank juga dapat dinilai dari aspek likuiditas. Likuiditas itu sendiri adalah kemampuan suatu perusahaan dalam memenuhi kewajiban hutang-hutangnya, memenuhi pembayaran oleh deposannya serta memberikan kredit tanpa penangguhan yang dapat dilakukan sewaktu-waktu. Menurut kasmir (2014:225), Loan to Deposit Ratio (LDR) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur komposisi jumlah kredit yang diberikan dibandingkan dengan jumlah dana masyarakat dan modal sendiri yang digunakan. Pada dasarnya seorang investor cenderung menghindari resiko dengan cara berinvestasi terhadap perusahaan yang likuid. Perusahaan yang likuid dapat dilihat dari besar atau kecilnya tingkat LDR pada perusahaan tersebut. Semakin kecil LDR, maka

7 semakin kecil pula resiko yang dihadapi perusahaan tersebut. Terkait dengan variabel ini tidak lepas dari variabel yang diteliti satria dan hatta (2015) tentang Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham 10 Bank Terkemuka di Indonesia, menunjukkan hasil bahwa Loan to Deposit Ratio (LDR) berpengaruh signifikan secara simultan (uji F) dan parsial (uji t) terhadap harga saham bank terkemuka di Indonesia pada periode 2013-2014. Berdasarkan uraian latar belakang diatas mengenai pengaruh variabelvariabel bebas terhadap harga saham, membuat peneliti tertarik untuk meneliti lebih lanjut. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan objek bank umum yang terdaftar di BEI periode 2012-2015. Sehingga diajukan penelitian yang berjudul PENGARUH ROA, CAR, NPM, DAN LDR TERHADAP HARGA SAHAM BANK UMUM 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Apakah Return On Assets (ROA) berpengaruh signifikan terhadap harga saham Bank Umum di BEI periode 2012-2015? 2. Apakah Capital Adquency Ratio (CAR) berengaruh signifikan terhadap harga saham Bank Umum di BEI periode 2012-2015? 3. Apakah Net Profit Margin (NPM) berpengaruh signifikan terhadap harga saham Bank Umum di BEI periode 2012-2015? 4. Apakah Loan to Deposit Ratio (LDR) berpengaruh signifikan terhadap harga saham Bank Umum di BEI periode 2012-2015?

8 5. Diantara ROA, CAR, NPM, dan LDR, variabel manakah yang paling dominan berpengaruh signifikan terhadap harga saham Bank Umum di BEI periode 2012-2015? 1.3 Tujuan Penelitian Sesuai dengan latar belakang diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk menganalisis dan menguji pengaruh Return On Asset (ROA) terhadap harga saham Bank Umum di BEI periode 2012-2015. 2. Untuk menganalisis dan menguji pengaruh Capital Adquency Ratio (CAR) terhadap harga saham Bank Umum di BEI periode 2012-2015. 3. Untuk menganalisis dan menguji pengaruh Net Profit Margin (NPM) terhadap harga saham bank umum di BEI periode 2012-2015. 4. Untuk menganalisis dan menguji pengaruh Loan to Deposit Ratio (LDR) terhadap harga saham bank umum di BEI periode 2012-2015. 5. Untuk menganalisis dan menguji diantara ROA, CAR, NPM, dan LDR, variabel manakah yang paling dominan berpengaruh signifikan terhadap harga saham Bank Umum di BEI periode 2012-2015. 1.4 Manfaat Penelitian Dari penelitian yang di teliti oleh penulis, diharapkan penelitian ini dapat memberikan kontribusi manfaat :

9 1.4.1 Manfaat Praktis a. Bagi pihak manajemen, dapat memanfaatkan hasil penelitian ini sebagai bahan masukan dalam mengevaluasi kinerja keuangan perusahaan. b. Bagi peneliti, untuk memperdalam pengetahuan dibidang manajemen keuangan, terutama yang berkaitan dengan pengaruh ROA, CAR, NPM, dan LDR terhadap harga saham. 1.4.2 Manfaat Teoritis Hasil penelitian digunakan untuk memperdalam pengetahuan dibidang manajemen keuangan khususnya menganalisa rasio-rasio keuangan perusahaan untuk menilai kinerja keuangan perusahaan. 1.4.3 Manfaat Kebijakan Memberikan informasi yang lebih baik mengenai kondisi keuangan perusahaan yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi calon investor dalam meneliti kinerja keuangan perusahaan Bank Umum yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). 1.5 Ruang Lingkup Penelitian Berdasarkan latar belakang masalah diatas serta mempertimbangkan berbagai keterbatasan waktu, tenaga serta kemampuan peneliti yang ada. Maka dengan ini penulis hanya membatasi penelitian pada pengaruh Return on Assets (ROA), Capital Adquency Ratio (CAR), Net Profit Margin (NPM), dan Loan to Deposit Ratio (LDR) terhadap Harga Saham Bank Umum yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2012-2015.